sken1
description
Transcript of sken1
SINDROM CUSHING DAN PENATALAKSANAANNYA
10.2010.188 Stephanie Vania Embang
10.2012.035 Dwi Kartika
10.2012.065 Theofilio Leunufna
10.2012.129 Lisa Sari
10.2012.225 Yovita Indriana
10.2012.252 Fransiskus Danny
10.2012.343 Glory Artauli
10.2012.425 Tommy Darmasaputra
10.2012.506 Nik Nur Nabila Izzati
Anamnesis• Identitas: Laki-laki, 44 tahun• KU : sering lemas sejak 1,5 bulan lalu.• RPS: malam hari terbangun 3 – 4x untuk buang air kecil• RO : prednison (Gol. kortikosteroid) untuk mengobati
penyakit asmanya.• RPD: asma sejak kecil• Riwayat keluarga: apakah di keluarga ada yang terkena
penyakit seperti ini?• Rsos: gaya hidup, pola makan, keadaan lingkungan
sekitar, dan lain sebagainya.
Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum & TTV
- compos mentis
- sakit berat
- TD : 140/75Inspeksi
- Moon face
- obese sentral
- endomorfPalpasiPerkusi
AuskultasiPemeriksaan
Antropometri
BB: 80Kg, TB: 150cm
IMT = Berat Badan
(Tinggi Badan)²
IMT = 35,56
Obesitas II
Pemeriksaan Penunjang• Lab :
• Darah: jumlah eosinofil & limfosit• Elektrolit: hipokalemia• Urin: glukosuria, kadar 17-OH kortikosteroid , dan kadar 17 ketosteroid
Tes toleransi glukosa: hiperglikemi, kurva GTT menyerupai DM
• Tes skrining kortisol: > 275 nmol/dl (100µg/dl) sugestif sindrom Cushing
• Tes supresi deksametason tengah malam: kadar kortisol <200 nmol/18 jam kemudian
• CT scan: lokasi tumor adrenal & d/ hiperplasia bilateral• MRI: mikroadenoma
Diagnosis Kerja
Sindrom Cushing et causa Iatrogenik
gangguan hormonal yang disebabkankortisol plasma berlebihan dalam tubuh
(hiperkortisolisme), oleh karena pemberian glukokortikoid jangka panjang
dalam dosis farmakologik (iatrogen)
Etiologi & Epidemiologi
• Etiologi
- pemebrian kortikosteroid eksogen
- Overproduksi glukokortikoid endogen
- Ektopik ACTH
• Epidemiologi
- 13 kasus/juta individu
- usia 30 – 40 th
- hipertensi dan DM
-70% hiperplasia adrenal, 15% ektopik ACTH, 15% tumor adrenal primer
Patofisiologi
Adrenal (Kortisol)
Hipotalamus (CRH)
Hipofisis (ACTH)
Glukogenesis berlebih di
hati
Kortikosteroid eksogen
Meningkatkan
pembentukan eritrosit
dan trombosit
Sistem imun turun
Menghambat sintesis jaringan
Penurunan kadar
kalsium dan fosfat
Merangsang sensititasi
katekolamin
Penatalaksanaan Medika Mentosa• Obat penghambat kortikosteroid
• Metirapon tab 250 mg :• hambat kerja enzim 11-β-hidroksilasi rx berhenti pd pembentukan 11-
desoksikortisol• Hny u/ kel.adrenal msh berfungsi trhdp rangsangan ACTH
• Aminoglutetimid tab 250 mg :• Hambat konversi kolesterol menjadi ∆-5-pregnenolon• Timbul ggg prod.kortisol• Kombinasi dgn metirapon efek >>>
• Ketokonazol antifungal, hambat steroidogenesis krn hambat enzim 17-α-hidroksilasi
Tatalaksana Non Medikamentosa• Pemberian kortikosteroid harus diupayakan u/
dikurangi/dihentikan secara bertahap sehingga tercapai dosis minimal yg adekuat u/ obati proses penyakit yg ada dibaliknya
Komplikasi
sindroma metabolik (resistensi insulin, jaringan lemak di
organ dalam (abdomen), dislipidemia, intoleransi karbohidrat,
dan/atau diabetes melitus tipe 2, koagulopati, dan hipertensi.
Kelainan reproduksi :laki-laki → hipogonadisme
perempuan → oligomenorhea / tidak terjadi ovulasi.
Osteoporosis
Diabetes
Kerentanan terhadap infeksi meningkat
Prognosis• Bergantung pada efek jangka lama kelebihan kortisol• Kelebihan kortisol yang dapat teratasi prog. Baik• Prog.buruk berumur < 40 tahun dan disebabkan oleh
karsinoma adrenal yang telah metastasis ke organ lain
KesimpulanCushing syndrome adalah kelainan hiperfungsi kelenjar
adrenal yang bertugas memproduksi glukokortikoid atau kortisol, sehingga kadar kortisol dalam darah meningkat. Pada kasus ini penyebab utamanya adalah penggunaan kortikosteroid eksogen karena pasien menderita asma. Hormon kortisol yang meningkat memberikan dampak pada berbagai fungsi tubuh seperti penumpukan lemak pada daerah wajah (moon face), buffalo hump, penipisan kulit, dan lain – lain. Selain sindroma Cushing, efek dari kortikosteroid juga menyebabkan pasien menderita DM tipe lain.