PPT PBL Blok 18 - Skenario 5

download PPT PBL Blok 18 - Skenario 5

of 26

description

Diagnosis dan Tatalaksana Asma pada Orang Dewasa

Transcript of PPT PBL Blok 18 - Skenario 5

Fracture Collum Femoris et causa Osteoporosis

Diagnosis dan Tatalaksana Asma pada Orang DewasaNevy Olianovi102013101A5

Skenario 5Seorang laki-laki berusia 28 tahun dibawa keluarganya ke IGD RS karena sesak nafas sejak 2 jam yang lalu. Sejak 3 hari yang lalu pasien mengalami batuk dengan dahak yang sulit keluar dan jika keluar kental berwarna putih, tidak ada demam dan nyeri dada. Pasien mengatakan sesaknya memang sering timbul 2 bulanan ini, namun tidak sesesak sekarang. Sesak nafasnya biasa muncul pada malam hari dan lebih mudah sesai terutama pada saat suasana dingin dan berdebu. Seingat pasien dalam 1 bulan terakhir dirinya sudah sesak saat dini hari dan biasanya mereda seiring waktu dengan pasien beristirahat. Pasien sebelumnya belum pernah berobat untuk keluhan sesak nafasnya, ia mempunyai riwayat merokok sejak usia 17 tahun.

Identifikasi Istilah yang tidak diketahuiTidak ada

Rumusan MasalahSeorang laki- laki berusia 28 tahun sesak nafas sejak 2 jam yang lalu.SESAK NAPAS DISERTAI BATUK BERDAHAKANAMNESISPEMERIKSAANFISIKPENUNJANGDIAGNOSISETIOLOGIEPIDEMIOLOGIPATOFISIOLOGIKOMPLIKASIPROGNOSISPENATALAKSANAANPREVENTIF

AnamnesisIdentitas

Keluhan utamaSesak nafas sejak kapan? Riwayat Penyakit sekarangSesak terus-menerus atau pada waktu tertentu saja?Apakah disertai demam?Apakah batuk berdahak? Warna dahak?Faktor yang memperberat atau meringankan keluhan seperti alergi pada debu, dingin, makanan dan sebagainya?Sebelumnya pernah minum obat?52 jam yang laluBatuk disertai dahak berwarna putih sejak 3 hari yang laluLaki-laki usia 28 tahunSesak nafas muncul malam hariLebih mudah sesak saat suasana dingin dan berdebu, mereda ketika beristirahatAnamnesisRiwayat penyakit dahuluRiwayat penyakit keluargaRiwayat pribadi dan sosialApakah memiliki kebiasaan merokok?Apakah memiliki kebiasaan minum-minuman beralkohol?Riwayat merokok sejak usia 17 tahunPemeriksaan Fisik2. Palpasi: simetris3. Perkusi: sonor4. Auskultasi:Eksp>inspWheezing (+)Ronchi (-)Keadaan umum: sakit sedangKesadaran: compos mentisTTVTekanan darah: 110/80 mmHgFrekuensi napas: 28x/menitDenyut nadi: 98x/menitSuhu: 36C

1. Inspeksi:Konjungtiva tidak anemisSklera tidak ikterikTidak ada sianosisKGB tidak terabaRetraksi intercostal (+)Simetris dalam statis dan dinamis

Pemeriksaan Penunjang

SpirometriPemeriksaan PenunjangFoto Thoraxnormal diluar seranganhiperinflasi saat seranganPemeriksaan sputumKristal-kristal charcot leyden (degranulasi dari kristal eosinofil)Pemeriksaan darahHb: 13 gr/dLLeukosit: 9.000/ulTrombosit: 155.000/ulHt: 35%Diff count normalDiagnosis BandingBronkitis kronisUsia > 35 tahun dan perokok beratGejala: batuk di pagi hari, lama-lama disertai mengi

Diagnosis BandingBronkiektasisPerubahan dinding bronkus berupa destruksi elemen-elemen elastic, otot-otot polos bronkus, tulang rawan dan pembuluh darah. Ciri khas: demam, sesak nafas, wheezing, adanya batuk kronik disertai produksi sputumHemoptisis (50%)

Diagnosis BandingEmfisema paruPelebaran dari alveoli yang diikuti oleh destruksi dari dinding alveoli Gejala utama sesakBatuk dan mengi jarang menyertainya. PF gerakan nafas terbatas, hipersonor, pekak hati menurun, suara vesikuler sangat lemah.Foto thorax: hiperinflasi.

Working DiagnosisAsmaGangguan peradangan kronik di saluran nafas mengi, sesak, dan batuk, terutama malam dan/atau dini hariPeningkatan responsitivitas saluran napas (bronkospasme)

Etiologi1. Faktor GenetikAtopi/alergi.Hipereaktivitas bronkus.Obesitas.2. Faktor lingkunganAlergen dalam rumahAlergen luar rumah3. Faktor lainAlergen makanan.Alergen obat-obatanBahan yang mengiritasi. Ekspresi emosi berlebih.Asap rokokPolusi udara dari luar dan dalam ruanganExercise-induced asthma.Perubahan cuaca.

EpidemiologiAngka kejadian dipengaruhi oleh faktor lokasi, populasi pasien, usia (anak, dewasa) cuaca, predisposisi (atopi, pekerjaan), dan pencetus Prevalensi asma di dunia: 810% anak dan 3-5% pada dewasa10 tahun terakhir ini meningkat sebesar 50%Indonesia meningkat antara 5 s/d 7 %Anak perempuan : anak laki-laki = 1,5 : 1Anak kecil > dewasa

Gejala klinis

PenatalaksanaanMedikamentosaPengontrol (Controller)MetilsantinTeofilin. Dosis : 16-20 mg/kg BB/hari oral atau IV. Aminofilin. berupa tablet 200 mg dan injeksi 240 mg/ampul. Dosis intravena : 5-6 mg/kg BB diberikan pelan-pelan. Dapat diulang 6-8 jam kemudian , bila tidak ada perbaikan.ES: muntah, diare, sakit kepala, dan takikardi

2. Pelega (Reliever)Beta adrenergik / agonis beta Adrenalin (Epinefrin) injeksi. Dewasa : 0,2-0,5 cc injeksi subcutan, Efedrin: tablet 25 mg.Salbutamol. Dosis : 3-4x0,05-0,1 mg/kg BB ES: rangsangan kardiovaskular, tremor otot rangka, dan hipokalemia

PenatalaksanaanNon Medika MentosaPendidikan / edukasi kepada penderita dan keluargaMemahami sifat-sifat dari penyakit asma Memahami faktor yang menyebabkan serangan atau memperberat serangan sepertiMemahami faktor-faktor yang dapat mempercepat kesembuhan, membantu perbaikan dan mengurangi serangan Memahami kegunaan dan cara kerja dan cara pemakaian obat obatan yang diberikan oleh dokterMampu menilai kemajuan dan kemunduran dari penyakit dan hasil pengobatan.PencegahanMenjaga KesehatanMenjaga kebersihan lingkunganMenghindari Faktor PencetusMenggunakan obat-obat anti penyakit asmaKomplikasi

PrognosisPada umumnya bila segera ditangani dengan adekuat prognosa baik.Asma karena faktor imunologi (faktor ekstrinsik) yang muncul semasa kecil prognosanya lebih baik dari pada yang muncul sesudah dewasa.KesimpulanAsma adalah penyakit inflamasi kronik saluran napas yang berhubungan dengan hambatan jalan napas yang reversible, inflamasi alergi dan hiperesponsif jalan napas. Asma merupakan suatu penyakit yang tidak dapat disembuhkan dengan total, akan tetapi penyakit ini jika mendapat penatalaksanaan yang baik akan memberikan hasil yang baik pula. Untuk menghindari adanya komplikasi, diperlukan diagnose tepat dan pengobatan yang tepat sehingga dapat mengurangi terjadinya komplikasi.THANK YOU