Skb pertemuan 4

42
Pertemuan 4 ASPEK MANAJEMEN OPERASIONAL

Transcript of Skb pertemuan 4

Page 1: Skb pertemuan 4

Pertemuan 4

ASPEK MANAJEMEN OPERASIONAL

Page 2: Skb pertemuan 4

• Pada awalnya Manajemen Operasi selalu diidentikkan dengan proses manufaktur.

• Proses manufaktur sering dikenal dengan istilah “Manajemen Produksi”

• Tetapi setelah bisnis berkembang dan meluas dalam bisnis non manufaktur, maka manajemen operasi memiliki arti yang luas.

• Manajemen : suatu proses dari perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan terhadap aktivitas organisasi sesuai dengan sumber daya yang dimilikinya untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

• Operasi : merupakan kegiatan mentransformasikan input menjadi output.

atau

Kegiatan mengubah bentuk untuk menambah manfaat atau menciptakan manfaat baru dari suatu barang atau jasa.

MANAJEMEN OPERASIONAL (MO)

Page 3: Skb pertemuan 4

Kegiatan untuk mengatur/mengelola secara optimal atas sumber daya yang tersedia dalam suatu proses

tranformasi sehingga menjadi output yang mempunyai manfaat lebih dari sebelumnya.

MANAJEMEN OPERASI,

Page 4: Skb pertemuan 4

• Desain produk dan jasa.

Desain produk yang dihasilkan hendaknya menarik bagi konsumen dan efektif biaya. Fleksibilitas dan inovasi perlu terus dilakukan agar dapat menghasilkan desain produk yang menarik.

7 HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM MEMBERIKAN KEPUTUSAN

Page 5: Skb pertemuan 4

• Perencanaan proses produksi.

Keputusan ini menyangkut bagaimana memperoleh bahan, menentukan tenaga kerja yang diperlukan, peralatan dan teknologi yang digunakan serta manajemen proses yang diperlukan.

7 HAL,

Page 6: Skb pertemuan 4

• Layout fasilitas.

Meliputi penataan mesin, tempat penyimpanan bahan, tempat penyimpanan produk jadi, penataan ruang kantor, dan sebagainya.

7 HAL,

Page 7: Skb pertemuan 4

• Penentuan lokasi dan material handling.

Berbagai faktor yang diperhatikan, antara lain: kedekatan dengan konsumen, ketersediaan bahan baku, fasilitas yang diperlukan dalam proses produksi, lingkungan yang mendukung, fasilitas transportasi, iklim dan sebagainya.

7 HAL,

Page 8: Skb pertemuan 4

• Desain tugas dan pekerjaan.

Keputusan operasi juga dikaitkan dengan desain tugas dan pekerjaan dengan menyesuaikan dengan kebutuhan proses dengan seefisien mungkin, juga dengan mempertimbangkan kinerja yang diinginkan, serta mesin yang digunakan.

7 HAL,

Page 9: Skb pertemuan 4

• Peramalan produk dan jasa.

Peramalan digunakan sebagai dasar penentuan jumlah yang akan diproduksi, serta jumlah bahan baku yang akan dibutuhkan.

7 HAL,

Page 10: Skb pertemuan 4

• Penjadwalan dan perencanaan produk.

Penjadwalan diperlukan untuk menentukan jadwal kapan dimulai dan kapan produksi diakhiri.

7 HAL,

Page 11: Skb pertemuan 4

>> PROSES PRODUKSI <<

Page 12: Skb pertemuan 4

Menurut Render (2001), ada 3 alternatif untuk jenis proses produksi yang dipilih oleh perusahaan,

• Fokus Proses

Produk dengan jumlah sedikit dan tetapi jenisnya beraneka ragam, menggunakan proses produksi yang fokus pada proses atau sering disebut juga proses yang terputus-putus (intermittent processes).

PROSES PRODUKSI: JENIS

Page 13: Skb pertemuan 4
Page 14: Skb pertemuan 4

• Fokus Produk

Proses dengan jumlah produk besar namun variasinya sedikit adalah proses yang fokus produk. Peralatan produksinya diatur di seputar produk. Proses ini disebut pula proses yang terus-menerus (continuous process). Contoh perusahaan pembuat kertas, dimana perusahaan membuat produknya dari hari ke hari selalu sama dapat mengatur peralatan produksinya di seputar produk.

PROSES PRODUKSI: JENIS,

Page 15: Skb pertemuan 4

• Fokus Produk

Proses dengan jumlah produk besar namun variasinya sedikit adalah proses yang fokus produk. Peralatan produksinya diatur di seputar produk. Proses ini disebut pula proses yang terus-menerus (continuous process). Contoh perusahaan pembuat kertas, dimana perusahaan membuat produknya dari hari ke hari selalu sama dapat mengatur peralatan produksinya di seputar produk.

PROSES PRODUKSI: JENIS,

Page 16: Skb pertemuan 4

• Fokus Berulang

Dimana dalam proses ini menggunakan modul. Modul adalah suku cadang atau komponen yang sebelumnya telah disiapkan. Penggunaan proses berulang ini misalnya pada perakitan mobil dan perlengkapan elektronik, juga perusahaan fast food.

PROSES PRODUKSI: JENIS,

Page 17: Skb pertemuan 4

Menurut Krajewski, Maholtra dan Ritzman (2007) adalah menjelaskan tentang bagaimana produk diproduksi atau jasa disediakan.

• Perencanaan produksi diperlukan untuk memutuskan, mengenai:

1. Komponen mana yang akan dibuat sendiri di dalam perusahaan dan komponen mana yang akan dibeli dari pemasok

2. Memilih proses dan peralatan-peralatan khusus (membeli peralatan baru jika dipandang perlu)

3. Mengembangkan dokumen-dokumen yang diperlukan untuk pabrikasi dan distribusi.

PROSES PRODUKSI: PERENCANAAN

Page 18: Skb pertemuan 4

• Biaya

Biaya untuk mendapatkan komponen, sehingga yang perlu dipertimbangkan adalah apakah lebih murah untuk membuat sendiri atau membeli dari pihak lain.

• Kapasitas

Keterbatasan kapasitas biasanya merupakan pertimbangan utama perusahaan dalam memutuskan untuk membeli komponen dari pemasok.

Bila kebutuhan komponennya bersifat kontinyu, maka sebaiknya perusahaan menambah kapasitasnya guna menyediakan sendiri komponen yang diperlukan.

FAKTOR PERTIMBANGAN KEPUTUSAN UNTUK MEMBUAT SENDIRI ATAU MEMBELI

Page 19: Skb pertemuan 4

• Kualitas

Pengawasan produk secara umum akan lebih mudah bila produk dibuat sendiri, tetapi bukan berarti bila komponen diperoleh dari perusahaan lain kualitasnya tidak dapat dijamin. Maka dilakukan pemilihan pemasok yang sudah mempunyai sertifikasi dan terstandarisasi agar dapat dijamin kualitasnya.

• Kecepatan

Kecepatan penyediaan komponen akan sangat menentukan kecepatan dan kelancaran proses produksi.

• Reliabilitas

Bila memutuskan untuk memperoleh dari pemasok maka reliabilitas pemasok perlu diperhatikan baik dalam aspek kualitas, ketepatan penyerahan yang dipasok.

FAKTOR PERTIMBANGAN KEPUTUSAN UNTUK MEMBUAT SENDIRI ATAU MEMBELI,

Page 20: Skb pertemuan 4

• Keahlian

Memperoleh komponen dari pihak lain tidak dapat dihindarkan bila perusahaan memang tidak mempunyai keahlian untuk membuat atau merancang komponen tertentu yang diperlukan.

Hal ini sering terjadi karena memang keahlian ini sering sudah dipatenkan oleh perusahaan yang memiliki keahlian ini sehingga perusahaan tergantung pada perusahaan pemasok.

FAKTOR PERTIMBANGAN KEPUTUSAN UNTUK MEMBUAT SENDIRI ATAU MEMBELI,

Page 21: Skb pertemuan 4

Keputusan tentang penggantian peralatan, peningkatan kemampuan peralatan yang ada, penambahan kapasitas atau menyangkut pembelian peralatan baru.

Hal-hal yang harus dipertimbangkan dalam membeli peralatan:

• Biaya pembelian.

Biaya yang dipertimbangkan bukan hanya biaya yang diperlukan untuk pengadaan peralatan tersebut, tetapi lebih dari itu terdapat berbagai biaya tambahan lainnya, missal biaya pemasangan.

• Biaya Operasi.

Yang termasuk didalamnya adalah biaya tenaga kerja langsung, tenaga kerja tidak langsung (tenaga pemrogram, material handling), listrik, peralatan dan sebagainya

PROSES PRODUKSI: PEMILIHAN PERALATAN

Page 22: Skb pertemuan 4

• Peningkatan pendapatan.

Peralatan baru dapat meningkatkan kapasitas dengan asumsi lebih banyak barang yang terjual, maka pendapatan akan meningkat. Karena pendapatan meningkat, maka tentunya perusahaan akan meningkatkan kapasitasnya.

• Risiko dan ketidakpastian.

Investasi dalam peralatan baru, khususnya peralatan yang menggunakan teknologi yang belum teruji, pasti akan menimbulkan risiko, misal risiko tentang kinerja peralatan, umur pemakaian dan sebagainya.

PROSES PRODUKSI: PEMILIHAN PERALATAN,

Page 23: Skb pertemuan 4

Dokumen yang menjelaskan secara detail spesifikasi proses pabrikasi dan distribusi suatu produk disebut rencana proses. Rencana proses terdiri dari:

• Blueprint atau cetak biru adalah gambaran detail rancangan produk.

PROSES PRODUKSI: DOKUMEN

Page 24: Skb pertemuan 4

• Bill of material, yaitu daftar bahan baku dan komponen yang akan digunakan oleh suatu produk

PROSES PRODUKSI: DOKUMEN,

Page 25: Skb pertemuan 4

• Assembly Chart atau product structure diagram, adalah suatu diagram skematik yang menjelaskan hubungan setiap komponen dengan induk rakitan, pengelompokkan dari komponen ini akan membentuk sub perakitan.

PROSES PRODUKSI: DOKUMEN,

Page 26: Skb pertemuan 4

• Operations process chart atau diagram proses adalah daftar operasi yang harus dilakukan dalam proses pabrikasi sebuah produk.

PROSES PRODUKSI: DOKUMEN,

Page 27: Skb pertemuan 4

• Flow chart atau diagram alur adalah diagram yang menjelaskan kegiatan produksi mulai dari datangnya bahan baku sampai produk jadi dapat diamati secara jelas.

PROSES PRODUKSI: DOKUMEN,

Page 28: Skb pertemuan 4
Page 29: Skb pertemuan 4

PERENCANAAN KAPASITAS

Page 30: Skb pertemuan 4

Dasar pengukuran suatu lembaga bermacam-macam, hal ini tergantung dari macam lembaga serta macam kegiatannya.

Pengukuran kapasitas suatu lembaga dapat didasarkan pada output maupun inputnya.

• Kapasitas yang diukur berdasarkan outputnya, misalnya:

- Pabrik tekstil diukur dengan kemampupannya menghasilkan tekstilnya

- Kapasitas seorang karyawan diukur dengan kemampuannya untuk menghasilkan barang

• Kapasitas yangdiukur berdasarkan masukannya, misalnya:

- Kapasitas perguruan tinggi didasarkan atas kemampuannya untuk menampung mahasiswa

- Kemampuan rumah sakit didasarkan pada kemampuan rumah sakit dalam menampung pasien

PENGUKURAN KAPASITAS

Page 31: Skb pertemuan 4

Ukuran kapasitas di mana fasilitas tertentu sudah digunakan dengan maksimal disebut Rated capacity. Rumus yang digunakan:

Rated capacity = kapasitas x pemanfaatan x efisiensi

Contoh:

PT X memiliki sebuah pabrik untuk memproses roti. Fasilitas ini efisiensinya 90%, dengan utilisasi 80%. Untuk memproduksi roti, digunakan 3 lini proses. Tiga lini tersebut beroperasi 7 hari dalam seminggu dengan 3 kali pergantian (shift) setiap 8 jam setiap hari. Setiap lininya didesain untuk memproses 120 roti setiap jam. Berapakah rated capacity fasilitas tersebut?

Jawab: Kapasitas = (3 lini x 7 hari x 3 shift x 120 roti x 8 jam) = 60.480 roti

Pemanfaatan = 80 % ; Efisiensi = 90 %

Rated capacity = 60.480 x 80 % x 90 % = 43.546 roti

RUMUS KAPASITAS

Page 32: Skb pertemuan 4

Perencanaan kapasitas jangka pendek untuk menangani secara ekonomis hal-hal yang bersifat mendadak di masa akan datang, misalnya untuk memenuhi permintaan yang bersifat mendadak atau seketika dalam jangka waktu pendek.

Cara menangani kapasitas untuk jangka pendek:

- Meningkatkan jumlah sumber daya, melalui penggunaan kerja lembur, penambahan regu kerja, memberikan kesempatan kerja secara part time, kontrak kerja.

- Memperbaiki penggunaan sumber daya, melalui mengatur regu kerja, menetapkan skedul.

- Memodifikasi produk, melalui menentukan standar produk, melakukan perubahan jasa operasi, melakukan pengawasan kualitas.

- Memperbaiki permintaan, melalui melakukan perubahan harga, melakukan perubahan promosi.

PERENCANAAN KAPASITAS JANGKA PENDEK

Page 33: Skb pertemuan 4

Perencanaan kapasitas jangka panjang merupakan strategi operasi dalam menghadapi berbagai kemungkinan dan sudah dapat diperkirakan sebelumnya. Misal, rencana untuk menurunkan biaya produksi per unit.

Persoalan yang timbul adalah berapa jumlah produk yang harus dihasilkan agar biaya produksi seminimum mungkin. Terdapat 2 strategi yang dapat ditempuh perusahaan, yaitu:

1. Strategi melihat dan menunggu. Disebut pula strategi hati-hati, karena kapasitas produksi akan dinaikkan apabila yakin permintaan konsumen sudah naik.

2. Strategi Ekspansionis. Pengusaha menambah kapasitas pabriknya setelah diketahui bahwa prospek permintaan cukup banyak. Jadi penambahan kapasitas dilakukan sebelum terjadi kenaikan permintaan sehingga pada tahun-tahun awal setelah ekspansi selalu terdapat pengangguran kapasitas mesin.

PERENCANAAN KAPASITAS JANGKA PANJANG

Page 34: Skb pertemuan 4

PERENCANAAN LOKASI

Page 35: Skb pertemuan 4

Perencanaan lokasi merupakan langkah awal yang harus dilakukan sebelum perusahaan mulai beroperasi.

Tujuannya adalah untuk menentukan lokasi suatu perusahaan atau tempat usaha sebaik mungkin agar dapat beroperasi atau menjalankan proses produksi dengan lancer, biaya operasi yang rendah, kemampuan bersaing perusahaan dan memungkinkan perluasan di masa akan datang.

LINGKUP PERENCANAAN LOKASI

Page 36: Skb pertemuan 4

a. Tenaga Kerja

Yang dimaksud keadaan tenaga kerja adalah meliputi biaya tenaga kerja masyarakat, serta ketrampilan secara umum yang dimiliki tenaga kerja di suatu daerah. Tenaga kerja dibagi kedalam tenaga kerja terdidik dan tidak terdidik.

b. Tenaga kerja tidak terdidik

Contoh: banyak perusahaan rokok mendirikan pabriknya di daerah pinggiran, karena perusahaan ini banyak membutuhkan tenaga tidak terdidik untuk pembuatan kotak rokoknya, karena untuk membuat kotak rokok tidak diperlukan tenaga kerja yang berkeahlian tinggi.

FAKTOR YANG PERLU DI PERTIMBANGKAN

Page 37: Skb pertemuan 4

c. Tenaga kerja terdidik

Memiliki sifat yang berbeda dengan tenaga kerja tidak terdidik. Biasanya tenaga kerja terdidik ini memiliki kebiasaan hidup lebih baik daripada tenaga kerja unskilled labour, mereka lebih memikirkan masa depan, serta lebih mudah mencari pekerjaan lain. Mereka memerlukan fasilitas kesehatan yang lebih baik, hiburan yang cukup, olahraga, dll. Oleh sebab itu, apabila perusahaan banyak memerlukan tenaga terdidik, biasanya lokasinya diletakkan di daerah perkotaan.

d. Transportasi

Pertimbangan biaya transportasi berkenaan dengan usaha untuk mempercepat penyerahan jasa kepada pelanggan. Di samping itu, biaya transportasi yang rendah mendukung distribusi peralatan.

FAKTOR YANG PERLU DI PERTIMBANGKAN,

Page 38: Skb pertemuan 4

e. Konsumen dan pasar

Lokasi perusahaan biasanya mendekati konsumen atau pasar dengan alasan:

- Untuk mengurangi resiko kerusakan dalam transportasi dan merupakan produk tidak tahan lama. Contoh: produk yang mudah rusak, roti.

- Jasa. Produk berupa jasa membutuhkan kontak langsung dengan konsumen.

- Bahan baku. Contoh pabrik gula yang seharusnya berdekatan langsung dengan lahan penanaan tebu agar saat diproses kadar gulanya tidak akan berkurang.

FAKTOR YANG PERLU DI PERTIMBANGKAN,

Page 39: Skb pertemuan 4

f. Tersedianya Air

Air dikelompokkan menjadi tiga macam, yaitu air jernih alami, air jernih yang tidak harus alami, serta sembarang air. Contoh, AQUA membutuhkan air jenih alami, maka mendirikan pabrik yang dekat dengan sumber air jernih dan alami guna menjaga kualitas air minum yang diproduksinya.

Perusahaan tahu, tempe, kecap memerlukan air jernih tidak harus alami; maka akan didirikan dimanapun yang penting di lokasi tersebut terdapat sumber air yang berlimpah.

Perusahaan kerajinan bambu, perusahaan besi baja; maka biasanya didirikan di dekat sungai yang aliran airnya cukup untuk proses produksi, yang penting ada airnya.

FAKTOR YANG PERLU DI PERTIMBANGKAN,

Page 40: Skb pertemuan 4

g. Tenaga Listrik

Tersedianya tenaga listrik merupakan faktor yang sangat berpengaruh terhadap pemilihan lokasi perusahaan. Apabila daerah tempat perusahaan sudah ada fasilitas listriknya, perusahaan tinggal berlangganan saja. Apabila perusahaan harus menyediakan sendiri fasilitas pembangkit listriknya, maka akan membutuhkan investasi yang mahal.

h. Suhu udara

Menurut Pangestu (2000) terdapat 2 macam suhu udara. Perusahaan perkebunan teh memerlukan suhu udara yang dingin alami. Dan Perusahaan tekstil membutuhkan suhu yang tidak alami (hanya membutuhkan AC).

FAKTOR YANG PERLU DI PERTIMBANGKAN,

Page 41: Skb pertemuan 4

i. Lingkungan Masyarakat

Berpengaruh terhadap hasil aktivitas. Misal, suatu panti asuhan sebaiknya diletakkan di daerah yang masyarakatnya baik, supaya dapat mendukung anak asuhnya, karena apabila diletakkan di sekitar daerah perjudian, hal ini akan dapat mengurangi kualitas pendidikan anak asuhnya.

j. Peraturan Pemerintah/Undang-undang

Misalnya: adanya peraturan tidak boleh membangun pada kawasan hijau suatu daerah, juga adanya undang-undang larangan impor bagi mobil bekas dengan kelas tertentu. Bagi perusahaan, pasti akan menjadi perhatian utama dalam pemilihan lokasi perusahaan.

FAKTOR YANG PERLU DI PERTIMBANGKAN,

Page 42: Skb pertemuan 4

Sampai jumpa pada pertemuan berikutnya…..

SELESAI