SKENARIO 3

8
1. Apa saja syarat pembiayaan kesehatan? 2. Apa saja hambatan dan solusi dari pembiayaan kesehatan? 3. Bagaimana kegiatan investasi di Rumah sakit? 4. a.Bagaimana pola pembiayaan kesehatan secara umum? b.Bagaimana pola pembiayaan di Rumah Sakit? PEMBAHASAN 3.1 Syarat pembiayaan kesehatan Suatu biaya kesehatan yang baik haruslah memenuhi beberapa syarat pokok yaitu: 1. Jumlah Syarat utama dari biaya kesehatan haruslah tersedia dalam jumlah yang cukup. Yang dimaksud cukup adalah dapat membiayai penyelenggaraan semua upaya kesehatan yang dibutuhkan serta tidak menyulitkan masyarakat yang ingin memanfaatkannya. 2. Penyebaran Berupa penyebaran dana yang harus sesuai dengan kebutuhan. Jika dana yang tersedia tidak dapat dialokasikan dengan baik, niscaya akan menyulitkan penyelenggaraan setiap upaya kesehatan. 3. Pemanfaatan Sekalipun jumlah dan penyebaran dana baik, tetapi jika pemanfaatannya tidak mendapat pengaturan yang optimal, niscaya akan banyak menimbulkan masalah, yang jika berkelanjutan akan menyulitkan masyarakat yang membutuhkan pelayanan kesehatan. Untuk dapat melaksanakan syarat – syarat pokok tersebut perlu dilakukan beberapa hal, antara lain : 1. Peningkatan efektifitasnya. Peningkatan efektifitas dilakukan dengan mengubah penyebaran atau alokasi penggunaan sumber dana. Berdasarkan pengalaman yang dimiliki, maka alokasi tersebut lebih diutamakan pada upaya kesehatan yang menghasilkan dampak yang lebih besar,misalnya mengutamakan upaya pencegahan, bukan pengobatan penyakit. 2. Peningkatan efisiensi. Peningkatan efisiensi dilakukan dengan memperkenalkan berbagai mekanisme pengawasan dan pengendalian. Mekanisme yang dimaksud untuk peningkatan efisiensi antara lain: 1

description

sk 333

Transcript of SKENARIO 3

Page 1: SKENARIO 3

1. Apa saja syarat pembiayaan kesehatan?2. Apa saja hambatan dan solusi dari pembiayaan kesehatan? 3. Bagaimana kegiatan investasi di Rumah sakit?4. a.Bagaimana pola pembiayaan kesehatan secara umum?

b.Bagaimana pola pembiayaan di Rumah Sakit?

PEMBAHASAN

3.1 Syarat pembiayaan kesehatanSuatu biaya kesehatan yang baik haruslah memenuhi beberapa syarat pokok yaitu:1. Jumlah

Syarat utama dari biaya kesehatan haruslah tersedia dalam jumlah yang cukup. Yang dimaksud cukup adalah dapat membiayai penyelenggaraan semua upaya kesehatan yang dibutuhkan serta tidak menyulitkan masyarakat yang ingin memanfaatkannya.

2. PenyebaranBerupa penyebaran dana yang harus sesuai dengan kebutuhan. Jika dana yang tersedia tidak dapat dialokasikan dengan baik, niscaya akan menyulitkan penyelenggaraan setiap upaya kesehatan.

3. PemanfaatanSekalipun jumlah dan penyebaran dana baik, tetapi jika pemanfaatannya tidak mendapat pengaturan yang optimal, niscaya akan banyak menimbulkan masalah, yang jika berkelanjutan akan menyulitkan masyarakat yang membutuhkan pelayanan kesehatan.

Untuk dapat melaksanakan syarat – syarat pokok tersebut perlu dilakukan beberapa hal, antara lain :1. Peningkatan efektifitasnya. Peningkatan efektifitas dilakukan dengan mengubah penyebaran atau

alokasi penggunaan sumber dana. Berdasarkan pengalaman yang dimiliki, maka alokasi tersebut lebih diutamakan pada upaya kesehatan yang menghasilkan dampak yang lebih besar,misalnya mengutamakan upaya pencegahan, bukan pengobatan penyakit.

2. Peningkatan efisiensi. Peningkatan efisiensi dilakukan dengan memperkenalkan berbagai mekanisme pengawasan dan pengendalian.

Mekanisme yang dimaksud untuk peningkatan efisiensi antara lain:a. Standar minimal pelayanan. Tujuannya adalah menghindari pemborosan. Pada dasarnya ada dua macam

standar minimal yang sering dipergunakan yakni:i. standar minimal sarana, misalnya standar minimal rumah sakit dan standar minimal

laboratorium.ii. standar minimal tindakan, misalnya tata cara pengobatan dan perawatan penderita, dan daftar

obat-obat esensial. Dengan adanya standard minimal pelayanan ini, bukan saja pemborosan dapat dihindari dan dengan demikian akan ditingkatkan efisiensinya, tetapi juga sekaligus dapat pula dipakai sebagai pedoman dalam menilai mutu pelayanan.

b. Kerjasama. Bentuk lain yang diperkenalkan untuk meningkatkan efisiensi ialah memperkenalkan konsep kerjasama antar berbagai sarana pelayanan kesehatan. Terdapat dua bentuk kerjasama yang dapat dilakukan yakni:

i. Kerjasama institusi, misalnya sepakat secara bersama-sama membeli peralatan kedokteran yang mahal dan jarang dipergunakan. Dengan pembelian dan pemakaian bersama ini dapat dihematkan dana yang tersedia serta dapat pula dihindari penggunaan peralatan yang rendah. Dengan demikian efisiensi juga akan meningkat.

ii. Kerjasama sistem, misalnya sistem rujukan, yakni adanya hubungan kerjasama timbal balik antara satu sarana kesehatan dengan sarana kesehatan lainnya.

1

Page 2: SKENARIO 3

3.2 Hambatan dan solusi dari pembiayaan kesehatanKecenderungan meningkatnya biaya pemeliharaan kesehatan menyulitkan akses masyarakat terhadap

pelayanan kesehatan yang dibutuhkannya. Keadaan ini terjadi terutama pada keadaan dimana pembiayaannya harus ditanggung sendiri ("out of pocket") dalam sistim tunai ("fee for service").

Kenaikan biaya kesehatan terjadi akibat penerapan teknologi canggih, karakter supply induced demand dalam pelayanan kesehatan, pola pembayaran tunai langsung ke pemberi pelayanan kesehatan, pola penyakit kronik dan degeneratif, serta inflasi. Kenaikan biaya pemeliharaan kesehatan itu semakin sulit diatasi oleh kemampuan penyediaan dana pemerintah maupun masyarakat. Peningkatan biaya itu mengancam akses dan mutu pelayanan kesehatan dan karenanya harus dicari solusi untuk mengatasi masalah pembiayaan kesehatan ini.Masalah-masalah dan solusi dalam pembiayaan kesehatan diantaranya adalah :

1. Kurangnya dana yang tersediaKurangnya dana yang tersedia adalah hambatan yang paling sering terjadi. Solusinya mengarah pada peningkatan pendanaan kesehatan agar mencukupi untuk mendukung pembangunan kesehatan sebagai investasi sumber daya manusia.Sumber dana dan penggalian dana untuk biaya kesehatan bisa didapatkan dari :a. Pemerintah

Upaya yang dilakukan disini adalah meningkatkan alokasi biaya kesehatan dalam anggaran pendapatan dan belanja negara.

b. Badan lain diluar pemerintahTermasuk dalam kegiatan ini adalah menghimpun dana dari sumber masyarakat serta dari sumber bantuan luar negeri.

2. Penyebaran dana yang tidak sesuai dengan kebutuhan (equity - fairness)Penyebaran dana yang tidak sesuai juga akan menimbulkan hambatan dalam pembiayaan kesehatan walaupun dana yang tersedia sudah mencukupi, seperti dana yang kebanyakan justru beredar di perkotaan, padahal jika ditinjau dari penyebaran penduduk di negara berkembang kebanyakan bertempat tinggal di daerah pedesaan. Solusinya adalah dengan menyempurnakan sistem pelayanan sehingga dana pelayanan kesehatan dapat tersebar dan termanfaatkan dengan baik.

3. Pemanfaatan yang tidak tepatWalaupun dana yang tersedia mencukupi dan telah tersebar sesuai porsinya tetapi jika dalam memanfaatkannya tidak maksimal dan bahkan disalahgunakan oleh pihak pihak yang tidak bertanggung jawab maka akan terjadi masalah dalam pembiayaan kesehatan. Solusinya adalah dengan menyempurnakan sistem pelayanan dan memberikan pelatihan kepada tenaga pengelola sehingga dana yang tersedia dapat dimanfaatkan dengan baik.

4. Pengelolaan dana yang belum sempurnaPengelolaan dana yang belum sempurna menyebabkan pemborosan yang mengakibatkan masalah pembiayaan. Solusinya adalah dengan memperbaiki sistem pengelolaan dan meningkatkan SDM dengan cara pembekalan ilmu agar dapat mengelola dana dengan baik.

5. Biaya kesehatan yang makin meningkatKenaikan biaya kesehatan terjadi bisa karena Inflasi dan demand yang meningkat. Inflasi yang terjadi di masyarakat seperti kenaikan harga otomatis meningkatkan biaya investasi dan biaya operasional pelayanan kesehatan. Yang kedua adalah permintaan/demand yang meningkat dikarenakan kuantitas

2

Page 3: SKENARIO 3

dan kualitas penduduk juga meningkat. Solusinya salah satunya adalah dengan melakukan peningkatan efisiensi dalam hal kerjasama seperti pemakaian bersama alat alat canggih dengan rumah sakit lainnya sehingga tidak perlu membeli peralatan canggih sendirian yang memerlukan biaya yang sangat besar.

6. Kemajuan IPTEKKemajuan IPTEK menyebabkan biaya yang dikeluarkan untuk berobat dan pembiayaan kesehatan juga semakin tinggi karena alat alat yang digunakan semakin mahal. Solusinya adalah dengan menggunakan alat- alat yang sederhana tetapi memiliki kegunaan yang sama atau menggunakan alat canggih hanya jika memang benar benar dibutuhkan sehingga tidak terjadi pemborosan.

7. Perubahan pola penyakit (triple burden)Perubahan pola penyakit yang semakin kompleks dan parah menyebabkan pembiayaan kesehatan yang semakin tinggi. Solusinya adalah dengan peningkatan efektifitas yaitu memberikan usaha preventif dan promotif untuk menghindari penyakit yang bertambah parah sehingga biaya kesehatan dapat diminimalisasi.

8. Perubahan pola pelayanan kesehatan (fragmented health services)Meningkatnya biaya kesehatan sangat dipengaruhi oleh Perubahan pola pelayanan kesehatan. Saat ini sebagai akibat dari berkembangnya spesialisasi dan sub spesialisasi menyebabkan pelayanan kesehatan menjadi terkotak – kotak dan satu sama lain tidak berhubungan, akibatnya tidak mengherankan jika sering dilakukan pemeriksaan yang sama secara berulang – ulang yang pada akhirnya membebani pasien karena biaya pelayanan juga menjadi bertambah. Solusinya adalah dengan cara efisiensi pemeriksaan yang terfokus pada satu bidang tanpa harus membagi baginya untuk mengurangi pemborosan.

9. Lemahnya mekanisme pengendalian biayaLemahnya mekanisme pengendalian biaya menyebabkan biaya yang tersedia menjadi boros dan tidak tercapainya tujuan. Maka dari itu solusinya adalah dengan memberlakukan peraturan sertifikat kebutuhan yang artinya penambahan saran dan fasilitas kesehatan baru hanya dibenarkan apabila dapat dibuktikan adanya kebutuhan masyarat terhadap sarana dan fasilitas tersebut sehingga dapat dihindari dibelinya berbagai saran dan fasilitas yang berlebihan atau tidak dibutuhkan. Selain itu solusi lainnya adalah dengan pengawasan yang ketat sehingga dapat dihindari pelayanan kesehatan yang berlebihan.

10. Penyalahgunaan asuransi kesehatanAsuransi kesehatan yang tidak tepat sasaran akan menimbulkan masalah – masalah pembiayaan. Solusinya adalah dengan memperketat sistem pengawasan agar tidak terjadi penyalahgunaan dan pemborosan.

3.3 Kegiatan Investasi di Rumah SakitKegiatan investasi di rumah sakit yang biasanya terjadi dalam bentuk pengadaan alat kedokteran pada umumnya terkait dengan beberapa hal antara lain :

i. Perluasan spesialisasi tenaga dan peralatan ii. Obsolesensi alat yang relatif cepat

iii. Penambahan jumlah layanan iv. Perluasan jenis layanan

3

Page 4: SKENARIO 3

Investasi di Rumah sakit bisa digolongkan menjadi 2 yaitu investasi jangka panjang dan investasi jangka pendek. Investasi jangka pendek seperti bahan ahabis pakai, obat – obatan dan ATK. Sedangkan jangka panjang seperti gedung, alat medik dan alat non medik.

Kebutuhan pembiayaan terhadap kegiatan investasi akibat dari hal di atas sering memerlukan dana yang relatif besar. Dana ini harus dicari dari sumber yang tersedia baik di dalam maupun (umumnya) di luar rumah sakit. Terdapat beberapa jenis sumber dana dengan karakteristiknya yang dapat dimanfaatkan untuk pembiayaan kegiatan investasi, yaitu :

i. Hutang jangka pendek tanpa bunga ii. Hutang jangka pendek dengan bunga

iii. Hutang jangka menengah iv. Hutang jangka panjang v. Equity

Adanya karakteristik masing-masing itulah yang kemudian akan membuat pimpinan rumah sakit harus menentukan pilihan pemanfaatan sumber dana yang paling efisien. Untuk itu, berikut akan diuraikan secara ringkas kelima sumber tersebut.

a. Hutang jangka pendek tanpa bunga Jenis dana seperti ini biasanya memang tidak menunjukkan secara eksplisit adanya bunga bila dana ini dimanfaatkan. Sebetulnya dana ini secara implisit tetap mengandung pengertian ‘bunga’ yaitu dalam bentuk pemahaman terhadap opportunity cost-nya. Di rumah sakit, jenis dana seperti ini ditemukan dalam bentuk: pembayaran di muka dari penderita dan pembayaran kredit kepada pemasok (supplier). Pembayaran di muka dapat berasal dari: uang muka penderita, pembayaran layanan di muka tanpa potongan dan dengan potongan (discount). Dasar perhitungan dari efisiensi pemanfaatan dana ini terkait dengan beberapa hal penting yaitu :

– Lamanya hari uang telah diterima atau masih ditahan – Suku bunga bank yang berlaku pada saat itu – Besarnya rate of return

b. Hutang jangka pendek dengan bunga Umumnya didapat dalam bentuk pinjaman dari bank atau lembaga keuangan bukan bank yang jatuh temponya di bawah satu tahun dengan membebani peminjam dengan suku bunga yang relatif tinggi. Pada dasarnya pinjaman jangka pendek seperti ini membutuhkan adanya jaminan atau agunan dalam bentuk yang relatif likuid dan adanya kepercayaan terhadap debitur. Dikenal dalam bentuk beberapa antara lain : • Pinjaman rekening koran • Pinjaman dengan agunan SPK/kontrak kerja • Pinjaman dengan agunan deposito • Penjualan surat berharga

c. Hutang jangka menengah Setiap dana yang tersedia dari hutang dengan tempo selama 1 sampai 10 tahun biasanya dimasukkan dalam kelompok ini. Hutang jenis ini umumnya memiliki tingkat suku bunga yang lebih rendah dari hutang jangka pendek dan jenis agunan yang tingkat likuiditasnya tidak terlalu tinggi. Janis agunan yang dapat diterima antara lain adalah peralatan, sarana fisik (gedung atau tanah). Kelompok keuangan seperti bank, asuransi dan yayasan dana pensiun umumnya memberikan kesempatan kepada rumah sakit yang memerlukan pendanaan untuk investasi jangka pendek. Bentuk lain yang sering dijumpai adalah leasing yang relative cepat pengadaannya dan biasanya tidak memberikan beban biaya di muka bagi leasor. Walaupun demikian, kemudahan cara leasing ini perlu dikaji secara cermat dengan bandingan terhadap cara pendanaan lainnya yang mirip.

4

Page 5: SKENARIO 3

d. Hutang jangka panjang Hutang jenis ini umumnya dimanfaatkan untuk pembiayaan pembangunan atau sarana fisik rumah sakit dan alat kedokteran yang relatif canggih. Karena waktu jatuh tempo yang lebih lama dari 10 tahun dan tingkat suku bunga yang relatif rendah umumnya hanya bank pemerintah yang dapat menyediakannya. Dengan demikian dapat dipahami bahwa jenis dana seperti ini akan wajar bila diprioritaskan bagi rumah sakit yang dibantu atau secara filantrofis membantu pemerintah dalam pelayanannya. Adanya struktur pembiayaan kegiatan investasi yang berasal dari hutang-hutang di atas menimbulkan istilah yang dikenal sebagai financial leverage. Istilah ini pada dasarnya menjelaskan tentang hubungan antara hutang dengan besarnya keseluruhan kekayaan di suatu rumah sakit.

e. Equity Terdapat 3 jenis sumber dana yang berasal dari equity yang dapat digunakan untuk pembiayaan kegiatan investasi di rumah sakit nirlaba yaitu :

a. sumber filantrofis b. subsidi pemerintah c. pemasukan rumah sakit

Kedua jenis sumber yang pertama sering diasumsikan sebagai sumber pembiayaan yang bebas biaya (zero cost), sebetulnya ini merupakan suatu kesalahpahaman. Untuk mendapatkan dana tersebut ternyata diperlukan biaya administratif yang dalam perhitungan efisiensi pemanfaatannya tidak bisa diabaikan begitu saja. Untuk rumah sakit laba, sumber pembiayaan untuk investasi yang berasal equity jelas dapat dilihat dalam bentuk saham utama dan biasa dari pemilik modal. Perlu diperhatikan di sini bahwa saham utama memiliki tingkat prioritas yang lebih tinggi dari saham biasa. Hal ini hanya berlaku untuk penguangan saham tersebut bila terjadi kebangkrutan usaha, tetapi tidak berlaku dalam pembagian keuntungan.

3.4.5 Pola Pembiayaan di Rumah SakitSistem Paket ( Budget Sistem )Sistem paket adalah suatu sistem pembiayaan pelayanan kesehatan yang dihitung anggaran biaya yang

disediakan untuk suatu kelompok pelayanan. Misalnya biaya perhari rawat inap atau biaya keseluruhan rawat yang diperlukan oleh suatu rumah sakit dalam melayani pasien/keluarga atau peserta asuransi untuk periode tertentu.

Strategi pentarifan yang dipilih adalah paket hemat atau paket harga. Paket adalah sejumlah pembiayaan dalam jumlah yang pasti yang merupakan komponen dari seluruh atau sebagian pembayaran jasa. Jasa yang dimaksud adalah sarana, obat – obatan dan administrasi.

Kebijaksanaan yang dipilih dalam pentarifan adalah memberikan pelayanan sesuai dengan kebutuhan dan bukan keinginan medis, sebenarnya dalam sistem paket ini dapat bermanfaat bila dalam pentarifan semua tenaga di kamar operasi dilibatkan mengenai tarif.

DAFTAR PUSTAKAAstiena, Dr. Adila Kasni, MARS. 2009. Materi Kuliah Pembiayaan Pelayanan Kesehatan. Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Andalas Brotowasisto. 1990. Pembangunan Kesehatan di Indonesia. Prisma, vol. 19,No. 6.Depkes RI. Sistem Kesehatan Nasional. 2009. Jakarta: Depkes RI.Lubis, Ade Fatma. 2009. Ekonomi Kesehatan. Medan: USU Press.Mukti A G. 2000. Berbagai Model Alternatif Sistem PenyelenggaraanAsuransi Kesehatan di Indonesia. JMPK 03:01Sulastomo. 2000. Manajemen Kesehatan. Jakarta: Gramedia Pustaka.

5