SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN KELAYAKAN...

7

Click here to load reader

Transcript of SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN KELAYAKAN...

Page 1: SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN KELAYAKAN …riset.potensi-utama.ac.id/upload/penelitian/penerbitan_jurnal/2300... · bantuan tersebut di berikan berdasarkan penilaian indikator yang sudah

Seminar Nasional Informatika 2014

115

SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN KELAYAKAN PENERIMAAN

PEMASANGAN LISTRIK SECARA GRATIS MENGGUNAKAN

METODE AHP

Shinta Siti Sundari1 , Dani Rohpandi

2, Neng Fitri

3

STMIK Tasikmalaya, JL. R.E. Martadinata No. 272 A Tasikmalaya

Teknik Informatika

E-mail : [email protected],

[email protected],

[email protected]

Abstrak

Dalam upaya penanggulangan kemiskinan, pemerintah khususnya kelurahan Panyingkiran Tasikmalaya

meyediakan berbagai bantuan dana sosial seperti salah satunya bantuan dana sosial berupa pemasangan

listrik secara gratis yang diperuntukkan bagi masyarakat yang termasuk kategori miskin (tidak mampu),

bantuan tersebut di berikan berdasarkan penilaian indikator yang sudah di tentukan dengan tujuan agar dana

tersebut tepat sasaran dan diberikan pada keluarga-kelurga yang benar-benar membutuhkan sehingga dapat

meminimalisir kemungkinan-kemungkinan kesalahn yang terjadi pada sistem sebelumnya yang bnyak terjadi

yaitu pada penilaian yang berdasarkan kepentingan pribadi. Penelitian ini dimaksudkan untuk merancang

suatu sistem penunjang keputusan untuk membantu dalam penilaian penentuan kelayakan penerimaan

bantuan dana sosial berupa pemasangan listrik secara gratis di kelurahan panyingkiran. Dengan perhitungan

indikatornya menggunakan metode Analytical hierarchy process (AHP) yang kemudian perhitungan tersebut

diimplementasikan pada suatu program aplikasi melalui bahasa pemrograman Microssoft. Visual Basic 6.0

dan database Microssoft Access.

Kata kunci : Sistem Penunjang Keputusan, Bantuan dana sosial, perhitungan Analytical Hierarchy Process

1. PENDAHULUAN

Program pemberian bantuan dana sosial

berupa pemasangan listrik daya 450 va (satu

paket) secara gratis merupakan salah satu

program pemerintah dalam menaggulangi

kemiskinan yang dijalankan di di berbagai daerah,

termasuk di Kelurahan Panyingkiran Tasikmalaya

yang menjadi tempat studi kasus dalam penelitian

kali ini.

Dalam prosesnya, pihak kelurahan terlebih

dahulu harus menentukan siapa saja yang layak

menerima dan tidak layak menerima bantuan

sebelum dilakukan pembagian dana bantuan,

namun kadang kala terjadi ketidaksesuaian dalam

penentuannya dikarenakan data dan informasi

yang di terima kurang lengkap ,tidak akurat,

kurang dapat dipercaya dan kurang sesuai dengan

sasaran.pada akhirnya penentuan hanya

berdasarkan beberapa indikator saja bahkan

mengandalkan dugaan yang dipertimbangkan dari

penilaian kondisi luar saja , hal tersebut seringkali

menimbulkan kecemburuan sosial di kalangan

masyarakat. Dalam pendataannya dilakukan

dengan cara pencatatan langsung pada buku

sehingga waktu pengolahan yang dibutuhkan

cukup lama. Permasalahan-permasalahan

tersebut, minimal bisa kita kurangi melalui

pemanfaatan teknologi secara optimal dan

penerapan metode Analytical hierarchy process

(AHP) yang dapat menguraikan masalah multi

faktor atau multi kriteria yang kompleks menjadi

suatu hirarki dalam menentukan prioritas

tertinggi, tapi sistem penunjang keputusan ini

hanya untuk memberikan alternatif pilihan bukan

untuk menentukan keputusan akhir.

Dengan sistem penunjang keputusan para

pengambil keputusan dalam menentukan

kebijakannya dapat dilakukan dengan cara yang

tepat, efektif, serta data yang ada akan dikelola

oleh sistem yang dibuat (komputerisasi), dengan

pengolahan data yang terkomputerisasi

diharapkan dapat menyajikan informasi yang

cepat, tepat, jelas, dan terarah. Analisa terhadap

data keluarga miskin kadang kala terjadi

ketidaksesuaian akibat kesalahan pada saat proses

pendataan, kesalahan dalam proses perhitungan,

dan penilaian yang bersifat subjektif serta

penyajian laporan pendataan yang tidak efektif

sehingga kurang mendukung dalam pengambilan

keputusan dan akhirnya penyaluran bantuanpun

kurang tepat sasaran. Untuk itu diperlukan sebuah

sistem penunjang keputusan untuk membantu

proses tersebut. Pembatasan Masalah pada

penelitian ini yaitu :

1. Studi kasus hanya dilakukan di Kelurahan

Panyingkiran.

2. Ruang lingkup penelitian hanya mengenai

bantuan dana sosial berupa pemasangan

listrik gratis di kelurahan panyingkiran

tasikmalaya dan tidak menyangkut bantuan

yang lain.

Page 2: SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN KELAYAKAN …riset.potensi-utama.ac.id/upload/penelitian/penerbitan_jurnal/2300... · bantuan tersebut di berikan berdasarkan penilaian indikator yang sudah

Seminar Nasional Informatika 2014

116

3. Hasil keputusan hanya mengenai masyarakat

yang layak atau tidak layak mendapat bantuan.

4. Bantuan hanya ditujukan bagi masyarakat

yang memenuhi kriteria kelayakan yang sudah

ditentukan.

5. Pengembangan aplikasi difokuskan pada

implementasi metode Analytical Hierarchy

Process terhadap kelayakan penerima

bantuan.

6. Hasil penelitian diimplementasikan pada

sebuah program aplikasi dengan bahasa

pemrograman Microssoft Visual Basic 6.0 dan

database Microssoft Access.

2. METODE PENELITIAN

2.1. Pengertian Sistem Penunjang Keputusan

Sistem penunjang keputusan (SPK) adalah

bagian dari sistem informasi berbasis komputer

termasuk sistem berbasis pengetahuan atau

manajemen pengetahuan yang dipakai untuk

mendukung pengambilan keputusan dalam suatu

organisasi atau perusahaan. [3]

2.2. Pengertian Metode AHP

Metode Analytical Hierarchy Process

(AHP) merupakan metode untuk memecahkan

suatu situasi yang kompleks tidak terstruktur ke

dalam beberapa komponen dalam susunan yang

hirarki, dengan memberi nilai subjektif tentang

pentingnya setiap variabel secara relatif, dan

menetapkan variabel mana yang memiliki

prioritas paling tinggi guna mempengaruhi hasil

pada situasi tersebut.[7]

Tabel 1. Skala Dasar Pengukuran AHP

Tingkat

Kepen-

tingan

Definisi

1 Kedua elemen sama pentingnya

3

Elemen yang satu sedikit lebih

penting dari pada elemen yang

lainnya

5

Elemen yang satu lebih penting

dari pada yang lainnya

7

Satu elemen jelas lebih mutlak

penting dari pada elemen lainnya

9

Satu elemen mutlak penting dari

pada elemen lainnya

2,4,6,8

Nilai-nilai antara dua nilai

pertimbangan-pertimbanagan

yang berdekatan

Kebalika

nnya

Jika suatu sifat (X) dibandingkan

dengan sifat lain (y), maka

nilainya saling berkebalikan.

2.3. Metode Yang Digunakan

Berdasarkan permasalahan yang dihadapi

di kelurahan panyingkiran, penyusun

menggunakan metode penelitian kualitatif atau

disebut juga dengan metode penelitian

Naturalistik yaitu metode yang berusaha

mengumpulkan data sesuai dengan keadaan yang

sebenarnya untuk memecahkan masalah yang ada,

dimana metode penelitian ini digunakan untuk

meneliti pada kondisi objek alamiah (sebagai

lawannya adalah eksperimen), dan teknik-teknik

pemecahan masalahnya dengan mengggunakan

sistem informasi dan komputer. Karena dalam hal

ini terjadi peningkatan kualitas sistem dan

kualitas kerja[12].

Adapun metode yang digunakan untuk

membangun suatu sistem pendukung keputusan

dalam menentukan kelayakan masyarakat yang

menerima bantuan dana sosial, berupa

pemasangan listrik menggunakan metode

Analytical Hierarchy Process yaitu suatu model

keputusan yang menguraikan masalah multi

faktor atau multi kriteria yang kompleks menjadi

suatu hirarki, dimana suatu representasi dari

sebuah permasalahan yang kompleks dalam suatu

struktur multi level.

Metode perancangan perangkat lunak yang

digunakan adalah metode SDLC (System

Development Life Cycle). SDLC merupakan

siklus hidup pengembangan sistem yang memiliki

tahapan Perencanaan, Analisis, Perancangan,

Implementasi, Pengujian dan Pemeliharaan.[6]

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1. Analisis Kebutuhan Fungsional

Prosedur yang berjalan adalah prosedur

proses penentuan kelayakan penerimaan bantuan

dana sosial bagi masyarakat miskin. Adapun alur

yang terjadi adalah sebagai berikut:

1) Masyarakat mengajukan bantuan dana sosial

berupa pemasangan listrik secara gratis

melalui kepala RW setempat yang kemudian

diserahkan kepada pihak kelurahan

khususnya KASI KESRA (Kesejahteraan

Rakyat).

2) KASI KESRA melakukan peninjauan dan

penilaian berdasarkan indikator yang telah

ditentukan terhadap data masyarakat telah

yang diterima untuk selanjutnya dipilih siapa

saja yang berhak menerima bantuan sesuai

kuota yaitu 6 keluarga / tahun, proses

penilaian tersebut dilakukan melalui metode

perhitungan analitycal hierarchy process

(AHP). Dan data-data tersebut disimpan

dalam suatu database.

3) Data yang terpilih kemudian dibuatkan

dalam bentuk laporan.

4) Laporan hasil penilaian beserta data

penerima bantuan di serahkan kepada kepala

Page 3: SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN KELAYAKAN …riset.potensi-utama.ac.id/upload/penelitian/penerbitan_jurnal/2300... · bantuan tersebut di berikan berdasarkan penilaian indikator yang sudah

Seminar Nasional Informatika 2014

117

kelurahan untuk disetujui yang kemudian

diajukan ke PEMKOT (Pemerintah Kota)

setempat untuk penyetujuan kembali dan

pencairan dana sosial.

5) Setelah laporan data diterima, PEMKOT

mengeluarkan surat pemberitahuan sebagai

tanda bahwa pengajuan disetujui dan

diterima sekaligus dengan pencairan dana

untuk dialokasikan.

6) Pihak kelurahan menerima surat

pemberitahuan tersebut beserta dana bantuan

untuk selanjutnya dialokasikan kepada

masyarakat sesuai data penerima yang telah

disetujui melalui bagian pelaksana KASI

KESRA.

7) Masyarakat menerima surat pemberitahuan

keputusan penerimaan bantuan beserta dana

bantuan yang sudah ditentukan.

8) KASI KESRA kembali membuat laporan

data penerima bantuan dana sosial berupa

pemasangan listrik secara gratis sesuai

dengan yang terealisasi yang nantinya

diserahkan kepada kepala kelurahan.

MASYARAKATRW

(Rukun Warga)

BAGIAN KASI KESRA

(KASI Kesejahteraan

Rakyat)

KEPALA KELURAHANPEMKOT

(Pemerintah Kota)

Mulai

Pengajuan

Bantuan

Surat pengajuan

Bantuan

Surat pengajuan

Bantuan

Pemeriksaan

Data

Proses penilaian

sesuai kriteria

Dengan perhitungan

AHP

Laporan hasil

penilaian dan data

penerima bantuan

Laporan hasil penilaian

dan data pengajuan

penerima bantuan

Penyetujua

n laporan

untuk

diajukan

Laporan

pengajuan yang

sudah disetujui

Laporan

pengajuan

Pemeriksaan

laporan

Penyetujuan

laporan

Dan pencairan

dana

Pembuatan

surat

pemberitahuan

penerimaan

bantuan

Surat

pemberitahuan

Dan penyerahan

dana

Laporan

Surat

pemberitahuan

dan dana

bantuan

Surat

pemberitahuan dan

dana bantuan

Surat

pemberitahuan

Dan penerimaan

dana bantuan

Laporan

penerima

bantuan

Laporan

penerima

bantuan

Pembuatan laporan data

penerima bantuan yang

terealisasi

Penyimpanan Data

Gambar 1. Flowchat Dokumen dari sistem

khusus yang diajukan

A. Usecase

Login

User

Halaman

Utama

<<Include>>

<<Extend>>

Data

Masyarakat

Data

Penilaian

<<Extend>>

Laporan

Profil

Kelurahan

<<Extend>>

<<Extend>>

Fakta

Integritas

<<Extend>>

SPK DANSOS Pemasangan Listrik

Perekayasa

sistem

Gambar 2. Use case Dansos listrik

Keterangan :

- Login sebagai syarat untuk masuk ke menu

utama,

- User memasukkan nama dan password pada

form login, sistem melakukan pengecekan

nama dan password yang dimasukkan

dengan data yang tersimpan di database.

Login

User

Halaman

Utama

<<Include>>

Tampilkan

user

masuk

Spesifikasi Login

Perekayasa

sistem

Gambar 3. use case spesifikasi login

<<Extend>>

Data

Masyarak

atUser

Halaman

Utama

<<Include>>

Delete

Edit

Spesifikasi Data Masyarakat

Login

Tambah

Save

Hitung

Penilaian

Perekayasa

sistem

Gambar 4. usecase spesifikasi data masyarakat

Page 4: SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN KELAYAKAN …riset.potensi-utama.ac.id/upload/penelitian/penerbitan_jurnal/2300... · bantuan tersebut di berikan berdasarkan penilaian indikator yang sudah

Seminar Nasional Informatika 2014

118

Data

Masyarakat

User

Halaman

Utama

<<Include>>

Save

Uji Konsistensi

Spesifikasi Data Penilaian

Login

Hitung

PrioritasHitung

Kelayakan

Data

Penilaian

<<Include>>

Perekayasa

sistem

Gambar 5. use case spesifikasi data penilaian

<<Extend>>

Laporan

Halaman

Utama

<<Include>>

Laporan

rincian data

masyarakat

Laporan

DANSOS

Listrik

Spesifikasi Laporan

Login

Laporan

rincian data

indikator

Laporan

rincian data

penilaian

Perekayasa

sistem

User

Gambar 6. use case spesifikasi laporan

<<Extend>>

Profil

kelurahan

User

Halaman

Utama<<Include>>

Struktur

organisasi

Sejarah

singkat

dan tugas

pokok

Spesifikasi Profil kelurahan

Login

Perekayasa

sistem

Gambar 7. use case spesifikasi profil

kelurahan

B. Activity Diagram

Activity diagram merupakan suatu

bentuk flow diagram yang memodelkan alur

kerja (workflow) sebuah proses sistem

informasi dan urutan aktifitas sebuah proses.

kita dapat memodelkan sebuah alur kerja

dari suatu aktifitas ke aktifitas lainnya atau

dari suatu aktifitas kedalam keadaan sesaat.

Activity diagram akan lebih bermanfaat

apabila terlebih dahulu kita memodelkan

sebuah proses untuk membantu kita

memahami proses secara keseluruhan.

Dibawah ini activity diagram dari program

yang akan dibuat.

Masuk Halaman Login Menu Utama

Data Masyarakat LaporanFile

LogoutInput Data Masyarakat Data Penilaian

Hitung Kelayakan Hitung prioritas

Uji KonsistensiSimpan data

Delete

Edit

Add

Laporan Dansos

listrik

Laporan rincian

Data masyarakat

Fakta integritas Profil kelurahan

Sejarah dan tugas

pokokStruktur

Sekilas

DANSOS listrik

Laporan rincian

Data indikator

Laporan rincian

Data penilaian

Gambar 8. Activity Diagram DANSOS Listrik

3.2. Perancangan Basis Data

Entity Relationship Diagram (ERD)

merupakan suatu diagram yang menggambarkan

rancangan data yang akan disimpan atau dibentuk

logika yang akan dipakai untuk menganalisa dan

mendesain suatu basis data yang akan dibentuk.

Adapun ERD pada sistem penunjang

keputusan kelayakan penerimaan bantuan dana

sosial ini dapat dilihat pada gambar berikut :

Masyarakat Penilaian IndikatorMempunyai Mempunyai

kd_pemohon

no_ktp nama

alamat

no_rek jarak_tiang

ket

kd_pemohon

kd_indikator

sp_penghasilan

p_tanganak

sp_tanganak

p_penghasilan

jml_nilai p_tangpok

sp_aset sp_tangpok

p_aset

kd_indikator

st_penduduk

st_pemilik

penghasilanaset

t_anakt_pokok

Gambar 9. Entity Relationship Diagram

3.3. Relasi Antar Tabel

datmas

datnilai datindikator

**kd_pemohon

**kd_indikator

p_penghasilan

sp_penghasilan

p_tanganak

sp_tanganak

p_tangpok

*kd_pemohon

no_ktp

Nama

Alamat

no_rek

jarak_tiang

ket

sp_tangpok

p_aset

sp_aset

jml_nilai

*kd_indikator

st_penduduk

st_pemilik

Penghasilan

t_anak

t_pokok

aset

Gambar 10. Relasi antar table

Page 5: SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN KELAYAKAN …riset.potensi-utama.ac.id/upload/penelitian/penerbitan_jurnal/2300... · bantuan tersebut di berikan berdasarkan penilaian indikator yang sudah

Seminar Nasional Informatika 2014

119

3.4. Implementasi Metode Perhitungan AHP

(Analitycal Hierarchy Proccess)

Tabel 2. Indikator yang digunakan

Indikator lama Indikator yang

diajukan

1. Status

kependudukan

2. Status Kepemilikan

Rumah

3. Penghasilan

1. Status

kependudukan

2. Status

Kepemilikan

Rumah

3. Penghasilan

4. Tanggungan Anak

5. Tanggungan

pokok

6. Aset lain

Khusus untuk status kependudukan dan

status kepemilikan rumah, perhitungan /

penilaiannya tanpa melalui metode Analytical

Hierarchy Process (AHP) karena indikator

tersebut bersifat mutlak.

Ketentuan penilaiannya adalah sebagai

berikut:

Status

Kependudukan

Penduduk kota Tasikmalaya

Bukan penduduk kota Tasikmalaya

Status Kepemilikan

Rumah

Milik Sendiri

Bukan milik sendiri (sewa/kontrak)

Gambar 11. Ketentuan indicator

Apabila semua indikator diatas telah

terpenuhi dan timbulnya perhitungan yang

menghasilkan nilai yang sama dan termasuk pada

kuota yang tersedia maka dilakukan pertimbangan

tambahan pada indikator alternatif yang

disediakan.

Berikut ketentuan Indikator alternative

yang disediakan.

1. Tanggungan Kesehatan khusus (ada/tidak ada)

2. Usia Produktif (termasuk/tidak termasuk)

3. Tabungan (memiliki/tidak memiliki) termasuk

jumlah tabungan jika ada.

4. Jenis Penghasilan (tetap/tidak tetap)

Tabel 3 . Nilai prioritas dan sub prioritas yang

digunakan

Penghas

ilan

Tanggung

an anak

Tanggungan

pokok Aset

Prioritas 0.45 0.25 0.25 0.05

x 1.00 1.00 1.00 1.00

y 0.55 0.55 0.55 0.55

z 0.30 0.30 0.30 0.30

Keterangan :

x y z

Penghasilan

<= 500.000 >500.000

sampai<=

1.250.000

>1.250.000

Tanggungan

anak

>2 <=2 0

Tanggungan

Pokok

>500.000 >300.000

sampai500.000

<300.000

Aset Lain <=1.000.000 >1.000.000

sampai3.000.000

>3.000.000

3.5. Implementasi

Program yang akan dirancang merupakan

suatu program untuk sistem penunjang keputusan

dalam penentuan kelayakan penerimaan bantuan

dana sosial berupa pemasangan listrik secara

gratis yang dimulai dengan halaman login, jika

berhasil dalam tahap login maka akan muncul

halaman menu utama. Selanjutnya user dapat

memilih salah satu diantara menu tersebut,.

Pada menu data masyarakat, user dapat

menginputkan data masyarakat dan data indikator

sesuai dengan permintaan yang ada, kemudian

user juga dapat menyimpan, menghapus, serta

menambahkan file baru. Jika semua indikator

mutlak terpenuhi, maka akan ada petunjuk untuk

menuju halaman berikutnya.

Program ini juga dapat menampilkan

laporan – laporan dari proses sebelumnya.

Tergantung dari data yang diminta. Serta dapat

pula melihat profil kelurahan jika diperlukan

3.6. Pengujian

Tabel 4. Tabel Pengujian

Item Uji Detail

Pengujian

Jenis

Pengujian

Login Verifikasi

Login

Blackbox

Form Menu

Utama

Menu Blackbox

Form Data

Masyarakat

Input Blackbox

Form Data

Penilaian

Input Blackbox

Form Fakta

Integritas

output Blackbox

Adapun pengujian metode keputusan disini

lebih mengarah pada kesesuaian antara hasil

Page 6: SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN KELAYAKAN …riset.potensi-utama.ac.id/upload/penelitian/penerbitan_jurnal/2300... · bantuan tersebut di berikan berdasarkan penilaian indikator yang sudah

Seminar Nasional Informatika 2014

120

perhitungan dengan ketentuan perhitungan yang

berlaku..

Tabel 5. Hasil Pengujian

No Aspek Pengujian Hasil

1

Kesesuaian Permasalahan

dengan metode yang

digunakan

Diterima

2 Penggunaan lebih dari 2

indikator Diterima

3 Penentuan bobot

kepentingan Diterima

4 Konsistensi nilai Diterima

5 Nilai prioritas tertinggi

adalah 1.00 Diterima

6 Penentuan kelayakan dilihat

dari total nilai tertinggi Diterima

6

Kesesuaian hasil nilai

dengan ketentuan

perhitungan

Diterima

7

Adanya contoh kasus

dengan berbagai

kemungkinan kondisi.

Diterima

Gambar 12. Layout Login

Gambar 13. Layout Menu Utama

Gambar 14. Layout Input Data Masyarakat

Gambar 15. Layout Input Data Penilaian

Gambar 16. Layout Laporan

4. KESIMPULAN

Setelah melakukan pembahasan dan

pengkajian tentang perancangan sistem penunjang

keputusan penentuan kelayakan penerimaan

bantuan dana sosial berupa pemasangan listrik

secara gratis di Kelurahan Panyingkiran

Tasikmalaya, penelitian ini dapat ditarik beberapa

kesimpulan, yaitu:

1) Dengan adanya sistem penunjang keputusan

tersebut, dapat membantu mempermudah

proses kinerja kepala kelurahan dalam

pengambilan keputusan untuk menentukan

kelayakan masyarakat dalam menerima

bantuan dana sosial.

Page 7: SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN KELAYAKAN …riset.potensi-utama.ac.id/upload/penelitian/penerbitan_jurnal/2300... · bantuan tersebut di berikan berdasarkan penilaian indikator yang sudah

Seminar Nasional Informatika 2014

121

2) Tidak ada kriteria khusus untuk membantu

proses penilaian kelayakan penerima

bantuan.

3) Sistem penunjang keputusan ini

dikembangkan dari sisi penilaian terhadap

kriteria yang ada melalui metode Analytical

Hierarchy Process (AHP) Sehingga pihak

terkait dapat mengambil keputusan yang

terbaik.

4) Kemajuan teknologi dapat dimanfaatkan

dengan sebaik-baiknya oleh pihak kelurahan

sehingga dalam sistem pengolahan data

maupun penilaian bisa lebih baik dari

sebelumnya.

5. SARAN

1) Sesuai dengan perkembangan Teknologi

informasi dewasa ini, disarankan agar

pengguna (user) dapat menerapkan,

memanfaatkan dan memaksimalkan sistem

yang telah dibuat oleh penulis.

2) Perlu ditambahkan indikatoratau kriteria

untuk lebih memaksimalkan informasi yang

dihasilkan, sehingga sistem ini tidak cuma

bisa memberikan alternatif pilihan tapi bisa

menentukan keputusan akhir.

3) Dianjurkan untuk mengadakan pelatihan

terhadap karyawan khususnya pengguna,

agar sistem tersebut bisa lebih dioptimalkan.

4) Karena hasil penilaian saat ini dirasakan

masih kurang dari sempurna, untuk itu pada

pengembangan selanjutnya disarankan

diadakan penambahan form untuk

menambah indikator, dan meningkatkan sisi

sumber data yang di peroleh agar penilaian

lebih akurat dan lengkap.

DAFTAR PUSTAKA

[1] Jogiyanto, Analisis dan Desain Sistem

Informasi Pendekatan Terstruktur Teori dan

Praktek Aplikasi Bisnis, Yogyakarta: Andi,

2007 hal. 20.

[2] Kusrini M.Kom, Strategi Perancangan dan

Pengolahan Basis Data,Yohanes D.Jati

Purnama, Bandung: Andi, 2007 hal. 22.

[3] Jogiyanto.HM.,MBA.,Akt.,Ph.D,Pengenala

n Komputer: DasarI lmu Komputer,

Pemrograman, SistemInformsi dan

Inteligensi Buatan, Ed III., Andi Offset,

Yogyakarta: Hal. 711.

[4] Kadir, Abdul.Pengenalan Sistem Informas i

Edisi kesatu, Andi Yogyakarta : 2008 Hal.

254.

[5] KuristantoAndri, Perancangan

SistemInformasi dan Aplikasi,Gava Media,

Yogyakarta: 2008, hal. 81.

[6] Kusrini M.Kom, Konsep Dan Aplikasi

Sistem Pendukung Keputusan, Yogyakarta:

Andi, 2008 hal. 15,20.

[7] Kusrini M.Kom, Konsep Dan Aplikasi

Sistem Pendukung Keputusan, Yogyakarta:

Andi, 2008 hal. 134, 138

[8] Wahab,Abdul Aziz, Anatomi Organisasi dan

Kepemimpinan Pendidikan, Bandung:

Alfabeta, 2008 hal. 35.

[9] Sugiyono, Prof Dr., Metode Penelitian

Kuantitatif Kualitatif dan R & D, CV.

Alfabeta, Bandung, 2009, Hal : 8, 225

[10] Nugroho, Adi, Rekayasa Perangkat Lunk

Berorientasi Objek dengan Metode USDP

(Yogyakarta: CV. Andi Offset, 2010), Hal:4

[11] Haer,Talib.PanduanLengkap Microsoft

Access 2010, (ElexmediaKomputindo,

2011), hal 15

[12] Nurhadi, Zikri Fachrul, M.Si., dan A.H Din,

Makbul, M.Si., Metodologi Penelitian

Kualitatif, Alfabeta Bandung, Bandung,

2012, Hal: 39