Sistim evaluasi pembangunan
-
Upload
agus-dwiyanto -
Category
Government & Nonprofit
-
view
16 -
download
0
Transcript of Sistim evaluasi pembangunan
Sis$m Evaluasi Pembangunan lanjutan?
Agus Dwiyanto MAP UGM
Tujuan Evaluasi kebijakan Pembangunan?
• Menilai dampak dari program-‐program pembangunan. – Expected and unpected impacts, posi$f atau nega$f
• Program yang memiliki kontribusi terhadap dampak, mekanisme perjalanan output-‐ outcome, dan dampak. Mengambil keputusan berbasis pada evidence yang solid. – Go or no go
• Merumuskan kebijakan baru yang lebih efek$f dan efisien. Policy making umumnya bersifat incremental. Kebijakan dan program baru dibuat untuk merespon problema dari kebijakan sebelumnya.
Tujuan..
• Memperbaiki akuntabilitas dan posisi diri. Organisasi publik dapat memahami dengan baik realitas program dan menunjukan kepada masyarakat tentang bagaimana program/ proyek dapat memberi kontribusi terhadap perbaikan kesejahteraan masyarakat.
• Mendokumentasikan knowledge yang dihasilkan. Evaluasi jika dilakukan dengan benar dapat memproduksi pengetahuan untuk perbaikan kinerja.
• Melakukan pembelajaran agar kesalahan serupa $dak terjadi atau $dak dialami oleh pihak lain. Lessons learned and shared learning processes..
Tingkat Kematangan Program
input output Outcome impact
Indikator kinerja program berbeda untuk $ngkat kematangan yang berbeda. Perlu indikator antara.
Kesalahan menerapkan indikator dapat berakibat fatal?
HDI
waktu Waktu kebijakan dilaksanakan
Bagaimana menentukan indikator kinerja
• Teori kausal yang menjelaskan perjalanan input sampai dengan dampak
• Konsultasikan teori kausal dengan stakeholders, pemilik program, pelaksana, dan pengambil manfaat.
• Bangun kesepakatan tentang indikator kinerja yang akan dipergunakan.
• Gunakan kesepakatan untuk mencari data dan sumber data untuk evaluasi
Rencana u$lisasi hasil evaluasi
• Hasil evaluasi sering $dak dipergunakan dalam pengambilan kebijakan.
• Penyebabnya banyak: $ming, cara presentasi, sifat dari informasi yang dihasilkan ($dak konklusif), dsb.
• U$lisasi hasil evaluasi harus dibicarakan dengan calon pengguna hasil evaluasi
• Siapa yang akan menggunakan, kapan, untuk tujuan apa, dan bagaimana evaluasi akan dikomunikasikan, dst.
U$lisasi..
• Rencana u$lisasi harus menjadi bagian pen$ng dari evaluasi. Jika $dak, evaluasi bisa $dak berguna karena $dak ada komitmen untuk memanfaatkannya.
• Tradisi evidence-‐based policy making di Indonesia masih amat rendah. Gap antara policy making dengan evalua$on sangat besar, keduanya sering merupakan dua hal yang terpisah.
• Evaluator harus menjadikan u$lisasi bagian yang melekat pada evaluasi. Upaya harus dilakukan untuk meyakinkan stakeholders.