Skala Ashworth

4
Skala ashworth 0. Tidak ada peningkatan tonus otot 1. Ada peningkatan sedikit tonus otot, ditandai dengan terasanya tahanan minimal pada akhir ROM pada waktu sendi digerakkan fleksi atau ekstensi 2. Ada peningkatan sedikit tonus otot, ditandai adanya pemberhentian gerakan dan diikuti adanya tahanan minimal sepanjang sisa ROM, tetapi secara umum sendi mudah digerakkan 3. Peningkatan tonus otot lebih nyata sepanjan sebagian besar ROM, tapi sendi masih mudah digerakkan 4. Penigkatan tonus otot sangat nyata, gerakan pasif sulit dilakukan 5. Sendi atau ekstremitas kaku/rigid pada gerakan fleksi atau ekstensi Pendekatan terapi Brunnstrom berdasarkan pada teori ; 1. Synergi Konsep dasar pendekatan Brunnstrom adalah pendekatan sinergi, hubungan otot ke dalam unit-unit fungsional. Pergerakan atau pola motor terjadi pada level spinal cord. Pola sinergi dapat dihasilkan dari stimulus refleks atau usaha kemauan sendiri. 2. Teori system Dasar teori system adalah konsep feedback/masukan, bagian-bagian dari keseluruhan berkomunikasi satu dengan yang lain. System saraf sebagai suatu elemen yang aktif ketika dia melakukan treatment terhadap pasien hemiplegi. Dia memfasilitasi refleks hanya untuk mempercepat recovery pasien dari kontrol gerakan secara sengaja. Paasien didorong untuk memulai dan menentukan gerakan mereka dengan terlebih dahulu mendapatkan kontrol

description

wqweq

Transcript of Skala Ashworth

Page 1: Skala Ashworth

Skala ashworth

0. Tidak ada peningkatan tonus otot1. Ada peningkatan sedikit tonus otot, ditandai dengan terasanya tahanan minimal pada

akhir ROM pada waktu sendi digerakkan fleksi atau ekstensi2. Ada peningkatan sedikit tonus otot, ditandai adanya pemberhentian gerakan dan diikuti

adanya tahanan minimal sepanjang sisa ROM, tetapi secara umum sendi mudah digerakkan

3. Peningkatan tonus otot lebih nyata sepanjan sebagian besar ROM, tapi sendi masih mudah digerakkan

4. Penigkatan tonus otot sangat nyata, gerakan pasif sulit dilakukan5. Sendi atau ekstremitas kaku/rigid pada gerakan fleksi atau ekstensi

Pendekatan terapi Brunnstrom berdasarkan pada teori ;

1. SynergiKonsep dasar pendekatan Brunnstrom adalah pendekatan sinergi, hubungan otot ke dalam unit-unit fungsional. Pergerakan atau pola motor terjadi pada level spinal cord. Pola sinergi dapat dihasilkan dari stimulus refleks atau usaha kemauan sendiri.

2. Teori systemDasar teori system adalah konsep feedback/masukan, bagian-bagian dari keseluruhan berkomunikasi satu dengan yang lain. System saraf sebagai suatu elemen yang aktif ketika dia melakukan treatment terhadap pasien hemiplegi. Dia memfasilitasi refleks hanya untuk mempercepat recovery pasien dari kontrol gerakan secara sengaja. Paasien didorong untuk memulai dan menentukan gerakan mereka dengan terlebih dahulu mendapatkan kontrol terhadap pola sinergis. Dengan membangun kemampuan ini dia membantu pasien mendapatkan peningkatan jumlah pola gerakan.

3. Asimetri Fungsional OtakAda perbedaan yang berkaitan dengan hemiplegi kiri dan hemiplegi kanan. Aphasia terjadi pada hemiplegi kanan dan gangguan persepsi spasieal yang mengikuti hemiplegi kiri. Hemisfer otak kiri berfungsi untuk mengontrol bagian kanan tubuh dan untuk komunikasi, bila terjadi kerusakan mengalami gangguan pengertian (membaca, dan menulis), gangguan kesalahan bahasa (kesalahan memilih kata/pengucapan). Hemisfer otak kanan berfungsi untuk mengontrol tubuh kiri, bila terjadi kerusakan terjadi gangguan fungsi kognitif, gangguan intelektual.

Page 2: Skala Ashworth

Garis besar prosedur pengobatan dengan terapi latihan Brunnstrom ;1. Pada fase-fase awal penyembuhan (fase 1 sampai 3)Tujuan pengobatan untuk membangkitkan sinergi, baik dilengan maupun di tungkai. Latihannya menguasai gerakan sinergi secara volunteer. Pasien di bimbing dan diarahkan terhadap gerakan sinergis sehingga akhirnya penderita mampu melakukan gerakan masal/sinergis tadi secara baik. Latihan gerakannya dengan cara ; reaksi asosiasi dan menggunakan beberapa refleks primitif. Untuk memperkuat respon dilakukan ATNR, STNR, stretch reflex. Juga diperkenalkan gerakan reversal yaitu gerakan bolak-balik antara sinergis ekstensor dan fleksor. Menggunakan pola gerak tersebut dalam berbagai aktifitas sehari-hari.

2. Tahap Penyembuhan Fase 4 dan 5Tujuan terapinya untuk mendapatkan gerakan volunteer di luar pola sinergi. Langkah-langkahnya dengan memecah belah gerakan sinergi, dilakukan secara bertahap.dilakukan impuls sensoris dengan tapping dan squesing/deep kneeding.

3. Tahap Penyembuhan Fase 6Tujuan terapinya untuk memperbaiki koordinasi gerakan yang lebih halus dan terjadi ketepatan gerakan, terutama fungsi membuka dan menutup tangan ; misal menulis.

Tahap-tahap pemyembuhan dan pola sinergis.Tahap-tahap penyembuhan inilah oleh Brunnstrom dipakai sebagai patokan dalam pemeriksaan pendahuluan. Adapaun tahap-tahap penyembuhan itu adalah :Tahap 1 : flaksid. Penderita tidak dapat menggerakkan anggota badan yang lumpuh.

Tahap 2 : spastisitas mulai timbul. Penderita mulai dapat menggrakkan sebagian anggota yang lumpuh baik secara volunteer, maupun terjadi oleh timbulnya reaksi asosiasi.

Tahap 3 : Spastisitas menjadi semakin nyata. Penderita dapat menggerakkan anggota tubuh hanya dalam pola sinergis massal. Reaksi asosiasi yang terjadi juga lebih besar dan dalam pola yang sama dengan sinergisnya.

Tahap 4 : Spastisitas mulai menurun. Penderita mulai dapat menggerakkan anggota tubuhnya di luar pola sinergis. Ada 3 gerakan kombinasi yang merupakan cirri tahap 4 yaitu ; meletakkan tangan di belakang tubuh, mengangkat lengan lurus ke depan, dan dapat melakukan gerakan pronasi-supinasi pada posisi siku fleksi 90.

Tahap 5 : Spastisitas minimal. Penderita dapat melakukan gerakan kombinasi yang lebih kompleks di luar pengaruh sinergis. Gerakan-gerakan yang dipilih untuk mewakili tahap ini adalah : mengangkat lengan lurus ke atas (fleksi bahu lebih dari 90 derajat dengan siku lurus).

Tahap 6 : penderita sudah dapat melakukan banyak kombinasi gerakan dengan koordinasi yang

Page 3: Skala Ashworth

cukup baik, yang jika dilihat sepintas tampak normal.

Motor behaviour pada orang dewasa menurut Brunnstrom diistilahkan dengan sinergi. Pola sinergis pada hemiplegi adalah ;1. Sinergis fleksor lengan, terdiri :a. Retraksi dan elevasi bahu.b. Eksternal rotasi dan abduksi sampai 90 pada bahuc. Fleksi sikud. Supinasi lengan bawahe. Fleksi pergelangan tangan dan fleksi jari-jari

2. Sinergis ekstensor lengan, terdiri ;a. Protaksi sendi bahub. Internal rotasi dan adduksi bahuc. Ekstensi sikud. Pronasi lengan bawahe. Pergelangan tangan ekstensi dan jari-jari fleksi.

3. Sinergis fleksor tungkai, terdiri ;a. Hip fleksi, abduksi dab eksternal rotasib. Lutut fleksi 90c. Pergelangan kaki inversi dan dorsi fleksid. Jari-jari dorsi fleksi

4. Sinergis ekstensor tungkai, terdiri ;a. Hip fleksi, adduksi dan internal rotasib. Lutut ekstensi atau hiper ekstensic. Pergelangan kaki inversi dan plantar fleksi

d. jari-jari fleksi