Sistem perwakil & eksekutif

10

Click here to load reader

Transcript of Sistem perwakil & eksekutif

Page 1: Sistem perwakil & eksekutif

Mata Kuliah Pemerintahan Daerah Program Studi S2 Ilmu Administrasi UNRI

Page 2: Sistem perwakil & eksekutif

ARTI PERWAKILANPerwakilan diartikan sebagai hubungan di

antara dua pihak, yaitu wakil dengan terwakil di mana wakil memegang kewenangan untuk melakukan berbagai tindakan yang berkenaan dengan kesepakatan yang dibuatnya dengan terwakil. (Alfred de Garcia, dalam Arbi Sanit, Perwakilan Politik di Indonesia, Jakarta, Rajawali, 1985 h.1)

Page 3: Sistem perwakil & eksekutif

INTENSITAS KETERWAKILANPerwakilan politik sebagai proses mewakili, di

mana wakil bertindak dalam rangka bereaksi kepada kepentingan terwakil. Walau wakil bertindak secara bebas tapi harus bijaksana dan penuh pertimbangan serta tidak sekedar melayani…. Wakil bertindak sedemikian rupa sehingga diantara dia dengan terwakil tidak terjadi konflik dan jika terjadi, penjelasan akan mampu meredakannya.(Hanna Finkel Pitkin, dalam Arbi Sanit, ibid h.3)

Page 4: Sistem perwakil & eksekutif

PERKEMBANGAN KONSEPPerkembangan konsep perwakilan politik di mulai

sejak jaman Yunani Kuno, kemudian menguat bersamaan perkembangan parlemen di Inggris sejak Magna Carta dikenal (1215) yang mengembangkan pemikiran bahwa semua orang diwakili di parlemen dan penguasa merupakan simbolik dari keseluruhan rakyat. Konsep Laviatan (Hobes abad 16) mempengaruhi pandangan bahwa wakil bebas dari terwakil. Besamaan dengan semakin modern masyarakat seperti berkembangnya parlemen dan pemilihan umum serta perkembangan ilmu pengetahuan politik konsep perwakilan semakin kaya dengan berbagai unsur dan pengertian seperti wakil, terwakil, fokus perwakilan, posisi wakil, tanggapan dan tanggung jawab wakil, dll.

Page 5: Sistem perwakil & eksekutif

TINGKAT KETERWAKILANHubungan perwakilan politik dengan tingkat

keterwakilan melalui penggunaan metode pemusatan perhatian: (1) Perhatian pada kelompok karena realitas masyarakat yang plural atas dasar tradisi, ras, kedaerahan, agama, bahasa, ekonomi dll. Wakil dapat memfokus pada aspirasi, kepentingan atau opini satu atau beberapa kelompok; (2) Perhatian pada partai yaitu memfokus pada aspirasi yang berkembang dari partai. Ini menjadi mudah bagi wakil karena sebagai balasan terhadap dukungan partai terhadapnya yang sekaligus perhatian terhadap anggota partai; (3) Fokus terhadap wilayah atau daerah yang diwakili

Page 6: Sistem perwakil & eksekutif

KUALIFIKASI WAKILKemampuan atau keahlian yang diperkirakan

atau diharapkan dapat dimanfaatkan untuk melayani tugas perwakilan. Biasanya dikaitkan dengan pemilikan sumberdaya yang pada dasarnya tidak bersifat langsung. (1) Kualifikasi yang dapat diterima langsung bahkan disyukuri oleh terwakil disebut kepemimpinan tradisional.(2) Kualifikasi wakil diseleksi melalui prosedur tertentu.

Page 7: Sistem perwakil & eksekutif

PROSEDUR U JADI WAKIL Pemilihan umum dianggap sebagai tata cara

yang tepat menjadi wakil dalam kehidupan politik modern karena cara ini memberikan peluang kepada anggota masyarakat untuk menyusun wakil-wakil mereka secara mandiri. Dua bentuk utama pemilihan umum yaitu sistem pemilihan berimbang (multy member constituency) dan sistem distrik (single member constituency).

Page 8: Sistem perwakil & eksekutif

POSISI WAKIL(1) Wakil merupakan mandat (teori mandat)

melihat bahwa wakil sebagai penerima mandat untuk merealisasikan kekuasaan terwakil dalam kehidupan politik.(2) wakil adalah bebas (teori kebebasan) melihat bahwa wakil perlu merumuskan sikap dan pandangan tentang masalah yang dihadapi tanpa terikat secara ketat kepada terwakil.

Page 9: Sistem perwakil & eksekutif

TANGGAPAN WAKIL (1) tanggapan terhadap kebijaksanaan (2) tanggapan terhadap pelayanan (3) tanggapan terhadap pengalokasian kebutuhan publik (3) tanggapan terhadap simbol-simbol.

Page 10: Sistem perwakil & eksekutif

BADAN PERWAKILAN RAKYAT