SKENARIO 2

16
SKENARIO 1 DOKTER AISYAH WRAP UP Disusun Oleh : Ketua : Ilyas Ismail Shaleh (1102011122) Sekretaris : Erina Imronikha (1102011089) Anggota : 1. Alifah Diendhia Putri (1102011021) 2. Amalia Fatmasari (1102011022) 3. Athaya Marwah Vedita (1102011049) 4. Atya Shabrina Monika (1102011050) 5. Ika Yuniarti (1102011121) 6. Erni Vuspita Dewi (1102011090) 7. M. Fariz G.S. (1102011148) Page 1 of 16

description

pbl

Transcript of SKENARIO 2

SKENARIO 1DOKTER AISYAHWRAP UP

Disusun Oleh : Ketua : Ilyas Ismail Shaleh (1102011122) Sekretaris : Erina Imronikha (1102011089) Anggota :1. Alifah Diendhia Putri (1102011021)2. Amalia Fatmasari (1102011022)3. Athaya Marwah Vedita (1102011049)4. Atya Shabrina Monika (1102011050)5. Ika Yuniarti (1102011121)6. Erni Vuspita Dewi (1102011090)7. M. Fariz G.S. (1102011148)

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS YARSIJAKARTA2011LI. 1. Memahami dan mempelajari pemeriksaan pada pasien retak tulang LO 1.1. Pemeriksaan Awal LO 1.2. Pemeriksaan Penunjang LO 1.3. Anatomi Alat Gerak Bagian Atas LO 1.4. Istilah Kedokteran yang Lazim

LI.2. Memahami dan mempelajari perawatan yang bisa dilakukan untuk pasien retak tulang

LO 2.1. Perawatan secara Umum LO 2.2. Perawatan Tradisional

LI. 1. Memahami dan mempelajari pemeriksaan pada pasien retak tulangLO. 1.1. Pemeriksaan Awal Anamnesis : Wawancara dengan pasien tersebut dengan menanyakan keluhan yang dirasakan bila tidak ada riwayat trauma, berarti fraktur patologis. Pada pasien retak tulang hal yang mungkin ditanyakan oleh seorang dokter adalah kapan terjadinya trauma, posisi saat kejadian, dll.Di skenario ini juga dapat diketahui bahwa tipe anamnesis yang digunakan dokter adalah autoanamnesis. Pemeriksaan Fisik Inspeksi/ look deformitas = dokter melihat seberapa parah trauma yang terjadi Palpasi/ feel Gerakan/ moving = dokter meminta pasien untuk melakukan beberapa gerakan untuk mendiagnosis seberapa parah trauma yang terjadi. Pemeriksaan trauma di tempat lain Pemeriksaan penunjang di laboratorium Radiologi untuk lokasi fraktur/retak.

LO. 1.2. Pemeriksaan Penunjang RadiologiPada seseorang yang mengalami retak tulang harus melakukan rontgen, yang harus diikuti aturan rules of two, yaitu:1. Mencakup 2 gambaran yaitu, anteroposterios dan lateral2. Memuat 2 sendi antara fraktur yaitu, bagian proksimal dan distal3. Memuat 2 ekstremitas baik yang cedera maupun yang tidak terkena cedera4. Dilakukan sebanyak 2 kali yaitu, sebelum dan sesudah tindakan

Pemeriksaan radiologi lain yang bisa dilakukan pada pasien retak tulang adalah: X-ray, dapat digunakan untuk menggambarkan fraktur Venogram, dapat menggambarkan arus vaskularisasi CT- Scan, dapat mendeteksi struktur fraktur yang kompleks atau juga meng-check kemungkinan trauma di tempat lain

Pemeriksaan Laboratorium Pemeriksaan darah rutin Faktor pembekuan darah Golongan darah Urinalisasi Kreatinin

LO.1.3 Memahami dan Menjelaskan Istilah Anatomi Pada Bagian Alat Gerak Atas

Gambar 1 Ekstremitas Atas

Pada dasarnya, bagian anggota gerak dibagi menjadi 2, yaitu anggota gerak atas dan anggota gerak bawah. Anggota gerak atas terdiri dari 2 tulang lengan atas atau humerus, 2 tulang hasta atau ulna, 2 tulang pengumpil atau radius, 16 tulang pergelangan tangan dan 10 tulang telapak tangan. SkapulaSkapula merupakan tulang yang terletak di sebelah posterior tulang kostal dan berbentuk pipih seperti segitiga. Skapula memiliki beberapa proyeksi (spina, korakoid) yang melekatkan beberapa otot yang berfungsi menggerakkan lengan atas dan lengan bawah. Skapula berartikulasi dengan klavikula melalui acromion. Sebuah depresi (cekungan) di sisi lateral skapula membentuk persendian bola-soket dengan humerus, yaitu fossa glenoid.

KlavikulaKlavikula merupakan tulang yang berartikulasi dengan skapula di sisi lateral dan dengan manubrium di sisi medial. Pada posisi ini klavikula bertindak sebagai penahan skapula yang mencegah humerus bergeser terlalu jauh.Humerus Humerus merupakan tulang panjang pada lengan atas, yang berhubungan dengan skapula melalui fossa glenoid. Di bagian proksimal, humerus memiliki beberapa bagian antara lain leher anatomis, leher surgical, tuberkel mayor, tuberkel minor dan sulkus intertuberkular. Di bagian distal, humerus memiliki beberapa bagian antara lain condyles, epicondyle lateral, capitulum, trochlear, epicondyle medial dan fossa olecranon (di sisi posterior). Tulang ulna akan berartikulasi dengan humerus di fossa olecranon, membentuk sendi engsel. Pada tulang humerus ini juga terdapat beberapa tonjolan, antara lain tonjolan untuk otot deltoid. RadiusRadius merupakan tulang lengan bawah yang terletak di sisi lateral pada posisi anatomis. Di daeraha proksimal, radius berartikulasi dengan ulna, sehingga memungkinkan terjadinya gerak pronasi-supinasi. Sedangkan di daerah distal, terdapat prosesus styloid dan area untuk perlekatan tulang-tulang karpal antara lain tulang scaphoid dan tulang lunate.Ulna Ulna merupakan tulang lengan bawah yang terletak di sisi medial pada posisi anatomis. Di daerah proksimal, ulna berartikulasi dengan humerus melalui fossa olecranon (di bagian posterior) dan melalui prosesus coronoid (dengan trochlea pada humerus). Artikulasi ini berbentuk sendi engsel, memungkinkan terjadinya gerak fleksi-ekstensi. Ulna juga berartikulasi dengan radial di sisi lateral. Artikulasi ini berbentuk sendi kisar, memungkinkan terjadinya gerak pronasi-supinasi. Di daerah distal, ulna kembali berartikulasi dengan radial, juga terdapat suatu prosesus yang disebut sebagai prosesus styloid.KarpalTulang karpal terdiri dari 8 tulang pendek yang berartikulasi dengan ujung distal ulna dan radius, dan dengan ujung proksimal dari tulang metakarpal. Antara tulang-tulang karpal tersebut terdapat sendi geser. Ke delapan tulang tersebut adalah scaphoid, lunate, triqutrum, piriformis, trapezium, trapezoid, capitate, dan hamate.

Gambar 2 MetakarpalMetakarpalMetakarpal terdiri dari 5 tulang yang terdapat di pergelangan tangan dan bagian proksimalnya berartikulasi dengan bagian distal tulang-tulang karpal. Persendian yang dihasilkan oleh tulang karpal dan metakarpal membuat tangan menjadi sangat fleksibel. Pada ibu jari, sendi pelana yang terdapat antara tulang karpal dan metakarpal memungkinkan ibu jari tersebut melakukan gerakan seperti menyilang telapak tangan dan memungkinkan menjepit/menggenggam sesuatu. Khusus di tulang metakarpal jari 1 (ibu jari) dan 2 (jari telunjuk) terdapat tulang sesamoid.Tulang-tulang phalangsTulang-tulang phalangs adalah tulang-tulang jari, terdapat 2 phalangs di setiap ibu jari (phalangs proksimal dan distal) dan 3 di masing-masing jari lainnya (phalangs proksimal, medial, distal). Sendi engsel yang terbentuk antara tulang phalangs membuat gerakan tangan menjadi lebih fleksibel terutama untuk menggenggam sesuatu.

Selain itu, tulang gerak bagian atas termasuk jenis tulang pipa, kerena berbentuk memanjang seperti pipa. Tulang pipa mempunyai susunan tulang yang terdiri atas,1. Epifisis Bagian ujung tulang yang membesar seperti bongkol2. Metafisis Bagian tulang yang terletak diantara epifisis dan diafisis. Didalamnya terdapat cakra epifise yang berfungsi untuk pembelahan sel3. Diafisis Bagian tulang yang terletak di antara epifisis4. PeriosteumJaringan ikat khusus yang membungkus seluruh tulang dan memiliki kemampuan membentuk tulang 5. Tulang kerasMerupakan kumpulan sel-sel yang mengeluarkan matriks yang mengandung senyawa kapur dan fosfat6. SponsTulang yang terdapat pada tulang pipih7. Sumsumjaringan lunak yang ditemukan pada rongga interior tulang yang merupakan tempat produksi sebagian besar sel darah baru8. Tulang rawanMerupakan tulang yang tersusun dari sedikit zat kapur sehingga lunakLO.1.4 Mengetahui dan Menjelaskan Istilah Kedokteran yang Lazim Digunakan

Anamnesis : Pengambilan data yang dilakukan dengan cara melakukan wawancara dengan pasiena. Autoanamnesis adalah anamnesis yang dilakukan langsung dari sang psienb. Alloanamnesis adalah anamnesis yng dilakukan dengan kelurga dekat pasienc. Heteroanamnesis adalah anamnesis yang dilakukan dengan pasien langsung dan juga melalui keluarganya Diagnosis : Identifikasi atau penentuan penyakit oleh dokter setelah melakukan pemeriksaan. Prognosis : Perkiraan masa depan dari suatu penyakit Pemeriksaan fisik : Pemeriksaan secara fisik oleh dokter kepada pasien untuk melihat gejala-gejalanyaa. Ispeksi : Melihat (Ukuran, warna, bentuk, posisi)b. Palpasi : Meraba (Temperatur, bentuk, kelembaban,vibbrasi, ukuran)c. Perkusi : Mengetuk untuk membandingkan suaranyad. Auskultasi : Mendengarkan ( bunyi jantung, nafas, bising usus) Pengobatan Simtomatik : Pengobatan untuk mengatasi keluhan pasien saja, tanpa mengatasi penyebab dasar penyakit Pengobatan Kausal : Pengobatan untuk mengatasi penyebab dasar penyakit Pengobatan Radikal : Melakukan gerakan basmi habis penyakit (penyebabnya) dengan melakukan tindakan bedah. Pengobatan Suportif : Pengobatan penunjang, untuk membantu pengobatan kausal(vitamin, makanan bergizi) Vulnus : Luka atau kerusakan pada suatu jaringan luar Ekskoriasi : Lecet atau perlukaan, kerusakan yang terjadi di epidermis dan dermis Hematoma : Pengumpalan darah setempat akibat pecahnya dinding pembulu darah Regio : Daerah datar yang kira-kira memiliki batas tertentu Suspek : Dugaan Fraktur : Patah tulanga. Fraktur tertutup : Patah tulang yang patahanya masih didalam kulitb. Fraktur terbuka : Patah tulang yang patahanya mencuat keluar Os : Tulang Destra : Bagian kanan Sinistra : Bagian kiri Distal : Menjauh dari titik pedoman Proksimal : Mendekat titik pedoman Antero : Bagian depan Postero : Bagian belakang Lateral : Berkenaan dengan satu sisi Superior : Diatas, mengarah keatas Inferior : Terletak dibawah atau menghadap kebawah

LI. 2. Memahami dan mempelajari perawatan pada pasien retak tulangLO. 2.1. Perawatan secara umum Manipulasi atau close reduksi : Tindakan nonbedah untuk mengembalikan posis, panjang dan bentuk. Close reduksi dilakukan dengan local anesthesia ataupun umum. Open reduksi : Perbaikan bentuk tulang dengan tindakan pembedahan. Sering dilakukan dengan internal fixasi menggunakan kawat, screlus, pins, plate, intermedullary rods atau nails. Traksi : Alat traksi diberikan dengan kekuatan tarikan pada anggota yang fraktur untuk meluruskan bentuk tulang. Ada 3 macam :1. Skin Traksi : Menarik bagian tulang yang fraktur dengan menempelkan plester langsung pada kulit untuk mempertahankan bentuk, membantu menimbulkan spasme otot pada bagian yang cedera.2. Skeletal Traksi : Digunakan untuk meluruskan tulang yang cedera. Panjang untuk mempertahankan traksi, memutuskan pins (kawat) ke dalam tulang.3. Maintenance Traksi : Merupakan lanjutan dari traksi, kekuatan lanjutan dapat diberikan secara langsung pada tulang dengan kawat atau pins.

LO. 2.2. Perawatan secara tradisional Macam-macam pengobatan tradisional: Pengobatan tradisional keterampilan, terdiri dari pijat urut, patah tulang, dll. Pengobatan tradisional ramuan, terdiri dari ramuan Indonesia (jamu), dll. Pengobatan tradisional supranatural, terdiri dari pengobatan tenaga dalam, dll. Proses patah tulang yang abnormal akibat ditangani oleh orang yang tidak kompeten: Malunion : Dapat sembuh sesuai waktu yang diperkirakan namun posisinya tidak seperti awal, sehingga menyebabkan kelainan tulang. Delayed Union : Pada akhirnya dapat sembuh namun membutuhkan waktu yang lebih lama dari yang normal. Pseudoarthrosis : Gagal dalam proses penyembuhan dan akan disertai pembentukan jaringan fibrosa, artinya bagian yang patah tidak akan berfungsi dengan normal seperti sebelumnya.

Daftar Pusaka

1. N. Dyah .1998. Kamus Saku Kedokteran Dorland edisi 25. Jakarta : EGC2. FH. Netter. 2006. Atlas of Human Anatomy edisi 4. USA : Saunders3. http://dokterbedahmalang.com/tentang-fraktur-tulang/

Page 10 of 13