SKB.docx

23
I. Pendahuluan I.1 Latar Belakang Memakai busana tidak hanya sekedar untuk melindungi tubuh dari sinar matahari dan sekedar untuk memperlihatkan keindahannya saja, tetapi sekaligus untuk menutup aurat. Dalam agama Islam memakai busana muslimah kegunaannya adalah untuk menutupi aurat agar tidak dilihat pihak lain yang bukan muhrim, karena hal tersebut haram hukumnya. Sehubungan dengan hal ini Allah Swt berfirman dalam surat An-Nur ayat 31 yang maksudnya: Katakanlah kepada wanita-wanita mukminat, supaya mereka menahan pandangan dari melihat yang haram dan memelihara kemaluannya dan janganlah mereka memperlihatkan perhiasannya, kecuali yang bisa terlihat dari padanya dan hendaklah mereka menurunkan ujung kerudung kepalanya. Firman Allah di atas, berarti kaum wanita memakai busana harus menutupi seluruh tubuh atau auratnya, sehingga jelas kelihatan antara kaum pria dan wanita juga untuk menghindari gangguan kaum pria. Islam memang tidak pernah melarang wanita untuk berhias dan tampil secantik mungkin, namun tentu saja masih harus dalam batasan islam, contoh nya memakai busana yang menutup aurat dan tidak ketat. Namun seiring dengan perkembangan zaman, perempuan zaman sekarang dari anak kecil hingga orang dewasa kian menggemari tren busana muslim, terutama busana muslimah yang mengalami modifikasi sedemikian rupa. Bisa dilihat dengan

Transcript of SKB.docx

I. Pendahuluan1.1 Latar BelakangMemakai busana tidak hanya sekedar untuk melindungi tubuh dari sinar matahari dan sekedar untuk memperlihatkan keindahannya saja, tetapi sekaligus untuk menutup aurat. Dalam agama Islam memakai busana muslimah kegunaannya adalah untuk menutupi aurat agar tidak dilihat pihak lain yang bukan muhrim, karena hal tersebut haram hukumnya. Sehubungan dengan hal ini Allah Swt berfirman dalam surat An-Nur ayat 31 yang maksudnya: Katakanlah kepada wanita-wanita mukminat, supaya mereka menahan pandangan dari melihat yang haram dan memelihara kemaluannya dan janganlah mereka memperlihatkan perhiasannya, kecuali yang bisa terlihat dari padanya dan hendaklah mereka menurunkan ujung kerudung kepalanya. Firman Allah di atas, berarti kaum wanita memakai busana harus menutupi seluruh tubuh atau auratnya, sehingga jelas kelihatan antara kaum pria dan wanita juga untuk menghindari gangguan kaum pria. Islam memang tidak pernah melarang wanita untuk berhias dan tampil secantik mungkin, namun tentu saja masih harus dalam batasan islam, contoh nya memakai busana yang menutup aurat dan tidak ketat. Namun seiring dengan perkembangan zaman, perempuan zaman sekarang dari anak kecil hingga orang dewasa kian menggemari tren busana muslim, terutama busana muslimah yang mengalami modifikasi sedemikian rupa. Bisa dilihat dengan munculnya berbagai komunitas yang bernama hijabers. Gaya memakai jilbab saat ini menjadi lebih kreatif dan variatif. Memakai jilbab sekarang tidak hanya sekedar menggunakan kain besar yang menutupi semua bagian tubuh, tetapi para pengguna jilbab dapat berkreasi dengan menutup bagian kepala kemudian memasukan sisa kain kedalam baju dan dipadu pakaian press body sehingga terlihat lebih praktis. Maraknya model jilbab yang sesuai dengan kondisi lingkungan dan psikologis anak muda saat ini semakin mendorong perempuan memilih jilbab dalam berbusana kesehariannya. Apalagi ukuran cantik kini tidak hanya ketika menggunakan pakaian serba mini dan terbuka tetapi dengan jilbab pun bisa tampil cantik dan anggun. Kini bagi sebagian besar orang jilbab memang tidak cukup lagi dipahami sebagai semata-mata sebagai umgkapan takwa perempuan muslim. Bagi kalangan orang modern, busana muslimah itu sendiri telah menjadi bagian dari perubahan selera mode berpakaian. Dalam menyikapi permasalahan ini, salah satu solusi yang bisa diambil adalah menerapkan bagaimana cara berjilbab yang sesuai dengan syariat sejak dini. Alasannya adalah, jika sudah ditanam di benak anak-anak bagaimana cara menutup aurat yang baik, tentu saja akan meminimalisir terpengaruhnya mereka dengan perkembangan globalisasi ketika di masa depan nanti. Dan busana-busana sesuai syariat yang dipakai oleh anak-anak akan menjadi contoh bagi masyarakat lainnya dan menjadi media untuk menginformasikan bagaimana cara menutup aurat yang benar. Oleh karena itu, kami melakukan survey terhadap suatu perusahaan yang bergerak di bidang fashion yang bernama Nabila Boutique yang memproduksi busana Muslimah khususnya untuk anak-anak dengan tujuan agar setiap wanita bisa menerapkan bagaimana cara berbusana Muslimah yang sesuai syariat sejak dini. Atas latar belakang tersebut, maka kami melakukan suatu penelitian dengan judul ANALISIS STUDI KELAYAKAN BISNIS BUSANA MUSLIMAH ANAK-ANAK(Studi Kasus Pada Anak Perusahaan CV.Nabila Multi Rizki:Nabila Boutique Tarogong, Kabupaten Garut)

1.2 Rumusan MasalahKesuksesan bisnis Fashion Busana Muslimah Anak-Anak ini tidak sekedar tergantung dari besar atau kecil tempat usaha yang dijalankan. Akan tetapi satu sama lain akan saling terkait, sehingga masing-masing bagian harus saling mendukung atau ideal untuk mencapai keberhasilan bersama sebagai satu usaha yang menjanjikan. Maka peneliti melakukan studi kelayakan terhadap bisnis yang dijalankan oleh took Nabila Boutique yang merupakan anak Perusahaan CV.Nabila Multi Rizqi:1. Bagaimana kelayakan bisnis Busana Musliman Anak-Anak Nabila Boutique jika dilihat dari berbagai aspek non finansial seperti Aspek Pasar, Aspek Teknis, Aspek Manajemen, dan Aspek Sosial?2. Bagaimana kelayakan finansial bisnis Busana Musliman Anak-Anak Nabila Boutique?

1.3 Tujuan PenelitianTujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :1. Menganalisa kelayakan bisnis Busana Muslimah Anak-Anak Nabila Boutique dilihat dari berbagai aspek non finansial seperti Aspek Pasar, Aspek Teknis, Aspek Manajemen, dan Aspek Sosial.2. Menganalisa kelayakan bisnis Warnet Busana Muslimah Anak-Anak Nabila Boutique dilihat dari aspek finansial.

1.4 Manfaat PenelitianPenelitian ini diharapkan dapat berguna bagi Nabila Boutique sebagai bahan pertimbangan dalam pengusahaan Fashion khusus untuk Busana Muslimah Anak-Anak. Manfaat bagi peneliti yaitu dapat memberikan kesempatan untuk belajar dan menambah pengalaman serta media penerapan ilmu yang didapatkan di bangku kuliah. Bagi pembaca, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan dan informasi mengenai studi kelayakan usaha yang bergerak di bidang fashion dan sebagai referensi bagi peneliti selanjutnya.

1.5 Ruang Lingkup PenelitianRuang lingkup penelitian adalah untuk meneliti kelayakan usaha yang dijalankan Nabila Boutique dengan mempertimbangkan aspeka-spek dalam studi kelayakan bisnis, baik dari segi finansial maupun nonfinansial. Sehingga dapat diketahui bisnis ini layak untuk dijalankan atau tidak.

II. TINJAUAN PUSTAKA2.1 Studi Kelayakan BisnisStudi kelayakan bisnis merupakan penelitian terhadap rencana bisnis yang tidak hanya menganalisis layak atau tidak layak suatu bisnis dibangun, tetapi juga saat dioperasionalkan secara rutin dalam rangka pencapaian keuntungan yang maksimal untuk waktu yang tidak ditentukan (Umar, 2003). Menurut Ibrahim (2003), studi kelayakan bisnis adalah kegiatan untuk menilai sejauh mana manfaat yang dapat diperoleh dalam melaksanakan suatu kegiatan usaha atau proyek. Studi kelayakan bisnis adalah penelitian tentang dapat tidaknya suatu bisnis. Keberhasilan ini ditafsirkan sebagai manfaat ekonomis.

2.1.1 Aspek-Aspek Studi Kelayakan BisnisBeberapa aspek yang perlu diteliti adalah :1. Aspek Pemasaran(Pasar)Pengkajian terhadap aspek ini penting dilakukan, karena tidak ada bisnis atau usaha yang berhasil tanpa adanya permintaan atas barang atau jasa yang dihasilkan. Pada dasarnya, analisis aspek pemasaran (pasar) bertujuan untuk mengetahui berapa besar luas pasar, pertumbuhan permintaan, pangsa pasar dari produk bersangkutan, kondisi persaingan antara produsen dan siklus hidup produk.2. Aspek KeuanganDari sisi keuangan, suatu usaha dikatakan sehat, apabila dapat memberikan keuntungan yang layak dan mampu memenuhi kewajiban keuangan. Kegiatan pada aspek keuangan ini, antara lain penghitungan perkiraan jumlah dana yang diperlukan untuk keperluan modal kerja awal dan pengadaan harta tetap. Aspek Keuangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah:a. Cost Volume Profit Analysis yang terdiri dari: Contribution margin Contribution margin ratio Contribution margin per unit Break Even Point Alalysis.

3. Aspek Teknik(Produksi)Studi teknis akan mengungkapkan kebutuhan apakah yang diperlukan dan bagaimana secara teknis proses produksi akan dilaksanakan. Beberapa hal umum yang perlu diperhatikan adalah mengenai kapasitas produksi, pemakaian peralatan dan mesin, lokasi dan tata letak usaha yang paling menguntungkan.

4. Aspek ManajemenStudi aspek manajemen meliputi penyusunan rencana kerja, siapa saja yang terlibat, bagaimana mengkoordinasi dan mengawasi pelaksanaan usaha, jenis-jenis pekerjaan, struktur organisasi dan pengadaan tenaga kerja yang dibutuhkan.

III. METODOLOGI PENELITIAN3.1. Kerangka PenelitianUntuk memulai usaha membuat buasana Muslimah anak-anak ini sebenarnya tidak terlalu sulit. Misalkan untuk modal peralatan membutuhkan gunting, meteran, mesin jahit, dan peralatan lainnya. Selain itu salah satu yang paling penting adalah skill untuk membuat desain busana yang berbeda dan menarik, juga skill untuk menjahitnya hingga menjadi busana Muslimah anak-anak yang layak dijual dan dipasarkan. Untuk menjadi sebuah perusahaan yang besar dan mempunyai sertifikat dan hak cipta yang diakui, memang membutuhkan proses dan biaya yang cukup besar. Selain itu, cara mengelola nya juga membutuhkan proses manajemen yang baik agar perusahaan bisa bertahan lama. Selain itu, perusahaan juga harus melakukan pendekatan akuntansi untuk menghasilkan laporan keuangan yang akurat untuk menilai kinerja perusahaan sendiri. Dalam menghasilkan busana Muslimah anak-anak pun harus mempertimbangkan perkembangan zaman, bagaimana caranya supaya produk yang dihasilkan bisa diterima oleh semua kalangan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelayakan usaha yang telah dijalankan Anak Perusahaan CV Nabila Multi Rizky Nabila Boutique yang berada di kabupaten garut. Dari aspek finansial dilakukan analisis mengenai NPV, Net B/C, IRR, PP, dan analisis switching value dari usaha warnet ini. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan pedoman bagi Nabila Boutique untuk melakukan usahanya. Apabila hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengusahaan ini layak dilakukan maka akan dilanjutkan. Sedangkan apabila dari hasil analisis kelayakan fiansial tidak layak maka tidak akan dilakukan dan akan menjadi bahan evaluasi bagi Nabila Boutique. Berdasarkan uraian di atas maka maka gambaran kerangka pemikiran usaha Nabila Boutique dapat dilihat pada Gambar 1.

Bisnis Busana Muslimah Anak-Anak

Bagaimana analisis kelayakan Bisnis Busana Muslimah Anak-AnakAdanya persaingan dengan usaha sejenis

Analisis Kelayakan Usaha

Aspek Non FinansialCost Volume profit AnalysisBreak Even Point Alalysis.Aspek Non finansialAspek pasarAspek teknisAspek manajemenAspek sosial

Tidak LayakLayak3.3 Lokasi Penelitian ini menggunakan metode deskripsi dan wawancara. Lokasi Perusahaan ini berada di jL.KH Masduki Kabupaten Garut. Kami melakukan pertemuan langsung dengan pemilik Perusahaan di Kota Sentul Bogor pada tanggal 4 Juni 2014 untuk mendapatkan berbagai informasi yang akurat.3.4 Metode Pengumpulan DataData yang digunakan dalam membuat penelitian ini adalah data sekunder merupakan dokumen-dokumen tertulis yang diperoleh dari Nabila Boutique.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Sejarah Berdirinya Nabila boutiqueNabila Boutique merupakan anak perusahaan CV.Nabila multi Rizky yang bergerak di bidang fashion. Nabila Boutique ini berdiri pada tahun 1996, dengan pemilik bernama Asep Rustansi dan Faridah. Mereka membangun perusahaan dan buktik ini dari nol dengan omset yang lumayan besar. Nabila Boutique ini memproduksi berbagai macam Busana Muslimah anak-anak sesuai dengan pesanan dan sesuai dengan perkembangan zaman agar bisa diterima oleh semua kalangan. Perusahaan ini telah meraih pangsa pasar mulai dari Tasik, bandung, Jakarta, bahkan hingga ke Dubai. Showroom Nabila Boutique ini berada di daerah Kabupaten garut. 4.2 Studi Kelayakan Aspek Pasar Dan PemasaranBentuk pasar produsen untuk usaha warnet adalah pasar persaingan sempurna. Pada jenis pasar ini, jumlah produsen tidak terbatas karena pada dasarnya usaha ini dapat dijalankan oleh berbagai pihak selama memiliki kemampuan. Sedangkan pasar konsumen yang dipilih adalah pasar penjualan langsung (direct selling), karena telah memiliki tempat usaha yang tetap dan memungkinkan untuk menjual jasa langsung ke tangan konsumen. Selain itu perusahaan memasarkan produk lewat agen-agen yang menjadi anggota untuk memasarkan produk busana muslimah anal-anak ini. Selain itu dengan mengikuti berbagai event dan pameran untuk memperkenalkan produk perusahaan ini. Pangsa pasar pun sudah sampai ke berbagai tempat seperti Tasik, Bandung, Jakarta, Dubai.

4.3 Aspek Keuangan4.3.1 Schedule of Budgeting Cost

No. ItemQuantityUnitPriceTotal PriceDescription

1Direct material

Kain2m18.00036.000

Benang obras1Roll950950

Benang neci1Roll6.0006.000

Resleting1pcs2.0002.000

Aksesoris1pcs3.5003.500

Total Direct MaterialRP 48.450

2Direct Labor3people850.0002.550.00031 days

Total Direct LaborRp.2.550.000

3Fixed Over Head

a.Kemasan78pcs90070.200

b. Label78pcs950 74.100

Total Fixed Over HeadRp.144.300

4Variabel Over Head

a. Air93.00093.000

b. Listrik170.000170.000

c. Transportasi325.000325.000

d. Snack390.000390.000

Total Variabel Over HeadRp 978.000

Total Factory Over HeadRp 1.122.300

Total Cost of Goods ManufacturedRp 3.720.750

4.3.2Schedule of Actual CostNo. ItemQuantityUnitPriceTotal PriceDescription

1Direct material

Kain2m20.00040.000

Benang obras1Roll1.0001.000

Benang neci1Roll7.0007.000

Resleting1pcs2.5002.500

Aksesoris1pcs4.0004.000

Total Direct Material54500

2Direct Labor3people1.000.0003.000.00031 days

Total Direct Labor3.000.000

3Fixed Over Head

a.Kemasan78pcs1.00078.000

b. Label78pcs 1.000 78.000

Total Fixed Over HeadRp.156.000

4Variabel Over Head

e. Air95.00095.000

f. Listrik185.000185.000

g. Transportasi250.000250.000

h. Snack400.000400.000

Total Variabel Over HeadRp.930.000

Total Factory Over HeadRp 1.086.000

Total Cost of Goods ManufacturedRp 4.060.500

4.3.3 Cost of Good ManufacturedNabila Boutique Factory

Schedule of Cost of Good Manufactured

December 2012

Direct material

Beginning inventoryRp0

Purchase of DMRp 54.500

Cost of DM available for useRp 54.500

Ending inventory, Rp0

Direct material usedRp54.500

Direct manufacturing laborRp 3.000.000

Factory Over Head

Indirect Material :

ListrikRp105.000

AirRp95.000

TransportasiRp250.000

SnackRp 400.000

KemasanRp78.000

LabelRp78.0001.006.000

Manufacturing cost incured during May 2013 Rp 4.060.500

Beginning work-in process inventory May 1, 2013Rp0

Total manufacturing cost to account forRp 4.060.500

Ending work-in process inventory, May 31, 2013Rp0

Cost of goods manufactured Rp 4.060.500

4.3.4 Analisis1. Classification of Costs Under Absorption and Variable Costing

Absorption CostingVariable Costing

Product CostDirect MaterialsDirect Material

Direct LabourDirect Labour

Variable OverheadVariable Overhead

Fixed Overhead

Period CostSelling Expenses Fixed Overhead

Selling Expenses

2. Absorption and Variable Costing Nabila BoutiqueManufacturing and Non-manufacturing CostManufacturing:Direct labourRp 3.000.000Direct materials54.500Variable overhead930.000Fixed overhead 156.000Total manufacturing costRp4.140.500Nonmanufacturing:Fixed sellingRp 25.000Total nonmanufacturingRp 25.000

Production and SalesActual production 78 unitsSales78 unitsNormal volume78 units PriceRp 195.000 per unitBeginning finished goods0

Cost per unit by Variable and Absorption CostingUnit Cost:AbsorptionVariableDirect labourRp 3.000.000Rp 3.000.000Direct materialRp 54.500Rp 54.500Variable overheadRp 1.006.000Rp 930.000Fixed overhead 0Rp 156.000TotalRp4.060.500Rp4.140.500Cost per unitRp 52.057,70Rp 53.083,333. Income Statement: Nabila BoutiqueAbsorption-Costing Income StatementDecember 2012Sales (Rp 195,000 x 78)Rp15.210.000Less: COGS (Rp 53.083,33x 78)4.140.499,74Gross margin11.069.500,26Less: Fixed Selling25.000Net incomeRp 11.044.500,26 (RP.11.000.000)

Nabila BoutiqueVariable Costing Income StatementDecember 2012Sales (Rp 195.000 x 78)Rp15.210.000Less variable expenses :Variable COGS :(Rp 52.057,70x 78) 4.060.500,6Contribution marginRp 11.149.499,4Less fixed expenses:Fixed overheadRp 156.000Fixed selling25.000Net incomeRp10.968.499,4(Rp.11.000.000)4. Production, Sales, and Income RelationshipsIf ThenProduction > Sales Absorption NI > Variable NIProduction < Sales Absorption NI < Variable NIProduction = Sales Absorption NI = Variable NIDalam kasusini, tidak ada perbedaan net income antara menggunakan metode absorption costing dan variable costing karena kami memproduksi danmenjual barangdengan jumlah yang sama(Production = Sales), yaitu sebanyak 78 unit baju Muslimah Anak-Anak. 5. Cost Volume Profit Analysisa. Contribution Margin = Total Revenue Total Variable Cost = Rp15.210.000 - Rp 4.060.500,6= Rp 11.149.499,4b. Contribution Margin Ratio = Contribution Margin : Sales= Rp 11.149.499,4 : Rp 15.210.000= 0,73= 73%c. Contribution Margin per Unit= Price/ Unit Variable Cost / Unit= Rp 195.000 - Rp 52.057,70= Rp 142.942,3d. Break Even Point in unit= Fixed Cost : Contribution Margin = Rp 181.000,- : Rp 142.942,3= 1,26 (2 unit)=2 unit=0,016 unite. Break Even Point in dollar jika menginginkan profit 15.000.000= Fixed Cost : Contribution Margin Ratio=(Rp 181.000 + Rp 15.000.000) : 0,73= Rp 20.728.945,21=Rp.21.000.000f. Jika Sales dinaikkan 50%, maka net income :SalesRp 22.815.000Variable CostRp 6.090.750Contribution MarginRp 16.724.249,1Fixed Cost(Rp 181.000)Operating IncomeRp 45.448.999,1

V. Kesimpulan dan Saran5.1 KesimpulanBerdasasarkan penelitian yang kami lakukan, hasil menunjukan bahwa pendapatan akan sama dengan penjualan ketika memproduksi 2 unit baju, kami menggunakan metode analisis break even point. Selain itu hasil dari menggunakan analisi variable dan absorpsion costing adalah bahwa dengan memproduksi 78 unit baju akan menghasilkan net income yang sama, yaitu kurang lebih sebesar Rp.11.000.000. Dengan begitu metode Variable dan Absorpsion ini sangat memudahkan kami dalam melakukan penelitian. Hasil Penelitian ini juga menunjukan bahwa bisnis atau usaha memproduksi busana Muslimah anak-anak yang dilakukan oleh Nabila Boutique layak untuk dikembangkan, karena memiliki pangsa pasar yang baik, dan kualitis produk yang diterima oleh masyarakat.5.2 SaranBisnis Fashionyang dijalankan oleh Bapak Asep Rustandi dan Ibu Faridah melaui Nabila Boutique ini sangat menjanjikan dan cukup berpotensi untuk dijalankan, namun akan lebih baik apabila usaha ini dikembangkan lebih lanjut seperti menambah kapasitas komputer atau merambah ke usaha online shop dalam memasarkan dan memperkenalkan produk. Selain itu perlu adanya system manajemen yang lebih baik untuk meningkatkan kinerja Perusahaan, juga perlu adanya berbagai inovasi baru mengenai desain busana yang lebih menarik bukan hanya untuk anak-anak, mulai dari bayi hingga dewasa agar produk lebih bervariasi.