sistern - kejaksaan.go.id · Dalarn rnenernpuh upayo hukurn banding, perlu rnernperhatikan hal-hal...

3
JAKSA AGlJNG REl'UBLIK INDONESlA SURAl EDARAN NOMOR: SE.oU/ A/ JA/12/2011 TENTANG PEDOMAN TUNTUTAN PIDANA PERKARA TINDAK PIDANA UMUM Salol! so tu program r~elormasi Birokrasi Kejaksaan adalah membangun kepercayaan masymakal 1 erhadap kinerja lembaga Kejaksaan. sehinrma perlu dilakukan penyederhanoon sistern kerjo don mekonisme penanganan perkara tindak pidana umum yong efektif don efisien, dengan tetap memperhatikan 1- erkembongan hukum yong hidup dalam masyarakat, penuh kearifan. I eadilan. Hosil perubahan tersebul dapal dirasakan manfaatnya oleh rnasyarakal pencmi keadilan. 1. Pendelegasian Kewenangan Penuntutan Pada prinsipnya kewenangan pengendalian rencana tuntutan pidana terhadap perkmo lindak pidana umum didelegasikan kepada Kepala Kejaksaan Negeri. kocucli yang akon diajukan dengan tuntutan bebas/lepas dari segala tuntulon. percobaan. seumur hidup orcu pidana mati. don terhadap p erkoro tindok pidono umum tertentu dapat diornbil-olih pengendaliannya olch Pimpinan. 2. Faldor Memberafl<an dan Merlnganl<an Tuntutan Piddna Perbuotcinter dokwo. kunciutlll diri dqQ,dampak perbuatan terdakwa. dopa I dijo dikrm aloson unluk rl'lOnentll*q.r:t hal-hal yang memberalkan don Inc.1 in~JC/nkan. animo lain: Cl. lak I 01' l'ok Ior yong Membera:f~~9;odalah: MunGlqanmJu slabilitos danJ,~gJY1anan negara; - Merusok hosf pembongunan; Menimbulkon kerugian bagi negara don masyarakot; Menirnbulkn/1 keresohon yang meluas bqgi masyarakat; MOl'lyoI 'Ob" SI\F~A; Menmik P(;IIICllion rnosvorokol: M(;'lISuk I)(!I I rl lint ion oenerosi rnudo: MUllillll Julkl 11 I I H;IIc!criluCIII ycmg rnendnlorn don berkepanjangan bagi korl KIn ItI(" 1kduorgunyo; Kort.xrn kolrilc.n 'DOIl nyowo, horlo bendu don kenorrnoton: Korlion k('~hiluIlUClllrnolo pencaharion; PC~f'lOUIClnU( HI lindok pidono: PorbuCllorl yunn dilokukon secoro sodis: . Molivmi mokrkukuntlndoj; pidana; I<iwoyol Iliclup lordokwcr [pekerjoon den pondldikonl: Koroktor. rnorol. kocrdoon sosiol dan okonorni !ordokwo; -,

Transcript of sistern - kejaksaan.go.id · Dalarn rnenernpuh upayo hukurn banding, perlu rnernperhatikan hal-hal...

JAKSA AGlJNGREl'UBLIK INDONESlA

SURAl EDARAN

NOMOR: SE.oU/ A/ JA/12/2011

TENTANG

PEDOMAN TUNTUTAN PIDANA PERKARA TINDAK PIDANA UMUM

Salol! so tu program r~elormasi Birokrasi Kejaksaan adalah membangunkepercayaan masymakal 1 erhadap kinerja lembaga Kejaksaan. sehinrma perludilakukan penyederhanoon sistern kerjo don mekonisme penanganan perkaratindak pidana umum yong efektif don efisien, dengan tetap memperhatikan1- erkembongan hukum yong hidup dalam masyarakat, penuh kearifan.I eadilan. Hosil perubahan tersebul dapal dirasakan manfaatnya olehrnasyarakal pencmi keadilan.

1. Pendelegasian Kewenangan Penuntutan

Pada prinsipnya kewenangan pengendalian rencana tuntutan pidanaterhadap perkmo lindak pidana umum didelegasikan kepada KepalaKejaksaan Negeri. kocucli yang akon diajukan dengan tuntutan bebas/lepasdari segala tuntulon. percobaan. seumur hidup orcu pidana mati. donterhadap p erkoro tindok pidono umum tertentu dapat diornbil-olihpengendaliannya olch Pimpinan.

2. Faldor Memberafl<an dan Merlnganl<an Tuntutan Piddna

Perbuotcinter dokwo. kunciutlll diri dqQ,dampak perbuatan terdakwa. dopa Idijo dikrm aloson unluk rl'lOnentll*q.r:t hal-hal yang memberalkan donInc.1 in~JC/nkan. animo lain:

Cl. lak I01' l'ok Ior yong Membera:f~~9;odalah:

MunGlqanmJu slabilitos danJ,~gJY1anan negara;- Merusok hosf pembongunan;

Menimbulkon kerugian bagi negara don masyarakot;Menirnbulkn/1 keresohon yang meluas bqgi masyarakat;MOl'lyoI 'Ob" SI\F~A;Menmik P(;IIICllion rnosvorokol:M(;'lISuk I)(!I I rl lint ion oenerosi rnudo:MUllillll Julkl11I I H;IIc!criluCIII ycmg rnendnlorn don berkepanjangan bagikorl KIn ItI(" 1kduorgunyo;Kort.xrn kolrilc.n 'DOIl nyowo, horlo bendu don kenorrnoton:Korlion k('~hiluIlUClllrnolo pencaharion;PC~f'lOUIClnU(HI lindok pidono:PorbuCllorl yunn dilokukon secoro sodis: .Molivmi mokrkukuntlndoj; pidana;I<iwoyol Iliclup lordokwcr [pekerjoon den pondldikonl:Koroktor. rnorol. kocrdoon sosiol dan okonorni !ordokwo;

-,

- '\ '.

to

-2 -

Peronon lerdakwa;KeocJClOrl[osmcnl/rohoni terdokwa;Umur lordokwo:

I I, 1crk lor-Irtk lot yung Mmin9cmkan oootoh:

- I\cJClllYUpUI darnoion;- Ierdokwu menvosoli perbuatannya;- .rerdokwo lidok berbelil belit dalam mernberikon keterangan;- Ierdokwo bolurn menikrnati hos] kejahatan;- Ierdokwo rnengaku terus terang;- Ierdokwo rnonverohkon diri setelah rnelakukan tindak pidana;- Terdokwo rnelakukan lindak pidana karona unluk menqhldupi keluclIDCI ;- Nilai okonorni objek kejohoton relatif kocil;- Pengarurt pldono yang diajukan terhadap masa depan torctokwo:- Pandangan mosvorokot terhadap tindak pidana yang terjadi;

Faktor lain yang bersumber dari hukum yang hidup dan berkorntxn IU dolomrnasyarakat.

c. Faktor-faktor Dalarn Menuntut Pidana Percobaan atau PidanCl Llersymul.sebagai berikut:

- Terdakwa belurn cukup urnur (Posal 14 F jo posal 45 Undang-Undang RINomor 8 Tahun 1981 tentonq Hukurn Acara Pidana, posal 26 Undang-UndangRI Nomor: 3 Tahun 1997 tentang Pengadilan Anak);Adanya perdarnaian;Adanya pernbayaran ganti rugi oleh terdakwa;Saksi Korban rnencabut laporan/pengaduan;Memp~rhatikan situosi keadaan, keadilan, dalarn masyarakat seternpcl.kearifan lokal.

3. ToJok Ukur Menentukan Tuntutan Pidana

Tolok ukur un tuk rnenentukan pedornan tuntuton pidana .diatur dalam 3(tiga) buku, yaitu:

1. Buku I Pedoman Tuntutan Pidana Perkara Kearnanan Negara don KetertibanUmum;

2. Buku 11Pedoman Iunlulon Pidana Perkara Terhadap Orang don Harta Benda;

3. Buku III Pedoman Tunlulon Pidana Perkara Tindak Pidana Umum Lainnya.

to

4. Sikap Penuntut Umum Terhadap Putusan Pengadilan

L1.1. Dalarn rnenernpuh upayo hukurn banding, perlu rnernperhatikan hal-halsobopoi berikul:

Cl. Apabila lerdakwa mengajukan banding, rnaka Penuntut Umurn wajibrnenqojukon banding dan harus menyerahkan Memori Banding serta KontraMemori BcmcJin!Japabila terdakwa menyerahkan Memori Banding. Hal iniwojib dilaksanakan agar do pat menggunakan upaya hukum kasasi sesuaikelenluon I)osol 43 Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1985 tentangMClhkorY1oh Auung R.I jo Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2009 tentangPerubohon KecJua Atas Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1985 tentangMohkCHllutl I\~Jlmg I~.I;

v,

"

- 3 - .

e.

b. Apabilo pulusan Hakim sekuronq-kuronqnvo 20 tahun penjara darituntulcm pidana mati atau seumur hidup, namun pertimbangan PenuntutUmum dolorn tuntutan pidana diambil alih sebagian atau seluruhnyasebagoi perlimbangan Hakim dalam putusannya, maka Penuntut Umumtidak horus rnengojukan bonding;

c. Apabila plJIU50n Ha.kim 1/2 dari -tuntutan pidana, namunpertimbangon Penuntul Umum dalam tuntutan pidana diambilsebagian alau seluruhnya sebagai pertimbangan Hakimdalanipulusannya, maka Penuntut Umum tidak harus mengajukan banding:

d. Ap obilo pulusan Hakim 2/3 dari tuntutan pidana, walaupunperlirnbongan Penuntut Umum tidak diambil sebagian atou seluruhnyasoborjoi pertirnbangan Hakim dalam putusannya, maka Penuntut Umumlidok horus mengajukan banding.

4.2. upovo hukum kasosi digunakan oleh Penuntut Umum dalarn hal putusan hokirnyCln~JCIInurnvo membebaskan terdakwa alaupun lepas dari segala tuntutanhukum don ndonvo alasan sebagoimana dimaksud dolo m Pasal 253 ovot( I) LIlt< le Ill! I Illldm'~J Nomor f.lTahun 1913110ntangHukum Acma Pidana.

DUIIU( III (likcluorkcmnya Surol Edoron ini, maka Sural f':daran Joksa Agung1\.1,lilSlrlJbi .Inbo AgLJIlSJI~.I maupun pelunjuk te knis penanganon p erk orolindok picictll(t omum le nt oriq Tunlulan Pidona, sepanjang leloh dialurdalorn Surul l.doron ini dinyalakon tidak berloku lagi.

Demikk m unluk dipedomoni don dilaksonakan.

j Jakarta'LfJ Desember 2011-f ",n(KSA AGU ~rREPUUti K, I N DO N ESIA.

6!~~LfBASRIEF ARIEF

1·····----·· LE M !3A i~I(ONTri-o·L------..·-:I AHSIP SURAT PADA SET .JAM PIDUM )'

(';~;; PE J A [3AT- ,- PA Fi'i\"i~---:rf:r:~;:~G~~~-'i.~=--;-~f:~~i4. Ka s i - "1 ~ _ i1.-:-'j,-- ;

~: ~k~a YI-1}~~I~~~~~i6. Pengelik -:r:r- (.~ -n.- Ifl'''-'''-''~-.-.----.---~- J_L_ ..____J ..__ ..__ .