STUDI KASUS LAHAN KESESUAIAN TAMBAK AIR PAYAU
Transcript of STUDI KASUS LAHAN KESESUAIAN TAMBAK AIR PAYAU
STUDI KASUS
LAHAN KESESUAIAN TAMBAK AIR PAYAU
1. PENDAHULUAN
Pada Tugas SIG kali ini akan dibuat studi kasus mengenai area kesesuaian tambak air
payau pada wilayah Lombok. Kriteria yang dibutuhkan untuk membangun suatu tambak air
payau adalah sebagai berikut :
Criteria Range Weight Note
Liputan Lahan 1 - 2 10
Area lahan yang cocok untuk pembangungan tambak
air payau adalah:
1. Hutan
2. Pertanian
Jarak dari jalan 1-3 10
Jarak dari jalan untuk pembangunan tambak adalah
semakin jauh dari jalan semakin baik. Sehingga terdiri
dari 3 level buffer mulai dari 0 m dengan setiap buffer
1500 m
Jarak dari garis pantai 1-3 20
Jarak dari garis pantai untuk pembangunan tambak
adalah semakin dekat dengan garis pantai semakin
baik. Sehingga terdiri dari 7 level buffer mulai dari 0
m dengan setiap buffer 1000 m
- 0 – 5000 m
- 5000 – 6000 m
- 6000 – 70000 m
Kemiringan 0 - 1 Harus Kemiringan lahan area tambak air payau adalah 0-8%
Sumber Air 0 - 1 Better Lebih baik area tambak air payau terdapat sumber air
Area >= 4 ha 0 – 1 Harus Luas area >= 40.000 m2
YENI WAHYUNINGSIH0710960013
ILMU KOMPUTER A
2. ANALISIS VEKTOR
2.1. Area Studi Kasus
Location : Lombok Island, Indonesia
UTM Zone : 50
Datum : UTM, INT1967
2.2. Data Persiapan
Spatial DataFormat Note
Feature Class File Name
Zone name lookuptable MS Word Lookup table for Landzone
Lahan Polygon Landzone Arc/Info Coverage
Sungai Polygon Rivers Arc/Info Coverage
Sungai kecil Line LinRiver Arc/Info Coverage
Danau Polygon Lakes Arc/Info Coverage
Kemiringan Polygon Slope25 ArcView Shapefile
Garis Pantai Polygon Sealine ArcViewShapefile
Jalan Line Road Arc/Info Coverage
2.3. Proses Analisis Spasial
2.3.1. Data Proses
Spatial DataFormat Note
Feature Class File Name
Area Hutan dan
PertanianPolygon Hutan_agri ArcView Shapefile
Hasil query dari
Landzone.shp
Kemiringan 0-8% Polygon Slope8 ArcView Shapefile Hasil query dari slope25.shp
Jarak dari jalan Polygon BuffRoad ArcView ShapefileMultiple buffer dari road (3
ring, setiap ring = 1500 m)
Jarak dari garis
pantaiPolygon BuffLineSea ArcView Shapefile
Multiple buffer dari road (7
ring, setiap ring = 1000 m)
2.3.2. Operasi Spasial
1. Query
Query dilakukan untuk mendapatkan area yang lebih spesifik. Dalam peta ini dilakukan
query terhadap beberapa Arc/Info Coverage atau ArcView Themes.
- Query area hutan dan pertanian dari landzone.shp
- Query area dengan kemiringan 0-8% dari slope25.shp
- Query area dengan luas area >=40.000 m2
2. Create Buffer
Buffer dilakukan untuk mendapatkan jarak tertentu dari suatu area. Dalam peta
ini dilakukan beberapa buffer yaitu :
- Create buffer dari Road.shp untuk mendapatkan lokasi dari jalan dengan didapatkan
3 ring yaitu 0 – 1500m, 1500 – 3000m dan 3000 – 4500m
- Create buffer dari SeaLine.shp untuk mendapatkan lokasi dari jarak garis pantai
dengan didapatkan 7 ring, masing – masing dengan jarak 1000m
- Create buffer dari linriver.shp untuk mendapatkan jarak dari suangai kecil sebesar
500m.
3. Themes Union
Union digunakan untuk menggabungkan beberapa themes. Dalam peta ini dilakukan
union terhadap:
- Union lake.shp, river.shp dan buffLinriver.shp untuk mendapatkan waterreource
- Union u_waterresource dan in_land_rose_slope.shp untuk mendapatkan lokasi yang
terdapat sumber air
4. Themes Intersection
Intersection digunakan untuk mendapatkan potongan dari beberapa themes. Dalam
peta ini dilakukan intersection terhadap:
- Intersection dari landzone.shp, slope8.shp, u_waterresource.shp dan sealine.shp
untuk mendapatkan final area.
5. Themes Clip
Clip digunakan pada themes u_waterresource dan u_land_road_slope_atr.shp dimana
input themes adalah u_waterresource.shp dan clip themes adalah
6. Themes Dissolve
Proses dissolve akan menggabungkan feature yang berada dalam satu theme
berdasarkan nilai dari attribute yang telah ditentukan. Proses ini akan mengumpulkan
beberapa feature yang mempunyai nilai yang sama pada sebuah attribute yang telah
ditentukan. Pada peta ini dilakukan pada themes final_area_cocok.shp berdasarkan
tingkat kesesuaian.
7. Penentuan Kesesuaian Lahan
Penentuan kesesuaian lahan berdasarkan bobot akhir dari masing – masing theme di bawah
ini.
Theme Field Name Calculation
buffRoad Rank_jalan
- 1 untuk jarak 0 – 1500m- 2 untuk jarak 1500 – 3000m- 3 untuk jarak 3000 – 4500m
Hutan_agri Rank_land- 1 untuk lahan pertanian- 2 untuk lahan hutan
U_waterresource Rank_waterresource 1 untuk linriver, rivers and lake
buffSeaLine Rank_sea- 1 untuk 6000 – 7000m- 2 untuk 5000 – 6000m- 3 untuk 0 – 5000m
Perhitungan untuk bobot akhir adalah :
Bobot_akhir = (rank_jalan * bobot_jalan) + (rank_land * bobot_land) +
(rank_sea * bobot_sea)
Dimana :
bobot_jalan = 10, bobot_land = 10 dan bobot_sea = 20
Penentuan tingkat kesesuaian lahan adalah berdasarkan hasil bobot_akhir dengan
criteria sebagai berikut :
- Bobot_akhir = 86 – 110, tingkat kesesuaian = sangat sesuai
- Bobot_akhir = 51 – 85, tingkat kesesuaian = sesuai
- Bobot_akhir = 31 – 50, tingkat kesesuaian = kurang sesuai
- Bobot_akhir = 0 – 30, tingkat kesesuaian = tidak sesuai
3. HASIL
3. ANALISA RASTER
3.1. DATA PERSIAPAN
Spatial DataFormat Note
Feature Class File Name
Lahan Polygon Landzone ArcView Shapefile
Sungai Polygon Rivers ArcView Shapefile
Watershed Polygon watershed ArcView Shapefile Digunakan sebagai analisis mask
Sungai kecil Line LinRiver ArcView Shapefile
Danau Polygon Lakes ArcView Shapefile
Kemiringan Polygon Slope25 ArcView Shapefile
Garis Pantai Polygon Sealine ArcViewShapefile
Jalan Line Road Arc/Info Coverage
Dari data shapefile tersebut di ubah menjadi data grid menggunakan Theme Convert to Grid
agar bisa dilakukan operasi raster.
3.2. Proses Analisis Spasial
3.2.1. Data Proses
Spatial DataFormat Note
Feature File Name
Area Hutan dan
PertaniangridAgriHutan Grid Hasil query dari gridLandzone
Kemiringan 0-8% gridSlope8 Grid Hasil query dari slope25.shp
Jarak dari jalan gridjalan Grid Hasil query dari Find distance road.shp
Jarak dari garis
pantaigridSealine Grid
Hasil query dari Find distance
sealine.shp
3.2.2. Operasi spasial
a. Operasi +
Dalam analisa raster, combine digunakan untuk menggabungkan 2 theme yang
hasil nantinya berbeda. Dalam tugas ini, operasi ini digunakan untuk:
- Menggabungkan antara hutanBobot + AgriBobot, menghasilkan gridAgriHutan
- Menggabungkan antara sea5Bobot + sea6Bobot + sea7Bobot, menghasilkan
gridSeaLIne
- Menggabungkan antara road15Bobot + road30Bobot + road45Bobot,
menghasilkan gridjalan
b. Find Distance
Dalam analisa raster, untuk melakukan buffer terhadap road.shp, linriver.shp
dan sealine.shp menggunakan Find Distance. Kemudian hasil dari find distance
di query untuk mendapatkan jarak sesuai dengan criteria yang diinginkan.
c. Query
Untuk melakukan query pada analisa raster digunakan map Query. Dalam tugas
kali ini, map query digunakan untuk :
- Query area hutan dan agri dari gridLandzone
- Query jarak 1500m, 3000m dan 4500m dari distance to road.shp
- Query jarak 5000m, 6000m dan 7000m dari distance to sealine.shp
- Query jarak 500m dari distance to linriver.shp
- Query area slope 8 dari gridslope
d. AND
Untuk melakukan operasi intersection pada analisa raster menggunakan map
calculator dengan menggunakan operasi AND. Dalam tugas kali ini, operasi AND
digunakan untuk mendapatkan hasil GridLandsea yang merupakan hasil irisan
dari gridAgriHutan, gridJalan, gridSeaLine dan gridSlope8.
e. OR
Untuk melakukan operasi union pada analisa raster menggunakan map
calculator dengan menggunakan operasi OR. Dalam tugas kali ini, operasi OR
digunakan untuk:
- Menggabungkan gridRiver, gridLake dan gridLineRiver untuk mendapatkan
gridWater
- Mendapatkan hasil area tambak air payau final dengan menggabungkan
gridLandsea dengan gridWater.
HASIL ANALISA RASTER
FLOWCHART ANALISA VEKTOR
FLOWCHART ANALISA RASTER