SKENARIO ASSESMEN GERIATRI

11
Nomor Station Judul station Assesmen Geriatri Waktu yang dibutuhkan 15 menit Tujuan Station Menilai kemampuan mahasiswa dalam melakukan anamnesis, pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang sederhana dan terapi Area kompetensi 1. Komunikasi efektif 2. Keterampilan klinik 3. Managemen pasien 4. Profesionalisme 5. Pengambilan anamnesis 6. Pemeriksaan fisik 7. Keterampilan prosedur klinik 8. Profesionalisme 9. Konseling 10. Reproduksi 11. Saraf dan Perilaku 12. Endokrin dan metabolisme 13. Kulit, otot, tulang, dan jaringan ikat 14. Darah dan kekebalan tubuh 15. Jantung dan pembuluh darah 16. Saluran cerna, pancreas, hepatobilier 17. Saluran pernapasan 18. Urogenital 19. Kepala dan leher 20. Lainnya Instruksi untuk mahasiswa Seorang perempuan usia 70 tahun, dengan diantar keluarga datang ke RSUD Arifin Ahmad dengan keluhan utama tiba-tiba mudah lupa. Tugas: 1. Anamnesis 2. Pemeriksaan fisik 3. Pemeriksaan status mental 4. Menentukan pemeriksaan penunjang sederhana dan menanyakan hasilnya

description

SKENARIO ASSESMEN GERIATRI

Transcript of SKENARIO ASSESMEN GERIATRI

Page 1: SKENARIO ASSESMEN GERIATRI

Nomor StationJudul station Assesmen GeriatriWaktu yang dibutuhkan

15 menit

Tujuan Station Menilai kemampuan mahasiswa dalam melakukan anamnesis, pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang sederhana dan terapi

Area kompetensi 1. Komunikasi efektif 2. Keterampilan klinik 3. Managemen pasien 4. Profesionalisme 5. Pengambilan anamnesis 6. Pemeriksaan fisik 7. Keterampilan prosedur klinik 8. Profesionalisme 9. Konseling 10. Reproduksi 11. Saraf dan Perilaku 12. Endokrin dan metabolisme 13. Kulit, otot, tulang, dan jaringan ikat 14. Darah dan kekebalan tubuh 15. Jantung dan pembuluh darah 16. Saluran cerna, pancreas, hepatobilier 17. Saluran pernapasan 18. Urogenital 19. Kepala dan leher 20. Lainnya

Instruksi untuk mahasiswa

Seorang perempuan usia 70 tahun, dengan diantar keluarga datang ke RSUD Arifin Ahmad dengan keluhan utama tiba-tiba mudah lupa.

Tugas: 1. Anamnesis2. Pemeriksaan fisik3. Pemeriksaan status mental4. Menentukan pemeriksaan penunjang sederhana dan

menanyakan hasilnya5. Diagnosis6. Terapi

Instruksi untuk pembimbing

Skenario klinik: Seorang perempuan usia 70 tahun, dengan diantar keluarga datang ke RSUD Arifin Ahmad dengan keluhan utama tiba-tiba mudah lupa.

Page 2: SKENARIO ASSESMEN GERIATRI

AnamnesisRiwayat penyakit sekarang :

- Keluhan utama : Tiba-tiba mudah lupa- Pasien sering lupa dengan aktivitas yang baru saja

selesai dilakukan seperti shalat, makan dan lupa nama hari, sering salah menyebut nama benda yang sudah dikenal dan kadang mengompol

- Akhir-akhir ini pasien sering marah-marah, gaduh gelisah dan tidak bisa tidur.

Riwayat penyakit dahulu : - Riwayat hipertensi dan diabetes sejak 7 tahun yang lalu,

namun pasien kurang rutin kontrol- Riwayat penyakit jantung disangkal- Riwayat penurunan kesadaran, nyeri kepala, demam,

kejang dan kelemahan anggota gerak disangkalRiwayat pengobatan dan imunisasi:

- Sejak suaminya meninggal satu bulan yang lalu, pasien mengonsumsi obat tidur dari dokter umum

- Pasien telah mendapat imunisasi hepatitis B- Pasien tidak ada riwayat alergi obat-obatan dan

makananRiwayat penyakit keluarga :

- Ayah pasien dan satu orang saudara psien menderita hipertensi

- Ayah pasien pernah menderita stroke- Penyakit jantung dan diabetes dalam keluarga tidak

diketahuiRiwayat sosio-ekonomi dan kebiasaan sehari-hari:

- Pasien suka mengonsumi makanan tinggi lemak dan garam, kurang olahraga.

- Pasien saat ini sudah tidak bekerja. Pasien dulu bekerja sebagai seorang petani

- Semua anak penderita telah menikah dan tinggal di rumah terpisah dengan pasien

- Sehari-hari pasien tinggal di rumahnya bersama seorang pembantu rumah tangga

- Untuk pergi ke mana-mana tergantung dengan orang lain

- Untuk aktivitas sehari-hari seperti makan, minum, mandi dan memakai baju seringkali harus dibantu oleh pembantunya

Page 3: SKENARIO ASSESMEN GERIATRI

Pemeriksaan fisik:- KU : Kesadaran : Komposmentis- Antropometri :

TB 163 cm BB 60 kgIMT 23Kesimpulan IMT pasien dalam batas ideal

- Tanda vital: TD : 160/100 mmHg; Nadi : 96x/menit; Respirasi : 16x/menit; Suhu 37,2

- Kepala dan Leher : Pupil: isokor; diameter: 2 mm; refleks cahaya: +/+; konjungtiva: anemis (-/-), sklera ikterik (-/-); pembesaran KGB (-).

- ThoraksParu :

- Inspeksi: gerakan dinding dada: sama/tidak ada yang tertinggal, sela iga: statis, hemitoraks kiri=kanan (simetris)

- Palpasi : fremitus vokal kanan/kiri sama kuat, nyeri tekan (-).

- Perkusi: sonor.- Auskultasi: vesikuler kanan/kiri sama, ronchi (-/-),

wheezing (-/-). Jantung :- Inspeksi: ictus tidak terlihat.- Palpasi: teraba ictus 1 jari pada LMCS ICR-V.- Perkusi: batas atas jantung: ICR-III, batas kiri jantung:

ICR-V, batas kanan jantung: LPS kanan.- Auskultasi: bunyi jantung: ictus (M1>M2), sela iga ke-II

kanan (A2>A1), sela iga ke-II kiri (P2>P1), Bising jantung: systolis/diastolis (-).

- Abdomen :- Inspeksi: dinding abdomen: simetris, datar,

darmsteifung (-), vena kolateral (-), purpura/petechiae (-), pulsasi epigastrium (-).

- Auskultas: bising usus (+), peristaltik usus: normal.- Perkusi: tympani seluruh area abdomen, batas

hepar/lien: normal, ascites (-).- Palpasi: nyeri tekan epigastrium (-), defence musculair

(-), lien/ren: tidak teraba.- Ekstremitas: akral hangat; capillary refill time (CRT): < 2

detik;

Pemeriksaan status mental:- Penilaian uji kognitif dengan MMSE : 15

Kesan : gangguan kognitif definitive

Page 4: SKENARIO ASSESMEN GERIATRI

Pemeriksaan penunjang:- GDS : 350 mg/dl

Diagnosis kerja: Demensia vaskular + Hipertensi Grade II + DM Tipe 2

Terapi medikamentosa: - Captopril 25 mg 3x1 selama 10 hari- Metformin 500 mg 3x1 selama 7 hari

Tindak lanjut : Pasien dirujuk ke dokter spesialis penyakit dalam/saraf

Tugas: - Anamnesis- Pemeriksaan fisik- Pemeriksaan status mental- Menentukan pemeriksaan penunjang sederhana dan

menanyakan hasilnya- Diagnosis- Terapi

Instruksi:

- Pembiming mengamati dan menilai penampilan mahasiswa berdasarkan lembar penilaian

Page 5: SKENARIO ASSESMEN GERIATRI

RUBRIK PENILAIAN ASSESMEN GERIATRI

I. Rubrik

KOMPETENSI 0 1 2 3 BOBOT SKOR1. Anamnesis Mahasiswa tidak

memfasilitasi pasien untuk menceritakn kesakitannya.

Mahasiswa memfasilitasi pasien untuk menceritakan kesakitannya, namun hanya 1-2 dari 7 pertanyaan-pertanyaan berikut, meliputi:1. Keluhan utama2. Keluhan penyerta3. Riwayat penyakit dahulu;4. Riwayat pengobatan dan

imunisasi5. Riwayat penyakit

keluarga;6. Riwayat sosio-ekonomi;7. Riwayat kebiasan sehari-

hari

Mahasiswa memfasilitasi pasien untuk menceritakan kesakitannya, namun hanya 3-6 dari 7 pertanyaan-pertanyaan berikut, meliputi:1. Keluhan utama2. Keluhan penyerta3. Riwayat penyakit dahulu;4. Riwayat pengobatan dan

imunisasi5. Riwayat penyakit keluarga;6. Riwayat sosio-ekonomi;7. Riwayat kebiasan sehari-hari

Mahasiswa memfasilitasi pasien/pengantar pasien untuk menceritakan kesakitannya dengan pertanyaan-pertanyaan yang sesuai untuk mendapatkan informasi yang relevan, akurat dan adekuat, yaitu:1. Keluhan utama2. Keluhan penyerta3. Riwayat penyakit dahulu;4. Riwayat pengobatan dan

imunisasi5. Riwayat penyakit keluarga;6. Riwayat sosio-ekonomi;7. Riwayat kebiasan sehari-hari

4

2. Pemeriksaan Fisik

Mahasiswa tidak melakukan pemeriksaan fisik yang sesuai dengan masalah klinik pasien.

Mahasiswa melakukan cuci tangan sebelum dan setelah pemeriksaan, melakukan 1-2 dari 7 pemeriksaan fisik sesuai masalah klinik pasien meliputi:1. Keadaan umum, yaitu:

kesadaran 2. Antropometri: BB, TB,

IMT3. Tanda vital, yaitu: TD, N,

R dan T;4. Kepala/Leher5. Thorax6. Abdomen7. Ekstremitas

Mahasiswa melakukan cuci tangan sebelum dan setelah pemeriksaan, melakukan 3-5 dari 7 pemeriksaan fisik sesuai masalah klinik pasien meliputi:1. Keadaan umum, yaitu:

kesadaran 2. Antropometri: BB, TB, IMT3. Tanda vital, yaitu: TD, N, R

dan T;4. Kepala/Leher5. Thorax6. Abdomen7. Ekstremitas

Mahasiswa melakukan cuci tangan sebelum dan setelah pemeriksaan, melakukan pemeriksaan fisik sesuai masalah klinik pasien dengan menerapkan prinsip teknik pemeriksaan yang benar dan sistematik/runut, meliputi:1. Keadaan umum, yaitu:

kesadaran 2. Antropometri: BB, TB, IMT3. Tanda vital, yaitu: TD, N, R

dan T;4. Kepala/Leher5. Thorax6. Abdomen7. Ekstremitas

3

3. Pemeriksaan status mental

Mahasiswa tidak melakukan pemeriksaan status mental dengan MMSE

Mahasiswa melakukan pemeriksaan status mental dengan MMSE

3

Page 6: SKENARIO ASSESMEN GERIATRI

4. Pemeriksaan Penunjang

Mahasiswa tidak mengusulkan pemeriksaan penunjang

Mahasiswa mengusulkan pemeriksaan penunjang, menginterpretasi hasil pemeriksaan penunjang dengan lengkap, dan menjelaskan kepada pasien dengan tepat, yaitu: GDS

3

5. Menentukan diagnosis kerja

Mahasiswa tidak dapat menentukan diagnosis

Mahasiswa menetapkan diagnosis tetapi salah/ tidak sesuai dengan masalah klinik pasien

Mahasiswa hanya menetapkan diagnosis Demensia Vaskular tetapi tidak Hipertensi Grade II + DM Tipe 2 atau salah satu diagnosis tersebut

Mahasiswa menetapkan diagnosis sesuai dengan masalah klinik pasien, yaitu:Demensia Vaskular + Hipertensi Grade II + DM Tipe 2

3

6. Tatalaksana farmakoterapi

Mahasiswa tidak melakukan tatalaksana farmakologi.

Mahasiswa memilih obat yang tidak tepat.

Mahasiswa memilih obat dengan tepat sesuai seluruh prinsip berikut:

1. Tepat indikasi2. Tepat dosis3. Tepat sediaan4. Tepat cara

pemberian5. Tepat harga

TETAPI tidak menuliskan resep dengan lengkap

Mahasiswa memilih obat dengan tepat sesuai seluruh prinsip berikut:

1. Tepat indikasi2. Tepat dosis3. Tepat sediaan4. Tepat cara pemberian5. Tepat harga

DANmenuliskan resep dengan lengkap dan benar.a. Captopril 25 mg 3x1 selama

10 harib. Metformin 300 mg 3x1

selama 7 hari

3

7. Tindak lanjut Mahasiswa tidak merujuk ke dokter spesialis penyakit dalam/saraf

Mahasiswa merujuk ke dokter spesialis penyakit dalam/saraf

3

7. Komunikasi dan atau edukasi pasien

Peserta ujian sama sekali tidak melakukan 4 prinsip komunikasi

Peserta ujian menunjukkan kemampuan berkomunikasi dengan menerapkan salah satu prinsip berikut:

1. mampu membina hubungan baik dengan pasien secara verbal non verbal (ramah, terbuka, kontak mata, salam, empati dan hubungan komunikasi dua arah, respon)

Peserta ujian menunjukkan kemampuan berkomunikasi dengan menerapkan 2-3 dari 4 prinsip berikut:1. mampu membina hubungan

baik dengan pasien secara verbal non verbal (ramah, terbuka, kontak mata, salam, empati dan hubungan komunikasi dua arah, respon)

2. mampu memberikan kesempatan pasien untuk

Peserta ujian menunjukkan kemampuan berkomunikasi dengan menerapkan seluruh prinsip berikut:

1. mampu membina hubungan baik dengan pasien secara verbal non verbal (ramah, terbuka, kontak mata, salam, empati dan hubungan komunikasi dua arah, respon)

2

Page 7: SKENARIO ASSESMEN GERIATRI

2. mampu memberikan kesempatan pasien untuk bercerita dan mengarahkan cerita

3. mampu untuk melibatkan pasien dalam membuat keputusan klinik, pemeriksaan klinik.

4. mampu memberikan penyuluhan yang isinya sesuai dengan masalah pasien

bercerita dan mengarahkan cerita

3. mampu untuk melibatkan pasien dalam membuat keputusan klinik, pemeriksaan klinik.

4. mampu memberikan penyuluhan yang isinya sesuai dengan masalah pasien

2. mampu memberikan kesempatan pasien untuk bercerita dan mengarahkan cerita

3. mampu untuk melibatkan pasien dalam membuat keputusan klinik, pemeriksaan klinik.

4. mampu memberikan penyuluhan yang isinya sesuai dengan masalah pasien

8. Perilaku profesional

Peserta ujian tidak meminta izin secara lisan dan sama sekali tidak melakukan poin berikut:1. melakukan setiap

tindakan dengan berhati-hati dan teliti sehingga tidak membahayakan pasien dan diri sendiri

2. memperhatikan kenyamanan pasien

3. melakukan tindakan sesuai prioritas

4. menunjukan rasa hormat kepada pasien

5. mengetahui keterbatasan dengan merujuk atau melakukan konsultasi bila diperlukan

Meminta izin secara lisan dan 1-2 poin berikut :

1. melakukan setiap tindakan dengan berhati-hati dan teliti sehingga tidak membahayakan pasien dan diri sendiri

2. memperhatikan kenyamanan pasien

3. melakukan tindakan sesuai prioritas

4. menunjukan rasa hormat kepada pasien

5. mengetahui keterbatasan dengan merujuk atau melakukan konsultasi bila diperlukan

Meminta izin secara lisan dan 3 poin berikut:

1. melakukan setiap tindakan dengan berhati-hati dan teliti sehingga tidak membahayakan pasien dan diri sendiri

2. memperhatikan kenyamanan pasien

3. melakukan tindakan sesuai prioritas

4. menunjukan rasa hormat kepada pasien

5. mengetahui keterbatasan dengan merujuk atau melakukan konsultasi bila diperlukan

Meminta izin secara lisan dan melakukan di bawah ini secara lengkap:

1. melakukan setiap tindakan dengan berhati-hati dan teliti sehingga tidak membahayakan pasien dan diri sendiri

2. memperhatikan kenyamanan pasien

3. melakukan tindakan sesuai prioritas

4. menunjukan rasa hormat kepada pasien

5. mengetahui keterbatasan dengan merujuk atau melakukan konsultasi bila diperlukan

2