Skenario 1 bahaya potensial

18
Skenario 1 : Bahaya Potensial Lingkungan pertanian mempunyai karakteristik tersendiri, baik dari pekerja yang ada di lingkup ini, maupun risiko kerja yang harus dihadapi baik pada pekerja maupun keluarganya. Ada berbagai macam masalah yang ada di sector ini. Namun sebelumnya kita harus mengetahui dahulu apa yang disebut dengan agromedicine dan apa yang disebut dengan agroindustri. Bahaya potensial dapat secara mekanik, kimiia, debu, dan kontak dengan organism hidup. Untuk mengetahui apakah ada hubungan antara penyakit dengan bahaya potensial tersebut memerlukan teknik tertentu untuk memastikannya. 1

Transcript of Skenario 1 bahaya potensial

Page 1: Skenario 1 bahaya potensial

Skenario 1 :

Bahaya Potensial

Lingkungan pertanian mempunyai karakteristik tersendiri, baik dari pekerja yang ada di

lingkup ini, maupun risiko kerja yang harus dihadapi baik pada pekerja maupun

keluarganya. Ada berbagai macam masalah yang ada di sector ini. Namun sebelumnya

kita harus mengetahui dahulu apa yang disebut dengan agromedicine dan apa yang

disebut dengan agroindustri. Bahaya potensial dapat secara mekanik, kimiia, debu, dan

kontak dengan organism hidup. Untuk mengetahui apakah ada hubungan antara

penyakit dengan bahaya potensial tersebut memerlukan teknik tertentu untuk

memastikannya.

1

Page 2: Skenario 1 bahaya potensial

STEP 1

1. Argomedicine : Ilmu kedokteran yang memfokuskan pada maslah

kesehatan dan keselamatan lingkungan agrikultura (meliputi pertanian,

perkebunan, peternakan, perikanan, dan kehutanan) termasuk petani dan

keluarganya, pekerja dalam lingkungan agroindustri, sampai kepada konsumen

produk agrikultura.

2. Agroindustri : kegiatan yang memanfaatkan hasil pertanian sebagai

bahan baku, merancang dan menyediakan peralatan serta jasa untuk kegiatan

tersebut.

3. Bahaya Potensial : bahan-bahan/mekanisme dalam bidang agroindustri

(mekanik, kimia, biologis, ergonomic, psikologis) yang dapat menyebabkan

masalah kesehatan.

2

Page 3: Skenario 1 bahaya potensial

STEP 2

1. Bagaimana mekanisme bahan-bahan potensial bisa menyebabkan penyakit?

2. Bagimana mendiagnosis penyakit akibat kerja?

3. Apa saja bahaya mekanik, kimia, biologis, dan ergonomic dalam bidang

agroindustri?

4. Adakah dampak lain agroindustri selain terhadap pekerja?

5. Ruang lingkup agroindustri?

6. Ruang lingkup agromedicine?

7. Apa saja penyakit-penyakit yang sering dalam agroindustri?

3

Page 4: Skenario 1 bahaya potensial

STEP 3

1. Paparan (ingesti, inhalasi, kontak langsung) pekerja keluarga pekerja,

lingkungan

2. Mendiagnosis Penyakit Akibat Kerja (PAK)

a. Diagnosis klinis

b. Pajanan yang dialami

c. Hubungan pajanan dengan penyakit

d. Pajanan yang dialami cukup besar

e. Peranan faktor individu

f. Faktor lain diluar pekerjaan

g. Diagnosis PAK atau bukan PAK

3. Bahaya potensial dalam agroindustri

Mekanik : mesin, cangkul

Kimia : pestisida

Biologis : virus, bakteri, parasit

Ergonomis : posisi mencangkul yang kurang baik

4. Dampak lingkungan agroindustri :

Pekerja

Keluarga pekerja

Lingkungan tempat kerja

Konsumen

5. Ruang lingkup agroindustri

Pertanian

Perkebunan

Peternakan

Perikanan

Kehutanan

6. Ruang lingkup agromedicine

Ilmu kedokteran dasar, klinik, dan ilmu-ilmu social memfokuskan pada

kesehatan dan keselamatan kerja bidang agroindustri

4

Page 5: Skenario 1 bahaya potensial

7. Masalah kesehatan yang sering terjadi dalam agroindustri

Malaria

Kecacingan

Keracunan

Sakit pinggang

Kecelakaan kerja

5

Page 6: Skenario 1 bahaya potensial

STEP 4

1. Agroindustri adalah kegiatan yang memanfaatkan hasil pertanian sebagai bahan

baku, merancang dan menyediakan peralatan serta jasa untuk kegiatan tersebut.

Secara eksplisit pengertian Agroindustri pertama kali diungkapkan oleh Austin

(1981) yaitu perusahaan yang memproses bahan nabati (yang berasal

dari tanaman) atau hewani (yang dihasilkan oleh hewan). Proses yang digunakan

mencakup pengubahan dan pengawetan melalui perlakuan fisik atau kimiawi,

penyimpanan,pengemasan dan distribusi. Produk Agroindustri ini dapat

merupakan produk akhir yang siap dikonsumsi ataupun sebagai produk bahan

baku industri lainnya. Agroindustri merupakan bagian dari kompleks industri

pertanian sejak produksi bahan pertanian primer, industri pengolahan atau

transformasi sampai penggunaannya oleh konsumen. Agroindustri merupakan

kegiatan yang saling berhubungan (interelasi) produksi, pengolahan,

pengangkutan, penyimpanan,

pendanaan, pemasaran dan distribusi produk pertanian. Dari pandangan para

pakar sosial ekonomi, agroindustri (pengolahan hasil pertanian) merupakan

bagian dari lima subsistem agribisnis yang disepakati, yaitu subsistem

penyediaan sarana produksi dan peralatan. usaha tani, pengolahan

hasil, pemasaran, sarana dan pembinaan. Agroindustri dengan demikian

mencakup Industri Pengolahan Hasil Pertanian (IPHP), Industri Peralatan

Dan Mesin Pertanian (IPMP) dan IndustriJasa Sektor Pertanian (IJSP).

Industri Hasil Pengolahan Hasil Pertanian (IPHP) dapat dibagi menjadi beberapa

bagian sebagai berikut :

1. IPHP Tanaman Pangan, termasuk di dalamnya adalah

bahan pangan kaya karbohidrat, palawija dan tanaman hortikultura.

2. IPHP Tanaman Perkebunan,

meliputi tebu, kopi, teh, karet, kelapa, kelapa

sawit, tembakau, cengkeh, kakao, vanili, kayu manis dan lain-lain.

3. IPHP Tanaman Hasil Hutan, mencakup produk kayu olahan dan non

kayu seperti damar, rotan, tengkawang dan hasil ikutan lainnya.

6

Page 7: Skenario 1 bahaya potensial

4. IPHP Perikanan, meliputi pengolahan dan penyimpanan ikan dan

hasil laut segar, pengalengan dan pengolahan, serta hasil

samping ikan dan laut.

5. IPHP Peternakan, mencakup pengolahan daging segar, susu, kulit, dan

hasil samping lainnya.

Industri Peralatan dan Mesin Pertanian (IPMP) dibagi menjadi dua kegiatan

sebagai berikut :

1. IPMP Budidaya Pertanian, yang

mencakup alat dan mesin pengolahan lahan (cangkul, bajak, traktor dan

lain sebagainya).

2. IPMP Pengolahan, yang meliputi alat dan mesin pengolahan berbagai

komoditas pertanian, misalnya mesin perontok gabah, mesin

penggilingan padi, mesin pengering dan lain sebagainya.

Industri Jasa Sektor Pertanian (IJSP) dibagi menjadi tiga kegiatan sebagai

berikut :

1. IJSP Perdagangan, yang mencakup kegiatan pengangkutan, pengemasan

serta penyimpanan baik bahan baku maupun produk hasil industri

pengolahanpertanian.

2. IJSP Konsultasi, meliputi kegiatan perencanaan, pengelolaan,

pengawasan mutu serta evaluasi dan penilaian proyek.

3. IJSP Komunikasi, menyangkut teknologi perangkat lunak yang

melibatkan penggunaan komputer serta alat komunikasi modern lainya.

Dengan pertanian sebagai pusatnya, agroindustri merupakan sebuah

sektor ekonomi yang meliputi semua perusahaan, agen dan institusi yang

menyediakan segala kebutuhan pertanian dan mengambil komoditas

dari pertanian untuk diolah dan didistribusikan kepada konsumen. Nilai strategis

agroindustri terletak pada posisinya sebagai jembatan yang menghubungkan

antar sektor pertanian pada kegiatan hulu dan sektor industri pada kegiatan hilir.

Dengan pengembangan agroindustri secara cepat dan baik dapat meningkatkan,

7

Page 8: Skenario 1 bahaya potensial

jumlah tenaga kerja, pendapatan petani, volume ekspor dan devisa,

pangsa pasar domestik dan internasional, nilai tukar produk hasil pertanian dan

penyediaan bahan baku industri

2. Diagnosisi PAK Berkontribusi terhadap:

1. Pengendalian pajanan

2. Identifikasi pajanan baru secara dini

3. Asuhan medis dan upaya rehabilitasi pekerja yang sakit dan/atau cedera

4. Pencegahan terulang/makin berat kejadian penyakit/kecelakaan

5. Perlindungan pekerja lain

6. Pemenuhan hak kompensasi pekerja

7. Identifikasi ada hub baru pajanan vs penyakit

Diagnosis (dokter perusahaan) berdasarkan:

1. Klinis

2. Laboratorium & pemeriksaan penunjang

3. Data lingkungan kerja & analisis riwayat pekerjaan

Tujuh langkah diagnosis penyakit akibat kerja

1. Tentukan diagnosis klinis

2. Tentukan pajanan yang dialami

3. Apa pajanan dapat menyebabkan penyakit tersebut?

4. Apa jumlah pajanan cukup besar

5. Apa ada faktor-faktor individu yang berpengaruh

6. Cari kemungkinan lain di luar pekerjaan

7. Penyakit akibat kerja, atau penyakit bukan akibat kerja:

a. Penyakit yang berhubungan dengan pekerjaan atau penyakit akibat kerja

b. Penyakit yang diperberat oleh pekerjaan

Dasar membuat diagnosis penyakit akibat hubungan kerja membedakan:

Pajanan ditempat kerja menyebabkan penyakit

Pajanan ditempat kerja merupakan salah satu penyebab bermakna bersama

dengan faktor risiko lain

Pajanan ditempat kerja memperberat penyakit yang sudah diderita sebelumnya

8

Page 9: Skenario 1 bahaya potensial

1. Diagnosis klinis

- lakukanlah sesuai prosedur medis yang berlaku

- bila perlu lakukan:

*  pemeriksaan penunjang /tambahan

*  rujukan informasi ke spesialis lain

2. Pajanan yang dialami

Pajanan saat ini dan pajanan sebelumnya

Beberapa pajanan -> 1 penyakit atau sebailknya

Lakukan anamnesis (lebih bernilai bila ditunjang data obyektif):

* deskripsi pekerjaan secara kronologis

* periode waktu kerja masing-masing

* apa yang diproduksi

* bahan yang digunakan

* cara bekerja

3. Apa ada hubungan pajanan dengan penyakit

- Lakukan identifikasi pajanan

- Evidence based: pajanan-penyakit

- Bila tidak ada: pengalaman -> penelitian awal

4. Jumlah pajanan cukup?

- Perlu mengetahui patifisiologi penyakit & bukti epidemiologis

- Dapat dengan pengamatan kualitatif -> cara kerja, proses kerja, bagaimana

lingkungan kerja

- Masa kerja

- Pemakaian alat pelindung sesuai/tepat?

5. Faktor individu berperan

- Berapa besar berperan?

- Riwayat atopi/alergi

- Riwayat penyakit dalam keluarga

- Hiegene perorangan

6. Faktor lain di luar pekerjaan

Pajanan lain yang dapat menyebabkan penyakit -> Bukan faktor pekerjaan

- Rokok, pajanan di rumah, hobi

9

Page 10: Skenario 1 bahaya potensial

7. Menentukan diagnosis PAK

- Kaji semua langkah-langkah

- Bukti + referensi -> PAK?

- Ada hubungan sebab akibat pajanan-penyakit & faktor pekerjaan faktor yang

dianggap paling bermakna terhadap terjadinya penyakit

-> diagnosis PAK

Langkah-langkah medis

1. Anamnesis riwayat penyakit dan riwayat pekerjaan

a. Riwayat penyakit sekarang deskrispsikan keluhan dengan perjalanan penyakit

b. Riwayat penyakit dahulu

c. Riwayat pekerjaan:

- faktor di tempat kerja

- riwayat penyakit dan gejala

- riwayat pekerjaan dari dulu sampai saat ini (jenis kerja, waktu, lama, hasil

produksi, bahan yang dipakai, dll)

# Anamnesis pekerjaan

- Deskripsi semua pekerjaan secara kronologis

- Waktu

- Lamanya bekerja per hari dan masa kerja

- Apa yang diproduksi

- Bahan apa yang digunakan

- Jumlah pajanan (kuantitatif)

- Alat pelindung diri yang digunakan

- Hubungan gejala dengan waktu kerja

- Pengaruh terhadap pekerjaan lain

- Menurut pekerja apa keluhan ada hubungan dengan pekerjaan

2. Pemeriksaan klinis

3. Pemeriksaan lab (darah urin, faeses)

4. Pemeriksaan rontgen    untuk paru-paru

5. Pemeriksaan tempat kerja

- faktor penyebab

- hasil pengukuran

10

Page 11: Skenario 1 bahaya potensial

6. Diagnosis kerja & diagnosis differensial

7. Diagnosis okupasi: Ada hubungan diagnosis kerja dengan pekerjaan/proses

kerja/lingkungan kerja

11

Page 12: Skenario 1 bahaya potensial

STEP 5

1. Bagiamana pencegahan penyakit akibat kerja?

2. Apa ruang lingkup agroindustri?

3. Bagaimana menangani penyakit akibat kerja?

12

Page 13: Skenario 1 bahaya potensial

STEP 6

Belajar Mandiri

13

Page 14: Skenario 1 bahaya potensial

STEP 7

14