SK Mutu Farmasi

4
DINAS KESEHATAN PROVINSI ............................... PUSKESMAS 123 KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS 123 NOMOR........./KAPUS/......./2015 TENTANG KEBIJAKAN MUTU PELAYANAN KEFARMASIAN PUSKESMAS 123 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA PUSKESMAS 123, Menimbang : a . bahwa pelayanan kefarmasian di Puskesmas merupakan salah satu tugas Puskesmas; b . c . (hak pasien) bahwa dalam upaya peningkatan mutu pelayanan kefarmasian bagi masyarakat, diperlukan kebijakan mutu pelayanan kefarmasian di Puskesmas; ada keterkaitan Mengingat : 1 . Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;..(dilihat apakah ada keterkaitan dg mutu..) 2 . Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah; (Tambahan Perda/Permendagri tentang Penyusunan peraturan di Pemda) 3 . Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 30 Tahun 2014 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas; 4 . Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat; (Permenkes ttg mutu pelayanan kesehatan) 5 . Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Kab/Kota ABCD tentang pelayanan kefarmasian di Puskesmas; (Perda SOTK) MEMUTUSKAN : Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS 123 TENTANG KEBIJAKAN MUTU PELAYANAN KEFARMASIAN PUSKEMAS 123. KESATU : Kebijakan mutu pelayanan kefarmasian Puskesmas 123 sebagaimana tercantum dalam lampiran merupakan

description

sk mutu layanan farmasi

Transcript of SK Mutu Farmasi

Page 1: SK Mutu Farmasi

DINAS KESEHATAN PROVINSI ...............................

PUSKESMAS 123

Jalan .......................................

KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS 123NOMOR........./KAPUS/......./2015

TENTANG

KEBIJAKAN MUTU PELAYANAN KEFARMASIAN PUSKESMAS 123

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEPALA PUSKESMAS 123,

Menimbang : a. bahwa pelayanan kefarmasian di Puskesmas merupakan salah satu tugas Puskesmas;

b.c.

(hak pasien)bahwa dalam upaya peningkatan mutu pelayanan kefarmasian bagi masyarakat, diperlukan kebijakan mutu pelayanan kefarmasian di Puskesmas;

ada keterkaitan

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;..(dilihat apakah ada keterkaitan dg mutu..)

2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah;(Tambahan Perda/Permendagri tentang Penyusunan peraturan di Pemda)

3. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 30 Tahun 2014 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas;

4. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat;(Permenkes ttg mutu pelayanan kesehatan)

5. Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Kab/Kota ABCD tentang pelayanan kefarmasian di Puskesmas;(Perda SOTK)

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS 123 TENTANG KEBIJAKAN MUTU PELAYANAN KEFARMASIAN PUSKEMAS 123.

KESATU : Kebijakan mutu pelayanan kefarmasian Puskesmas 123 sebagaimana tercantum dalam lampiran merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari surat keputusan ini.

KEDUA : Surat keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan akan diadakan perbaikan/perubahan sebagaimana mestinya.

Page 2: SK Mutu Farmasi

2

Ditetapkan di :

pada tanggal

Kepala,

(Nama, tanpa title dan nip)

Tembusan :

1. Kabag TU Puskesmas

2. Bagian Farmasi Puskesmas

3. Arsip

LAMPIRAN KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS 123

NOMOR ......................

TENTANG : KEBIJAKAN MUTU PELAYANAN KEFARMASIAN PUSKESMAS 123

KEBIJAKAN MUTU PELAYANAN KEFARMASIAN PUSKESMAS 123

1. Kepala Puskesmas, Manajer Mutu dan Penanggung jawab Pelayanan

Kefarmasian bertanggung jawab dan berperan dalam program mutu

pelayanan kefarmasian.

2. Penanggung jawab pelayanan kefarmasian melakukan kolaborasi

dalam pelaksanaan program mutu pelayanan kefarmasian yang

melibatkan unit program terkait.

3. Perencanaan mutu pelayanan kefarmasian disusun bersamaTim

Mutu dan dikoordinasikan oleh Manajer Mutu.

4. Pelayanan Kefarmasian merupakan kegiatan yang terpadu dengan

tujuan untuk mengidentifikasi, mencegah dan menyelesaikan masalah

obat dan masalah yang berhubungan dengan kesehatan.

5. Pelayanan kefarmasian di Puskesmas meliputi 2 (dua) kegiatan, yaitu

kegiatan yang bersifat manajerial berupa pengelolaan Obat dan

Bahan Medis Habis Pakai (BMHP) dan kegiatan pelayanan farmasi

klinik.

Page 3: SK Mutu Farmasi

3

6. Mutu pelayanan kefarmasian memperhatikan kegiatan pengelolaan

obat dan BMHP meliputi :

a. Perencanaan kebutuhan Obat dan BMHP mempertimbangkan pola

penyakit, pola konsumsi obat periode sebelumnya, data mutasi

obat, dan rencana pengembangan dilakukan secara periodik.

b. Permintaan Obat dan BMHP bertujuan untuk memenuhi kebutuhan

Obat dan BMHP di Puskesmas.

c. Penerimaan Obat dan BMHP wajib memperhatikan prosedur

penerimaan obat dan BMHP.

d. Penyimpanan Obat dan Bahan Medis Habis Pakai untuk menjamin

keamanan dan terhindar dari kerusakan.

e. Pendistribusian Obat dan BMHP meliputi pengeluaran dan

penyerahan Obat dan BMHP mengikuti tata cara yang telah

ditetapkan dalam prosedur.

f. Penanggung jawab kefarmasian wajib melakukan Pengendalian

Obat dan BMHP yang meliputi pengendalian persediaan,

pengendalian penggunaan serta penanganan Obat hilang, rusak,

dan kadaluwarsa.

g. Seluruh kegiatan pelayanan kefarmasian harus dilakukan

pencatatan, pelaporan dan pengarsipan menggunakan formulir

yang sudah baku.

h. Pemantauan dan evaluasi pengelolaan Obat dan BMHP dilakukan

secara periodik sesuai ketentuan dan dilaporkan secara tertulis

oleh Penanggung jawab Kefarmasian kepada Kepala Puskesmas.

7. Setiap keluhan terkait pelayanan kefarmasian akan dibahas dalam

Rapat Bulanan Puskesmas untuk diputuskan rencana tindak

lanjutnya.

8. Manajer Mutu wajib melaporkan kegiatan peningkatan mutu

pelayanan kefarmasian termasuk survei kepuasan pasien terkait

pelayanan kefarmasian kepada Kepala Puskesmas.