SKENARIO 3 KULIT BERNANAHKELOMPOK 4AMargareth Octa Sipahutar 1261050004Della Elvira Rossa 1261050040Kistina Pupsa Dewi 1261050059Rorrie Satria Subara 1261050073Sheilomita Puspa Ayu M. 1261050079Bobby Singgih 1261050096Nadila Nur H.P. 1261050111Riviena Claudia 1261050218Joshua Ardito Harmani 1261050286

I. KLARIFIKASI KATA SULIT1) Koleret multiple: beberapa bekas dari bula yang pecah berupa skuama yang melingkar2) Bula kendur hipopion: vesikel berukuran >1 cm , berdinding tipis, berisi pus yang mengendap di dasarnya, dan terkesan menggelantung karena mengikuti arah gravitasi.3) Pustule: berisi nanah

II. IDENTIFIKASI MASALAH1) Adakah hubungan antara demam, batuk dan pilek dengan keluhan di kulit?2) Mengapa keluhan dermatologis hanya terjadi di region axilla dextra dan pectoralis dextra?3) Adakah hubungan antara usia dengan keluhan?4) Apakah berat badan pasien dalam batas normal?5) Bagaimana bisa timbul bula kendur hipopion?6) Mengapa pada plenting terdapat nanah?

III. ANALISIS MASALAH1) Flora normal di saluran napas atas sistem imun buruk + higienitas buruk mempermudah kolonisasi bakteri bisa menimbulkan gejala di kulit2) - Predileksi : Daerah lipatan: cenderung lembab sehingga bakteri mudah berkembang biak; lebih mudah gatal sehingga sering digaruk Pectoralis dextra: daerah lebih dekat dengan axilla sehingga penyebaran bakteri dari axilla ke regio pectoralis sangat mudah Faktor predisposisi: daerah tubuh yang berkeringat disertai cuaca yang lembab tingkat infeksi bertambah; higienitas menurun fungsi epidermis untuk menghalangi masuknya bakteri terganggu3) Usia kanak-kanak : Sistem imun belum sempurna sehingga mudah terinfeksi Higienitas belum baik Faktor kurangnya gizi dapat mempermudah infeksi Sering bermain/memegang orang lain flora dapat berpindah dari orang lain ke anak tsb 4) BBI = 2N + 8 = (2x5) + 8 = 18 kg (berat badan normal anak usia 5 tahun)(N= usia anak) 5,6) Eksotoksin A pada bakteri Staphylococcus aureus: bekerja pada desmoglein I gangguan adhesi sel bersifat epidemolitik (melisiskan lapisan epidermis) terbentuk celah antara lapisan granulosum dan spinosum bula kendur melisiskan sel darah putih pus mengendap di dasar lesi mengaktifkan limfosit T reaksi imun dengan toksin tubuh mengaktifkan fibrin thrombi toksin tetap berada di epidermis

IV. HIPOTESIS 1) Ada hubungan antara higienitas buruk dan sistem imun yang kurang baik dengan terjadinya infeksi oleh flora normal kulit2) Ada hubungan antara usia dengan resiko terinfeksi flora normal kulit

MINDMAPPING

V. TUJUAN PEMBELAJARAN1. PIODERMA2. DEFINISI DAN EPIDEMIOLOGI IMPETIGO BULOSA3. ETIOLOGI DAN FAKTOR RESIKO IMPETIGO BULOSA4. MANIFESTASI KLINIS IMPETIGO BULOSA5. PATOFISIOLOGI IMPETIGO BULOSA