Skenario 2

27
Skenario 2 : Jatuh Pingsan Nani, 30 tahun seorang karyawati pada sebuah instansi pemerintah sedang mengikuti upacara 17 Agustus di lapangan. Setelah 15 menit upacara berlangsung, tiba-tiba Nani jatuh pingsan. Nani segera dibawa oleh tenaga kesehatan ke mobil ambulance yang parkir di pingir lapangan. Nani dibawa dengan tandu, kemudian diperiksa oleh dokter. Ternyata tekanan darah Nani 90/60 mmHg, frekuensi denyut nadi 96x/menit dan dokter menemukan murmur ketika mendengarkan bunyi jantung Nani di daerah intercostal IV garis parasternal sinistra. Dalam keadaan masih pusing, Nani bertanya pada dokter apa yang terjadi pada dirinya. Dokter menenangkan Nani dan mengatakan bahwa Nani mengalami hipotensi ortostatik. Sekarang keluhan pusing Nani sudah berkurang, upacara juga sudah selesai. Nani minta izin pulang kepada dokter yang tadi merawatnya. Dokter menganjurkan agar Nani memeriksakan diri lebih lanjut ke RS. Bagaimana anda menjelaskan apa yang dialami oleh Nani? I. TERMINOLOGI Murmur : Suara yang tidak normal yang berasal dari jantung karena turbulensi darah yang mengenai katup yang mengalami kelainan.

Transcript of Skenario 2

Page 1: Skenario 2

Skenario 2 : Jatuh Pingsan

Nani, 30 tahun seorang karyawati pada sebuah instansi pemerintah sedang

mengikuti upacara 17 Agustus di lapangan. Setelah 15 menit upacara berlangsung, tiba-

tiba Nani jatuh pingsan. Nani segera dibawa oleh tenaga kesehatan ke mobil ambulance

yang parkir di pingir lapangan. Nani dibawa dengan tandu, kemudian diperiksa oleh

dokter. Ternyata tekanan darah Nani 90/60 mmHg, frekuensi denyut nadi 96x/menit dan

dokter menemukan murmur ketika mendengarkan bunyi jantung Nani di daerah

intercostal IV garis parasternal sinistra. Dalam keadaan masih pusing, Nani bertanya pada

dokter apa yang terjadi pada dirinya. Dokter menenangkan Nani dan mengatakan bahwa

Nani mengalami hipotensi ortostatik.

Sekarang keluhan pusing Nani sudah berkurang, upacara juga sudah selesai. Nani

minta izin pulang kepada dokter yang tadi merawatnya. Dokter menganjurkan agar Nani

memeriksakan diri lebih lanjut ke RS.

Bagaimana anda menjelaskan apa yang dialami oleh Nani?

I. TERMINOLOGI

Murmur : Suara yang tidak normal yang berasal dari jantung karena

turbulensi darah yang mengenai katup yang mengalami

kelainan.

Hipotensi ortostatik : Penurunan tekanan darah yang berlebihan ketika

seseorang berdiri yang menyebabkan berkurangnya

aliran darah ke otak, biasanya disertai pusing dan

pandangan kabur.

Tekanan darah : daya dorong darah kesemua arah pada permukaan

tertutup yaitu pada dinding di dalam jantung dan

pembuluh darah

Page 2: Skenario 2

Pingsan : suatu keadaan dimana tidak mampu menerima respon terhadap

rangsangan sensoris ditandai dengan tidak sadarkan diri.

Denyut nadi : gelombang yang teraba pada arteri apabila darah dipompa

dari jantung.

Parasternal sinistra : daerah disekitar sternum sebelah kiri.

Intercostals : daerah yang terletak diantara iga.

Jantung : organ berotot dan berongga yang berkontraksi secara berirama

memompa darah dan memiliki empat ruang yang terletak di

antara kedua paru-paru dibagian tengah rongga toraks.

Pusing : keadaan ilusi, lingkungan terlihat berputar-putar yang diakibatkan

oleh gangguan tekanan darah.

II. IDENTIFIKASI MASALAH

1. Apa penyabab hipotensi ortostatik?

2. Apa saja gejala orang yang mengalami hipotensi ortostatik?

3. Bagaimana mekanisme hipotensi ortostatik?

4. Berapa tekanan darah dan denyut nadi yang normal?

5. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi tekanan darah?

6. Faktor-faktor apa saaj yang mempengaruhi denyut nadi?

7. Tindakan apa yang dilakukan pada orang pingsan?

8. Apa saja organ yang telibat pada system sirkulasi?

9. Apa fungsi jantung?

10. Apa saja bagian-bagian jantung dan pembuluh darah?

11. Bagaimana aliran darah dari dan ke jantung?

Page 3: Skenario 2

12. Bagaimana system control peredaran darah pada jantung?

III. ANALISA MASALAH

1. Penyebab hipotensi ortostatik

- pengaruh grafitasi bumi

- obat-obatan

- pendarahan/kehilangan cairan berlebihan

- penyakit tertentu

2. Gejala hipotensi ortostatik

pingsan

pusing-pusing

mual

penglihatan kabur

wajah pucat

pernapasan kussmaul

3. Mekanisme hipotensi ortostatik

Karena pasokan O2 yang berkurang ke otak. Hal ini bisa disebabkan

karena terlalu lama berdiri dan adanya pengaruh grafitasi. Pemompaan darah

ke otak yang letaknya di atas jantung melawan gaya grafitasi yang arahnya ke

bumi(bawah).

4. Tekanan darah dan denyut nadi normal

- tekanaan darah : 120/80 mmHg(120 sistole dan 80 daistole)

- denyut nadi : 60-100 kali/menit

5. Faktor yang mempengaruhi tekanan darah

- curah jantung

- tekanan pembuluh darah perifer

Page 4: Skenario 2

- jumlah cairan interstitium

6. Faktor yang mempengaruhi denyut nadi

- posisi, pada saat berdiri denyut nadi lebih cepat dari pada saat duduk

- jenis kelamin, pria denyut nadinya lebih cepat dari pada wanita

- umur, anak-anak denyut nadinya lebih cepat

- emosi, makin tinggi emosi makin cepat denyut nadi

- aktifitas

- volume darah

7. Tindakan yang dilakukan pada orang pingsan

- diberi minyak kayu putih/bau-bauan menyengat lainnya

- diberi minuman yang manis

- dibaringkan dengan posisi kepala lebih rendah dari jantung

- posisi kaki ditinggikan

8. Organ yang terlibat dalam system sirkulasi

- Jantung

- Paru-paru

- Limpa

- Pembuluh darah

9. Fungsi jantung

- memompakan darah

- menjaga homeostasis

- mengalirkan oksigen

- menyuplai zat yang dibutuhkan tubuh

Page 5: Skenario 2

10. Bagian-bagian jantung dan pembuluh darah

Jantung terdiri dari 2 atrium dan 2 ventricel, antara atrium dan ventricle

dipisahkan oleh katup. Atrium kanan dan ventrikel kanan dipisahkan oleh

katup tricuspid, atrium kiri dan ventrikel kiri dipisahkan oleh katup bicuspid.

Pada ujung jantung terdapat apeks

Lapisan dinding jantung: endokardium, miokardium(otot jantung) dan

pericardium

Pembuluh darah terdiri atas arteri dan vena. Arteri besar dinamakan aorta

dan vena besar dinamakan vena cava. Selain aorta dan vena cava juga terdapat

arteri dan vena besar lainnya yaitu arteri dan vena pulmonalis.

Aorta memompakan darah dari jantung keseluruh tubuh

Vena cava membawa darah dari seluruh tubuh kembali ke jantung

Ateri pulmonalis membawa darah miskin O2 ke paru-paru

Vena pulmonalis membawa darah kaya O2 kembali kejantung.

11. Aliran darah dari dan ke jantung

Terdiri dari 2 sirkuit yaitu sistemik dan pulmonal

- sirkuit sistemik: atrium kirikatup bicuspidventricel kirikatup

semilunaraortaarterisedangarterikecilarteri

olekapilervenulevenakecilvena

sedangvena cavaatrium kanan

- sirkuit pulmonal: atrium kanankatup tricuspidventricel kanan

katup semilunartrunc.pulmonalarteri pulmonal

paruvena pulmonalatrium kiri

12. Sistem control

- hormone adrenalin: menyebabkan vasokontriksi pembuluh darah

- saraf autonom: simpatis dan parasimpatis, simpatis meningkatkan

kerja jantung, parasimpatis menurunkan kerja jantung.

Page 6: Skenario 2

- Angiotensin II:meningkatkan tekanan darah

IV. SISTEMATIKA

pingsan Hipotensi Ortostatik

Gejala

Penyebab

penanganan

Cardiovaskular

Factor yang mempengaruhi

Organ Mekanisme Kontrol

JantungP.darah

Sist.limfatik

Hormon

Saraf

Sistemik

Pulmonal

Page 7: Skenario 2

V. LEARNING OBJECTIVE

Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan:

1. Makroskopik dan mikroskopik jantung

2. Makroskopik dan mikroskopik pembuluh darah

3. Makroskopik dan mikroskopik system limfatik

4. Mekanisme kerja jantung

5. System limfatik

6. System control cardiovaskuler

7. Hemodinamika

8. Gangguan/kelainan pada system cardiovascular

VI. PEMBAHASAN LEARNING OBJECTIVE

1. Makroskopik dan mikroskopik jantung

Anatomi Jantung

Jantung terletak di rongga toraks sekitar garis tengah antara sternum

dibagian anterior dan vertebra di bagian posterior.

Jantung memiliki ujung yang disebut apeks.

Jantung memiliki 4 ruangan:

- atrium kanan

- atrium kiri

- ventricle kanan

- ventricle kiri

Ventricel kanan berfungsi untuk memompakan darah yang miskin O2 ke paru-

paru melalui arteri pulmonalis.

Ventricel kiri berfungsi memompakan darah ke seluruh tubuh

Atrium kanan berfungsi untuk menerima darah yang berasal dari seluruh tubuh

kecuali paru-paru.

Page 8: Skenario 2

Atrium kiri berfungsi untuk menerima darah yang berasal dari paru-paru(kaya

O2) untuk disalurkan ke ventricle kiri.

Pada jantung terdapat katup-katup yang terletak sedemikaian rupa

sehingga dapat membuka dan menutup secara pasif mengikuti gradient tekanan.

o Katup atrioventikel kanan (trikuspidalis)

o Katup atrioventikel kiri (bikuspidalis/mitral)

Kedua katup tersebut hanya mengizinkan darah mengalir dari atrium ke ventrikel

(tek.atrium>>tek.ventrikel)

Pada tepi katup AV terdapat tali fibrosa yang kuat disebut ‘corda tendinae’ yang

mencegah katup AV berbalik arah ketika ventrikel berkontraksi. Corda Tendinae

melekat pada ‘otot papilaris’.

Katup lainnya yang terdapat pada jantung:

o Katup aorta

o Katup pulmonalis

Kedua katup tersebut disebut katup semilunar.

Secara anatomis dinding ventrikel kiri lebih tebal daripada ventrikael kanan

disebabkan oleh perbedaan resistensi.

Histology Jantung

Dinding jantung terdiri dari endokardium, myocardium dan pericardium.

Pericardium pada jantung terdiri dari 2 lapisan:

o Bagian luar(fibrosum) yang terdiri atas membrane fibrosa ayng kuat

o Bagian dalam(serosum) yang dilapisi membrane yang mengeluarkan cairan.

Selain itu pericardium juga terdiri dari 2 lamina: parietalis dan

visceralis(epicardium).

Sel otot jantung(myocardium) berhubungan dengan sel otot jantung

lainnya melalui discus intercalatus.

Pada discus intercalates terdapat 2 pertautan sel yaitu desmosom dan gapjunction.

Desmosom hanya berfungsi sebagai media komunikasi sedangkan gapjunction

berfungsi dalam penyampaian potensial aksi dari satu sel otot jantung ke sel otot

Page 9: Skenario 2

jantung lainnya sehingga jalannya impuls tidak berhenti dan dapat disalurkan

dengan cepat.

Pada jantung juga terdapat beberapa sel yang berperan dalam proses kerja

jantung atau disebut juga sel yang dapat menciptakan dan menyalurkan potensial

aksi sehingga jantung bisa bekerja memompakan darah,diantaranya:

o SA node yang terletak pada dinding atrium dekat muara vena cava

superior.

o AV node(atrioventricular nodus) yang terdapat pada katup antara atrium

dan venticel.

o Berkas HIS

o Serat purkinye.

2. Makroskopik dan mikroskopik pembuluh darah

Anatomi Pembuluh darah

Secara umum pembuluh darah terbagi 2:

o Arteri, yaitu pembuluh darah yang membawa darah menjauhi jantung

Arteri besar terdiri dari aorta dan arteri pulmonalis

o Vena., yaitu pembuluh darah yang membawa darah ke/menuju jantung.

Vena besar terdiri dari vena cava superior dan inferior serta vena

pulmonalis.

Susunan pembuluh darah dari yang besar-kecil:

Aorta Arteri sedang Arteri kecil Arteriol Kapiler

Susunan pembuluh darah balik:

Kapiler Venule Vena kecil Vena sedang Vena cava

Page 10: Skenario 2

Histologi Pembuluh darah

o Arteri, terdiri atas 3 jenis: elastis, muscular dan arteriol kecil.

Arteri elastis adalah oembuluh paling besar(arteri pulmonalis dan aorta)

Secara khas, dinding arteri mengandung 3 lapisan:

- Endotel

- Tunika media

- Adventisia

Lapisan dinding pembuluh arteri berdasarkan ukuran dan ketebalan:

- kapiler: hanya terdiri dari satu lapis endotel

- arteriol: terdiri dari endotel dan memiliki selapis otot polos

- arteri kecil: terdiri dari lapisan endotel, 2-20 lapisan otot polos, dan

memiliki jaringan elastica interna.

- Arteri sedang: terdiri dari lapisan endotel, 20-40 lapisan otot polos

dan memiliki jaringan elastica interna dan eksterna.

o Vena berdinding lebih tipis dan diameternya lebbih besar dari arteri.

Perbedaan vena dan arteri lainnya : vena memiliki katup yang berfungsi

untuk mencegah berbaliknya aliran darah.

*Lapisan dinding pembuluh vena sama dengan lapisan pembuluh pada arteri

sperti yang sudah disebutkan di atas.

Tetapi katup ini tidak terdapat di SSP, vena cava dan vena visera.

Selain itu juga terdapat vasa vasorum: pembuluh darah yang mendarahi

pembuluh darah yang besar spertia aorta. Yang berfungsi untuk mencukupi

kebutuhan nutrisi yang lebih karena aorta dan pembuluh darah besar lainnya

memiliki kerja yang lebih berat dari pada pembuluh yang lebih kecil.

Page 11: Skenario 2

Kapiler terbagi 3:

- kapiler kontinu sel endotelnya bersambung

- kapiler bertingkap terdapat fenestra (celah-celah)

- kapiler sinusoid pembuluhnya lebih besar.

3. Makroskopik dan mikroskopik system limfatik

Terdiri dari saluran getah bening (limph vessels) dan bangun kelenjer-

kelenjer getah bening; lien, thymus dan tonsil.

Susuna getah bening terdapat di seluruh tubuh sperti:

o Kepala

o Badan

o Lengan

o Tungkai

Kecuali otak, bola mata, permukaan kulit, SSP, SST, endomesium otot

dan tulang.

Saluran getah bening bermula sebagai kapiler getah bening yang buntu di

ruang antar sel. Kapiler ini selanjutnya mengumpul ke pembuluh yang lebih besar

dan menuju saluran aferen kelenjer getah bening.

Mikroskopis Limfe

Terdiri dari:

o Sel endotel yang terdiri dari filament aktin dan myosin

o Filament penambat: menarik kapiler limfe membuka ketika kelebihan

cairan.

Kapiler limfe berasal dari jaringan tubuh, pembuluh tipis terdiri dari endotel yang

berakhir pada duktus thorasicus dan duktus limphaticus dextra.

Pembuluh limfe memiliki struktur mirip vena tetapi lebih tipis.

duktus limfatikus berukuran besar mirip vena terdiri dari tunika media-otot polos

longitudinal, sirkular dan vasavasorum.

Page 12: Skenario 2

4. Mekanisme kerja jantung

Kontraksi otot jantung untuk mendorong darah dicetuskan oleh potensial

aksi. Ada 2 tipe sel otot jantung :

- 99% merupakan sel kontraktil yaitu yang melakukan kerja mekanis

untuk memmompa darah

- Sebagian kecil sisanya merupakan sel otoritmik yaitu yang

mencetuskan dan menghantarkan potensial aksi.

Sel otoritmik tdak mempunyai potensial istirahat, sel tersebut

memperlihatkan aktivitas pemacu, yaitu membrane mereka perlahan mengalami

depolarisasi antar potensial aksi sampai nilai ambang tercapai potensial aksi.

Melalui proses yang berulang-ulang sel otoritmik secara siklis

mencetuskan potensial aksi yang kemudian menyebar keseluruh jantung untuk

mencetuskan denyut secara berirama tanpa perangsangan saraf apapun.

Sel jantung yang mampu mengalami otoritmisitas:

o Nodus Sinoatrium (SA) pad atrium kanan dekat muara vena cava

superior

o Nodus Atrioventrikel (AV) dasar atrium kanan dekat septum tepat di

atas pertautan atrium dan ventikel

o Berkas His berasal dari nadus AV septum antarventikel

bercabang (kiri,kanan) melingkari ujung bilik ventrikel atrium.

o Serat purkinje berjalan dari berkas His seluruh myocardium

ventrikel.

Agar jantung berfungsi secara efisien, maka harus memenuhi:

o Eksitasi dan kontraksi atrium harus selesai sebelum kontraksi ventrikel

dimulai

Page 13: Skenario 2

o Eksitasi serat-serat otot jantung harus dikoordinasi untuk memastikan

bahwa setiap bilik jantung berkontraksi sebagai satu kesatuan untuk

menghasilkan daya pompa yang efisien.

o Pasangan atrium dan pasangan ventrikel harus secara fungsional

terkoordinasi sehingga kedua anggota pasangan tersebut berkontraksi

secara simultan.

Proses mekanis siklus jantung

Terdiri dari periode systole (kontraksi) dan diastole (relaksasi)

Kontraksi terjadi akibat penyebaran eksitasi keseluruh jantung, sedangkan

relaksasi timbul karena repolarisasi otot jantung.

Bunyi jantung

Bunyi jantung pertama bernada rendah, lunak dan relative lama. Sering

dikatakan berbunyi “lup”. Bunyi ini berkaitan dengan penutupan katup AV.

Bunyi jantung kedua lebih tinggi, singkat dan tajam. Sering dikatakan berbunyi

“dup”. Berkaitan dengan penutupan katup semilunaris.

5. Sistem Limfatik

Fungsi :

o Mengendalikan konsentrasi protein sentral

Protein dalam jumlah kecil keluar dari kapiler ke interstisium. Hanya sedikit

yang direabsorbsi oleh vena. Sisanya masuk ke pembuluh lmfatik secara

bebas

Jika terjadi penumpukan di interstisium tanpa reabsorbsi bisa mati dalam 24

jam.

o Volume cairan interstisial

Peningkatan tekanan osmotic koloid dalam cairan interstisial, meningkatkan

volume cairan interstisial.

o Tekanan cairan interstisial

Page 14: Skenario 2

Peningkatan tekanan cairan interstisial akan meningkatkan kecepatan aliran

limfe dan akan membawa keelebihan volume dan kelebihan protein.

Nodus limfe menghasilkan limfosit yangmerupakan sel fagosit. Limfe juga

berperan dalam pengangkutan hormone, garam mineral dari darah ke sel-sel

tubuh.

Sebagian besar cairan yang disaring oleh kapiler arteri mengalir di antara

sel-sel dan direabsorbsi ke dalam ujung vena tetapi 1/10 masuk ke dalam kapiler

limfatik dan kembali ke darah melalui system limfatik.

Cairan ini penting karena dapat membawa molekul-molekul ukuran

besar(terutama protein) dapat memasuki kapiler limfatik hamper tanpa hambatan.

Karena struktur khusus kapiler limfe yang memiliki katup yang dapat membuka

untuk mengalirkan cairan ke dalam kapiler.

6. Sistem Kontrol Cardiovaskular

o Pengaturan Ekstrinsik

Aliran darah yang menuju ke suatu system organ dapat ditingkatkan dengan

memperbesar cardiac output atau dengan memindahkan darah dari suatu system

organ yang relative tidak aktif ke system organ lain yang lebih aktif. Aktifitas

system saraaf simpatis dapat menghasilkan kedua respon tersebut. Perangsangan

simpatis akan meningkatkan cardiac output melalui peningkatan frekuensi dan

kekuatan kontraksi. Serabut simpatis adrenergic juga meluas sampai jaringan

pembuluh darah kapiler, terutama arteriole.

Pembuluh otot rangka memiliki kemampuan unik, yaitu kemampuan

vasodilatasi karena dipersarafi oleh serabut kolinergic simpatis yang bersumber

dari korteks serebri. Serabut ini melepaskan asetilkolin mengakibatkan otot polos

pembuluh darah mengalami relaksasi. Namun serabut kolinergic parasimpatis

tidak mempunyai pengaaruh ekstrinsik terhadap resistensi dan aliran perifer.

Page 15: Skenario 2

o Pengaturan Intrinsik

Terjadi secara Autoregulasi yang memungkinkan penyesuaian aliran darah

relative terhadap aktifitas metabolic. Iskemia jaringan merupakan rangsangan

yang kuat unttuk menimbulkan vasodilatasi, kekurangan oksigen juga bisa

memicu pelepasan zat kimiawi yang menyebabkan terjadinya vasodilatasi yaitu

Adenosine dan Prostaglandin.

Persarafan jantung

Jantung dipersarafi oleh system saraf autonom:

o Saraf simpatis

Mempersarafi daerah atrium dan ventrikel termasuk otot polos

arteri dan vena coronaria. Rangsangan simpatis akan dihantarkan oleh

norepinefrin. Respon terhadap simpatis disebut adrenergic

Pembuluh darah memiliki 2 reseptor yaitu reseptor alfa dan

reseptor beta. Reseptor alfa vasokontriksi. Reseptor beta

vasodiltasi.

o Saraf parasimpatis

Mempersarafi Nodus Sinoatrial. Atrioventrikular dan serabut otot

atrium. Dan dapat pula menyebar ke ventrikel sinistra. Rangsangan

parasimpatis disampaikan oleh asetilcholin.. respon terhadap

parasimpatis disebut kolinergik.

7. Hemodinamika

Arteri yang keluar dari jantung(ventrikel kiri) yang menuju seluruh tubuh

disebut Aorta. Aorta ada yang ascenden dan ada yang descenden.

Aorta ascenden akan bercabang menjadi 3:

Arteri Carroytis Communis sinistra:

- arteri carrotis communis interna, mendarahi bagian kepala dan

mata

- arteri carrotis communis eksterna mendarahi bagian wajah

Page 16: Skenario 2

Arteri subclavia sinistra

Truncus brachiochepalicus arteri axilaris arteri brachialis

arteri ulnaris dan radialis.

Aorta descenden akan bercabang:

Arteri iliaca cummunis

Arteri fumoralis arteri poplitea arteri tibialis posterior dan anterior

Arteri tibialis posterior arteri fibularis

Arteri tibialis anterior arteri dorsalis pedis

8. Gangguan/kelainan pada Cardiovaskular

Bunyi jantung abnormal(murmur) berkaitan dengan

penyakit jaantung. Aliran darah turbulen(bergolak) menyebabkan

bunyi karena adanya getaran yang terbentur distruktur disekitar aliran

yang bergolak.

Penyebab tersering:

- katup stetonik katup kaku dan meyempit sehingga tidak

bisa terbuka dengan sempurna

- katup insufisien tidak bisa menutup dengan sempurna.

Gagal jantung ketidakmampuan curah jantung mengimbangi

kebutuhan tubuh untuk pasokan dan pengeluaran zat sisa.

Aterosklerosis penyakit arteri degeneratif progresif yang

menyebabkan sumbatan gradual pembuluh yang terkena, sehngga

aliran darah melalui pembuluh tersebut berkurang.

Page 17: Skenario 2

DAFTAR PUSTAKA

Guyton and Hall.2008.Buku ajar Fisiologi Kedokteran Edisi 11.Jakarta:EGC Medical

Publisher.

R.Putz and R.Pabst.2007.Atlas Anatomi Manusia Sobotta.Jakarta:Penerbit buku

kedokteran EGC.

Page 18: Skenario 2

LAPORAN TUTORIAL BLOK 6

MODUL 2

CARDIOVASKULAR

KELOMPOK 8B:

Ketua:

Diniy Miftahul Muthmainnah

Sekretaris 1:

Chaerena Amri

Sekretaris 2:

M.Fahrizal Alhamid

Anggota:

Dyna Tiara

Alfi Maido Alius

Candra

Fajar Pradhana Putra

Nur Hidayah Bt Arifin

Anna Yunisah Putri

Zahidatunnisa’ Bt Mustafa Fauzi

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ANDALAS

2009