Sistem Pengendalian Manajemen

16
PENDAHULUAN Anggaran yang dijalankan dalam satu tahun anggaran bisa terjadi penyimpangan (selisih) dalam realisasinya. Penyimpangan tersebut bisa jadi karena kesalahan hitung atau karena situasi dan kondisi pada saat dijalankannya progam tersebut berbeda dengan pada saat progam tersebut ditetapkan. Jika terjadi penyimpangan maka perlu dianalisis sebab-sebab terjadinya penyimpangan dan cara apa yang harus dilakukan untuk masa yang akan datang. Bab ini menguraikan analisis laporan kinerja yang dilakukan dlam suatu tahun anggaran. PERHITUNGAN SELISIH (VARIANCE) Kegiatan terakhir dari proses pengendalian manajemen adalah menilai kinerja manajer pusat pertanggungjawaban. Prestasi kerja pada intinya bisa dilihat dari efisien dan efektif tidaknya suatu pusat pertanggungjawaban menjalankan tugas yang menjadi tanggung jawabnya. Evaluasi dilakukan dengan cara membandingkan antara realisasi anggaran dengan anggaran yang telah ditetapkan sebelumnya. Kegiatan perbandingan tersebut dilakukan oleh unit usaha ataupun juga perusahaan secara keseluruhan dengan menggunakan basis bulanan (beberapa diantaranya dengan periode kuartalan). Beberapa perusahaan hanya melaporkan secara sederhana jumlah selisih yang terjadi selama periode tertentu tanpa melaporkan penyebab terjdinya selisih tersebut. Gambar 10.0. merupakan contoh laporan kinerja yang dibuat oleh devisi MBA dengan periode bulanan. Darigambar tersebut dapat diketahui bahwa devisi ini mempeoleh selisih menguntungkan Rp.52.000,00 karena laba sesungguhnya lebih besar dibandingkan dengan laba yang dianggarkan. Besarnya selisih ini terutama diakibatkan karena pendapatan sesungguhnya lebih besar dibandingkan dengan yang dianggarkan. Laporan kinerja seperti ini tidak

description

SPM

Transcript of Sistem Pengendalian Manajemen

Page 1: Sistem Pengendalian Manajemen

PENDAHULUAN

Anggaran yang dijalankan dalam satu tahun anggaran bisa terjadi penyimpangan (selisih) dalam realisasinya. Penyimpangan tersebut bisa jadi karena kesalahan hitung atau karena situasi dan kondisi pada saat dijalankannya progam tersebut berbeda dengan pada saat progam tersebut ditetapkan. Jika terjadi penyimpangan maka perlu dianalisis sebab-sebab terjadinya penyimpangan dan cara apa yang harus dilakukan untuk masa yang akan datang. Bab ini menguraikan analisis laporan kinerja yang dilakukan dlam suatu tahun anggaran.

PERHITUNGAN SELISIH (VARIANCE)

Kegiatan terakhir dari proses pengendalian manajemen adalah menilai kinerja manajer pusat pertanggungjawaban. Prestasi kerja pada intinya bisa dilihat dari efisien dan efektif tidaknya suatu pusat pertanggungjawaban menjalankan tugas yang menjadi tanggung jawabnya. Evaluasi dilakukan dengan cara membandingkan antara realisasi anggaran dengan anggaran yang telah ditetapkan sebelumnya.

Kegiatan perbandingan tersebut dilakukan oleh unit usaha ataupun juga perusahaan secara keseluruhan dengan menggunakan basis bulanan (beberapa diantaranya dengan periode kuartalan). Beberapa perusahaan hanya melaporkan secara sederhana jumlah selisih yang terjadi selama periode tertentu tanpa melaporkan penyebab terjdinya selisih tersebut. Gambar 10.0. merupakan contoh laporan kinerja yang dibuat oleh devisi MBA dengan periode bulanan.

Darigambar tersebut dapat diketahui bahwa devisi ini mempeoleh selisih menguntungkan Rp.52.000,00 karena laba sesungguhnya lebih besar dibandingkan dengan laba yang dianggarkan. Besarnya selisih ini terutama diakibatkan karena pendapatan sesungguhnya lebih besar dibandingkan dengan yang dianggarkan. Laporan kinerja seperti ini tidak dapat menunjukan sebab-sebab terjadinya selisih pendapatan tersebut. Sehingga secara keseluruhan laporan tersebut tidak memberikan manfaat dimasa yang akan datang, bahkan mungkin malah mengbinggungkan. Laporan yang lebih baik seharunya mengurkan sebab-sebab terjadinya selisih dan bagaimana dampaknya terhadap laba, sehingga selisih harus diuraikan dari tingkatan tertinggi yaitu selisih laba, sampai dengan tingkatan paling bawah sebagai penyebab terdinya selisih. Selisih yang disusun secara hierarkis, dapat dilihat pada gambar 10.2. dari gambar tersebut dapat diketahui, pertama kali ditentukan kinerja unit usaha secara keseluruhan, yang merupakan selisih antara laba sesungguhnya yang dicapai dengan anggaran laba. Kemudian selisih ini dibagi menjadi dua selisih yaitu selisih volume dan selisihharga jual, untuk unit usaha secara keseluruhan dan untuk pusat pendapatan dari unit usaha. Selisih volume dapat dibagi lagi menjadi dua selisih yaitu selisih pangsa pasar dan selisih volume industri. Selisih pendapatan juga dapat dianalisis berdasarkan daerah penjualan. Sedangkan selisih biaya dibagi menjadi dua, yaitu biya produksi dan biaya non produksi. Selisih biaya produksi bibagi ke dalam pabrik atau bagian dalam pabrik, segingga memungkinkan untuk mengidentifikasi setiap selisih dengan manajer yang bertanggung jawab secara individual.

Page 2: Sistem Pengendalian Manajemen

Kerangka kerja untuk melakukan analisa selisih yang terjadi menggunakan ide-ide sebagai berikut :

1. Menentukan faktor penyebab kunci yang mempengaruhi laba.2. Pecah seluruh selisih laba berdasarkan faktor-faktor kunci penyebab tersebut3. Memfokuskan pada pengaruh laba dari selisih yang disebabkan oleh masing-masing

faktor penyebab.4. Berusaha menghitung pengaruh yang spesifik dari tiap faktor penyebab dengan hanya

mengubah faktor yang bersangkutan sementara faktor yang lain konstan5. Menambah kompleksitas secara berurutan, satu lapis pada suatu waktu, dimulai dengan

tingkatan yang paling umum6. Menghentikan proses apabila penambahan kompleksitas pada tingkatan tertentu tidak

menambah kejelasan mengenai faktor-faktor yang mendasari selisih laba secara keseluruhan.

SELISIH PENDAPATAN (REVENUE VARIANCE)

Pada bagian ini , diuraikan bagaimana menghitung selisih harg jual, selisih volume, dan selisih campuran. Perhitungan dibuat untuk masing-masing ini produk, dan hasil dari lini produk tersebut kemudian dikumpulkan untuk menghitung selisih totalnya. Selisih positif menunjukkan la (menguntungkan) karena laba sesungguhnya melebihi laba yang dianggarkan, dan selisih negatif menunjukkan rugi(tidak menguntungkan).

SELISIH HARGA JUAL (SELLING PRICE VARIANCE)

Selisih harga jual dihitung dengan mengalikan perbedaan antara harga sesungguhnya dan harga standart dengan volume sesungguhnya [(harga sesungguhnya – harga standart) X Volume sesungguhnya]. Perhiyungan selisih harga jual dapat dilihat pada gambar 10.4. dari gambar tersebut dapat diketahui bahwa besarnya selisih harga jual adalah Rp. 75.000,00 menguntungkan.

SELISIH CAMPURAN DAN VOLUME (MIX AND VOLUME VARIANCE)

Sering kali selisih volume dan campuran tidak dipisahkan. Besarnya selisih campuran dan volume dapat dihitung dengan menggunakan persamaan berikut:

Perhitungan besarnya selisih campuran dan volume divisi MBA dapat dilihat pada gambar 10.5. dari gambar tersebut dapat diketahui bahwa besarnya selisih adalah Rp. 150.000,00 menguntungkan.

Selisih campuran dan volume = (volume sesungguhnya- volume dianggarkan) X (kontribusi yang dianggarkan per unit)

Page 3: Sistem Pengendalian Manajemen

Selisih volume terjadi akibat penjualan sesungguhnya lebih besar dibandingkan dengan penjualan yang dianggarkan. Sedangkan selisih campuran diakibatkan karena komposisi produk yang dihasilkan berbeda dengan komposisi produk yang dianggarkan. Misalnya , komposisi produk A, B, dan C yang dianggarkan adalah : 3 : 4 : 3, sedangkan komposisi sesungguhnya adalah 5 : 3 : 2 . karena setiap produk mempunyai kontribusi per unit yang berbeda, maka perubahan komposisi akan menimbulkan selisih. Selisih ini dinamakan dengan selisih campuran (mix variance).

SELISIH CAMPURAN (MIX VARIANCE)

Selisih campuran untuk masing-masing produk dihitung dengan menggunakan persamaan :

Perhitungan selisih campuran divisi mba bulan januari, 2008 dapat dilihat pada gambar 10.6. dari gambar tersebut dapat diketahui bahwa proporsi produk B lebih besar dibandingkan dengan proporsi produk A yang dijual, sehingga produk B dapat memberikan kontribusi per unit yang lebih besar dibandingkan dengan produk A. Besarnya selisih total adalah Rp. 35.000,00 menguntungkan.

SELISIH VOLUME (VOLUME VARIANCE)

Besarnya selisih volume dapat dicari dengan mengurangkan selisih volume dan selisih campuran dengan selisih campuran. Perhitungan selisih volume juga dapat dihitung dengan menggunakan persamaan :

Perhitungan selisih volume divisi MBA bulan januari 2008 dapat dilihat pada gambar 10.7.dari gambar tersebut dapat diketahui bahwabesarnya selisih volume adalah Rp. 115.000,00 menguntungkan.

Analisi pendapatan yang lain

Jika tersedia informasi penjualan berdasarkan produk, selisih pendapatan dapat dianalisis lebih lanjut berdasarkan produk. Perhitungan selisih pendapatan berdasarkan produk dapat dilihat pada gambar 10.8. dari gambar tersebut diketahui bahwatotal

Selisih campuran = [( total volume sesungguhnya x proporsi dianggarkan) - (volume penjualan sesungguhnya) X kontribusi yang dianggarkan per unit]

Selisih volume = (total volume penjualan sesungguhnya) X (persentase yang dianggarkan) – (penjualan yang dianggarkan) X (kontribusi yang dianggarkan per unit)

Page 4: Sistem Pengendalian Manajemen

selisih pendapatan akan menunjukan jumlah yang sama dengan perhitungan pada gambar 10.4. yaitu sebesar Rp. 75.000,00.

PENETRASI PASAR DAN VOLUME INDUSTRI

Analisis pendapatan diperluaas untukmemisahkan selisih volume dan campuran menjadi jumlah yang disebabkan oleh perbedaan pangsa pasar dan yang disebabkan oleh perbedaan volume industri. Prinsipnya adalah manajer unit usaha bertanggungjawab terhadap pangsa pasar tapitidak bertanggungjawab terhadap volume industri karena volume industri ini dipengaruhi oleh keadaan ekonomi secara luas. Untuk menghitung besarnya kedua selisih ini diperlukan data industri yang lengkap seperti tertera pada gambar 10.9. bagian A dan B.

Persamaan berikut digunakan untuk memisahkan pengaruh penestrasi pasar dari volume industri atas selisih volume dan campuran :

Selisih pangsa pasar dihitung untuk setiap produk secara individual dan secara total. Perhitungan selisih tersebut dapat dilihat pada gambar 10.9. bagian C . dari gambar tersebut dapat diketahui bahwa besarnya selisih pangsa pasar adalah Rp. 104.000,00 menguntungkan. Ini berarti penestrasi pasar lebih baik dibandingkan dengan anggarannya. Sedangkan sisanya sebesar Rp. 46.000,00 menunjukan bahwa volume industri kita ternyata lebih baik dari yang dianggarkan.

SELISIH BIAYA (EXPENCE VARIANCE)

Biaya Tetap

Biaya tetap adalah biaya yang jumlah totalnya tidak dipengaruhi oleh besarnya volume penjualan maupun volume produksi. Sesuai dengan sifat biaya ini , maka selisih yang terjadi dihitung dengan cara membandingkan antara biaya tetap menurut anggaran dengan biaya tetap sesungguhnya. Besarnya selisih biaya tetap divisi mba bulan januari 2008 dapat dilihat padagambar 10.10.

Biaya Variabel

Selisih pangsa pasar= [(penjualan sesungguhnya) – (volume industri) X penestrasi pasar dianggarkan] X (unit kontribusi dianggarkan)

Selisih volume industri = (volume industri sesungguhnya- volume industri dianggarkan) X penestrasi pasar dianggarkan X unit kontribusi dianggarkan)

Page 5: Sistem Pengendalian Manajemen

Biaya variabel adalah biaya yang berubah secara langsung dan proporsional dengan volume. Biaya variabel yang dianggarkan harus disesuaikan dengan volume produksi sesungguhnya. Jika diasumsikan jumlah produksi sesngguhnya selama bulan januari 2008 untuk produk A: 1.500 unit, B: 1.200 unit, dan C: 2.000 unit, serta biaya sesungguhnya yang terjadi selama bulan januari 2008 untk bahan baku Rp. 470.000,00 tenaga kerja langsung Rp. 65.000,00 dan overliead variabel Rp. 90.000,00 , maka besarnya selisih biaya variabel divisi mba dapat dilihat pada gambar 10.11. dari gambar tersebut dapat diketahui bahwa besarnya selisih biaya variabel selama bulan januari adalah Rp. 13.00,00 tidak menguntungkan. Jumlah selisih tersebut terdiri dari : bahan baku Rp. 11.000,00 tidak menguntungkan, tenaga kerja Rp. 12.000,00 tidak menguntungkan, dan ovehead variabel Rp.10.000,00 menguntungkan . lebih lanjut selisih biaya bahan baku, selisihbiaya tenaga kerja langsung dan selisih biaya averhead variabel dianalisis untuk mencari penyebabnya. Pembahasan tentang hal ini dapat diperoleh pada buku-buku akuntansi manajemen.

Ringkasan Selisih

Selisih yang terjadi beserta penyebabnya kemudian dilaporkan kepada manajemen sebagai dasar untuk melakukan penyempurnaan. Contoh laporan selisih kepada manajemen dapat dilihat pada gambar 10.12.

ANALISIS SELISIH DALAM DUNIA PRAKTIK.

Beberapa perbedaan dalam praktik diuraikan berikut ini :

Perbandingan Periode Waktu

Dalam contoh sebelumnya perbandingan antara laba sesungguhnya dengan laba yang dianggarkan dilakukan secara bulanan. Beberapa perusahaan menggunakan kinerja untuk tahun ke tanggal sebagai dasar perbandingan. Sebagai ilustrasi, untuk periode yang berakhir 30 juni , akan digunakan jumlah yang sesungguhnya dan dianggarkan selama enam bulan yang berakhir 30 juni. Perusahaan lain membandingkan anggaran dan realisasinya selama satu tahun. Jumlah sesungguhnya untuk laporan yang disiapkan pada 30 juni terdiri dari jumlah sesungguhnya untuk enam bulan pertama ditambah estimasi penjualan dan biaya untuk enam bulan berikutnya.

Perbandingananggaran sesungguhnya dengan harapan kinerja sesungguhnya untuk tahun tersebut menunjukkan bagaimana dekatnya manajer unit usaha mengharapkan untuk mencapai target laba tahunan. Jika prestasi untuk tahun ke tanggal lebih buruk dari pada anggaran dari tahun ke tannggal, memungkinkan defisit atas prestasi yang dicapai bisa diatasi untuk bulan-bulan berikutna. Di lain pihak kekuatan yang menyebabkan kinerja sesungguhnya atas anggaran yang rendah untuk tahun ke tanggal bisa saja diharapkan berlanjut untuk tahun yang tersisa, dimana akan menghasilkan jumlah yang berbeda dari jumlah ynag dianggarkan.

Manajer puncak membutuhkan estimasi realistik dari laba untuk tahun tersebut, baik karena disebabkan kebutuhan akan perubahan kebijakan dividen , memenuhi kas

Page 6: Sistem Pengendalian Manajemen

tambahan, ataumengubahtingkat pengeluaran biaya keijakan dan juga karena estimasi sat ini dari kinerja tahun tersebut kerap dilengkapi untuk analisis keuangan dan pihak luar lainnya.

Memfokuskan Pada Laba Kotor

Pada banyak perusahaan perubahan harga ataupun faktor lain diharapkan akan membawa perubahan harga jual, dan tugas manajer pemasaran adalah untuk memperoleh laba kotor yang dianggarkan. Kebijakan seperti ini khususnya penting pada periode terjadinya inflasi. Analisis selisih pada sistem seperti itu tidak akan menghasilnya selisih tentang harga jual. Juga, akan ada selisih laba kotor, laba kotor per unit berbeda antara harga jual dan harga pokok produk.

Hal ini dilakukan dengan mensubtitusi laba kotor untuk harga jual dalam persamaan pendapatan. Laba kotor merupakan perbedaan antara harga jual sesungguhnya dengan harga pokok standar. Harga pokok standar hendaknya memasukkan perhitungan tersebut ke harga poko produksi yang disebabkan oleh perubahan harga bahan baku dan tenaga kerja. Standar ini lebih dari sesungguhnya , biaya yang digunakan atas ketidak efisienan produksi tidak mempengaruhi organisasi pemasaran.

STANDAR EVALUASI

Ada tiga jenis standar untuk menilai aktivitas sesungguhnya suatu unit usaha dalam sistem pengendalian manajemen yakni:

1. Standar atau anggaran yang ditentukan sebelumnya.Jika standar atau anggaran ini disusun secara hati-hati dan dikoordinasikan dengan baik, maka standar ini sangat bagus. Standar ini merupakan dasar kinerja sesungguhnya yang dipakai pada kebanyakan perusahaan. Jika anggaran tersebut disusun dengan cara tidak hati-hati , cara ini tidak layak menjadi dasar perbandingan.

2. Standar historisCara ini merupakan catatan kinerja sesungguhnya pada masa lalu. Kelemahan mendasar dari standar ini adalah: pertama, keadaan sekarang mungkin sudah berubah antara dua periode yang dibandingkan. Kedua, kinerja periode sebelumnya belum tentu dapat diterima.

3. Standar eksternalStandar ini diperoleh dari pusat pertanggungjawaban atau perusahaan lain. Kinerja dari satu kantor cabang berbeda dengan kinerja kantor cabang lainnya. Jika kondisi pada dua pusat pertanggungjawaban ini sama, perbandingan seperti ini memungkinkan menjadi dasar evaluasi kinerja.

KETERBATASAN STANDARSelisih antara kinerja sesungguhnya dengan standarnya bermanfaat jika standar yang digunakan diperoleh dari standar yang valid. Walaupun cukup mengacu pada

Page 7: Sistem Pengendalian Manajemen

selisih menguntungkan dan tidak menguntungkan, kata-kata ini menunjukan standar tersebut merupakan ukuran yang layak dari kinerja yang seharunya. Walapun biaya standar tidaklah akurat, estimasi dari biaya yang seharunya mungkin dibawah kondisi. Situasi berikut bisa timbul karena alasan berikut: pertama, standar tidak dibuat dengan sempurna. Kedua, walaupun dibuat dengan sempurna sesuai kondisi saat itu, kondisi yang berubah menjadikannya standar yang absolut.

Full-cost systemJika perusahaan menggunakan sistem biaya penuh (full-cost system), maka baik biaya variabel maupun biaya tetap dimasukkan sebagai elemen persediaan pada biaya standar per unit. Jika persediaan akhir lebih besar dari pada persediaan awal, beberapa biaya overhead tetap yang terjadi pada periode tersisa pada persediaan lebih dari mengalirkannya ke harga pokok penjualan. Sebaliknya , jika persediaan menurun selama periode tersebut, lebih banyak biaya overhead tetap dikurangkan pada harga poko penjualan dari pada jumlah sesungguhnya yang terjadi pada periode tersebut.Jika tingkat persediaan berubah, dan jika volume produksi sesungguhnya berbeda dari yang dianggarkan, bagian dari selisih volume produksi dimasukkan dalam persediaan. Juga, jumlah selisih volume produksi ini harus dihitung dan harus dilaporkan. Selisih ini merupakan perbedaan biaya tetap produksi yang sesungguhnya dan biaya produksi tetap standar pada volume bersangkutan.Jika perusahaan tersebut menggunakan sistem biaya variabel (variabel cost system), biaya produksi tetap tidak dimasukkan dalam persediaan sehingga tidak ada selisih volume produksi. Selisih biaya produksi tetap secara sederhana merupakan perbedaan jumlah yang dianggarkan dengan jumlah sesungguhnya.

Biaya teknik dan kebijakan Selisih menguntungkan pada biaya teknik biasanya memberikan indikasi kinerja yang baik, yakni: makin rendah biaya maka lebih baik kinerjanya, sebaliknya , kinerja pusat biaya kebijakan biasanya dinilai atas dasar kepuasan jika biaya sesungguhnya sama dengan yang dianggarkan.

Keterbatasan analisis selisihWalaupun analisis selisih merupakan caya yang bagus, tetapi ia mempunyai .

Walaupun cara ini menunjukkan dimana selisih itu terjadi tapi ia tidak menjelaskan alasan terjadinya selisih dan tidak menjelaskan tindakan yang perlu dilakukan sebagai tinak-lanjutnya.

Tidak memberikan penjelasan apakah selisih yang terjadi tersebut penting atau tidak.

Karena laporan kinerja merupakan kumpulan laporan, penyeimbangan selisih akan membinggungkan pembaca laporan tersebut.

Karena laporan kinerja merupakan kumpulan laporan, maka manajer menjadi lebih tergantung pada keterangan dan ramalan.

Page 8: Sistem Pengendalian Manajemen

Laporan analisis selisih hanya menunjukkan apa yang telah terjadi, tidak menunjukkan apa pengaruh dimasa mendatang terhadap tindakan yang telah dilakukan manajer.

INFORMASI LAIN

Disamping menerima laporan selisih terhadap anggaran dan data sesungguhnya , manajer unit usaha tertentu juga menerima informasi dari sumber lainnya.

Variabel Kunci

Sebelumnya sudah dibahas pentinya penentuan dan pelaporan variabel kunci tertentu yang memerlukan tindakan segera. Variabel-variabel ini merupakan indikator penting atas kesuksesan perusahaan. Yang terpenting adalah informasi atas variabel kunci harus menjadi perhatian utama manajer unit usaha.

Tujuan Non Keuangan

Disamping tujuan keuangan yang harus dicapai maka tujuan non keuangan perlu juga dicapai karena perlu untuk menganalisis kinerja sebagai tambahan informasi pada anggaran laba.

Informasi Informal

Manajer memperoleh informasi bisa dari komunikasi dengan orang lain, memo, rapat, dan sumber informasi lainnya. Kepentingan relatif informasi informal , dibandingkan dengan laporan formal yang telah diuraikan, berbeda dengan yang diinginkan oleh manajer.

Tindakan Manajer

Bagaiman juga keseimbangan antara informasi formal dan informal, prinsip yang terpenting adalah: laporan laba bulanan seharunya tidak berisi banyak kejutan. Informasi yang signifikan hendaknya dikomunikasikan secara cepat segera setelah informasi tersebut diketahui. Laporan formal tetaplah penting.

Manfaat utama dari laporan formal adalah :

Laporan ini menyediakan tekanan yang diperlukan pada manajer tingkat bawah untuk mengambil tindakan perbaikan atas inisiatif mereka sendiri.

Informasi informal bisa saja tidak lengkap atau salah arti. Jumlah dalam laporan formal menyediakan informasi yang lebih akurat. Laporan formal bisa mengkonfirmasikan atas informasi dari pihak luar.

Laporan laba akan tidak bermanfaat jika tidak diambil tindakan. Tindakan bisa berisi penghargaan ats tugas yang dilakukan dengan baik, saran untuk tugas tertentu secara berbeda, atau lebih drastis tindakan personalia.

Page 9: Sistem Pengendalian Manajemen

Aspek Perilaku Pada Penilaian Prestasi

Kebanyakan perusahaan menggunakan teknik yang sama dalam penyusunan dan me-review anggaran laba dan dalam laporan yang berurutan terhadap anggaran yang disetujui. Inilah yang disebut aspek teknis dalam sistem penyusunan anggaran formulir yang digunakan untuk menyusun anggaran, format selisih biaya dan realisasinya, frekuensi pelaporan, dan lain-lain sama pada banyak perusahaan. Namun perbedaannya adalah cara menggunakan informasi yang dihasilkan oleh sistem penganggaran tersebut.

Pengawasan Ketat (Tight Controls)

Pengawasan ketat didasarkan atas filosofi bahwa manajer bawahan bekerja secara efektif jika mereka hanya ditargetkan untuk jangka pendek saja, dan manajer puncak bisa membantu bawahan dalam mengatasi masalah harian. Sehingga, manajer bawahan bisa menghasilkan keputusan yang lebih baik jika dibantu oleh atasannya. Dengan pengawasan ketat, tujuan laba suatu manajer unit usaha dipertimbangkan sesuai komitmen perusahaan dimana ia akan diukur dan kemudian dievaluasi. Setiap bulan, kinerja sampai saat itu dibandingkan dengan kinerja yang diharapkan, selisih terinci diidentifikasi dan didiskusikan, dan dilakukan tindakan perbaikan jika anggaran yang telah ditetapkan tidak cocok. Jadi, sistem pengawasan ketat merupakan suatu sistem dimana kinerja manajer dievaluasi terutama berdasarkan kemampuannya mencapai target yang telah ditetapkan.

Pengawasan Longgar (Loose Controls)

Pengawasan longgar didasarkan pada filosofi manajer yang diilustrasikan dengan penyataan:”saya menyewa seseorang, dan saya membiarkan untuk melakukan pekerjaannya sendiri”. Dengan pengawasan longgar, anggaran tersebut pada dasarnya merupakan alat perencanaan dan komunikasi. Setiap tahun, anggaran disusun, diuji oleh manajer puncak, disesuaikan dimana perlu dan disetujui. Setiap bualan, atau kuartalan, hasil sebenarnya dibandingkan dengan anggaran, dan perbedaan yang terjadi dianalisis dan dijelaskan. Anggaran bagaimanapun tidak semata sebatas komitmen manajemen saja. Lebih dari itu, anggaran merupakan estimasi terbaik manajer untuk mencapai laba yang telah ditentukan. Selanjutnya, begitu kondisi berubah, dikomunikasikan ke manajer puncak untuk merevisi estimasi yang telah ditetapkan sebelumnya. Kenyataan bahwa tujuan semula tidak cocok, tidaklah berarti bahwa kinerja seorang manajer jelek. Lebih jauh, penyimpangan tujuan, tindakan perbaikan yang dilakukan , dan penjadwalan tindakan tersebut tidak diuji secara mendetail oleh manajer puncak, kecuali kalau hal tersebut jelas keliru.

Pengaruh perilaku pengawasan ketat dan longgar.

Sistem pengawasan ketat mempunyai beberapa keuntungan, yaitu:

Pengawasan ketat cenderung mencegah manajer untuk bersikap tidak efisien ataupun membuang waktu.

Page 10: Sistem Pengendalian Manajemen

Tekanan yang konsisten memotivasi manajer untuk mencari jalan yang lebih baik untuk menjalankan operasional perusahaan seperti saat ini.

Disamping keuntungan, kelemahan pengawasan ketat adalah:

Manajer lebih memfokuskan pada tindakan jangka pendek dari pada kepentingan jangka panjang perusahaan.

Untuk memenuhi laba jangka pendek, manajer unit usaha tidak melakukan tindakan yang bermanfaat untuk jangka panjang. Misalnya manajer tidak akan melakukan investasi walaupun jangka panjang akan mendatangkan keuntungan.

Kegunaan laba yang dianggarkan sebagai tujuan yang akan dicapai, bisa mengubah komunikasi antara manajer unit usaha dan manajer puncak. Jika manajer unit usaha dievaluasi atas dasar anggfaran laba, mak ia akan membuat target yang kira-kira mudah dicapai saja.

Pengawasan ketat akan mendorong manajer untuk memanipulasi data.

Studi empiris yang pernah dilakukan hopwood mengemukakan bahwa pengawasan ketat akan menjadikan :

Hubungan kerja yang tidak harmonis Jeleknya hubungan dengan atasan Jeleknya hubungan dengan rekan sejawat Kecenderungan manipulasi laporan akuntansi

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Pengawasan Ketat Dan Longgar

Kemampuan unit usaha akan menciptakan pencapaian laba yang seimbang yang memungkinkan tercapainya tujuan tersebut akan tergantung pada:

Besarnya keleluasaan bagi manjer unit usaha untuk melakukan uji coba. Tingkat dimana variabel kinerja secara krisis bisa dipengaruhi oleh manajer

unit usaha. Tingkat ketidakpastian yang melekat pada operasional perusahaan. Rentang waktu pengaruh keputusan manajer yang dibuatnya.