Skema Pemikiran Pembaharuan SK
-
Upload
shofkahana -
Category
Documents
-
view
262 -
download
4
Transcript of Skema Pemikiran Pembaharuan SK
TIPOLOGI PERKEMBANGAN PEMIKIRAN ISLAM
Materi KuliahPMDI Rabu, 21 Sept 2005
Shofwan Karim dan Eliana Siregar
TIPOLOGI KARAKTER WAKTU TOKOH DAN WILAYAHI . TRADISIONALIS A. Pemegang teguh Pemikiran Ulama abad
pertengahan;Sebelum abad 18, seterusnya pada 19, 20
Timur Tengah, Afrika, Deoband di India, Asia Tenggara, Kaum Tua di MK, sebagian NU, sebagain Perti, sebagian Tarbiyah, sebagian al-Washliyah
B. Kurang merespon masalah sosial & kontemporer.C. Menolak Pemikiran baru
D. Pintu Ijtihad sdh ditutup, ajaran Islam diikuti melalui mazhab yg ada.E. Persoalan baru cukup dirujuk ke kitab "Kuning"F. Menolak pemikiran Barat utk acuan pelaksanaan ajaran Islam dengan perkembangan zaman.G. Teologi Asy'ari dan mengaku Ahsunnah wa al jamaah.
II. REVIVALIS A. Pembaru yg muncul masa pra-modernis Sebelum abad Ibn Taimiyah; Syekh Ahmad
1
ke-18 sampai 20
Syirhindni (W. 1624) di India; Imam Muhammad Ibn Abdul Wahab, kemudian disebut Wahabisme; Syah Waliullah di India (W. 1767)
B. Prihatin terhadap sosio-moral masy muslimC. Kembali ke Islam yg asli (orisinal)D. Meninggalkan TBK yg sering ditanam dlm sufisme & tarikatE. Mazhab-mazhab tidak sempurnaF. Pintu ijtihad tetap terbuka dan ijtihad seyogyanya dilakukan bukan taklid buta.G. Teologi Asy'ariah yg harus ditinjau ulang yg berkenan dengan konsep takdirH. Revivalis sesuai sikon kalau perlu dg senjata .I. Pembaruan dari Islam sendiri bukan atas sentuhan Barat.J. Bersifat literalis, lafziahK. Gerakan ini dikategorikan juga sebagai Fundamentalis tetapi beda dg fundamentalis Kristen. FK ortodoksi yg ketat merupakan reaksi melawan modernisme Barat Sedangkan revivalisme Islam seperti Wahabisme bukan melawan modernisme manapun tetapi melawan apa yg dipandang sbg kepercayaan dan cara hidup merendahkan dlm agama masyarakat awam. FK tdk menuntut ijtihad bahkan menentangnya, sdgk Revivalis Islam pro ijtihad dan anti taklid buta.L. Pro ijtihad tetapi mengecilkan intelektualisme Pada revivalisme India
2
terutama filsafat dan teologi spekulatif. sperti Syah Waliullah di Delhi (W. 1767) lebih menghargai intelektualisme
III.MODERNISME KELASIK
A. Menerima pembaruan revivalis tetapi memperluas isi ijtihad yg vital bg kaum muslimin.
Akhir abad ke 19 dan awal abad 20
Sayid Ahmad Khan di India (w. 1898) ; S J Al-Afghani (w 1897); M Abduh (w 1905)
B. Terbuka terhadap gagasan Barat dalam pembaruan.C. Masalah yang menarik bagi mereka akal budi dan hubungand engan iman; sosial pendidikan, kemajuan wanita, politik, pemerintahan, konstitusi, demokrasi, ilmu pengetahuan, dan sebagainya.
D. Banyak gagasan mereka yang ditentang oleh kaum modernis dan revivalis, terutama karena mereka banyak melihat ke Barat itu.
E. Lebih banyak bersandar kepada Al-Qur’an dan sedikit kepada hadis Nabi. Sayid Ahmad Khan terlalu sedikit berpegang kepada Hadis, sedangkan M Abduh lebih banyak tetapi sangat hati-hati.F. Menolak pendapat kaum tradisional yang menganggap pintu ijithad tertutup. Mereka melihat ijtihad perlu terus dilakukan.
IV. NEOREVIVALIS A. Para intelektual yang reaktif thdp modernisme klasik dan mealakukan gerakan sosial-poltik yang terorganisir.
Awal dan pertengahan Abad ke 20
Timur Tengah; Indo-Pakistan; Indonesia
3
B. Sebagian mereka mereka menerima modernisme klasik, sebagian menolak dengan keras
C. Yang menerima modernisme klasik : dukungan terhadap ide demokrasi; modernisasi pendidikan Islam diperlukan; Islam adalah way of life, tidak sekular atau memisahkan Islam dan masalah kenegaraan;n
A. D. Yang menolak modernisme klasik : terlalu Barat oriented dan menolak bunga bank, pemahaman baru aurat wanita seperti pemahaman Barat; keluarga berencana; pengagungan terhadap akal; pengagungan terhadap intelektualis adalah berbahaya..
V.NEOMODERNISME A. Penamaan oleh Fazlur Rahman sebagai kelompok yang diinginkan muncul sebagai reaksi atas orang-orang yang mengoreksi kelemahan modernis, revivalis dan tradisionalis.
Pertengahan abad ke-20
Fazlur Rahman dan Para Intelektual di Eropa, Amerika dan Asia
B. Pandangan mereka kepada kaum modernis yang tidak konsisten dalam menganalisis karena kurang metodologi akibatnya terkesan kaum modernis itu terlalu westernis.
C. Perlu metodologi yang tepat dan masuk akal untuk mempelajari Al-Qur’an.
D. Pemikiran abad pertengahan Muslim tidak seluruhnya dapat membimbing kaum
4
Muslimin masa sekarang. Tetapi banyak di antaranya yang cukup bernilai terutama dalam bidang hukum.
E. Ijtihad harus sistematis, konprehensif dan jangka panjang.
F. Suri teladan tertentu berupa kebajikan dan pengetahuan bukan ijtihad akhir semua hal.
G. Ijtihad merupakan usaha sungguh-sungguh akal budi, berfikir bersama , p=fiikiran yang lebih baik , terbuka dan konsensus menyeluruh.
VI.POSTMODERNISME A. Perpaduan pemikiran kelasik Islam dan modernis
Akhir abad ke 20
Arkoun; Hasan Hanafi; Eropa. dan Amerika serta Asia
B. Penggunaan akal, kultural dan teks wahyuC. Sosialisme Islam dan kiri Islam
VII. LIBERALISME A. Al-Qur’an dalam teksnya adalah kebudayaan dan disesuaikan dengan konteks zaman
Nasr Hamid Abu Zaid; Amina Wadud, Leila Ahmed dan seterusnya. Di Indonesia termasuk JIL: Timur Tengah, Aropa dan Asia
B. Isyu wanita, perkawinan lintas agama, fikih lintas agama dst
VII. ISLAM MODERAT A. Islam sebagai konsep tengah Timur Tengah, Eropa, Amerika dan Indonesia
5
B. Islam kultural yang sejuk dan damai, garis lunakC. Mayoritas diam
VIII. FUNDAMENTALIS KONTEMPORER
A. Garis Keras Timur Tengah dan Asia
B. Islam SyariatC. Anti PemurtadanD. Minoritas Vokal
6