SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN KELAYAKAN...
Click here to load reader
Transcript of SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN KELAYAKAN...
Seminar Nasional Informatika 2014
115
SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN KELAYAKAN PENERIMAAN
PEMASANGAN LISTRIK SECARA GRATIS MENGGUNAKAN
METODE AHP
Shinta Siti Sundari1 , Dani Rohpandi
2, Neng Fitri
3
STMIK Tasikmalaya, JL. R.E. Martadinata No. 272 A Tasikmalaya
Teknik Informatika
E-mail : [email protected],
Abstrak
Dalam upaya penanggulangan kemiskinan, pemerintah khususnya kelurahan Panyingkiran Tasikmalaya
meyediakan berbagai bantuan dana sosial seperti salah satunya bantuan dana sosial berupa pemasangan
listrik secara gratis yang diperuntukkan bagi masyarakat yang termasuk kategori miskin (tidak mampu),
bantuan tersebut di berikan berdasarkan penilaian indikator yang sudah di tentukan dengan tujuan agar dana
tersebut tepat sasaran dan diberikan pada keluarga-kelurga yang benar-benar membutuhkan sehingga dapat
meminimalisir kemungkinan-kemungkinan kesalahn yang terjadi pada sistem sebelumnya yang bnyak terjadi
yaitu pada penilaian yang berdasarkan kepentingan pribadi. Penelitian ini dimaksudkan untuk merancang
suatu sistem penunjang keputusan untuk membantu dalam penilaian penentuan kelayakan penerimaan
bantuan dana sosial berupa pemasangan listrik secara gratis di kelurahan panyingkiran. Dengan perhitungan
indikatornya menggunakan metode Analytical hierarchy process (AHP) yang kemudian perhitungan tersebut
diimplementasikan pada suatu program aplikasi melalui bahasa pemrograman Microssoft. Visual Basic 6.0
dan database Microssoft Access.
Kata kunci : Sistem Penunjang Keputusan, Bantuan dana sosial, perhitungan Analytical Hierarchy Process
1. PENDAHULUAN
Program pemberian bantuan dana sosial
berupa pemasangan listrik daya 450 va (satu
paket) secara gratis merupakan salah satu
program pemerintah dalam menaggulangi
kemiskinan yang dijalankan di di berbagai daerah,
termasuk di Kelurahan Panyingkiran Tasikmalaya
yang menjadi tempat studi kasus dalam penelitian
kali ini.
Dalam prosesnya, pihak kelurahan terlebih
dahulu harus menentukan siapa saja yang layak
menerima dan tidak layak menerima bantuan
sebelum dilakukan pembagian dana bantuan,
namun kadang kala terjadi ketidaksesuaian dalam
penentuannya dikarenakan data dan informasi
yang di terima kurang lengkap ,tidak akurat,
kurang dapat dipercaya dan kurang sesuai dengan
sasaran.pada akhirnya penentuan hanya
berdasarkan beberapa indikator saja bahkan
mengandalkan dugaan yang dipertimbangkan dari
penilaian kondisi luar saja , hal tersebut seringkali
menimbulkan kecemburuan sosial di kalangan
masyarakat. Dalam pendataannya dilakukan
dengan cara pencatatan langsung pada buku
sehingga waktu pengolahan yang dibutuhkan
cukup lama. Permasalahan-permasalahan
tersebut, minimal bisa kita kurangi melalui
pemanfaatan teknologi secara optimal dan
penerapan metode Analytical hierarchy process
(AHP) yang dapat menguraikan masalah multi
faktor atau multi kriteria yang kompleks menjadi
suatu hirarki dalam menentukan prioritas
tertinggi, tapi sistem penunjang keputusan ini
hanya untuk memberikan alternatif pilihan bukan
untuk menentukan keputusan akhir.
Dengan sistem penunjang keputusan para
pengambil keputusan dalam menentukan
kebijakannya dapat dilakukan dengan cara yang
tepat, efektif, serta data yang ada akan dikelola
oleh sistem yang dibuat (komputerisasi), dengan
pengolahan data yang terkomputerisasi
diharapkan dapat menyajikan informasi yang
cepat, tepat, jelas, dan terarah. Analisa terhadap
data keluarga miskin kadang kala terjadi
ketidaksesuaian akibat kesalahan pada saat proses
pendataan, kesalahan dalam proses perhitungan,
dan penilaian yang bersifat subjektif serta
penyajian laporan pendataan yang tidak efektif
sehingga kurang mendukung dalam pengambilan
keputusan dan akhirnya penyaluran bantuanpun
kurang tepat sasaran. Untuk itu diperlukan sebuah
sistem penunjang keputusan untuk membantu
proses tersebut. Pembatasan Masalah pada
penelitian ini yaitu :
1. Studi kasus hanya dilakukan di Kelurahan
Panyingkiran.
2. Ruang lingkup penelitian hanya mengenai
bantuan dana sosial berupa pemasangan
listrik gratis di kelurahan panyingkiran
tasikmalaya dan tidak menyangkut bantuan
yang lain.
Seminar Nasional Informatika 2014
116
3. Hasil keputusan hanya mengenai masyarakat
yang layak atau tidak layak mendapat bantuan.
4. Bantuan hanya ditujukan bagi masyarakat
yang memenuhi kriteria kelayakan yang sudah
ditentukan.
5. Pengembangan aplikasi difokuskan pada
implementasi metode Analytical Hierarchy
Process terhadap kelayakan penerima
bantuan.
6. Hasil penelitian diimplementasikan pada
sebuah program aplikasi dengan bahasa
pemrograman Microssoft Visual Basic 6.0 dan
database Microssoft Access.
2. METODE PENELITIAN
2.1. Pengertian Sistem Penunjang Keputusan
Sistem penunjang keputusan (SPK) adalah
bagian dari sistem informasi berbasis komputer
termasuk sistem berbasis pengetahuan atau
manajemen pengetahuan yang dipakai untuk
mendukung pengambilan keputusan dalam suatu
organisasi atau perusahaan. [3]
2.2. Pengertian Metode AHP
Metode Analytical Hierarchy Process
(AHP) merupakan metode untuk memecahkan
suatu situasi yang kompleks tidak terstruktur ke
dalam beberapa komponen dalam susunan yang
hirarki, dengan memberi nilai subjektif tentang
pentingnya setiap variabel secara relatif, dan
menetapkan variabel mana yang memiliki
prioritas paling tinggi guna mempengaruhi hasil
pada situasi tersebut.[7]
Tabel 1. Skala Dasar Pengukuran AHP
Tingkat
Kepen-
tingan
Definisi
1 Kedua elemen sama pentingnya
3
Elemen yang satu sedikit lebih
penting dari pada elemen yang
lainnya
5
Elemen yang satu lebih penting
dari pada yang lainnya
7
Satu elemen jelas lebih mutlak
penting dari pada elemen lainnya
9
Satu elemen mutlak penting dari
pada elemen lainnya
2,4,6,8
Nilai-nilai antara dua nilai
pertimbangan-pertimbanagan
yang berdekatan
Kebalika
nnya
Jika suatu sifat (X) dibandingkan
dengan sifat lain (y), maka
nilainya saling berkebalikan.
2.3. Metode Yang Digunakan
Berdasarkan permasalahan yang dihadapi
di kelurahan panyingkiran, penyusun
menggunakan metode penelitian kualitatif atau
disebut juga dengan metode penelitian
Naturalistik yaitu metode yang berusaha
mengumpulkan data sesuai dengan keadaan yang
sebenarnya untuk memecahkan masalah yang ada,
dimana metode penelitian ini digunakan untuk
meneliti pada kondisi objek alamiah (sebagai
lawannya adalah eksperimen), dan teknik-teknik
pemecahan masalahnya dengan mengggunakan
sistem informasi dan komputer. Karena dalam hal
ini terjadi peningkatan kualitas sistem dan
kualitas kerja[12].
Adapun metode yang digunakan untuk
membangun suatu sistem pendukung keputusan
dalam menentukan kelayakan masyarakat yang
menerima bantuan dana sosial, berupa
pemasangan listrik menggunakan metode
Analytical Hierarchy Process yaitu suatu model
keputusan yang menguraikan masalah multi
faktor atau multi kriteria yang kompleks menjadi
suatu hirarki, dimana suatu representasi dari
sebuah permasalahan yang kompleks dalam suatu
struktur multi level.
Metode perancangan perangkat lunak yang
digunakan adalah metode SDLC (System
Development Life Cycle). SDLC merupakan
siklus hidup pengembangan sistem yang memiliki
tahapan Perencanaan, Analisis, Perancangan,
Implementasi, Pengujian dan Pemeliharaan.[6]
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1. Analisis Kebutuhan Fungsional
Prosedur yang berjalan adalah prosedur
proses penentuan kelayakan penerimaan bantuan
dana sosial bagi masyarakat miskin. Adapun alur
yang terjadi adalah sebagai berikut:
1) Masyarakat mengajukan bantuan dana sosial
berupa pemasangan listrik secara gratis
melalui kepala RW setempat yang kemudian
diserahkan kepada pihak kelurahan
khususnya KASI KESRA (Kesejahteraan
Rakyat).
2) KASI KESRA melakukan peninjauan dan
penilaian berdasarkan indikator yang telah
ditentukan terhadap data masyarakat telah
yang diterima untuk selanjutnya dipilih siapa
saja yang berhak menerima bantuan sesuai
kuota yaitu 6 keluarga / tahun, proses
penilaian tersebut dilakukan melalui metode
perhitungan analitycal hierarchy process
(AHP). Dan data-data tersebut disimpan
dalam suatu database.
3) Data yang terpilih kemudian dibuatkan
dalam bentuk laporan.
4) Laporan hasil penilaian beserta data
penerima bantuan di serahkan kepada kepala
Seminar Nasional Informatika 2014
117
kelurahan untuk disetujui yang kemudian
diajukan ke PEMKOT (Pemerintah Kota)
setempat untuk penyetujuan kembali dan
pencairan dana sosial.
5) Setelah laporan data diterima, PEMKOT
mengeluarkan surat pemberitahuan sebagai
tanda bahwa pengajuan disetujui dan
diterima sekaligus dengan pencairan dana
untuk dialokasikan.
6) Pihak kelurahan menerima surat
pemberitahuan tersebut beserta dana bantuan
untuk selanjutnya dialokasikan kepada
masyarakat sesuai data penerima yang telah
disetujui melalui bagian pelaksana KASI
KESRA.
7) Masyarakat menerima surat pemberitahuan
keputusan penerimaan bantuan beserta dana
bantuan yang sudah ditentukan.
8) KASI KESRA kembali membuat laporan
data penerima bantuan dana sosial berupa
pemasangan listrik secara gratis sesuai
dengan yang terealisasi yang nantinya
diserahkan kepada kepala kelurahan.
MASYARAKATRW
(Rukun Warga)
BAGIAN KASI KESRA
(KASI Kesejahteraan
Rakyat)
KEPALA KELURAHANPEMKOT
(Pemerintah Kota)
Mulai
Pengajuan
Bantuan
Surat pengajuan
Bantuan
Surat pengajuan
Bantuan
Pemeriksaan
Data
Proses penilaian
sesuai kriteria
Dengan perhitungan
AHP
Laporan hasil
penilaian dan data
penerima bantuan
Laporan hasil penilaian
dan data pengajuan
penerima bantuan
Penyetujua
n laporan
untuk
diajukan
Laporan
pengajuan yang
sudah disetujui
Laporan
pengajuan
Pemeriksaan
laporan
Penyetujuan
laporan
Dan pencairan
dana
Pembuatan
surat
pemberitahuan
penerimaan
bantuan
Surat
pemberitahuan
Dan penyerahan
dana
Laporan
Surat
pemberitahuan
dan dana
bantuan
Surat
pemberitahuan dan
dana bantuan
Surat
pemberitahuan
Dan penerimaan
dana bantuan
Laporan
penerima
bantuan
Laporan
penerima
bantuan
Pembuatan laporan data
penerima bantuan yang
terealisasi
Penyimpanan Data
Gambar 1. Flowchat Dokumen dari sistem
khusus yang diajukan
A. Usecase
Login
User
Halaman
Utama
<<Include>>
<<Extend>>
Data
Masyarakat
Data
Penilaian
<<Extend>>
Laporan
Profil
Kelurahan
<<Extend>>
<<Extend>>
Fakta
Integritas
<<Extend>>
SPK DANSOS Pemasangan Listrik
Perekayasa
sistem
Gambar 2. Use case Dansos listrik
Keterangan :
- Login sebagai syarat untuk masuk ke menu
utama,
- User memasukkan nama dan password pada
form login, sistem melakukan pengecekan
nama dan password yang dimasukkan
dengan data yang tersimpan di database.
Login
User
Halaman
Utama
<<Include>>
Tampilkan
user
masuk
Spesifikasi Login
Perekayasa
sistem
Gambar 3. use case spesifikasi login
<<Extend>>
Data
Masyarak
atUser
Halaman
Utama
<<Include>>
Delete
Edit
Spesifikasi Data Masyarakat
Login
Tambah
Save
Hitung
Penilaian
Perekayasa
sistem
Gambar 4. usecase spesifikasi data masyarakat
Seminar Nasional Informatika 2014
118
Data
Masyarakat
User
Halaman
Utama
<<Include>>
Save
Uji Konsistensi
Spesifikasi Data Penilaian
Login
Hitung
PrioritasHitung
Kelayakan
Data
Penilaian
<<Include>>
Perekayasa
sistem
Gambar 5. use case spesifikasi data penilaian
<<Extend>>
Laporan
Halaman
Utama
<<Include>>
Laporan
rincian data
masyarakat
Laporan
DANSOS
Listrik
Spesifikasi Laporan
Login
Laporan
rincian data
indikator
Laporan
rincian data
penilaian
Perekayasa
sistem
User
Gambar 6. use case spesifikasi laporan
<<Extend>>
Profil
kelurahan
User
Halaman
Utama<<Include>>
Struktur
organisasi
Sejarah
singkat
dan tugas
pokok
Spesifikasi Profil kelurahan
Login
Perekayasa
sistem
Gambar 7. use case spesifikasi profil
kelurahan
B. Activity Diagram
Activity diagram merupakan suatu
bentuk flow diagram yang memodelkan alur
kerja (workflow) sebuah proses sistem
informasi dan urutan aktifitas sebuah proses.
kita dapat memodelkan sebuah alur kerja
dari suatu aktifitas ke aktifitas lainnya atau
dari suatu aktifitas kedalam keadaan sesaat.
Activity diagram akan lebih bermanfaat
apabila terlebih dahulu kita memodelkan
sebuah proses untuk membantu kita
memahami proses secara keseluruhan.
Dibawah ini activity diagram dari program
yang akan dibuat.
Masuk Halaman Login Menu Utama
Data Masyarakat LaporanFile
LogoutInput Data Masyarakat Data Penilaian
Hitung Kelayakan Hitung prioritas
Uji KonsistensiSimpan data
Delete
Edit
Add
Laporan Dansos
listrik
Laporan rincian
Data masyarakat
Fakta integritas Profil kelurahan
Sejarah dan tugas
pokokStruktur
Sekilas
DANSOS listrik
Laporan rincian
Data indikator
Laporan rincian
Data penilaian
Gambar 8. Activity Diagram DANSOS Listrik
3.2. Perancangan Basis Data
Entity Relationship Diagram (ERD)
merupakan suatu diagram yang menggambarkan
rancangan data yang akan disimpan atau dibentuk
logika yang akan dipakai untuk menganalisa dan
mendesain suatu basis data yang akan dibentuk.
Adapun ERD pada sistem penunjang
keputusan kelayakan penerimaan bantuan dana
sosial ini dapat dilihat pada gambar berikut :
Masyarakat Penilaian IndikatorMempunyai Mempunyai
kd_pemohon
no_ktp nama
alamat
no_rek jarak_tiang
ket
kd_pemohon
kd_indikator
sp_penghasilan
p_tanganak
sp_tanganak
p_penghasilan
jml_nilai p_tangpok
sp_aset sp_tangpok
p_aset
kd_indikator
st_penduduk
st_pemilik
penghasilanaset
t_anakt_pokok
Gambar 9. Entity Relationship Diagram
3.3. Relasi Antar Tabel
datmas
datnilai datindikator
**kd_pemohon
**kd_indikator
p_penghasilan
sp_penghasilan
p_tanganak
sp_tanganak
p_tangpok
*kd_pemohon
no_ktp
Nama
Alamat
no_rek
jarak_tiang
ket
sp_tangpok
p_aset
sp_aset
jml_nilai
*kd_indikator
st_penduduk
st_pemilik
Penghasilan
t_anak
t_pokok
aset
Gambar 10. Relasi antar table
Seminar Nasional Informatika 2014
119
3.4. Implementasi Metode Perhitungan AHP
(Analitycal Hierarchy Proccess)
Tabel 2. Indikator yang digunakan
Indikator lama Indikator yang
diajukan
1. Status
kependudukan
2. Status Kepemilikan
Rumah
3. Penghasilan
1. Status
kependudukan
2. Status
Kepemilikan
Rumah
3. Penghasilan
4. Tanggungan Anak
5. Tanggungan
pokok
6. Aset lain
Khusus untuk status kependudukan dan
status kepemilikan rumah, perhitungan /
penilaiannya tanpa melalui metode Analytical
Hierarchy Process (AHP) karena indikator
tersebut bersifat mutlak.
Ketentuan penilaiannya adalah sebagai
berikut:
Status
Kependudukan
Penduduk kota Tasikmalaya
Bukan penduduk kota Tasikmalaya
Status Kepemilikan
Rumah
Milik Sendiri
Bukan milik sendiri (sewa/kontrak)
Gambar 11. Ketentuan indicator
Apabila semua indikator diatas telah
terpenuhi dan timbulnya perhitungan yang
menghasilkan nilai yang sama dan termasuk pada
kuota yang tersedia maka dilakukan pertimbangan
tambahan pada indikator alternatif yang
disediakan.
Berikut ketentuan Indikator alternative
yang disediakan.
1. Tanggungan Kesehatan khusus (ada/tidak ada)
2. Usia Produktif (termasuk/tidak termasuk)
3. Tabungan (memiliki/tidak memiliki) termasuk
jumlah tabungan jika ada.
4. Jenis Penghasilan (tetap/tidak tetap)
Tabel 3 . Nilai prioritas dan sub prioritas yang
digunakan
Penghas
ilan
Tanggung
an anak
Tanggungan
pokok Aset
Prioritas 0.45 0.25 0.25 0.05
x 1.00 1.00 1.00 1.00
y 0.55 0.55 0.55 0.55
z 0.30 0.30 0.30 0.30
Keterangan :
x y z
Penghasilan
<= 500.000 >500.000
sampai<=
1.250.000
>1.250.000
Tanggungan
anak
>2 <=2 0
Tanggungan
Pokok
>500.000 >300.000
sampai500.000
<300.000
Aset Lain <=1.000.000 >1.000.000
sampai3.000.000
>3.000.000
3.5. Implementasi
Program yang akan dirancang merupakan
suatu program untuk sistem penunjang keputusan
dalam penentuan kelayakan penerimaan bantuan
dana sosial berupa pemasangan listrik secara
gratis yang dimulai dengan halaman login, jika
berhasil dalam tahap login maka akan muncul
halaman menu utama. Selanjutnya user dapat
memilih salah satu diantara menu tersebut,.
Pada menu data masyarakat, user dapat
menginputkan data masyarakat dan data indikator
sesuai dengan permintaan yang ada, kemudian
user juga dapat menyimpan, menghapus, serta
menambahkan file baru. Jika semua indikator
mutlak terpenuhi, maka akan ada petunjuk untuk
menuju halaman berikutnya.
Program ini juga dapat menampilkan
laporan – laporan dari proses sebelumnya.
Tergantung dari data yang diminta. Serta dapat
pula melihat profil kelurahan jika diperlukan
3.6. Pengujian
Tabel 4. Tabel Pengujian
Item Uji Detail
Pengujian
Jenis
Pengujian
Login Verifikasi
Login
Blackbox
Form Menu
Utama
Menu Blackbox
Form Data
Masyarakat
Input Blackbox
Form Data
Penilaian
Input Blackbox
Form Fakta
Integritas
output Blackbox
Adapun pengujian metode keputusan disini
lebih mengarah pada kesesuaian antara hasil
Seminar Nasional Informatika 2014
120
perhitungan dengan ketentuan perhitungan yang
berlaku..
Tabel 5. Hasil Pengujian
No Aspek Pengujian Hasil
1
Kesesuaian Permasalahan
dengan metode yang
digunakan
Diterima
2 Penggunaan lebih dari 2
indikator Diterima
3 Penentuan bobot
kepentingan Diterima
4 Konsistensi nilai Diterima
5 Nilai prioritas tertinggi
adalah 1.00 Diterima
6 Penentuan kelayakan dilihat
dari total nilai tertinggi Diterima
6
Kesesuaian hasil nilai
dengan ketentuan
perhitungan
Diterima
7
Adanya contoh kasus
dengan berbagai
kemungkinan kondisi.
Diterima
Gambar 12. Layout Login
Gambar 13. Layout Menu Utama
Gambar 14. Layout Input Data Masyarakat
Gambar 15. Layout Input Data Penilaian
Gambar 16. Layout Laporan
4. KESIMPULAN
Setelah melakukan pembahasan dan
pengkajian tentang perancangan sistem penunjang
keputusan penentuan kelayakan penerimaan
bantuan dana sosial berupa pemasangan listrik
secara gratis di Kelurahan Panyingkiran
Tasikmalaya, penelitian ini dapat ditarik beberapa
kesimpulan, yaitu:
1) Dengan adanya sistem penunjang keputusan
tersebut, dapat membantu mempermudah
proses kinerja kepala kelurahan dalam
pengambilan keputusan untuk menentukan
kelayakan masyarakat dalam menerima
bantuan dana sosial.
Seminar Nasional Informatika 2014
121
2) Tidak ada kriteria khusus untuk membantu
proses penilaian kelayakan penerima
bantuan.
3) Sistem penunjang keputusan ini
dikembangkan dari sisi penilaian terhadap
kriteria yang ada melalui metode Analytical
Hierarchy Process (AHP) Sehingga pihak
terkait dapat mengambil keputusan yang
terbaik.
4) Kemajuan teknologi dapat dimanfaatkan
dengan sebaik-baiknya oleh pihak kelurahan
sehingga dalam sistem pengolahan data
maupun penilaian bisa lebih baik dari
sebelumnya.
5. SARAN
1) Sesuai dengan perkembangan Teknologi
informasi dewasa ini, disarankan agar
pengguna (user) dapat menerapkan,
memanfaatkan dan memaksimalkan sistem
yang telah dibuat oleh penulis.
2) Perlu ditambahkan indikatoratau kriteria
untuk lebih memaksimalkan informasi yang
dihasilkan, sehingga sistem ini tidak cuma
bisa memberikan alternatif pilihan tapi bisa
menentukan keputusan akhir.
3) Dianjurkan untuk mengadakan pelatihan
terhadap karyawan khususnya pengguna,
agar sistem tersebut bisa lebih dioptimalkan.
4) Karena hasil penilaian saat ini dirasakan
masih kurang dari sempurna, untuk itu pada
pengembangan selanjutnya disarankan
diadakan penambahan form untuk
menambah indikator, dan meningkatkan sisi
sumber data yang di peroleh agar penilaian
lebih akurat dan lengkap.
DAFTAR PUSTAKA
[1] Jogiyanto, Analisis dan Desain Sistem
Informasi Pendekatan Terstruktur Teori dan
Praktek Aplikasi Bisnis, Yogyakarta: Andi,
2007 hal. 20.
[2] Kusrini M.Kom, Strategi Perancangan dan
Pengolahan Basis Data,Yohanes D.Jati
Purnama, Bandung: Andi, 2007 hal. 22.
[3] Jogiyanto.HM.,MBA.,Akt.,Ph.D,Pengenala
n Komputer: DasarI lmu Komputer,
Pemrograman, SistemInformsi dan
Inteligensi Buatan, Ed III., Andi Offset,
Yogyakarta: Hal. 711.
[4] Kadir, Abdul.Pengenalan Sistem Informas i
Edisi kesatu, Andi Yogyakarta : 2008 Hal.
254.
[5] KuristantoAndri, Perancangan
SistemInformasi dan Aplikasi,Gava Media,
Yogyakarta: 2008, hal. 81.
[6] Kusrini M.Kom, Konsep Dan Aplikasi
Sistem Pendukung Keputusan, Yogyakarta:
Andi, 2008 hal. 15,20.
[7] Kusrini M.Kom, Konsep Dan Aplikasi
Sistem Pendukung Keputusan, Yogyakarta:
Andi, 2008 hal. 134, 138
[8] Wahab,Abdul Aziz, Anatomi Organisasi dan
Kepemimpinan Pendidikan, Bandung:
Alfabeta, 2008 hal. 35.
[9] Sugiyono, Prof Dr., Metode Penelitian
Kuantitatif Kualitatif dan R & D, CV.
Alfabeta, Bandung, 2009, Hal : 8, 225
[10] Nugroho, Adi, Rekayasa Perangkat Lunk
Berorientasi Objek dengan Metode USDP
(Yogyakarta: CV. Andi Offset, 2010), Hal:4
[11] Haer,Talib.PanduanLengkap Microsoft
Access 2010, (ElexmediaKomputindo,
2011), hal 15
[12] Nurhadi, Zikri Fachrul, M.Si., dan A.H Din,
Makbul, M.Si., Metodologi Penelitian
Kualitatif, Alfabeta Bandung, Bandung,
2012, Hal: 39