SITOGENETIKA 2
-
Upload
kadeq-ditya-putra -
Category
Documents
-
view
231 -
download
19
description
Transcript of SITOGENETIKA 2
SITOGENETIKA 2
dr. NURHIDAYATI
SUB POKOK BAHASAN
• Perubahan Genetik– Mutasi DNA– Aberasi Kromosom
• Aspek Klinik Perubahan Genetik
• Mekanisme Perubahan Genetika Pada Organisme Prokayot
Beberapa istilah dan defenisi yang harus dimengerti
• Karyotipe
• Genotype
• Phenotype
• Locus
• Link / Syntenic
• Alel
Mutasi
• Mutasi suatu proses dimana terjadi perubahan urutan basa nitrogen
• Perubahan urutan basa nitrogen tersebut dapat berupa penggantian 1 basa nitrogen, insersi, delesi/defisiensi atau kompleks rearrangement.
• Dapat terjadi spontan dan diinduksi• Mutasi pada level gen mutasi gen• Mutasi pada level kromosom mutasi
kromosom
• Efek dari mutasi, tergantung pada banyak faktor, terutama derajat perubahan pengkodean asam amino penyusun protein
• Mutasi dapat terjadi pada sel somatik mutasi somatik mutasi ini hanya berefek pada penderita tersebut, tidak diwariskan
• Mutasi germ-line diwariskan melalui sel gamet mutasi efek dapat mengenai sel somatik dan sel gamet (germ-line)
• Efek mutasi dapat diperbaiki dengan:– mengembalikan urutan basa nitrogen sesuai asalnya
pada titik terjadi mutasi– Suppressor mutation terjadi mutasi pada basa
nitrogen pada titik yang jauh dari mutasi awal
• Mutasi dapat terjadi pada sel somatik mutasi somatik mutasi ini hanya berefek pada penderita tersebut, tidak diwariskan
• Mutasi germ-line diwariskan melalui sel gamet mutasi efek dapat mengenai sel somatik dan sel gamet (germ-line)
• Pada prokariotik dan eukariotik terdapat sejumlah enzim yang dapat memperbaiki kerusakan DNA
Mutasi DNA• Point mutation perubahan pasangan basa nitrogen
hanya mengenai 1 pasang atau beberapa pasang basa nitrogen
• Secara umum dibedakan atas 2 kategori :– Substitusi– Insersi atau delesi
• Mutasi subsititusi– Mutasi transisi
• Suatu Pasangan purin-pirimidin digantikan oleh pasangan purin-pirimidin lain
• Misal : AT GC, CGTA
– Mutasi transversi• Suatu pasangan purin-pirimidin digantikan oleh pasangan
pirimidin-purin• ATTA, GCCG
• Mutasi missense, terjadi penggantian satu asam amino dengan asam amino lainnya
• Mutasi nonsense, terjadi karena terminasi prematur pada proses sintesis protein/polipeptida
• Neutral mutation mutasi pada kodon mRNA yang hasil substitusi asam aminonya tidak menimbulkan perubahan fungsi pada protein yang ditranslasi– Asam amino pengganti mempunyai struktur kimia yang
equivalen dengan asam amino yang digantikan– 5’-AAA-3’(arginin) 5’-AGA-3’ (lisin)
• Silent mutation mutasi missense perubahan pada pasangan basa nitrogen gen yang mengubah kodon mRNA, tetapi menghasilkan insersi asam amino yang sama– Mutasi transisi AT-GC yang merubahn kodon 5’-AAA-3’ (lisin)
5’-AAG-3” (lisin)
• Frameshift mutation – terjadi akibat insersi/delesi– Mengakibatkan penambahan asam amino
yang salah pada rantai polipeptida setelah tempat mutasi
– Polipeptida yang terbentuk lebih pendek atau lebih panjang
• Berdasarkan efeknya terhadap fenotip, point mutation terbagi atas :– Forward mutation perubahan genotip tipe normal – tipe
mutant– Reverse (reversion, back) mutation perubahan genotip
mutant –normal/normal parsial
• Suppressor mutation terjadi mutasi pada basa nitrogen pada titik yang jauh dari mutasi awal– Pada gen yang sama intragenic suppressor– Pada gen yang berbeda intergenic suppressor
• Gen suppressor Gen yang menyebabkan mutasi pada gen lain
• Setiap gen supressor hanya dapat mempengaruhi salah satu tipe mutasi (missense, nonsense atau frameshift mutation)
Faktor penyebab mutasi (mutasi induksi) : a/l
• Radiasi
• Senyawa kimia– Analog basa – Senyawa yang memodifikasi basa– Senyawa interkalasi
• Virus
Mekanisme perbaikan DNA
• Direct correction of mutational lesions – Repair by DNA polimerase proofreading– Repair of UV-induced pyrimidine dimers– Repair of alkylation damage
• Repair involving exsicion of base pairs– Excision repair– Repair by methyl-directed mismatch – repair SOS response
MUTASI KROMOSOM
• Aberasi/kelainan kromosom• 2 jenis
– Jumlah kromosom– Struktur kromosom
• Dapat terjadi secara pontan dan diinduksi• Pada organisme eukariotik, fenotip abnormal
merupakan akibat dari segregasi abnormal kromosom selama meiosis, kelainan gen pada saat pemisahan kromosom, perubahan tingkat ekspresi gen(kopi gene berubah), atau