Skema Pengadaan/ Penyediaan Sarana/ PraSarana...
Transcript of Skema Pengadaan/ Penyediaan Sarana/ PraSarana...
Pengadaan Infrastruktur
PBJP
Perpres 54/2010
KPBU
(Perpres 38/2015)
Pengelolaan Barang Milik
Negara/Daerah
(PP 27/2014)
- Permen PPN 4/2015
- Perka LKPP 19/2015
- PMK 190/2015
- PMK 265/2015 jo. 129/20116
- Permendagri 96/2016
Perencanaan Proyek Kerjasama:
1. penyusunan rencana dan
anggaran dana KPBU
2. Identifikasi dan penyusunan
usulan rencana KPBU
3. penganggaran dana tahap
perencanaan
4. pengambilan keputusan
lanjut/tidak lanjut rencana KPBU
5. Penyusunan daftar rencana
KPBU
6. Pengkategorian KPBU
Studi Pendahuluan
Daftar Prioritas Proyek
Penyiapan Proyek Kerjasama:
1. Penyiapan Kajian KPBU
2. Pengajuan Dukungan
Pemerintah
3. Pengajuan Jaminan
Pemerintah
4. Pengajuan penetapan
Lokasi
Prastudi kelayakan
1
2
3
4
5
Sewa KSP KSPI
Mitra
memberikan
uang sewa
dan
infrastruktur
beserta
fasilitasnya
(jika
diperjanjikan)
Mitra
memberikan
kontribusi
tetap dan
pembagian
keuntungan
Mitra
memberikan
barang hasil
KSPI berupa
infrastruktur
beserta
fasilitasnya
dan kelebihan
keuntungan/cl
awback
Proyek terdaftar
dalam PPP
Book Bappenas
/ PSN KPPIP
Swakelola Penyedia
Barang/Jasa
Pengantar
KLDI (APBN/APBD) PROYEK PEMERINTAH DENGAN
PEMBIAYAAN INVESTOR
BLU/BLUD PENUH
Pengadaan Barang/Jasa sesuai Perpres No
54 Tahun 2010 dan perubahaannya tentang
Pengadaan Barang/ Jasa Pemerintah
1. Proyek kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha
(KPBU);
2. Pengadaaan Barang/ Jasa sesuai Perpres No 38
Tahun 2015 tentang Kerjasama Pemerintah
Dengan Badan Usaha Dalam Penyediaan
Infrastruktur
1. Dimiliki Pemerintah/ Pemda
2. PP 23 Tahun 2005 jo. PP 74 Tahun 2012 ttg
Pola Pengelolaan Keuangan BLU (Pasal
20) dapat diberikan fleksibilitas PBJ
(berupa jenjang nilai) diatur PMK dan
Perkada bila terdapat alasan efektivitas
dan/atau efisiensi
Gambaran Pengaturan PBJ Beberapa Sektor
Ruang Lingkup PBJ Pemerintah
Pengadaan Barang/ Jasa Pemerintah
a. Pengadaan Barang/Jasa di lingkungan K/L/D/I yang
pembiayaannya baik sebagian atau seluruhnya bersumber dari
APBN/APBD;
b. Pengadaan Barang/Jasa untuk investasi di lingkungan Bank
Indonesia, Badan Hukum Milik Negara dan Badan Usaha Milik
Negara/Badan Usaha Milik Daerah yang pembiayaannya
sebagian atau seluruhnya dibebankan pada APBN/APBD.
Mengikuti Perpres Nomor 54 Tahun 2010 dan
perubahannya tentang PBJ Pemerintah
Swakelola adalah Pengadaan Barang/Jasa dimana pekerjaannya direncanakan, dikerjakan dan/atau diawasi sendiri oleh K/L/D/I sebagai penanggung jawab anggaran, instansi pemerintah lain dan/atau kelompok masyarakat
(Perpres 54/2010 Ps.1)
DEFINISI
PERPRES NO 54 TAHUN 2010
MELALUI PENYEDIA
BARANG / JASA
MELALUI SWAKELOLA
TATA NILAI
PARA PIHAK
PENGGUNAAN PRODUK DALAM
NEGERI
USAHA KECIL
PELELANGAN INTERNATIONAL
PINJAMAN/ HIBAH LN
KEIKUTSERTAAN USAHA ASING
KONSEP RAMAH LINGKUNGAN
PENGADAAN SECARA
ELEKTRONIK
KEGIATAN PENGADAAN
PERATURAN PERUNDANGAN YANG TERKAIT
RENCANA UMUM PENGADAAN
PENGADAAN BARANG
JASA
BAGAIMANA CARA PENGADAANNYA
(HOW)
METODE PEMENUHAN KEBUTUHAN BARANG / JASA
a. Adanya kecenderungan instansi pemerintah tergantung pada layanan penyedia barang/jasa; hal ini dapat disebabkan oleh atau dapat menyebabkan: respon (daya tanggap) instansi pemerintah terhadap penyediaan barang/jasa yg dibutuhkan masyarakat menurun (memburuk);
b. Adanya penurunan kemampuan teknis aparat birokrasi atau rendahnya kemauan untuk meningkatkan kompetensi aparat birokrasi;
c. Swakelola sebagai spirit untuk mendorong terwujudnya Standar Pelayanan Minimal (SPM) melalui sifat tidak tergantung kepada Penyedia B/J & meningkatnya kompetensi aparat birokrasi.
(SPM: standar biaya pembangunan fisik sederhana, pemeliharaan
persatuan volume, yankes, yandik, yanmas, dll pelayanan)
LATAR BELAKANG PILIHAN SWAKELOLA
Kriteria / Jenis Pek Swakelola Contoh Dalam Pelaksanaan
1. Pekerjaan yg bertujuan mening-katkan/memanfaatkan kemampuan teknis SDM sesuai TUPOKSI K/L/D/I
1. Sosialisasi, diseminasi, seminar 2. Bimbingan teknis, workshop 3. Studi, perencanaan teknis 4. Rehab, pemeliharaan kantor
2. Pekerjaan yg operasi & pemeliharannya perlu partisipasi langsung dari masyarakat setempat
1. Pemel saluran irigasi tersier (P3A) 2. Pemel daya duk hutan (prog PHBM) 3. Pemel jalan drainase & sanitasi desa 4. Penyediaan air bersih (PAMSIMAS) 5. Perbaikan pintu irigasi (P3A)
3. Pekerjaan bila dari segi besaran, sifat, lokasi atau biaya tdk diminati oleh penyedia B/J
1. Pembersihan sampah 2. Pekerjaan pembuatan tebing pengaman
longsor daerah pemukiman di pegunungan
3. Reboisasi dan penanaman s.d. jaminan pohon hidup
4. Pek di daerah terisolasi atau daerah konflik
PEKERJAAN YANG DAPAT DILAKUKAN DENGAN SWAKELOLA
Kriteria / Jenis Pek Swakelola Contoh Dalam Pelaksanaan
4. Pek.yg secrinci/detail tdk dpt dihit/ditent lebih dahulu shg jika dilaksnk oleh Penyedia B/J menimbulkan ketidak-pastian atau resiko besar
1. Pengerukan&angkut sampah pd inst pompa 2. Pek pemel rutin jln skala kecil/ sederhana 3. Pek pembersihan kali dlm cakupan yg luas 4. Pek pengerukan & pengangkutan lumpur pd
jaringan saluran drainase kota
5. Penyelenggr diklat, kursus, penataran, seminar, lokakarya atau penyuluhan
1. Diklat Pim, diklat teknis, diklat lainnya 2. Pelath & sertifikasi ahli PB/J 3. Kursus ketrampilan konstruksi 4. Penataran guru
6. Pekerjaan proyek percontoh-an (pilot project) & survey khusus utk pengemb teknologi/metode kerja, yg blm dpt dilaksnk oleh penyedia B/J
1. Prototipe rumah tahan gempa 2. Prototipe sumur resapan 3. Kincir angin/air utk pembangkit listrik 4. Kebun bibit varietas unggul 5. Pengemb indukan ternak/ikan varitas baru 6. Kebun contoh tanaman obat 7. Survey efek pestisida & pengemb pembasmi hama
non poison
PEKERJAAN YANG DAPAT DILAKUKAN DENGAN SWAKELOLA
Kriteria / Jenis Pek Swakelola Contoh Dalam Pelaksanaan
7. Pek survey, proses data, perumusan kbjkn pemerinth, pengujian di laborat & pengemb sistem tertentu
1. Pek sensus penduduk & statistik ekonomi 2. Pek penyusn database pendidikan 3. Pek penyusn indikator pembangunan 4. Pek Studi/Riset Perenc Pembangunan 5. Pek penyusn RPJP. RPJM, RKP, dll 6. Pek Studi Penyusn Renstra Pemb Ekonomi 7. Pek Studi Renstra Pengemb PUG (Gender) 8. Pek penyusunan Kab/Kota/Prov dlm angka 9. Pek Penyus/Review LKPJ/LKPJ-AMJ
8. Pek bersifat rahasia bagi K/L/D/I 1. Pek penyusunan Renstra Inteligen 2. Pek studi alternatif pemberantasan teroris 3. Pek desain pengemb radar pengintai 4. Pek pembuatan soal ujian 5. Pek pencetakan ijazah
PEKERJAAN YANG DAPAT DILAKUKAN DENGAN SWAKELOLA
Kriteria / Jenis Pek Swakelola Contoh Dalam Pelaksanaan
9. Pekerjaan industri kreatif, inovatif & budaya dlm negeri
1. Pek. pembuatan mesin pemipil jagung otomatis 2. Pek pembuatan mini hidro generator 3. Pek pompa hidran kecepatan tinggi 4. Pek pengembangan seni gab Jawa-Sunda 5. Pek pembuatan film animasi 6. Pek pembuatan permainan interaktif
10. Pekerjaan litbang dalam negeri 1. Pek penelitian/pengemb. yg selama ini telah dilakukan baik yg sederhana atau kompleks: Bersifat teknis Sosial politik, keagamaan, budaya, dan seni
2. Pek pengembangan sistem demokrasi 3. Penelitian konstruksi tahan gempa
11. Pekerjaan pengembembangan industri pertahanan, alutsista & almatsus dalam negeri
1. Pek pengemb persenjataan serta peralatan tempur (udara, darat, laut)
2. Pengemb peraltn pertahanan & pengamanan teritorial
3. Pek pengemb persenjataan/peralatan pengamanan dlm negeri oleh kepolisian
Catatan: utk mengurangi ketergant dr sistem persenjt & pertahanan berasal dari import
PEKERJAAN YANG DAPAT DILAKUKAN DENGAN SWAKELOLA
1. K/L/D/I Penanggung Jawab Anggaran Ketentuan sbb:
a. Direncanakan, dikerjakan & diawasi sendiri oleh K/L/D/I Penanggung Jawab Anggaran;
b. Mempergunakan pegawai sendiri, pegawai K/L/D/I lain dan/atau dapat menggunakan tenaga ahli;
c. Tenaga ahli yang digunakan tidak boleh lebih dari 50 % dari total tenaga yang dibutuhkan;
d. Pengadaan Barang/Jasa yang diperlukan dilakukan oleh ULP atau Pejabat Pengadaan yang ditunjuk oleh PA/KPA.
Contoh: SKPD, SNVT, SATKER, Balai Pelaksana Teknis atau Lembaga-Lembaga Pemerintah Lainnya, yang memiliki kepentingan tanggung jwb untuk melaksanakan swakelola
PIHAK-PIHAK DAPAT MELAKSANAKAN SWAKELOLA
2. Instansi Pemerintah Lain selaku Pelaksana Swakelola, bersifat swadana atau non swadana
Ketentuan sbb: a. Direncanakan dan diawasi oleh K/L/D/I Penanggung Jawab Anggaran; b. Pelaksanaan pekerjaannya dilakukan oleh instansi pemerintah yang
bukan Penanggung Jawab Anggaran berdasarkan Kontrak atau MoU antara PPK dengan Tim Pelaksana Swakelola;
c. Pengadaan Barang/Jasa yang diperlukan dilakukan oleh ULP atau Pejabat Pengadaan pada instansi pemerintah lain pelaksana swakelola;
d. Pengawasan dilakukan oleh K/L/D/I Penanggungjawab Anggaran.
Contoh: BPS, Balitbang, Badiklat, LIPI, Lemlit pada Universitas Negeri atau, yang memiliki kompetensi dan kemampuan
PIHAK-PIHAK DAPAT MELAKSANAKAN SWAKELOLA
3. Kelompok Masyarakat Pelaksana Swakelola Ketentuan sbb:
a. Perencanaan Umum termasuk penetapan sasaran dilakukan oleh K/L/D/I Penanggung Jawab Anggaran;
b. Perencanaan pekerjaan secara detail dilakukan oleh Kelompok Masyarakat Pelaksana Swakelola dengan persetujuan K/L/D/I Penanggung Jawab Anggaran;
c. Pelaksanaan Swakelola oleh Kelompok Masyarakat Pelaksana Swakelola dilakukan berdasarkan Kontrak antara PPK dengan Kelompok Masyarakat Pelaksana Swakelola.
Contoh: Komite Sekolah, Kelompok Tani (misal P3-A), Perguruan Tinggi Swasta, Lembaga Studi/Penelitian Swasta atau LSM
PIHAK-PIHAK DAPAT MELAKSANAKAN SWAKELOLA
1. Menyusun rencana umum dan menetapkan sasaran, dengan merefer kepada Renja K/L atau Renja SKPD, RK-K/L atau RKPD serta RPJM/RPJMD. Tidak disarankan menyusun dokumen anggaran swakelola dalam bentuk utuh seperti anggaran yang akan dilaksanakan oleh Penyedia PB/J.
2. Menyusun Rencana Teknis Pekerjaan yang akan dilaksanakan secara rinci, termasuk pilihan cara Swakelola.
3. Menyusun Rencana Anggaran / Biaya Swakelola:
a.Biaya untuk upah pekerja dan tenaga ahli
b.Biaya untuk barang / material
c. Biaya untuk peralatan pendukung
d.Biaya lain yang mungkin timbul
PRINSIP PENYUSUNAN DOKUMEN ANGGARAN SWAKELOLA
4. Biaya disusun secara terpisah masing2 bagian terdiri: upah, material, peralatan maupun biaya lain, termasuk volume per item/jenis pembayaran yg dimasukan ke dlm masing2 rekening.
5. Untuk biaya upah tanpa PPN. 6. Landasan yuridis untuk menyusun Rencana
Anggaran Biaya adalah Standar Harga Satuan yg diterbitkan oleh K/L/D/I atau oleh Lembaga Pemerintah yg sah serta lembaga/badan lainnya baik pemerintah (SBU atau Standar Harga dari K/L/D/I Teknis ataupun swasta yang diakui (harga fabrikan/distributor).
PRINSIP PENYUSUNAN DOKUMEN ANGGARAN SWAKELOLA
7. Dasar Hukum yang harus dipahami:
a. Untuk APBD PP 58/2005,Permendagri No. 13/2006 dan Permendagri No. 59/2007 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah.
b. Untuk APBN Keputusan Presiden No. 42/2002 dan Keputusan Presiden No. 72/2004 tentang Pedoman Pelaksanaan APBN dan Permenkeu tentang Petunjuk Penyusunan RKA & DIPA pertahun anggaran.
PRINSIP PENYUSUNAN DOKUMEN ANGGARAN SWAKELOLA
a. Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa hanya diserahkan kepada Kelompok Masyarakat Pelaksana Swakelola yang mampu melaksanakan pekerjaan;
b. Pengadaan Pekerjaan Konstruksi hanya dapat berbentuk rehabilitasi, renovasi dan konstruksi sederhana
c. Konstruksi bangunan baru yang tidak sederhana, dibangun oleh Penanggung Jawab Anggaran untuk selanjutnya diserahkan kepada kelompok masyarakat
d. PA/KPA bertanggungjawab terhadap penetapan Kelompok Masyarakat, termasuk sasaran, tujuan dan besaran anggaran Swakelola
KETENTUAN KHUSUS BAGI SWAKELOLA OLEH MASYARAKAT
Sebelum pelaksanaan swakelola harus dibentuk TIM SWAKELOLA, terdiri dari :
a. Tim Perencana, bertanggung jawab menyusun rencana pelaksanaaan swakelola
b. Tim Pelaksana, bertanggung jawab mengkoordinasi dan mengatur pelaksanaan swakelola
c. Tim Pengawas, bertanggung jawab pengawasan dan evaluasi mulai dari persiapan sampai dengan akhir pelaksanaan swakelola
• Tim Swakelola dan struktur organisasinya diangkat dan ditetapkan oleh PPK pada SKPD Penananggung Jawab Anggaran, untuk swakelola oleh K/L/D/I ybs dan swakelola oleh Instansi Pemerintah lain
• Ketua/Penanggung Jawab Kelompok Masyarakat , untuk swakelola oleh kelompok masyarakat
PERSIAPAN PELAKSANAAN SWAKELOLA
Pelaksanaan swakelola harus memenuhi tahapan :
1. Kegiatan perencanaan 2. Kegiatan pelaksanaan 3. Kegiatan pengawasan 4. Kegiatan penyerahan hasil pelaksanaan 5. Kegiatan pelaporan 6. Kegiatan pertanggungjawaban, termasuk
audit oleh APIP pada K/L/D/I Penanggung Jawab Anggaran thd pelaksanaan swakelola
TAHAP PELAKSANAAN SWAKELOLA
SWAKELOLA OLEH K/L/D/I PENANGGUNG JAWAB ANGGARAN
TAHAPAN PERENCANAAN K/L/D/I menyusun daftar kebutuhan dan kegiatan yang akan dilaksanakan
dengan cara swakelola
Pembentukan tim swakelola
Penyusunan KAK
Penyusunan Jadwal Rencana
Pelaksanaan Pekerjaan
Pembuatan Rincian Biaya
Pekerjaan
Pembuatan Gambar
Rencana Kerja dan Teknis
Rencana Pengadaan dan
Kebutuhan Tenaga Kerja
Pembentukan Panitia/Pejabat
Pengadaan
Pengumuman Rencana
Swakelola
SWAKELOLA OLEH K/L/D/I PENANGGUNG JAWAB ANGGARAN
TAHAPAN PELAKSANAAN
Pelaksanaan rencana sesuai Kerangka Acuan Kerja (KAK)
Pengadaan Bahan, Jasa Lainnya, Peralatan/Suku Cadang dan/atau Tenaga Ahli Perseorangan.
Pembayaran Pelaporan Kemajuan Pekerjaan dan
Dokumentasi Pelaporan Realisasi Pekerjaan Penyerahan Hasil Pekerjaan
SWAKELOLA OLEH K/L/D/I PENANGGUNG JAWAB ANGGARAN
TAHAPAN PENGAWASAN DAN EVALUASI
Pengawasan oleh Tim Pengawas
Pengawasan meliputi administrasi, teknis dan keuangan
Apabila dari hasil pengawasan ditemukan penyimpangan, PPK harus segera mengambil tindakan
SWAKELOLA OLEH K/L/D/I PENANGGUNG JAWAB ANGGARAN
TAHAPAN PENGAWASAN DAN EVALUASI
Tim Pengawas melakukan evaluasi setiap minggu terhadap pelaksanaan pekerjaan yang meliputi:
a) pengadaan dan penggunaan material/bahan; b) pengadaan dan penggunaan tenaga kerja/ahli; c) pengadaan dan penggunaan peralatan/suku cadang; d) realisasi keuangan dan biaya yang diperlukan; e) pelaksanaan fisik; dan f) hasil kerja setiap jenis pekerjaan.
Dari hasil evaluasi tersebut, penanggung jawab
memberikan masukan dan rekomendasi untuk memperbaiki dan meningkatkan pelaksanaan pekerjaan Swakelola selanjutnya.
SWAKELOLA OLEH INSTANSI PEMERINTAH LAIN
1. Perencanaan di lakukan oleh K/L/D/I Penanggung Jawab Anggaran
2. Pelaksanaan dilakukan berdasarkan Kontrak/MoU antara PPK pada K/L/D/I Penanggung Jawab Anggaran dengan pelaksana Swakelola pada Instansi Pemerintah lain pelaksana Swakelola
3. Pengadaan bahan, Jasa Lainnya, peralatan/suku cadang dan tenaga ahli yang diperlukan dilakukan oleh ULP/Pejabat Pengadaan pada Instansi Pemerintah lain pelaksana Swakelola
4. Pengawasan dilakukan oleh K/L/D/I Penanggung Jawab Anggaran
SWAKELOLA OLEH INSTANSI PEMERINTAH LAIN
TAHAPAN PERENCANAAN
K/L/D/I menyusun daftar kebutuhan dan kegiatan yang akan
dilaksanakan dengan cara swakelola
Penawaran tertulis
Studi terhadap KAK
Persetujuan Instansi
Lain
Pengadaan
kontrak
Pembentukan tim
swakelola
Penyusunan KAK
Penyusunan Jadwal
Rencana Pelaksanaan
Pekerjaan Pembuat
an Rincian Biaya
Pekerjaan
Pembuatan Gambar Rencana Kerja dan
Teknis
Rencana Pengadaan
dan Kebutuhan
Tenaga Kerja
Pembentukan Panitia/Pejabat Pengadaan
Pengumuman Rencana
Swakelola
SWAKELOLA OLEH INSTANSI PEMERINTAH LAIN TAHAPAN PELAKSANAAN, PENGAWASAN DAN EVALUASI
Ketentuan pada Pelaksanaan, Pengawasan dan Evaluasi sama dengan Pekerjaan Swakelola yang dilaksanakan K/L/D/I penanggung jawab anggaran
REVIEW: Pelaksanaan Pengawasan dan Evaluasi
SWAKELOLA OLEH KELOMPOK MASYARAKAT
KETENTUAN UMUM
• Perencanaan Umum dilakukan oleh K/L/D/I Penanggung Jawab Anggaran;
• Perencanaan pekerjaan secara detail dilakukan oleh Kelompok Masyarakat Pelaksana Swakelola dengan persetujuan K/L/D/I Penanggung Jawab Anggaran;
• Pelaksanaan Swakelola dilakukan berdasarkan Kontrak antara PPK dengan Kelompok Masyarakat Pelaksana Swakelola;
• Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa hanya diserahkan kepada Kelompok Masyarakat Pelaksana Swakelola yang mampu melaksanakan pekerjaan;
• Pengadaan Pekerjaan Konstruksi hanya dapat berbentuk rehabilitasi, renovasi dan konstruksi sederhana;
SWAKELOLA OLEH KELOMPOK MASYARAKAT
KETENTUAN UMUM
• Konstruksi bangunan baru yang tidak sederhana, dibangun oleh Penanggung Jawab Anggaran untuk selanjutnya diserahkan kepada kelompok masyarakat;
• Pengadaan bahan/barang, Jasa Lainnya, peralatan/suku cadang dan tenaga ahli yang diperlukan dilakukan oleh Kelompok Masyarakat Pelaksana Swakelola dengan memperhatikan prinsip-prinsip pengadaan dan etika pengadaan.
SWAKELOLA OLEH KELOMPOK MASYARAKAT
TAHAPAN PERENCANAAN
K/L/D/I menyusun daftar kebutuhan dan kegiatan yang akan dilaksanakan
dengan cara swakelola
Penetapan Kelompok
Masyarakat sebagai Tim Pelaksana Swakelola
Kontrak Pelaksanaan
Pembentukan tim
swakelola
Penyusunan KAK
Penyusunan Jadwal
Rencana Pelaksanaan
Pekerjaan
Pembuatan Rincian Biaya
Pekerjaan
Pembuatan Gambar Rencana Kerja dan
Teknis
Rencana Pengadaan
dan Kebutuhan
Tenaga Kerja
Pembentukan
Panitia/Pejabat
Pengadaan
SWAKELOLA OLEH KELOMPOK MASYARAKAT
TAHAPAN PELAKSANAAN
• Pelaksanaan rencana sesuai KAK • Pengadaan Bahan, Jasa Lainnya,
Peralatan/Suku Cadang dan/atau Tenaga Ahli Perseorangan.
• Penyaluran Dana Kepada Kelompok Masyarakat
• Pelaporan Kemajuan Pekerjaan dan Dokumentasi
• Pelaporan Realisasi Pekerjaan • Penyerahan Hasil Pekerjaan
SWAKELOLA OLEH KELOMPOK MASYARAKAT
TAHAPAN PENGAWASAN DAN EVALUASI
Pengawasan oleh Tim Pengawas
Pengawasan meliputi administrasi, teknis dan keuangan
Apabila dari hasil pengawasan ditemukan penyimpangan, PPK harus segera mengambil tindakan
PENYALURAN DANA KEPADA KELOMPOK MASYARAKAT PELAKSANA SWAKELOLA
1. 40% dari keseluruhan dana Swakelola, apabila Kelompok
Masyarakat Pelaksana Swakelola telah siap
2. 30% dari keseluruhan dana Swakelola, apabila pekerjaan telah mencapai 30%
3. 30% dari keseluruhan dana Swakelola, apabila pekerjaan telah mencapai 60%
4. Pencapaian kemajuan pekerjaan dan dana Swakelola yang dikeluarkan, dilaporkan secara berkala kepada PPK
KONTRAK PADA SWAKELOLA PPK mengadakan Kontrak untuk swakelola sendiri, atau dengan Pelaksana Swakelola pada Instansi Pemerintah lain, atau dengan Pelaksana Swakelola berdasarkan Nota Kesepahaman atau Kontrak dengan Kelompok Masyarakat. Kontrak Swakelola paling kurang berisi:
1) Para pihak; 2) Pokok pekerjaan yang diswakelolakan; 3) Nilai pekerjaan yang diswakelolakan; 4) Jangka waktu pelaksanaan; dan 5) Hak dan kewajiban para pihak.
SWAKELOLA OLEH K/L/D/I PENANGGUNGJAWAB ANGGARAN
PERENCANAAN
PELAKSANAAN PELAPORAN
a. Penyusunan daftar kebutuhan dan kegiatan
b. Pembentukan Tim Swakelola
a. Pelaksanaan Rencana Kerja
b. Pengadaan Bahan, Jasa Lainnya, Peralatan/Suku Cadang dan/atau Tenaga Ahli Perseorangan
c. Pembayaran
a. Pelaporan Kemajuan Pekerjaan dan Dokumentasi
b. Pelaporan Realisasi Pekerjaan
c. Penyerahan Hasil Pekerjaan
SWAKELOLA OLEH INSTANSI PEMERINTAH LAIN PELAKSANA SWAKELOLA
PERENCANAAN • Penyusunan daftar kebutuhan dan kegiatan • Penawaran kepada Instansi lain • Instansi lain mempelajari dokumen • Naskah Kerjasama atau Nota Kesepahaman • Rencana Swakelola • Pembentukan Panitia/Pejabat Pengadaan • Penyusunan KAK • Jadwal Rencana Pekerjaan • Rincian Biaya Pekerjaan • Gambar rencana kerja dan Spesifikasi Teknis • Rencana Pengadaan dan Kebutuhan Tenaga Kerja • Pembentukan Tim Swakelola • Penyusunan Kontrak • Penandatanganan Kontrak antara PPK dengan
Instansi Lain
PELAKSANAAN • Pelaksanaan Rencana Kerja • Pengadaan Bahan, Jasa
Lainnya, Peralatan/Suku Cadang dan/atau Tenaga Ahli Perseorangan
• Pembayaran
PELAPORAN • Pelaporan Kemajuan Pekerjaan
dan Dokumentasi • Pelaporan Realisasi Pekerjaan • Penyerahan Hasil Pekerjaan
SWAKELOLA OLEH KELOMPOK MASYARAKAT PELAKSANA SWAKELOLA
PERENCANAAN • K/L/D/I menyusun kegiatan dan sasaran yang akan
dilaksanakan dengan cara Swakelola, berdasarkan hasil evaluasi atas usulan dari Kelompok Masyarakat
• Hanya diberikan kepada Kelompok Masyarakat yang mampu melaksanakan pekerjaan secara teknis.
• PA/KPA bertanggungjawab terhadap penetapan Kelompok Masyarakat
• Batasan pekerjaan konstruksi • Konstruksi bangunan baru yang tidak sederhana,
dibangun oleh K/L/D/I • PPK membuat Kontrak • Pembentukan Tim Swakelola • Penyusunan KAK • Jadwal Rencana Pelaksanaan Pekerjaan • Rincian Biaya Pekerjaan • Gambar Rencana Kerja dan Spesifikasi Teknis • Rencana Pengadaan dan Kebutuhan Tenaga Kerja • Pembentukan Panitia/Pejabat Pengadaan
PELAKSANAAN • Pelaksanaan Rencana Kerja • Pengadaan Bahan, Jasa
Lainnya, Peralatan/Suku Cadang dan/atau Tenaga Ahli Perseorangan
• Pembayaran
PELAPORAN • Pelaporan Kemajuan Pekerjaan
dan Dokumentasi • Pelaporan Realisasi Pekerjaan • Penyerahan Hasil Pekerjaan
SWAKELOLA OLEH PENANGGUNG JAWAB ANGGARAN
PA/KPA
PPK
TIM
PERENCANA TIM PELAKSANA TIM PENGAWAS
ULP/PP
PA/KPA Pimpinan
TIM
PELAKSAN
A
ULP/PP PPK
TIM
PERENCAN
A
PPHP
SWAKELOLA OLEH INSTANSI PEMERINTAH LAIN
TIM
PENGAWAS
Pelaporan Realisasi Pekerjaan
Pelaporan realisasi pekerjaan dibuat oleh Tim Pelaksana dan dilaporkan kepada PPK yang berisi antara lain :
a. struktur organisasi pekerjaan Swakelola
b. persiapan pekerjaan Swakelola
c. pelaksanaan pekerjaan Swakelola
d. penggunaan bahan, Jasa Lainnya, peralatan/suku cadang dan/atau tenaga ahli perseorangan
Penyerahan Hasil Pekerjaan
a. Setelah pelaksanaan pekerjaan Swakelola selesai 100% Ketua Tim Pelaksana menyerahkan pekerjaan kepada PPK.
b. PPK menyerahkan pekerjaan dan laporan kepada PA/KPA melalui Berita Acara Serah Terima Hasil Pekerjaan.
c. Setelah dilakukan penyerahan pekerjaan, dilanjutkan dengan proses penyerahan aset.
PELAPORAN PELAKSANAAN SWAKELOLA
Laporan Mingguan
Berisi:
Laporan pengadaan dan penggunaan material/bahan;
Laporan pengadaan dan penggunaan tenaga kerja/ahli;
Laporan pengadaan dan penggunaan peralatan/suku cadang;
Laporan realisasi keuangan dan biaya yang diperlukan;
Laporan pelaksanaan fisik; dan
Laporan hasil kerja setiap jenis pekerjaan.
Laporan Bulanan
Ringkasan dari Laporan Mingguan Laporan Akhir
JENIS LAPORAN
Pengawasan pekerjaan Swakelola dilakukan oleh Tim
Pengawas untuk mengawasi pekerjaan mulai dari persiapan
sampai akhir pelaksanaan pekerjaan Swakelola meliputi :
pengawasan administrasi
pengawasan teknis
pengawasan keuangan
Apabila dari hasil pengawasan ditemukan penyimpangan,
PPK harus segera mengambil tindakan.
PENGAWASAN
CONTOH KERANGKA ACUAN KERJA
CONTOH RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB)
CONTOH SURAT PERJANJIAN
CONTOH DPA APBD
BAGAN ALIR SWAKELOLA OLEH KELOMPOK MASYARAKAT DARI DANA HIBAH APBD
Pengadaan Barang/Jasa di BLU
PERPRES 54
vs
PP 23/2005 jo. PP
74/2012??
Satker BLU
Pembahasan
Karakteristik BLU/BLUD 1. BLU/BLUD adalah instansi
pemerintah yang memberikan
layanan penyediaan barang dan
jasa.
2. BLU/BLUD harus menjalankan
praktik bisnis yang sehat tanpa
menerapkan pencarian keuntungan.
3. BLU/BLUD dijalankan dengan prinsip
efisien dan produktivitas.
4. Adanya fleksibilitas dan otonomi
dalam menjalankan operasional
BLU/BLUD pengelolaan
keuangan, SDM, dan pengelolaan
dan pengadaan aset/barang.
5. BLU/BLUD dapat dikecualikan dari
ketentuan pengelolaan keuangan
negara pada umumnya.
Sumber: Kajian PBJ BLU/BLUD TA
2014
Pengadaan Barang/Jasa pada BLU/BLUD
1. Pada penjelasan PP No. 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan
Layanan Umum disebutkan bahwa:
“BLU diberikan fleksibilitas dalam rangka pelaksanaan anggaran,
termasuk pengelolan pendapatan dan belanja, pengelolaan kas, dan
pengadaan barang/jasa.”
Pengadaan Barang/Jasa pada BLU/BLUD
2. Pada pasal 4 Peraturan Menteri Keuangan Nomor 08/PMK.02/2006 tentang Kewenangan
Pengadaan Barang/Jasa Pada Badan Layanan Umum disebutkan bahwa:
Ayat (1): Terhadap BLU dengan status BLU Secara Penuh dapat diberikan fleksibilitas
berupa pembebasan sebagian atau seluruhnya dari ketentuan sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 3 bila terdapat alasan efektivitas dan/atau efisiensi.
Ayat (2): Fleksibilitas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberikan terhadap pengadaan
barang/jasa yang sumber dananya berasal dari :
a. jasa layanan yang diberikan kepada masyarakat;
b. hibah tidak terikat yang diperoleh dari masyarakat atau badan lain ; dan/atau
c. hasil kerjasama BLU dengan pihak lain dan/atau hasil usaha lainnya.
Pengadaan Barang/Jasa pada BLU/BLUD
Ayat (3): Pengadaan barang/jasa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan (2)
dilaksanakan berdasarkan ketentuan pengadaan barang/jasa yang ditetapkan oleh
Pemimpin BLU dengan mengikuti prinsip-prinsip transparansi, adil/tidak diskriminatif,
akuntabilitas, dan praktek bisnis yang sehat.
Ayat (4): Untuk pengadaan barang/jasa yang sumber dananya berasal dari hibah terikat
dapat dilakukan dengan mengikuti ketentuan pengadaan dari pemberi hibah, atau
mengikuti ketentuan pengadaan barang/jasa yang berlaku bagi BLU sebagaimana
dimaksud pada ayat (3) sepanjang disetujui oleh pemberi hibah dimaksud
Pengadaan Barang/Jasa pada BLU/BLUD
Sehingga
BLU Penuh diberikan fleksibilitas terhadap PBJ yang sumber dananya tidak
berasal dari APBN/APBD.
PBJ yang ditetapkan oleh Pemimpin BLU tetap harus mengikuti prinsip-prinsip
transparansi, adil/tidak diskriminatif, akuntabilitas, dan praktek bisnis yang sehat.
Prinsip-prinsip tersebut tercermin dari pemilihan metode pengadaan yang tepat
sehingga akan dihasilkan barang/jasa sesuai kebutuhan dan diperoleh nilai
manfaat terbaik yang sebanding dengan nilai uang (the best value for money).”
Pengelolaan Aset Pada BLU
(Berdasar PMK 136/2016) bentuk-bentuk kerjasama yang dapat
dilakukan sebuah satker BLU
KSO (Aset tanah/bangunan, aset pihak lain)
KSM
Rumah Sakit
Umum Pusat
(1)
Kondisi KSO di RSP Saat ini
• Pasal 25 PMK 136/2016 KSO terhadap aset pihak lain dilakukan berdasarkan keputusan pemimpin BLU
• Kemenkes belum memiliki pedoman terkait tata cara pemilihan mitra (penunjukan langsung, lelang)
Lingkup KSO
Bidang Medik
• LAS (proses 2008-2010), belum ada aturan
• USG
• MRI
Bidang Non Medik
• Pelayanan Parkir
Proses (Tahapan) KSO
Direktur Medik Ajukan
Kebutuhan
TOP
M.RS Setuju
untuk
KSO
Bentuk Tim Pihak RS,
Kemenkes,
BPKP.
Tim
susun kajian proyek
dan business
plan.
RS – Ajukan
Ijin prinsip
ke
DJ. BUK.
Ijin Prinsip
dan
business plan
PPK.
Lelang
ULP
Proses Lelang di RS
1. Investor KSO (peserta lelang/beauty contest) presentasi ke ULP (+ Manajemen
RS).
2. Investor KSO harus memiliki jaminan (pemilik Alat).
3. Investor KSO, menawarkan paket KSO, dengan bagi hasil untuk RS (1).
4. Paket KSO, termasuk proses marketing alat tersebut. Seluruh aspek dalam
proses KSO menjadi bagian dari variabel yang diperhitungkan dalam pembagian
bagi hasil.
5. Bagi hasil direview (per tahun), Bila Investor KSO telah mencapai Break Even
Point bagi hasil di negosiasi kembali.
6. Risiko (RS & Investor) sesuai perhitungan analisis akuntansi biaya.
Rumah Sakit
Umum Pusat
(2)
KSO Alat
Kesehatan
MSCT Scan
Hemodialisa
Laboratorium
Lingkup KSO di RSUP (2)
Proses KSO
PERENCANAAN
•SOP KSO
•PERSETUJUAN DEWAS
•MASUK DLM RBA (TOR)
•DOKUMEN PRASTUDI KELAYAKAN
PELAKSANAAN PENGADAAN KSO
•LELANG DOKUMEN PENGADAAN
•HASIL LELANG DOKUMEN KSO
PELAKSANAAN KSO
Proses KSO di RSUP (2)
Rumah Sakit
Umum Daerah (3)
Kondisi KSO di RSUD Saat ini (3)
1. Belum ada acuan dari Kementerian Kesehatan mengenai KSO di BLUD.
2. Dasar Hukum KSO di RS adalah Pergub.
3. Pelaksanaan KSO berdasarkan Keputusan Direktur RSUD.
4. Pelaksanaan KSO RSUD saat ini menggunakan aturan PBJ (modified manajemen RS).
5. Pihak RS membutuhkan Standar Dokumen Pengadaan sebagai panduan bagi RS ketentuan-ketentuan yang menjadi standar minimal tim pengadaan dalam melaksanakan KSO dengan pihak swasta.
Lingkup
KSO
Perbekalan dan Peralatan Medik
Operasional Umum
Kontrak Pelayanan
Lingkup KSO di RSUD (3)
Lingkup KSO (3)
KSO Perbekalan dan Peralatan Medik
• Aftap
• General X Ray
• MRI
• Pemeriksaaan Patologi Klinik
KSO Umum
• Jasa Konsultan (Billing System)
•Jasa Pengaman
KSO Kontrak Pelayanan
• Pemeliharaan peralatan Medik (alat canggih)
• Pemeliharaan lift
• Penyediaan makan minum/dapur/catering
• Cleaning service
• Perbaikan Komputer
Proses KSO
PERENCANAAN
• Pembentukan Tim KSO sesuai SK Direktur
• Tim KSO melakukan penilaian dari aspek pelayanan dan aspek keuangan, jika menguntungkan->lanjut
PELAKSANAAN PENGADAAN KSO
• LELANG
• Penawaran harga (cost per test)
• Persentasi masing2 vendor
• Pemilihan calon pemenang (min 3)
• Negosiasi biaya KSO
• Penetapan Pemenang
• Penandatanganan Perjanjian
PELAKSANAAN KSO
Proses KSO di RSUD (3)
Kendala KSO di RSUD (3)
1. Kesulitan melakukan evaluasi biaya KSO pada
pembiayaan sistem paket. Pada saat ini paket
jamkesmas/jamkesda tidak memiliki uraian komponen
biaya sehingga sulit dilakukan evaluasi biaya KSO.
2. Penetapan calon pemenang tidak selalu mengacu pada
harga penawaran termurah karena harga termurah
belum tentu sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan
3. Belum adanya regulasi yang mengatur jangka waktu
pelaksanaan KSO
4. Kenaikan nilai rupiah terhadap dollar sedangkan tarif
pelayanan RS tetap.
KERJASAMA PEMERINTAH DENGAN
BADAN USAHA (KPBU)
DASAR HUKUM
PERMEN PPN/ BAPPENAS
4/ 2015 PERKA LKPP 19/ 2015
PMK 190/ 2015 PERMENDAGRI 96/ 2016
PERPRES 38/2015
karakteristik
• Sebagian/seluruhnya dana Badan Usaha
• Tidak ada pembayaran di awal
• Pengembalian investasi Badan Usaha berupa user charge atau AP Dana
• Jangka waktu pelaksanaan kontrak menengah s.d jangka panjang
• Max 50th
• Aset menjadi milik Pemerintah setelah konsesi berakhir Durasi
• Pemerintah hanya menentukan spesifikasi output di awal
• Teknologi dibuka seluas2nya
• Inovasi dikometisikan unt mencapai layanan optimal
• Pekerjaan terintegrasi Output – Input
• Ada pembagian resiko dan keuntungan bagi pemerintah dan badan usaha
• Apabila menggunakan skema AP, besaran pembayaran secara berkala tetap setiap tahunnya
Resiko
TAHAPAN PELAKSANAAN KPBU
Dokumen :
• Persetujuan Prinsip
Dukungan
Kelayakan/Penjaminan
• Pelelangan
• Perjanjian: KPBU,
Penjaminan, Regres
• Studi Pendahuluan
• Daftar Prioritas Proyek • Prastudi Kelayakan
1
• Penyusunan rencana anggaran dana KPBU
2 • identifikasi dan penetapan KPBU
3
• penganggaran dana tahap perencanaan KPBU
4
• Studi Pendahuluan : keputusan lanjut/tidak lanjut rencana KPBU
5
• Penyusunan Daftar Rencana KPBU
6 • Pengkategorian KPBU
TAHAP I:
PERENCANAAN PROYEK
KERJASAMA
TAHAP II:
PENYIAPAN PROYEK
KERJASAMA
TAHAP III:
TRANSAKSI PROYEK
KERJASAMA
1 • Penyiapan Kajian KPBU
2
• Pengajuan Dukungan Pemerintah
3
• Pengajuan Jaminan Pemerintah
4 • Pengajuan Penetapan Lokasi.
1
•Penjajakan Minat Pasar (Market Sounding)
2 •Penetapan lokasi KPBU
3
•Pengadaan Badan Usaha Pelaksana KPBU
4
•Penandatanganan perjanjian KPBU
5
•Pemenuhan pembiayaan (Financial Close)
Terima Kasih