Sistem penyelenggaraan pemerintah negara

95
SISTEM PENYELENGGARAAN PEMERINTAH NEGARA A. PENGERTIAN Mekanisme bekerjanya lembaga eksekutif dipimpin oleh presiden selaku kepala pemerintahan Penyelenggaraan kekuasaan eksekutif, yang kekuasaan dan tanggung jawabnya ada pada presiden. Uraian tentang bagaimana mekanisme pemerintahan negara yang dijalankan oleh presiden sebagai pemegang kekuasaan pemerintahan menurut UUD 45. Disinggungnya fungsi lembaga-lembaga negara diperlukan untuk memberikan keterangan yang lebih jelas tentang fungsi presiden sebagai pemegang kekuasaan pemerintahan negara. B. ASASS PEMERINTAHA NEGARA Indonesia adalah negara yang berdasarkan atas hukum bukan kekuasaan. Pemerintahan berdasarkan atas sistem konstitusi (hukum dasar) tidak bersipat absolut. Kekuasaan negara yang tertinggi ditangan rakyat. Presiden dan wakilnya dipilih langsung oleh rakyat. Presiden adalah pemegang kekuasaan pemerintahan negara. Presiden tidak bertanggung jawab kepada DPR, DPR hanya boleh mengusulkan pemberhentian presiden. Menteri adalah pembantu presiden. Kekuasaan kepala negara tidak tak terbatas.

description

 

Transcript of Sistem penyelenggaraan pemerintah negara

Page 1: Sistem penyelenggaraan pemerintah negara

SISTEM PENYELENGGARAAN PEMERINTAH NEGARA

A. PENGERTIAN

Mekanisme bekerjanya lembaga eksekutif dipimpin oleh presiden selaku kepala

pemerintahan

Penyelenggaraan kekuasaan eksekutif, yang kekuasaan dan tanggung jawabnya ada

pada presiden.

Uraian tentang bagaimana mekanisme pemerintahan negara yang dijalankan oleh

presiden sebagai pemegang kekuasaan pemerintahan menurut UUD 45.

Disinggungnya fungsi lembaga-lembaga negara diperlukan untuk memberikan

keterangan yang lebih jelas tentang fungsi presiden sebagai pemegang kekuasaan

pemerintahan negara.

B. ASASS PEMERINTAHA NEGARA

Indonesia adalah negara yang berdasarkan atas hukum bukan kekuasaan.

Pemerintahan berdasarkan atas sistem konstitusi (hukum dasar) tidak bersipat absolut.

Kekuasaan negara yang tertinggi ditangan rakyat. Presiden dan wakilnya dipilih

langsung oleh rakyat.

Presiden adalah pemegang kekuasaan pemerintahan negara.

Presiden tidak bertanggung jawab kepada DPR, DPR hanya boleh mengusulkan

pemberhentian presiden.

Menteri adalah pembantu presiden.

Kekuasaan kepala negara tidak tak terbatas.

Negara Indonesia salah satu negara yang berada di Asia Tenggara, dan menjadi salah satu

perintis, pelopor, dan pendiri berdirinya ASEAN. Letak geografis Indonesia yang berada di

antara dua samudera yaitu Samudera Pasifik dan Samudera  Atlantik, serta diapit oleh dua

benua, yaitu Benua Asia dan Benua Australia.

Menurut Pasal 1 ayat 1, Indonesia adalah Negara Kesatuan yang berbentuk Republik.

Menurut Undang-Undang Dasar 1945, kedaulatan berada di tangan rakyat, dan dilaksanakan

menurut UUD. Sistem pemerintahannya yaitu negara berdasarkan hokum (rechsstaat).

Dengan kata lain, penyelenggara pemerintahan tidak berdasarkan pada kekuasaan lain

(machsstaat). Dengan berlandaskan pada hokum ini, maka Indonesia bukan negara yang

bersifat absolutisme (kekuasaan yang tidak terbatas). Semenjak lahirnya reformasi pada akhir

tahun 1997, bangsa dan negara Indonesia telah terjadi perubahan sistem pemerintahan

Page 2: Sistem penyelenggaraan pemerintah negara

Indonesia, yaitu dari pemerintahan yang sentralistik menjadi desentralisasi atau otonomi

daerah.

C. SISTEM PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN NEGARA REPUBLIK

INDONESIA

Sistem penyelenggaraan pemerintahan negara adalah mekanisme bekerjanya lembaga

eksekutif yang dipimpin oleh presiden baik selaku kepala pemerintahan maupun

sebagai kepala negara.

Presiden adalahsebagai penyelenggara atau pemegang kekuasaan Pemerintah Negara.

Dalam menjalankan fungsinya presiden dibantu oleh mentri mentri negara.

Hak-hak Presiden sebagai kepala negara

1. Memegang kekuasaan tertinggi atas AD, AL, dan AU

2. Menyatakan perang, membuat perdamaian dan peranjian dengan negara lain.

3. dalam membuat perjanjian lainnya yang menimbulkan akibat luas dan mendasar

bagi kehidupan rakyat yang terkait dengan beban keuangan negara dan atau

mengharuskan perubahan atau pembentukan UU harus dengan persetujuan

Presiden.

4. Menyatakan keadaan bahaya.

5. Mengangkat duta dan konsul.

6. Menerima penempatan duta negara lain.

7. Memberi grasi dan rehabilitasi.

8. Memberi abolisi dan amnesti.

9. Memberi gelar, tanda jasa, dan lain - lain tanda kehormatan yang diatur dengan

undang undang.

10. Membentuk dewan pertimbangan yang bertugas memberi nasehat dan

pertimbangan kepada presiden.

11. Membahas ruu untuk mendapatkan persetujuan bersama dpr

12. Mengesahkan ruu yang telah disetujui bersama dpr untuk menjadi uu

13. Dalam hal ikhwal kegiatan memaksa, presiden berhak mendapatkan peraturan

pemerintah sebagai pengganti uu.

14. Mengajukan ruu apbn untuk dibahas bersama dpr dengan memperhatikan

pertimbangan dpd.

15. Meresmikan anggota bpk yang dipilih oleh dpr atas dasar pertimbangan dpd.

16. Menetapkan calon hakim agung yang di usul komisi yudisial.

Page 3: Sistem penyelenggaraan pemerintah negara

17. Mengangkat dan memberhentikan anggota komisi yudisial dengan persetujuan dpr.

18. Menetapkan dan mengajukan anggota hakim konstitusi.

tata pemerintahan yang baik. adalah suatu sistem yang memungkinkan terjadinya

mekanisme penyelenggaraan pemerintah negara yang efisien dan efektif

ciri - ciri good govermance :

1. partisipasi

2. aturan hukum

3. transparasi

4. ketanggapan

5. orientasi dan proses

6. kesetaraan

7. efektifitas

8. efisien

upaya mewujudkan tata kepemerintahan yang baik:

1. komitmen kuat

2. daya tahan

3. waktu yang tidak singkat

4. pembelajaran

5. masyarakat luas

6. pemahaman

7. implementasi nilai

8. aparatur pemerintah

9. rasa optimisme yang tinggi

prinsip - prinsipnya

1. wawasan kedepan

2. keterbukaan dan transparansi

3. partisipasi masyarakat

4. tanggung gugat

5. supermasi hukum

6. demokrasi

7. profesional/kompetensi

8. daya tangkap

9. keefisienan

Page 4: Sistem penyelenggaraan pemerintah negara

10. desentralisasi

akuntabilitas kinerja instansi Pemerintah: perwujudan kewajiban suatu instansi

pemerintah untuk mempertanggung jawabkan keberhasilan atau kegagalan

pelaksanaan misi organisasi dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan

prinsip akuntabilitas

1. harus ada komitmen dari pimpinan dan seluruh staf instansi

2. harus merupakan suatu sistem yang dapat menjamin penggunaan sumber daya

secara konsisten

3. harus berorientasi pada pencapaian Visi dan Misi

4. harus jujur, obyektif, transparant, dan inovatif

peradilan tata usaha negara yakni salah satu pelaku kekuasaan kehakiman bagi rakyat

pencari keadilan terhadap sengketa tata usaha negara

asasperaturan perundang undangan

1. kejelasan tujuan

2. kelembagaan atau organisasi pembentuk yang tepat

3. kesesuaian antara jenis dan materi muatan

4. dapat dilaksanakan

5. kedayagunaan dan kehasilgunaan

6. kejelasan rumusan

7. keterbukaan

materi muatan perundang undangan mengandung asa - asas

1. pengayoman

2. kemanusiaan

3. kebangsaan

4. kekeluargaan

5. kenusantaraan

6. bhineka tunggal ika

7. keadilan

8. kesamaan dalam hukum dan pemerintahan

Jenis Peraturan Perundang - Undangan

1. UUD 45

2. UU/ peraturan pengganti UU

3. PP (Peraturan Pemerintah)

4. Peraturan Presiden

Page 5: Sistem penyelenggaraan pemerintah negara

5. Peraturan Daerah (Perda)

6. dan yang lainnya yang dikeluarkan oleh MPR, DPR, DPD, MA, GUB, BI, Mentri,

DPRD Prov, DPRD Kab/Kota, Gubernur, Walikota, Bupati, dan kepala lembaga /

komisi

Tata Cara Mempersiapkan RUU

1. Prakarsa penyusunan RUU

2. Panitia antar departemen dan lembaga

3. Konsultasi RUU

4. Penyampaian RUU kepada DPR

5. Tata cara pembahasan RUU disusun an disampaikan oleh DPR

6. Pengesahan, pengundangan, dan penyebarluasan UU

7. Ketentuan lain - lain

kerangka peraturan perundang undangan

1. judul

2. pembukaan

3. batang tubuh

4. penutup

lembaga - lembaga pemerintahan

1. lembaga pemerintah tingkat pusat

2. lembaga pemerintah tingkat daerah

lembaga pemerintah tingkat pusat meliputi urusan

1. politik luar negri

2. pertahan

3. keamanan

4. moneter dan fiskal

5. ustisi

6. agama

lembaga pemerintah tingkat pusat kementrian negara

1. hubungan presiden dengan MPR

2. hubungan Presiden dengan DPR

3. hubungan presiden dengan DPD

4. hubungan Presiden dengan BPK

5. hubungan presiden dengan MA

6. hubungan presiden dengan MK

Page 6: Sistem penyelenggaraan pemerintah negara

7. hubungan presiden dengan BI

proses menegemen pemerintahan

1. penyusunan rencana

2. penetapan rencana

3. pengendalian pelaksanaan rencana

4. evaluasi perencanaan

5. pengorganisasian

6. pelaksanaan

7. pengawasan

D. PENYELENGGARAAN NEGARA YANG BERSIH DAN BEBAS DARI

KORUPSI, KOLUSI DAN NEPOTISME

Pendahuluan

Sudah menjadi tekad pemerintah untuk menjalankan tugas dan kewenangannya dengan penuh

tanggung jawab, bersih dari kolusi, korupsi dan nepotisme (KKN). Tekad tersebut tidak

hanya dicetuskan oleh jajaran pemerintah saja, namun juga oleh seluruh penyelenggara

negara dalam rangka mencapai tujuan bernegara sebagaimana tercantum dalam Pembukaan

UUD 1945. Hal tersebut terkait dengan kenyataan bahwa penyelengara negara mempunyai

peranan yang sangat menentukan di dalam penyelenggaraan negara untuk mencapai cita-cita

perjuangan bangsa sebagaimana tercantum di dalam UUD 1945.

E.                                 Dalam kurun waktu lebih dari 30 tahun, penyelenggara negara

tidak dapat menjalankan tugas dan fungsinya secara optimal, sehingga penyelenggaraan

negara tidak berjalan sebagaimana mestinya. Hal itu terjadi karena adanya pemusatan

kekuasaan, wewenang dan tanggung jawab pada Presiden. Di samping itu, masyarakatpun

belum sepenuhnya berperan serta dalam menjalankan fungsi kontrol sosial yang efektif

terhadap penyelenggaraan negara. Pemusatan kekuasaan, wewenang dan tanggung jawab

tersebut tidak hanya berdampak negatif di bidang politik, namun juga di bidang ekonomi dan

moneter antara lain terjadinya praktiek penyelenggaraan negara yang lebih menguntungkan

kelompok tertentu dan memberi peluang terhadap tumbuhnya KKN (Penjelasan Umum angka

1 UU No. 28 Tahun 1999).

F. Sebagaimana dimaklumi bahwa penyelewengan yang sering terjadi, tidak hanya

dilakukan oleh penyelenggara negara, antara penyelenggara negara, melainkan juga antara

penyelenggara negara dengan pihak lain seperti keluarga, kroni dan para pengusaha, sehingga

Page 7: Sistem penyelenggaraan pemerintah negara

merusak sendi-sendi kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara serta

membahayakan eksistensi negara.

G. Dalam rangka penyelamatan dan normalisasi kehidupan nasional sesuai dengan

tuntutan reformasi diperlukan kesamaan visi, persepsi dan misi dari seluruh penyelenggara

negara dan masyarakat. Kesamaan visi, persepsi dan misi tersebut harus sejalan dengan

tuntutan hati nurani rakyat yang menghendaki terwujudnya penyelenggaraan negara yang

mampu menjalankan tugas dan fungsinya secara sungguh-sungguh, penuh rasa tanggung

jawab, yang dilaksanakan secara efektif, efisien, bebas dari KKN.

H. Sejalan dengan tekad untuk terwujudnya penyelenggaraan negara yang bersih dari

unsur-unsur KKN tersebut, MPR telah membuat Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat

Republik Indonesia Nomor XI/MPR/1998 tentang Penyelenggara Negara yang Bersih dan

Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme. Untuk memaksimalkan tugas penyelenggara negara

yang bebas dari KKN, TAP MPR No. XI/MPR/1998 tersebut kemudian ditindaklanjuti

dengan pembentukan UU No. 18 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih

dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme.

Tujuan Pembelajaran Umum (TPU)

     Mampu memahami penyelenggaraan negara yang bersih dan bebas dari korupsi, kolusi

dan nepotisme.

Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK)

1. Menjelaskan asas-asas umum penyelenggaraan negara,

2. Menguraikan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah.

3. Mengidentifikasi lembaga-lembaga yang mengawasi jalannya pemerintahan.

4. Mengindentifikasi lembaga-lembaga pemerintah.

E. ASAS-ASAS UMUM PENYELENGGARAAN NEGARA

Dalam UU No. 18 Tahun 1999 dan UU No. 25 Tahun 2004 telah ditetapkan asas-asas umum

penyelenggaraan negara:

1. Asas Kepastian Hukum

Adalah asas dalam negara hukum yang mengutamakan landasan peraturan perundang-

undangan, keputusan dan keadilan dalam setiap kebijakan penyelenggaraan negara.

2. Asas Tertib Penyelenggaraan Negara.

Adalah asas yang menjadi

landasan keteraturan, keserasian dan keseimbangan dalam pengabdianpenyelenggaraan negara.

3. Asas Kepentingan Umum

Page 8: Sistem penyelenggaraan pemerintah negara

Adalah asas yang mendahulukan kesejahteraan umum dengan cara yang aspiratif, akomodatif

dan seletktif.

4. Asas Keterbukaan

Adalah asas yang membuka diri terhadap hak masyarakat untuk memperoleh informasi yang

benar, jujur dan tidak diskriminatif tentang penyelenggara negara dengan tetap

memperhatikan perlindungan atas hak asasi pribadi, golongan dan rahasia negara.

5. Asas Proporsionalitas

Adalah asas yang mengutamakan keseimbangan antara hak dan kewajiban penyelenggaraan

negara.

I. 6. Asas Profesionalitas

J. Adalah asas yang mengutamakan keahlian yang berlandaskan kode etik dan ketentuan

peraturan perundang-undangan yang berlaku.

K. 7. Asas Akuntabilitas

L. Adalah asas yang menentukan bahwa setiap kegiatan dan hasil akhir dari kegiatan

penyelenggara negara harus dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat atau sebagai

pemegang kedaulatan tertinggi negara sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-

undangan yang berlaku.

M. 8. Asas Efisiensi

N. Adalah asas yang mengutamakan kesederhanaan, penghematan, ketepatan dan daya

guna yang baik terhadap penggunaan sumber daya.

O. 9. Asas Efektivitas

P. Adalah asas yang mengutamakan keberhasilan tujuan penyelenggaraan negara.

Q.

R. Asas-asas penyelenggaraan negara di atas merupakan pedoman bagi seluruh

penyelenggara negara di dalam menjalankan tugas kewenangannya dalam menciptakan iklim

kepemerintahan yang baik (good governance). Dengan menggunakan hal tersebut sebagai

acuan, maka tujuan nasional dalam mewujudkan suatu negara yang merdeka, bersatu,

berdaulat, adil dan makmur niscaya akan tercapai. Visi dan misi bernegara merupakan suatu

keniscayaan untuk dicapai apabila semua penyelenggara negara menghindari perilaku KKN

sebagai akar penyebab sulitnya negara bangkit dari keterpurukan akibat krisis yang melanda

negeri ini.

S.

T.

AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

Page 9: Sistem penyelenggaraan pemerintah negara

U. Sebagai pelaksana asas akuntabilitas, diterbitkan instruksi Presiden Nomor 7 Tahun

1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerntah. Di dalam Inpres tersebut dinyatakan

bahwa dalam rangka lebih meningkatkan pelaksanaan pemerintahan yang lebih berdaya guna,

bersih dan bertanggung jawab, dipandang perlu adanya pelaporan akuntabilitas kinerja

instansi pemerintah untuk mengetahui kemampuannya dalam pencapaian visi, misi dan

tujuan organisasi.

V. Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP) dimaksudkan sebagai perwujudan

kewajiban suatu instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan

keberhasilan/kegagalan pelaksanaan misi organisasi dalam mencapai tujuan-tujuan dan

sasaran yang telah ditetapkan melalui alat pertanggungjawaban secara periodik. Sebagai

contoh, tiap-tiap unit di Departemen Keuangan setiap tahun diwajibkan membuat Laporan

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) mulai dari eselon II ke atas.

W.                 Seiring dengan perubahan waktu, paradigma yang berkembang adalah

dengan terbitnya Peraturan Pemerintah No. 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan

Kinerja Instansi Pemeringa, di mana dinyatakan bahwa dalam informasi tambahan keuangan

pemerintah pusat/daerah wajib disertakan atau dilampirkan informasi tambahan mengenai

Kinerja Instansi Pemerintah, yakni prestasi yang telah dicapai oleh Pengguna Anggaran

sehubungan dengan anggaran yang telah digunakan. Pengungkapan informasi tentang kinerja

ini adalah relevan dengan perubahan paradigma penganggaran pemerintah yang ditetapkan

dengan mengindentifikasi secara jelas keluaran (outputs) dari setiap kegiatan dan hasil

(outcomes) dari setiap program. Untuk keperluan tersebut, perlu disusun suatu sistem

akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah yang terintegrasi dengan sistem perencanaan

strategis, sistem penganggaran dan sistem akuntansi pemerintah.

X.           Salamoen Soeharyo dan Nasri Effendy (2003: 9) memberikan rumusan tentang

akuntabilitas sebagai berikut:

Y. “Akuntabilitas adalah kewajiban untuk memberikan pertanggungjawaban atau

menjawab dan menerangkan kinerja dan tindakan seseorang/badan hukum/pimpinan suatu

organisasi kepada pihak yang memiliki hak atau berkewenangan untuk meminta keterangan

atau pertanggungjawaban”.

Z.                 Berdasarkan pada pengertian tersebut di atas, maka semua instansi

pemerintah, badan dan lembaga negara di pusat dan daerah sesuai dengan tugas pokok

masing-masing harus memahami lingkup akuntabilitasnya masing-masing, karena

akuntabilitas yang diminta meliputi keberhasilan dan juga kegagalan pelaksanaan misi

instansi yang bersangkutan.

Page 10: Sistem penyelenggaraan pemerintah negara

AA.                 Apa yang dikemukakan oleh kedua penulis tersebut sejalan dengan maksud

dari ketentuan yang termaktub dalam Inpres No. 7 Tahun 1999, di mana Sistem Akuntabilitas

Instansi Pemerintah mempunyai sasaran sebagai berikut:

BB. 1. Menjadikan instansi pemerintah yang akuntabel sehingga dapat beroperasi secara

efisien, efektif dan responsif terhadap aspirasi masyarakat dan lingkungannya.

CC. 2. Terwujudnya transparansi instansi pemerintah.

DD. 3. Terwujudnya partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan pembangunan nasional.

EE. 4. Terpeliharanya kepercayaan masyarakat kepada pemerintah.

FF.

GG. Prinsip Akuntabilitas

HH. 1. Harus ada komitmen dari pimpinan dan seluruh staf instansi untuk melakukan

pengelolaan pelaksanaan misi agar akuntabel.

II. 2. Harus merupakan suatu sistem yang dapat menjamin penggunaan sumber-sumber

daya secara konsisten dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

JJ. 3. Harus dapat menunjukkan pencapaian tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan.

KK. 4. Harus berorientasi pada pencapaian visi dan misi serta hasil dan manfaat yang

diperoleh.

LL. 5. Harus jujur, obyektif, transparan dan inovatif sebagai katalisator perubahan

manajemen instansi pemerintah dalam bentuk pemutakhiran dan teknik pengukuran kinerja

dan penyusunan laporan akuntabilitas.

MM.

NN. Responbillitas

OO. Responbilitas/pertanggungjawaban mirip pengertiannya dengan akuntabilitas, yang

membedakan adalahresponbilitas lebih menunjuk pada pertanggungjawaban seorang bawahan

kepada atasan, dan yang dipertanggungjawabkan terbatas pada outputs. Sedangkan

akuntabilitas merupakan bentuk pertanggungjawaban kepada semua stakeholders dan yang

dipertanggungjawabkan tidak sekadar outputs, tetapi sampai pada outcomes. Contoh:

PP. Departemen Pekerjaan Umum (PU) membangun jalan, pada suatu ketika jalan

tersebut berlobang dan membuat seseorang yang berjalan atau berkendaraan mendapatkan

kecelakaan, maka dalam hal ini Departemen PU dapat dituntut oleh orang tersebut

disebabkan karena kerusakan jalan tersebut (outcomes).

QQ.

RR.

Page 11: Sistem penyelenggaraan pemerintah negara

SS. LEMBAGA YANG MENGAWASI JALANNYA PENYELENGGARAAN

NEGARA

TT.                 Komitmen pemerintah sudah jelas bahwa di dalam proses penyelenggaraan

pemerintahan yang bersih dan bebas dari KKN, perlu adanya upaya-upaya yang maksimal

dalam mencegah adanya tindakan-tindakan penyimpangan yang dilakukan oleh segenap

penyelenggara. Upaya-upaya tersebut dapat dilihat dengan dimungkinkannya peran serta

masyarakat untuk ikut dalam proses penyelenggaraan negara dalam pengertian peran aktif

masyarakat untuk ikut serta mewujudkan penyelenggara negara yang bersih dan bebas dari

KKN yang dilaksanakan dengan menaati norma hukum, moral dan sosial yang berlaku dalam

masyarakat dan juga dibentuknya beberapa lembaga yang bertugas mengawasi jalannya

penyelengara negara, baik oleh lembaga eksekutif, legislatif maupun yudikatif.

UU.                 Lembaga-lembaga yang dibentuk dengan tugas mengawasi jalannya

penyelenggaraan negara bisa berbentuk internal, eksternal maupun lembaga yang bersifat

independen, yaitu:

VV.

WW. Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (KPTPK)

XX. Tindak pidana korupsi merupakan suatu kejahatan yang luar biasa (extraordinary

crime) sehingga penanganannya pun harus dilakukan dengan cara yang luar biasa pula.

Upaya-upaya penanggulangannya sampai saat ini masih belum menunjukkan hasil yang

menggembirakan, terbukti masih banyaknya perbuatan pidana tersebut di mana-mana yang

dilakukan pejabat negara/pegawai atau oleh yang lainnya. Lembaga-lembaga negara yang

berkompeten sampai saat ini masih belum berfungsi secara efektif dan efisien di dalam

pemberantasan tindak pidana koripsi. Kepolisian dan kejaksaan yang selama ini diharapkan

dapat menangani kasus-kasus korupsi, dibuat tidak berdaya, bahkan dinilai oleh khalayak

umum bahwa kedua institusi itupun sudah masuk ke dalam virus korupsi itu sendiri.

YY.                 Dalam rangka peningkatan pemberantasan tindak pidana korupsi  secara

profesional, intensif dan berkesinambungan, berdaya guna dan berhasil guna pemerintah

bersama-sama DPR telah membentuk UU No. 30 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan

Tindak Pidana Korupsi. Dibentuk sebagai lembaga independen dengan tugas dan wewenang

melakukan pemberantasan tindak pidana korupsi karena lambatnya penanganan masalah

korupsi yang selama ini melanda Indonesia.

ZZ.                 Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi adalah lembaga negara yang

dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya bersifat independen dan bebas dari pengaruh

kekuasaan manapun. Dibentuk dengan tujuan meningkatkan daya guna dan hasil guna

Page 12: Sistem penyelenggaraan pemerintah negara

terhadap upaya pemberantasan tindak pidana korupsi. Dalam menjalankan tugas dan

wewenangnya berasaskan pada kepastian hukum, keterbukaan, akuntabilitas, kepentingan

umum dan proporsionalitas.

AAA.

BBB. a. Tugas

CCC. Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, yang selanjutnya disebut Komisi

Pemberantasan Korupsi (KPK) mempunyai tugas sebagai berikut (pasal 6 UU No. 30 Tahun

2002):

DDD. 1). Koordinasi dengan instansi yang berwenang melakukan pemberantasan tindak

pidana korupsi.

EEE. 2). Supervisi terhadap instansi yang berwenang melakukan pemberantasan tindak

pidana korupsi.

FFF. 3). Melakukan penyelidikan, penyidikan dan penuntutan terhadap tindak pidana

korupsi.

GGG. 4). Melakukan tindakan-tindakan pencegahan tindak pidana korupsi.

HHH. 5). Melakukan monitor terhadap penyelenggaraan pemerintahan negara.

III.

JJJ. b. Wewenang

KKK. Dalam melakukan tugasnya, KPK berwenang (pasal 7 UU No. 30 Tahun 2002)

LLL. 1)    Mengkoordinasikan penyelidikan, penyidikan dan penuntutan terhadap tindak

pidana korupsi.

MMM.2)    Menetapkan sistem pelaporan dalam rangka kegiatan pemberantasan tindak

pidana korupsi.

NNN. 3)    Meminta informasi tentang kegiatan pemberantasan tindak pidana korupsi.

OOO. 4)    Melaksanakan dengar pendapat atau pertemuan dengan instansi yang berwenang

melakukan pemberantasan tindak pidana korupsi.

PPP. 5)    Meminta laporan instansi terkait mengenai pencegahan tindak pidana korupsi.

QQQ. 6)    Melakukan pengawasan, penelitian atau penelaah terhadap instansi yang

menjalankan tugas dan wewenangnya yang berkaitan dengan pemberantasan KPK dan

instansi yang dalam melaksanakan pelayanan publik.

RRR. 7)    Melakukan penyadapan dan merekam pembicaraan.

SSS. 8)    Meminta keterangan kepada bank atau lembaga keuangan lainnya tentang

keadaan keuangan tersangka atau terdakwa yang sedang diperiksa.

Page 13: Sistem penyelenggaraan pemerintah negara

TTT. 9)    Memerintahkan kepada bank atau lembaga keuangan lainnya untuk memblokir

rekening yang diduga hasil dari korupsi milik tersangka, terdakwa atau pihak lain yang

terkait.

UUU. 10) Memerintahkan kepada pimpinan atau atasan tersengka untuk memberhentikan

sementara tersangka dari jabatannya.

VVV. 11) Meminta data kekayaan dan data perpajakan tersangka atau terdakwa kepada

instansi terkait.

WWW. 12) Menghentikan sementara suatu transaksi keuangan, transaksi perdagangan

dan perjanjian lainnya atau pencabutan sementara perizinan, lisensi serta konsensi yang

dilakukan atau dimiliki oleh tersangka atau terdakwa yang diduga berdasarkan bukti awal

yang cukup ada hubungannya dengan TPK yang sedang diperiksa.

XXX. 13) Meminta bantuan interpol Indonesia atau instansi penegak hukum negara lain

untuk melakukan pencarian, penangkapan dan penyitaan barang bukti di luar negeri.

YYY. 14) Memita bantuan kepolisian atau instansi lain yang terkait untuk melakukan

penangkapan, penahanan, penggledahan dan penyitaan dalam perkara TPK yang sedang

ditangani.

ZZZ. 15) Melakukan pendaftaran dan pemeriksaan terhadap laporan harta kekayaan

penyelanggaraan negara.

AAAA. 16) Menerima laporan dan menetapkan status gratifikasi.

BBBB.17) Menyelenggarakan program pendidikan antikorupsi pada setiap jenjang

pendidikan.

CCCC.18) Merancang dan mendorong terlaksana program sosialisasi pemberantasan TPK.

DDDD. 19) Melakukan kampanye anti korupsi kepada masyarakat umum.

EEEE. 20) Melakukan kerjasama bilateral atau multilateral dalam pemberantasan TPK.

FFFF. 21) Melakukan pengkajian terhadap sistem pengelolaan administrasi di semua

lembaga negara dan pemerintah.

GGGG. 22) Memberi saran kepada pimpinan lembaga negara dan pemerintah untuk

melakukan perubahan jika berdasarkan hasil pengkajian, sistem pengelolaan administrasi

tersebut berpotensi korupsi.

HHHH. 23) Melaporkan kepada Presiden RI, DPR dan BPK jika saran KPK mengenai

usulan perubahan tersebut tidak diindahkan.

IIII.

JJJJ. Di dalam menjalankan tugasnya, KPK bertangung jawab kepada publik dan

menyampaikan laporannya secara terbuka dan berkala keapda Presiden RI, DPR dan BPK.

Page 14: Sistem penyelenggaraan pemerintah negara

KKKK. Contoh: kewenangan yang diberikan kepada KPK berkaitan dengan

wewenang meminta keterangan pihak bank, merupakan suatu terobosan hukum dalam

memberantas korupsi khususnya di bidang kejahatan perbankan. Melalui fatwa MA No.

KMA/694/R.45/XII/2004 tanggal 2 Desember 2002, KPK diberikan akses untuk membuka

rahasia bank. Di dalam fatwanya tersebut, MA menegaskan bahwa pasal 12 UU No. 30

Tahun 2002 telah mengatur secara khusus kewenangan KPK, khususnya di dalam pasal 12

huruf c dan huruf d. Selain itu, berpedoman pada asas bahwa ketentuan UU yang baru

sebagai hukum khusus (lex sepesialis) mengesampingkan UU yang lama sebagai hukum

umum (lex generalis) (asas hukum tersebut dikenal sebagai : lex spesialis derogat lex

generalis), maka prosedur izin membuka rahasia bank sebagaimana telah diatur dalam pasal

29 ayat (2) dan (3) UU No. 20 Tahun 2001 juncto pasal 42 UU Perbankan tidak berlaku lagi

bagi KPK.

LLLL.

MMMM. Rangkuman

NNNN. Dalam rangka meningkatkan kinerja aparatur pemerintah telah diterbitkan

Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

sebagai perwujudan kewajiban suatu instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan

tidak saja keberhasilan, tetapi juga kegagalan dalam pelaksanaan misi organisasi dalam

mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan. Di dalam perkembangan selanjutnya

pemerintah kemudian menerbitkan Peraturan Pemerintah No. 8 Tahun 2006 tentang

Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah, yang dimaksudkan sebagai

pengintegrasian antara sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah dengan sistem

perencanaan strategis, sistem penganggaran dan sistem Akuntansi Pemerintah.

OOOO. Penyelenggara Negara mempunyai peranan yang sangat menentukan dalam

penyelenggaraan negara untuk mencapai cita-cita perjuangan bangsa mewujudkan

masyarakat yang adil dan makmur sebagaimana tercantum di dalam Pembukaan UUD 1945.

PPPP. Dalam rangka mewujudkan cita-cita tersebut, dibutuhkan penyelenggara negara yang

tidak saja jujur, tetapi juga harus bersih dan bebas dari KKN, mengingat KKN merupakan

perbuatan yang dapat merusak sendi-sendi kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan

bernegara serta membahayakan eksistensi negara.

QQQQ. Komitmen pemerintah di dalam mewujudkan penyelenggara negara yang

bersih dan bebas dari KKN selanjutnya ditindaklanjuti dengan pembentukan lembaga negara

yang bersifat independen dan bebas dari pengaruh kekuasaan manapun, seperti KPK sebagai

lembaga independen dalam pemberantasan tindak pidana korupsi, yang berdasarkan fatwa

Page 15: Sistem penyelenggaraan pemerintah negara

MA telah diberikan kewenangan untuk membuka rahasia bank. Sebagai lembaga yang

bersifat super body, KPK diharapkan dapat menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang

selama ini meresahkan masyarakat terutama tindakan korupsi yang melibatkan pejabat atau

mantan pejabat yang selama ini seolah-olah tidak terjangkau oleh hukum.

RRRR.

SSSS.

TTTT. LEMBAGA-LEMBAGA PEMERINTAH

UUUU. Salamoen Soeharyo dan Nasri Effendy (2003) menyatakan bahwa dalam

penyelenggaraan pemerintahan negara yang dilaksanakan oleh Presiden dibantu oleh Wakil

Presiden dan para menteri, Presiden menyelenggarakan tugas-tugas umum pemerintahan dan

pembangunan dalam rangka mewujudkan tujuan nasional.

VVVV. Selanjutnya dinyatakan bahwa tugas umum pemerintahan adalah tugas-tugas

yang sejak dahulu dilaksanakan oleh pemerintah di mana saja dalam rangka memenuhi

kebutuhan dan kepentingan masyarakat, seperti pemeliharaan keamanan dan ketertiban,

penyelenggaraan pendidikan, pelayanan kesehatan dan lain-lain. Sedangkan tugas

pembangunan adalah tugas-tugas dalam rangka pelaksanaan program-program pembangunan.

WWWW. Dengan adanya lembaga-lembaga penyelenggaraan pemerintah ini, maka

tugas-tugas pemerintahan akan terbagi habis kepada lembaga-lembaga penyelenggara

pemerintahan yang ada (asas pembagian tugas).

XXXX.

YYYY. Fungsi-fungsi Penyelenggara Pemerintahan

ZZZZ. Pemerintah harus dapat menciptakan kondisi yang kondusif, sehingga tumbuh

kreativitas dan oto aktivitas masyarakat untuk membangun dalam memenuhi kebutuhan

sendiri. Oleh karena itu dalam GBHN-GBHN pada masa orde baru selalu disebutkan bahwa

aparatur pemerintah harus mampu untuk melayani masyarakat, mengayomi masyarakat dan

memberdayakan masyarakat.

AAAAA. Dalam hal ini, aparatur pemerintah harus menjalankan ketiga fungsi tersebut,

termasuk BUMN dan BUMD selaku Aparatur Perekonomian Negara/Daerah khususnya

Perum dan Perumda. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa aparatur pemerintah terdiri

dari aparatur pemerintahan dan aparatur perekonomian negara sebagai pelaksana dari tugas-

tugas melayani, mengayomi dan memberdayakan masyarakat.

BBBBB. Lebih lanjut Salamoen Soeharyo dan Nasri Effendy menjelaskan bahwa fungsi

ketiga tersebut sebenarnya justru harus menjadi muara bagi kedua fungsi yang lain, artinya

pelayanan dan pengayoman harus sekaligus diarahkan untuk memberdayakan masyarakat

Page 16: Sistem penyelenggaraan pemerintah negara

agar mampu berprakarsa dan berperan serta dengan baik dalam pembangunan. Fungsi ketiga

ini sebenarnya sejalan pula dengan paradigma baru dalam administrasi negara yang mulai

lahir pada awal dekade 90-an, yaitu fungsi pemberdayaan (empowering). Paradigma baru

dalam administrasi negara menekankan bahwa pemerintah tidak lagi harus menjadi produsen

semua barang dan layanan yang diperlukan masyarakat, tetapi pemerintah harus lebih

berperan sebagai fasilitator dan regulator, sehingga masyarakat mampu dengan baik

memenuhi kebutuhannya sendiri.

CCCCC. Sebagai contoh, dalam dunia usaha pemerintah menerbitkan peraturan yang

dapat mendorong dunia usaha untuk lebih berproduksi melalui paket-paket kebijakan

(Paknop, Pakde, dan sebagainya).

DDDDD.

EEEEE. Kewenangan Pemerintah Pusat

FFFFF. Kewenangan Pemerintah Pusat sebelumnya diatur di dalam UU No. 22 Tahun

1999 tentang Pemerintah Daerah. Dalam perkembangan selanjutnya, UU No. 22 Tahun 1999

kemudian diganti dengan UU No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah.

GGGGG. Dimaksudkan sebagai Pemerintah pusat menurut UU No. 32 Tahun 2004

adalah Presiden RI yang memegang kekuasaan pemerintahan negara RI sebagaimana

dimaksud dalam UUD 1945.

HHHHH. Adapun kewenangan Pemerintah Pusat (Pemerintah) yang tidak diserahkan ke

Pemerintah Daerah meliputi kewenangan-kewenangan politik luar negeri, pertahanan,

keamanan, yustisi, moneter & fiskal nasional dan agama.

IIIII. Penyelenggaraan desentralisasi mensyaratkan pembagian urusan pemerintahan antara

pemerintah dengan daerah otonom. Pembagian urusan pemerintahan tersebut didasarkan

pemikiran bahwa selalu terdapat berbagai urusan pemerintahan yang sepenuhnya/tetap

menjadi kewenangan pemerintah. Urusan pemerintahan tersebut menyangkut terjaminnya

kelangsungan hidup bangsa dan negara secara keseluruhan.

JJJJJ. Urusan pemernitahan dimaksud meliputi: politik luar negeri dalam arti mengangkat

pejabat diplomatik dan menunjuk warga negara untuk duduk dalam jabatan lembaga

internasional, menetapkan kebijakan luar negeri, melakukan perjanjian dengan negara lain,

menetapkan kebijakan perdagangan luar negeri dan sebagainya; pertahanan misalnya

mendirikan dan membentuk angkatan bersenjata, menyatakan damai dan perang, menyatakan

negara atau sebagian willayah negara dalam keadaan bahaya, membangun dan

mengembangkan sistem pertahanan negara dan persenjataan, menetapkan kebijakan wajib

militer, bela negara bagi setiap warga negara dan sebagainya; keamanan misalnya mendirikan

Page 17: Sistem penyelenggaraan pemerintah negara

dan membentuk kepolisian negara, menetapkan kebijakan keamanan nasional, menindak

setiap orang yang melanggar hukum negara, menindak kelompok atau organisasi yang

kegiatannya mengganggu keamanan negara dan sebagainya; moneter misalnya mencetak

uang dan menentukan nilai mata uang, menetapkan kebijakan moneter, mengendalikan

peredaran uang dan sebagainya; yustisi misalnya mendirikan lembaga peradilan, mengangkat

hakim dan jasa, mendirikan lembaga pemasyarakatan, menetapkan kebijakan kehakiman dan

keimigrasian, memberikan grasi, amnesti, abolisi, membentuk UU, Peru, PP dan peraturan

lain berskala nasional dan lain sebagainya; agama misalnya menetapkan hari libur keagamaan

yang belaku secara nasional, memberikan pengakuan terhadap keberadaan suatu agama,

menetapkan kebijakan dalam penyelenggaraan kehidupan keagamaan dan sebagainya; dan

bagian tertentu urusan pemerintah lainnya yang berskala nasional, tidak diserahkan kepada

daerah.

KKKKK.                 Di dalam menyelenggarakan urusan pemerintah tersebut di atas,

Pemerintah menyelenggarakan sendiri atau dapat melimpahkan sebagian urusan

pemerintahan kepada perangkat pemerintah atau wakil pemerintah di daerah atau dapat

menugaskan kepada pemerintahan daerah dan/atau pemerintahan desa.

LLLLL.                 Penyerahan urusan dari pemerintah kepada daerah disertai dengan

sumber pendanaan, pengalihan sarana dan prasarana, serta kepegawaian sesuai dengan urusan

yang didesentralisasikan, sedangkan urusan pemerintahan yang dilimpahkan kepada

Gubernur disertai dengan pendanaan sesuai dengan urusan yang didekonsentrasikan.

MMMMM.                 Dalam urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan pemerintah

di luar urusan pemerintahan tersebut di atas, pemerintah dapat:

NNNNN. 1. Menyelenggarakan sendiri sebagian urusan pemerintahan;

OOOOO. 2. Melimpahkan sebagian urusan pemerintahan kepada Gubernur selaku wakil

Pemerintah;

PPPPP. 3. Menugaskan sebagian urusan kepada pemerintahan daerah/dan atau

pemerintahan desa berdasarkan asas tugas pembantuan.

QQQQQ.

RRRRR. Kriteria Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan

SSSSS.                 Penyelenggaraan urusan pemerintahan di sampingg tunduk pada

asas-asas penyelenggaraan negara, juga didasarkan pada kriteria yang memberikan

kewenangan kepada penyelenggara negara landasan yang kuat bagi terbentuknya hubungan

antara pemerintah pusat dengan daerah.

Page 18: Sistem penyelenggaraan pemerintah negara

TTTTT.                 Di dalam menyelenggarakan kewenangannya, Pemerintah membina

hubungan dengan pemerintahan daerah provinsi, kabupaten dan kota atau antara pemerintah

daerah yang saling terkait, tergantung dan sinergis sebagai satu sistem pemerintahan.

UUUUU.                 Penyelenggaraan urusan pemerintahan dalam membina hubungan

dengan pemerintahan daerah dibagi berdasarkan kriteria sebagai berikut:

VVVVV. 1. Eksternalitas

WWWWW. Yang dimaksud dengan kriteria eksternalitas adalah penyelenggara suatu

urusan pemerintahan ditentukan berdasarkan luas, besaran dan jangkauan dampak yang

timbul akibat penyelenggaraan suatu urusan pemerintahan.

XXXXX. 2. Akuntabilitas

YYYYY. Maksudnya adalah penanggung jawab penyelenggaraan suatu urusan

pemerintahan ditentukan berdasarkankedekatannya dengan luas, besaran dan jangkauan dampak

yang ditimbulkan oleh penyelenggaraan suatu urusanpemerintahan.

ZZZZZ. 3. Efisiensi

AAAAAA. Maksudnya adalah penyelenggara suatu urusan pemerintahan ditentukan

berdasarkan perbandingan tingkat daya guna yang paling tingi yang dapat diperoleh.

BBBBBB.

CCCCCC. Lembaga Penyelenggara Pemerintahan Tingkat Pusat

DDDDDD.                 Lembaga-lembaga penyelenggara pemerintahan tingkat pusat adalah

Departemen, Menteri Koordinator (Menko), Menteri Negara (Meneg), Lembaga Pemerintah

Non Departemen (LPND), Kesekretariatan yang membantu Presiden; Kejaksaan Agung,

Perwakilan RI di Luar Negeri, Tetara Nasional Indonesia (TNI), Kepolisian Negara RI

(Polri), Badan/Lembaga Ekstra Struktural dan Badan Independen.

EEEEEE. 1.     Departemen

FFFFFF. Berdasarkan ketentuan pasal 25 ayat (1) Peraturan Presiden No. 9 Tahun 2005

disebutkan bahwa departemen dalam pemerintahan negara RI merupakan unsur pelaksana

pemerintah. Dalam ayat (2) dinyatakan bahwa departemen dipimpin oleh menteri negara

yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Presiden.

GGGGGG. Departemen pada umumnya harus menyelenggarakan fungsi-fungsi:

HHHHHH. a. Perumusan kebijakan nasional, kebijakan pelaksanaan dan kebijakan teknis

di bidangnya.

IIIIII. b. Pelaksanaan urusan pemerintahan sesuai dengan bidang tugasnya.

JJJJJJ. c.  Pengelolaan barang milik/kekayaan negara yang menjadi tanggung jawabnya.

KKKKKK. d. Pengawasan atas pelaksanaan tugasnya.

Page 19: Sistem penyelenggaraan pemerintah negara

LLLLLL. e. Penyampaian laporan hasil evaluasi, saran dan pertimbangan di bidang

tugas dan fungsinya kepada Presiden.

MMMMMM. Susunan organisasi:

NNNNNN. a. Menteri

OOOOOO. b. Sekretaris Jenderal, yang bertugas melaksanakan pembinaan dan koordinasi

pelaksanaan tugas dan administrasi departemen.

PPPPPP. c.  Direktorat Jenderal, yang bertugas melaksanakan rumusan dan

melaksanakan kebijakan serta standarisasi teknis di bidangnya.

QQQQQQ. d. Inspektorat Jenderal, mempunyai tugas melaksanakan pengawasan

fungsional.

RRRRRR. e. Staf ahli, mempunyai tugas memberikan telaahan mengenai masalah

tertentu sesuai bidang tugasnya.

SSSSSS. f.   Badan, dibentuk bila tugas & fungsi unsur penunjang tugas departemen tidak

bisa dilaksanakan oleh organisasisetingkat Pusat.

TTTTTT. g. Pusat, dapat dibentuk unsur penunjang tugas departemen.

UUUUUU. h. Instansi Vertikal, dapat dibentuk di departemen yang kewenangannya tidak

diserahkan kepada daerah sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

VVVVVV. i.   Unit pelaksana teknis, dapat dibentuk secara selektif sebagai pelaksana

tugas teknis penunjang.

WWWWWW.

XXXXXX. 2.     Kementerian Koordinator

YYYYYY. Kedudukan

ZZZZZZ. Kementerian Koordinator adalah unsur pelaksana pemerintah yang dipimpin

oleh Menteri Koordinator yang berada di bawah dan bertanggung jawab keapda Presiden.

AAAAAAA. Tugas

BBBBBBB. Kementerian Koordinator mempunyai tugas membantu Presiden dalam

mengkoordinasikan perencanaan dan penyusunan kebijakan, serta mensinkronisasikan

perencanaan dan penyusunan kebijakan, serta mensikronkan pelaksanaan kebiijakan di

bidangnya.

CCCCCCC. Fungsi

DDDDDDD. 1) Koordinasi perencanaan dan penyusunan kebijakan di bidangnya.

EEEEEEE. 2) Sinkronisasi pelaksanaan kebijakan di bidangnya.

FFFFFFF. 3) Pengendalian penyelenggaraan kebijakan, sebagaimana dimaksud pada

butir 1 dan 2.

Page 20: Sistem penyelenggaraan pemerintah negara

GGGGGGG. 4) Pengelolaan barang milik/kekayaan negara yang menjadi tanggung

jawabnya.

HHHHHHH. 5) Pengawasan atas pelaksanaan tugasnya.

IIIIIII. 6) Pelaksanaan tugas tertentu yang diberikan oleh Presiden.

JJJJJJJ.7) Penyampaian hasil evaluasi, saran dan pertimbangan di bidang tugas dan fungsinya

kepada Presiden.

KKKKKKK. Koordinasi

LLLLLLL. a. Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan,

mengkoordinasikan:

MMMMMMM. 1. Departemen Dalam Negeri

NNNNNNN. 2. Departemen Luar Negeri

OOOOOOO. 3. Departemen Pertahanan

PPPPPPP. 4. Departemen Hukum dan HAM

QQQQQQQ. 5. Kejaksaan Agung

RRRRRRR. 6. BIN

SSSSSSS. 7. TNI

TTTTTTT. 8. POLRI

UUUUUUU. 9. Instansi yang dianggap perlu

VVVVVVV.

WWWWWWW. b. Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian,

mengkoordinasikan:

XXXXXXX. 1.     Departemen Keuangan

YYYYYYY. 2.     Departemen ESDM

ZZZZZZZ. 3.     Departemen Perindustrian

AAAAAAAA. 4.     Departemen Perdagangan

BBBBBBBB. 5.     Departemen Pertanian

CCCCCCCC. 6.     Departemen Kehutanan

DDDDDDDD. 7.     Departemen Perhubungan

EEEEEEEE. 8.     Departemen Kelautan dan Perikanan

FFFFFFFF. 9.     Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi

GGGGGGGG. 10. Departemen Pekerjaan Umum

HHHHHHHH. 11. Kementerian Negara Kominfo

IIIIIIII.12. Kementerian Ristek

JJJJJJJJ. 13. Kementerian Koperasi dan UKM

Page 21: Sistem penyelenggaraan pemerintah negara

KKKKKKKK. 14. Kementerian Negara Pembangunan Daerah Tertinggal

LLLLLLLL. 15. Instansi yang dianggap perlu.

MMMMMMMM.

NNNNNNNN. c.  Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat

mengkoordinasikan:

OOOOOOOO. 1.     Departemen Kesehatan

PPPPPPPP. 2.     Departemen Diknas

QQQQQQQQ. 3.     Departemen Sosial

RRRRRRRR. 4.     Departemen Agama

SSSSSSSS. 5.     Departemen Budpar

TTTTTTTT. 6.     Kementerian Negara Lingkungan Hidup

UUUUUUUU. 7.     Kementerian Negara Pemberdayan Perempuan

VVVVVVVV. 8.     Kementerian Negara PAN

WWWWWWWW. 9.     Kementerian Negara Perumahan Rakyat

XXXXXXXX. 10. Kementerian Negara Pemudan dan Olah raga

YYYYYYYY. 11. Instansi lain yang dianggap perlu.

ZZZZZZZZ.

AAAAAAAAA. 3.     Kementerian Negara

BBBBBBBBB. Kedudukan

CCCCCCCCC. Kementerian Negara adalah unsur pelaksana pemerintah yang

dipimpin oleh Menteri Negara yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada

Presiden.

DDDDDDDDD. Tugas

EEEEEEEEE. Kementerian Negara mempunyai tugas membantu Presiden dalam

merumuskan kebijakan dan koordinasi di bidang tertentu dalam kegiatan pemerintahan

negara.

FFFFFFFFF. Fungsi

GGGGGGGGG. Kementerian Negara menjalankan fungsi

HHHHHHHHH. 1. Perumusan kebijakan nasional di bidangnya.

IIIIIIIII. 2. Koordinasi pelaksanaan kebijakan di bidangnya.

JJJJJJJJJ. 3. Pengelolaan barang milik/kekayaan negara yang menjadi tanggung

jawabnya.

KKKKKKKKK. 4. Pengawasan atas pelaksanaan tugasnya.

Page 22: Sistem penyelenggaraan pemerintah negara

LLLLLLLLL. 5. Penyampaian laporan hasil evaluasi, saran dan pertimbangan di bidang

tugas dan fungsinya kepada Presiden.

MMMMMMMMM.

NNNNNNNNN. 4.     Lembaga Pemerintah Non Departemen (LPND)

OOOOOOOOO. LPND adalah lembaga pemerintah pusat yang dibentuk untuk

melaksanakan tugas pemerintahan tertentu dari Presiden. Kepala LPND berada di bawah dan

bertanggung jawab langsung kepada Presiden.

PPPPPPPPP. Berdasarkan Keppres No. 103 Tahun 2001 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi,

Kewenangan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Pemerintah Non Departemen,

yang beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Presiden No. 11 Tahun 2005, LPND

mempunyai kegiatan melaksanakan tugas pemerintahan tertentu dari Presiden sesuai dengan

ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

QQQQQQQQQ. Berdasarkan Peraturan Presiden No. 11 Tahun 2005, LPND terdiri

dari:

RRRRRRRRR. 1)       Lembaga Administrasi Negara / LAN

SSSSSSSSS. 2)       Arsip Nasional Republik Indonesia / ANRI

TTTTTTTTT. 3)       Badan Kepegawaian Negara / BKN

UUUUUUUUU. 4)       Perpustakaan Nasional RI / PERPUSNAS

VVVVVVVVV. 5)       Badan Perencanaan Pembangunan Nasional / BAPPENAS

WWWWWWWWW. 6)       Badan Pusat Statistik / BPS

XXXXXXXXX. 7)       Badan Standarisasi Nasional / BSN

YYYYYYYYY. 8)       Badan Pengawas Tenaga Nuklir / BAPETEN

ZZZZZZZZZ. 9)       Badan Tenaga Nuklir Nasional / BATAN

AAAAAAAAAA. 10)   Badan Intelijen Negara / BIN

BBBBBBBBBB. 11)   Lembaga Sandi Negara / LEMSANEG

CCCCCCCCCC. 12)   Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional / BKKBN

DDDDDDDDDD. 13)   Lembaga Penerbangan Antariksa Naional / LAPAN

EEEEEEEEEE. 14)   Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional /

BAKORSUTANAL

FFFFFFFFFF. 15)   Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan / BPKP

GGGGGGGGGG. 16)   Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia / LIPI

HHHHHHHHHH. 17)   Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi / BPPT

IIIIIIIIII. 18)   Badan Koordinasi Penanaman Modal / BKPM

JJJJJJJJJJ. 19)   Badan Pertanian Nasional / BPN

Page 23: Sistem penyelenggaraan pemerintah negara

KKKKKKKKKK. 20)   Badan Pengawasan Obat dan Makanan / BPOM

LLLLLLLLLL. 21)   Lembaga Ketahanan Nasional / LEMHANAS

MMMMMMMMMM. 22)   Badan Meteorologi dan Geofisika / BMG

NNNNNNNNNN.

OOOOOOOOOO. Wewenang secara organisatoris, LPND berada di bawah dan

bertanggung jawab langsung kepada Presiden, tetapi dalam pelaksanaan tugas operasional

dikoordinasikan oleh atau mendapat pembinaan teknis dari menteri tertentu.

PPPPPPPPPP. Sebagai contoh berdasarkan Peraturan Presiden No. 11 Tahun 2005, antara

lain ditetapkan:

QQQQQQQQQQ. a. Menteri Dalam Negeri bagi BPN.

RRRRRRRRRR. b. Menteri Pertahanan bagi LEMSANEG dan LEMHANAS.

SSSSSSSSSS. c.  Menteri Perdagangan bagi BPKM.

TTTTTTTTTT. d. Menteri Kesehatan bagi BPOM dan BKKBN.

UUUUUUUUUU. e. Menteri Pendidikan Nasional bagi PERPUSNAS.

VVVVVVVVVV. f.   Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara bagi LAN, BKN,

BPKP dan ANRI.

WWWWWWWWWW. g. Menteri Negara Riset dan Teknologi bagi LIPI, LAPAN,

BPPT, BATAN, BAPETEN, BAKOSURTANAL dan BSN.

XXXXXXXXXX. h. Menteri Negara Perencanaan dan Pembangunan bagi BAPPENAS

dan BPS.

YYYYYYYYYY. i.   Menteri Perhubungan bagi BMG.

ZZZZZZZZZZ.

AAAAAAAAAAA. 5.     Kesekretariatan yang Membantu Presiden (Peraturan Presiden

No. 31 Tahun 2005)

BBBBBBBBBBB. a. Sekretariat Negara

CCCCCCCCCCC. Lembaga pemerintah yang dipimpin oleh Menteri Sekretaris Negara,

berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Presiden. Sekretariat negara dipimpin

oleh Menteri Sekretaris Negara.

DDDDDDDDDDD. b. Sekretaris Kabinet

EEEEEEEEEEE. Lembaga pemerintah yang dipimpin oleh Sekretaris Kabinet,

berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Presiden. Sekretaris

Kabinet dipimpin oleh Menteri Sekretaris Kabinet.

FFFFFFFFFFF.

GGGGGGGGGGG. 6.     Kejaksaan Agung

Page 24: Sistem penyelenggaraan pemerintah negara

HHHHHHHHHHH. Berdasarkan UU No. 5 Tahun 1991 tentang Kejaksaan dan Keppres

No. 55 Tahun 1991 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Kejaksaan, Kejaksaan Agung

adalah lembaga kejaksaan tingkat pusat.

IIIIIIIIIII. a. Kejaksaan adalah lembaga pemerintah yang melaksanakan kekuasaan

negara terutama di bidang penuntutan dalam tata susunan kekuasaan badan-badan pengadilan

hukum dan keadilan, yang dipimpin oleh Jaksa Agung yang bertanggung jawab langsung

kepada Presiden.

JJJJJJJJJJJ. b. Kejaksaan terdiri dari Kejaksaan Agung di tingkat pusat, Kejaksaan Tinggi

di tingkat Provinsi dan Kejaksaan Negeri di Kabupaten/Kota, yang ketiganya merupakan satu

kesatuan.

KKKKKKKKKKK. c.  Dalam bidang perdata dan tata usaha negara, kejaksaan dengan

kuasa dapat bertindak di dalam dan di luar pengadilan untuk dan atas nama negara atau

pemerintah.

LLLLLLLLLLL. d. Kejaksaan dapat memberikan pertimbangan dalam bidang hukum

kepada instansi pemerintah lainnya.

MMMMMMMMMMM. e. Dalam memimpin kejaksaan,  Jaksa Agung dibantu seorang

Wakil Jaksa Agung dan beberapa orang Jaksa Agung Muda.

NNNNNNNNNNN.

OOOOOOOOOOO. 7.     Perwakilan RI di Luar Negeri

PPPPPPPPPPP. Perwakilan RI di luar negeri adalah satu-satunya aparatur yang

mewakili kepentingan negara RI secara keseluruhan di negara lain atau pada organisasi

internasional dan dapat berupa Kedutaan Besar RI (KBRI), Konsulat Jenderal RI (KONJEN

RI), Konsulat RI, Perutusan tetap RI (PTRI) pada PBB maupun perwakilan RI tertentu yang

bersifat sementara. Perwakilan RI terdiri atas Perwakilan Diplomatik dan Perwakilan

Konsulat.

QQQQQQQQQQQ. a. Perwakilan Diplomatik

RRRRRRRRRRR. Kegiatan Perwakilan Diplomatik mencakup semua kepentingan negara

RI dan wilayah kerjanya meliputi seluruh wilayah negara penerima atau yang bidang

kegiatannya meliputi bidang kegiatan suatu organisasi internasional.

SSSSSSSSSSS. Perwakilan Diplomatik terdiri dari Kedutaan Besar RI dan Perwakilan

Tetap RI yang dipimpin oleh seorang Duta Besar Luar Biasa dan berkuasa penuh dan

bertanggung jawab kepada Presiden selaku Kepala Negara melalui Menteri Luar Negeri.

TTTTTTTTTTT. b. Perwakilan Konsuler

Page 25: Sistem penyelenggaraan pemerintah negara

UUUUUUUUUUU. Kegiatan Perwakilan Konsuler meliputi semua kepentingan negara RI

di bidang konsuler dan mempunyai wilayah kerja tertentu dalam wilayah negara penerima.

VVVVVVVVVVV. Perwakilan Konsuler terdiri dari Konsulat Jenderal (Konjen) dan

Konsulat masing-masing dimpimpin oleh Konsulat Jenderal, dan konsul bertanggung jawab

kepada Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh yang membawahinya.

WWWWWWWWWWW. Konjen dan Konsul yang tidak berada di bawah tanggung

jawab Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh bertanggung jawab kepada Menteri Luar

Negeri.

XXXXXXXXXXX. Tugas pokok Perwakilan Konsuler adalah mewakili negara RI dalam

melaksanakan hubungan konsuler dengan negara penerima di bidang perekonomian,

perdagangan, perhubungan, kebudayaan dan ilmu pengetahuan sesuai dengan kebijaksanaan

pemerintah yang ditetapkan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku,

termasuk hukum dan tata cara hubungan internasional.

YYYYYYYYYYY.

ZZZZZZZZZZZ. 8.     Tentara Nasional Indonesia (TNI)

AAAAAAAAAAAA.Jati diri, peran, fungsi dan tugas kedudukan TNI diatur dalam UU No.

34 Tahun 2004 tentang Tentara Nasional Indonesia. Di dalamnya dinyatakan bahwa jati diri

TNI yaitu:

BBBBBBBBBBBB. a. Tentara rakyat, yaitu tentara yang anggotanya berasal dari warga

Negara Indonesia.

CCCCCCCCCCCC. b. Tentara pejuang, yaitu tentara yang berjuang menegakkan NKRI dan

tidak menyerah dalam melaksanakan dan menyelesaikan tugasnya.

DDDDDDDDDDDD.c.  Tentara nasional, yaitu tentara kebangsaan Indonesia yang bertugas

demi kepentingan negara dan di atas kepentingan daerah, suku, ras dan golongan agama.

EEEEEEEEEEEE. d. Tentara profesional, yaitu tentara yang terlatih, terdidik,

diperlengkapi secara baik, tidak berpolitik praktis, tidak berbisnis dan dijamin

kesejahteraannya, serta mengikuti kebijakan politik negara yang menganut prinsip demokrasi,

supremasi sipil, HAM, ketentuan hukum nasional dan hukum internasional yang telah

diratifikasi.

FFFFFFFFFFFF. Peran:

GGGGGGGGGGGG.TNI berperan sebagai alat negara di bidang pertahanan yang dalam

menjalankan tugasnya berdasarkan kebijakan dan keputusan politik negara.

HHHHHHHHHHHH.Fungsi:

IIIIIIIIIIII. TNI sebagai alat negara, berfungsi sebagai:

Page 26: Sistem penyelenggaraan pemerintah negara

JJJJJJJJJJJJ. a. Penangkal terhadap setiap bentuk ancaman militer dan ancaman bersenjata

dari luar dan dalam negeri terhadap kedaulatan, keutuhan wilayah dan keselamatan bangsa.

KKKKKKKKKKKK.b. Penindak terhadap setiap bentuk ancaman sebagaimana pada huruf

a.

LLLLLLLLLLLL. c.  Pemulih terhadap kondisi keamanan negara yang terganggu akibat

kekacauan keamanan.

MMMMMMMMMMMM. Tugas

NNNNNNNNNNNN.Tugas pokok TNI adalah menegakkan kedaulatan negara,

mempertahankan keutuhan wilayah NKRI yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 serta

melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia dari ancaman dan gangguan

terhadap keutuhan bangsa dan negara.

OOOOOOOOOOOO.Tugas pokok tersebut dilakukan dengan operasi militer untuk perang

dan operasi militer selain perang.

PPPPPPPPPPPP.

QQQQQQQQQQQQ.9.     Kepolisian Negara RI (POLRI)

RRRRRRRRRRRR. Pergeseran paradigma pengabdian POLRI yang sebelumnya cenderung

digunakan sebagai alat penguasa ke arah mengabdi bagi kepentingan masyarakat telah

membawa berbagai implikasi perubahan yang mendasar. Salah satu perubahan itu adalah

perumusan kembali perannya sesuai dengan UU No. 2 Tahun 2002 yang menetapkan Polri

berperan selaku pemelihara kamtibnas, penegak hukum, pelindung, pengayom, dan pelayan

masyarakat. Arah kebijakan strategi Polri yang mendahulukan tampilan selaku pelindung,

pengayom dan pelayan masyarakat dimaksud bahwa dalam setiap kiprah pengabdian anggota

Polri baik sebagai pemelihara kamtibnas maupun sebagai penegak hukum haruslah dijiwai

oleh tampilan perilaku sebagai pelindung, pengayom dan pelayan masyarakat, sejalan dengan

paradigma barunya yang mengabdi bagi kepentingan masyarakat.

SSSSSSSSSSSS. Peran, tugas, susunan dan kedudukan Polri secara pokok-pokoknya

diatur dalam UU No. 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara.

TTTTTTTTTTTT. Peran dan tugas POLRI:

UUUUUUUUUUUU.a. POLRI merupakan alat negara yang berperan dalam memelihara

keamanan dan ketertiban masyarakat, menegakkan hukum, memberikan pengayoman dan

pelayanan kepada masyarakat.

VVVVVVVVVVVV.b. Selain tugas pokok tersebut, POLRI juga melaksanakan tugas:

WWWWWWWWWWWW. 1)    Melaksanakan pengaturan, penjagaan, pengawalan patroli

terhadap kegiatan masyarakat dan pemerintah sesuai kebutuhan.

Page 27: Sistem penyelenggaraan pemerintah negara

XXXXXXXXXXXX.2)    Menyelenggarakan segala kegiatan dalam menjamin keamanan,

ketertiban dan kelancaran lalu lintas jalan.

YYYYYYYYYYYY.3)    Membina masyarakat untuk meningkatkan partisipasi masyarakat,

kesadaran hukum masyarakat serta ketaatan warga masyarakat terhadap hukum dan peraturan

perundang-undangan.

ZZZZZZZZZZZZ. 4)    Turut serta dalam pembinaan hukum nasional.

AAAAAAAAAAAAA. 5)    Memelihara ketertiban dan menjamin keamanan umum.

BBBBBBBBBBBBB.6)    Melakukan koordinasi, pengawasan dan pembinaan teknis

terhadap kepolisian khusus, penyidik PNS dan bentuk-bentuk pengamanan swakarsa.

CCCCCCCCCCCCC.7)    Melakukan penyelidikan dan penyidikan terhadap semua tindak

pidana sesuai dengan hukum acara pidana dan perturan perundang-undangan lainnya.

DDDDDDDDDDDDD. 8)    Menyelenggarakan indentifikasi kepolisian, kedokteran

kepolisian, laboratorium forensik dan psikologi kepolisian untuk kepentingan tugas

kepolisian.

EEEEEEEEEEEEE. 9)    Melindungi keselamatan jiwa raga, harta benda, masyarakat dan

lingkungan hidup dari gangguan ketertiban dan/atau bencana termasuk memberikan bantuan dan

pertolongan dengan menjunjung tinggi hak asasi manusia.

FFFFFFFFFFFFF. 10) Melayani kepentingan warga masyarakat untuk sementara sebelum

ditangani instansi dan/atau pihak yangberwenang.

GGGGGGGGGGGGG. 11) Memberikan pelayanan keapda masyarakat sesuai dengan

kepentingannya dalam lingkup tugas kepolisian.

HHHHHHHHHHHHH. 12) Melaksanakan tugas lain sesuai dengan peraturan

perundang-undangan.

IIIIIIIIIIIII.

JJJJJJJJJJJJJ. 10. Badan/Lembaga Ekstra Struktural dan Badan Independen

KKKKKKKKKKKKK. Untuk memberi pertimbangan kepada Presiden atau Menteri,

atau dalam rangka koordinasi atau pelaksanaan kegiatan tertentu atau membantu tugas

tertentu dari suatu departemen, dibentuk badan/lembaga yang bersifat ekstra struktural.

Badan/lembaga ini tidak termasuk dalam daftar struktur organisasi Menko, departemen atau

LPND. Badan/lembaga ini dapat diketuai oleh Menteri, bahkan Wakil Presiden dan Presiden

sendiri. Sedangkan nomenklatur yang digunakan antara lain adalah dewan, badan, lembaga

tim, dan lain-lain seperti:

LLLLLLLLLLLLL. a.     Dewan Ekonomi Nasional (DEN)

MMMMMMMMMMMMM. b.     Dewan Pemulihan Usaha Nasional (DPUN)

Page 28: Sistem penyelenggaraan pemerintah negara

NNNNNNNNNNNNN. c.     Dewan Pertimbangan Otonomi Daerah (DPOD)

OOOOOOOOOOOOO. d.     Badan Pertimbangan Kepegawaian (BAPEK)

PPPPPPPPPPPPP. e.     Badan Pelaksanaan APEC

QQQQQQQQQQQQQ. f.       Badan Pertimbangan Jabatan Nasinal (BAPERJANAS)

RRRRRRRRRRRRR.g.     Lembaga Sensor Film

SSSSSSSSSSSSS. h.     Tim Pengembangan Industri

TTTTTTTTTTTTT. i.       Hankam

UUUUUUUUUUUUU. j.       Tim Koordinasi Penanganan Masalah Pertahanan

VVVVVVVVVVVVV. k.     Komite Pemilihan Umum

WWWWWWWWWWWWW. l.       Komite Olahraga Nasinal Indonesia (KONI)

XXXXXXXXXXXXX. m.   Komite Kepolisian Negara

YYYYYYYYYYYYY. Di samping itu untuk membantu mewujudkan penyelenggaraan

pemerintahan yang baik, pemerintah membentuk lembaga independen, seperti:

ZZZZZZZZZZZZZ. a. Komisi Hak Asasi Manusia (Komnas HAM)

AAAAAAAAAAAAAA. b. Komisi Ombudsman Nasional (KON)

BBBBBBBBBBBBBB. c.  Komisi Pemilihan Umum (KPU)

CCCCCCCCCCCCCC. d. Komisi Pemeriksa Kekayaan Penyelenggara Negara

(KPKPN)

DDDDDDDDDDDDDD. Lembaga-lembaga ini walaupun dibentuk dan dibiayai oleh

pemerintah, tetapi bekerja secara independen.

EEEEEEEEEEEEEE.

FFFFFFFFFFFFFF. Lembaga Penyelenggara Pemerintahan Tingkat Daerah

GGGGGGGGGGGGGG. Secara konstitusional, penyelenggaraan pemerintah daerah

diatur dalam pasal 18 UUD 1945 dan setelah mengalami amandemen keempat, menjadi pasal

18, 18A dan 18B. Ketentuan lebih lanjut mengenai pemerintah daerah mula-mula diatur

dalam UU No. 5 Tahun 1974, kemudian diganti dengan UU No. 22 Tahun 1999 dan seiring

dengan perkembangan zaman dan keinginan untuk memberikan peran yang lebih besar

kepada daerah untuk mengatur daerahnya masing-masing, maka UU No. 22 Tahun 1999

diganti dengan UU No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah.

HHHHHHHHHHHHHH. Sistem penyelenggaraan pemerintahan daerah yang dianut

selama ini tetap dipertahankan, meskipun terjadi perubahan rumusan, yaitu didasarkan atas

asas desentralisasi, asas dekonsentrasi dan asas tugas pembantuan. Dalam menampung

aspirasi daerah, asas penyelenggaraan pemerintahan daerah tersebut kemudian dalam UU No.

32 Tahun 2004 ditambah dengan asas otonomi dan tugas pembantuan.

Page 29: Sistem penyelenggaraan pemerintah negara

IIIIIIIIIIIIII. Sesuai dengan ketentuan pasal 1 UU No. 32 Tahun 2004 asas-asas

penyelenggaraan pemerintahan tersebut dirumuskan sebagai berikut:

JJJJJJJJJJJJJJ. 1. Desentralisasi adalah penyerahan wewenang pemerintahan oleh Pemerintah

kepada daerah otonom untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan dalam sistem

Negara Kesatuan Republik Indonesia.

KKKKKKKKKKKKKK. 2. Dekonsentrasi adalah pelimpahan wewenang pemerintahan

oleh Pemerintah kepada Gubernur sebagai wakil pemerintah dan/atau kepada instansi vertikal

di wilayah tertentu.

LLLLLLLLLLLLLL. 3. Tugas pembantuan adalah penugasan dari Pemerintah kepada daerah

dan/atau desa dan dari pemerintah provinsikepada kabupaten/kota dan/atau desa serta dari

pemerintah kabupaten/kota kepada desa untuk melaksanakan tugas tertentu.

MMMMMMMMMMMMMM. 4. Daerah otonom adalah kesatuan masyarakat hukum

yang mempunyai batas-batas wilayah yang berwenang mengatur dan mengurus urusan

pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri berdasarkan

aspirasi masyarakat dalam sistem NKRI.

NNNNNNNNNNNNNN. 5. Otonomi dan tugas pembanuan

OOOOOOOOOOOOOO. Sesuai dengan penjelasan pasal 2 ayat (2), yang dimaksud

dengan “asas otonomi dan tugas pembantuan” adalah bahwa pelaksanaan urusan pemerintah

oleh daerah dapat diselenggarakan secara langsung oleh pemerintah daerah itu sendiri dan

dapat pula penugasan oleh pemerintah provinsi ke pemerintah kabupaten/kota dan desa atau

penugasan dari pemerintah kabupaten/kota ke desa.

PPPPPPPPPPPPPP.

QQQQQQQQQQQQQQ. Pokok-pokok Pemerintahan Daerah

RRRRRRRRRRRRRR. UU No. 32 Tahun 2004 pada pokoknya mengatur hal-hal

sebagai berikut:

SSSSSSSSSSSSSS. 1.     NKRI dibagi atas daerah-daerah provinsi dan daerah provinsi itu

dibagi atas kabupaten dan kota yang masing-masing mempunyai pemerintahan daerah yang

mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan menurut asas otonomi dan tugas

pembantuan.

TTTTTTTTTTTTTT. 2.     Dalam menjalankan tugas pemerintahan, Pemerintah Pusat

menggunakan asas desentralisasi, tugas pembantuan dan dekonsentrasi.

UUUUUUUUUUUUUU. 3.     Pemerintah Daerah menjalankan otonomi seluas-luasnya,

kecuali urusan pemerintahan yang menjadi urusan Pemerintah Pusat.

VVVVVVVVVVVVVV. 4.     Pemerintah Daerah adalah:

Page 30: Sistem penyelenggaraan pemerintah negara

WWWWWWWWWWWWWW. a. Pemerintahan daerah provinsi yang terdiri atas

pemerintah daerah provinsi dan DPRD Provinsi.

XXXXXXXXXXXXXX. b. Pemerintah daerah kabupaten/kota yang terdiri atas pemerintah

daerah kabupaten/kota dan DPRD kabupaten/kota.

YYYYYYYYYYYYYY. 5.     Pemerintah Daerah terdiri atas kepala daerah dan

perangkat daerah.

ZZZZZZZZZZZZZZ. 6.     Perangkat daerah provinsi terdiri atas sekretariat daerah,

sekretariat DPRD, dinas daerah dan lembaga teknis daerah. Sedangkan perangkat daerah

kabupaten/kota terdiri atas sekretariat daerah, sekretariat DPRD, dinas daerah dan lembaga

teknis daerah, kecamatan dan kelurahan.

AAAAAAAAAAAAAAA. 7.     Dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah, setiap

daerah dipimpin oleh kepala pemerintah daerah yang disebut kepala daerah. Kepala daerah

provinsi adalah Gubernur, untuk daerah kabupaten adalah Bupati, sedangkan untuk kota

adalah Walikota, yang masing-masing dibantu oleh seorang wakil kepada daerah (wakil

gubernur, wakil bupati dan wakil walikota).

BBBBBBBBBBBBBBB. 8.     Gubernur yang karena jabatannya berkedudukan juga

sebagai wakil Pemerintah Pusat di wilayah proviinsi yang bersangkutan dan dalam

kedudukannya tersebut Gubernur bertanggung jawab kepada Presiden melalui Menteri Dalam

Negeri.

CCCCCCCCCCCCCCC. 9.     Dalam menyelenggarakan pemerintahan daerah, Kepala

Daerah mempunyai tugas dan wewenang:

DDDDDDDDDDDDDDD. a. Memimpin penyelenggaraan pemerintahan daerah

berdasarkan kebijakan yang ditetapkan bersama DPRD.

EEEEEEEEEEEEEEE. b. Mengajukan rancangan Perda.

FFFFFFFFFFFFFFF. c.  Menetapkan Perda yang telah mendapat persetujuan bersama

DPRD.

GGGGGGGGGGGGGGG. d. Menyusun dan mengajukan rancangan Perda tentang APBD

kepada DPRD untuk dibahas dan ditetapkan bersama.

HHHHHHHHHHHHHHH. e. Mengupayakan terlaksananya kewajiban daerah.

IIIIIIIIIIIIIII. f.   Mewakili daerahnya di dalam dan di luar pengadilan dan dapat menunjuk

kuasa hukum untuk mewakilinya sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

JJJJJJJJJJJJJJJ. g. Melaksanakan tugas dan wewenang lain sesuai dengan peraturan

perundang-undangan.

Page 31: Sistem penyelenggaraan pemerintah negara

KKKKKKKKKKKKKKK. 10. Dalam kedudukannya sebagai wakil pemerintah, Gubernur

mempunyai tugas dan wewenang:

LLLLLLLLLLLLLLL. a. Pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan pemerintahan

daerah kabupaten/kota.

MMMMMMMMMMMMMMM. b. Koordinasi penyelenggaraan urusan Pemerintah di

daerah provinsi dan kabupaten/kota.

NNNNNNNNNNNNNNN. c.  Koordinasi pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan tugas

pembantuan di daerah provinsi dankabupaten/kota.

OOOOOOOOOOOOOOO. d. Koordinasi pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan tugas

pembantuan di daerah provinsi dan kabupaten/kota.

PPPPPPPPPPPPPPP. 11. Pembentukan daerah dapat berupa penggabungan beberapa daerah

atau bagian daerah yang bersandingan atau pemekaran dari satu daerah menjadi dua daerah

atau lebih.

QQQQQQQQQQQQQQQ. 12. Pembentukan daerah harus memenuhi syarat.

RRRRRRRRRRRRRRR. a. Administratif

SSSSSSSSSSSSSSS. Untuk provinsi meliputi adanya persetujuan DPRD Kabupetan/kota

dan Bupati/Walikota yang akan menjadi cakupan wilayah provinsi, persetujuan DPRD

Provinsi induk dan Gubernur, serta rekomendasi Mendagri. Untuk kabupaten/kota meliputi

adanya persetujuan DPRD Kabupaten/Kota dan Bupati/Walikota yang bersangkutan,

persetujuan DPRD Provinsi dan Gubernur serta rekomendasi Mendagri.

TTTTTTTTTTTTTTT. b. Teknis

UUUUUUUUUUUUUUU. Meliputi faktor yang menjadi dasar pembentukan daerah yang

mencakup faktor kemampuan ekonomi, potensi daerah, sosial budaya, kependudukan, luas

daerah, pertahanan, keamanan dan faktor lain yang memungkinkan terselenggaranya OTDA.

VVVVVVVVVVVVVVV. c.  Fisik

WWWWWWWWWWWWWWW. Meliputi paling sedikit 5 kabupaten/kota untuk

pembentukan provinsi dan paling sedikit 5 kecamatan untuk pembentukan kabupaten dan 4

kecamatan untuk membentuk kota, lokasi calon ibu kota, sarana dan prasarana pemerintahan.

XXXXXXXXXXXXXXX.

YYYYYYYYYYYYYYY. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD)

ZZZZZZZZZZZZZZZ. Dalam menjalankan tugas dan kewenangannya, DPRD

memiliki fungsi legislasi, anggaran dan pengawasan.

AAAAAAAAAAAAAAAA. Tugas dan wewenang DPRD:

Page 32: Sistem penyelenggaraan pemerintah negara

BBBBBBBBBBBBBBBB. 1.     Membentuk Perda yang dibahas dengan kepala daerah

untuk mendapat persetujuan bersama.

CCCCCCCCCCCCCCCC. 2.     Membahas dan menyetujui rencana Perda tentang APBD

bersama dengan kepala daerah.

DDDDDDDDDDDDDDDD. 3.     Melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan Perda

dan peraturan perundang-undangan lainnya, peraturan kepala daerah, APBD, kebijakan

pemerintah daerah dalam melaksanakan program pembangunan daerah dan kerja sama

internasional di daerah.

EEEEEEEEEEEEEEEE. 4.     Mengusulkan pengangkatan dan pemberhentian kepala

daerah/wakil kepada daerah kepada Presiden melalui Menteri Dalam Negeri bagi DPRD

Provinsi dan kepada Menteri Dalam Negeri melalui Gubernur bagi DPRD kabupaten/kota.

FFFFFFFFFFFFFFFF. 5.     Memilih wakil kepala daerah dalam hal terjadi

kekosongan jabatan wakil kepala daerah.

GGGGGGGGGGGGGGGG. 6.     Memberikan pendapat dan pertimbangan kepada

pemerintah daerah terhadap rencana perjanjian internasional di daerah.

HHHHHHHHHHHHHHHH. 7.     Memberikan persetujuan terhadap rencana kerja sama

internasional yang dilakukan oleh pemerintah daerah.

IIIIIIIIIIIIIIII. 8.     Meminta laporan keterangan pertanggungjawaban kepala daerah dalam

penyelenggaraan pemerintahan daerah.

JJJJJJJJJJJJJJJJ. 9.     Membentuk panitia pengawas pemilihan kepala daerah.

KKKKKKKKKKKKKKKK. 10. Memberikan persetujuan terhadap rencana kerja sama

antardaerah dan dengan pihak ketiga yang membebani masyarakat dan daerah.

LLLLLLLLLLLLLLLL.

MMMMMMMMMMMMMMMM. Hak DPRD : interpelasi, angket dan menyatakan

pendapat.

NNNNNNNNNNNNNNNN.

OOOOOOOOOOOOOOOO. Kecamatan

PPPPPPPPPPPPPPPP.                 Kecamatan dibentuk di wilayah kabupaten/kota

dengan Perda berpedoman pada Peraturan Pemerintah. Kecamatan dipimpin oleh Camat yang

dalam pelaksanaan tugasnya memperoleh pelimpahan sebagian wewenang bupati atau

walikota untuk menangani sebagian urusan otonomi daerah.

QQQQQQQQQQQQQQQQ.                 Camat diangkat oleh Bupati/Walikota atas usul

sekretaris daerah kabupaten/kota dari pegawai negeri sipil yang menguasai pengetahuan

teknis pemerintahan dan memenuhi persyaratan sesuai dengan peraturan perundang-

Page 33: Sistem penyelenggaraan pemerintah negara

undangan. Dalam menjalankan tugas-tugasnya, camat dibantu oleh perangkat kecamatan dan

bertanggung jawab kepada Bupati/Walikota melalui Sekretaris Daerah kabupaten/kota.

RRRRRRRRRRRRRRRR.

SSSSSSSSSSSSSSSS. Kelurahan

TTTTTTTTTTTTTTTT.                 Kelurahan dibentuk di wilayah kecamatan dengan

Perda berpedoman pada Peraturan Pemerintah. Kelurahan dipimpin oleh Lurah yang dalam

pelaksanaan tugasnya memperoleh pelimpahan sebagian wewenang dari Bupati/Walikota.

UUUUUUUUUUUUUUUU.                 Lurah diangkat oleh Bupati/Walikota atas usul Camat

dari pegawai negeri sipil yang menguasai pengetahuan teknis pemerintahan dan memenuhi

persyaratan sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Dalam melaksanakan tugasnya,

Lurah dibantu oleh perangkat kelurahan dan Lurah bertanggung jawab kepada

Bupati/Walikota melalui Camat. Untuk kelancaran pelaksanaan tugas Lurah, dapat dibentuk

lembaga lainnya sesuai dengan kebutuhan yang ditetapkan dengan Perda.

LEMBAGA-LEMBAGA PEMERINTAH DI INDONESIA

1.      Pengertian Lembaga Negara

Lembaga negara adalah lembaga pemerintahan atau "civilizated organization" dimana

lembaga tersebut dibuat oleh negara , dari negara, dan untuk negara dimana bertujuan untuk

membangun negara itu sendiri . Lembaga negara terbagi dalam beberapa macam dan

mempunyai tugas nya masing – masing.

Lembaga-lembaga negara berdasarkan uud 1945

Lembaga negara terkadang disebut dengan istilah lembaga pemerintahan, lembaga

pemerintahan non-departemen, atau lembaga negara saja. Ada yang dibentuk berdasarkan

atau karena diberi kekuasaan oleh uud, ada pula yang dibentuk dan mendapatkan

kekuasaannya dari uu, dan bahkan ada pula yang hanya dibentuk berdasarkan keputusan

presiden. Hirarki atau ranking kedudukannya tentu saja tergantung pada derajat

pengaturannya menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Lembaga negara yang diatur dan dibentuk oleh uud merupakan organ konstitusi, sedangkan

yang dibentuk berdasarkan uu merupakan organ uu, sementara yang hanya dibentuk karena

keputusan presiden tentunya lebih rendah lagi tingkatan dan derajat perlakuan hukum

terhadap pejabat yang duduk di dalamnya. Demikian pula jika lembaga dimaksud dibentuk

dan diberi kekuasaan berdasarkan peraturan daerah, tentu lebih rendah lagi tingkatannya.

Page 34: Sistem penyelenggaraan pemerintah negara

                                                                           

Dalam setiap pembicaraan mengenai organisasi negara, ada dua unsur pokok yang saling

berkaitan, yaitu organ dan functie. Organ adalah bentuk atau wadahnya, sedangkan functie

adalah isinya; organ adalah status bentuknya, sedangkan functie adalah gerakan wadah itu

sesuai maksud pembentukannya. Dalam naskah undang-undang dasar negara

republik indonesia tahun 1945, organ-organ yang dimaksud, ada yang disebut secara eksplisit

namanya, dan ada pula yang disebutkan eksplisit hanya fungsinya. Ada pula lembaga atau

organ yang disebut bahwa baik namanya maupun fungsi atau kewenangannya akan diatur

dengan peraturan yang lebih rendah. Dilihat dari segi fungsinya lembaga-lembaga negara ada

yang bersifat utama/primer (primary constitutional organs), dan bersifat penunjang/sekunder

(auxiliary state organs). Sedangkan dari segi hirarkinya lembaga negara itu dibedakan

kedalam 3 (tiga) lapis yaitu :

1. Organ lapis pertama disebut sebagai lembaga tinggi negara, dimana nama, fungsi dan

kewenangannya dibentuk berdasarkan uud 1945.

2.   Organ lapis kedua disebut sebagai lembaga negara saja, dimana dalam lapis ini ada

lembaga yang sumber kewenangannya dari uud, ada pula sumber kewenangannya dari

undang-undang dan sumber kewenangannya yang bersumber dari regulator atau pembentuk

peraturan dibawah undang-undang.

3. Organ lapis ketiga merupakan lembaga daerah yaitu merupakan lembaga negara yang ada

di daerah yang ketentuannya telah diatur oleh uud 1945 yaitu  pemerintah daerah provinsi,

gubernur, dprd provinsi, pemerintahan daerah kabupaten, bupati, dprd kabupaten,

pemerintahan daerah kota, walikota, dprd kota.

Disamping itu didalam uud 1945 disebutkan pula adanya satuan-satuan pemerintahan daerah

yang bersifat khusus dan istimewa yang diakui dan dihormati keberadaannya secara tegas

oleh uud, sehingga eksistensinya sangat kuat secara konstitusional.

Page 35: Sistem penyelenggaraan pemerintah negara

2.  Teori Pemisahan Kekuasaan Negara

John locke adalah orang pertama yang mengemukakan teori pemisahan kekuasaan negara

dalam bukunya “two treaties on civil government” (1660). Ia membagi kekuasaan negara

menjadi tiga bidang sebagai berikut:

1.    Legislatif: kekuasaan untuk membuat undang-undang;

2.    Eksekutif: kekuasaan untuk melaksanakan undang-undang;

3.    Federatif: kekuasaan mengadakan perserikatan dan aliansi serta segala tindakan dengan

semua orang dan badan-badan di luar negeri.

Diilhami pemikiran john locke, setengah abad kemudian montesquieu – seorang pengarang,

filsuf asal prancis menulis buku “l’esprit des lois” (jenewa, 1748). Di dalamnya ia menulis

tentang sistem pemisahan kekuasaan yang berlaku di inggris:

1.      Legislatif: kekuasaan yang dilaksanakan oleh badan perwakilan rakyat (parlemen);

2.      Eksekutif: kekuasaan yang dilaksanakan oleh pemerintah;

3.   Yudikatif: kekuasaan yang dilaksanakan oleh badan peradilan (mahkamah agung dan

pengadilan di bawahnya).

2.   Tujuan Lembaga-Lembaga Negara     

Secara konseptual, tujuan diadakannya lembaga-lembaga negara atau alat-alat kelengkapan

negara adalah selain menjalankan fungsi negara, juga untuk menjalankan fungsi

pemerintahan secara aktual. Dengan kata lain, lembaga-lembaga itu harus membentuk suatu

kesatuan proses yang satu sama lain saling berhubungan dalam rangka penyelenggaraan

fungsi negara atau istilah yang digunakan prof. Sri soemantri adalah actual governmental

process. Jadi, meskipun dalam praktiknya tipe lembaga-lembaga negara yang diadopsi setiap

negara bisa berbeda-beda, secara konsep lembaga-lembaga tersebut harus bekerja dan

memiliki relasi sedemikian rupa sehingga membentuk suatu kesatuan untuk merealisasikan

secara praktis fungsi negara dan secara ideologis mewujudkan tujuan negara jangka panjang.

Sampai dengan saat ini, proses awal demokratisasi dalam kehidupan sosial dan politik dapat

ditunjukkan antara lain dengan terlaksananya pemilihan umum presiden dan wakil presiden

tahun 2004 secara langsung, terbentuknya kelembagaan dpr, dpd dan dprd baru hasil

pemilihan umum langsung, terciptanya format hubungan pusat dan daerah berdasarkan

perundangan-undangan otonomi daerah yang baru, dimana setelah jatuhnya orde baru (1996 -

1997), pemerintah merespon desakan daerah-daerah terhadap sistem pemerintahan yang

bersifat sangat sentralistis, dengan menawarkan konsep otonomi daerah untuk mewujudkan

desentralisasi kekuasaan, selain itu terciptanya format hubungan sipil-militer, serta tni dengan

Page 36: Sistem penyelenggaraan pemerintah negara

polri berdasarkan peraturan perundangan yang berlaku, serta terbentuknya mahkamah

konstitusi.

3.   Kekuasaan Lenbaga-Lembaga Negara

1)   eksekutif, adalah lembaga yang menjalankan atau melaksanakan pemerintahan secara

operasional dan sehari-hari. Lembaga ini dipimpin oleh kepala negara.

a.   Presiden, sebuah jabatan individual atau kolektif yang mempunyai perananan sebagai

wakil tertinggi dari pada sebuah negara

b.   Wakil presiden, jabatan pemerintahan yang berada satu tingkata lebih rendah dari pada

presiden. Wakil presiden akan mengambil alih jabatan presiden apabila ia berhalangan

sementara atau teetap.

Hak, wewenang dan kewajiban presiden/ wakil presiden:

-    Memegang kekuasaan pemerintah menurut uud

-    Memegang kekuasaan tertinggi

-    Mengajukan rancangan uu kepada dpr

-    Menetapkan peraturan pemerintah pengganti uu

-    Menetapkan peraturan pemerintah

-    Mengangkat dan memberhentikan menteri-menteri

-    Mengangkat  duta dan konsul

-    Membuat perjanjian internasional lainnya dengan persetujuan dpr

-    Meresmikan anggota badan pemeriksa keuangan yang dipilih oleh dpr

-    Menetapkan hakim agung dari calon yang diusulkan oleh komisi yudisial dan disetujui dpr

-    Menetapkan hakim konstitusi

-    Mengangkat dan memberhentikan anggota komisi yudisial dengan persetujuan mpr.

2)    Legislatif, badan deliberatif pemerinah dengan kuasa membuat uu.

a.       MPR, lembaga tinggi negara dalam system ketatanegaraan indonesia, yang atas

anggota DPR dan DPD.

b.      DPR, lembaga tinggi negara dalam system ketatanegaraan indonesiayang merupakan

lembaga perwakilan rakyatdan memegang kekuasaan membentuk uu.

c.       DPD, lembaga tinggi negara galam sisitem ketatanegaraan indonesiayang anggotanya

merupakan perwakilan dari setiap provinsi yang dipilih melalui pemilihan umum.

a)      Kekuasaan dan wewenang MPR

-    mengubah dan menetapkan undang-undang dasar;

-    melantik presiden dan/atau wakil presiden;

Page 37: Sistem penyelenggaraan pemerintah negara

-    memberhentikan presiden dan/atau wakil presiden dalam masa jabatannya menurut

undang-undang dasar;

-    memilih wakil presiden dari dua calon yang diusulkan oleh presiden apabila terjadi

kekosongan jabatan wakil presiden dalam masa jabatannya;

-    memilih  presiden dan wakil presiden apabila keduanya berhenti secara bersamaan dalam

masa jabatannya, dari dua pasangan calon presiden dan calon wakil presiden yang diusulkan

oleh partai politik atau gabungan partai politik yang pasangan calon presiden dan calon wakil

presidennya meraih suara terbanyak pertama dan kedua dalam pemilihan umum sebelumnya,

sampai berakhir masa jabatannya.

b)   hak, wewenang dan tugas DPR

-          Membentuk uu yang dibahas dengan presiden

-          Membahas dan memberikan persetujuan peraturan pemerintah pengganti uu

-          Menerima dan membahas uu yang diajukan dpa

-          Menetapkan apbn bersama presiden

-          Melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan uu, apbn serta kebijakan pemerintah

-          Memberikan persetujuan kepada presiden atas pengangkatan dan pemberhentian

anggota komisi yudisial

-          Memperhatikan pertimbangan dpd atas rancangan uu apbn dan rancangan uu yang

berkaitan dengan pajak, pendidikan dan agama.

c)   hak, wewenang dan tugas DPD

-     mengajukan kepada dpr rancangan uu yang berkaitan dengan otonomi daerah, hubungan

pusat dengan daerah dll.

-     memberikan pertimbangan kepada dpr atas ruu apbn dan ruu yang berkaitan dengan

pajak, pendidikan dan agama

-     memberikan pertimbangan kepada DPR dalam memilih anggota BPK

-     melakukan pengawasan/pelaksanaan uu mengenai otonomi daerah

-     menerima hasil keungan dari BPK untuk dijadikan bahan membuat pertimbangan bagi

dpr tentang ruu yang berkaitan dengan apbn.

3)    Yudikatif, lembaga yang berwenang mengontrol pelaksanaan aturan

a.       Mahkamah agung, lembaga tinggi negara dalam system ketatanegaraan yang

merupakan pemegang kekuasaan kehakiman bersama-sama dengan mahkamah konstitusi.

Page 38: Sistem penyelenggaraan pemerintah negara

b.      Mahkamah konstitusi, lembaga tinggi negara dalam system ketatanegaraan yang

merupakan pemegang kekuasaan kehakiman bersama-sama dengan mahkamah agung.

c.       Komisi yudisial, lembaga negara yang dibentuk berdasarkan uu yang berfungsi

mengawasi perilaku hakim dan mengusulkan nama calon hakim agung.

a)      Tugas dan wewenang MA

-          Berwenang mengadili pada tingkat kasasi, menguji peraturan perundang-undangan

-          Mengajukan 3 orang anggota hakim konstitusi

-          Memberikan pertimbangan dalam hal presiden membergrasi dan rehabilitasi.

b)   tugas dan wewenang MK

-     berwenang mengadili pada tingkat pertama dan terakhir yang putusannya bersifat final

untuk menguji uu terhadap uud

-     wajib memberi putusan atas pendapat dpr mengenai dugaaan pelanggaran oleh presiden

dan/atau wakil presiden menurut uud 1945.

c)   tugas dan wewenang KY

-     memutuskan pengangkatan hakim agung

-     mengusulkan calon hakim agung kepada DPR

-     mempunyai wewenang lain dalam rangka menegakkan kehormatan, keluhuran, martabat

serta perilaku hukum.

2.   Hubungan Antar Lembaga-Lembaga Negara

Hubungan antar alat-alat kelengkapan suatu negara atau yang lazim disebut sebagai lembaga

negara merupakan hubungan kerjasama antar institusi-institusi yang dibentuk guna

melaksanakan fungsi-fungsi negara. Berdasarkan teori-teori klasik mengenai negara

setidaknya terdapat beberapa fungsi negara yang penting seperti

fungsi membuat kebijakan peraturan perundang-undangan (fungsi legislatif), fungsi

melaksanakan peraturan atau fungsi penyelenggaraan pemerintahan (fungsi eksekutif), dan

fungsi mengadili (fungsi yudikatif). Kecenderungan praktik ketatanegaraan terkini di

indonesia oleh banyak ahli hukum tata negara dan ahli politik dikatakan menuju sistem

pemisahan kekuasaan antara ketiga fungsi negara tersebut (separation power).

Alat kelengkapan negara berdasarkan teori–teori klasik hukum negara meliputi kekuasaan

eksekutif, dalam hal ini bisa presiden atau perdana menteri atau raja, kekuasaan legilatif,

dalam hal ini bisa disebut parlemen atau dengan nama lain seperti dewan perwakilan rakyat,

dan kekuasaan yudikatif seperti mahkamah agung atau supreme court. Setiap alat

Page 39: Sistem penyelenggaraan pemerintah negara

kelengkapan negara tersebut bisa memiliki organ-organ lain untuk membantu pelaksanaan

fungsinya. Kekuasaan eksekutif, misalnya, dibantu wakil dan menteri-menteri yang biasanya

memimpin satu departemen tertentu. Meskipun demikian, tipe-tipe lembaga negara yang

diadopsi setiap negara berbeda-beda sesuai dengan perkembangan sejarah politik kenegaraan

dan juga sesuai dengan kebutuhan masyarakat dalam negara yang bersangkutan.

manajemen pemerintahan

MANAJEMEN

Definisi

Kata Manajemen berasal dari bahasa Perancis kuno ménagement, yang memiliki arti seni

melaksanakan dan mengatur Manajemen belum memiliki definisi yang mapan dan diterima

secara universal. Mary Parker Follet, misalnya, mendefinisikan manajemen sebagai seni

menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Definisi ini berarti bahwa seorang manajer

bertugas mengatur dan mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan organisasi. Ricky W.

Griffin mendefinisikan manajemen sebagai sebuah proses perencanaan, pengorganisasian,

pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran (goals) secara

efektif dan efesien. Efektif berarti bahwa tujuan dapat dicapai sesuai dengan perencanaan,

sementara efisien berarti bahwa tugas yang ada dilaksanakan secara benar, terorganisir, dan

sesuai dengan jadwal

Teori manajemen

Manajemen ilmiah

Manajemen ilmiah kemudian dikembangkan lebih jauh oleh pasangan suami-

istri Frankdan Lillian Gilbreth. Keluarga Gilbreth berhasil menciptakan micromotion yang

dapat mencatat setiap gerakan yang dilakukan oleh pekerja dan lamanya waktu yang

dihabiskan untuk melakukan setiap gerakan tersebut. Gerakan yang sia-sia yang luput dari

pengamatan mata telanjang dapat diidentifikasi dengan alat ini, untuk kemudian dihilangkan.

Keluarga Gilbreth juga menyusun skema klasifikasi untuk memberi nama tujuh belas gerakan

tangan dasar (seperti mencari, menggenggam, memegang) yang mereka sebut Therbligs (dari

nama keluarga mereka, Gilbreth, yang dieja terbalik dengan huruf th tetap). Skema tersebut

memungkinkan keluarga Gilbreth menganalisis cara yang lebih tepat dari unsur-unsur setiap

gerakan tangan pekerja

Skema itu mereka dapatkan dari pengamatan mereka terhadap cara penyusunan batu bata.

Sebelumnya, Frank yang bekerja sebagai kontraktor bangunan menemukan bahwa seorang

pekerja melakukan 18 gerakan untuk memasang batu bata untuk eksterior dan 18 gerakan

juga untuk interior. Melalui penelitian, ia menghilangkan gerakan-gerakan yang tidak perlu

Page 40: Sistem penyelenggaraan pemerintah negara

sehingga gerakan yang diperlukan untuk memasang batu bata eksterior berkurang dari 18

gerakan menjadi 5 gerakan. Sementara untuk batu bata interior, ia mengurangi secara drastis

dari 18 gerakan hingga menjadi 2 gerakan saja. Dengan menggunakan teknik-teknik Gilbreth,

tukang baku dapat lebih produktif dan berkurang kelelahannya di penghujung hari.

Pendekatan kuantitatif

Pendekatan kuantitatif adalah penggunaan sejumlah teknik kuantitatif—

seperti statistik,model optimasi, model informasi, atau simulasi komputer—untuk membantu

manajemen dalam mengambil keputusan. Sebagai contoh, pemrograman linear digunakan

para manajer untuk membantu mengambil kebijakan pengalokasian sumber daya; analisis

jalur kritis (Critical Path Analysis) dapat digunakan untuk membuat penjadwalan kerja yang

lebih efesien; model kuantitas pesanan ekonomi (economic order quantity model) membantu

manajer menentukan tingkat persediaan optimum; dan lain-lain.

Pengembangan kuantitatif muncul dari pengembangan solusi matematika dan statistik

terhadap masalah militer selama Perang Dunia II. Setelah perang berakhir, teknik-teknik

matematika dan statistika yang digunakan untuk memecahkan persoalan-persoalan militer itu

diterapkan di sektor bisnis. Pelopornya adalah sekelompok perwira militer yang dijuluki

"Whiz Kids." Para perwira yang bergabung dengan Ford Motor Company pada pertengahan

1940-an ini menggunakan metode statistik dan model kuantitatif untuk memperbaiki

pengambilan keputusan di Ford.

Klasifikasi

Ada 6 macam teori manajamen diantaranya:

Aliran klasik: Aliran ini mendefinisikan manajemen sesuai dengan fungsi-fungsi

manajemennya. Perhatian dan kemampuan manajemen dibutuhkan pada penerapan fungsi-

fungsi tersebut.

Aliran perilaku: Aliran ini sering disebut juga aliran manajemen hubungan manusia.

Aliran ini memusatkan kajiannya pada aspek manusia da perlunya manajemen memahami

manusia.

Aliran manajemen Ilmiah: aliran ini menggunakan matematika dan ilmu statistika

untuk mengembangkan teorinya. Menurut aliran ini, pendekatan kuantitatif merupakan sarana

utama dan sangat berguna untuk menjelaskan masalah manajemen.

Aliran analisis sistem: Aliran ini memfokuskan pemikiran pada masalah yang

berhubungan dengan bidang lain untuk mengembangkan teorinya.

Page 41: Sistem penyelenggaraan pemerintah negara

Aliran manajemen berdasarkan hasil: Aliran manajemen berdasarkan hasil

diperkenalkan pertama kali oleh Peter Drucker pada awal 1950-an. Aliran ini memfokuskan

pada pemikiran hasil-hasil yang dicapai bukannya pada interaksi kegiatan karyawan.

Aliran manajemen mutu: Aliran manajemen mutu memfokuskan pemikiran pada

usaha-usaha untuk mencapai kepuasan pelanggan atau konsumen.

Berikut ini adalah pengertian dan definisi sejarah menurut beberapa ahli :

1. Menurut W.J.S Poerwodarminta dalam kamus umum bahasa Indonesia :

Sejarah mengandung 3 pengertian, yaitu :

* Kesusasteraan lama, sislsilah, dan asal usul

* Kejadian yang benar-benar terjadi di masa lampau

* Ilmu pengetahuan

2. Menurut Abramowitz (Burher, 1970:42)

"history as a chronology of events" yang berarti bahwa sejarah merupakan sebuah kronologi

atas suatu kejadian.

3. Menurut Sunnal dan Haas (1993: 278)

"history is a chronological study that interprets and gives meaning to events and applies

systematic methods to discover the truth" yang berarti: sejarah merupakan studi kronologis

yang menafsirkan dan memberikan arti peristiwa dan berlaku metode sistematis untuk

menemukan kebenaran.

4. Menurut Costa (Burger, 1970: 44)

sejarah dapat didefinisikan sebagai "record of the whole human experience". Dimana pada

hakikatnya sejarah merupakan catatan seluruh pengalaman, baik secara individu maupun

kolektif bangsa/nationdimasa lalu tentang kehidupan umat manusia.

5. Menurut Cleveland (Burger, 1970; 46)

"history is viewed as a mean by which to understand human life" yang berarti bahwa sejarah

itu dipandang sebagai maksud untuk memahami kehidupan manusia.

6. Menurut Bernheim (seorang sejarawan Jerman)

sejarah adalah sebuah ilmu yang menelusuri serta menempatkan peristiwa- peristiwa tertentu

dalam waktu dan ruang mengenai perkembangan manusia, baik secara perorangan maupun

Page 42: Sistem penyelenggaraan pemerintah negara

kolektif, sebagai mahluk sosial dalam hubungan sebab dan akibat, lahir maupun batin.

7. menurut henri Pirenne Iseorang sejarawan Perancis)

mengartikan sejarah sebagai cerita tentang peristiwa-peristiwa dan tindakan-tindakan

manusia yang hidup dalam masyarakat.

8. Menurut Sartono Kartodirdjo

sejarah dapat didefinisikan sebagai berbagai bentuk penggambaran pengalaman kolektif di

masa lampau. Setiap pengungkapannya dapat dipandang sebagai suatu aktualisasi atau

pementasan pengalaman masa lampau. Menceritakan suatu kejadian ialah cara membuat

hadir kembali (dalam kesadaran) peristiwa tersebut dengan pengungkapan verbal.

9. Menurut Daniel dan Banks (1996: 6)

Daniel berpendapat: bahwa sejarah adalah kenangan pengalaman umat manusia. Sedangkan

Banks berpendirian bahwa semua kejadian di masa lalu adalah sejarah dan sejarah adalah

sebagai aktualitas.

10. Menurut Carr (1982: 30)

Menyebutkan bahwa "history is a continuous process of interaction between the historian

and his facts, and undending dialogue between the present and the past" yang berarti bahwa

sejarah merupakan proses berkesinmbungan dari interaksi antara sejarawan dan fakta-fakta

serta dialog antara masa kini dan masa lalu.

Fungsi manajemen

Fungsi manajemen adalah elemen-elemen dasar yang akan selalu ada dan melekat di dalam

proses manajemen yang akan dijadikan acuan oleh manajer dalam melaksanakan kegiatan

untuk mencapai tujuan. Fungsi manajemen pertama kali diperkenalkan oleh seorang

industrialis Perancis bernama Henry Fayol pada awal abad ke-20.

Pada hakekatnya fungsi-fungsi manajemen menurut beberapa penulis dapat dikombinasikan

menjadi 10 fungsi, yaitu:

1. Forecasting (ramalan)

Kegiatan meramalkan, memproyeksikan terhadap kemungkinan yang akan terjadi bila

sesuatu dikerjakan.

2. Planning (perencanaan)

Penentuan serangkaian tindakan dan kegiatan untuk mencapai hasil yang diharapkan.

Page 43: Sistem penyelenggaraan pemerintah negara

3. Organizing (organisasi)

Pengelompokkan kegiatan untuk mencapai tujuan, termasuk dalam hal ini penetapan susunan

organisasi, tugas dan fungsinya.

4. Staffing atau Assembling Resources (penyusunan personalia)

Penyusunan personalia sejak dari penarikan tenaga kerja baru, latihan dan pengembangan

sampai dengan usaha agar setiap petugas memberi daya guna maksimal pada organisasi.

5. Directing atau Commanding (pegarahan atau mengkomando)

Usaha memberi bimbingan saran-saran dan perintah dalam pelaksanaan tugas masing-masing

bawahan (delegasi wewenang) untuk dilaksanakan dengan baik dan benar sesuai dengan

tujuan yang telah ditetapkan.

6. Leading

Pekerjaan manajer untuk meminta orang lain agar bertindak sesuai dengan tujuan yang telah

ditetapkan.

7. Coordinating (koordinasi)

Menyelaraskan tugas atau pekerjaan agar tidak terjadi kekacauan dan saling lempar tanggung

jawab dengan jalan menghubungkan, menyatupadukan dan menyelaraskan pekerjaan

bawahan.

8. Motivating (motivasi)

Pemberian semangat, inspirasi dan dorongan kepada bawahan agar mengerjakan kegiatan

yang telah ditetapkan secara sukarela.

9. Controlling (pengawasan)

Penemuan dan penerapan cara dan peralatan untuk menjamin bahwa rencana telah

dilaksanakan sesuai dengan tujuan.

10. Reporting (pelaporan)

Penyampaian hasil kegiatan baik secara tertulis maupun lisan.

Fungsi manajemen pertama kali diperkenalkan oleh seorang industrialis Perancis bernama

Henry Fayol pada awal abad ke-20.Ketika itu, ia menyebutkan lima fungsi manajemen, yaitu

merancang, mengorganisir, memerintah, mengordinasi, dan mengendalikan. Namun saat ini,

kelima fungsi tersebut telah diringkas menjadi tiga, yaitu:

1. Perencanaan (planning) adalah memikirkan apa yang akan dikerjakan dengan sumber

yang dimiliki. Perencanaan dilakukan untuk menentukan tujuan perusahaan secara

keseluruhan dan cara terbaik untuk memenuhi tujuan itu. Manajer mengevaluasi berbagai

rencana alternatif sebelum mengambil tindakan dan kemudian melihat apakah rencana yang

dipilih cocok dan dapat digunakan untuk memenuhi tujuan perusahaan. Perencanaan

Page 44: Sistem penyelenggaraan pemerintah negara

merupakan proses terpenting dari semua fungsi manajemen karena tanpa perencanaan,

fungsi-fungsi lainnya tak dapat berjalan.

2. Pengorganisasian (organizing) dilakukan dengan tujuan membagi suatu kegiatan

besar menjadi kegiatan-kegiatan yang lebih kecil. Pengorganisasian mempermudah manajer

dalam melakukan pengawasan dan menentukan orang yang dibutuhkan untuk melaksanakan

tugas-tugas yang telah dibagi-bagi tersebut. Pengorganisasian dapat dilakukan dengan cara

menentukan tugas apa yang harus dikerjakan, siapa yang harus mengerjakannya, bagaimana

tugas-tugas tersebut dikelompokkan, siapa yang bertanggung jawab atas tugas tersebut, pada

tingkatan mana keputusan harus diambil.

3. Pengarahan (directing) adalah suatu tindakan untuk mengusahakan agar semua

anggota kelompok berusaha untuk mencapai sasaran sesuai dengan perencanaan manajerial

dan usaha

Bila dilihat dari proses pelaksanaan kegiatan manajemen, maka fungsi manajemen yaitu

perencanaan, pengorganisasian, penyusunan, pengarahan dan pengawasan, ini adalah fungsi-

fungsi ke dalam perusahaan, sedangkan fungsi manajer ke luar perusahaan adalah :

1. mewakili perusahaan dibidang pengadilan

2. ambil bagian sebagai warga negara biasa

3. mengadakan hubungan dengan unsur-unsur masyarakat

Definisi Pelayanan

Pelayanan berasal dari kata service yang berarti melayani. Pengertian pelayanan adalah

aktivitas/manfaat yang ditawarkan oleh organisasi atau perseorangan kepada konsumen (yang

dilayani), yang bersifat tidak berwujud dan tidak dapat dimiliki. (Endang dalam Jurnal Ilmu

Administrasi No. 1 Volume 1 2004). Ivancevich, Lorenzi, Skinner dan Crosby (1997: 448)

“Pelayanan adalah produk-produk yang tidak kasat mata (tidak dapat diraba) yang melibatkan

usaha-usaha manusia dan menggunakan peralatan”.

Gronroos dalam Ratminto dkk (2006: 2) menjelaskan bahwa pelayanan adalah usaha aktivitas

atau serangkaian aktivitas yang bersifat tidak kasat mata (tidak dapat diraba) yang terjadi

sebagai akibat adanya interaksi antara konsumen dengan karyawan atau hal-hal lain yang

disediakan oleh perusahaan pemberi pelayanan yang dimaksudkan untuk memecahkan

permasalahan konsumen/pelanggan.

Dari pengertian pelayanan tersebut terkandung di dalamnya yakni “…whatever enchances

customer satisfaction”. (Davidow Uttal) bahwa pelayanan merupakan suatu usaha untuk

mempertinggi kepuasaan pelanggan. Dalam pelayanan yang disebut customer (konsumen)

Page 45: Sistem penyelenggaraan pemerintah negara

adalah masyarakat yang mendapat manfaat dari aktivitas yang dilakukan oleh organisasi atau

petugas dari organisasi pemberi layanan tersebut.

Dengan demikian, pelayanan berarti serangkaian aktivitas untuk melakukan sesuatu yang

baik bagi orang lain, baik yang dapat diraba maupun tidak dapat diraba yang diberikan oleh

pemberi pelayanan kepada penerima layanan. Atau pelayanan adalah aktivitas/manfaat yang

ditawarkan oleh organisasi atau perorangan kepada konsumen (yang dilayani), yang bersifat

tidak berwujud.

Dengan demikian, dalam pemahaman pelayanan tersebut, berarti ada dua sisi atau pihak

dalam hal ini, yaitu sisi/pihak pemberi pelayanan dan sisi/pihak penerima pelayanan. Dari sisi

pemberi pelayanan memberikan tekanan bahwa pelayanan adalah aktivitas yang dilakukan

untuk membuat si penerima layanan merasakan puas terhadap layanan yang diberikan. Dan

dari sisi penerima layanan adalah aktivitas merasakan tentang layanan yang diberikan oleh

pemberi layanan. Dalam pelayanan yang disebut konsumen (customer), adalah masyarakat

yang mendapat manfaat dari aktivitas yang dilakukan oleh organisasi atau petugas dari

organisasi pemberi layanan tersebut. Pelayanan yang dikatakan tidak berwujud tersebut

berarti bahwa pelayanan itu hanya dapat dirasakan.

Seperti dijelaskan di atas, bahwa pelayanan tidak dapat berwujud berarti mengandung arti

pelayanan itu hanya dapat dirasakan. Karenanya menurut Norman dalam Endang (Jurnal Ilmu

Administrasi, Nomor 1 Nol 1, 2004) memberikan karakteristik tentang pelayanan:

1.Pelayanan sifatnya tidak dapat diraba, pelayanan sangat berlawanan sifatnya dengan barang

jadi.

2.pelayanan itu kenyataannya terdiri dari tindakan nyata dan merupakan pengaruh yang

sifatnya adalah tindak sosial

3.produksi dan konsumsi dari pelayanan tidak dapat dipisahkan secara nyata, karena pada

umumnya kejadian bersamaan dan terjadi di tempat-tempat yang sama.

Layanan yang prima kepada pelanggan merupakan suatu keharusan bila kita tidak ingin

tergeser dari persaingan dunia bisnis. Perilaku konsumen yang sudah semakin cerdas telah

menempatkan kualitas layanan pada urutan teratas mengalahkan kualitas produk/jasa dalam

hal pertimbangan untuk menggunakan/membeli barang/jasa. Aapalagi saat ini akses keluhan

pelanggan telah meluas, bila semula hanya pada surat komplain yang dilayangkan pada

perusahaan, saat ini keluhan pelanggan sudah bisa ditulis dimana saja. Mulai dari Surat Kabar

nasional, milis, serta berbagai sosial media yang lain. Tentu saja bila satu orang saja

Page 46: Sistem penyelenggaraan pemerintah negara

pelanggan merasa kecewa dengan layanan yang diberikan, berita tersebut akan dengan cepat

menyebar luas sehingga bisa berakibat fatal bagi pengusaha itu sendiri.

Berikut ini adalah pengertian dan definisi layanan:

# BILSON SIMAMORA

Jika barang merupakan suatu kata benda, maka layanan adalah suatu perbuatan

# ANTONIUS ADITYA & ONNO PURBO

Layanan adalah sebuah produk yang memberikan solusi kepada pelanggan

# MUCHTAR A.F

Layanan adalah suatu sikap yang dapat mengakibatkan rasa puas atau tidak puas yang

dialami konsumen pada saat terjadinya proses tindakan

# ISTINATO OEI

Layanan merupakan salah satu kunci kesuksesan di bisnis ritel

# A.B. SUSANTO & HIMAWAN WIJANARKO

Layanan merupakan pengantar bagi aliran nilai tambah yang akan disampaikan kepada

pelanggan, sampai nilai tambah itu dapat memenuhi kebutuhan atau harapan konsumen

# EKO SUHARTANTO

Layanan merupakan visualisasi dan perwujudan dari peluang yang memungkinkan apa yang

kita rasakan sebagai peluang bisa turut dinimati orang lain

# HERMAWAN KERTAJAYA

Layanan adalah sesuatu yang tidak gampang karena tiap pelanggan emmiliki persepsi sendiri-

sendiri mengenai nilai berdasarkan nilai-nilai (values) yang mereka anut serta kebutuhan

mereka sendiri

# WALUYO, SUWARDI, AGUNG FERYANTO, TRI HARYANTO

Layanan merupakan kegiatan yang dapat dijual kepada orang lain (konsumen) yang

menggunakan atau menikmatinya

# QOMARI ANWAR

Layanan merupakan hasil pengembangan dan proses produksi yang saling mendukung

Manajemen Pelayanan

Yakni menajemen dengan fokus untuk pelayanan. Walaupun bisa di praktekan dalam dunia

unit usaha atau bisnis. Jika di inginkan jadi timbal balik.manajemen dunia dapat di terapkan

dalam pelayanan dan manajemen pelayanan dapat di terapkan terhadap unit usaha.

1. C. Pengertian Manajemen Layanan Khusus

Manajemen layanan khusus di suatu sekolah merupakan bagian penting dalam Manajemen

Berbasis Sekolah (MBS) yang efektif dan efisien. Sekolah merupakan salah satu sarana yang

Page 47: Sistem penyelenggaraan pemerintah negara

dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas dari penduduk bangsa Indonesia. Sekolah tidak

hanya memiliki tanggung jawab dan tugas untuk mlaksanakan proses pembelajaran dalam

mengembangkan ilmu penegetahuan dan teknologi saja, melainkan harus menjaga dan

meningkatkan kesehatan baik jasmani maupun rohani peserta didik. Hal ini sesuai dengan

UUSPN bab 11 Pasal 4 yang memuat tentang adanya tujuan pendidikan nasional.

Untuk memenuhi tugas dan tanggung jawab tersebut maka sekolah memerlukan suatu

manajemen layanan khusus yang dapat mengatur segala kebutuhan peserta didiknya sehingga

tujuan pendidikan tersebut dapat tercapai.

Manajemen layanan khusus di sekolah pada dasarnya ditetapkan dan di organisasikan untuk

mempermudah atau memperlancar pembelajaran, serta dapat memenuhi kebutuhan khusus

siswa di sekolah. Pelayanan khusus diselenggarakan di sekolah dengan maksud untuk

memperlancar pelaksanaan pengajaran dalam rangka pencapain tujuan pendidikan di sekolah.

Pendidikan di sekolah antara lain juga berusaha agar peserta didik senanatiasa berada dalam

keadaan baik. Baik disini menyangkut aspek jasmani maupun rohaninya.

Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa manajemen layanan khusus adalah suatu

proses kegiatan memberikan pelayanan kebutuhan kepada peserta didik untuk menunjang

kegiatan pembelajaran agar tujuan pendidikan bisa tercapai secara efektif dan efisien.

1. D. Jenis-Jenis Layanan Khusus

Pelayanan khusus yang diberikan sekolah kepada peserta didik, antar sekolah satu dengan

sekolah lainnya pada umumnya sama, tetapi proses pengelolan dan pemanfaatannya yang

berbeda. Beberapa bentuk manajemen layanan khusus yang ada di sekolah antara lain:

Beberapa bentuk manajemen layanan khusus yang ada di suatu sekolah antara lain:

1. 1. Layanan perpustakaan peserta didik

Perpustakaan merupakan salah satu unit yang memberikan layanan kepada peserta didik,

dengan maksud membantu dan menunjang proses pembelajaran di sekolah, melayani

informasi-informasi yang dibutuhkan serta memberi layanan rekreatif melalui koleksi bahan

pustaka.

Menurut Supriyadi (1983) dalam buku Manajemen Peserta Didik oleh Ali Imron

mendefinisikan perpustakaan sekolah sebagai perpustakaan yang diselenggarakan di sekolah

guna menunjang program belajar mengajar di lembaga pendidikan formal seperti sekolah,

baik sekolah tingkat dasar maupun menengah, baik sekolah umum maupun kejuruan. Selain

itu, perpustakaan sekolah adalah salah satu unit sekolah yang memberikan layanan kepada

peserta didik di sekolah sebagai sentra utama, dengan maksud membantu dan menunjang

proses belajar mengajar di sekolah, melayani informasi-informasi yang dibutuhkan serta

Page 48: Sistem penyelenggaraan pemerintah negara

memberikan layanan rekreatif melalui koleksi bahan pustaka (Imron, 1995:187). Dari

definisi-definisi tersebut tampaklah jelas bahwa perpustakaan sekolah merupakan suatu unit

pelayanan sekolah guna menunjang proses belajar mengajar di sekolah.

1. 2. Layanan kesehatan peserta didik

Layanan kesehatan di sekolah biasanya dibentuk sebuah wadah bernama Usaha Kesehatan

Sekolah (UKS). Usaha kesehatan sekolah adalah usaha kesehatan masyarakat yang

dijalankan sekolah.

Menurut Jesse Ferring William pada buku Pengelolaan Layanan Khusus Di sekolah oleh

Kusmintardjo (1992) mendefinisikan layanan kesehatan adalah sebuah klinik yang didirikan

sebagai bagian dari Universitas atau sekolah yang berdiri sendiri yang menentukan diagnosa

dan pengobatan fisik dan penyakit jiwa dan dibiayai dari biaya khusus dari semua siswa.

Selain itu layanan kesehatan juga dapat diartikan sebagai usaha sekolah dalam rangka

membantu (mungkin bersifat sementara ) murid-muridnya yang mengalami persoalan yang

berkaitan dengan kesehatan.

Dengan demikian dapatlah dikatakan bahwa layanan kesehatan peserta didik adalah suatu

layanan kesehatan masyarakat yang dijalankan di sekolah dan menjadikan peserta didik

sebagai sasaran utama, dan personalia sekolah yang lainnya sebagai sasaran tambahan

(Imron, 1995:154)

1. 3. Layanan asrama peserta didik

Bagi para peserta didik khususnya jenjang pendidikan menengah dan pendidikan tinggi,

terutama bagi mereka yang jauh dari orang tuanya diperlukan diperlukan asrama. Selain

manfaat untuk peserta didik, asrama mempunyai manfaat bagi para pendidik dan petugas

asrama tersebut.

1. 4. Layanan bimbingan dan konseling

Layanan bimbingan dan konseling adalah proses bantuan yang diberikan kepada siswa

dengan memperhatikan kemungkinan dan kenyataan tentang adanya kesulitan yang dihadapi

dalam rangka perkembangan yang optimal, sehingga mereka memahami dan mengarahkan

diri serta bertindak dan bersikap sesuai dengan tuntutan dan situasi lingkungan sekolah,

keluarga dan masyarakat.

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan bimbingan dan

konseling adalah salah satu kegiatan bantuan dan tuntunan yang diberikan kepada individu

pada umumnya dan siswa pada khususnya di sekolah dalam rangka meningkatkan mutunya.

1. 5. Layanan kafetaria peserta didik

Page 49: Sistem penyelenggaraan pemerintah negara

Kantin/ warung sekolah diperlukan adanya di tiap sekolah supaya makanan yang dibeli

peserta didik terjamin kebersihannya dan cukup mengandung gizi. Para guru diharapkan

sekali-kali mengontrol kantin sekolah dan berkonsultasi dengan pengelola kantin mengenai

makanan yang bersih dan bergizi. Peran lain kantin sekolah yaitu supaya para peserta didik

tidak berkeliaran mencari makanan keluar lingkungan sekolah.

Layanan kafentaria adalah layanan makanan dan minuman yang dibutuhkan oleh peserta

didik disela-sela mengikuti kegiatan belajar mengajar di sekolah sesuai dengan daya jangkau

peserta didik. Makanan dan minuman yang tersedia di kafentaria tersebut, terjangkau dilihat

dari jumlah uang saku peserta didik, tetapi juga memenuhi syarat kebersihan dan cukup

kandungan gizinya.

1. 6. Layanan laboratorium peserta didik

Laboratorium diperlukan peserta didik apabila mereka akan mengadakan penelitiam yang

berkaitan dengan percibaan-percobaan tentang suatu obyek tertentu.

Laboratorium adalah suatu tempat baik tertutup maupun terbuka yang dipergunakan untuk

melakukan penyelidikan, pecobaan, pemraktekan, pengujian, dan pengembangan.

Laboratorium sekolah adalah sarana penunjang proses belajar mengajar baik tertutup maupun

terbuka yang dipergunakan untuk melaksanakan praktikum, penyelidikan, percobaan,

pengembangan dan bahkan pembakuan.

1. 7. Layanan koperasi peserta didik

Layanan koperasi mendidik para peserta didik untuk dapat berwirausaha. Hal ini sangat

membantu peserta didik di kehidupan yang akan datang.

Koperasi sekolah adalah koperasi yang dikembangkan di sekolah, baik sekolah dasar, sekolah

menengah, maupun sekolah dan dalam pengelolannya melibatkan guru dan personalia

sekolah. Sedangkan koperasi peserta didik atau biasa disebut disebut koperasi siswa (Kopsis)

adalah koperasi yang ada di sekolah tetapi pengelolaanya adalah oleh pesera didik,

kedudukan guru di dalam Kopsis adalah sebagai pembimbing saja

1. 8. Layanan keamanan

Layanan keamanan yaitu layanan yang dapat memberikan rasa aman pada siswa selama siswa

belajar di sekolah misalnya adanya penjagaan oleh satpam sekolah.

1. E. Keterkaitan antara Manajemen Layanan Khusus dengan Manajemen Sarana

dan Prasarana

Menurut Bafadal (2003:2), sarana pendidikan adalah semua perangkat peralatan, bahan, dan

perabot yang secara langsung digunakan dalam proses pendidikan di sekolah. Sedangkan

prasarana pendidikan adalah semua perangkat kelengkapan dasar yang secara tidak langsung

Page 50: Sistem penyelenggaraan pemerintah negara

menunjang pelaksanaan proses pendidikan di sekolah. Dalam hubungannya dengan sarana

pendidikan, ada sejumlah pakar pendidikan yang mengklasifikasikan menjadi beberapa

macam sarana pendidikan yang ditinjau dari berbagai macam sudut pandang. Pertama,

ditinjau dari habis tidaknya dipakai, ada dua macam sarana pendidikan, yaitu sarana

pendidikan yang habis pakai dan sarana pendidikan yang tahan lama. Kedua, ditinjau dari

bergerak tidaknya, ada dua macam sarana pendidikan, yaitu sarana pendidikan yang bergerak

dan sarana pendidikan yang tidak bisa bergerak. Ketiga, ditinjau dari hubungannya dengan

proses belajar mengajar ada dua jenis sarana pendidikan di sekolah, yaitu sarana pendidikan

yang secara langsung digunakan dalam proses belajar mengajar, dan sarana pendidikan yang

secara tidak langsung berhubungan dengan proses belajar mengajar.

Sedangkan prasarana pendidikan di sekolah bisa diklasifikasikan menjadi dua macam.

Pertama, prasarana pendidikan yang secara langsung digunakan untuk proses belajar

mengajar, seperti ruang teori, ruang perpustakaan, ruang praktik keterampilan, dan ruang

laboratorium. Kedua, prasarana sekolah yang keberadaannya tidak digunakan untuk proses

belajar mengajar, tetapi secara langsung sangat menunjang terjadinya proses belajar

mangajar. Beberapa contoh tentang prasarana sekolah jenis terakhir tersebut di antaranya

adalah ruang kantor, kantin sekolah, tanah dan jalan menuju sekolah, kamar kecil, ruang

usaha kesehatan sekolah, ruang guru, ruang kepala sekolah, dan tempat parkir kendaraan.

Berdasarkan uraian tentang sarana dan prasarana di atas, serta penjelasan mengenai layanan

khusus di sekolah pada pembahasan sebelumnya, dapat diketahui kaitan antara pentingnya

sarana dan prasarana dengan layanan khusus di sekolah. Suatu layanan khusus tanpa

didukung oleh sarana dan prasarana maka pelayanan yang diberikan tidak akan maksimal

karena tidak ada fasilitas yang mendukung. Sebagian besar layanan khusus memerlukan

tempat dan peralatan dalam memberikan pelayanannya kepada peserta didik. Sebagai contoh

pelayanan perpustakaan. Pelayanan perpustakaan ini memerlukan tempat yang berupa ruang

perpustakaan serta memerlukan perabot dan peralatan seperti rak, buku, alamari dan lain-lain

untuk melakukan kegiatan pelayanan kepada peserta didik. Begitu juga dengan layanan-

layanan yang lainnya.

Pemimpin atau Kepemimpinan

Istilah pemimpin, kemimpinan, dan memimpin pada mulanya berasal dari kata dasar yang

sama “pimpin”. Namun demikian ketiganya digunakan dalam konteks yang

berbeda.Pemimpin adalah suatu lakon/peran dalam sistem tertentu; karenanya seseorang

dalam peran formal belum tentu memiliki ketrampilan kepemimpinan dan belum tentu

mampu memimpin. Istilah Kepemimpinan pada dasarnya berhubungan dengan ketrampilan,

Page 51: Sistem penyelenggaraan pemerintah negara

kecakapan, dan tingkat pengaruh yang dimiliki seseorang; oleh sebab itu kepemimpinan bisa

dimiliki oleh orang yang bukan “pemimpin”.

Arti pemimpin adalah seorang pribadi yang memiliki kecakapan dan kelebihan, khususnya

kecakapan/ kelebihan di satu bidang sehingga dia mampu mempengaruhi orang-orang lain

untuk bersama-sama melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi pencapaian satu atau

beberapa tujuan. Pemimpin adalah seorang pribadi yang memiliki kecakapan dan kelebihan –

khususnya kecakapan-kelebihan di satu bidang , sehingga dia mampu mempengaruhi orang

lain untuk bersama-sama melakukan aktivitas-aktivitas tertentu untuk pencapaian satu

beberapa tujuan. (Kartini Kartono, 1994 : 181).

Pemimpin jika dialihbahasakan ke bahasa Inggris menjadi “LEADER”, yang mempunyai

tugas untuk me-LEAD anggota disekitarnya. Sedangkan makna LEAD adalah :

Loyality, seorang pemimpin harus mampu membagnkitkan loyalitas rekan kerjanya

danmemberikan loyalitasnya dalam kebaikan.

Educate, seorang pemimpin mampu untuk mengedukasi rekan-rekannya dan

mewariskantacit knowledge pada rekan-rekannya.

Advice, memberikan saran dan nasehat dari permasalahan yang ada

Discipline, memberikan keteladanan dalam berdisiplin dan menegakkan kedisiplinan

dalam setiap aktivitasnya.

Pengertian Kepemimpinan

Dalam bahasa Indonesia "pemimpin" sering disebut penghulu, pemuka, pelopor, pembina,

panutan, pembimbing, pengurus, penggerak, ketua, kepala, penuntun, raja, tua-tua, dan

sebagainya. Sedangkan istilah Memimpin digunakan dalam konteks hasil penggunaan peran

seseorang berkaitan dengan kemampuannya mempengaruhi orang lain dengan berbagai cara.

Istilah pemimpin, kemimpinan, dan memimpin pada mulanya berasal dari kata dasar yang

sama "pimpin". Namun demikian ketiganya digunakan dalam konteks yang berbeda.

Pemimpin adalah suatu lakon/peran dalam sistem tertentu; karenanya seseorang dalam peran

formal belum tentu memiliki ketrampilan kepemimpinan dan belum tentu mampu memimpin.

Istilah Kepemimpinan pada dasarnya berhubungan dengan ketrampilan, kecakapan, dan

tingkat pengaruh yang dimiliki seseorang; oleh sebab itu kepemimpinan bisa dimiliki oleh

orang yang bukan "pemimpin".

Arti pemimpin adalah seorang pribadi yang memiliki kecakapan dan kelebihan, khususnya

Page 52: Sistem penyelenggaraan pemerintah negara

kecakapan/ kelebihan di satu bidang sehingga dia mampu mempengaruhi orang-orang lain

untuk bersama-sama melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi pencapaian satu atau

beberapa tujuan. Pemimpin adalah seorang pribadi yang memiliki kecakapan dan kelebihan -

khususnya kecakapan-kelebihan di satu bidang , sehingga dia mampu mempengaruhi orang

lain untuk bersama-sama melakukan aktivitas-aktivitas tertentu untuk pencapaian satu

beberapa tujuan. (Kartini Kartono, 1994 : 181).

Pemimpin jika dialihbahasakan ke bahasa Inggris menjadi "LEADER", yang mempunyai

tugas untuk me-LEAD anggota disekitarnya. Sedangkan makna LEAD adalah :

Loyality, seorang pemimpin harus mampu membagnkitkan loyalitas rekan kerjanya

danmemberikan loyalitasnya dalam kebaikan.

Educate, seorang pemimpin mampu untuk mengedukasi rekan-rekannya dan

mewariskantacit knowledge pada rekan-rekannya.

Advice, memberikan saran dan nasehat dari permasalahan yang ada

Discipline, memberikan keteladanan dalam berdisiplin dan menegakkan kedisiplinan

dalam setiap aktivitasnya.

Tugas Pemimpin

Menurut James A.F Stonen, tugas utama seorang pemimpin adalah:

1. Pemimpin bekerja dengan orang lain : Seorang pemimpin bertanggung jawab untuk

bekerja dengan orang lain, salah satu dengan atasannya, staf, teman sekerja atau atasan lain

dalam organjsasi sebaik orang diluar organisasi.

2. Pemimpin adalah tanggung jawab dan mempertanggungjawabkan (akontabilitas):

Seorang pemimpin bertanggungjawab untuk menyusun tugas menjalankan tugas,mengadakan

evaluasi, untuk mencapai outcome yang terbaik. Pemimpin bertanggungjawab untuk

kesuksesan stafhya tanpa kegagalan.

3. Pemimpin menyeimbangkan pencapaian tujuan dan prioritas : Proses

kepemimpinandibatasi sumber, jadi pemimpin hanya dapat menyusun tugas dengan

mendahulukanprioritas. Dalam upaya pencapaian tujuan pemimpin harus dapat

mendelegasikan tugas-tugasnya kepada staf. Kemudian pemimpin harus dapat mengatur

waktu secaraefektif,dan menyelesaikan masalah secara efektif.

4. Pemimpin harus berpikir secara analitis dan konseptual : Seorang pemimpin harus

menjadi seorang pemikir yang analitis dan konseptual. Selanjutnya dapat mengidentifikasi

masalah dengan akurat. Pemimpin harus dapat menguraikan seluruh pekerjaan menjadf lebih

jelas dan kaitannya dengan pekerjaan lain.

Page 53: Sistem penyelenggaraan pemerintah negara

5. Manajer adalah forcing mediator : Konflik selalu terjadi pada setiap tim dan

organisasi. Oleh karena itu, pemimpin harus dapat menjadi seorang mediator (penengah).

6. Pemimpin adalah politisi dan diplomat: Seorang pemimpin harus mampu mengajak

dan melakukan kompromi. Sebagai seorang diplomat, seorang pemimpin harus dapat

mewakili tim atau organisasinya.

7. Pemimpin membuat keputusan yang sulit : Seorang pemimpin harus dapat

memecahkan masalah.

Menurut Henry Mintzberg, Peran Pemimpin adalah :

1. Peran huhungan antar perorangan, dalam kasus ini fungsinya sebagai pemimpin yang

dicontoh, pembangun tim, pelatih, direktur, mentor konsultasi.

2. Fungsi Peran informal sebagai monitor, penyebar informasi dan juru bicara.

3. Peran Pembuat keputusan, berfungsi sebagai pengusaha, penanganan gangguan, sumber

alokasi, dan negosiator.

Kriteria Seorang Pemimpin

Pimpinan yang dapat dikatakan sebagai pemimpin setidaknya memenuhi beberapa

kriteria,yaitu :

1. Pengaruh : Seorang pemimpin adalah seorang yang memiliki orang-orang yang

mendukungnya yang turut membesarkan nama sang pimpinan. Pengaruh ini menjadikan

sang pemimpin diikuti dan membuat orang lain tunduk pada apa yang dikatakan sang

pemimpin. John C. Maxwell, penulis buku-buku kepemimpinan pernah berkata:

Leadership is Influence (Kepemimpinan adalah soal pengaruh). Mother Teresa dan Lady

Diana adalah contoh kriteria seorang pemimpin yang punya pengaruh.

2. Kekuasaan/power : Seorang pemimpin umumnya diikuti oleh orang lain karena dia

memiliki kekuasaan/power yang membuat orang lain menghargai keberadaannya. Tanpa

kekuasaan atau kekuatan yang dimiliki sang pemimpin, tentunya tidak ada orang yang

mau menjadi pendukungnya. Kekuasaan/kekuatan yang dimiliki sang pemimpin ini

menjadikan orang lain akan tergantung pada apa yang dimiliki sang pemimpin, tanpa itu

mereka tidak dapat berbuat apa-apa. Hubungan ini menjadikan hubungan yang bersifat

simbiosis mutualisme, dimana kedua belah pihak sama-sama saling diuntungkan.

3. Wewenang : Wewenang di sini dapat diartikan sebagai hak yang diberikan kepada

pemimpin untuk fnenetapkan sebuah keputusan dalam melaksanakan suatu hal/kebijakan.

Wewenang di sini juga dapat dialihkan kepada bawahan oleh pimpinan apabila sang

pemimpin percaya bahwa bawahan tersebut mampu melaksanakan tugas dan tanggung

Page 54: Sistem penyelenggaraan pemerintah negara

jawab dengan baik, sehingga bawahan diberi kepercayaan untuk melaksanakan tanpa perlu

campur tangan dari sang pemimpin.

4. Pengikut : Seorang pemimpin yang memiliki pengaruh, kekuasaaan/power, dan wewenang

tidak dapat dikatakan sebagai pemimpin apabila dia tidak memiliki pengikut yang berada di

belakangnya yang memberi dukungan dan mengikuti apa yang dikatakan sang pemimpin.

Tanpa adanya pengikut maka pemimpin tidak akan ada. Pemimpin dan pengikut adalah dua

hal yang tidak dapat dipisahkan dan tidak dapat berdiri sendiri.

Pemimpin Sejati

Empat Kriteria Pemimpin Sejati yaitu:

1. Visioner: Punyai tujuan pasti dan jelas serta tahu kemana akan membawa para

pengikutnya. Tujuan Hidup Anda adalah Poros Hidup Anda. Andy Stanley dalam bukunya

Visioneering, melihat pemimpin yang punya visi dan arah yang jelas, kemungkinan

berhasil/sukses lebih besar daripada mereka yang hanya menjalankan sebuah kepemimpinan.

2. Sukses Bersama: Membawa sebanyak mungkin pengikutnya untuk sukses bersamanya.

Pemimpin sejati bukanlah mencari sukses atau keuntungan hanya bag) dirinya sendiri,

namun ia tidak kuatir dan takut serta malah terbuka untuk mendorong orang-orang yang

dipimpin bersama-sama dirinya meraih kesuksesan bersama.

3. Mau Terus Menerus Belajar dan Diajar (Teachable and Learn continuous): Banyak hal

yang harus dipela ari oleh seorang pemimpin jika ia mau terus survive sebagai pemimpin dan

dihargai oleh para pengikutnya. Punya hati yang mau diajar baik oleh pemimpin lain ataupun

bawahan dan belajar dari pengalaman-diri dan orang-orang lain adalah penting bagi seorang

Pemimpin. Memperlengkapi diri dengan buku-buku bermutu dan bacaan/bahan yang positif

juga bergaul akrab dengan para Pemimpin akan mendorong Skill kepemimpinan akan

meningkat.

4. Mempersiapkan Calon-calon Pemimpin Masa depan: Pemimpin Sejati bukanlah orang

yang hanya menikmati dan melaksanakan kepemimpinannya seorang diri bagi generasi atau

saat dia memimpin saja. Namun, lebih dari itu, dia adalah seorang yang visioner yang

mempersiapkan pemimpin berikutnya untuk regenerasi di masa depan. Pemimpin yang

mempersiapkan pemimpin berikutnya barulah dapat disebut seorang Pemimpin Sejati. Di

bidang apapun dalam berbagai aspek kehidupan ini, seorang Pemimpin sejati pasti dikatakan

Sukses jika ia mampu menelorkan para pemimpin muda lainnya.

Page 55: Sistem penyelenggaraan pemerintah negara

Persyaratan Pemimpin

Di dalam Islam seorang pemimpin haruslah mempunyai sifat:

1. S1DDIQ artinya jujur, benar, berintegritas tinggi dan terjaga dari kesalahan

2. FATHONAH artinya jerdas, memiliki intelektualitas tinggi dan professional

3. AMANAH artinya dapat dipercaya, memiliki legitimasi dan akuntabel

4. TABLIGH artinya senantiasa menyammpaikan risalah kebenaran, tidak pernah

menyembunyikan apa yang wajib disampaikan, dan komunikatif.

Di dalam Alkitab peminipin harus mempunya sifat dasar :

Bertanggung jawab, Berorientasi pada sasaran, Tegas, Cakap, Bertumbuh, Memberi Teladan,

Dapat membangkitkan semangat, Jujur, Setia, Murah hati, Rendah hati, Efisien,

Memperhatikan, Mampu berkomunikasi, Dapat mempersatukan, serta Dapat mengajak.

Pada ajaran Budha di kenal dengan DASA RAJA DHAMMA yang terdiri dari :

• DHANA (suka menolong, tidak kikir dan ramah tamah),

• SILA (bermoralitas tinggi),

• PARICAGA Imengorban segala sesuatu demi rakyat),

• AJJAVA (jujur dan bersih),

• MADDAVA (ramah tamah dan sopan santun),

• TAPA (sederhana dalam penghidupan),

• AKKHODA (bebas dari kebencian dan permusuhan),

• AVIHIMSA (tanpa kekerasan)

• KHANTI (sabar, rendah hati, dan pemaaf),

• AVIRODHA (tidak menentang dan tidak menghalang-halangi).

Pada ajaran Hindu, falsafah kepemimpinan dijelaskan dengan istilah-istilah:

• PANCA STITI DHARMENG PRABHU yang artinya lima ajaran seorang pemimpin,

• CATUR KOTAMANING NREPATI yang artinya empat sifat utama seorang pemimpin

• ASTA BRATlA yang artinya delapan sifat mulia para dewa,

CATUR NAYA SANDHI yang artinya empat tindakan seorang pemimpin, Dalam

Catur Naya Shandi pemimpin harus mempunyai sifat yaitu :

- SAMA /dapat menandingi kekuatan musuh

Page 56: Sistem penyelenggaraan pemerintah negara

- BHEDA /dapat melaksanakan tata tertib dan disiplin kerja

- DHANA /dapat mengutamakan sandang dan papan untuk rakyat

- DANDHA / dapat menghukum dengan adil mereka yang bersalah.

Trait Theory (Keith Davis)

Ciri Utama Pemimpin Yang Berhasil

• Intelegensia

• Kematangan Sosial

• Inner Motivation

• Human Relation Attitude

Ciri-Ciri Pemimpin Sukses ( Stogdill; 1974)

• Adaptable To Situations

• Alert To Social Environment

• Ambitious And Achievement Oriented

• Assertive

• Cooperative

• Decisive

• Dependable

• Dominant (Desire To Influence Others)

• Energetic (High Activity Level)

• Persistent

. Self-Confident

• Tolerant Of Stress

• Willing To Assujne Responsibility

Skills Pemimpin Sukses (Stogdill; 1974)

. Clever

. Conceptually Skilled

• Creative

• Diplomatic And Tactful

• Fluent In Speaking

• Knowledgeable About Group Task

• Organized (Administrative Ability)

Page 57: Sistem penyelenggaraan pemerintah negara

• Persuasive

• Socially Skilled

Pengertian Kepemimpinan

Dalam suatu organisasi kepemimpinan merupakan faktor yang sangat penting dalam

menentukan pencapaian tujuan yang telah ditetapkan oleh organisasi. Kepemimpinan

merupakan titik sentral dan penentu kebijakan dari kegiatan yang akan dilaksanakan dalam

organisasi. Kepemimpinan adalah aktivitas untuk mempengaruhi perilaku orang lain agar

supaya mereka mau diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu (Thoha, 1983:123). Sedangkan

menurut Robbins (2002:163) Kepemimpian adalah kemampuan untuk mempengaruhi suatu

kelompok untuk mencapai tujuan. Sedangkan menurut Ngalim Purwanto (1991:26)

Kepemimpinan adalah sekumpulan dari serangkaian kemampuan dan sifat-sifat kepribadian,

termasuk didalamnya kewibawaan untuk dijadikan sebagai sarana dalam rangka meyakinkan

yang dipimpinnya agar mereka mau dan dapat melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan

kepadanya dengan rela, penuh semangat, ada kegembiraan batin, serta merasa tidak terpaksa.

Dari pengertian diatas kepemimpinan mengandung beberapa unsur pokok antara lain:

1) kepemimpinan melibatkan orang lain dan adanya situasi kelompok atau organisasi tempat

pemimpin dan anggotanya berinteraksi,

2) di dalam kepemimpinan terjadi pembagian kekuasaan dan proses mempengaruhi bawahan

oleh pemimpin, dan

3) adanya tujuan bersama yang harus dicapai.

Dari uraian diatas dapat diambil kesimpulan bahwa kepemimpinan adalah kemampuan untuk

mempengaruhi perilaku seseorang atau sekelompok orang untuk mencapai tujuan tertentu

pada situasi tertentu.

Beberapa pendapat ahli mengenai Kepemimipinan :

1. Menurut John Piffner, Kepemimpinan merupakan seni dalam mengkoordinasikan dan

mengarahkan individu atau kelompok untuk mencapai suatu tujuan yang dikehendaki

(H. Abu Ahmadi, 1999:124-125)

2. Kepemimpinan adalah pengaruh antar pribadi, dalam situasi tertentu dan langsung melalui

proses komunikasi untuk mencapai satu atau beberapa tujuan tertentu

(Tannebaum, Weschler and Nassarik, 1961, 24).

Page 58: Sistem penyelenggaraan pemerintah negara

3. Kepemimpinan adalah suatu proses yang memberi arti (penuh arti Kepemimpinan) pada

kerjasama dan dihasilkan dengan kemauan untuk memimpin dalam mencapai tujuan

(Jacobs & Jacques, 1990, 281)

4. Kepemimpinan merupakan suatu kemampuan, proses, atau fungsi pada umumnya untuk

mempengaruhi orang-orang agar berbuat sesuatu dalam rangka mencapai tujuan tertentu.

(Slamet, 2002: 29)

5. Kepemimpinan adalah sikap pribadi, yang memimpin pelaksanaan aktivitas untuk

mencapai tujuan yang diinginkan.

(Shared Goal, Hemhiel & Coons, 1957, 7)

6. Kepemimpinan adalah suatu proses yang mempengaruhi aktifitas kelompok yang diatur

untuk mencapai adalah pengaruh antar pribadi, dalam situasi tertentu dan langsung melalui

proses komunikasi untuk mencapai satu atau beberapa tujuan tertentu

(Tannebaum, Weschler and Nassarik, 1961, 29)

7. Kepemimpinan adalah aktivitas untuk mempengaruhi perilaku orang lain agar supaya

mereka mau diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu (Thoha, 1983:123).

8. Kepemimpinan adalah sekumpulan dari serangkaian kemampuan dan sifat-sifat

kepribadian, termasuk didalamnya kewibawaan, untuk dijadikan sebagai sarana dalam rangka

meyakinkan yang dipimpinnya agar mereka mau dan dapat melaksanakan tugas-tugas yang

dibebankan kepadanya dengan rela, penuh semangat, ada kegembiraan batin, serta merasa

tidak terpaksa.

( Ngalim Purwanto ,1991:26)

Dari uraian diatas dapat diambil kesimpulan bahwa kepemimpinan adalah kemampuan untuk

mempengaruhi perilaku Aeseorang atau sekelompok orang untuk meneapai tujuan tertentu

pada situasi tertentu. Kepemimpinan merupakan masalah sosial yang di dalamnya terjadi

interaksi antara pihak yang memimpin dengan pihak yang dipimpin untuk mencapai tujuan

bersama, baik dengan cara mempengafuhi, membujuk, memotivasi dan mengkoordinasi. Dari

sini dapat dipahami bahwa tugas utatna seorang pemimpin dalam menjalankan

kepemimpinannya tidak hanya terbatas pada kemampuannya dalam melaksanakan program-

program saja, tetapi lebih dari itu yaitu pemimpin harus mempu melibatkan seluruh lapisan

organisasinya, anggotanya atau masyarakatnya untuk ikut berperan aktif sehingga mereka

mampu memberikan kontribusi yang posetif dalam usaha mencapai tujuan.

Faktor-faktor penting yang terdapat dalam pengertian kepemimpinan:

Page 59: Sistem penyelenggaraan pemerintah negara

1. Pendayagunaan Pengaruh

2. Hubungan Antar Manusia

3. Proses Komunikasi dan

4. Pencapaian Suatu Tujuan.

Unsur-Unsur Mendasar

Unsur-unsur yang mendasari kepemimpinan dari defmisi-defmisi yang dikemukakan di atas,

adalah:

1. Kemampuan mempengaruhi orang lain (kelompok/bawahan).

2. Kemampuan mengarahkan atau memotivasi tingkah laku orang lain atau kelompok.

3. Adanya unsur kerja sama untuk mencapai tujuan yang diinginkan.

Prinsip-Prinsip Dasar Kepemimpinan

Karakteristik seorang pemimpin didasarkan kepada prinsip-prinsip (Stephen R. Coney)

sebagai berikut:

1. Seorang yang belajar seumur hidup : Tidak hanya melalui pendidikan formal, tetapi juga

diluar sekolah. Contohnya, beJajar melalui membaca, menulis, observasi, dan mendengar.

Mempunyai pengalaman yang baik maupun yang buruk sebagai sumber belajar.

2. Berorientasi pada pelayanan : Seorang pemimpin tidak dilayani tetapi melayani, sebab

prinsip pemimpjn dengan prinsip melayani berdasarkan karir sebagai tujuan utama. Dalam

memberi pelayanan, pemimpin seharusnya lebih berprinsip pada pelayanan yang baik.

3. Membawa energi yang positif : Setiap orang mempunyai energi dan semangat.

Menggunakan energi yang positif didasarkan pada keikhlasan dan keinginan mendukung

kesuksesan orang lain. Untuk itu dibutuhkan energi positif untuk membangun hubungan baik.

Seorang pemimpin hams dapat dan mau bekerja untuk jangka waktu yang lama dan kondisi

tidak ditentukan. Oleh karena itu, seorang pemimpin haras dapat menunjukkan energi yang

positif, seperti;

a. Percaya pada orang lain : Seorang pemimpin mempercayai orang lain termasuk

staf bawahannya, sehingga mereka mempunyai motivasi dan mempertahankan

pekerjaan yang baik. Oleh karena itu, kepercayaan harus diikuti dengan

kepedulian.

b. Keseimbangan dalam kehidupan : Seorang pemimpin haras dapat menyeimbangkan

tugasnya. Berorientasi kepada prinsip kemanusiaan dan

Page 60: Sistem penyelenggaraan pemerintah negara

keseimbangan diri antara kerja dan olah raga, istirahat dan rekreasi.

Keseimbangan juga berarti seimbang antara kehidupan dunia dan akherat.

c. Melihat kehidupan sebagai tantangan : Kata 'tantangan' sering diinterpretasikan negatif.

Dalam hal ini tantangan berarti kemampuan untuk menikmati hidup dan segala

konsekuensinya. Sebab kehidupan adalah suatu tantangan yang dibutuhkan, mempunyai rasa

aman yang datang dari dalam diri sendiri. Rasa aman tergantung pada inisiatif, ketrampilan,

kreatifitas, kemauan, keberanian, dinamisasi dan kebebasan.

d. Sinergi : Orang yang berprinsip senantiasa hidup dalam sinergi dan satu katalis perubahan,

Mereka selalu mengatasi kelemahannya sendiri dan lainnya. Sinergi

adalah kerja kelompok dan memberi keuntungan kedua belah pihak. Menurut The New

Brolier Webster International Dictionary, Sinergi adalah satu kerja

kelompok, yang mana memberi hasil lebih efektif dari pada bekerja secara perorangan.

Seorang pemimpin harus dapat bersinergis dengan setiap orang,

atasan, staf, teman sekerja.

e. Latihan mengembangkan diri sendiri : Seorang pemimpin harus dapat memperbaharui diri

sendiri untuk mencapai keberhasilan yang tinggi. Jadi dia tidak hanya berorientasi pada

proses. Proses dalam mengembangkan diri terdiri dari beberapa komponen yang berhubungan

dengan:

1) pemahaman materi;

2) memperluas materi melalui belajar dan pengalaman;

3) mengajar materi kepada orang lain;

4) mengaplikasikan prinsip-prinsip;

5) memonitoring hasil;

6) merefleksikan kepada hasil;

7) menambahkan pengetahuan baru yang diperlukan materi;

8) pemahaman baru; dan

9) kembali menjadi diri sendiri lagi.