Skenario C Blok 18 Tahun 2014
-
Upload
elsa-tamara-saragih -
Category
Documents
-
view
287 -
download
1
description
Transcript of Skenario C Blok 18 Tahun 2014
Terakhir kumpul jawaban hari ini tanggal 2 juni 2014 jam 20.00 malam, jawaban
diketik rapi jangan lupa tulis sumbernya. font : Times New Roman 12. Line spacing
1,5. Jawaban dikirim ke email [email protected] dan [email protected]
Mohon kerjasamanya kawan terimakasih
1. Karthik Sekaran
2. Mutia Arnisa Putri
3. Desiyanti
4. Dwi Andari Maharani
5. Kms.M.Temidtya.K.R
6. Novalia Arisandy
7. Intan Fajrin Karimah
8. Ihsan Rasyid Yuldi
9. Elsa Tamara Saragih
10. Stefen Agustinus
11. Inthan Atika
12. Rika Dayanti
13. Sangeethaa
14. Daniela Selvam
Tn. Johan, 50 tahun, pekerjaan sopir angkot, datang ke praktek anda dengan keluhan nyeri
pinggang kanan yang menjalar
Klarifikasi :
1. Nyeri pinggang kanan :
2. Nyeri hilang timbul : nyeri yang terjadi pada organ berlumen dan hilang timbul
mengikuti gerakan peristaltik
3. Obat penghilang nyeri : salah satu bahan yang dapat mengurangi rasa nyeri tanpa
menyebabkan hilangnya kesadaran
4. Hematuria : darah (eritrosit) dalam urine
5. Demam : peningkatan temperatur tubuh diatas normal (37oC)
6. Mual : sensasi tidak nyaman pada daerah epigastrium berupa rasa ingin muntah
7. Ureum : hasil akhir metabolisme protein yang berasal dari asam amino
8. Kreatinin : suatu anhidrida kreatin, hasil akhir metabolisme fosfokreatin; pengukuran
laju ekskresinya lewat urine dipakai sebagai indikator diagnostik fungsi ginjal dan
masa otot
9. USG TUG : pencitraan struktur dalam tubuh traktus urinarius genitalia dengan
mencatat gema gelombang ultrasonik yang diarahkan kedalam jaringan dan
dipantulkan oleh bidang jaringan yang menghasilkan perubahan densitas
10. Hidronefrosis : pembengkakan ginjal yang terjadi sebagai akibat akumulasi urine
disaluran kemih atas
11. BNO : suatu pemeriksaan di daerah abdomen atau pelvis untuk mengetahui kelainan –
kelainan pada daerah tersebut khususnya pada sistem urinaria
12. IVP : sebuah x-ray pemeriksaan dari ginjal, ureter, dan saluran kencing kandung
kemih yang menggunakan iodinasi bahan kontras disuntikkan ke pembuluh darah
13. Radio-opak : suatu kualitas atau sifat menghambat lewatnya energi pancaran, seperti
sinar X, tanpak sebagai area yang terang atau putih pada film yang telah terpajan
14. Hidroureter : distensi abnormal ureter karena penimbunan urine atau cairan encer,
akibat obstruksi
Identifikasi Masalah
1. Kalimat 1
2. Kalimat 2, 3 dan 4
3. Kalimat 5
4. Kalimat 6 dan 7
5. Pemeriksaan Fisik
6. Pemeriksaan Penunjang
Analisis Masalah
1. Kalimat 1
1.1 Jelaskan anatomi dan fisiologi traktus urinarius ! 1, 6, 13
1.2 Apa etiologi dan mekanisme dari nyeri pinggang kanan yang menjalar? 2, 8, 14
1.3 Bagaimana hubungan usia, jenis kelamin, dan pekerjaan dengan keluhan yang
dirasakan? 3, 9, 1
Laki-laki yang duduk lama saat bekerja, dengan
kebiasaan menahan buang air kemih, kurang minum dan diet tinggi protein memiliki
probabilitas untuk mengalami kejadian batu saluran kemih sebesar 97,05%.
sumber : Jurnal FAKTOR-FAKTOR RISIKO KEJADIAN BATU SALURAN KEMIH PADA LAKI-LAKI
(Studi Kasus di RS Dr. Kariadi, RS Roemani dan RSI Sultan Agung Semarang) oleh Nur Lina ;
Universitas Dipenogoro. Semarang. 2008 diakses pukul 16:29
1.4 Apa etiologi dan mekanisme demam pada kasus? 4, 10, 2
2. Kalimat 2, 3 dan 4
2.1 Bagaimana etiologi dan mekanisme terjadinya nyeri hilang timbul ? 5, 11, 3
2.2 Mengapa nyeri akhir – akhir terjadi lebih sering dibanding 6 bulan yang lalu? 6,
12, 4
2.3 Apa makna klinis dari nyeri timbul tiba – tiba tanpa dipengaruhi posisi atau
gerakan ? 7, 13, 5
3. Kalimat 5
3.1 Apa saja jenis – jenis obat penghilang nyeri ? 8, 14, 6
3.2 Mengapa setelah diberi obat penghilang nyeri, nyerinya masih ada? 9, 1, 7
Karena penyebab dari nyeri tersebut yaitu batu pada ureternya belum ditangani sehingga
nyeri hilang saat obat bekerja dan kemudian timbul lagi saat masa kerja obat sudah usai
3.3 Bagaimana cara kerja obat penghilang nyeri ? 10, 2, 8
4. Kalimat 6 dan 7
4.1 Apa etiologi dan mekanisme buang air kecil berwarna merah ? 11, 3, 9
Hematuria sering kali dikeluhkan oleh pasien akibat trauma pada mukosa saluran kemih yang
disebabkan oleh batu. Kadang-kadang hematuria didapatkan dari pemeriksaan urinalisis berupa
hematuria mikroskopik. Gross hematuria/perdarahan segar bisa terjadi bila batu pinggir-
pinggirnya runcing dan juga bisa mikrohematuri.
Hematuria makroskopik : bila ditemukan eritrosit 3 atau lebih/ lapang pandang besar.
4.2 Apa etiolog/i dan mekanisme mual pada kasus ? 12, 4, 10
4.3 Bagaimana kriteria urine normal ? 13, 5, 11
5. Pemeriksaan Fisik
5.1 Interpretasi dan mekanisme abnormal
a. KU : tampak sakit sedang
TD 120/80, Nadi 99x/mnt, RR 28x/mnt, temp 38oC 14, 6, 12
b. Kepala dan leher : dalam batas normal 1, 7, 13
Thoraks : dalam batas normal
Abdomen
Inspeksi : sedikit kembung
Palpasi : nyeri tekan kuadran kanan atas
Perkusi : timpani pada abdomen dan nyeri ketok CVA kanan
Auskultasi : bising usus lemah
5.2 Bagaimana cara pemeriksaan fisik nyeri ketok CVA ? 2, 8, 14
6. Pemeriksaan Penunjang
6.1 Interpretasi dan mekanisme abnormal
a. Laboratorium : 3, 9, 1
Hb 14 gr%
Leukosit 14.000/mm3
Fungsi ginjal : Ureum 24 mg/dl, creatinin 1,2 mg/dl
Pemeriksaan Ny. A Nilai Normal
Hb 14 gr% 12-16 gr%
Leukosit 14.000/mm3 5.000-10.000/
mm³
Ureum 24 mg/dl 20-40 mg/dl
Creatinin 1,5 mg/dl 0,5-1,5 mg/dl
Urinalisis Leukosit penuh
b. Urinalisis : 4, 10, 2
Leukosit penuh, RBC 50/LPB
Lab lain : dalam batas normal
c. Penunjang imaging 5, 11, 3
USG TUG : Hidronefrosis sedang ginjal kanan, batu ukuran 2 cm
d. BNO – IVP : tampak bayangan radio-opak ukuran 2 x 1 cm setinggi vertebra
lumbal II-III kanan. Hidronefrosis grade II renal kanan, fungsi kedua ginjal
masih baik, tidak terdapat hidroureter. Ginjal, ureter kiri, dan buli – buli
dalam batas normal. 6, 12, 4
6.2 Bagaimana cara melakukan pemeriksaan USG TUG ? 7, 13, 5
6.3 Bagaimana cara melakukan pemeriksaan BNO IVP? 8, 14, 6
7. Template
7.1 How to diagnose 9, 1, 7
7.2 DD 10, 2, 8
7.3 WD 11, 3, 9
Tn. Joan, 50 tahun mengeluh kolik di pinggang kanan et causa urolithiasis ureter kanan setinggi vertebra lumbal 4 disertai hidronefrosis ginjal kanan grade II dan urosepsi.
7.4 Epidemiologi 12, 4, 10
7.5 Etiologi 13, 5, 11
7.6 Patofisiologi 14, 6, 12
7.7 Faktor resiko 1, 7, 13
7.8 Penatalaksanaan 2, 8, 14
7.9 Komplikasi 3, 9, 1
Komplikasi akut yang sangatdiperhatikan oleh penderita adalah kematian, kehilangan
fungsi ginjal, kebutuhan transfusi dantambahan intervensi sekunder yang tidak
direncanakan. Komplikasi akut dapat dibagi menjadi yang signifikan dan kurang
signifikan. Yang termasuk komplikasi signifikanadalah avulsi ureter, trauma organ
pencernaan, sepsis, trauma vaskuler, hidro atau pneumotorak,emboli paru dan urinoma.
Sedang yang termasuk kurang signifikan perforasi ureter, hematom perirenal, ileus, stein
strasse , infeksi luka operasi, ISK dan migrasi stent.
Komplikasi jangka panjang adalah striktur ureter. Striktur tidak hanya disebabkan oleh
intervensi,tetapi juga dipicu oleh reaksi inflamasi dari batu, terutama yang melekat.
Angka kejadian striktur kemungkinan lebih besar dari yang ditemukan karena secara
klinis tidak tampak dan sebagian besar penderita tidak dilakukan evaluasi radiografi
(IVP) pasca operasi.
7.10 Pencegahan 4, 10, 2
7.11 Prognosis 5, 11, 3
7.12 KDU 6, 12, 4
Hipotesis
Tn. Johan, 50 tahun, mengeluh kolik di pinggang kanan et causa urolitiasis pada ureter
kanan dengan komplikasi urosepsis
LI
Anatomi Traktus Urinarius 1, 2, 3, 4, 5
Fisiologi Traktus Urinarius 6, 7, 8, 9
Fisiologi ginjal normal
Filtrasi glomerular
Kapiler glomerulus secara relatif bersifat impermeable terhadap protein plasma
yang lebih besar dan cukup permeable terhadap air dan larutan yang lebih kecil
seperti elektrolit, asam amino, glukosa dan sisa nitrogen. Kapiler glomerulus
mengalami kenaikan tekanan darah (90 mmHg vs 10-30 mmHg). Kenaikan ini
terjadi karena arteriole aferen yang mengarah ke kapiler glomerulus mempunyai
diameter yang lebih besar dan memberikan sedikit tahanan daripada kapiler yang
lain. Secara proporsional arteriole aferen lebih besar diameternya dari arteriole
eferen. Berliter-liter darah didorong keruang yang lebih kecil , mendorong air dan
partikel kecil terlarut dari plasma masuk kedalam kapsula Bowman’s. Tekanan
darah terhadap dinding pembuluh ini disebut tekanan hidrostatik (TH). Gerakan
masuk kedalam kapsula Bowman’s disebut filtrasi glomerulus dan materi yang
masuk kedalam kapsula Bowman’s disebut filtrat . Tiga faktor lain yang ikut serta
dalam filtrasi : TH dan tekanan osmotik (TO) dari filtrat dalam kapsula
Bowman’s dan TO plasma. Tekanan osmotik adalah tekanan yang dikeluarkan
oleh air (pelarut lain) pada membran semipermeable sebagai usaha untuk
menembus membran kedalam area yang mengandung lebih banyak molekul yang
tidak dapat melewati membran semipermeable.
Proses pembentukan urin
Glomerulus berfungsi sebagai ultra filtrasi, pada kapsula bowmens berfungsi
untuk menampung hasil filtrasi dari glomerulus. Pada tubulus ginjal akan terjadi
penyerapan kembali dari zat-zat yang sudah disaring pada glomelurus, sisa cairan
akan diteruskan ke ginjal kemudian ke ureter.
Terdapat 3 tahap pembentukan urin :
1. Proses filtrasi : terjadi diglomerulus, proses ini terjadi karena permukaan
aferent lebih besar dari permukaan aferent lebih besar dari permukaan eferent
maka terjadi penyerapan darah, sedangkan sebagian yang tersaring adalah bagian
cairan darah kecuali protein, cairan yang tersaring ditampung oleh kapsula
bowmen’s yang terdiri dari glukosa, air, sodium,klorida, sulfat, bikarbonat dll
kemudian diteruskan ke tubulus ginjal.
2. Proses reabsorpsi : terjadi penyerpan kembali sebagian besar dari glukosa,
sodium, klorida, fosfat dan beberapa ion bikarbonat, prosesnya terjadi di tubulus
proximal. Penyerapan terjadi secara aktif dikenal dengan reabsorpsi fakultatif
3. Proses sekresi : sisa penyerapan kembali yang terjadi pada tubulus diteruskan
ke ginjal kemudian dialirkan keluar
Aliran darah ke ginjal ± 1200ml/ menit, berat kedua ginjal 300 gr, tempat
pencucian darah ada di dalam glomerulus (ada di korteks ginjal), urin dari ginjal
dikeluarkan melalui ureter, 1 ginjal mengandung 1.000.000 nefron dan apabila
nefron mengalami kerusakan maka tidak bisa regenerasi (maka dari itu, mulai
dari sekarang kita sebaiknya menjaga pola makan dan melakukan gaya hidup
sehat), apabila usia menginjak 49 tahun jumlah nefron berkurang 10% dan
pengurangan ini berlaku kelipatan setiap 10 tahun selanjutnya, pada keadaan
normal gula dire-absorpsi/ tidak dikeluarkan terikut urin, hormon yang berperan
dalam regulasi air di ginjal yaitu aldosteron dan ADH (Anti Diuretic Hormon),
volume keseluruhan air dalam tubuh ± 5 liter, konsumsi air normal antara 1-2 liter
dan jumlah ini juga tergantung aktifitas keseharian, istilah sekresi dan ekskresi
dalam metabolisme berbeda dimana sekresi merupakan proses pengeluaran yg
masih ada dalam ginjal sedangkan ekskresi ada di luar ginjal.
Urolitiasis 10, 11, 12, 13, 14