Sistem Regulasi Keperawatan Menghadapi Globalisasi.unair.06.03.10

35
Sistem Regulasi Keperawatan Menghadapi Globalisasi Achir Yani S. Hamid Ketua Umum Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PP.PPNI) ================================================

Transcript of Sistem Regulasi Keperawatan Menghadapi Globalisasi.unair.06.03.10

Page 1: Sistem Regulasi Keperawatan Menghadapi Globalisasi.unair.06.03.10

Sistem Regulasi Keperawatan Menghadapi

Globalisasi

Achir Yani S. HamidKetua Umum Pengurus Pusat

Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PP.PPNI)====================================

============

Page 2: Sistem Regulasi Keperawatan Menghadapi Globalisasi.unair.06.03.10

Tantangan utama untuk mencapai sasaran kesehatan di Asia Tenggara, termasuk Visi

Indonesia Sehat 2010

Tantangan yang dihadapi pemerintah: Ketidakmampuan untuk menjamin mutu

pemberi pelayanan dan pelayanan kesehatan Ketidakseimbangan SDM Terpilahnya pelayanan dan rendahnya cakupan Terbatasnya alokasi dan manajemen sumber

Page 3: Sistem Regulasi Keperawatan Menghadapi Globalisasi.unair.06.03.10

Tantangan Situasi Keperawatan di Asia Tenggara termasuk Indonesia:

Pemberian Asuhan: (mutu asuhan rendah, kondisi kerja buruk, ketidaksetaraan dan keadilan gender, waktu kerja panjang dan beban kerja berat vs gaji rendah, migrasi dan angka retensi perawat rendah, citra rendah)

Ketenagaan Perawat: (motivasi rendah, kepuasan kerja rendah, ketidaksesuaian utilisasi jenis dan jenjang, kekurangan perawat di tempat kerja, kurang perawat yang berkualifikasi, tidak ada sistem jenjang karir professional, kurang perlindungan risiko kerja)

Page 4: Sistem Regulasi Keperawatan Menghadapi Globalisasi.unair.06.03.10

Tantangan Situasi Keperawatan .….

Pendidikan: (tidak berdasarkan kompetensi, kurang koordinasi antara pendidikan dan pelayanan, kurang skill mix, kapasitas dan metode pengajaran yang tidak memadai, kurang fasilitas sumber pembelajaran)

Pengkawalan kebijakan: (kurangnya kebijakan yang mengatur pemberdayaan perawat dan memastikan mutu asuhan dan pelayanan publik yang aman)

Page 5: Sistem Regulasi Keperawatan Menghadapi Globalisasi.unair.06.03.10

International Council of Nurses (ICN):

“The establishment of higher levels of competence in the range of knowledge and skills needed to perform duties or support interventions, be they in clinical practice,

management, education, research, regulation or policy making”

Page 6: Sistem Regulasi Keperawatan Menghadapi Globalisasi.unair.06.03.10

Nursing service is a subsystem of health services which share common attributes:

Caring for, supporting and comforting clients; Continuously assessing and monitoring health

needs and responses to interventions; Advocacy and education of clients and

communities; Identifying care gaps and developing appropriate

responses; Delivering and coordinating health services across

the care spectrum

Page 7: Sistem Regulasi Keperawatan Menghadapi Globalisasi.unair.06.03.10

Definisi Keperawatan (ICN, 2007)

Keperawatan merupakan asuhan terhadap individu pada semua usia, keluarga, kelompok dan komunitas yang sakit maupun sehat pada semua tatanan pelayanan secara otonomi atau mandiri dan berkolaborasi

Keperawatan meliputi promosi kesehatan, pencegahan penyakit, dan asuhan keperawatan kepada yang sakit, tidak memiliki kemampuan, dan menghadapi kematian.

Peran kunci keperawatan lainnya: memberikan advokasi, promosi lingkungan yang aman, riset, partisipasi dalam penetapah kebijakan kesehatan dan manajemen sistem kesehatan, pendidikan.

Page 8: Sistem Regulasi Keperawatan Menghadapi Globalisasi.unair.06.03.10

Tantangan globalisasi masalah sistem …

“Migration is often a symptom of dysfunctional health care systems”

(ICN, 2008)

(Migrasi seringkali merupakan gejala sistem pelayanan kesehatan yang tidak berfungsi)

Page 9: Sistem Regulasi Keperawatan Menghadapi Globalisasi.unair.06.03.10

Kekurangan perawat dan migrasi Kompetensi standar global dan

budaya

Keragaman & SDM

Manajemen keragaman

Kesetaraan/keadilan sosial

Tantangan Globalisasi:.....Tantangan Globalisasi:.....

Page 10: Sistem Regulasi Keperawatan Menghadapi Globalisasi.unair.06.03.10

Push - Pull Factors

Positive factorsNeutral factorsNegative factors

OriginDestination

Intervening obstacles

Necessity is the mother of invention…

Source: Adapted from Peters and Larkin (1999)

PUSH PULL

Page 11: Sistem Regulasi Keperawatan Menghadapi Globalisasi.unair.06.03.10

PUSH (DORONGAN) harus lebih kuat dari PULL (TARIKAN)

Birokrasi sekitar TARIKAN tidak akan menyelesaikan masalah

Brain drain versus brain circulation

Tantangan Globalisasi:.....Tantangan Globalisasi:.....

Page 12: Sistem Regulasi Keperawatan Menghadapi Globalisasi.unair.06.03.10

Push factors: masalah dalam negeri terkait dengan penyebaran, pendayagunaan, dan kondisi kerja serta pemberdayaan perawat

Pull factors: kesejahteraan yang lebih baik dan transformasi IPTEK

Strategi jangka pendek dan menengahRef. ICN’s Position Statement Ethical

recruitment

12

Page 13: Sistem Regulasi Keperawatan Menghadapi Globalisasi.unair.06.03.10

Caring Economics: A Global Agenda

CARING is big business!Caring is marketing…Caring & outcomes…Caring takes time…Caring is a basic human need…

(Eisler, R., 2007, Creating a Caring Economics: The Real Wealth of Nations)

Page 14: Sistem Regulasi Keperawatan Menghadapi Globalisasi.unair.06.03.10

ICN & PPNI/INNA Position

Hak tiap individu perawat untuk bekerja di negara manapun dan dihargai sama berdasarkan kompetensi

Memperoleh perlindungan hukum dan pengakuan yang setara dengan yang berlaku di negara lain

Solusi jangka pendek dan menengah, dan Pemerintah bertanggung jawab untuk penataan sistem SDM Kesehatan jangka panjang

14

Page 15: Sistem Regulasi Keperawatan Menghadapi Globalisasi.unair.06.03.10

Harapan Globalisasi…..

Profil Perawat Indonesia yang kompeten dengan standar global

Citra Sosial: pendidikan/ekonomi

Lingkungan dan perilaku sehat

Akses terhadap pelayanan kesehatan

Page 16: Sistem Regulasi Keperawatan Menghadapi Globalisasi.unair.06.03.10

Perlu Penataan

Tidak ada pengakuan professional karena tidak adanya Undang Undang Keperawatan dan Konsil keperawatan untuk mengatur kompetensi RN sesuai standar nasional

Kendala bahasa dan komunikasi Perbedaaan sistem jaminan sosial dan

sosialbudaya Brain circulation against brain drain

Page 17: Sistem Regulasi Keperawatan Menghadapi Globalisasi.unair.06.03.10

Konsekuensi yang tidak diinginkan (ICN, 2007):Distribusi perawat di manca negara

tidak seimbangRekrutmen tidak etis dan menindas

(abuse) perawatKehilangan sumber daya di negara

asalKehilangan pengakuan dan

martabat perawat karena masalah regulatori, legislatif dan akulturasi

Page 18: Sistem Regulasi Keperawatan Menghadapi Globalisasi.unair.06.03.10

MRA (Mutual Recognition Arrangement)10 Negara ASEAN

Implementation of MRA on January 1, 2010 No Nursing Act = no Nursing system:

@ No board examination for foreign nurses

@ No recognition for Indonesian nurses working in other countries

No protection for Indonesian people and nurses

18

Page 19: Sistem Regulasi Keperawatan Menghadapi Globalisasi.unair.06.03.10

Persiapan menghadapi MRA

RUU Keperawatan masuk dlm Agenda Prioritas Prolegnas DPR RI untuk disahkan 2010 No Urut 15 dari 55 RUU dan ke 1 dari 2 RUU yang terkait dengan kesehatan

Mensosialisasikan tentang standar kompetensi, kode etik dan RUU Keperawatan

Menetapkan standar kompetensi dan kode etik perawat sesuai UU No.36/2009 tentang Kesehatan

19

Page 20: Sistem Regulasi Keperawatan Menghadapi Globalisasi.unair.06.03.10

Persiapan menghadapi MRA

Menyiapkan Standar Continuing Professional Development in Nursing (CPDN)/PBP

Bersama Dityanwat menetapkan sistem jenjang karir professional perawat

Membentuk Kolegium Profesi (Ners) dan Kolegium Ners Spesialis (90%) akan dideklarasikan saat MUNAS PPNI,

Mei 2010

Page 21: Sistem Regulasi Keperawatan Menghadapi Globalisasi.unair.06.03.10

Persiapan menghadapi MRA… Membentuk Komite Uji Kompetensi Konsil Keperawatan

dan Sertifikasi berupa KNUKP sebagai embrio Komite Konsil Kep Indonesia, telah:

1. membentuk KNUKP Pusat dan Perwakilan

daerah.

2. menyiapkan mekanisme uji kompetensi

3. menyiapkan panduan & materi uji kompetensi

4. melakukan uji kompetensi di beberapa

propinsi (Sulsel, Jateng) bekerjasama dgn

Dinkes dan PPNI Prov21

Page 22: Sistem Regulasi Keperawatan Menghadapi Globalisasi.unair.06.03.10

Persiapan Pengaturan Sistem Uji Kompetensi Masa Transisi

Amandemen Permenkes 1239/2001:Prinsip dasar self-governance by profession:

KNUKP (Komite Nasional Uji Kompetensi Perawat):1. Melaksanakan uji kompetensi2. Menetapkan kelulusan uji

kompetensi 3. Memberikan sertifikasi

Pemerintah:1. Melakukan registrasi2.Memberikan lisensi

Undang Undang Keperawatan:

Komite Uji Kompetensi dan Registrasi

Komite Standar Pendidikan Profesi

Komite Praktik Keperawatan

Komite Disiplin Keperawatan

22

Page 23: Sistem Regulasi Keperawatan Menghadapi Globalisasi.unair.06.03.10

Amandemen Permenkes 1239/2001 tentang Registrasi dan Praktik Perawat

23

OP PPNI DEPKES

Uji KompetentsiNasional implementasi

di daerah

Sertifikasioleh KNUKP

Nasional

Lisensi

Registrasi

DINKESKNUKP

Perwakilan KNUKPDi Daerah

Page 24: Sistem Regulasi Keperawatan Menghadapi Globalisasi.unair.06.03.10

Sistem uji kompetensi bersifat sementara dan secara utuh akan

otomatis dialihkan dari PPNI dan KNUKP ke Konsil dengan Komite Uji Kompetensi dan Registrasi apabila UU Keperawatan sudah disahkan.

PPNI mengamanatkan kepada KNUKP untuk melaksanakan uji kompetensi dan sertifikasi

Sertifikasi yang dikeluarkan oleh PPNI/KNUKP menjadi dasar bagi Pemerintah untuk meregistrasi dan memberi lisensi

Peran dan fungsi KNUKP dan perwakilannya di daerah diatur sesuai dengan azas efisiensi dan effectiveness sesuai pedoman yang telah ditetapkan.

24

Page 25: Sistem Regulasi Keperawatan Menghadapi Globalisasi.unair.06.03.10

Standar profesi dan pembentukan KNUKP serta perangkat

kerja ditetapkan dengan SK Ketua Umum PP PPNI sesuai kaidah profesi tentang self governance by profession dan pertimbangan kesiapan lembaga KNUKP dengan perangkatnya

Standar profesi yang sudah ditetapkan dengan SK Ketua Umum PP PPNI selanjutnya diendorse oleh Menkes sebagai wakil Pemerintah

Perawat yang mendapatkan sertifikasi, teregistrasi dan terlisensi secara nasional akan diakui untuk bekerja dimanapun dalam wilayah Indonesia

25

Page 26: Sistem Regulasi Keperawatan Menghadapi Globalisasi.unair.06.03.10

UU Tenaga Kesehatan silahkan, tapi Sistem Keperawatan perlu diatur tersendiri secara utuh dlm

bentuk UU Keperawatan

MRA untuk Kedokteran dan Kedokteran Gigi telah ada UU No. 29/2004 tentang Kedokteran, tapi belum untuk keperawatan

Konsekuensi keperawatan sbg profesi perlu credentialing system yang diatur dalam UU

UU Nakes sangat umum tidak akan dapat menampung seluruh substansi keperawatan yang diinginkan

26

Page 27: Sistem Regulasi Keperawatan Menghadapi Globalisasi.unair.06.03.10

…..dalam bentuk UU Keperawatan..

Pengalaman UU No.23/’92 diamanatkan 16 PP, tapi setelah 17 tahun hanya 4 PP yang ada, lalu keperawatan kapan?

Kesiapan tenaga kesehatan yang lain tentunya tidak sama UU kesehatan memungkinkan keperawatan dgn UU

tersendiri (psl 21 ayat 3) Bagaimana dg dokter yang juga sbg nakes, UUPK 29/2004

apakah akan diamandemen? RUU Kep sudah masuk Prolegnas DPR RI untuk

diselesaikan 2010

27

Page 28: Sistem Regulasi Keperawatan Menghadapi Globalisasi.unair.06.03.10

Solusi Globalisasi… Catatan ICN (2008) “Tidak ada satupun

tindakan yang akan dapat menyelesaikan krisis keperawatan, karena masalah keperawatan amat kompleks dan solusi harus multi dimensi dan komprehensif”

Globalisasi mempengaruhi tiap sistem, oleh karena itu perlu reformasi sistem pelayanan kesehatan secara global.

Page 29: Sistem Regulasi Keperawatan Menghadapi Globalisasi.unair.06.03.10

Solusi GlobalisasiICN memprioritaskan 5 area intervensi untuk

mengatasi krisis global tenaga perawat: Kebijakan anggaran sektor kesehatan dan

ekonomi makro Kebijakan dan perencanaan SDM, termasuk

regulasi Lingkungan praktik yang positif dan kinerja

organisasi Rekrutmen dan retensi dalam mengatasi

maldistribusi nasional dan migrasi perawat ke LN

Kepemimpinan Keperawatan

Page 30: Sistem Regulasi Keperawatan Menghadapi Globalisasi.unair.06.03.10

Solusi Globalisasi Berkolaborasi untuk berbagi visi, membangun

jejaring transnasional, membina hubungan professional yang sinergi, menyusun kebijakan dan kesepakatan yang mengedepankan kepentingan Perawat, Negara asal dan Negara yang dituju

Bekerjasama dalam mengumpulkan data, mengkordinasikan sumber untuk solusi optimal dan menguatkan serta memberdayakan infrastruktur yang sudah untuk mengefektifkan pengelolaan migrasi

Memerlukan upaya inter-professional untuk meningkatkan pelayanan kesehatan global

Praktisi kesehatan perlu menyiapkan diri, proaktif dan berkolaborasi.

Page 31: Sistem Regulasi Keperawatan Menghadapi Globalisasi.unair.06.03.10

Upaya PPNI Melindungi Perawat Indonesia bekerja di LN:

Perawat Indonesia a.l. di: Kuwait, Qatar, UEA, Netherlands, USA, Japan, Malaysia, Singapore, etc

G to G - IJEPA scheme: PPNI/INNA yang menseleksi kompetensi kandidat bekerjasa sama dengan Depkes

Menggunakan jejaring PPNI/INNA’ untuk melindungi Perawat Indonesia:

1. Membentuk PPNI/INNA branches in Kuwait, Qatar dan Belanda, Japan (sedang diproses)

2. Anggota istimewa NNAs negara tempat bekerja31

Page 32: Sistem Regulasi Keperawatan Menghadapi Globalisasi.unair.06.03.10

GLOBALISASI PERAWAT INDONESIAGLOBALISASI PERAWAT INDONESIA

Globalisasi Profesi & Mutu

• Regulasi yang mengatur SistemAkreditasi, Uji Kompetensi, Sertifikasi,

Registrasi danLisensi

Internasionalisasi Praktik ProfessionalInternasionalisasi Praktik Professional

Page 33: Sistem Regulasi Keperawatan Menghadapi Globalisasi.unair.06.03.10

Pengembangan Keperawatan sebagai Profesi

Pengakuanpublik

Pendidikan

Pelayanan RisetKehidupa

n

Keprofesian

GLOBALISASI TITIK MASUK

IPTEK

KEBUTUHAN &KECENDERUNGAN

KESEHATAN

Page 34: Sistem Regulasi Keperawatan Menghadapi Globalisasi.unair.06.03.10

Jakarta Declaration (10 Asian NNAs)25 November 2009

The Nursing Act is urgently needed to regulate the nursing system, to set the required competences, to protect the individual as the recipient of nursing care, and to direct the nurses as a caring profession.

The Nursing Act provides the basis for recognition of the profession across countries and ensures accurate data on the numbers and competencies of those registered

34

Page 35: Sistem Regulasi Keperawatan Menghadapi Globalisasi.unair.06.03.10

Together we make a

difference

Thank you