Sistem Pengawasan Pangan

52
SISTEM KEAMANAN PANGAN SISTEM KEAMANAN PANGAN OLEH OLEH KASUBDIN FARMASI, ALKES DAN MAKANAN KASUBDIN FARMASI, ALKES DAN MAKANAN MINUMAN MINUMAN HOTEL DWIMA HOTEL DWIMA DESEMBER 2006 DESEMBER 2006

description

pengawasan pangan

Transcript of Sistem Pengawasan Pangan

Page 1: Sistem Pengawasan Pangan

SISTEM KEAMANAN SISTEM KEAMANAN PANGANPANGAN

OLEHOLEHKASUBDIN FARMASI, ALKES DAN MAKANAN KASUBDIN FARMASI, ALKES DAN MAKANAN

MINUMANMINUMANHOTEL DWIMA HOTEL DWIMA

DESEMBER 2006 DESEMBER 2006

Page 2: Sistem Pengawasan Pangan

4 MASALAH UTAMA KEMANAN 4 MASALAH UTAMA KEMANAN PANGAN DI INDONESIAPANGAN DI INDONESIA

1.1. Pangan yang tidak memenuhi persyaratan Pangan yang tidak memenuhi persyaratan mutu dan kemanan panganmutu dan kemanan pangan

2.2. Kasus keracunan pangan sebagian besar Kasus keracunan pangan sebagian besar belum di laporkan atau dilaporkan belum belum di laporkan atau dilaporkan belum diketahui penyebabnyadiketahui penyebabnya

3.3. Masih rendahnya pengetahuan, keterampilan Masih rendahnya pengetahuan, keterampilan dan tanggung jawab produsen pangandan tanggung jawab produsen pangan

4.4. Masih rendahnya kepedulian konsumen Masih rendahnya kepedulian konsumen tentang mutu dan kemanan pangantentang mutu dan kemanan pangan

Page 3: Sistem Pengawasan Pangan

Keamanan makanan merupakan kebutuhan masyarakat, karena makanan yang aman akan melindungi dan mencegah terjadinya penyakit atau gangguan kesehatan lainnya.

Keamanan makanan pada dasarnya adalah upaya hygiene sanitasi makanan, gizi dan safety.

INDONESIASEHAT2010

Page 4: Sistem Pengawasan Pangan

Di Indonesia dikenal dengan standar dan persyaratan kesehatan untuk makanan. Standar dan persyaratan kesehatan ini didasarkan atas peraturan perundang-undangan yang dikeluarkan oleh Pemerintah. Berdasarkan TAP MPR No. III/2000

INDONESIASEHAT2010

Page 5: Sistem Pengawasan Pangan

1. UU No. 4 tahun 1984 ttg Wabah Penyakit Menular.2. UU No. 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan.3. UU No. 7 Tahun 1996 tentang Pangan.4. UU No. 32 tahun 2004 ttg Pemerintah Daerah.     5. PP No. 25 tahun 2000 tentang Kewenangan

Pemerintah kepada Propinsi sebagai Daerah Otonom

6. PP No. 28 Tahun 2004 tentang Keamanan Mutu dan Gizi Pangan

7. Permenkes No. 180 / 1985 ttg Makanan Kedaluwarsa

8. Permenkes No. 826 / 1987 ttg Makanan Iradiasi.   

INDONESIASEHAT2010

Page 6: Sistem Pengawasan Pangan

9.Permenkes No. 722 / 1988 ttg Bahan Tambahan Makanan

10.Kepmenkes No. 715/2003 ttg Persyaratan HS Jasaboga

11.Kepmenkes No. 942/2003 ttg Pedoman Persyaratan HS Makanan Jajanan

12.Kepmenkes No. 1098/2003 ttg Persyaratan HS Rumah Makan dan Restoran

13.Peraturan Daerah Propinsi, Kabupaten/Kota.14.SK Gubernur, Bupati/Walikota.

INDONESIASEHAT2010

Page 7: Sistem Pengawasan Pangan

Dalam UU No. 23 / 1992 ttg Kesehatan

Pasal 21 Pengamanan makanan dan minuman Diselenggarakan untuk melindungi masyarakat dari makanan dan minuman yang tidak memenuhi ketentuan mengenai standar dan atau persyaratan kesehatan.Makanan dan minuman yang tidak memenuhi ketentuan standar dan atau persyaratan kesehatan dan atau membahayakan kesehatan, dilarang untuk diedarkan, ditarik dari peredaran dan disita untuk dimusnahkan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

INDONESIASEHAT2010

Page 8: Sistem Pengawasan Pangan

Sanksi Hukum

1).    Pasal 80 ayat (4) - aMengedarkan makanan dan minuman yang tidak memenuhi standar dan atau persyaratan kesehatan dipidana penjara 15 tahun dan atau denda paling banyak Rp. 300.000.000,-

2).    Pasal 84 ayat (2)Menyelenggarakan tempat atau sarana pelayanan umum yang tidak memenuhi persyaratan kesehatan atau tidak memiliki izin dipidana penjara 1 tahun dan atau denda paling banyak Rp. 15.000.000,-

INDONESIASEHAT2010

Page 9: Sistem Pengawasan Pangan

Keamanan makanan merupakan kebutuhan masyarakat, karena makanan yang aman akan melindungi dan mencegah terjadinya penyakit atau gangguan kesehatan lainnya.

Keamanan makanan pada dasarnya adalah upaya hygiene sanitasi makanan, gizi dan safety.

INDONESIASEHAT2010

Page 10: Sistem Pengawasan Pangan

Di Indonesia dikenal dengan standar dan persyaratan kesehatan untuk makanan. Standar dan persyaratan kesehatan ini didasarkan atas peraturan perundang-undangan yang dikeluarkan oleh Pemerintah. Berdasarkan TAP MPR No. III/2000

INDONESIASEHAT2010

Page 11: Sistem Pengawasan Pangan

1. UU No. 4 tahun 1984 ttg Wabah Penyakit Menular.2. UU No. 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan.3. UU No. 7 Tahun 1996 tentang Pangan.4. UU No. 32 tahun 2004 ttg Pemerintah Daerah.     5. PP No. 25 tahun 2000 tentang Kewenangan

Pemerintah kepada Propinsi sebagai Daerah Otonom

6. PP No. 28 Tahun 2004 tentang Keamanan Mutu dan Gizi Pangan

7. Permenkes No. 180 / 1985 ttg Makanan Kedaluwarsa

8. Permenkes No. 826 / 1987 ttg Makanan Iradiasi.   

INDONESIASEHAT2010

Page 12: Sistem Pengawasan Pangan

9.Permenkes No. 722 / 1988 ttg Bahan Tambahan Makanan

10.Kepmenkes No. 715/2003 ttg Persyaratan HS Jasaboga

11.Kepmenkes No. 942/2003 ttg Pedoman Persyaratan HS Makanan Jajanan

12.Kepmenkes No. 1098/2003 ttg Persyaratan HS Rumah Makan dan Restoran

13.Peraturan Daerah Propinsi, Kabupaten/Kota.14.SK Gubernur, Bupati/Walikota.

INDONESIASEHAT2010

Page 13: Sistem Pengawasan Pangan

Dalam UU No. 23 / 1992 ttg Kesehatan

Pasal 21 Pengamanan makanan dan minuman Diselenggarakan untuk melindungi masyarakat dari makanan dan minuman yang tidak memenuhi ketentuan mengenai standar dan atau persyaratan kesehatan.Makanan dan minuman yang tidak memenuhi ketentuan standar dan atau persyaratan kesehatan dan atau membahayakan kesehatan, dilarang untuk diedarkan, ditarik dari peredaran dan disita untuk dimusnahkan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

INDONESIASEHAT2010

Page 14: Sistem Pengawasan Pangan

Sanksi Hukum

1).    Pasal 80 ayat (4) - aMengedarkan makanan dan minuman yang tidak memenuhi standar dan atau persyaratan kesehatan dipidana penjara 15 tahun dan atau denda paling banyak Rp. 300.000.000,-

2).    Pasal 84 ayat (2)Menyelenggarakan tempat atau sarana pelayanan umum yang tidak memenuhi persyaratan kesehatan atau tidak memiliki izin dipidana penjara 1 tahun dan atau denda paling banyak Rp. 15.000.000,-

INDONESIASEHAT2010

Page 15: Sistem Pengawasan Pangan

INDONESIASEHAT2010 Makanan dan minuman diperlukan oleh tubuh Makanan dan minuman diperlukan oleh tubuh

untuk hidup, tumbuh dan berkembang biak untuk hidup, tumbuh dan berkembang biak serta berproduksi. Manusia tidak akan hidup serta berproduksi. Manusia tidak akan hidup tanpa makanan dan akan terganggu tanpa makanan dan akan terganggu pertumbuhannya pertumbuhannya

Makanan dan minuman yang dibutuhkan oleh Makanan dan minuman yang dibutuhkan oleh tubuh adalah makanan dan minuman yang tubuh adalah makanan dan minuman yang mengandung unsur gizi (nutrisi), makanan mengandung unsur gizi (nutrisi), makanan yang aman dan utuh (wholesomeness) dan yang aman dan utuh (wholesomeness) dan makanan yang terjamin kebersihan dan makanan yang terjamin kebersihan dan sanitasinya (hygiene).sanitasinya (hygiene).

Page 16: Sistem Pengawasan Pangan

INDONESIASEHAT2010 Hygiene sanitasi makanan dan Hygiene sanitasi makanan dan

minuman adalah salah satu upaya minuman adalah salah satu upaya

untuk mengamankan makanan untuk mengamankan makanan

dari kemungkinan risiko gangguan dari kemungkinan risiko gangguan

Penyakit Bawaan Makanan (PBM) Penyakit Bawaan Makanan (PBM)

terutama yang disebabkan oleh terutama yang disebabkan oleh

mikroba.mikroba.

Page 17: Sistem Pengawasan Pangan

INDONESIASEHAT2010

TujuanTujuan

• Untuk meningkatkan Kualitas Tempat Untuk meningkatkan Kualitas Tempat Pengelolaan Makanan (TPM) yang memenuhi Pengelolaan Makanan (TPM) yang memenuhi persyaratan Hygiene Sanitasi.persyaratan Hygiene Sanitasi.

• Produk yang dihasilkan aman dan Produk yang dihasilkan aman dan bermanfaat serta dapat terhindar dari :bermanfaat serta dapat terhindar dari :

- Penularan Penyakit Bawaan Makanan- Penularan Penyakit Bawaan Makanan

- Keracunan makanan- Keracunan makanan

- Kecelakaan- Kecelakaan

- Pencemaran lingkungan- Pencemaran lingkungan

Page 18: Sistem Pengawasan Pangan

INDONESIASEHAT2010 HARAPAN KITA HARAPAN KITA

Makanan dan minuman Makanan dan minuman

yang di konsumsi yang di konsumsi

masyarakat aman, bersih, masyarakat aman, bersih,

dan sehatdan sehat..

Page 19: Sistem Pengawasan Pangan

IDENTIFIKASI BAHAYA

MENAKSIR TINGKAT

KEPARAHAN DAN

RESIKONYA

INDONESIASEHAT2010

Page 20: Sistem Pengawasan Pangan

BAHAYA

SUATU AGEN ATAU KONDISI

BIOLOGIS, KIMIAWI ATAU FISIK

YANG POTENSIAL MERUGIKAN

BAGI KESEHATAN

INDONESIASEHAT2010

Page 21: Sistem Pengawasan Pangan

BAHAYA

SUMBER

Kondisi-kondisi pada sumber yang

memungkinkan adanya bahaya,

karenanya pengendalian adalah

sangat diperlukan

INDONESIASEHAT2010

Page 22: Sistem Pengawasan Pangan

BAHAYA

KONSTRUKSI DAN DISAIN BANGUNAN

Bahaya dapat muncul karena buruknya disain dan konstruksi bangunan

INDONESIASEHAT2010

Page 23: Sistem Pengawasan Pangan

BAHAYAPerlengkapan pemprosesan dan perlakuanBahaya dapat diatasi tergantung dari tingkat pemprosesan dan perlakuan yang diberikan.

Penambahan bahan kimiawi dapat menimbulkan resiko masa datang sebagaimana material lainnya yang kontak dengan bahan makanan selama proses produksi

INDONESIASEHAT2010

Page 24: Sistem Pengawasan Pangan

BAHAYA

Kebersihan dan Perawatan

Perencanaan yang baik dan program kebersihan dan perawatan akan secara efektif mengendalikan bahaya yang dapat meningkatkan saat aktifitas-aktifitas penting

INDONESIASEHAT2010

Page 25: Sistem Pengawasan Pangan

BAHAYA

Pengemasan dan Penanganan

Pemasukan dan Pengisian makanan dalam wadah dapat menimbulkan bahaya-bahaya sehingga produk terkena resiko kontaminasi dalam tahap-tahap ini

INDONESIASEHAT2010

Page 26: Sistem Pengawasan Pangan

BAHAYA

Penyimpanan, Pendistribusian dan Pengangkutan

Kondisi-kondisi selama makanan disimpan, baik dalam wadah atau lainnya membutuhkan pengendalian yang hati-hati sebagaimana halnya penyediaan, untuk memastikan tidak terjadinya kontaminasi pasca produksi

INDONESIASEHAT2010

Page 27: Sistem Pengawasan Pangan

BAHAYA

Praktek-Praktek Perorangan

Hygiene Perorangan, kuku pendek, celemek, baju pelindung dan pengendalian praktek-praktek yang dapat menimbulkan bahaya adalah perlu untuk mendapatkan produk makanan yang aman

INDONESIASEHAT2010

Page 28: Sistem Pengawasan Pangan

Faktor-faktor Penyebab Penyakit Faktor-faktor Penyebab Penyakit

yang Ditularkan Makananyang Ditularkan Makanan Di semua negara yang diteliti, Di semua negara yang diteliti,

faktor-faktor penyebab penyakit faktor-faktor penyebab penyakit yang ditularkan makanan adalah yang ditularkan makanan adalah mirip.mirip.

Faktor-faktor tersebut terkait Faktor-faktor tersebut terkait dengan :dengan :

– KontaminasiKontaminasi– Pertumbuhan (penyimpanan dalam Pertumbuhan (penyimpanan dalam

suhu panas/dingin tidak cukup)suhu panas/dingin tidak cukup)– Kelangsungan hidup (pemanasan Kelangsungan hidup (pemanasan

yang tidak cukup)yang tidak cukup) Faktor-faktor ini harus Faktor-faktor ini harus

dipertimbangkan dalam dipertimbangkan dalam perencanaan intervensiperencanaan intervensi

060207

Page 29: Sistem Pengawasan Pangan

Penjamah Makanan - Penjamah Makanan - PentingnyaPentingnyaKebersihan PeroranganKebersihan Perorangan

ObyektifObyektif : :

Mengidentifikasi penyakit-penyakit Mengidentifikasi penyakit-penyakit yang bersumber dari penjamah yang bersumber dari penjamah makanan makanan

Membahas bagaimana penyebaran Membahas bagaimana penyebaran infeksi dapat dicegahinfeksi dapat dicegah

Menekankan pentingnya pendidikan Menekankan pentingnya pendidikan dan pelatihan pada seluruh rangkaian dan pelatihan pada seluruh rangkaian produksi makananproduksi makanan 060208

Page 30: Sistem Pengawasan Pangan

Jalur Kontaminasi Silang Jalur Kontaminasi Silang yang Paling Sering yang Paling Sering DijumpaiDijumpai

060210

Penjamah makanan pembawa infeksi

Penjamah makanan pembawa infeksi

PelangganPelanggan

Daerah persiapan makanan

Penjamah makananPenjamah makanan

Permukaan

Lemari es

HidanganHidangan

Makanan matang

Bahan mentahBahan mentah

Page 31: Sistem Pengawasan Pangan

Laporkan bila sakit atau kulit terluka

Bagan untuk Bagan untuk MengajarMengajar

Hindari menyentuh

telinga, hidung, bibir dan rambut

060211

Ambil pisau dan gelas dengan memegang

tangkainya

Balutlah luka

Gunakan pelindung baju dan tutup kepala

Tangan, kuku dan rambut harus bersih

Page 32: Sistem Pengawasan Pangan

PosPosterter

060212

Sesudah - menggunakan WC, membersihkan hidung, memegang binatang atau sampah

Selalu cuci tangan Andasebelum memegang makanandan sesudah memegang bahan

mentah

• Ikan segar• Unggas• Daging• Buah-buahan• Sayur-sayuran• Telur

Page 33: Sistem Pengawasan Pangan

1.1. Pilihlah makanan yang telah diprosesPilihlah makanan yang telah diproses

2.2. Masaklah makanan secara sempurnaMasaklah makanan secara sempurna

3.3. Makanlah segera makanan yang telah Makanlah segera makanan yang telah dimasakdimasak

4.4. Simpanlah makanan yang telah dimasak Simpanlah makanan yang telah dimasak secara hati-hatisecara hati-hati

5.5. Panaskan kembali secara sempurna Panaskan kembali secara sempurna makanan yang telah dimasakmakanan yang telah dimasak

Peraturan WHO tentang Peraturan WHO tentang Persiapan Makanan yang AmanPersiapan Makanan yang Aman

060214

Page 34: Sistem Pengawasan Pangan

6.6. Hindari kontak antara makanan Hindari kontak antara makanan mentah dengan makanan matangmentah dengan makanan matang

7.7. Cucilah tangan sesering mungkinCucilah tangan sesering mungkin

8.8. Jaga agar dapur Anda selalu Jaga agar dapur Anda selalu bersihbersih

9.9. Lindungi makanan dari serangga, Lindungi makanan dari serangga, tikus dan hewan laintikus dan hewan lain

10.10. Gunakan air bersihGunakan air bersih060215

Peraturan WHO tentang Peraturan WHO tentang Persiapan Makanan yang AmanPersiapan Makanan yang Aman

Page 35: Sistem Pengawasan Pangan

Penjamah makanan yang terinfeksi dapat Penjamah makanan yang terinfeksi dapat menularkan penyakit yang ditularkan menularkan penyakit yang ditularkan makananmakanan

Resiko bahwa seorang penjamah makanan Resiko bahwa seorang penjamah makanan dapat menularkan sebuah penyakit dapat menularkan sebuah penyakit bervariasi tergantung pada pekerjaannya bervariasi tergantung pada pekerjaannya

Seseorang yang diare, muntah, demam, Seseorang yang diare, muntah, demam, sakit tenggorokan, terinfeksi kulit sebaiknya sakit tenggorokan, terinfeksi kulit sebaiknya tidak bekerja menangani makanantidak bekerja menangani makanan

Penjamah makanan harus melapor bila sakitPenjamah makanan harus melapor bila sakit Pemeriksaan kesehatan hanya berlaku pada Pemeriksaan kesehatan hanya berlaku pada

waktu pemeriksaan dilakukanwaktu pemeriksaan dilakukan 060221

Pentingnya Kebersihan Makanan Pentingnya Kebersihan Makanan dan Kebersihan Perorangan -dan Kebersihan Perorangan -

Kalimat Kunci Kalimat Kunci

Page 36: Sistem Pengawasan Pangan

Pemeriksaan feses mempunyai Pemeriksaan feses mempunyai keterbatasan keterbatasan

Kebersihan perorangan yang baik, Kebersihan perorangan yang baik, terutama kebiasaan mencuci tangan, terutama kebiasaan mencuci tangan, adalah hal yang pentingadalah hal yang penting

Kebersihan makanan yang baik adalah Kebersihan makanan yang baik adalah hal yang penting : 10 petunjuk penting hal yang penting : 10 petunjuk penting untuk persiapan makanan yang amanuntuk persiapan makanan yang aman

Perlu pendidikan, pelatihan dan Perlu pendidikan, pelatihan dan komitmen komitmen

Pentingnya Kebersihan Pentingnya Kebersihan Makanan Makanan dan Kebersihan Perorangan -dan Kebersihan Perorangan - Kalimat Kunci Kalimat Kunci

060222

Page 37: Sistem Pengawasan Pangan

INDONESIASEHAT2010

TripartitTripartit Pilar keamanan makanan dan Pilar keamanan makanan dan minumanminuman

1. Pemerintah1. Pemerintah

2. Pengusaha makanan, dan 2. Pengusaha makanan, dan

3. Masyarakat konsumen3. Masyarakat konsumen

Berperan pada setiap tahap rangkaian penyediaan makanan dan minuman

Page 38: Sistem Pengawasan Pangan

• Masalah pangan sudah merupakan masalah Masalah pangan sudah merupakan masalah global shg mendapat perhatian utama global shg mendapat perhatian utama dalam penetapan kebijakan kesehatan dalam penetapan kebijakan kesehatan masyarakatmasyarakat

• Letusan penyakit akibat pangan Letusan penyakit akibat pangan (foodborn (foodborn disease) disease)

• Kejadian-kejadian pencemaran pangan Kejadian-kejadian pencemaran pangan terjadi tidak hanya di berbagai negara terjadi tidak hanya di berbagai negara berkembang dimana kondisi sanitasi dan berkembang dimana kondisi sanitasi dan higiene buruk, tetapi juga di negara majuhigiene buruk, tetapi juga di negara maju

• diperkirakan satu dari 3 orang penduduk di diperkirakan satu dari 3 orang penduduk di negara maju mengalami keracunan pangan negara maju mengalami keracunan pangan setiap tahunnya.setiap tahunnya.

Page 39: Sistem Pengawasan Pangan

DAFTAR KORBAN KLB KERACUANAN PANGAN DAFTAR KORBAN KLB KERACUANAN PANGAN PAD TAHUN 2004PAD TAHUN 2004

JUMLAH PROVINSIJUMLAH PROVINSI 2525

FREKUENSI TOTAK KEJADIANFREKUENSI TOTAK KEJADIAN 153153

TOTAL KASUS KERACUNAN TOTAL KASUS KERACUNAN PANGANPANGAN

73477347

KASUS MEINGGALKASUS MEINGGAL 4545

Page 40: Sistem Pengawasan Pangan

DAFTAR JENIS PANGAN PENYEBAB DAFTAR JENIS PANGAN PENYEBAB KERACUNANKERACUNANJENIS MAKANANJENIS MAKANAN JUMLAH JUMLAH

KEJADIANKEJADIAN

MAKANAN JAJANANMAKANAN JAJANAN 2222

MAKANAN OLAHANMAKANAN OLAHAN 2323

MAKANAN JASA BOGAMAKANAN JASA BOGA 3434

MAKANAN RUMAH TANGGAMAKANAN RUMAH TANGGA 7272

TIDAK DILAPORKANTIDAK DILAPORKAN 22

TOTALTOTAL 153153

Page 41: Sistem Pengawasan Pangan

KASUS KERACUNAN BERASARKAN WAKTU, KASUS KERACUNAN BERASARKAN WAKTU, TEMPAT, ORANGTEMPAT, ORANG

• WAKTUWAKTU• FREKUENSI KLB KERACUNAN PANGAN TERTINGGI TAHUN 2004 FREKUENSI KLB KERACUNAN PANGAN TERTINGGI TAHUN 2004

TERJADI BULAN AGUSTUS, OKTOBER DAN DESEMBERTERJADI BULAN AGUSTUS, OKTOBER DAN DESEMBER• FREKUENSI KLB TERTINGGI PADA MUSIM KEMARAU FREKUENSI KLB TERTINGGI PADA MUSIM KEMARAU

(AGUSUTUS) DAN PERIODE PERALIHAN SPT BULAN OKTOBER(AGUSUTUS) DAN PERIODE PERALIHAN SPT BULAN OKTOBER• SALAH SATU DAMPAK DARI MUSIM KEMARAU DAN PERIODE SALAH SATU DAMPAK DARI MUSIM KEMARAU DAN PERIODE

PERALIHAN ADALAH TERBATASNYA KESEDIAAN AIR BERSIH PERALIHAN ADALAH TERBATASNYA KESEDIAAN AIR BERSIH YANG SANGAT PENTING BAGI SANITASIYANG SANGAT PENTING BAGI SANITASI

• TEMPATTEMPAT• TEMPAT TINGGAL 39,9%, KAMPUS SEKOLAH 23,5%, PESTA TEMPAT TINGGAL 39,9%, KAMPUS SEKOLAH 23,5%, PESTA

KELUARGA 14,4%, PABRIK (7,8%) DAN KANTOR (3,3%)KELUARGA 14,4%, PABRIK (7,8%) DAN KANTOR (3,3%)• ORANG ORANG • DISTRIBUSI MENURUT ORANG YAITU ANAK USIA SEKOLAH, DISTRIBUSI MENURUT ORANG YAITU ANAK USIA SEKOLAH,

KHUSUSNYA MURUD SD KHUSUSNYA MURUD SD

Page 42: Sistem Pengawasan Pangan

UPAYA UNTUK UPAYA UNTUK PENANGGULANGAN KLB PENANGGULANGAN KLB KERACUNAN PANGANKERACUNAN PANGAN• PENINGKATAN AKTIVITAS SURVEILAN PENINGKATAN AKTIVITAS SURVEILAN

KEAMANAN PANGAN KHUSUS PANGAN KEAMANAN PANGAN KHUSUS PANGAN JAJANAN ANAK SEKOLAHJAJANAN ANAK SEKOLAH

• PEMBERDAYAAN SEKOLAH DALAM PEMBERDAYAAN SEKOLAH DALAM PENGAWASAN PANGANPENGAWASAN PANGAN

• MELAKUKAN KOMUNIKASI RISIKO JAJANAN MELAKUKAN KOMUNIKASI RISIKO JAJANAN SEKOLAHSEKOLAH

Page 43: Sistem Pengawasan Pangan

ANALISIS RISIKO DALAM SISTEM ANALISIS RISIKO DALAM SISTEM KEAMANAN PANGANKEAMANAN PANGAN• APAKAH ANALISIS RISIKO?APAKAH ANALISIS RISIKO?

– SUATU PROSES YANG SISTEMATIS DAN TRANSPARAN DALAM SUATU PROSES YANG SISTEMATIS DAN TRANSPARAN DALAM PENGUMPULAN, ANALISIS, DAN EVALUASI INFORMASI ILMIAH PENGUMPULAN, ANALISIS, DAN EVALUASI INFORMASI ILMIAH MAUPUN NON ILMIAH YANG RELEVAN TENTANG BAHAYA KIMIA, MAUPUN NON ILMIAH YANG RELEVAN TENTANG BAHAYA KIMIA, MIKRAOBIOLOGIS, ATAU FISIK YANG MUNGKIN TERDAPAT MIKRAOBIOLOGIS, ATAU FISIK YANG MUNGKIN TERDAPAT DALAM PANGANDALAM PANGAN

• HASIL ANALISIS DIGUNAKAN SEBAGI LANDASAN PENGAMBILAN HASIL ANALISIS DIGUNAKAN SEBAGI LANDASAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN UNTUK MEMILIH OPSI TERBAIK DALAM MENANGANI KEPUTUSAN UNTUK MEMILIH OPSI TERBAIK DALAM MENANGANI RISIKO TSB BERDASARKAN ALTERNATIF YANG DIIDENTIFIKASIRISIKO TSB BERDASARKAN ALTERNATIF YANG DIIDENTIFIKASI

• SEBAGAI PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN YANG TERSTRUKTUR SEBAGAI PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN YANG TERSTRUKTUR ANALISIS RISIKO DIBAGI DALAM TIGA KOMPONEN YAITU :ANALISIS RISIKO DIBAGI DALAM TIGA KOMPONEN YAITU :– KAJIAN RISIKOKAJIAN RISIKO– MANAJEMEN RESIKOMANAJEMEN RESIKO– KOMUNIKASI RISIKOKOMUNIKASI RISIKO

Page 44: Sistem Pengawasan Pangan

RISIKO YANG DIMAKSUD ADALAH KEMUNGKINAN TERJADINYA RISIKO YANG DIMAKSUD ADALAH KEMUNGKINAN TERJADINYA GANGGUAN KESEHATAN DAN TINGKAT GANGGUAN GANGGUAN KESEHATAN DAN TINGKAT GANGGUAN KESEHATAN SEBAGAI AKIBAT ADANYA BAHAYA DALAM KESEHATAN SEBAGAI AKIBAT ADANYA BAHAYA DALAM PANGAN (PANGAN (CODEX ALIMENTARIUS COMMISION, 2003)CODEX ALIMENTARIUS COMMISION, 2003)

• TIGA KOMPONEN ANALISIS RISIKOTIGA KOMPONEN ANALISIS RISIKO1.1. KAJIAN RISIKO KAJIAN RISIKO

ADALAH SUATU PROSES TINGKAT RISIKO ADALAH SUATU PROSES TINGKAT RISIKO YANG BERLANDASKAN DATA-DATA ILMIAH YANG BERLANDASKAN DATA-DATA ILMIAH YANG TERDIRI DARI EMPAT TAHAPAN:YANG TERDIRI DARI EMPAT TAHAPAN:1.1. IDENTIFIKASI BAHAYAIDENTIFIKASI BAHAYA

2.2. KARAKTERISTIK BAHAYAKARAKTERISTIK BAHAYA

3.3. KAJIAN PEMAPARANKAJIAN PEMAPARAN

4.4. KARAKTERIK RISIKO KARAKTERIK RISIKO

Page 45: Sistem Pengawasan Pangan

• LANJUTAN LANJUTAN 2.2. MANAJEMEN RESIKOMANAJEMEN RESIKO

ADALAH SUATU PROSES YANG MELIPUTI ADALAH SUATU PROSES YANG MELIPUTI PEMBUATAN DAN PENEERAPAN KEBIJAKAN PEMBUATAN DAN PENEERAPAN KEBIJAKAN DENGAN MEMPERTIMBANGKAN MASUKAN DENGAN MEMPERTIMBANGKAN MASUKAN DARI PIHAK-PIHAK TERKAIT MENGENAI DARI PIHAK-PIHAK TERKAIT MENGENAI KAJIAN RISIKO DAN FAKTOR LAIN YANG KAJIAN RISIKO DAN FAKTOR LAIN YANG RELEVAN UNTUK MELINDUNGI KESEHATAN RELEVAN UNTUK MELINDUNGI KESEHATAN KONSUMEN DAN MEMPROMOSIKAN KONSUMEN DAN MEMPROMOSIKAN PERDAGANGAN YANG ADIL. JIKA PERDAGANGAN YANG ADIL. JIKA DIPERLUKAN DAPAT MEMILIH OPSI DIPERLUKAN DAPAT MEMILIH OPSI PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN YANG PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN YANG SESUAI UNTUK MENANGGULANGI RISIKOSESUAI UNTUK MENANGGULANGI RISIKO

Page 46: Sistem Pengawasan Pangan

• LANJUTAN LANJUTAN 2.2. KOMUNIKASI RESIKOKOMUNIKASI RESIKO

ADALAH PERTUKARAN INFORMASI DAN OPINI ADALAH PERTUKARAN INFORMASI DAN OPINI SECARA INTERAKTIF DALAM PELAKSANAAN SECARA INTERAKTIF DALAM PELAKSANAAN PROSES ANALSISI RISIKO (MENGENAI RISIKO, PROSES ANALSISI RISIKO (MENGENAI RISIKO, FAKTOR YANG BERKAITAN DENGAN RISIKO, FAKTOR YANG BERKAITAN DENGAN RISIKO, DAN PERSEPSI RISIKO) ANTARA PENGKAJI DAN PERSEPSI RISIKO) ANTARA PENGKAJI RISIKO, MANAJER RISIKO DAN PIHAK TERKAIT RISIKO, MANAJER RISIKO DAN PIHAK TERKAIT LAINNYA SEPERTI PIHAK PEMERINTAH, LAINNYA SEPERTI PIHAK PEMERINTAH, KONSUMEN, INDUSTRI DAN AKADEMISI. KONSUMEN, INDUSTRI DAN AKADEMISI. INFORMASI INI DIBERIKAN TERMASUK INFORMASI INI DIBERIKAN TERMASUK TENTANG TEMUAN-TEMUAN DALAM KAJIAN TENTANG TEMUAN-TEMUAN DALAM KAJIAN RISIKO DAN LANDASAN KEPUTUSAN RISIKO DAN LANDASAN KEPUTUSAN MANAJEMEN RISIKO MANAJEMEN RISIKO

Page 47: Sistem Pengawasan Pangan

• BADAN POM BERSAMA LEMBAGA BADAN POM BERSAMA LEMBAGA TERKAIT MENGEMBANGKAN SISTEM TERKAIT MENGEMBANGKAN SISTEM KEAMANAN PANGAN TERPADU KEAMANAN PANGAN TERPADU (SKPT) UNTUK BERSAMA-SAMA (SKPT) UNTUK BERSAMA-SAMA MEWUJUDKAN KEAMANAN PANGAN MEWUJUDKAN KEAMANAN PANGAN DI INDONESIADI INDONESIA

• SKPT DIIMPELEMENTASIKAN SKPT DIIMPELEMENTASIKAN BERDASARKAN PRINSIP-PRINSIP BERDASARKAN PRINSIP-PRINSIP ANALISIS RISIKO DAN DIWJUDKAN ANALISIS RISIKO DAN DIWJUDKAN DALAM TIGA JEJARING DALAM TIGA JEJARING

Page 48: Sistem Pengawasan Pangan

• JEJARING INTELEJEN PANGAN (JIP)JEJARING INTELEJEN PANGAN (JIP)– MERUPAKAN SISTEM KOMUNIKASI YANG DIRANCANG UNTUK MERUPAKAN SISTEM KOMUNIKASI YANG DIRANCANG UNTUK

PARA ANGGOTA YANG MEMILIKI TUGAS DAN FUNGSI DALAM PARA ANGGOTA YANG MEMILIKI TUGAS DAN FUNGSI DALAM KAJIAN RISIKO KEAMANAN PANGAN SEPERTI :KAJIAN RISIKO KEAMANAN PANGAN SEPERTI :

– KEGIATAN SURVEILANS, SURVEI, MONITORINGKEGIATAN SURVEILANS, SURVEI, MONITORING– KAJIAN RISET KEAMANAN PANGAN, DSBKAJIAN RISET KEAMANAN PANGAN, DSB– JEJARING INI MEMUNGKINKAN PARA PAROFESIONAL JEJARING INI MEMUNGKINKAN PARA PAROFESIONAL

DALAM KAJIAN RISIKO KEAMANAN PANGAN UNTUK SALING DALAM KAJIAN RISIKO KEAMANAN PANGAN UNTUK SALING BERBAGI INFORMASI SHG DAPAT MENINGKATKAN BERBAGI INFORMASI SHG DAPAT MENINGKATKAN KEAMANAN PANGAN DI INDONESIAKEAMANAN PANGAN DI INDONESIA

KEGIATAN JIP ANTARA LAIN:KEGIATAN JIP ANTARA LAIN: PELAKSANAAN LOKAKARYAPELAKSANAAN LOKAKARYA PERTEMUAN TEKNISPERTEMUAN TEKNIS PEMBUATAN DIREKATORI JIPPEMBUATAN DIREKATORI JIP PENYEBARAN INFORMASI PENTING TENTANG KAJIAN PENYEBARAN INFORMASI PENTING TENTANG KAJIAN

RISIKO KPD ANGGOTA JEJARINGRISIKO KPD ANGGOTA JEJARING CONTOH PROGRAM FOOD WATCH ADALAH SALAH CONTOH PROGRAM FOOD WATCH ADALAH SALAH

SATU CONTOH PROGRAM MONITORING KEAMANAN SATU CONTOH PROGRAM MONITORING KEAMANAN PANGAN TERPADU YANG DILAKUKAN MELALUI FORUM PANGAN TERPADU YANG DILAKUKAN MELALUI FORUM JIP JIP

TIM RESPON CEPAT ANTARA LAIN PENARIKAN PRODUK TIM RESPON CEPAT ANTARA LAIN PENARIKAN PRODUK PANGAN JIKA TERJADI KLB KERACUNAN PANGAN PANGAN JIKA TERJADI KLB KERACUNAN PANGAN

PELATIHAN PELATIHAN

Page 49: Sistem Pengawasan Pangan

• JEJARING PENGAWAS PANGAN (JPP)JEJARING PENGAWAS PANGAN (JPP)– MERUPAKAN SISTEM KOMUNIKASI YANG MENGGALANG MERUPAKAN SISTEM KOMUNIKASI YANG MENGGALANG

KERJASAMA ANTAR LEMBAGA BERWENANG DALAM MANAJEMEN KERJASAMA ANTAR LEMBAGA BERWENANG DALAM MANAJEMEN RISIKO DALAM RANGKARISIKO DALAM RANGKA

• MENINGKATKAN EFEKTIFITAS KERJA SISTEM ADMINISTRASI MENINGKATKAN EFEKTIFITAS KERJA SISTEM ADMINISTRASI KEAMANAN PANGAN ( KEBIJAKAN, PERATURAN PANGAN, DAN KEAMANAN PANGAN ( KEBIJAKAN, PERATURAN PANGAN, DAN KOORDINASI PELAYANAN)KOORDINASI PELAYANAN)

• iNSPEKTORAT KEAMANAN PANGAN DAN ANALISISiNSPEKTORAT KEAMANAN PANGAN DAN ANALISIS

KEGIATAN JPP ANTARA LAIN:KEGIATAN JPP ANTARA LAIN: INSPEKSI PANGAN TERPADUINSPEKSI PANGAN TERPADU KOORDINASI PENGEMBANGAN PROFESI UTK PENGAWASAN KOORDINASI PENGEMBANGAN PROFESI UTK PENGAWASAN

PANGAN PANGAN PENGEMBANGAN METODE ANALISIS UNTUK MENDUKUNG PENGEMBANGAN METODE ANALISIS UNTUK MENDUKUNG

LEGISLASI PANGANLEGISLASI PANGAN RUANG LINGKP PENGAWASAN PANGAN MELIPUTIRUANG LINGKP PENGAWASAN PANGAN MELIPUTI

SELURUH RANTAI PRODUKSI PANGAN SAMPAI PANGAN SELURUH RANTAI PRODUKSI PANGAN SAMPAI PANGAN BEREDAN DAN DIKONSUMSI MASYARAKATBEREDAN DAN DIKONSUMSI MASYARAKAT

PENGAWASAN PANGAN DILAKUKAN DENGAN PENDEKATAN PENGAWASAN PANGAN DILAKUKAN DENGAN PENDEKATAN MELALUI KETERPADUAN ANTAR SEKTOR (MELALUI KETERPADUAN ANTAR SEKTOR (INTEGRATED INTEGRATED INTERSECTORAL APPROACH) INTERSECTORAL APPROACH) DENGAN METODE DENGAN METODE PREVENTIV PREVENTIV CONTROLCONTROL DAN DAN LAW ENFORCEMENTLAW ENFORCEMENT

Page 50: Sistem Pengawasan Pangan

• PENDEKATAN SISTEM PENGAWASAN PENDEKATAN SISTEM PENGAWASAN KEAMANAN PANGAN MELIPUTI:KEAMANAN PANGAN MELIPUTI:• SUB SISTEM PENGAWASAN SUB SISTEM PENGAWASAN

PEMERINTAH (EVALUASI PRODUK PEMERINTAH (EVALUASI PRODUK SEBELUM DAN SESUDAH BEREDAR, SEBELUM DAN SESUDAH BEREDAR, PEMERIKSAAN DAN PENYELIDIKAN, PEMERIKSAAN DAN PENYELIDIKAN, PUBLIC WARNINGPUBLIC WARNING, DSB), DSB)

• SUB SISTEM PENGAWASAN SUB SISTEM PENGAWASAN PRODUSEN (GMP, HACCP)PRODUSEN (GMP, HACCP)

• SUB SISTEM PENGAWASAN SUB SISTEM PENGAWASAN KONSUMEN (KESADARAN KONSUMEN (KESADARAN MASYARAKAT UNTUK MASYARAKAT UNTUK MENGKONSUMSI PRODUK PANGAN MENGKONSUMSI PRODUK PANGAN YANG AMAN YANG AMAN

Page 51: Sistem Pengawasan Pangan

• JEJARING PROMOSI KEAMANAN PANGAN (JPKP)JEJARING PROMOSI KEAMANAN PANGAN (JPKP)– MERUPAKAN KEMITRAAN ANTAR ANGGOTA DARI BERBAGAI MERUPAKAN KEMITRAAN ANTAR ANGGOTA DARI BERBAGAI

INSTANSI DAN ASOSIASI YANG BERHUBUNGAN DENGAN INSTANSI DAN ASOSIASI YANG BERHUBUNGAN DENGAN PROMOSI KEAMANAN PANGAN. PROMOSI KEAMANAN PANGAN.

– JEJARING INI DIIMPLEMENTASIKAN BERDASARKAN PADA JEJARING INI DIIMPLEMENTASIKAN BERDASARKAN PADA SISTIM KOMUNIKASI RISIKO YANG BERTUJUAN MENYEBARKAN SISTIM KOMUNIKASI RISIKO YANG BERTUJUAN MENYEBARKAN INFORMASI HASIL KAJIAN RISIKO DAN KEPUTUSAN YANG INFORMASI HASIL KAJIAN RISIKO DAN KEPUTUSAN YANG BERHUBUNGAN DENGAN MANAJEMEN RISIKOBERHUBUNGAN DENGAN MANAJEMEN RISIKO

– JPKP MENGKOORDINASIKAN PENGEMBANGAN BERBAGAI JPKP MENGKOORDINASIKAN PENGEMBANGAN BERBAGAI SUMBER DAYA PENDIDIKAN DAN MATERI PROMOSI SUMBER DAYA PENDIDIKAN DAN MATERI PROMOSI KEAMANAN PANGAN UNTUK MENDUKUNG PROGRAM KEAMANAN PANGAN UNTUK MENDUKUNG PROGRAM KEAMANAN PANGAN NASIONAL KEAMANAN PANGAN NASIONAL

– SDM DALAM PROMOSI KEAMANAN PANGAN DISIAPKAN UNTUK SDM DALAM PROMOSI KEAMANAN PANGAN DISIAPKAN UNTUK DAPAT MELAKSANAKAN PENYULUHAN KEAMANAN PANGAN DAPAT MELAKSANAKAN PENYULUHAN KEAMANAN PANGAN UNTUK INDUSTRI, GURU SEKOLAH, PENJAJA MAKANAN, SERTA UNTUK INDUSTRI, GURU SEKOLAH, PENJAJA MAKANAN, SERTA MASYARAKAT PADA UMUMNYA MASYARAKAT PADA UMUMNYA

KEGIATAN JPKP ANTARA LAIN:KEGIATAN JPKP ANTARA LAIN: SEMINAR, PELATIHAN, PAMERANSEMINAR, PELATIHAN, PAMERAN

CONTOH PROGRAM YANG DILAKSANAKAN PROGRAM CONTOH PROGRAM YANG DILAKSANAKAN PROGRAM PIAGAM BINTAN KEAMANAN PANGAN (PBKP) UNTUK PIAGAM BINTAN KEAMANAN PANGAN (PBKP) UNTUK INDUSTRI PANGAN DAN INDUSTRI PANGAN SIAP SAJIINDUSTRI PANGAN DAN INDUSTRI PANGAN SIAP SAJI

PENGADAAN LEAFLET, BULETIN, BUKU SAKU, KOMIK PENGADAAN LEAFLET, BULETIN, BUKU SAKU, KOMIK KEAMANAN PANGANKEAMANAN PANGAN

Page 52: Sistem Pengawasan Pangan

INDONESIASEHAT2010