Skenario 1 bahaya potensial
-
Upload
anitacharis -
Category
Documents
-
view
93 -
download
3
Transcript of Skenario 1 bahaya potensial
Skenario 1 :
Bahaya Potensial
Lingkungan pertanian mempunyai karakteristik tersendiri, baik dari pekerja yang ada di
lingkup ini, maupun risiko kerja yang harus dihadapi baik pada pekerja maupun
keluarganya. Ada berbagai macam masalah yang ada di sector ini. Namun sebelumnya
kita harus mengetahui dahulu apa yang disebut dengan agromedicine dan apa yang
disebut dengan agroindustri. Bahaya potensial dapat secara mekanik, kimiia, debu, dan
kontak dengan organism hidup. Untuk mengetahui apakah ada hubungan antara
penyakit dengan bahaya potensial tersebut memerlukan teknik tertentu untuk
memastikannya.
1
STEP 1
1. Argomedicine : Ilmu kedokteran yang memfokuskan pada maslah
kesehatan dan keselamatan lingkungan agrikultura (meliputi pertanian,
perkebunan, peternakan, perikanan, dan kehutanan) termasuk petani dan
keluarganya, pekerja dalam lingkungan agroindustri, sampai kepada konsumen
produk agrikultura.
2. Agroindustri : kegiatan yang memanfaatkan hasil pertanian sebagai
bahan baku, merancang dan menyediakan peralatan serta jasa untuk kegiatan
tersebut.
3. Bahaya Potensial : bahan-bahan/mekanisme dalam bidang agroindustri
(mekanik, kimia, biologis, ergonomic, psikologis) yang dapat menyebabkan
masalah kesehatan.
2
STEP 2
1. Bagaimana mekanisme bahan-bahan potensial bisa menyebabkan penyakit?
2. Bagimana mendiagnosis penyakit akibat kerja?
3. Apa saja bahaya mekanik, kimia, biologis, dan ergonomic dalam bidang
agroindustri?
4. Adakah dampak lain agroindustri selain terhadap pekerja?
5. Ruang lingkup agroindustri?
6. Ruang lingkup agromedicine?
7. Apa saja penyakit-penyakit yang sering dalam agroindustri?
3
STEP 3
1. Paparan (ingesti, inhalasi, kontak langsung) pekerja keluarga pekerja,
lingkungan
2. Mendiagnosis Penyakit Akibat Kerja (PAK)
a. Diagnosis klinis
b. Pajanan yang dialami
c. Hubungan pajanan dengan penyakit
d. Pajanan yang dialami cukup besar
e. Peranan faktor individu
f. Faktor lain diluar pekerjaan
g. Diagnosis PAK atau bukan PAK
3. Bahaya potensial dalam agroindustri
Mekanik : mesin, cangkul
Kimia : pestisida
Biologis : virus, bakteri, parasit
Ergonomis : posisi mencangkul yang kurang baik
4. Dampak lingkungan agroindustri :
Pekerja
Keluarga pekerja
Lingkungan tempat kerja
Konsumen
5. Ruang lingkup agroindustri
Pertanian
Perkebunan
Peternakan
Perikanan
Kehutanan
6. Ruang lingkup agromedicine
Ilmu kedokteran dasar, klinik, dan ilmu-ilmu social memfokuskan pada
kesehatan dan keselamatan kerja bidang agroindustri
4
7. Masalah kesehatan yang sering terjadi dalam agroindustri
Malaria
Kecacingan
Keracunan
Sakit pinggang
Kecelakaan kerja
5
STEP 4
1. Agroindustri adalah kegiatan yang memanfaatkan hasil pertanian sebagai bahan
baku, merancang dan menyediakan peralatan serta jasa untuk kegiatan tersebut.
Secara eksplisit pengertian Agroindustri pertama kali diungkapkan oleh Austin
(1981) yaitu perusahaan yang memproses bahan nabati (yang berasal
dari tanaman) atau hewani (yang dihasilkan oleh hewan). Proses yang digunakan
mencakup pengubahan dan pengawetan melalui perlakuan fisik atau kimiawi,
penyimpanan,pengemasan dan distribusi. Produk Agroindustri ini dapat
merupakan produk akhir yang siap dikonsumsi ataupun sebagai produk bahan
baku industri lainnya. Agroindustri merupakan bagian dari kompleks industri
pertanian sejak produksi bahan pertanian primer, industri pengolahan atau
transformasi sampai penggunaannya oleh konsumen. Agroindustri merupakan
kegiatan yang saling berhubungan (interelasi) produksi, pengolahan,
pengangkutan, penyimpanan,
pendanaan, pemasaran dan distribusi produk pertanian. Dari pandangan para
pakar sosial ekonomi, agroindustri (pengolahan hasil pertanian) merupakan
bagian dari lima subsistem agribisnis yang disepakati, yaitu subsistem
penyediaan sarana produksi dan peralatan. usaha tani, pengolahan
hasil, pemasaran, sarana dan pembinaan. Agroindustri dengan demikian
mencakup Industri Pengolahan Hasil Pertanian (IPHP), Industri Peralatan
Dan Mesin Pertanian (IPMP) dan IndustriJasa Sektor Pertanian (IJSP).
Industri Hasil Pengolahan Hasil Pertanian (IPHP) dapat dibagi menjadi beberapa
bagian sebagai berikut :
1. IPHP Tanaman Pangan, termasuk di dalamnya adalah
bahan pangan kaya karbohidrat, palawija dan tanaman hortikultura.
2. IPHP Tanaman Perkebunan,
meliputi tebu, kopi, teh, karet, kelapa, kelapa
sawit, tembakau, cengkeh, kakao, vanili, kayu manis dan lain-lain.
3. IPHP Tanaman Hasil Hutan, mencakup produk kayu olahan dan non
kayu seperti damar, rotan, tengkawang dan hasil ikutan lainnya.
6
4. IPHP Perikanan, meliputi pengolahan dan penyimpanan ikan dan
hasil laut segar, pengalengan dan pengolahan, serta hasil
samping ikan dan laut.
5. IPHP Peternakan, mencakup pengolahan daging segar, susu, kulit, dan
hasil samping lainnya.
Industri Peralatan dan Mesin Pertanian (IPMP) dibagi menjadi dua kegiatan
sebagai berikut :
1. IPMP Budidaya Pertanian, yang
mencakup alat dan mesin pengolahan lahan (cangkul, bajak, traktor dan
lain sebagainya).
2. IPMP Pengolahan, yang meliputi alat dan mesin pengolahan berbagai
komoditas pertanian, misalnya mesin perontok gabah, mesin
penggilingan padi, mesin pengering dan lain sebagainya.
Industri Jasa Sektor Pertanian (IJSP) dibagi menjadi tiga kegiatan sebagai
berikut :
1. IJSP Perdagangan, yang mencakup kegiatan pengangkutan, pengemasan
serta penyimpanan baik bahan baku maupun produk hasil industri
pengolahanpertanian.
2. IJSP Konsultasi, meliputi kegiatan perencanaan, pengelolaan,
pengawasan mutu serta evaluasi dan penilaian proyek.
3. IJSP Komunikasi, menyangkut teknologi perangkat lunak yang
melibatkan penggunaan komputer serta alat komunikasi modern lainya.
Dengan pertanian sebagai pusatnya, agroindustri merupakan sebuah
sektor ekonomi yang meliputi semua perusahaan, agen dan institusi yang
menyediakan segala kebutuhan pertanian dan mengambil komoditas
dari pertanian untuk diolah dan didistribusikan kepada konsumen. Nilai strategis
agroindustri terletak pada posisinya sebagai jembatan yang menghubungkan
antar sektor pertanian pada kegiatan hulu dan sektor industri pada kegiatan hilir.
Dengan pengembangan agroindustri secara cepat dan baik dapat meningkatkan,
7
jumlah tenaga kerja, pendapatan petani, volume ekspor dan devisa,
pangsa pasar domestik dan internasional, nilai tukar produk hasil pertanian dan
penyediaan bahan baku industri
2. Diagnosisi PAK Berkontribusi terhadap:
1. Pengendalian pajanan
2. Identifikasi pajanan baru secara dini
3. Asuhan medis dan upaya rehabilitasi pekerja yang sakit dan/atau cedera
4. Pencegahan terulang/makin berat kejadian penyakit/kecelakaan
5. Perlindungan pekerja lain
6. Pemenuhan hak kompensasi pekerja
7. Identifikasi ada hub baru pajanan vs penyakit
Diagnosis (dokter perusahaan) berdasarkan:
1. Klinis
2. Laboratorium & pemeriksaan penunjang
3. Data lingkungan kerja & analisis riwayat pekerjaan
Tujuh langkah diagnosis penyakit akibat kerja
1. Tentukan diagnosis klinis
2. Tentukan pajanan yang dialami
3. Apa pajanan dapat menyebabkan penyakit tersebut?
4. Apa jumlah pajanan cukup besar
5. Apa ada faktor-faktor individu yang berpengaruh
6. Cari kemungkinan lain di luar pekerjaan
7. Penyakit akibat kerja, atau penyakit bukan akibat kerja:
a. Penyakit yang berhubungan dengan pekerjaan atau penyakit akibat kerja
b. Penyakit yang diperberat oleh pekerjaan
Dasar membuat diagnosis penyakit akibat hubungan kerja membedakan:
Pajanan ditempat kerja menyebabkan penyakit
Pajanan ditempat kerja merupakan salah satu penyebab bermakna bersama
dengan faktor risiko lain
Pajanan ditempat kerja memperberat penyakit yang sudah diderita sebelumnya
8
1. Diagnosis klinis
- lakukanlah sesuai prosedur medis yang berlaku
- bila perlu lakukan:
* pemeriksaan penunjang /tambahan
* rujukan informasi ke spesialis lain
2. Pajanan yang dialami
Pajanan saat ini dan pajanan sebelumnya
Beberapa pajanan -> 1 penyakit atau sebailknya
Lakukan anamnesis (lebih bernilai bila ditunjang data obyektif):
* deskripsi pekerjaan secara kronologis
* periode waktu kerja masing-masing
* apa yang diproduksi
* bahan yang digunakan
* cara bekerja
3. Apa ada hubungan pajanan dengan penyakit
- Lakukan identifikasi pajanan
- Evidence based: pajanan-penyakit
- Bila tidak ada: pengalaman -> penelitian awal
4. Jumlah pajanan cukup?
- Perlu mengetahui patifisiologi penyakit & bukti epidemiologis
- Dapat dengan pengamatan kualitatif -> cara kerja, proses kerja, bagaimana
lingkungan kerja
- Masa kerja
- Pemakaian alat pelindung sesuai/tepat?
5. Faktor individu berperan
- Berapa besar berperan?
- Riwayat atopi/alergi
- Riwayat penyakit dalam keluarga
- Hiegene perorangan
6. Faktor lain di luar pekerjaan
Pajanan lain yang dapat menyebabkan penyakit -> Bukan faktor pekerjaan
- Rokok, pajanan di rumah, hobi
9
7. Menentukan diagnosis PAK
- Kaji semua langkah-langkah
- Bukti + referensi -> PAK?
- Ada hubungan sebab akibat pajanan-penyakit & faktor pekerjaan faktor yang
dianggap paling bermakna terhadap terjadinya penyakit
-> diagnosis PAK
Langkah-langkah medis
1. Anamnesis riwayat penyakit dan riwayat pekerjaan
a. Riwayat penyakit sekarang deskrispsikan keluhan dengan perjalanan penyakit
b. Riwayat penyakit dahulu
c. Riwayat pekerjaan:
- faktor di tempat kerja
- riwayat penyakit dan gejala
- riwayat pekerjaan dari dulu sampai saat ini (jenis kerja, waktu, lama, hasil
produksi, bahan yang dipakai, dll)
# Anamnesis pekerjaan
- Deskripsi semua pekerjaan secara kronologis
- Waktu
- Lamanya bekerja per hari dan masa kerja
- Apa yang diproduksi
- Bahan apa yang digunakan
- Jumlah pajanan (kuantitatif)
- Alat pelindung diri yang digunakan
- Hubungan gejala dengan waktu kerja
- Pengaruh terhadap pekerjaan lain
- Menurut pekerja apa keluhan ada hubungan dengan pekerjaan
2. Pemeriksaan klinis
3. Pemeriksaan lab (darah urin, faeses)
4. Pemeriksaan rontgen untuk paru-paru
5. Pemeriksaan tempat kerja
- faktor penyebab
- hasil pengukuran
10
6. Diagnosis kerja & diagnosis differensial
7. Diagnosis okupasi: Ada hubungan diagnosis kerja dengan pekerjaan/proses
kerja/lingkungan kerja
11
STEP 5
1. Bagiamana pencegahan penyakit akibat kerja?
2. Apa ruang lingkup agroindustri?
3. Bagaimana menangani penyakit akibat kerja?
12
STEP 6
Belajar Mandiri
13
STEP 7
14