Sistem Tanam Paksa Sebagai Solusi Pengurangan Pencemaran Udara
-
Upload
nailis-saadah -
Category
Documents
-
view
115 -
download
1
Transcript of Sistem Tanam Paksa Sebagai Solusi Pengurangan Pencemaran Udara
SISTEM TANAM PAKSA SEBAGAI SOLUSI PENGURANGAN
PENCEMARAN UDARA KOTA SEMARANG
BIDANG KEGIATAN:
PKM GAGASAN TERTULIS (PKM-GT)
Diusulkan oleh:
Nailis Sa’adah NIM. 4301411140 angkatan 2011
Ida Elwy Nurrokhmah NIM. 4301409061 angkatan 2009
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
SEMARANG
2013
ii
HALAMAN PENGESAHAN
USUL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
1. Judul Kegiatan : SISTEM TANAM PAKSA SEBAGAI SOLUSI
PENGURANGAN PENCEMARAN UDARA
KOTA SEMARANG
2. Bidang Kegiatan : ( )PKM-AI (v) PKM-GT
3. Ketua Pelaksana Kegiatan
4. Nama Lengkap : Nailis Sa’adah
5. NIM : 4301411140
6. Jurusan/Prodi : Kimia/Pendidikan Kimia, S1
7. Universitas : Universitas Negeri Semarang
8. Alamat Rumah/Telp./fax. : Kadilangu RT. 03 RW. III No.38 Demak /
085292600449
9. Alamat email : [email protected]
10. Anggota Pelaksana Kegiatan : 1 orang
11. Dosen Pendamping
a. Nama Lengkap dan Gelar : Dra. Sri Mantini Rahayu S, M.Si
b. N I P : 195010171976032001
c. Alamat Rumah dan No Tel./HP : Jalan Tanggul Mas I/280 Semarang,
08156596292
Semarang, 25 Maret 2013
Menyetujui :
Ketua Jurusan Kimia Ketua Pelaksana Kegiatan
Dra. Woro Sumarni, M. Si Nailis Sa’adah
NIP.19650723 199303 2 001 NIM. 4301411140
Pembantu Rektor Dosen Pendamping
Bidang Kemahasiswaan
Dr. Masrukhi, M. Pd Dra. Sri Mantini R. S, M.Si
NIP.19620508 198803 1 002 NIDN. 0017105005
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas limpahan
rahmat, taufik dan hidayah-Nya. Sholawat dan salam selalu tercurahkan kepada
Nabi Muhammad SAW atas petunjuk untuk selalu berada di jalan yang diridhoi-
Nya. Sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan Program Kreativitas
Mahasiswa-Gagasan Tertulis (PKM-GT) yang berjudul “Sistem Tanam Paksa
Sebagai Solusi Pengurangan Pencemaran Udara KotaSemarang”dengan baik
tanpa suatu halangan yang berarti. Tulisan ini disusun sebagai usulan PKM-GT
tahun 2013.
Penulisan PKM-GT ini dapat terselesaikan berkat dukungan dari semua
pihak. Oleh karena itu, penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang
sebanyak-banyaknya kepada:
a. Bapak Dra. Sri Mantini R. S, M.Si selaku dosen pembimbing yang telah
banyak memberikan bimbingan dan dukungan dalam penyusunan
penulisan PKM-GT.
b. Kedua orang tua, terutama ibu penulis yang selalu memberikan dukungan
dan do’anya serta orang-orang terkasih yang selalu memberi dukungan.
c. Segenap pihak yang telah ikut andil dalam proses penyelesaian penulisan
ini.
Penulis menyadari bahwa penulisan ini masih jauh dari sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan. Semoga
tulisan ini dapat memberi manfaat dan sumbangan ilmiah yang sebesar-besarnya
bagi penulis dan pembaca.
Semarang, 25 Maret 2013
Penulis
iv
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN USULAN PKM-GT ............................................. ii
KATA PENGANTAR ........................................................................................ iii
DAFTAR ISI ....................................................................................................... iv
RINGKASAN ..................................................................................................... v
PENDAHULUAN ............................................................................................... 1
Latar Belakang ............................................................................................. 1
Tujuan ........................................................................................................... 1
Manfaat ......................................................................................................... 2
GAGASAN .......................................................................................................... 2
Kondisi Kekinian .......................................................................................... 2
Solusi yang Pernah Dilakukan ...................................................................... 2
Kehandalan Gagasan Sistem Tanam Paksa .................................................. 3
Pihak-Pihak yang Dapat Dilibatkan dalam Program Sistem Tanam Paksa .. 3
Langkah-Langkah Strategis untuk Mengimplementasikan Tanam Paksa .... 4
KESIMPULAN ................................................................................................... 4
Gagasan yang Diusulkan ................................................................................ 4
Implementasi Sistem Tanam Paksa .............................................................. 6
Manfaat dan Dampak Sistem Tanam Paksa .................................................. 7
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 7
LAMPIRAN ........................................................................................................ 8
Daftar Riwayat Hidup Pelaksana Program .................................................... 8
Biodata Dosen Pembimbing .......................................................................... 9
v
SISTEM TANAM PAKSA SOLUSI PENCEMARAN UDARA
KOTA SEMARANG
Nailis Sa’adah, Ida Elwy Nurrokhmah
Jurusan Kimia, Universitas Negeri Semarang, Semarang
RINGKASAN
Pencemaran udara di kota Semarang merupakan salah satu masalah yang
belum bisa diatasi sampai saat ini. Setiap memasuki musim kemarau, masyarakat
Kota Semarang merasa resah dengan panasnya udara dan banyaknya debu yang
masuk sampai kedalam rumah hingga menempel pada perabotan rumah tangga.
Jika masalah tersebut dibiarkan larut begitu saja, tidak menutup kemungkinan
dapat mengganggu kesehatan sebagian besar masyarakat Kota Semarang.
Tujuan dari penulisan karya ilmiah ini adalah untuk memberikan solusi
kepada Pemerintah Kota Semarang dalam menangani masalah pencemaran udara
serta memperkenalkan sistem baru yang penulis ajukan untuk mengurangi
pencemaran udara.
Dari data yang penulis temukan, sampai 5 Maret 2013, permasalahan
lingkungan yang terjadi di Kota Semarang didominasi kasus pencemaran udara
yang disebabkan karena limbah industri maupun kendaraan bermotor.
Keprihatinan kami atas pencemaran udara yang terjadi di Kota Semarang
membuat penulis berusaha untuk mencari solusi untuk mengatasi permasalahan
tersebut.Terinspirasi dari sistem tanam paksa yang dilakukan oleh bangsa Belanda
ketika menjajah indonesia, penulis menemukan sebuah ide untuk membuat sebuah
sistem yang memiliki nama yang sama namun pelaksanaanya berbeda. Sistem
tanam paksa yang penulis ajukan adalah sebuah sistem yang mengharuskan bagi
masing-masing keluarga di Kota Semarang menanam dan merawat minimal satu
buah pohon. Sistem ini diatur oleh peraturan yang dibuat oleh pemerintah untuk
seluruh masyarakat yang ada di Kota Semarang. Jika sebuah keluarga tidak
memiliki pohon maka dia akan dikenakan sanksi perdata berupa kurungan atau
sejumlah dana yang harus dibayarkan kepada pemerintah.
Metode penulisan yang kami gunakan sebagai bahan analisis dalam tuisan
ini diperoleh dari data sekunder yang diperoleh dari data-data yang ada dalam
pustaka dan tulisan yang berkaitan dengan masalah kajian. Kemudian
dilakukan analisis data dengan menggunakan pendekatan deskriptif, yaitu
menggambarkan, mengemukakan, atau mengurai berbagai data/teori yang telah
ada kemudian diambil sebuah kesimpulan.
Sistem tanam paksa ini direkomendasikan kepada Pemerintah Kota
Semarang sebagai salah satu upaya untuk mengurangi pencemaran udara yang
dalam jangka panjang. Sistem ini memiliki keunggulan, yaitu mengurangi polusi
udara secara berkala dan alami. Selain dapat mengurangi polusi udara, limbah dari
pohon yang berupa daun kering dapat dimanfaatkan untuk pembuatan pupuk
kompos, dan juga daerah sekitar pohon akan lebih teduh.Programnyapun tidak
menghabiskan dana yang begitu banyak, tidak seperti solusi-solusi instan yang
diterapkan selama ini.
1
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Pencemaran udara di Kota Semarang merupakan salah satu masalah yang
belum bisa diatasi sampai saat ini. Setiap memasuki musim kemarau, masyarakat
kota Semarang merasa resah dengan panasnya udara dan banyaknya debu yang
masuk sampai kedalam rumah hingga menempel pada perabotan rumah tangga.
Jika masalah tersebut dibiarkan larut begitu saja, tidak menutup kemungkinan
dapat mengganggu kesehatan sebagian besar masyarakat kota Semarang.
Sampai saat ini sudah ada beberapa program untuk mengurangi pencemaran
udara. Sebagai contoh pengadaan Bus Trans Semarang untuk menekan
penggunaan kendaraan bermotor pribadi. Tetapi dalam pelaksanaanya program
tersebut tidak berpengaruh banyak dalam mengurangi pencemaran udara. pada
kenyataannya keterbatasan armada dan kurang meratanya jalur Bus Trans
Semarang membuat sebagian banyak masyarakat beralih kembali menggunakan
kendaraan pribadi mereka.
Mengacu pada permasalahan-permasalahan di atas, maka diperlukan
alternatif program lain untuk mengatasi pencemaran udara. Dengan melibatkan
seluruh lapisan masyarakat, perlu adanya motivasi agar mereka memiliki
kesadaran untuk menekan terjadinya pencemaran udara. Namun di indonesia
kesadaran masyarakatnya masih lemah, dengan demikian perlu diadakannya
aturan dan sanksi agar dari keterpaksaan itu diharapkan kesadaran masyarakat
akan muncul.Untuk itulah perlu menambahkan sedikit inovasi dengan
menambahkan sebuah peraturan dan sanksi hukum. Program ini dapat dilakukan
dengan membuat peraturan agar setiap kapala keluarga (KK) harus menanam dan
merawat sebuah pohon dan jika tidak maka akan dikenakan sanksi.
Kelebihan dari program ini adalah adanya sanksi hukum yang memaksa
masyarakat untuk melakukan penanaman pohon. Berbeda dengan anjuran-anjuran
yang ada selama ini diabaikan, jika penanaman pohon ini sudah menjadi suatu
kewajiban maka lama-lama orang akan terbiasa menanam dan merawat tanaman.
Oleh karena itu, dengan mempertimbangkan latar belakang diatas, penulis
merumuskan karya tulis dengan judul “Sistem Tanam Paksa Sebagai Solusi
Pengurangan Pencemaran Udara Kota Semarang”.
Tujuan
Berdasarkan uraian pada latar belakang, tujuan penulisan ini adalah
sebagai berikut:
1. Mengenalkan dan memaparkan “Sistem Tanam Paksa” sebagai solusi
untuk mengurangi pencemaran udara di Kota Semarang.
2. Menjelaskan bagaimana langkah-langkah pelaksanaan “Sistem Tanam
Paksa”
3. Mendeskripsikan keunggulan dan manfaat yang akan didapat dari
pelaksanaan program ini.
2
Manfaat
Berdasarkan uraian pada latar belakang, manfaat penulisan ini adalah
sebagai berikut:
1. Memberikan solusi untuk pemerintah dalam mengatasi masalah
pencemaran udara di Kota Semarang.
2. Dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan kesehatan lingkungan.
GAGASAN
Kondisi Kekinian
Berdasarkan dokumentasi, 3 tahun terakhir pencemaran udara telah
mendominasi permasalahan lingkungan yang terjadi di Kota Semarang. Padahal
sebelum tahun 2009, permasalahan lingkungan didominasi oleh kasus pencemaran
air. Tingginya permasalahan pencemaran udara tersebut diantaranya berupa bau,
debu, dan asap. Beberapa penyebab terjadinya masalah tersebut adalah asap
kendaraan bermotor dan asap pabrik. Masih banyaknya kandaraan bermotor yang
sudah tidak layak jalan atau dapat dikatakan kendaraan bermotor yang sudah tua
dan mesinnya tidak terawat dengan baik merupakan penyumbang meningkatnya
pencemaran udara. Selain itu, kurangnya kontrol dari badan terkait tentang limbah
buangan pabrik industri yang mengepul di udara juga salah satu penyumbang
semakin meningkatnya pencemaran udara yang terjadi di Kota Semarang.
Sampai tahun 2012, terdapat 8 titik penyumbang terbesar meningkatnya
pencemaran udara, yaitu di Kawasan Industri dan Terminal Terboyo, Kawasan
Industri Simongan, Kawasan Industri Candi, Stasiun Poncol, Stasiun Tawang,
Tlogosari, Kawasan Simpang Lima, dan Kawasan Tugu Muda.
Pesatnya laju pembangunan sarana dan prasarana fisik di wilayah Kota
Semarang dan sekitarnya telah berdampak pada berkurangnya populasi tegakan
pohon, baik yang berada di ruang-ruang terbuka publik, maupun yang berada di
ruang-ruang milik privat. Di sisi lain kegiatan-kegiatan industri, transportasi,
konstruksi, perdagangan, pusat-pusat perkantoran dan aktivitas rumah tangga
berkembang demikian pesat, dengan dampaknya ialah akumulasi aneka jenis
polutan di lingkungan kota, termasuk di udaraakibat semakin menyusutnya ruang-
ruang hijau.
Solusi yang Pernah Diterapkan
Selama ini Kota Semarang telah ditawarkan beberapa solusi untuk
menangani pencemaran udara. Program-program tersebut antara lain pengadaan
Bus Trans Semarang, mengalihfungsikan alun-alun kota menjadi taman kota, One
Man One Tree oleh Universitas Negeri Semarang, dan Car Free Day setiap hari
Minggu di beberapa titik. Sejauh ini penanggulangan pencemaran udara lebih
terfokus pada menekan penggunaan kendaraan bermotor, namun pada
kenyatannya program tersebut malah menimblkan masalah lain. Seperti
pengadaan Bus Trans Semarang yang kurang maksimal karena kurangnya jumlah
3
armada dan kurang meratanya jalur yang dilalui Bus Trans Semarang malah
membuat sebagian masyarakat beralih kembali menggunakan kendaraan pribadi
yang mereka miliki.
Kehandalan Gagasan Sistem Tanam Paksa
Gagasan tanam paksa ini terinspirasi dari program pemerintah belanda
ketika menjajah Indonesia. Sistem Tanam Paksa (Culture Stelsel), adalah
peraturan yang dikeluarkan oleh Gubernur Jenderal Johannes Van Den Bosch
pada tahun 1830 yang mewajibkan setiap desa menyisihkan sebagian tanahnya
(20%) untuk ditanami komoditi ekspor, khususnya kopi, tebu, dan tarum (nila).
Hasil tanaman ini akan dijual kepada pemerintah kolonial dengan harga yang
sudah dipastikan dan hasil panen diserahkan kepada pemerintah kolonial.
Berbeda dengan Sistem Tanam Paksa yang dicanagkan oleh Gubernur
Jenderal Johannes Van Den Bosch, Sistem Tanam Paksa ini penulis ajukan untuk
menanggulangi pencemaran udara di Kota Semarang. Program ini tidak akan
merugikan masyarakat seperti dulu, hanya namanya saja yang sama.
Pelaksanaanya adalah dengan membuat Peraturan Daerah (Perda) yang
didalamnya terdapat peraturan untuk masyarakat agar setiap Kepala Keluarga
menanam dan merawat minimal satu pohon, dan jika ada Kepala Keluarga yang
tidak memiliki maka akan dikenakan sanksi. Meskipun awalnya dipaksa, namun
lama-kelamaan akan menjadi sesuatu yang biasa dan tidak akan menjadi beban
lagi bagi masyarakat. Dengan demikian secara tidak langsung, program ini tidak
hanya berimbas pada penanganan pencemaran udara, tetapi juga dapat berimbas
pada penanganan banjir dan memupuk kesadaran masyarakat akan kelestarian
lingkungan.
Pihak-Pihak yang Dapat Dilibatkan dalam Sistem Tanam Paksa
Beberapa pihak yang dapat diajak kerjasama untuk membantu
mengimplementasikan Sistem Tanam adalah:
Pemerintah Kota Semarang
Sebagai pemegang wewenang di Kota Semarang, maka pemerintah
memiliki hak untuk membentuk peraturan untuk masyarakatnya. Dalam Sistem
Tanam Paksa yang direalisasikan di Jakarta ini, Pemerintah Kota Semarang
memiliki tugas untuk membuat peraturan yang ditujukan untuk seluruh
masyarakat Kota Semarang. Diharapkan dengan peraturan resmi yang dibuat oleh
pemerintah ini, masyarakat akan mematuhi dan menjalankannya.
Masyarakat Semarang
Dalam Sistem Tanam Paksa ini, masyarakat adalah bagian yang sangat
penting, karena program ini adalah program yang mengedepankan partisipasi
seluruh lapisan masyarakat. Masyarakat Semarang lah yang nantinya akan
bersama-sama menanam pohon untuk mengatasi masalah pencemaran udara yang
terjadi di Semarang.
4
Aparat Desa atau Aparat Keamanan
Peran aparat Desa atau aparat keamanan dalam program ini adalah sebagai
pengawas pelaksanaan program. Jadi masing-masing desa bertanggung jawab
untuk mengawasi masyarakatnya dan melaporkanya ke aparat keamanan jika ada
yang melanggar peraturan pemerintah tentang Tanam Paksa.
Perum Perhutani.
Perum Perhutani adalah Badan Usaha Milik Negara di Indonesia yang
memiliki tugas dan wewenang untuk menyelenggarakan perencanaan,
pengurusan, pengusahaan dan perlindungan Hutan di wilayah kerjanya. Karena
bergerak di bidang kehutanan maka Perhutani dapat dilibatkan dalam Program
Sistem tanam paksa ini sebagai penyedia bibit pohon yang nantinya akan ditanam
oleh masyarakat Kota Semarang.
Langkah-Langkah Strategis untuk Mengimplementasikan Sistem Tanam
Paksa
Untuk mengimplementasikan Sistem Tanam Paksa perlu dilakukan
langkah-langkah strategis agar tujuan Tanam Paksa ini dapat tercapai dengan
maksimal. Langkah-langkahnya yaitu:
Langkah pertama, Pemerintah membuat Peraturan Daerah(Perda) yang
didalamya mengatur agar setiap Kepala Keluarga menanam dan merawat minimal
satu tanaman dan membuat sanksi bagi yang melanggarnya.
Langkah kedua, dibentuk petugas yang mengawasi penanaman pohon.
Agar lebih efektif dan efisien, tugas ini ditugaskan kepada kepala desa. Dengan
demikian pengawasan pelaksanaannya diharap dapat berjalan dengan baik dan
Peraturan Daerahnya dapat ditegakkan dengan baik dan merata di seluruh
Indonesia.
Langkah ketiga, masyarakat secara serempak menanam masing-masing
satu pohon untuk satu Kepala Keluarga di lahan sekitar rumahnya. Dan jika
masyarakat ada yang tidak memiliki lahan maka penanamannya dilakukan di
lahan yang disediakan pemerintah seperti ditepi jalan, dekat gedung
pemerintahan, terminal, stasiun, maupun di pinggir sungai.
KESIMPULAN
Gagasan yang Diusulkan
Pencemaran udara yang terjadi di Kota Semarang menyebabkan masalah
yang kompleks, mulai dari tebalnya debu, asap yang menyesakkan, dan juga
panasnya udara di siang hari. Apalagi pada musim kemarau, tentunya semakin
meresahkan warga Semarang. Banyak orang yang ikut prihatin dengan masalah
pencemaran udara yang melanda setiap hari, bahkan cenderung meningkat dari
hari ke hari. Pemerintah pun telah menerapkan beberapa program untuk
mengatasinya namun masih saja belum ada manfaat yang dirasakan. Dari
5
keprihatinan ini penulis ingin mencoba memberikan solusi untuk mengatasi
masalah pencemaran udara di Kota Semarang. Solusi yang penulis tawarkan
adalah ”Sistem Tanam Paksa”.
Sistem Tanam Paksa adalah sebuah program untuk mengatasi pencemaran
udara di Kota Semarang dalam jangka panjang yang melibatkan partisipasi
masyarakat. Program ini membantu pemerintah dalam menangani pencemaran
udara tanpa harus mengeluarkan biaya yang besar, hanya memerlukan
pengawasan dan kesabaran karena ini program yang berjangka panjang.
Berikut ini kami paparkan mekanisme kerja Sistem Tanam Paksa:
Peraturan
Peraturan dibuat oleh pemerintah Kota Semarang. Didalamnya terdapat
pasal-pasal yang mengatur tentang pelaksanaan Sistem Tanam Paksa.
Sosialisasi
Sosialisasi juga dilakukan oleh Pemerintah Kota Semarang untuk seluruh
warga masyarakat Jakarta. Sosialisasi ini dilakukan setelah peraturan telah di buat
dan dapat dilakukan melalui media elektronik seperti radio atau televisi agar info
tersebar lebih cepat dan merata.
Pengadaan Bibit Tanaman
Pengadaan bibit tanaman dibantu oleh perum perhutani, yang merupakan
badan yang mengelola kehutanan. Pohon yang ditanam adalah pohon-pohon yang
dapat menyerap partikel debu secara maksimal. Salah satunya adalah pohon
kersen atau talok(Muntingia calabura L.).Maafaat ekologisdari tanaman kersen
adalah mampu mengikat partikel debu di udara. Meskipundaun tanaman kersen
berukuran kecil, daun tanaman mampu menjerat partikel debu di udara dalam
jumlah yang banyak. Dengan demikian tanaman kersen dipecaya berperan dalam
memperbaiki dan manjaga keseimbangan tantanan lingkungan perkotaan yang
kondisi lingkungannya semakin memprihatinkan.
Pengaruh lainnya terhadap tatanan lingkungan kita yaitu dapat
meningkatkan tingkat kesejukan udara dimana tempat kita tinggal. Udara yang
bebas partikel debu tentunya akan mengurangi tingkat penyebaran penyakit yang
diakibatkan partikel debu ataupun debu yang merupakan media penyebaran
penyakit tersebut. Selain itu, limbah dari pohon kersen ini yang berupa daun yang
telah berguguran dapat dimanfaatkan untuk pembuatan pupuk kompos. Dimana
pupuk kompos dapat menyuburkan tanah dan tanaman.
Selain dapat mengurangi pencemaran udara dan merindangkan, pohon
kersen juga menghasilkan buah yang berwarna merah dan manis serta dapat
dimakan. Burung-burung pemakan buah, seperti kelompok merbah dan burung
cabe, sering mengunjungi pohon ini di waktu siang untuk memakan buah atau sari
buahnya yang manis. Di waktu hari gelap, berganti aneka jenis kelelawar
pemakan buah yang datang dengan tujuan yang sama. Biji kersen tidak tercerna
oleh burung dan codot, karena itu kedua kelompok hewan ini sekaligus berfungsi
sebagai penyebar bijinya.
6
Penanaman
Penanaman pohon dilakukan setelah adanya sosialisasi dari pemerintah.
Bibit pohon yang akan ditanam disediakan oleh pemerintah bekerja sama dengan
perum perhutani. Penanamannya dilakukan di lahan milik pribadi atau lahan yang
disediakan oleh pemerintah sepertiditepi jalan, dekat gedung pemerintahan,
terminal, stasiun, maupun di pinggir sungai.
Pengawasan
Pengawasan dilakukan oleh aparat desa, setiap desa bertanggung jawab
terhadap warganya. Jika ada yang melanggar maka aparat desa melaporkan
kepada aparat keamanan atau polisi.
Sanksi
Sanksi yang diberikan kepada Kepala Keluarga yang tidak memiliki pohon adalah
sebuah sanksi perdata. Sanksinya berupa kurungan maksimal 1 tahun atau denda
maksimal 50 juta.
Waktu
Waktu yang diperlukan untuk program ini cukup lama, karena ini merupakan
program jangka panjang. Dibutuhkan minimal 4 tahun agar pohon sudah cukup
tinggi dan mampu mengurangi pencemaran udara.
Implementasi Tanam Paksa
Sistem Tanam Paksa merupakan program yang mengharuskan menanam
minimal 1 pohon untuk masing-masing Kepala Keluarga. Pelaksanaannya oleh
seluruh masyarakat Kota Semarang tidak terkecuali, diatur dan diawasi oleh
pemerintah. Setiap Pengajuan Kartu Keluarga yang baru harus memenuhi
persyaratan Sistem Tanam Paksa dengan menanam dan seterusnya merawatnya.
Jika pohon yang dimiliki oleh suatu Kepala Keluarga mati atau rusak, maka dia
wajib untuk menanam pohon yang baru
Sistem tanam paksa ini mengurangi pencemaran udara dengan cara yang
berbeda, sistem ini lebih mengarah ke penanganan secara perlahan tapi pasti.
Dengan program ini pencemaran udara tidak akan dapat diatasi dalam satu atau
dua tahun, namun dalam waktu yang cukup lama, yakni minimal lima tahun,
namun. Meski demikian, hasilnya akan permanen dalam mengurani pencemaran
udara tanpa harus mengeluarkan dana banyak setiap tahunnya. Dengan cara ini
secara tidak langsung juga menambah kesadaran akan kecintaan lingkungan
terhadap linggkungan meskipun pada awalnya dilakukan dengan paksaan dan
kedepanya diharapkan akan terbentuk generasi muda yang peduli akan
lingkungan.
Kemudian untuk selanjutnya, jika program ini berhasil maka akan jadi
contoh bagi kota-kota lain atau bahkan negara-negara lain dalam menangani
7
masalah pencemaran udara yang meresahkan. Jika banyak yang mengikuti sistem
ini, tentu bumi kita juga akan lebih hijau dan dapat menghambat laju global
warming.
Manfaat dan Dampak Sistem Tanam Paksa
Sesuai dengan sistem, pelaksanaan dan pengawasannya, maka diharapkan
Sistem Tanam Paksa Tersebut memiliki beberapa manfaat. Manfaat utama dari
Program ini adalah sebagai solusi pengurangan pencemaran udara di Kota
Semarang dalam jangka panjang yang diharapkan mampu mengatasi pencemaran
udara secara tuntas.Selain manfaat utama tersebut, terdapat beberapa dampak
positif, antara lain:
1. Membangun kesadaran masyarakat untuk mencintai lingkungan, walaupun
pada awalnya masyarakat dipaksa dengan peraturan ini, lama-kelamaan mereka
akan terbiasa dengan tugas ini dan melakukannya dengan sukarela.
2. Menyejukkan udara di Indonesia
3. Membantu menyerap CO2, salah satu gas rumah kaca yang dapat menyebabkan
global warming.
4. Membantu penyerapan air sehingga air tanah diharapkan lebih higienis.
5. Mencegah terjadinya erosi oleh air hujan yang dapat menyebabkan lepasnya
partikel tanah dan mengakibatkan pendangkalan sungai akibat sedimentasi.
6. Membantu menyembuhkan beberapa jenis penyakit dengan mengkonsumsi
buahnya.
7. Menyediakan makanan bagi beberapa jenis hewan.
8. Membantu menyediakan bahan dalam pembuatan pupuk kompos.
DAFTAR PUSTAKA
Bagus.2011.Politik Kolonial Van Den Bosch Sistem.Diambil pada 25 Februari
2013 dari bagusdewan.blogspot.com.
Perhutani.Diambil pada 25 Februari 2012 dari wikipedia.org.
Cordero, Eugene.2002.Atmospheric Chemistry.Diambil pada 25 Februari 2013
dari chamistryexplained.com.
Banjarnahor, Donald.2013.LINGKUNGAN HIDUP: Semarang Mulai Dikepung
Pencemaran Udara.Diambil pada 5 Maret 3013 dari bisnis-jateng.com
Kersen.Diambil pada 5 Maret 2013 dari wikipedia.org.
Anonim.2011.Khasiat Buah Kersen: Untuk Obat Alami Asam Urat.Diambil pada
5 Maret 2013 dari herbal.web.id
Anonim.2008.Polusi Udara Lebihi Ambang Batas.Diambil pada 5 Maret 2013
dari suaramerdeka.com
Riani, Dede.2011.Kotornya Udara Semarang.Diambil pada 5 Maret 2013 dari
greenradio.fm
8
LAMPIRAN
1. Daftar Riwayat Hidup Tim Pelaksana Program
a. Ketua
Nama :Nailis Sa’adah
NIM :4301411140
Jenis Kelamin :Perempuan
Tempat, Tanggal Lahir :Demak, 18 September 1993
Fakultas :MIPA
Prodi/Jur/Semester :Pendidikan Kimia /Kimia /III
Alamat rumah :Kadilangu RT 03/III No. 38 Demak
Alamat Semarang :Jalan Tman Siswa Gang Dahlia II Banaran-
Gunungpati
No Telepon :085292600449
Email :[email protected]
Riwayat Pendidikan :- SDN Kadilangu I lulustahun 2005
- SMPN 2 Demak lulus tahun 2008
- SMAN 1 Demak lulus tahun 2011
Pengalaman Organisasi : Computational Chemistry Club
b. Anggota 2
Nama :Ida Elwy Nurrokhmah
NIM :4301409061
Jenis Kelamin :Perempuan
Tempat, Tanggal Lahir :Pemalang, 17Februari 1991
Fakultas :MIPA
Prodi/Jur/Semester :Pend. Kimia, S1 /Kimia /III
Alamat rumah :Simpur RT 04/03, Belik, Pemalang.
Alamat Semarang :Banaran, Gunung Pati, Semarang
No Telepon :085742828491
Email :[email protected]
Riwayat Pendidikan :- SDN02 Kayugiyang, lulus tahun 2002
- SMP Tkhassus Al-Qur’an Wonosobo
lulustahun 2006
- SMAN 2 Purwokerto lulus tahun 2009
Pengalaman Organisasi :Computational Chemistry Club
9
2. Biodata Dosen Pembimbing
Nama Lengkap : Dra. Sri Mantini R. S., M.Si
Golongan Pangkat & NIP : IV c/ 19501017 197603 2 001
Jabatan fungsional : Lektor Kepala
Jabatan struktural : -
Fakultas : MIPA
Perguruan Tinggi : Universitas Negeri Semarang
Bidang Keahlian : Kimia Anorganik
Alamat Rumah dan No Tel/ HP : Jalan Tanggul Mas I/280
Semarang, 08156596292
Semarang, 25 Maret 2013
Dosen Pembimbing
Dra. Sri Mantini R. S., M.Si
NIDN. 0017105005