SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN UNTUK PENENTUAN...

12
SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN UNTUK PENENTUAN KELAYAKAN CALON ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PADA PARTAI KEADILAN SEJAHTERA DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Naskah Publikasi Disusun oleh : Abdurohim 05.12.1365 JURUSAN SISTEM INFORMASI SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA 2011

Transcript of SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN UNTUK PENENTUAN...

Page 1: SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN UNTUK PENENTUAN …repository.amikom.ac.id/files/PUBLIKASI_05.12.1365.pdf · sistem penunjang keputusan untuk penentuan kelayakan calon anggota dewan perwakilan

SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN UNTUK PENENTUAN

KELAYAKAN CALON ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN

RAKYAT DAERAH PADA PARTAI KEADILAN

SEJAHTERA DI DAERAH ISTIMEWA

YOGYAKARTA

Naskah Publikasi

Disusun oleh :

Abdurohim

05.12.1365

JURUSAN SISTEM INFORMASI

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

AMIKOM

YOGYAKARTA

2011

Page 2: SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN UNTUK PENENTUAN …repository.amikom.ac.id/files/PUBLIKASI_05.12.1365.pdf · sistem penunjang keputusan untuk penentuan kelayakan calon anggota dewan perwakilan
Page 3: SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN UNTUK PENENTUAN …repository.amikom.ac.id/files/PUBLIKASI_05.12.1365.pdf · sistem penunjang keputusan untuk penentuan kelayakan calon anggota dewan perwakilan

iii 

 

SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN UNTUK PENENTUAN

KELAYAKAN CALON ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN

RAKYAT DAERAH PADA PARTAI KEADILAN

SEJAHTERA DI DAERAH ISTIMEWA

YOGYAKARTA

DECISION SUPPORT SYSTEM TO DETERMINATION MEMBER

CANDIDATE ELEGIBILITY ASSEMBLY AT PROVINCIAL

OF PARTAI KEADILAN SEJAHTERA IN DAERAH

ISTIMEWA YOGYAKARTA

Abdurohim

05.12.1365

Jurusan Sistem Informasi

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

ABSTRACT

This democratic era, many people who want to become a candidate member of

parliament at both central and local levels, but that becomes the issue is whether a

candidate's professional persons in carrying out the mandate given by the people

or just the opposite misery people.

When they become official candidates, many sweet promises given by a

candidate, and people swayed by their sweet promises, but after they became an

official seoarang, the promises were never realized.

So if there decision support system supposed decrease subject in choice

candidate. The information about the candidates is very important to society, so

they are not wrong to choose, so people really felt happy with his choice.

Keyword: decision suppot system, candidate, informasion

Page 4: SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN UNTUK PENENTUAN …repository.amikom.ac.id/files/PUBLIKASI_05.12.1365.pdf · sistem penunjang keputusan untuk penentuan kelayakan calon anggota dewan perwakilan

1

1. Pendahuluan

Di jaman demokrasi ini, banyak orang yang ingin menjadi calon anggota

Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) baik di tingkat pusat maupun di tingkat

daerah, tetapi yang menjadi suatu permasalahannya ialah apakah calon

anggota tersebut bisa menjalankan amanah yang diberikan oleh rakyat. Untuk

menentukan siapa yang akan menjadi calon anggota Dewan Perwakilan

Rakyat Daerah (DPRD) tersebut sangat sulit, karena harus benar-benar orang

yang berkualitas dan mau bekerja keras.

Jika proses pengambilan keputusan tersebut dibantu oleh sebuah sistem

pendukung keputusan yang terkomputerisasi, subjektivitas dalam pengambilan

keputusan diharapkan bisa dikurangi dan diganti dengan pelaksanaan seluruh

kriteria bagi seluruh calon anggota Dewan Perwakilan Rakrat Daerah

(DPRD), dengan demikian, calon anggota DPRD dengan kemampuan dan

pertimbangan lain terbaiklah yang diharapkan dapat terpilih sebagai calon

anggota DPRD.

2. Landasan Teori

Dalam skripsi sistem pendukung keputusan pemilihan calon ini penulis

menggunakan metode GAP kompetensi atau dapat disebut juga dengan metode

pencocokan profil (Konsep dan Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan,

Kusrini, hal 51-67) dan menggunakan data-data calon dari DPW PKS

Yogyakarta. Maksud dari pencocokan profil (profil matching) adalah sebuah

mekanisme pengambilan keputusan dengan mengasumsikan bahwa terdapat

tingkat variable predictor yang ideal yang harus dimiliki oleh calon anggota

DPRD, bukannya tingakat minimal yang harus dipenuhi atau dilewati oleh

semua calon.

Berikut adalah tahapan dan perumusan perhitungan dengan metode Gap:

a. Menentukan aspek dan subaspek penilaian.

1) Pendidikan

a) SMA

b) D3

c) S1

Page 5: SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN UNTUK PENENTUAN …repository.amikom.ac.id/files/PUBLIKASI_05.12.1365.pdf · sistem penunjang keputusan untuk penentuan kelayakan calon anggota dewan perwakilan

2

d) S2

e) S3

2) memiliki karakter atau kecenderungan sebagai politisi.

a) Minat dengan kegiatan-kegiatan publik.

b) Melakukan lobi-lobi.

c) Berinteraksi dengan media-media.

d) Mampu mempengaruhi orang lain.

e) Berani mengambil resiko.

f) Mampu berkomunikasi dan berargumentasi.

g) Menjalin networking dan siap meningkatkan kemampuan diri.

3) pengalaman dalam berorganisasi.

a) Pengurus inti partai.

b) Anggota dewan ditingkat pusat/provinsi/kabupaten/kota.

c) Mempunyai latarbelakang sebagai aktivis dakwah, kampus

atau organisasi yang tidak dilarang berdasarkan peraturan

perundangan yang berlaku.

4) usia.

a) 25-45

5) penguasaan dan pemahaman dalam bidang legislatif.

a) sekurang-kurangnya memiliki penguasaan terhadap satu bidang

ilmu, khususnya yang diperlukan di lembaga legislatif.

b) mempunyai pemahaman tentang peranan politik dalam dakwah

dan tujuan dalam menegakkan nilai-nilai islam.

c) memiliki kemampuan kepemimpinan dan komunikasi publik

yang cukup (lulus daurah kepemimpinan dan komunikasi

publik yang diselenggarakan oleh partai khusu bagi kader yang

akan dicalonkan untuk menduduki jabatan publik).

6) sosial.

a) Dikenal sebagai orang yang berkepribadian dan berakhlak

mulia yang cukup berpengaruh di masyarakat.

b) dikenal sebagai tokoh masyarakat.

Page 6: SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN UNTUK PENENTUAN …repository.amikom.ac.id/files/PUBLIKASI_05.12.1365.pdf · sistem penunjang keputusan untuk penentuan kelayakan calon anggota dewan perwakilan

3

c) Potensi yang dimilikinya dapat memperlancar kemenangan di

pemilu.

b. Pemetaan Gap Kompetensi

Gap yang dimaksud disini adalah perbedaan antara profil Calon

anggota DPRD Yogyakarta dengan nilai profil jabatan atau bisa

ditunjukan pada rumus di bawah ini:

Gap = Profil Caleg – Profil Jabatan

c. Pembobotan

Setelah diperoleh gap pada masing-masing motherboard, setiap profil

motherboard diberi bobot nilai dengan patokan sesuai pada tabel nilai

gap, pembahasan lengkap perhitungan pembobotan dipaparkan

didalam bab 3 skripsi.

d. Perhitungan dan Pengelompokan Core Factore dan Secondary Factore

Setelah menentukan bobot nilai gap untuk keenam aspek, yaitu aspek

pendidikan, Memiliki karakter atau kecenderungan, Pengalaman

berorganisasi, Usia, Pengusaan dan pemahaman dan Sosial dengan cara

yang sama, setiap aspek dikelompokan menjadi 2 (dua) kelompok,

yaitu kelompok core factor dan secondary factor.

Perhitungan core factor ditunjukan dengan menggunakan rumus

dibawah ini:

∑∑=

ICssppuspbkkpdNC

NCF),,,,,(

Keterangan:

NCF : Nilai rata-rata core factor

NC(pd,kk,pb,us,pp,ss) : pendidikan, karakter atau kecenderungan,

pengalaman berorganisasi, usia, penguasaan

dan pemahaman,sosial)

IC : jumlah item core factor

Sementara itu, perhitungan secondary factor bisa ditujukan dengan

rumus berikt ini

Page 7: SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN UNTUK PENENTUAN …repository.amikom.ac.id/files/PUBLIKASI_05.12.1365.pdf · sistem penunjang keputusan untuk penentuan kelayakan calon anggota dewan perwakilan

4

∑∑=

IsssppuspbkkpdNS

NSF),,,,,(

Keterangan:

NSF : Nilai rata-rata secondary factor.

NC(pd,kk,pb,us,pp,ss) :pendidikan, karakter, pengalaman

berorganisasi, usia, penguasaan dan

pemahaman,sosial).

IS : jumlah item secondary factor.

e. Perhitugan Nilai Total.

Dari hasil perhitungan setiap aspek diatas, berikutnya dihitung nilai

total berdasarkan presentase dari core dan secondary yang yang

diperkirakan berpengaruh terhadap kinerja tiap-tiap profil. Contohnya

perhitungan dapat dilihat pada rumus dibawah ini:

(x)%NCF(pd,kk,pb,us,pp,ss)+(x)%NSF(pd,kk,pb,us,pp,ss)=N(pd,kk,p

b,us,pp,ss)

Keterangan:

NCF (pd,kk,pb,us,pp,ss) :nilai rata-rata core factor (pendidikan,

karakter atau kecenderungan, pengalaman

berorganisasi, usia, penguasaan dan

pemahaman, soaial)

NSF (pd,kk,pb,us,pp,ss) :nilai rata-rata secondary factor (pendidikan,

karakter atau kecenderungan, pengalaman

berorganisasi, usia, penguasaan dan

pemahaman, soaial).

N (pd,kk,pb,us,pp,ss) :nilai total dari aspek (pendidikan, karakter

atau kecenderungan, pengalaman

berorganisasi, usia, penguasaan dan

pemahaman, soaial).

(x)% :nilai persen yang diinputkan.

Page 8: SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN UNTUK PENENTUAN …repository.amikom.ac.id/files/PUBLIKASI_05.12.1365.pdf · sistem penunjang keputusan untuk penentuan kelayakan calon anggota dewan perwakilan

5

f. Perhitungan Penentuan Ranking

Hasil akhir dari proses profil matching adalah ranking dari kandidat

yang diajukan untuk dijadikan calon anggota DPRD Yogyakarta.

Penentuan ranking mengacu pada hasil perhitungan tertentu,

perhitungan tersebut bisa ditunjukan dengan rumus sebagai berikut:

Ranking= (x) %Npd + (x)%Nkk + (x)%Npb +( x)%Nus + (x)%Npp +

(x)%Nss

Keterngan:

Npd : Nilai Pendidikan

Nkk : Nilai Karakter atau Kecenderugan sebagai politisi

Npb : Nilai Pengalaman Berorganisasi

Nus : Nilai Usia

Npp : Penguasaan dan Pemahaman

Nss : Nilai Sosial

(x)% : Nilai persen yang diinputkan

3. Analisis (Proses Penilaian)

Hasil akhir dari proses profile matching adalah ranking dari calon terbaik

berdasarkan hasil dari proses penilaian yang akan direkomendasikan bagi

manajemen penjaringan. Penentuan ranking mengacu pada hasil perhitungan

tertentu. Perhitungan tersebut dapat ditunjukkan pada rumus di bawah ini:

Ranking = (x)% Npd + (x)%Nkk+(x)%Npb+(x)%Nus+(x)%Npp+(x)%Nss

Adapaun untuk aspek nilai persentasenya sesuai dengan tabel sebagai berikut:

Tabel 3.33 Aspek prosentase

No Kriteria Bobot

1 Pendidikan 7 %

2 Memiliki karakter atau kecenderungan sebagai politisi 20 %

3 Pengalaman berorganisasi 15 %

4 Usia 15 %

Page 9: SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN UNTUK PENENTUAN …repository.amikom.ac.id/files/PUBLIKASI_05.12.1365.pdf · sistem penunjang keputusan untuk penentuan kelayakan calon anggota dewan perwakilan

6

5 Penguasaan dan pemahaman 20 %

6 Sosial 23 %

Total 100 %

Ranking = (7% x1,8) + (20%x2,414) + (15%x2,7) + (15%x1,2) + (20%x2,55)

+ (23%x2,3)

= (0,07x1,8) + (0,2x2,414) + (0,15x2,7) + (0,15x1,2) + (0,2x2,55) +

(0,23x2,3)

= (0,126) + (0.4828) + (0.405) + (0.18) + (0.51) + 0.529)

= 2,2328

Tabel 3.34 Hasil akhir proses profile matching

Setelah setiap kandidat mendapatkan hasil ahir seperti contoh pada tabel 3.34

diatas, maka bisa ditentukan peringkat atau ranking dari calon anggota dewan

berdasarkan pada semakin besarnya nilai hasil akhir sehingga semakin besar pula

kesempatan untuk menjadi calon anggota dewan yang ada, begitu pula sebaliknya.

4. Hasil Penilitian dan pembahasan

Dari Perhitungan antara manual dan sistem aplikasi mempunyai nilai sama,

sehingga sistem aplikasi ini layak menjadi acuan untuk membantu manajemen

penjaringan untuk mengambil sebuah keputusan.

No Id_calon Npd Nkk Npb Nus Npp Nss Hasil

Akhir

1 001 1,8 2,414 2,7 1,2 2,55 2,3 2,2328

Page 10: SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN UNTUK PENENTUAN …repository.amikom.ac.id/files/PUBLIKASI_05.12.1365.pdf · sistem penunjang keputusan untuk penentuan kelayakan calon anggota dewan perwakilan

7

Gambar 4.9 Form penilain

Gambar 4.18 Laporan data hasil penilaian

Laporan data hasil penilaian adalah data yang berisi tentang calon yang layak

menjadi anggota DPRD berdsarkan nilai ahir atau rankingnya

Page 11: SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN UNTUK PENENTUAN …repository.amikom.ac.id/files/PUBLIKASI_05.12.1365.pdf · sistem penunjang keputusan untuk penentuan kelayakan calon anggota dewan perwakilan

8

5. Kesimpulan

Dari hasil perancangan Sistem Penunjang Keputusan Untuk Penentuan

Kelayakan Calon Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Pada Partai

Keadilan Sejahtera Di Daerah Istimewa Yogyakarta dapat diambil kesimpulan

1. Sistem ini telah berhasil dibuat dan dapat digunakan sebagai alat untuk

penentuan kelayakan calon anggota DPRD pada partai PKS di DIY, yang

kemudian dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan pengambilan

keputusan kepada pihak manajemen penjaringan.

2. Untuk membuat sistem pendukung keputusan kelayakan calon ini

membutuhkan data-data: internal yaitu input data calon, input data

kriteria dan input data subkriteria, privat yaitu penentuan core dan

secondary faktor, penentuan nilai presen dan juga penentuan nilai GAP.

3. Keunggulan sistem ini adalah mampu memberikan fleksibilitas bagi

manajemen penjaringan untuk menentukan data-data privat, yang berupa

penentuan nilai core dan secondary faktor, penentuan nilai presen dan

juga penentuan nilai GAP.

Page 12: SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN UNTUK PENENTUAN …repository.amikom.ac.id/files/PUBLIKASI_05.12.1365.pdf · sistem penunjang keputusan untuk penentuan kelayakan calon anggota dewan perwakilan

9

DAFTAR PUSTAKA

Andreas Handojo, Djoni H. Setiabudi dan Racma Yunita, “Pembuatan Aplikasi

Sistem Pendukung Keputusan Untuk Proses Kenaikan Jabatan Dan

Perencanaan Karir Pada PT. X”, Jurnal Informatika, Volume 4, Nomor

2, November 2003: 98-106

Kusrini. Konsep dan Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan. Penerbit Andi Offset,

Yogyakarta, 2007

Efraim Turban, Jay E. Aronson, dan Ting Peng Liang. Decision Support Systems

and Intelligent Syatems (Sistem Pendukung Keputusan dan Sistem

Cerdas) Jilid 1. Penerbit Andi Offset, Yogyakarta, 2003

James A.F Stoner, R.Edward Freeman, dan Daniel R Gilbert Jr. Management Jilid

II. PT Prenhallindo, Jakarta, 1996

Jogiyanto MH., Analisis dan Desain Sistem Informasi: Pendekatan Terstruktur,

Teori dan Praktek Aplikasi Bisnis. Penerbit ANDI Yogyakarta,

Yogyakarta, 2005

M. Agus J, Manajemen Database dengan Microsoft Visual Basic Versi 6.0. PT.

Elex Media Komputindo, Jakarta, 2000

Simamora Henry, Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi III. Unit Penerbitan

dan Percetakan Akademi Manajemen Perusahaan YKPN, Yogyakarta,

2004

Suryo Ario K, Pemrograman Database dengan Visual Basic 6.0. PT. Elex Media

Komputindo, Jakarta, 2002.

____________, http://fakbar.blogspot.com/2008/09/jenis-jenis-decision-support-

system.html , diakses tanggal 30 november 2010

____________, http://www.123helpme.com/view.asp?id=149269 , diakses

tanggal 30 november 2010

____________, http://media.diknas.go.id/media/document/1075.pdf, diakses

tanggal 19 maret 2009