Sk Menhut Rel-2014

3

Click here to load reader

Transcript of Sk Menhut Rel-2014

  • MENTI]RJ KEFTT-ITAI.{A}{F FP[jr LI:K {}{fi ON ES"LA.

    KEPUTUSAN MENTERI KEHUTANAN REPUtsLIK INDONESIANOMOR : SK.633 /Menhut-il l2Ol4

    TENTANGPENETAPAN TINGI{AT ACUAN EMISI I{ARBON HUTAN

    (FOREST R^E FERENCE EMISSIO N LEVEL)MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

    Menimbang :a.

    b.

    bahwa berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 6r Tahun2or 1 tentang Rencana Aksi Nasional penurunan GasRumah Kaca, Kementerian Kehutanan ditugaskan untukmenurunkan emisi rumah kaca sebagai bagian darikomitmen nasional sebesar 0.672 Gton COze (I4o/o daritotal nasional 26% dengan usaha sendiri) dan sebesar1 .039 Gton coze (14% dari total nasional 4loh jikamendapat bantuan internasional) pada tahun 2o2o;bahwa untuk menghitung penurunan emisi gas rumahkaca sebagaimana dimaksud pada huruf a berkaitandengan kegiatan pencegahan degradasi hutan,penggundulan hutan, pengeloiaan hutan lestaripenambahan karbon hutan dan konservasi karbon hutan(REDD+; perlu ditetapkan Tingkat Acuan Emisi KarbonHutan (Forest Reference Emisslon Leuet) dengan KeputusanMenteri Kehutanan;

    undang-undang Nomor 5 Tahun r99o tentang KonservasiSumberdaya Alam Hayati dan Ekosistemnya;

    Undang-undang Nom or 41 Tahun r9g9 tentang Kehutanansebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor19 Tahun 2004;Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2oo4 tentangPerencanaan Hutan;Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2o1o tentang RencanaPembangunan Jangka Menengah (RPJM) Tahun ,2oro2014;Peraturan Presiden Nomor 61 Tahun 2or 1 tentangRencana Aksi Nasional Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca(RAN-cRK);

    Mengingat 1.

    2.

    3.

    4.

    5.

    6.

    7l)^-^frr.^^-

  • Menetapkan

    KESATU

    KEDUA

    -2-

    7 . Feraturan Presiden Nomor 71 Tahun 2oI1 tentangPenyelenggaraan Inventarisasi Gas Rumah Kaca Nasional;

    B. Instruksi Presiden Nomor 6 Tahun 2013 tentangPenundaan Pembertart Iztrt Baru dan PenyempLlrnaan TataKelola Hutan Alam Primer dan Lahan Gambut " sebagaiKelanjutan dari Instruksi Presiden Nomor 10 Tahun 2011;

    9 . Pe raturan Menteri Kehutanan Nomor P.l4l Menhut-II l2OO4 tentang Tata Cara Aforestasi dan Reforestasidalam Kerangka Mekanisme Pembangunan Bersih;

    10. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.6B/ Menhut-II I 2OOB tentang Penyelenggaraan Demonstration ActivitiesPengurangan trmisi Karbon dari Deforestasi dan DegradasiHutan;

    1 1 . Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.30 / Menhut-rr I 2009 tentang Pengurangan Emisi Karbon dariDeforestasi dan Degradasi Hutan;

    12. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.36/ Menhut-IIl2009 tentang Tatacara Perrzinan Usaha PemanfaatanPenyerapan dan latau Penyimpanan Karbon pada Hutanproduksi dan Hutan Lindung;

    13. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor p.4o/ Me nhut-II I 2OlO tentang Organisasi dan Tata Kerja KementerianKehutanan sebagaimana telah diubah dengan PeraturanMenteri Kehutanan Nomor P.33 / Menhut-Il I 2012.

    MEMUTUSI(AN :KEPUTUSAN MENTERI KEHUTANAN TENTANGPENETAPAN TINGKAT ACUAN EMISI KARBON HUTANrFoR^ES T RE.FERENCE .E]IfISSIOJV LEVEL).

    Menetapkan Forest Reference Emission Leuel yang selanjutnyadisingkat FREL sebesar 0.816 Gton COze yang didasarkan darirata-rata emisi hutan tahun 2000 sampai dengan tahun 2006dan dari proyeksi emisi hutan yang akan digunakan untukpembangunan di luar kegiatan kehutanan sampai dengantahun 2O2O.

    Penetapan FREL sebagaimana dimaksud dalam AMARKBSATU sebagai acuan untuk menilai penurunan emisi gasrumah kaca per tahun dari karbon hutan.

    Berdasarkan penilaian penurunan emisi gas rumah kacasebagaimana dimaksud dalam AMAR KEDUA, DirekturJenderal Planologi Kehutanan menyiapkan laporan MenteriKehutanan tentang penurunan emisi gas rumah kaca darihutan untuk disampaikan kepada Presiden melalui Menteriyang membidangi Lingkungan Hidup.

    KETIGA

    KEEMPAT.....

  • KEEMPAT

    KELIMA

    TTD

    ZVLIKIF.LI HASAN

    Salinan Keputusan ini disampaikan Yth:1. Sekretaris Jenderal Kementerian Kehutanan.2. Inspektur Jenderal Kementerian Kehutanan.3. Direktur Jenderal lingkup Kementerian Kehutanan.4. Kepala Badan lingkup Kementerian Kehutanan.5. Staf Ahli Menteri Bidang Lingkungan dan Perubahan Iklim.

    dengan aslinyaHUKUM DAN ORGANISASI,

    -3-

    Penetapan FREL sebagaimana dimaksud dalam AMARKESATU dapat dievaluasi paling cepat 1 (satu) tahunberdasarkan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

    Keputusan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.t'

    Ditetapkan di Jakartapada tanggal 2l Juli 2Ol4MENTERI KEHUTANANREPUBLIK INDONESIA,

    uat