Skenario dehidrasi

download Skenario dehidrasi

of 19

description

heeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeee

Transcript of Skenario dehidrasi

Skenario : Dehidrasi

Skenario : Dehidrasi

Seorang remaja 17 tahun dibawa ke IGD RS YARSI karena pingsan setelah berolahraga. Pada pemeriksaan fisik : tampak lemas, bibir dan lidah kering. Sebelum dibawa kerumah sakit, temannya telah memberikan larutan pengganti cairan tubuh. Di RS, penderita segera diberikan infus cairan kristaloid (elektrolit). Hasil pemeriksaan laboratorium menunjukkan : kadar Natrium :130 mEq/l , Kalium : 2,0 mEq/l , Klorida : 95 mEq/l. Setelah kondisi membaik pasien diperbolehkan pulang dan dianjurkan untuk minum sesuai etika islam.

Sasaran belajar :LI :

1. Memahami larutan dan cairanLO :

1.1 definisi cairan

1.2 definisi larutan

1.3 sifat dan jenis cairan dan larutan

1.4 faktor faktor yang mempengaruhi kelarutan2. Memahami keseimbangan cairan tubuh

LO :

2.1jumlah normal cairan dalam tubuh 2.2mekanisme keseimbangan cairan tubuh

3. Memahami gangguan keseimbangan cairan tubuh

LO:

1.1 definisi dehidrasi

1.2 klasifikasi dehidrasi

1.3 faktor faktor yng mempengaruhi dehidrasi

1.4 gejala dehidrasi

1.5 terapi dehidrasi4. Memahami gangguan keseimbangan elektrolit dalam tubuh (natrium dan kalium)

5. Memahami etika minum dalam islam

I. Memahami larutan dan cairan

1.2 Larutan

Larutan (solusi) merupakan campuran homogen yang terdiri atas dua komponen zat atau lebih. Komponen yang jumlahnya sedikit dinyatakan sebagai solut (zat terlarut), sedangkan yang jumlahnya lebih banyak dinyatakan sebagai solven (pelarut). Baik solut maupun solven dapat berwujud padat, cair atau gas. Solut dapat berupa atom, ion atau molekul yang mengalami dispersi. Bila larutan berwujud suatu cairan, maka pelarutnya adalah cairan. Bila pelarutnya air, larutan cukup dinyatakan dengan larutan dan tidak perlu dinyatakan larutan dalam air, misalnya NaCl yang dilarutkan dalam air, cukup dinyatakan sebagai larutan NaCl. Sedangkan untuk larutan dengan pelarut organik, maka pelarutnya harus disebutkan, misalnya larutan lemak dalam alkohol.

1.3 Sifat, jenis larutan dan sifat cairan

Sifat cairan

a. Tekanan Uap

Dipengaruhi jenis cairan dan suhunya, dimana ketika suhu meningkat, tekanan uap akan turut meningkat

b. Titik didih

Merupakan temperatur cairan ketika mendidih, dan ketika titik didih pada tekanan 1 atm disebut titik didih normal. Titik didih akan meningkat jika tekanan atmosfer meningkat

c. Titik Beku

Titik saat bahan berubah dari cair menjadi padat. Terjadi akibat penurunan temperatur cairan yang menyebabkan energi kinetik menurun

Sifat Larutan

a. Pada larutan asam memiliki rasa masam, sedangkan pada larutan basa memiliki rasa pahit

b. Larutan asam memiliki Ph 7

c. Pada kertas lakmus, larutan asam berwarna merah, sedang lautan basa berwarna biru

d. Lautan asam bersifat korosif

e. Memiliki daya hantar pada larutan elektrolit

Jenis larutan1.4 Faktor Kelarutan

a. Jenis zat

Zat yang struktur kimianya mirip umumnya dapat saling bercampur dengan baik, sedangkan yang struktur kimianya berbeda umumnya kurang dapat saling bercampur (like dissolves like), seperti polar larut dengan polar

b. Temperatur

Pada pelarutan endoterm kelarutan akan bertambah pada temperatur tinggi, sedangkan pada pelarutan ektoderm kelarutan berkurang pada temperatur tinggi.

c. Tekanan

d. Menurut Hukum Henry, massa gas yang melarut dalam cairan berbanding lurus dengan tekanan. Contoh; kelarutan oksigen bertambah dua kali jika tekanan parsial dinaikan 5 kali.II. Memahami keseimbangan cairan tubuh

2.1 jumlah normal cairan dalam tubuh

Kompartemen Volume cairan (L)Cairan presentase (%)Presentase berat badan (%)

Total cairan tubuh4210060

Intraseluler (ICF)286740

Ekstraseluler (ECF)143320

Plasma 2,86,6 (20% ECF)4

Interficial 11,226,4 (80% ECF)10

Kadar elektrolit dalam cairan ekstrasel dan intrasel

Plasma (mEq/L)Cairan intersitium (mEq/L)Cairan intrasel (mEq/L)

Na14014813

K4,55,0140

Ca5,04,01x10

Mg 1,71,57,0

Cl 1041153,0

HCO 242710

SO1,01,2-

PO2,02,3107

Protein15840

Anion organik5,05,0-

2.2 mekanisme keseimbangan cairan tubuh

Distribusi cairan tubuh : Cairan tubuh terbagi menjadi 2 yaitu cairan intrasel dan ekstrasel.

a. Kompartemen intrasel

Cairan intrasel adalah cairan yang terdapat dalam sel tubuh. Volumenya kira kira 33% berat badan (60% air tubuh total). Kandungan air intrasel lebih banyak dibandingkan cairan ekstrasel. Cairan intrasel berperan pada proses menghasilkan,menyimpan, dan penggunaan energi serta proses perbaikan sel. Selain itu cairan intrasel juga berperan dalam proses replikasi dan berbagai fungsi khusus, antara lain sebagai cadangan air untuk mempertahankan volume dan osmolalitas caira ekstrasel. Dalam cairan intrasel, kation utama adalah kalium sedangkan anion utamanya adalah fosfat dan protein. Ion K , Mg , dan PO merupakan solut yang dominan untuk menimbulkan efek osmotik pada cairan intrasel.b. Kompartemen ekstrasel

Cairan ekstrasel adalah cairan yang terdapat di luar sel tubuh. Cairan ekstrasel terdiri dari :

a. Cairan intersitium atau cairan antar sel yang berada diantara sel-sel.

b. Cairan intravasikular, yang berada dalam pembuluh darah yang merupakan bagian air dari plasma darah.

c. Cairan trans-sel, yang berada pada rongga rongga khusus. Misalnya : cairan otak (liquor serebrospinal), bola mata,sendi, jumlah cairan trans sel relatif sedikit.

Volume cairan ekstrasel sebesar 42-33 % jumlah cairan tubuh totaluntuk marker Cl dan untuk marker inulin dan sulfat 30-33 %. Volume cairan ekstrasel sebesar 24% dari berat badan pada orang dewasa. Untuk penggunaan di klinik umumnya digunakan nilai 40% dari jumlah air total. Menjelaskansumber input-output airAsupandan output air hariandariseseorangdenganaktifitassedangdansuhutubuhsedangadalahseimbangyaitu2500ml .Dalamtubuh yang sehat, penyesuaianterhadapkeseimbangan air terjadimelaluipenurunankeluaran air olehginjal.a.Asupan air dalam 24 jam di dapatterutamadari diet.1.makanan yang ditelanmengandungsekitar 700 ml air. Dagingmengandung 50% sampai 75% air danbeberapajenisbuahdansayuranmengandung 95% air.2.airatauminuman lain yang di konsumsimencapaisekitar 1.600ml3.air metabolic yang dihasilkanmelaluikatabolismemencapaisekitar 300ml. katabolisme1 g protein, 0,41 ml air.b.keluaran air1. Ginjalbertanggungjawabuntukkehilangan air terbesar (sekitar 1500 ml)2. Air jugahilangmelaluikulit, yaitusaatberkeringatdanmelaluiprespirasitakkasatmata (sekitar 500 ml), melaluievaporasiparu-paru (300 ml),danmelaluisaluran gastrointestinal (200 ml).III. Memahami gangguan keseimbangan cairan tubuh3.1 Menjelaskan definisi dehidrasi

Dehidrasi merupakan keadaan dalam berkurangnya volume air tanpa elektrolit (natrium) atau berkurangnya air jauh melebihi berkurangnya natrium dari ekstrasel.

Hal ini terjadi natrium dari ekstrasel tinggi lalu cairan di intrasel masuk ke ekstrasel. Dehidrasi ini menyebabkan berkurangnya 60% cairan intasel dan 40% cairan ekstrasel. Keadaan ini terjadi bila cairan yang keluar dari tubuh melebihi cairan yang masuk.

3.2. Menjelaskan dan memahami macam-macam dehidrasi

Pembagian dehidrasi berdasarkan tonisitas dan kadar natriumnya:

a. Dehidrasi isotonik

Dehidrasi ini tidak menyebabkan terjadi perubahan konsentrasi elektrolit darah. Hal ini terjadi bila kadar natrium dalam plasma 130-150 mEq/l.

b.Dehidrasi hipotonik

Dehidrasi ini terjadi bila konsentasi elektrolit darah menurun. Hal ini terjadi bila kadar natrium dalam plasma kurang dari 130 mEq/l. Dehidrasi jenis ini juga disebut sebagai dehidrasi hiponatremia.

c. Dehidrasi hipertonik

Dehidrasi ini terjadi bila konsentasi elektrolit darah naik, biasanya disertai dengan rasa haus dan gejala neorologi. Hal ini terjadi bila kadar natrium dalam plasma lebih dari 150 mEq/l . dehidrasi jenis ini juga disebut sebagai dehidrasi hipernatremia.

Dehidrasi juga dibagi berdasarkan derajatnya, yaitu :

a.Dehidrasi ringan

Dehidrasi ini terjadi bila tubuh kehilangan cairan mencapai 5% berat badan.

b. Dehidrasi sedang

Dehidrasi ini terjadi bila tubuh kehilangan cairan diantara 5-10% berat badan.

c. Dehidrasi berat

Dehidrasi ini terjadi bila tubuh kehilangan cairan lebih dari 10% berat badan.

Untuk mempertahankan volume plasma, tubuh akan menggunakan cairan intrasel dan intrasisial, sehingga terjadi dehidrasi intersel. Oleh karena itu rehidrasi baru dianggap lengkap bila baik cairan ekstrasel maupun cairan intrasel dan intersisial sudah kembali normal.

Kehilangan cairan berlebih dapat terjadi melalui :

Kulit, misalnya banyak berkeringat pada udara panas, demam, luka bakar, dan sebagainya.

Traktus digestivus, misalnya melalui muntah-muntah, diare, fistel,dan lain-lain.

Traktur urinarius, misalnya diabetes insipidus, diabetes melitus.

Paru-paru, misalnya hiperventilasi

Pembuluh darah, misalnya pendarahan.Aktivitas

Orang yang banyakaktivitasnyalebihbanyakmengeluarkancairantubuhmelaluikeringatdaripada orang yang tidakberaktivitas.

Diare.Diaremerupakankeadaan yang paling seringmenyebabkankehilangancairandalamjumlahbesar.Di seluruhdunia, 4 jutaanakanakmatisetiaptahunkarenadehidrasiakibatdiare.

Usia .Semakintuausianya, kerja organ semakinmenurun

Muntah.Muntahseringmenyebabkandehidrasikarenasangatsulituntukmenggantikancairan yang keluardengancaraminum.

Berkeringat.Tubuhkehilanganbanyakcairansaatberkeringat.Kondisilingkungan yang panasakanmenyebabkantubuhberusahamengatursuhutubuhdenganmengeluarkankeringat. Bilakeadaaniniberlangsung lama sementarapemasukancairankurangmakatubuhdapatjatuhkedalamkondisidehidrasi.

Diabetes.Peningkatankadarguladarahpadapenderita diabetes ataukencingmanisakanmenyebabkanbanyakguladan air yang dikeluarkanmelaluikencingsehinggapenderita diabetes akanmengeluhseringkebelakanguntukkencing.

Luka bakar.Penderitalukabakardapatmengalamidehidrasiakibatkeluarnyacairanberlebihanpadapadakulit yang rusakolehlukabakar.

Kesulitanminum.Orang yang mengalamikesulitanminumolehkarenasuatusebabrentanuntukjatuhkekondisidehidrasi.

Gastroenteritis.Iniadalahpenyebab paling umumdehidrasi.Jikadisertaimuntahdandiare, dehidrasiakansemakinmudahterjadi.

Stomatitis.Nyeridapatmembatasiasupan oral.

Diabetic ketoasidosis (DKA).Dehidrasiinidisebabkanoleh diuresis osmotik.Penurunanberatbadandisebabkanolehkehilangancairan yang berlebihandankatabolismejaringan.Rehidrasicepat, dapatmenimbulkanhasilneurologis yang buruk.DKA sangatspesifikdanmemerlukanperawatan yang intensif.

Demampenyakit.Demammengakibatkanpeningkatan insensible loss water dandapatmempengaruhinafsumakan.

Pharyngitis.Inidapatmengurangiasupan oral.

Congenital adrenal hiperplasia.berhubungandenganhipoglikemia, hipotensi, hiperkalemia, danhiponatremia.

Heat stroke.Hyperpyrexia, kulitkering, danperubahan status mental dapatterjadi.

Cystic Fibrosis.mengakibatkankerugiannatriumdankloridakeringat, menempatkanpasienpadarisikohiponatremia, hipokloremiadandehidrasiparah.

Diabetes insipidus.outputurin yang berlebihan yang sangatencerdapatmengakibatkankerugianbesar air bebasdanhipernatremia.

Tirotoksikosis.Beratbadan yang diamati, meskipunnafsumakanmeningkat.Diareterjadi3.4 Gejala dehidrasi

Gejala dehidrasi terbagi menjadi 3, yaitu :

1. Dehidrasi ringan (kira-kira 2% dari berat badan)Ciri-cirinya :badan terasa lemas tidak bertenaga,pusing, tidak nafsu makan, mulut kering2. Dehidrasi berat (kira-kira 5% dari berat badan)

Ciri-cirinya: - permukaan bibir dan dalam mulut kering,- tekanan darah turun,- volume air seni berkurang3. Kondisi gawat (kira-kira 10% dari berat badan)Ciri-cirinya: - kesadaranterganggu

- syokTandadanGejalaDehidrasiRinganDehidrasiSedangDehidrasiBerat

Kehilanganberatbadan (%)3-56-910 ataulebih

KondisiumumHaus, sadar, gelisahHaus, sadar, hipotensi posturalBiasanyasadar; ektremitasdingin, lembab, sianotik, kulitjaritangandan kaki berkerut; kejangotot

Nadi radialKecepatandantekanan normalCepatdanlemahCepat, sangatlemah,kadangtidakteraba

RespirasiDalam, mungkincepatDalamdancepat

Fontanella anteriorCekungSangatcekung

TekanandarahsistolikNormal ataurendah: hipotensiortostatikRendah, mungkintidakterukur

ElastisitaskulitCubitansegerakembaliCubitankembaliperlahanCubitantidaksegerakembali

Mata CekungSangatcekung

Air mataTidakadaatauberkurangTidakada

KeluarankencingJumlahberkurangdanpekatAnuria/oliguria berat

Gejala dehidrasi pada usia lanjut Gejala klasik dehidrasi seperti rasa haus, lidah kering, penurunan turgor dan mata cekung sering tidak jelas.

Gejala klinis paling spesifik adalah penurunan berat badan akut lebih dari 3%.

Tanda klinis obyektif lainya adalah hipotensi ortostatik.

Berdasarkan studi di Divisi Geriatri Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI-RSCM :

Ditemukan aksila lembab/basah,

Suhu tubuh meningkat dari suhu basal,

Diuresis berkurang,

Berat jenis (bj) urin lebih dari atau sama dengan 1,019 (tanpa adanya glukosuria dan proteinuria) Rasio blood urea nitrogen/kreatinin lebih dari atau sama dengan 16,9 (tanpa adanya perdarahan aktif saluran cerna) maka kemungkinan terdapat dehidrasi pada usia lanjut adalah 81%.

#Kriteria ini dapat dipakai dengan syarat: tidak menggunakan obat obat sitostatik, tidak ada perdarahan saluran cerna, dan tidak ada kondisi overload (gagal jantung kongensif, sirosis hepatis dengan hipertensi portal, penyakit ginjal kronik stadium terminal, sindrom nefrotik).

3.5 Terapi dehidrasi

Untukdehidrasiringan, umumnyadigunakanterapicairan oral (lewatmulut).Sedangkanpadadehidrasisedangsampaiberat, atauasupan oral tidakmemungkinkan, misaljikaadamuntah-muntahataupasientidaksadar, biasanyadiberikancairanmelauiinfus.Terapi cairan melalui infus tujuan nya bermacam macam mulai dari yang samar sampai yang paling tegas :

a) IV line : Berjaga-jaga, jalan obat.IV line seringdisebutjugainfusjaga, artinyadiberikansebagaijalanmasukobatsuntikkedalampembuluhdarahbalik (catatani.vartinyaintravenaatau di dalampembuluhdarahbalik). Padainfusjaga, pasienumumnyamasihbisamendapat air cukupdariminum, jadijumlahcairan yang diperlukantidakbanyak, misalhanya 500 ml per hariataukurang.b) Resusitasi

Terapicairanresusitasiadalahpemberiancairanuntukmenyelamatkanjiwapasien yang mengalamisyokkarenadehidrasiakutdanberatatauperdarahan.Di sinicairaninfusdiberikandengancepatdandalamjumlahcairan yang besarsesuaidenganderajatdehidrasiatauperdarahan yang terjadi.c) Pemberian elektrolit rumatan

Terapicairanrumatanbertujuanmenggantikehilangan air normal harianpadapasienrawatinap.Seringkalipasienrawat-inapkarenakondisisakitnyatidakbisamengkonsumsi air danelektrolitdalamjumlahcukupmelaluiminum, sehinggamemerlukandukungan infuse untukmemenuhikebutuhanhariannya agar tidakjatuhdalamgangguankeseimbangan air danelektrolit yang bisamengancamjiwa. Jenisdanjumlahdankecepatancairanrumatan yang diberikankepadapasienberbedadengancairanresusitasi.d) Parenteral feeding

Parenteral feeding ataunutrisi parenteral.Parenteral artinyapemberianselainmelalui enteral.Dengan kata lain, nutrisi parenteral adalahpemberianinfuszatgizi (bisaasam amino, karbohidratdan lipid) kedalampembuluhbalikatau vena. Nutrisi parenteral inidiberikanpadapasien yang kekurangangiziatauasupangizimelalui oral diperkirakanakanterhambatolehkondisipenyakitpasien.

(sumber :http://www.majalah-farmacia.com/rubrik/one_news.asp?IDNews=446) Mengobati dehidrasi Prinsip utama pengobatan dehidrasi adalah penggantian cairan. Penggantian cairan ini dapat berupa banyak minum, bila minum gagal maka dilakukan pemasukan cairan melalui infus.

Keputusan menggunakan cairan infus sangat terggantung dari kondisi pasien berdasarkan pemeriksaan dokter. Keberhasilan penanganan dehidrasi dapat dilihat dari produksi kencing.

Penggunaan obat obatan diperlukan untuk mengobati penyakit penyakit yang merupakan penyebab dari dehidrasi seperti diare, muntah dan lain lain.

Jenis Cairan untuk Rehidrasi Cairan Rehidrasi Oral (CRO) : Diberikan pada penderita dehidrasi ringan dan sedang. Formula lengkap mengandung NaCl, KCL,NaHC dan glukosa: Oralit

CRO yang tidak mengandung keempat komponen diatas: larutan gula garam, larutan tepung beras-garam, air kelapa. Berdasarkan penelitian, air tajin mengandung glukosa polimer, yaitu gula yang mudah diserap dan dicerna tubuh. Protein poliglukosa yang dikandung dalam tepung tajin pun dapat membuat feses lebih padat.

Cairan Rehidrasi Parental : Diberikan pada pasien dehidrasi berat. Jenis cairannya adalah RL (Ringer Lactate) dan jumlah cairan yang akan diberikan infuse, tergantung dari tingkat dehidrasi sesuai dengan umur dan berat badan.

Pencegahan Dehidrasi Lingkungan. Dehidrasi yang disebabkan oleh faktor lingkungan sangat mungkin untuk dilakukan pencegahan. Jika memungkinkan, aturlah jadwal kegiatan atau aktifitas fisik yang sesuai dengan kondisi lingkungan. Jangan melakukan aktifitas berlebihan pada siang hari.

Olahraga.Orang yang berolah raga pada kondisi cuaca yang panas harus minum lebih banyak cairan.

Umur. Umur muda dan tua sama beresikonya untuk mengalami dehidrasi.

Dehidrasi bukan kondisi yang tidak dapat dicegah namun bila terjadi dan tertangani dengan baik maka kondisi yang tidak diinginkan bisa dihindari.

IV. Memahami gangguan keseimbangan elektrolit dalam tubuh (natrium dan kalium)Memahami Mengenai Elektrolit

a. Natrium (Na)Sumber : garam dapur, roti, keju, ketan, tiram, biskuit, gandum, wortel, lobak, bayam, kol, telur, kerang.

Kadar normal : 135 mEq / L

Fungsi : kation utama dalam cairan ekstrasel, mempertahankan tekanan osmotik, cairan tubuh, preservasi iritabilitas normal otot dan permeabilitas sel.

Kelebihan : Hipernatremia

Kekurangan : Hiponatremia, penyakit addison, berat badan menurun.

Eksresi : keringat (20-50 mEq/L), urine (5-35 mg), feses (20-50 mg), kulit (25 mg).

Absorpsi : mudah diserap oleh ileum, pada tubulus proksimal (dipengaruhi oleh hormon aldosteron, norepinefrin, angiotensin II), lengkung henle (kotranspor NaCl), dan lengkung henle (kotranspor NaCl).

b. Kalium (K)Sumber : jeruk, pisang, hati sapi, daging sapi, brokoli, ayam, daging anak kerbau.

Kadar normal : 3,5 5 mEq / L

Fungsi : kation utama dalam cairan intrasel, mempengaruhi keseimbangan asam basa dan tekanan osmotik, penting untuk metabolisme, penting dalam biosintesis protein, penting pada fungsi saraf dan otot.

Kelebihan : hiperkalemia

Kekurangan : hipokalemia

Eksresi : dipengaruhi oleh perubahan keseimbangan asam basa dan aktivitas korteks adrenal. Di usus, di eksresi dengan cairan pencernaan lalu difiltrasi oleh glomerulus ginjal dan desokresi di tubulus.

Absorpsi : pada usus halus.

MemahamiGangguanKeseimbanganelektrolita. -220 mEq/liter/Natrium Fungsinya di dalam tubuh : Aktivitas neuromuskular, transmisi dan konduksi impuls syaraf Cairan tubuh Mengatur osmolalitas vaskular Mengatur keseimbangan air, bila kadar natrium meningkat akan terjadi retensi air

Selular Pompa natrium (Na) - kalium (K) : Na masuk ke dalam sel sedangkan K keluar dari sel secara terus menerus untuk mempertahankan keseimbangan air dan aktivitas neuro muskular. Bila Na masuk ke dalam sel maka akan terjadi depolarisasi (aktivitas sel), tapi bila Na keluar dari sel maka K akan masuk ke dalam sel dan terjadi repolarisasi Aktivitas enzim Asam basa Mengatur keseimbangan asam basa Nilai normalnya di darah: 135-146 mEq/liter atau mmol/literNilai normalnya di urin : 40hari Hiponatremia Etiologi Asupan makanan rendahnya kadar Na di makanankurangdari 135 mEq/L asupan air yang berlebihan : mengakibatkan pengenceran cairan ekstrasel

anoreksia nervosa

pemberian infus Dekstrosa 5 % yang berkepanjangan Keluarnya natrium dari saluran pencernaan muntah, diare, aspirasi dari saluran cerna

operasi saluran cerna

bulimia

kehilangan potassium

Keluarnya natrium dari ginjal gangguan tubulus ginjal : tidak respon terhadap ADH pengeluaran Na, Cl dan air

diuretik

Pengaruh hormon ADH menyebabkan peningkatan reabsorbsi air dari tubulus distal cairan ekstraselular menjadi lebih banyak mengandung air kadar Na berkurang

Penurunan hormon adreno-kortikal : penyakit kelenjar adrenal (Addison) produksi hormon adreno-kortikal berkurang pengeluaran Na dan retensi K Manifestasi Klinis Hiponatremia Manifestasi klinis hiponatremia bervariasi tergantung pada jumlah natrium yang hilang. Hiponatremia ringan biasanya asimptomatik (tidak bergejala), dan gejala awal biasanya berupa mual dan muntah. Gangguan saluran cerna : mual, muntah, diare, perut nyeri dan keram

Gangguan jantung : hipotensi Gangguan neuromuskular : kelemahan otot Lain-lain : kulit kering, pucat, membran mukosa kering,sakit kepala,depresi,kejang Kalium Fungsi kalium di dalam tubuh : Aktivitas neuromuskular transmisi dan konduksi impuls syaraf kontraksi otot rangka, otot polos dan jantung Cairan tubuh mengatur osmolalitas intraselularSelular pompa natrium (Na) - kalium (K) : Na masuk ke dalam sel sedangkan K keluar dari sel secara terus menerus untuk mempertahankan keseimbangan air dan aktivitas neuro muskular. Bila Na masuk ke dalam sel maka akan terjadi depolarisasi (aktivitas sel), tapi bila Na keluar dari sel maka K akan masuk ke dalam sel dan terjadi repolarisasi aktivitas enzim untuk metabolisme selular Hipokalemia

Etiologi Asupan makanan

rendahnya kadar K di makanan kurang dari 3.5 mEq/L malnutrisi, kelaparan, diet yang tidak seimbang anoreksia nervosa

alkoholisme

Keluarnya kalium dari saluran pencernaan muntah, diare, aspirasi dari saluran cerna

operasi saluran cerna, fistula saluran cerna

bulimia

Keluarnya kalium dari ginjal fase diuresis (poliuria) gagal ginjal akut

diuretik, terutama diuretik yang tidak hemat kalium

hemodialisis, peritoneal dialisis Pengaruh hormon penggunaan steroid, terutama kortison dan aldosteron dapat meningkatkan ekskresi kalium dan retensi natrium

stress, menyebabkan peningkatan produksi steroid di dalam tubuh

penggunaan licorice (mengandung asam gliserat) yang berlebihan, memiliki efek seperti aldosteron Gangguan fungsi selular trauma, kerusakan jaringan, luka bakar, operasi menyebabkan banyak kalium yang dilepaskan ke dalam cairan intra vaskular Redistribusi kalium alkalosis metabolik, menarik kalium masuk ke dalam sel insulin, menarik glukosa dan kalium ke dalam sel Manifestasi Klinis Hipokalemia Defisit kalium dapat memperlambat kontraksi otot, baik otot rangka maupun otot saluran pencernaan.

Gangguan saluran cerna : anoreksia, mual, muntah, diare, distensi abdomen, gangguan peristaltik dan ileus

Gangguan neuromuskular : kelemahan otot, penurunan refleks tendon, paralisis otot pernafasan

Gangguan ginjal : poliuria dan polidipsia Asam basa : mengatur keseimbangan asam basa