Sistem Penyediaan Air Minum Untuk Sumber Air Payau

download Sistem Penyediaan Air Minum Untuk Sumber Air Payau

of 8

Transcript of Sistem Penyediaan Air Minum Untuk Sumber Air Payau

Sistem Penyediaan Air Minum Untuk Sumber Air Payau

1. Sistem Penyediaan Air Minum Secara umum lokasi daerah pelayanan terletak di daerah Pantai Utara Jawa (Pantura) dimana wilayah ini terbentang dari sepanjang Utara Jawa sampai sekitar 30 km ke pedalaman. Secara geografis daerah ini mempunyai ciri yang hampir sama dimana air tanah umumnya air tanah dangkal cukup memadai dari segi kapasitas, tetapi mempunyai kualitas yang bervariasi, dimana ada beberapa lokasi dengan air tanah yang asin/payau , kandungan besi tinggi dan kadar kapur yang tinggi dan kesulitan air pada musim kemarau akibat geografi yang berbukit. Secara umum daerah pantura seperti di Kabupaten Karawang merupakan daerah pertanian yang dilayani dengan sistem pengairan irigasi. Sehingga secara umum daerah pantura merupakan daerah yang tidak kesulitan air tetapi merupakan daerah yang sanitasinyta kurang baik. Dilihat dari tata ruang pemukiman didaerah pantura merupakan lahan lahan pertanian yang secara tidak beraturan dikonversi menjadi pemukiman. Akibatnya tata letak rumah dan infrastrukturnya tidak beraturan dan cenderung semerawut. Beberapa wilayah seperti di Jabodetabek dan Karawang sudah ada sebagian yang dibangun kawasan pemukiman secara lebih teratur oleh pengembang, tetapi karena pola pengembangannya yang kurang terpadu dengan penataan ruang disekitar kawasan maka terjadi efek berantai pembangunan pemukiman yang tidak teratur diluar kawasan. Dengan adanya pemanasan glogal daerah pantura akan lebih beresiko terhadap banjir, luas daerah genangan banjir pada saat ini semakin meluas dibandingkan dengan pada tahun tahun sebelumnya. Kondisi banjir yang rutin setiap tahunnya tanpa penanggulangan yang jelas akan mengakibatkan menurunnya kondisi sanitasi lingkungan. Permasalahan utama dari pola pemukiman yang demikian adalah tercemarnya sumber air bersih/minum yang ada, sehingga setiap saat masyarakat beresiko terhadap penyebaran penyakit melalui air. 1.1. Pola Pemkaian Air Pemkaian air secara umum di daerah pantura yang diamati kurang lebih hampir sama. Secara umum sumber air yang dipakai adalah kombinasi dari sumur dangkal, sungai/saluran irigasi , air dari penjaja air dan air kemasan. Sedangkan dari pemakaian air dapat dibagi menurut keperluan minum dan masak, air untuk mandi, bilas kamar mandi dan cuci, air untuk cuci pakaian. Sumber air untuk keperluan keperluan tersebut berbeda, berdasarkan kebiasaan ini pengembangan air minum untuk daerah terebut dapat dilakukan. Pemakaian air untuk minum umumnya menggunakan air yang sudah dimasak yang umumnya diambil dari air hujan, air sumur, penjaja air yang mengambil air

dari air yang sudah diolah atau air sumur dalam dan kadangkala dengan air hujan. Untuk keadaan khusus air untuk minum mengambil air kemasan. Sedangkan untuk masak air diambil dari sumber yang sama dengan sumber air untuk minum. Dari pengamatan umumnya dibutuhkan sekitar 1-2 jerigen per keluarga perhari, atau sekitar 20 sampai 40 liter perkeluarga perhari. Sehingga kalau satu keluarga sekitar 5 sampai 7 orang maka penggunaan air untuk minum dan masak sekitar 3 sampai 8 loh (liter per orang perhari). Untuk keperluan ini umumnya masyarakat menggunakan air dengan kualitas yang terbaik, sehingga apabila sumber air tanah dangkal yang dipakai tidak memadai kualitasnya maka cenderung memasak dengan air kemasan atau dengan air bersih yang siap untuk dimasak. Umumnya air untuk keperluan minum di simpan dalam tong/jerigen air dengan volume 20-40 liter. Pada kondisi dimana air untuk minum menggunakan air kemasan maka tampungan air di rumah untuk minum dan masak dibedakan. Air kemasan yang dipakai untuk minum umumnya dipakai tabung galon 20 liter. Dalam keluarga umumnya habis antara 2 sampai 4 hari. Atau diperkirakan konsumsi air mencapai 1,5 2 loh. Untuk keperluan mandi dan cuci umumnya masyarakat menggunakan air sumur dangkal yang diambil dengan menggunakan pompa. Sebagian besar sumur yang ada adalah sumur bor. Sedangkan untuk rumah yang berada dekat dengan saluran irigasi air untuk mandi digunakan air yang dipompa langsung dari saluran induk irigasi. Pemakaian air dari sumber tersebut sebagian besar tanpa diolah terlebih dahulu. Untuk pemukiman yang berada disekitar saluran sekunder umumnya pemakaian air irigasi adalah untuk cuci pakaian saja yang dilakukan oleh ibu ibu pada pagi dan sore hari. Seperti terlihat di Tunggak Jati Karawang walaupun sudah dibangun tempat pencuucian umum dengan air yang bersih/diolah masyarakat tetap memakai air irigasi. 2. Sistem Penyedian Air Minum yang Ada Seperti telah disebutkan diatas pemakaian air untuk minum-masak dan untuk pemakaian cuci dan mandi menggunakan jenis air yang berbeda. Secara umum PDAM sudah melayani sebagian dari masyarakat kota/urban seperti yang ada di Kab Bekasi dan Karawang tetapi hanya sebatas daerah perkotaan dan kantong kantong pemukiman. Untuk daerah semi perkotaaan dan pedesaan/kelurahan telah dilayani dengan sistem yang dibangun pemerintah dan lembaga lainnya. Sistem yang dibangun meliputi sistem dengan sumber air dengan menggunakan air tanah dalam dan air irigasi. Untuk daerah dengan air tanah dalam yang baik sumur bor dalam dipakai dengan pelayanan sekitar daerah pelayanan dengan menggunakan hidran umum volume 2000 liter sebanyak 3-8 unit.(Kasus di Kecamatan Pangkalan). Sedangkan untuk pelayanan dengan menggunakan air permukaan/irigasi sistem yang digunakan ada dua macam yaitu :

1. Dengan menggunakan pengolahan lengkap dengan menggunakan bahan kimia 2. Menggunakan saringan pasir lambat tanpa menggunakan bahan kimia Untuk sistem dengan sumur bor umumnya operasionalnya lebih mudah, apabila dikelola dengan baik akan berjalan dengan baik pula. Tetapi ada pula yang gagal hal ini diakibatkan oleh : Tidak berhasilnya dibentuk pengelolaan yang baik Pengelola tidak berhasil memungut retribusi untuk operasional.

Disini dapat dilihat bahwa sistem air minum yang ada baru dapat memenuhi air untuk keperluan minum dan masak. Tetapi untuk mandi dan cuci masyarakat belum memanfaatkan air yang memenuhi syarat air bersih. Tetapi sehubungan standard kualitas air hanya sebatas air minum dan ketentuan untuk air cuci dan mandi belum ada, maka sampai saat ini belum ada arah dalam perbaikan kualitas untuk keperluan tersebut. 3. Sistem yang dibuat oleh Yayasan Ekamitra Nusantara (YEN) Dalam rangka melayani air minum masyarakat luas YEN telah membangun : 2006 1. Tunggak Jati 2007 2. Mulyasejati 3. Wanakerta 4. Manderek 2008 4. 5. 6. 7. 2009 8. karang mulya 9. Wanasari 10. Jayalaksana 11. Sirnajati 12. Badami 2010 13. Anggadita 14. Kiara Payung 15. Sukabungah 16. Sukasejati 17. Sawang 2011 18. Perumahan Puri Mutiara Indah 19. Sukamulya 20. Sukaindah Sukatani Sukaraya Knawat Labuan Haji

8 Diantaranya dikelola dengan didampingin YEN 4 diantaranya dikelola oleh desa.2 oleh PDAM dan sisanya belum dikelola (Lihat gambar 1.) Sampai saai ini sumber air yang dipakai adalah air permukaan yang berupa saluran irigasi dan sungai kecil. Jumlah pelanggan yang sudah dikelola adalah sekitar 2000 untuk yang telah dikeola oleh YEN. Sampai saat ini setiap bulan 30-50 perlanggan bertambah setiap bulannya. Sistem Penyediaan Air Minum yang dikelola terdiri dari : 1. 2. 3. 4. Intake Air Baku Pengolahan Air Bersih Perpipaan Distribusi Sambungan RUmah

(Lihat gambar 2.)Minu m+ Masa k

HU 2 m3

Jaringan UtamaMinum

Dijual eceran per

Dijual eceran per

Sub Sistem ProduksiMinum +

Masak Dijual eceran per

IPAExisting

Pipa Fleksible/slangMeter Air

eceran dibayar sesuai

Pipa Fleksible/slangMeter Air

Minum+ Masak

eceran dibayar sesuai

Intake

Usulan/Rekomendasi SPAM Pedesaan KarawangMeter Air

Minum+ Masak+ Mandi

dibayar bulanan

Irigasi

Gambar 2 SPAM Skala Kecil

4. Aspek Finansial/Keuangan pada Sistem yang Ada a. Investasi dan pengembalian investasi Secara umum investasi SPAM dapat di lakukan dengan cara : Pengembalian langsung yaitu dengan membagi langsung semua investasi SPAM ke dalam rumah . Misalnya untuk membangun sebuah SPAM dengan jumlah sambungan 200 Sambungan Rumah (SR)adalah Rp 400.000.000. Maka jumlah investasi yang dapat dibebankan per sambungan rumah adalah : Rp 2 juta /SR Beban Rp 2 juta/SR dapat di bayar secara langsung (Cash) atau di cicil. Dicicil : ProgramYEN Uang Muka 1,2 juta Cicilan 500 rb 2 bulan Progran Koperasi Surya Tani : Uang Muka 500 Cicilan 100 br 18 bulan Program pinjaman Habitat : Uang Mukan 400 cicilan 75 rb x 24 bulan Pembangunan oleh pengembangan perumahan dihitung dalam harga tanah yaitu misalnya luas rumah yang dilayani adalah 100 m2. Maka Biaya pembangunan air minum per m2 adalah 20.000 Rp/m2.

b. Keuangan Pengelolaan Kesinambungan operasional SPAM skala kecil sangat tergantung dari kemampuan pengelola untuk mengelola uang. Ada dua sub aspek pada aspek keuangan yaitu sub aspek pendapatan dan sub aspek biaya. Pendapatan SPAM berasal dari penjualan air sedangkan biaya adalah yang timbul dari operasional dalam penyelenggaraan sistem air minum. Pendapatan sangat tergantung dari tarif yang ditetapkan oleh pengelola dan volume penjualan. Sedangkan besarnya tarif yang diberlakukan disesuaikan dengan kemauan untuk membeli. Kemauan untuk membeli disini sangat tergantung dari kebiasaan dan persepsi masyarakat terhadap air bersih. Pada masyarakat kota umumnya dengan mudah membeli air dengan cara pembayaran bulanan tetapi pada masyarakat yang pendapatannya harian ada kemungkinan pembayaran harian lebih efektif dari pada bulanan walaupun jumlah perbulannya lebih besar. Pada SPAM perpipaan dengan debit 2,5 lpd atau 9 m3/jam struktur biaya secara umumnya meliputi : Operasional o Biaya pengolahan air o Biaya operasional pengantaran air

o Biaya personil Administrasi

Untuk sampel Desa Mulyasejati untuk pelayanan 200 SR dengan penjualan air rata rata 4000 m3 per bulan struktur biayanya adalah sebagai berikut : Biaya per bulan: Biaya Operasional Biaya pengolahan air o Listrik Rp 1 600.000,o Bahan Kimia Rp 1 100.000, Biaya personil = gaji pokok o Gaji komandan team Rp 500.000,o Gaji anggota team 1 Rp 400.000,o Gaji anggota team 2 Rp 400.000, Biaya personil makan bulanan Rp 1 000.000, Total Rp 4 500 000,Biaya Administrasi Biaya kolekting (kerja sama dengan loket PLN) 200xRp2500=Rp 500 000, Biaya Pembacaan meter 200 x Rp 1000 =Rp 200 000,Total Biaya Biaya Rp 6 000 000 per bulan Dilihat dari sisi pendapatan penjualan air di sini dapat menarik pendapatan sebagai berikut: Tarif air rata rata 2000 Rp/m3 Volume penjualan rata rata per bulan 4000 m3 Prosen penagihan 80% Pendapatan penjualan air per bulan Rp 8 000 000 Pemasukan bersih penjualan air per bulanRp 6 400 000

Dengan demikian ada margin sekitar 2 jt Rp perbulan. Keadaan ini tentunya bervariasi karena pada musim penghujan umumnya pendistribusian menurun fluktuasi ini dapat mencapai +/30%. 21. Rancangan Sistem Penyediaan Air Minum Skala Kecil pada air payau Rancangan SPAM yang di rekomendasikankan disini pada prinsipnya adalah sustu sistem yang fleksibel sehingga dapat dikembangkan dari pelayanan dengan sambungan rumah. Pada daerah dengan air payau (TDS >1000 ppm) air yang didistribusi adalah air payau untuk 200 SR atau lebih yang kemudian secara spot dengan kumpulan dari

20-30 rumah dibuatkan pengolahan air untuk menurunkan TDS. Penurunan TDS ini dapat dilakukan dengan kapasitas yang lebih kecil untuk menyediakan air tawar sebanya 50 L per hari per SR. Secara diagramatis dapat dilihat pada gambar 3:Distribusi air payau=mandi, cuci Distribusi air tawar=minum,masak

Jaringan Utama

Minum

Dijual eceran per galon

Sub Sistem Produksi

Distribusi Air Bersih TAwar

Minum+ Masak

R Dijual eceranO jerigen perDistribusi Air Bersih PayauMeter Air

IPA

Existing

eceran dibayar sesuai meter

Distribusi Air Bersih PayauMeter Air

Minum+ Masak

eceran dibayar sesuai meter

Intake

Usulan/Rekomendasi SPAM Pedesaan Karawang

Distribusi Air Bersih PayauMeter Air

Minum+ Masak+ Mandi

dibayar bulanan sesuai meter

Sungai/ Air Payau

gambar 3 SPAM Perumahan dengan sumber air payau di Pantura

Biaya investsi untuk pengolahan RO dan distribusi untuk 20 rumah adalah Rp 40 jt atau sekitar 2 jt/SR yang meliputi : RO (lihat Gambar 4) Distribusi pipa Bak penampung 2 m3 Gerobak atau kendaraan distribusi

Harga air gerobak per galon 20 liter adalah Rp 5000 atau Rp 100.000/m3.

Gambar 4 RO dengan kapasitas 20-30 Rumah Dengan sistem diatas masyarakat diharapkan mendapat fleksibilitas dalam pelayanan sistem penyediaan air minum sesuai dengan kemampuan masing masing. Untuk membangun sistem seperti tersebut diatas pertama tama harus dibangun :