Skema Analisis Kasus Ery

1
SKEMA ANALISIS KASUS 22 Masalah Diagnosis Tatalaksana Prognosis Laki-laki, 4 tahun Kejang, penurunan kesadaran, panas badan, batuk lama, nafsu makan menurun, berat badan sulit naik, gangguan penglihatan, kontak erat dengan sumber penularan tuberkulosis paru dengan BTA (+) Penurunan kesadaran (GCS 12), limfadenopati, kaku kuduk (+), tonus otot meningkat, refleks fisiologis meningkat, refleks patologis (+) Uji tuberkulin 20 mm, rontgen toraks didapatkan pembesaran kelenjar getah bening Meningitis Obat anti- tuberkulosis, prednisone, dan Edukasi Faktor risiko: Malnutrisi berat Kontak erat dengan penderita dewasa tuberkulosis paru dengan Atrofi papil occuli dextra et Hidrosefalus komunikans Tuberkulosis Malnutrisi berat Imunisasi dasar tidak dilakukan Pemberian asuhan nutrisi sesuai Meningitis tuberculosis stadium II + Tuberkulosis paru + Atrofi papil occuli dextra et sinistra + Hidrosefalus komunikans + Hiponatremia + Prognosis quo ad vitam: dubia ad bonam quo functionam: Ad malam quo sanationam: dubia ad bonam Informed consent, Edukasi Imunisasi tidak dilakukan Kejar imunisasi setelah selesai fase akut dan penghentian steroid dosis Orangtua golongan ekonomi dan Asetazolamid (Neurol Ind. LOE: IV, GOR: C) dan VP- shunt (Med Ind. LOE:

description

skema

Transcript of Skema Analisis Kasus Ery

SKEMA ANALISIS KASUSImunisasi tidak dilakukanAsetazolamid (Neurol Ind. LOE: IV, GOR: C) dan VP-shunt (Med Ind. LOE: I, GOR: A)Obat anti-tuberkulosis, prednisone, dan Edukasi(J Infect. LOE: I, GOR: A)Hidrosefalus komunikansPemberian asuhan nutrisi sesuai ANPKejar imunisasi setelah selesai fase akut dan penghentian steroid dosis tinggiMalnutrisi beratOrangtua golongan ekonomi dan tingkat pendidikan rendah Imunisasi dasar tidak dilakukanInformed consent, EdukasiAtrofi papil occuli dextra et sinistraMeningitis tuberkulosis Kejang, penurunan kesadaran, panas badan, batuk lama, nafsu makan menurun, berat badan sulit naik, gangguan penglihatan, kontak erat dengan sumber penularan tuberkulosis paru dengan BTA (+)Penurunan kesadaran (GCS 12), limfadenopati, kaku kuduk (+), tonus otot meningkat, refleks fisiologis meningkat, refleks patologis (+)Uji tuberkulin 20 mm, rontgen toraks didapatkan pembesaran kelenjar getah bening perihiller kanan, CT-Scan kepala didapatkan hidrosefalus komunikans dan meningeal enhancement, analisis CSS: jumlah sel 175/mm3, dominasi Mononuklear, protein 3880 mg/dL, dan glukosa 17 mg/dL

Faktor risiko:Malnutrisi beratKontak erat dengan penderita dewasa tuberkulosis paru dengan BTA (+)(Lancet. LOE: V)Prognosis quo ad vitam: dubia ad bonam quo functionam: Ad malam quo sanationam: dubia ad bonamTuberkulosis paruMeningitis tuberculosis stadium II + Tuberkulosis paru + Atrofi papil occuli dextra et sinistra + Hidrosefalus komunikans + Hiponatremia + marasmus + imunisasi tidak dilakukan

DiagnosisTatalaksanaPrognosisLaki-laki, 4 tahunMasalah

22