Skala Pengukuran

17
SKALA PENGUKURAN Metodologi Penelitian Disusun oleh: Rizqiana Putri F. (5215134353)

description

metlit

Transcript of Skala Pengukuran

SKALA PENGUKURANMetodologi Penelitian

Disusun oleh:Rizqiana Putri F.(5215134353)

PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRONIKAUNIVERSITAS NEGERI JAKARTA2015Pengukuran adalah usaha untuk memberikan nomor pada benda-benda atau peristiwa-perstiwa menurut suatu aturan tertentu. Jadi, pengukuran pada dasarnya merupakan penggambaran suatu hubungan.Dalam penelitian, pengukuran dikenakan pada variabel yang kita pelajari. Pengukuran menandai nilai-nilai variabel dengan notasi bilangan.

I. SKALA/TINGKAT PENGUKURANadalah peraturan penggunaan notasi bilangan dalam pengukuran. Skala pengukuran dapat dibedakan atas empat macam, yaitu :

1. Skala Nominalyaitu skala yang diberikan pada objek sebagai label saja/ kode, skala ini hanya mengelompokkan objek/kategori ke dalam kelompok tertentu. Angka ini tidak dapat dioperasikan secara matematis (kali, bagi, jumlah atau kurang ).Skala ini memiliki 2 ciri, yaitu :a. Kategori data bersifat saling lepas (satu objek hanya masuk pada satu kelompok saja)b. Kategori data tidak disusun secara logis

2. Skala Ordinalyaitu skala yang diberikan pada objek yang dapat memberikan arti rank/ tingkatan yaitu dari rendah ke tinggi ataupun sebaliknya, dengan jarak rentang yang tidak sama. Skala ini dapat dioperasikan secara matematis Skala ini memiliki ciri yang hampir sama dengan nominal, namun ada satu tambahan, yaitu :a. Kategori data dapat disusun berdasarkan urutan secara logis dan sesuai dengan besarnya karakteristik yang dimiliki

3. Skala Intervalyaitu skala yang sifatnya sama dengan skala ordinal, tetapi memiliki jarak rentang sama, dan tidak memiliki titik nol absolut. Pada skala ini yang dijumlahkan bukanlah kuantitas/besaran, melainkan interval dan tidak terdapat titik nol absolut.Skala ini memiliki ciri yang sama dengan ordinal, namun ada satu tambahan, yaitu :a. Urutan kategori data mempunyai jarak yang sama

4. Skala Ratioyaitu skala yang memiliki sifat skala nominal, interval dan ordinal. Dilengkapi dengan titik nol basolut dengan makna empiris. Skala ini dapat dioperasikan secara perkalian atau pembagian.Angka pada skala menunjukkan ukuran yang sebenarnya dari objek yang diukur

II. PENGGUNAAN Skala Nominal, Ordinal, Ratio, Interval pada Pengukuran Sikap

A. Contoh Skala NominalJenis kelamin anda :

1. L2. P

Angka 1 pada L bukan berarti lebih rendah dari angka 2 pada P, itu hanya label/kode saja.

B. Contoh Skala OrdinalUrutkan prioritas anda mengenai buku yang akan dibeli. Beri nomor 1 untuk prioritas pertama, 2 prioritas berikutnya, dst.

______ agenda / diary______ resep masakan______ text book kuliah______ novel / komik______ TTS

Setiap orang akan memberi no 1 2 3 4 5 pada pilihan yang berbeda, hal ini memberikan gambaran pada kita prioritas dari setiap orang dalam memilih buku.

C. Contoh Skala IntervalABCD1234

Interval A sampai C adalah 3-1=2. Interval C sampai D adalah 4-3=1. Kedua interval ini dapat dijumlahkan menjadi 2+1=3.

D. Contoh Skala RatioBerapa outlet yang anda kelola tahun ini ?______ dibawah 5______ antara 5 9______ lebih dari 10Bila responden menjawab salah satu pilihan, maka memberi gambaran berapa jumlah outlet yang dia kelola.

III. Gabungan Pengaplikasian dari Empat SkalaDengan memberi nilai angka pada sikap, pendapat dan karakter seseorang, maka data yang kualitatif dapat menjadi kuantitatif sehingga dapat diolah secara statistik.Contoh :Hasil test Toefl 4 orang mahasiswa Sastra UBINUS

No N a m asemestertoeflrank Hadiah

1Ratna44303Rp 250.000,-

2Putri45001Rp 750.000,-

3Yulia54752Rp 500.000,-

4Santi34254Rp 100.000,-

Keterangan :

angka 1,2,3,4 pada kolom nomor merupakan skala nominal. Karena angka ini hanya label peserta tidak memberi arti apa-apa.

Angka 4,4,5,3 pada kolom semester menunjukan tingkat sudah berapa lama belajar di UBINUS, dan angka 3, 1 , 2 dan 4 menunjukan tingkat penguasaan toefl. Skala ini merupakan skala ordinal.

Angka 430, 500, 475, dan 425 pada kolom toefl merupakan skala interval. Karena skala ini memiliki jarak rentang nilai sama ( satu satuan )

Nilai Rp 250.000 , 750.000 , 500.000 dan 100.000 merupakan skala ratio. Karena angka ini dapat dijumlahkan ( total hadiah Rp 1.600.000)

IV. TINGKATAN DATA

apabila diurutkan dari yang tertinggi ke yang terendah yaitu: 1) rasio, 2) interval, 3) ordinal, 4) nominal. Dalam analisis statistik, (jika perlu) maka data yang tinggi dapat diturunkan ke tingkatan yang lebih rendah. Tetapi sebaliknya, data yang tingkatannya rendah tidak dapat dinaikan kepada tingkatan yang lebih tinggi. Tingkatan data diilustrasikan seperti gambar di bawah ini:

RASIO

INTERVAL

NOMINALORDINAL

V.ANALISIS STATISTIK YANG MENJELASKAN EMPAT SKALA DATA

SkalaHubungan yangStatistik yang cocokTes statistik yang cocok

NOMINAL

ORDINAL

INTERVAL

RASIO(1) Ekuivalensi

(1) Ekuivalensi

(2) Lebih besar dari

(1) Ekuivalensi

(2) Lebih besar dari

(3) Rasio sembarang dua interval diketahui

(1) Ekuivalensi

(2) Lebih besar dari

(3) Rasio sembarang dua interval diketahui(4) Rasio sembarang dua harga interval diketahuiModusFrekuensiKoofisien kontingensi

MedianPersentil

Spearman rsKendall tKendall W

Mean (rata-rata)

Simpangan baku

Korelasi momen hasilKali person

Korelasi momen HasilKali Ganda

Mean Geometrik

Koefisien Variasi

Non-Parametrik

VI.Skala yang Sering Diterapkan pada Penelitian PendidikanUntuk mengukur skala sikap, pendapat, karakter atau status sosial, biasanya digunakan skala interval. Berikut jenis dari skala interval :

1. Skala Likert ; jawaban responden memiliki gradasi dari Sangat positif sampai sangat negatif. Skor tertinggi diberikan pada jawaban sangat positif.Contoh :

Menurut anda sistematika mengajar dosen METLIT: SKBKBSBSB

SB = Sangat baik, skor : 5 KB = kurang baik,skor : 2B = Baik, skor : 4 SKB = Sangat kurang baik,skor : 1S = Sedang, skor : 3

2. Skala Guttman; jawaban hanya dua pilihan ya/tidak atau setuju/tidak setuju. Skor 1 untuk jawaban setuju ( ya ) dan 0 untuk tidak setuju (tidak)Contoh :apakah anda setuju dengan kuliah sistem MCL ?

1. ya( skor 1 )2. tidak ( skor 0 )

3. Skala Semantik Deferential; jawaban sama seperti Likert hanya dibuat berlawanan. Skor tertinggi bagi yang sangat positif.Contoh :Gaya kepemimpinan manajer anda :1. Bersahabat tidak bersahabat2. Tepat janji ingkar janji3. Sabarpemarah4. Perhatiancuek5. demokratis otoriter

4. Rating Scale (Skala Penelitian)Skala rating umumnya melibatkan penilaian tingkah laku atau performa seseorang yang hendak diteliti. Dalam skala rating ini, seolah- olah penilai diminta oleh peneliti untuk menempatkan seseorang yang dinilai pada beberapa titik yang telah disusun secara berurutan atau dalam kategori yang menggambarkan tingkah laku seseorang tersebut.Pada skala rating ini, penilai atau reater diasumsikan bahwa mereka adalah orang- orang yang mengetahui benar tentang tingkah laku individual tersebut. Ada beberapa tipe skala rating yang banyak digunakan sebagai skala pengukuran dalam penelitian. Mereka dapat dikelompokkan sebagai skala rating individual dan skala rating kelompok. Dilihat dari cara menggambarkannya, skala rating juga dapat dibedakan menjadi skala grafik dan skala kategori. Berikut contoh dari skala grafik :Skala grafik merupakan skala rating yang memberikan kesempatan kepada para penilai dengan secara mudah memberikan tanda check () pada titik- titik yang tepat pada garis yang menunjukkan tentang tingkah laku.

Aspek Tingkah LakuRendahSedangTinggi

Penampilan Pribadi

Ketrampilan Berkomunikasi

Adaptasi dengan Lingkungan sosial

Bekerja secara Kelompok

Bekerja secara Mandiri

Untuk skala kategori, peneliti hendak melakukan penilaian kreativitas seorang siswa. Item kategorinya mungkin dalam bentuk pernyataan atau pertanyaan.Untuk item pertanyaan, sebagai contohnya :Bagamanakah kreativitas siswa dalam proses belajar di kelas ?-Sangat kreatif-Kreatif-Tidak kreatif-Sangat tidak kreatifJika item kategorinya adalah pernyataan, maka bentuk item kategori dapat seperti berikut :Kreativitas siswa dalam mengikuti kegiatan belajar di kelas dapat dikelompokkan sebagai siswa,-Sangat kreatif-Kreatif-Tidak kreatif-Sangat tidak kreatif .

VII.ANALISISData kualitatif yang biasanya berupa masalah sosial dan psikologis sering memerlukan semacam pengukuran variabel- variabel. Karena tidak dapat dipungkiri hasil penelitian dianggap lebih mantap bila melalui proses penelitian yang melibatkanperhitungan secara kuantitatif. Untuk ituaspek- aspek sosial dan psikologis seperti sifat, sikap, nilai- nilai diusahakan dinyatakan denagn angka- angka, sehingga dapat diolah dengan statistik.Menggunakan metode kualitatif yang mana menggunakan wawancara sebagai instrument, karena metode kualitatif lebih menekankan pada analisis yang mendalam tentang suatu masalah, akan tetapi apabila dirasa kurang mantap dan kurang terpercaya, si peneliti juga bisa mengukur data yaitu dengan menggunakan skala pengukuran. Karena tidak dapat dipungkiri akhir- akhir ini hasil penelitian dianggap benar apabila sudah dibuktikan secara empiris, yaitu dengan menggunakan perhitungan statistika. Datanya akan lebih akurat, dan kita bisa lebih tahu antara variabel satu dengan variabel satunya salingberhubungan ataukah tidak.Dapat digunakan istilah mengkualitatifkan kuantitatif, data kuantitatif yang berupa penghitungan statistik pun lebih mudah dan lebih valid. Dalam pengaplikasian skala pengukuran dalam penelitian itu sendiri, kita tidak mungkin hanya membuat instrument penelitiannya saja tanpa tahu hasil dari penelitian tersebut. Contohnya, kita telah menyebar angket, dalam menyebar angket tersebut kita menggunakan skala pengukuran misalnya skala likert, skala gutmaan tergantung dari si peneliti cenderung ingin menggunakan skala yang mana. Pernyataan Nazir, 2009 serta Good dan Hatt, 1952 bahwa Teknik membuat skala, adalah cara mengubah fakta- fakta kualitatif yang melekat pada objek atau subjek penelitian menjadi kuantitatif.

VIII.KESIMPULANSkala pengukuran merupakan kesepakatan yang digunakan sebagai acuan untuk menentukan panjang pendeknya interval yang ada dalam alat ukur, sehingga alat ukur tersebut jika digunakan akan menghasilkan data kuantitatif.Maksud dari skala pengukuran ini untuk mengklasifikasikan variabel yang akan diukur supaya tidak terjadi kesalahan dalam menentukan analisis data dan langkah penelitian selanjutnya.Macam- macam skala pengukuran dapat berupa :Skala nominal, Skala Ordinal, Skala interval, dan Skala ratio. Juga terdapat skala yang diterapkan dalam penelitian pendidikan khususnya maupun pendidikan tingkah laku khususnya yaitu Skala Likert, skala Guttman, Rating Scale dan Semantic Different.