SKB - Aspek Ekonomi Dan Sosial

19
TUGAS KELOMPOK MAKALAH FEASIBILITY STUDIES ASPEK EKONOMI DAN SOSIAL Dosen Asistan Dosen Edi Suwardji,SE.,MM Liya Megawati,SE Disusun Oleh: Eka Wijaya Ramdhani : 1141173402180 Adhi Setyo P : 1141173402081 Taufik Iskandar : 1141173402167

Transcript of SKB - Aspek Ekonomi Dan Sosial

Page 1: SKB - Aspek Ekonomi Dan Sosial

TUGAS KELOMPOK

MAKALAH FEASIBILITY STUDIES

ASPEK EKONOMI DAN SOSIAL

Dosen Asistan Dosen

Edi Suwardji,SE.,MM Liya Megawati,SE

Disusun Oleh:

Eka Wijaya Ramdhani : 1141173402180

Adhi Setyo P : 1141173402081

Taufik Iskandar : 1141173402167

FAKULTAS EKONOMI MANAJEMEN

UNIVERSITAS SINGAPERBANGSA KARAWANG

Page 2: SKB - Aspek Ekonomi Dan Sosial

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas berkat dan rahmatnya tersebut kami dapat

menyusun dan menyelesaikan Makalah Studi Kelayakan Bisnis (SKB) dalam aspek Ekonomi Dan Sosial.

Yang merupakan salah satu program mata kuliah semester IV (empat).

Pada kesempatan baik ini kami mengucapkan terimaksih kepada yang terhormat :

1. Edi Suwardji.SE,MM

2. Lia

Kami Menyadari bahwa dalam penyusunan makalah SKB ini masih belum sempurna serta keterbatasan

yang kami miliki. Oleh karena itu kritik dan saran yang sifatnya membangun, dari semua pihak sangat

diharapkan guna menyempurnakan makalah ini. Semoga makalah SKB dalam Aspek Ekonomi Dan

Sosial ini dapt berguna da bermanfaat khususnya bagi mahasiswa. Amin.

Karawnag, 14 Maret 2013

Penulis

Page 3: SKB - Aspek Ekonomi Dan Sosial

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

I PENDAHULUAN1.1. Latar Belakang ................................................................................................................... 11.2. Manfaat .............................................................................................................................. 21.3. Pemecahan Masalah .......................................................................................................... 3

II ASPEK EKONOMI

2.1. Sisi Rencana Pembangunan Nasional ........................................................................... 32.2. Sisi Distribusi Nilai Tambah ........................................................................................ 42.3. Sisi Nilai Investasi per Tenaga Kerja ........................................................................... 42.4. Hambatan di Bidang Ekonomi ...................................................................................... 42.5. Dukungan Pemerintah .................................................................................................. 5

III ASPEK SOSIAL

3.1. Perusahaan Sebagai Lembaga Sosial ............................................................................ 53.2. Perubahan Kondisi Sosial Yang Kompleks .................................................................. 63.3. Perusahaan Dalam Masyarakat Yang Pluralistik .......................................................... 6

IV ANALISIS KASUS

4.1. Benefit,Disbenefit Dan Biaya ....................................................................................... 7

V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan ................................................................................................................... 115.2. Saran ............................................................................................................................. 11

DAFTAR PUSTAKA

Page 4: SKB - Aspek Ekonomi Dan Sosial

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang.

Setiap usaha yang dijalankan, tentunya akan memberikan dampak positif dan negatif, yang mana

dampak tersebut akan dapat dirasakan oleh berbagai pihak, baik bagi pengusaha itu sendiri, pemerintah

ataupun masyarakat luas. Dalam aspek ekonomi dan sosial, dampak positif yang diberikan dengan

adanya investasi lebih ditekankan kepada masyarakat khususnya, dan pemerintah umumnya.

Bagi masyarakat, adanya investasi ditinjau dari aspek ekonomi adalah akan memberikan peluang untuk

meningkatkan pendapatannya. Sedangkan bagi pemerintah. Dampak positif yang diperoleh dari aspek

ekonomi adalah memberikan pemasukan berupa pendapatan, baik bagi pemerintah pusat maupun

pemerintah daerah. Lebih dari itu, yang terpenting adalah ada yang mengelola dan yang mengatur

sumber daya alam yang belum terjamah. Sebaliknya dampak negatif juga tidak akan terlepas dari aspek

ekonomi, misalnya eksploitasi sumnerdaya alam yang berlebihan, masuknya pekerja dari luar daerah

sehingga menguarangi peluang bagi masyarakat sekitarnya (Kasmir dan Jakfar, 2003).

Dampak positif dari aspek sosial bagi masyarakat secara umum adalah tersedianya sarana dan

prasarana yang dibutuhkan, seperti pembangunan jalan, jembatan, listrik, dan sarana lainnya. Dampak

negatif bagi pemerintah dari aspek sosial yaitu adanya perubahan demografi di suatu wilayah,

perubahan budaya, dan kesehatan masyarakat. Dampak negatif dari aspek sosial termasuk terjadinya

perubahan gaya hidup, budaya, adat istiadat, dan struktur sosial lainnya (Kasmir dan Jakfar, 2003).

Evaluasi proyek tidak hanya dipandang perusahaan yang akan melaksanakan proyek. Tetapi dari sudut

pandang perekonomian nasional. Dengan melakukan analisis ekonomi diharapkan analisis proyek dapat

menilai apakah proyek memang tidak akan membebani perekonomian nasional. Mungkin suatu proyek

akan menguntungkan pihak perusahaan (yaitu diharapkan memberikan NPV positif), tetapi sebenarnya

membebani perekonomian nasional. Hal tersebut dapat terd\jadi karena, misalnya proyek tersebut

memperoleh perlindungan (proteksi) sehingga memungkinkan menjual produknya dengan harga yang

jauh lebih mahal.

Contoh lain adalah kemungkinan timbulnya masalah eksternalities. Suatu proyek mungkin mempunyai

dampak eksternal yang menguntungkan atau merugikan. Seperti misalnya didirikannya industri

pengalengan ikan yang menyerap tenaga kerja cukup banyak, dampak tersebut merupakan eksternalitas

Page 5: SKB - Aspek Ekonomi Dan Sosial

yang menguntungkan. Sebaliknya juga akan menimbulkan pencemaran lingkungan (eksternalities yang

merugikan).

Demikian juga masalah pajak yang harus dibayar oleh perusahaan. Pembayaran pajak akan

menyebabkan profitabilitas proyek menurun di mata perusahaan. Sebalinya, pembayaran paak tersebut

menguntungkan pemerintah karena menambah penghasilan. Analisis dari sisi ekonomi perlu

memperhatikan manfaat (atau pengorbanan) yang diterima oleh pihak lain, tidak terbatas pada

perusahaan.

1.2. Manfaat

Pengukuran menfaat lebih sulit dipandang pengukuran biaya ekonomi, karena disamping manfaat

ekonomi yang diterima secara langsung berupa output proyek yang dapat diukur dengan satuan

moneter, terdapat manfaat sekunder dan manfaat intangiable yang sulit diukur dengan satuan moneter.

Pengukuran manfaat ekonomi utama yang berupa output utama dan penentuan manfaatnya dilakukan

dengan penghasilan devisa, maka perlu juga mendapatkan penyesuaian dengan konsep harga bayangan.

Beberapa manfaat sekunder dari suatu proyek yang kadang-kadang sulit diukur dalam satuan moneter

adalah :

menaiknya tingkat ekonomi

membantu proses pemerataan pendapatan

meningkatkan pertumbuhan ekonomi

mengurangi pengangguran

manfaat sosial budaya dan lain-lain

1.3. Pemecahan Masalah

Page 6: SKB - Aspek Ekonomi Dan Sosial

Dari sudut ekonomi Apakah proyek dapat merubah atau justru mengurangi income per capita

panduduk setempat. Seperti seberapa besar tingkat pendapatan per kapita penduduk,

pendapatan nasional atau upah rata-rata tenaga kerja setempat atau UMR, dll.

Dan dari segi social Apakah dengan keberadaan proyek wilayah menjadi semakin ramai,

lalulintas semakin lancar, adanya jalur komunikasi, penerangan listrik dan lainnya, pendidikan

masyarakat setempat.

Untuk mendapatkan itu semua dengan cara wawancara, kuesioner, dokumen, dll. Untuk melihat apakah

suatu proyek layak atau tidak dilakukan dengan membandingkan keinginan investor atau pihak yang

terkait dengan sumber data yang terkumpul.

BAB II

ASPEK EKONOMI

Cukup banyak data makroekonomi yang ter sebar di berbagai media yang secara langsung maupun tidak

langsung dapat di manfaatkan oleh perusahaan. Data makroekonomi banyak yang dapat dijadikan

sebagai indikator ekonomi yang dapat diolah menjadi informasi penting dalam rangka studi kelayakan

bisnis, misalnya PDB (Produk Domestik Bruto ),Investasi,Inflasi,Kurs valuta asing, kredit perbankan,

anggarn pemerintah, pengeluaran pembangunan, perdagangan luar negeri dan neraca pembayaran.

2.1. Sisi Rencana Pembangunan Nasional

Analisis manfaat proyek ditinjau dari sisi ini, dimaksudkan agar proyek dapat :

a. Memberikan Kesempaan kerja bagi masyarakat

Kegiatan usaha yang dapat dikerjakan oleh tenaga kerja lokal, asing maupun tenaga mesin perlu

dipertimbangkanter lebih dahulu.

b. Menggunakan sumber daya lokal

Menggunaknan sumber daya lokal jelas akan meningakatkan perekonomian didaerah tersebut

karna sumber daya lokal ini dapat dijadikan usaha bagi masyarakat.

Page 7: SKB - Aspek Ekonomi Dan Sosial

c. Menumbuhkan Indusri Lain

Dengan adana proyek bisnis baru diharapkan tumbuh industri lain baik yang sejenis atau industri

pendukung lainya

d. Mengahsilkan dan menghemat devisa

Penggunaan bahan baku yang diambil dari produk lokal berarti mengurangi pengguanaan bahan

impor. Jika produk yang dihasilkan sebagian atau bahkan seluruhanya untuk pasar ekspor, maka

bisnis ini akan menghasilkan devisa.

e. Turut menyediakan kebutuhsn konsumen dalam negeri

Usaha sejenis perlu dikembangkan didalam negeri agar kebutuhan dalam negeri terpenuhidan

juga agar tidak tejadi monopoli.

2.2. Sisi Distribusi Nilai Tambah

Maksudnaya adalah agar proyek yang akan dibangun memeiliki nilai tambah. Nilai tambah hendaknya

dapat dihitung secara kuantitatif, dalam perhitunga tersebut, agar lebih mudah, dapat di asumsikan

bahwa proyek berproduksi dengan kapasitas normal setelah nilai tambah diketahui besarnya.

2.3. Sisi Nilai Investasi per Tenaga Kerja

Penilaian berikutnya adalah proyek mampu meningkatkan kesempatan kerja. Salah satu cara mengukur

proyek padat modal atau padat karya adalah dengan membagi jumlah investasi (modal tetap + modal

kerja) dengan jumlah tenaga kerja yang terlibat, sehingga diddapat niali investasi per tenaga kerja.

2.4. Hambatan di Bidang Ekonomi

Beberapa penghambat pembangunan itu antara lain :

a. Iklim Tropis

b. Produktivitas Rendah

c. Kapital sedikit

d. Nilai Perdagangan Luar Negeri Yang Rendah

e. Besarnya pengangguaran

Page 8: SKB - Aspek Ekonomi Dan Sosial

f. Besarnya ketimpangan distribusi pendapatan

g. Tekanan penduduk yang berat

h. Penggunaan tanah yang produktivitasnya rendah

i. Dan kendala lain.

2.5. Dukungan Pemerintah

Pemerintah mempunyai kepentingan agar perdagangan yang dilakukan oleh perusahaan perusahaan

didalam negeri akan devisa bagi Negara. Salah satu bentuk dukunga itu adalah melalaui proteksi

perdaganagan. Proteksi perdagangan merupakan seluruh insentif perdaagangan baik berupa proteksi

maupun bantuan (subsidi). Oleh karena itu, proteksi perdagangan lebih tepat tepat disebut sebagai

intensif perdagangan.

BAB III

ASPEK SOSIAL

Tujuan perusahaan adalah mencari keuntunga yang sebesar besarnya . namun demikian, perusahaan

tidak dapat hidup bersama sama dengan komponen lain dalam satu tatanan kehidupan yang pluralistis

dan kompleks, walau hendaknya selalu berada dalam keseimbangan. Salah satu komponen yang

dimaksud adalah lembaga social, sehingga dalam rangka keseimbangan tadi, hendaknya perusahaan

memiliki tanggung jawab social.

3.1. Perusahaan Sebagai Lembaga Sosial

Sebuah perusahaan memiliki tugas melaksanakan bermacam-macam kegiatan dalam waktu yang

bersamaan. Misalnya perusahaan manufaktur, selain membeli bahan baku, mengolahnya menjadi bahan

jadi, kemudia mendistribusikanya ke pasar, juga melaksanakan kegiatan kegiatan seperti ; penelitian,

penyediaan lapangan pekerjaan baru, dan sebagainya. Untuk melaksanakan semua kegiatan itu,

Page 9: SKB - Aspek Ekonomi Dan Sosial

perusahaan sudah tentu memiliki mekanismenya, walaupun pada umumnya antara perusahaan yang

satu berbeda dengan perusaahn lain.

3.2. Perubahan Kondisi Sosial Yang Kompleks

Pemecatan karyawan karena berbagai alasan, seperti misalnya karena karyawan mabuk-mabukan atau

karena perusahaan mengalami kemerosotan keuntungan. Tindakan seperti itu hanya akan

mengakibatkan terganggunya keseimbangan dalam system social yang kompleks dalam suatu

perusahaan. Hal ini diantaranya disebabkan oleh makin baiknya peraturan pemerintah, meningkatnya

kualitas SDM, kemajuan dibidang teknologi dan ilmu pengetahuan, perkembangan pasar yang sudah

harus dilayani oleh banyak perusahaan dan adanya system social yang bersifat pluralistic dimana tugas-

tugas social mulai ditangani oleh lembaga-lembaga yang besar.

3.3. Perusahaan Dalam Masyarakat Yang Pluralistik

Masyarakat pluralistic adalah sebuah kehidupan berbagai kelompok yang mempengaruhi lingkunga

perusahaan dalam mendapatkan harapan harapn social, ekonomi, atau politik dalam system social yang

komleks sekarang ini. Hubungan anatara perusahaan dan lembaga lembaga lingkunganya menjadi

kompleks karena semakin banya lembaga yang terlibat, seperti penanam modal, karyawan, pembeli,

penjual , pemerintah, dan sebagainya. Dalam kondisi seperti ini, dapat dikatakan bahwa perusahaan

berada didalam masyarakat pluralistic. Dalam masyarakat pluralistic ini terdapat kekuatan yang masing-

masing mempunyai tingkat otonomi tertentu meskipun tidak berdiri sendiri. Disitu terdapat pula

semacam hubungan kerjasama antara perusahaan dan kelompok tersebut. Perusahaan dianggap

bertanggung jawab dalam menciptakan kondisi social yang baik beserta kesejahteraan secara umum.

BAB IV

ANALISIS KASUS

Page 10: SKB - Aspek Ekonomi Dan Sosial

Bab ini akan membahas tentang Aspek Sosial Ekonomi ini akan menyajikan secara garis besar

mengenai masalah pokok yang berkaitan dengan pengkajian aspek social ekonomi. Selanjutnya akan

dibahas mengenai identifikasi perbedaan Aspek Sosial Ekonomi (ASE) disbanding pengkajian aspek

financial, latar belakang pemikiran yang melandasinya, beberapa teknik dan metode analisis yang

dipakai, termasuk penyesuaian-penyesuaian yang diperlukan.

4.1. Benefit, Disbenefit, dan Biaya

Aspek Sosial Ekonomi melihat masalah lebih luas, misalnya pada waktu meneliti dan menyusun arus kas

dalam rangka mengkaji kelayakan proyek, lingkup penelitian meliputi keseluruhan manfaat (benefit),

beban (disbenefit), dan biaya (cost) yang timbul sebagai dampak adanya proyek.

a. Benefit

Yaitu segala bentuk keuntungan atau manfaat yang diterima oleh masyarakat. Benefit

dapat berupa arus kas atau berbentuk lain.

b. Disbenefit (Beban)

Yaitu kerugian yang ditanggung oleh masyarakat akibat adanya suatu proyek. Contohnya

terjadinya pencemaran udara akibat asap industri.

c. Biaya

Yaitu pengeluaran untuk pelaksanaan proyek, operasi, serta pemeliharaan isntalasi hasil

proyek. Contohnya biaya untuk pembangunan jalan raya, mengoperasikan, dan

memeliharanya.

d. Pendapatan

Adalah semua arus kas masuk yang berasal dari pelayanan atau penjualan produk dari

fasilitas publik hasil proyek. Contohnya pendapatan yang berasal dari langganan listrik,

transportasi, dll.

Page 11: SKB - Aspek Ekonomi Dan Sosial

e. Rumus yang Digunakan

BCR Konvensional

BCR = Benefit – Disbenefit

Biaya

BCR = B – D

C

Arus Kas Sektor Swasta Sektor Public / Umum

1. Biaya Pertama

Arus Masuk

Arus Keluar

Dari Insvestor Swasta

Untuk membiayai pembangunan

proyek

Dari Pemerintah (pajak,

pinjaman, dana bantuan)

Untuk membiayai pembangunan

proyek

2. Pendapatan

Arus Masuk Dari penjualan produk/jasa

fasilitas yang dibangun proyek

Bila ada, dari penjualan

produk/jasa fasilitas yang

dibangun pryek

3. Biaya

Arus Keluar Ujung yang membiayai

produk/jasa yang dijual, termasuk

operasi/produksi dan

pemeliharaan

Sama dengan pada sector swasta

4. Benefit - Keuntungan/kudahan manfaat

yang diterima masyarakat dari

proyek

5. Disbenefit - Dampak tidak menyenangkan

yang dialami masyarakat karena

hasil proyek

Page 12: SKB - Aspek Ekonomi Dan Sosial

BCR Modifikasi

BCR – mod = Benefit – Disbenefit – Biaya neto

Biaya Pertama

BCR = B – D (R-C)

I

BCR Modifikasi dapat pula Dinyatakan sbb :

BCR – mod = Benefit – Disbenefit – (C) op

I

BCR = Perbandingan benefit terhadap biaya

B = Nilai Sekarang benefit

C = Nilai Sekarang disbenefit

C = Nilai Sekarang biaya (cost) diluar I

R = Nilai Sekarang pendapatan (revenue)

I = Biaya Pertama

(C) = Biaya Operasi dan Produksi

Kriteria BCR

BCR > 1 usulan proyek diterima

BCR < 1 usulan proyek ditolak

f. Contoh Kasus

Page 13: SKB - Aspek Ekonomi Dan Sosial

Suatu yayasan yang bergerak dalam upaya menigkatkan swadaya masyarakat ingin

menolah limbah dari pabrik penggergajian kayu menjadi bahan baker briket ayng secara

praktis dapat dipakai di dapur-dapur rumah tangga. Yayasan medapat bantuan dari

pemerintah untuk periode 10 tahun sejumlan Rp 60 juta. Nantinya diharapkan akan

dicapai penghematan biaya bahan bakar sebesar Rp 20 juta setahun. Untuk kelancaran

proyek tsb perlu dialihkan sebagian dana sebesar Rp 7 juta setahun selama 10 tahun, yang

semula dialokasikan untuk penelitian pemanfaatan limbah menjadi produk lain. Bila

tingkat pengembalian 6% per tahun untuk dana yang berasal dari bantuan, apakah

rencana investasi tersebut layak disetujui ?

Jawaban :

Perhitungan didasarkan pada nilai sekarang anuitas (A/PV, i, n). Dengan menggunakan

tabel Appendiks II untuk i = 6 % dan n=10 diperoleh :

Biaya investasi Rp 60 juta dalam 10 tahun setara dengan Rp 60 juta x (0,1359) = Rp 8,15

juta/tahun.

Benefit = Rp 20 juta/tahun

Disbenefit = Rp 7 juta/tahun

Memakai rumus BCR Konvensional maka

BCR =B – D

=20 – 7

= 16C 8,15

Karena BCR > 1 maka usulan investasi dapat diterima.

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Page 14: SKB - Aspek Ekonomi Dan Sosial

5.1. Kesimpulan

Setiap usaha yang dijalankan, tentunya akan memberikan dampak positif dan negatif, yang mana

dampak tersebut akan dapat dirasakan oleh berbagai pihak, baik bagi pengusaha itu sendiri, pemerintah

ataupun masyarakat luas. Dalam aspek ekonomi dan sosial, dampak positif yang diberikan dengan

adanya investasi lebih ditekankan kepada masyarakat khususnya, dan pemerintah umumnya.

5.2. Saran

Dalam studi kelayakan bisnis sangat perlu peran pemerintah untuk memperbaiki infrastruktur,

pegembangan perekonomian dan control terhadap kesenjangan politik agar bisa menarik investor untuk

menanamkan modalnya.

DAFTAR PUSTAKA

Page 15: SKB - Aspek Ekonomi Dan Sosial

Husein, Umar. (2007). Studi Kelayakan Bisnis. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Kasmir dan Jakfar. 2003. Studi Kelayakan Bisnis. Prenada Media. Jakarta.

Sutojo, Siswanto. (1993). Studi Kelayakan Proyek: Teori dan Praktek, Seri Manajemen No. 66, Jakarta:

PPM.