Sistem Sirkulasi
-
Upload
iisislamiyah -
Category
Documents
-
view
19 -
download
1
description
Transcript of Sistem Sirkulasi
SISTEM SIRKULASI
Oleh:
Nama : Iis Islamiyah NIM : B1J03092 Rombongan : VII Kelompok : 4 Asisten : Evelin Agusti Tjasmana
LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN I
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS BIOLOGIPURWOKERTO
2014
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Darah adalah sirkulasi dalam tubuh dan terjadi pengiriman oksigen dari
paru-paru ke seluruh tubuh. Kunci sirkulasi darah dalam tubuh hewan adalah
biorheologi yaitu cabang ilmu biologi yang mempelajari arus perubahan bentuk
darah terhadap pengaruh lingkungan. Biorheologi mempelajari tentang darah yang
diistilahkan dengan hemoreology. Tujuan biorheologi adalah untuk mempelajari
aliran darah dalam interaksinya dengan lingkungan sekitar, termasuk di dalamnya
makro dan mikro sirkulasi (Karsheva et al., 2009)
Sistem sirkulasi adalah sistem transport yang menyuplai zat-zat yang
diabsorpsi dari saluran pencernaan dan oksigen ke jaringan. Sistem sirkulasi juga
mengembalikan karbondioksida ke paru-paru dan produk-produk metabolisme
lainnya ke ginjal, berfungsi dalam pengaturan temperatur tubuh dan
mendistribusikan hormon-hormon dan zat-zat lain yang mengatur fungsi sel.
Darah, yaitu pembawa zat-zat ini dipompakan melalui sistem tertutup yang pada
mamalia (Ganong,1995).
Sistem peredaran terdiri dari sistem pembuluh darah dan sistem pembuluh
limfa. Sistem pembuluh darah terdiri atas jantung, sebuah organ yang membawa
darah arteri, yang membawa darah ke organ-organ dan jaringan-jaringan, kapiler
saluran kecil yang beranastomose, membelah diri dan menyediakan diri untuk
pertukaran berbagai zat antara darah dan jaringan, dan vena yang mengembalikan
darah ke jantung (Bevelender dan Ramaley, 1988). Kapiler merupakan pembuluh
darah yang amat kecil yang hampir keseluruhannya terdiri atas endotel yang
merupakan terusan dari epitel squamosa sederhana yang menyelimuti jantung
serta pembuluh-pembuluh darah. Dinding tipis pada pembuluh darah berfungsi
sebagai mambran permeable yang bersifat selektif yang memungkinkan oksigen,
air dan nutrien keluar masuk sel-sel jaringan. Peredaran darah melewati kapiler
tersebut selain melewati pembuluh darah (Frandson, 1996).
Aliran darah dari arteri ke kapiler-kapiler arteri kemudian ke jaringan
tubuh. Vena merupakan kebalikan arteri, aliran darahnya menuju jantung.
Tekanan darah vena lebih kecil dari arteri. Darah mengalir melalui kapiler-kapiler
vena ke vena yang lebih besar dan kemudian ke jantung (Hadikastowo, 1982).
Menurut Fajarwati (1982) arteri bedinding tebal elastis, berdenyut dengan teratur,
mempunyai kelep hanya pada permukaan aorta, aliran darah dari jantung ke
jaringan tubuh dan paru-paru, warnanya merah muda, arah aliran pada
percabangan menyebar. Vena berdinding tipis tidak elastis, tidak berdenyut,
warna merah tua dan arah alirannya pada percabagan mengumpul.
Vena adalah pembuluh yang menyalurkan darah kembali kejantung.
Ukuran vena vertebrata lebih besar dan mempunyai dinding yang lebih tipis dan
lembek, karena lebih besar maka vena dapat memuat darah lebih banyak dan
merupakan tempat persediaan darah yang penting. Arteri adalah pembuluh yang
keluar dari jantung menuju kapiler (ruang hemosel). Arteri pada vertebrata
dilapisi oleh endotel dan memiliki dinding yang relatif tebal yang mengandung
jaringan ikat elastis dan otot polos. Dinding arteri besar yang keluar dari jantung
vertebrata mengandung banyak sekali jaringan ikat. Kekuatan setiap systole
ventrikel mendorong darah kedalam arteri da elebarkannya agar dapat
menampung darah tersebut (Ville, et al., 1984).
Hewan yang memiliki aktivitas metabolisme tinggi memerlukan sistem
sirkulasi khusus. Sistem sirkulasi khusus tersebut diperlukan untuk menjamin
adanya pergerakan cairan (beserta sejumlah besar zat yang terlarut didalamnya) ke
seluruh tubuh secara cepat. Hewan berukuran kecil berbagai macam zat makanan,
gas respiratori, dan sisa metabolisme dapat berdifusi melalui ruang antar sel
dengan mudah (Isnaeni, 2006).
Sistem sirkulasi hewan vertebrata merupakan sistem sirkulasi tertutup,
yakni darah senantiasa berada dalam tabung kapiler, arteri dan vena. Hewan
vertebrata memiliki jantung yang berperan dalam sirkulasi darahnya. Namun
demikian sistem sirkulasi tersebut bervariasi dari satu kelompok hewan dengan
yang lainnya ditinjau dari mekanisme pemompaan, jumlah ruang dalam
jantungnya dan sistem peredarannya (Yuwono, 2001).
1.2. Tujuan
Tujuan dari praktikum kali ini adalah untuk melihat sirkulasi darah pada
ikan dan membedakan aliran darah vena dan arteri.
I. MATERI DAN CARA KERJA
2.1. Materi
Bahan yang digunakan pada praktikum kali ini larva ikan Gurami
(Osphoronemus gouramy).
Alat yang digunakan pada praktikum kali ini adalah,mikroskop, cavity
slide, pipet dan tissue.
2.2. Cara Kerja
1. Larva ikan gurami (Osphoronemus gouramy) diambil dari akuarium
dengan menggunakan pipet.
2. Larva ikan gurami (Osphoronemus gouramy) diletakkan pada cavity slide
3. Cavity slide yang berisi larva ikan gurami(Osphoronemus gouramy)
diletakkan dibawah mikroskop untuk diamati.
4. Sirkulasi darah larva ikan gurami (Osphoronemus gouramy) yang berada
di bawah mikroskop diamati secara teliti.
5. Gerakan surkulasi darah arteri dan vena didokumentasikan.
II. HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1. Hasil
Tabel 3.1.1 Pengamatan Sirkulasi Darah
Gambar 3.1. 1. Sistem Sirkulasi Pada Larva Ikan Gurami
Keterangan :
1. Vena
2. Arteri
2
1
PERBEDAAN ARTERI VENA
1. Tekanan Lebih Besar Lebih Kecil
2. Kecepatan Lebih Cepat Lebih Lambat
3. Arah Aliran Jantung Ke Seluruh Tubuh Ke Jantung
4. Pola Aliran Menyebar Mengumpul
5. Dinding Tebal dan Elastis Tipis dan Kaku
6. Jumlah katup Ada satu Banyak
7. Ukuran Lebih kecil Lebih besar
8. Warna Lebih Terang Lebih Gelap
9. Kadar O2 Lebih Banyak Lebih Sedikit
10. Letak Di dalam Di tepi
3.2. Pembahasan
Darah adalah suatu jaringan ikat yang mempunyai dua komponen, yaitu
komponen cairan (plasma darah) dan komponen sel darah yang terdiri dari tiga
macam yaitu eritrosit berfunsi untuk transfer oksigen dan karbon dioksida,
leukosit yang berfungsi sebagai ketahanan tubuh dan trombosit untuk
homeostasis/keseimbangan. Darah dianggap sebagai jaringan khusus yang
menjalani sirkulasi. Aliran darah dalam seluruh tubuh menjamin lingkungan yang
tetap, supaya semua sel serta jaringan mampu melaksanakan fungsinya.
(Frandson, 1996 ).
Ikan merupakan vertebrata tertua dan mempunyai sistem sirkulasi primitif.
Sistem sirkulasi darah yang diamati pada praktikum kali ini adalah sirkulasi darah
pada larva ikan gurami.Ville, et al., (1984) mengemukakan ikan termasuk ke
dalam sub fillum vertebrata. Kebanyakan hewan vertebrata sistem sirkulasinya
adalah sistem peredaran darah tertutup yaitu arah senantiasa berada dalam tabung
kapiler, arteri dan vena. Selain itu hewan vertebrata mempunyai organ yang
berfungsi untuk memompa darah yaitu jantung. Sistem peredaran darah pada ikan
merupakan sistem peredaran darah tunggal, dimana darah setiap kali beredar
melewati jantung hanya satu kali. Jantung ikan, terdiri dari satu atrium dan satu
ventrikel, darah dipompa oleh jantung melalui bulbus arteriosus menuju aorta
ventral, kemudian aorta ventral memasuki darah vena menuju insang melalui
arteri branchial (Schmidt dan Nielson, 1990). Menurut Frandson (1996) sistem
sirkulasi darah pada ikan adalah sistem peredaran darah tertutup, yaitu sirkulasi
dimana arah peredarannya senantiasa berada dalam tabung kapiler, arteri dan
vena.
Gambar mekanisme sistem sirkulasi pada larva ikan gurami
Jtg
Insang Jaringan
Jtg
Insang Jaringan
Menurut Jati (2007) ikan memiliki jantung beruang dua yang terdiri dari
sebuah bilik (ventrikel) dan sebuah serambi (atrium). Jantung terletak di bawah
faring di dalam rongga dada. Selain itu, pada jantung terdapat organ sinus
venosus, yaitu struktur penghubung berupa rongga yang menerima darah dari
vena untuk dialirkan ke serambi jantung. Organ ini dikenal alat pacu jantung.
Darah dari seluruh tubuh yang banyak mengandung CO2 masuk ke jantung
melalui vena dan berkumpul di sinus venosus kemudian masuk ke serambi.
Selanjutnya, darah dari serambi masuk ke bilik dan dipompa menuju insang
melewati konus arteriosus, aorta ventralis, dan emepat pasang arteri afferen
brakhiaslis. Pada arteri afferen brakhialis oksigen diikat oleh darah, selanjutnya
melalui aorta dorsalis, darah diedarkan ke seluruh tubuh. Adanya sistem vena,
darah di kembalikan dari bagian kepala dan badan menuju jantung.
Hewan vertebrata memiliki jantung berperan dalam sirkulasi darah. Sistem
sirkulasi tersebut bervariasi dari satu kelompok hewan dengan lainnya tergantung
dari mekanisme pemompaan, jumlah ruang dalam jantung dan sistem
peredarannya. Sistem sirkulasi darah terbuka adalah sistem sirkulasi dimana darah
beredar tidak selalu melaui pembuluh darah (Yuwono, 2001).
Sistem darah terbuka biasanya merupakan sistem bertekanan rendah darah
dibawa langsung ke organ. Sistem darah terbuka biasanya terdapat pada hewan
invertebrata Misalnya Arthropoda (Yuwono, 2001). Sistem peredaran darah
tertutup, darah tidak pernah keluar dari pembuluhnya, jadi tidak ada hubungan
langsung dengan sel tubuh di sekitarnya. Darah memberikan bahan materi dengan
perantara difusi melalui dinding tipis dari kapiler darah, dan kembali ke jantung
melalui seri pembuluh yang kedua. Seri pertama dinamakan sistem arteri dan seri
kedua disebut vena. Hewan yang memiliki sistem peredaran darah tertutup adalah
kelas Aves, Amphibi, Mamalia, Pisces, dan Reptil (Djuhanda,1982).
Sistem peredaran darah dapat dibagi menjadi dua macam, yaitu : sistem
peredaan darah dan sistem peredaran limfe. Organ utama dari sistem peredaan
darah adalah jantung yang bertindak sebagai pompa tekan merangkap pompa
hisap. Selain itu terdapat kapiler, yaitu saluan kecil yang beranastomose,
membelah diri dan berfungsi sebagai temat perlakuan zat antara darah dan
jaringan. Organ lainnya adalah arti dan vena, yaitu pembuluh darah yang
meninggalkan dan menuju ke jantung (Djuhanda,1982).
Sistem sirkulasi tertutup dapat dibagi menjadi beberapa tipe didasarkan
pada komponen penyusun jantung (ventrikel dan atrium) dan bagaimana darah
bersikulasi di seluruh tubuh hewan. Sistem sirkulasi tertutup sederhana dapat
ditemui pada ikan. Darah meninggalkan jantung dari ventrikel menuju ke insang
yang merupakan tempat pertukaran oksigen dan selanjutnya ke seluruh jaringan
tubuh sebelum kembali ke atrium jantung, untuk memulai siklus lagi. Tipe
sirkulasi ini disebut sirkulasi tunggal. Kerugian utama pada sistem ini adalah
adanya tekanan yang hilang ketika darah melalui insang. Akibatnya, darah yang
mengalir ke jaringan menjadi lambat, karena gradien tekanan yang mengendalikan
kekuatan untuk peredaran darah berkurang. Sedangkan peredaran darah ganda
contohnya pada manusia, terdiri peredaran darah kecil (jantung –paru-paru –
kembali ke jantung) dan peredaran darah besar (jantung – seluruh tubuh dan
kembali ke jantung). Peredaran ini melewati jantung sebanyak 2 kali. Oleh karean
itu peredaran darah seperti ini disebut dengan peredaran darah ganda (Kay, 1998).
Fungsi terpenting darah adalah pengangkutan, terutama untuk mengakut
oksigen dan karbondioksida, disamping fungsi-fungsi lainnya termasuk kekebalan
dan homeostasis. Secara garis besar fungsi darah yang terpenting meliputi hal-hal
berikut :
1. Pengangkutan nutrient dari saluran pencernaan ke jaringan, dan dari
organ-organ penyimpanan.
2. Pengangkutan produk ekskretori dari jaringan ke organ eksretori, dari
jaringan tempat sintesis (misalnya urea dari dalam hati ke ginjal).
3. Pengangkutan gas (oksigen dan karbon dioksida) antara organ respiratori
dan jaringan.
4. Pengangkutan hormon (misalnya adernalin : respon cepat dan hormon
pertumbuhan : respon lambat).
5. Pengangkutan sel fungsi nonrespiratori (contoh leukosit vertebrata)
(Suharno, 1991).
Fungsi utama sistem peredaran darah yaitu mendistribusikan metabolit dan
oksigen ke seluruh sel tubuh organisme serta mengumpulkan sisa buangan dan
karbondioksida untuk dieksresikan. Selain itu, menyelenggarakan termoregulasi
dan distribusi hormon ke tempat-tempat tertentu (Suharno, 1991). Storer and
Usinger (1987) menyatakan bahwa pada prinsipnya fungsi sistem sirkulasi
membawa oksigen dan karbondioksida diantara organ respirasi dan organ
jaringan. Membawa zat-zat makanan dan air dari sistem pencernaan ke organ lain,
zat-zat makanan untuk disimpan dalam organ maupun jaringan. Membawa bahan
organik dan mineral yang tidak terpakai bersama air dibawa ke organ ekskresi
serta membawa hormon dan kelenjar endokrin ke organ yang membutuhkan.
Peningkatan atau penurunan tekanan darah rata-rata akan mempegaruhi
homeostatis di dalam tubuh. terdapat berbagai pusat yang mengawasi dan
mengatur perubahan tekanan darah yaitu sistem saraf, sistem humoral dan sistem
hemodinamik (Kusmiyati, 2009)
Hasil yang diperoleh dalam praktikum ini menunjukkan bahwa pembuluh
darah arteri berwarna merah (lebih terang) dengan alirannya divergen ke jaringan
meninggalkan jantung, kecepatan aliran darahnya cepat serta memiliki banyak
oksigen. Sedangkan pembuluh darah vena memiliki warna merah (lebih gelap)
dengan aliran darahnya konvergen menuju jantung serta hanya mengandung
sedikit oksigen. Arteri memiliki dinding yang elastis sedangkan vena memiliki
dinding yang tidak elastis. Hal ini sesuai dengan pernyataan Kay (1998)
keelastisan kedua dinding pembuluh ini sangat penting dalam proses sirkulasi
darah. Dinding arteri lentur, membantu kearah bagian berikut dari arteri dan
menjadi lebar. Relaksasi otot tubuh menimbulkan gerakan memerah pada vena
dan memaksa darah mengalir ke jantung.Pembuluh darah arteri meninggalkan
jantung dengan aliran yang cepat, sedangkan pembuluh darah vena, darah menuju
ke jantung, jadi selalu dipompa oleh jantung. Pembuluh vena tidak mendapat
tekanan pompa klep jantung sehingga alirannya lebih lambat (Parker & William,
1978).
Pembuluh darah arteri memiliki dinding yang lebih tebal dan elastis, bila
dibandingkan dengan pembuluh pada dinding vena, hal ini sesuai dengan
kegunaannya, yaitu untuk mengangkut darah yang kaya O2 dengan aliran darah
yang cepat. Tekanan jantung pada pembuluh arteri ini sangat kuat sehingga
dibutuhkan pembuluh darah yang besar dan diimbangi dengan keelastisan dari
dinding pembuluh darah arteri ini (Storer dan Usinger, 1987). Dari hasil penelitian
Ying He, et al., (2003), menunjukkan bahwa sebagai viskositas meningkat,
tekanan tertinggi dan terendah juga meningkat signifikan, dan suhu darah di
perifer arteri menurun sesuai.Arteri kecepatan alirannya lebih terpancar keluar
dengan deras, sedangkan untuk aliran darah vena bila terpotong akan menetes saja
karena tekanan jantung mulai menurun (Zug, 1993). Arteri akan menjadi lebih
kecil pada saat percabangan dan mempunyai fungsi membawa darah, nutrien, dan
oksigen ke jaringan sedangkan vena adalah pembuluh eferen jantung yang
membawa hasil metabolisme karbondioksida, dan sebagainya ke dalam sistem
vaskuler (Junquera, 1982).
Perbedaan antara arteri dan vena sangat jelas yaitu, arteri mempunyai
aliran darah yang menyebar, aliran cepat, warna darah merah muda, aliran darah
meninggalkan jantung, tekanan tinggi, dan dinding elastis tebal, sedangkan vena
mempunyai aliran darah menggumpal, aliran darah lebih lambat, darah berwarna
merah tua, arah menuju jantung, tekanan rendah, dan dinding kurang elastis.
Arteri mempunyai dinding yang kuat dan tebal tetapi sifatnya elastis yang terdiri
dari tiga lapisan, yaitu tunika intima, tunika media, tunika eksterna. Tentang
bentuk susunan dan juga pernapasan pembuluh darah yang menguasai vena sama
dengan pada arteri (Sugiri, 1988). Pola aliran pada vena mengumpul, hal ini
menyebabkan permukaan tubuhnya akan lebih luas sehingga alirannya lambat.
Mengumpulnya pola aliran disebabkan semua aliran darah dari arah jaringan ke
arah jantung. Pola arah arteri adalah pola aliran menyebar, hal ini bertujuan agar
penyebaran oksigen ke seluruh tubuh dapat tersebar secara merata (Soetrisno,
1981).
III. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil dan pembahasan pada praktikum fungsi sirkulasi darah dapat
ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Sistem peredaran darah pada ikan adalah tunggal dan tertutup.
2. Pembuluh arteri membawa darah meninggalkan jantung, warna darah merah
muda, aliran cepat, pola aliran menyebar, kaya O2 sedangkan pembuluh vena
membawa darah menuju jantung, warna darah merah tua, aliran lambat, pola
aliran mengumpul, dan kaya CO2.
3. Fungsi dari sistem sirkulasi : Pengangkutan nutrient dari saluran pencernaan
ke jaringan, dan dari organ-organ penyimpanan. Pengangkutan produk
ekskretori dari jaringan ke organ eksretori, dari jaringan tempat sintesis
(misalnya urea dari dalam hati ke ginjal). Pengangkutan gas (oksigen dan
karbon dioksida) antara organ respiratori dan jaringan. Pengangkutan hormon
(misalnya adernalin : respon cepat dan hormon pertumbuhan : respon lambat).
Pengangkutan sel fungsi nonrespiratori.
DAFTAR REFERENSI
Amien, M. 1984. Makhluk-Makhluk Hidup II. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI,Jakarta.
Brill, W., Katherine L. Cousins, David R. Jones, Peter G. Bushnell and John F. Steffensen1. 2005.Blood volume, Plasma Volume, and Circulation Time in A High- Energy-Demand Teleost, The Yellowfin Tuna (ThunnusAlbacares). Marine Biological Laboratory, Copenhagen University. The Journal of Experimental Biology. 201 : 647–654.
Djuhanda, T. 1982. Anatomi Perbandingan Vertebrata 2. Armico, Bandung.
Frandson, R. D. 1996. Anatomi dan Fisiologi Ternak. Yogyakarta, UGM Press.
Ganong, W. F. 1995. Fisiologi Kedokteran. Jakarta, EGC,
Hill, R. W. 1989. Animal Physiologi Second Edition. Harper Collins Publisher, New York.
Junquera, D.C. 1982. Histologi Dasar, Jakarta, Buku Kedokteran,ECG.
Karsheva, M. P. Dinkova, I. Pentchev, T. Ivanova. 2009. Blood Rheology- A Key for Blood Circulation in Human Body. Journal of the University of Chemical Technology and Metallurgy. Vol 44 (1) : 50-54.
Kay, I. 1998. Introduction to Animal Physiology. Bioscientific Publisher, Saint Louis.
Kusmiyati.2009.Mengenal tekanan darah dan pengendalinya.Program studi pendidikan Biologi PMIPA FKIP Unram.
Parker, J. T and William A. H. 1978. Text Book of Zoology Volume II: Vertebrates. The Mac Millan Press LTD, London and Basingtoke.
Schmidt and Nielson, K. 1990. Animal Physiologi-Adaption and Environment Fourth Edition. Cambridge University, Cambridge.
Sugiri, N. 1988. Zoologi umum. Erlangga, Jakarta.
Soetrisno. 1981. Fisiologi ternak. Fakultas Peternakan Unsoed, Purwokerto.
Storer and Usinger. 1987. General Zoology 2. Mac Graw Hill Company inc., London.
Suharno. 1991. Buku Ajar Fisiologi Hewan. Yogyakarta, UGM.
Ville, C. A, Walker, W, and Barnes, R. D. 1988. Zoologi Umum Edisi 6. Penerbit Erlangga, jakarta.
Ying He,Hao Liu, Himeno,Ryutaro.2003. A one-dimensional thermo-fluid model of blood circulation in the human upper limb.ELSEVIER.Chiba University, Japan.
Yuwono, E. 2001. Fisiologi Hewan I. Fakultas Biologi Unsoed, Purwokerto.
Zug, R,G. 1993. Hiperpatology. Academic Press Limited, London.