SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN BERBASIS WEB UNTUK...

19
i SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN BERBASIS WEB UNTUK PEMILIHAN JODOH ISLAMI DENGAN MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) NASKAH PUBLIKASI diajukan oleh Yulisa Purwati 09.11.2668 kepada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA YOGYAKARTA 2013

Transcript of SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN BERBASIS WEB UNTUK...

Page 1: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN BERBASIS WEB UNTUK …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_09.11.2668.pdf · dengan tukar menukar biodata antara lelaki dan perempuan yang didampingi

i

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN BERBASIS WEB UNTUK PEMILIHAN JODOH ISLAMI DENGAN MENGGUNAKAN

METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW)

NASKAH PUBLIKASI

diajukan oleh

Yulisa Purwati

09.11.2668

kepada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

AMIKOM YOGYAKARTA YOGYAKARTA

2013

Page 2: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN BERBASIS WEB UNTUK …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_09.11.2668.pdf · dengan tukar menukar biodata antara lelaki dan perempuan yang didampingi

ii

Page 3: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN BERBASIS WEB UNTUK …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_09.11.2668.pdf · dengan tukar menukar biodata antara lelaki dan perempuan yang didampingi

iii

WEB BASED DECISION SUPPORT SYSTEM FOR ISLAMIC MATCH SELECTION USING SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) METHOD

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN BERBASIS WEB UNTUK PEMILIHAN JODOH

ISLAMI DENGAN MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW)

Yulisa Purwati Kusrini

Jurusan Teknik Informatika STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

ABSTRACT

With the search of dating sites today can helped people in finding a match. But it is not all work, many users who register on the site also complicate the searcher to choose the right match. In determining potential mates , certainly has a lot of proposed criteria, the criteria is based on Hadith and personal criteria desired by each individual . To help with the selection of the mate takes a decision support system .

The model used in this decision support system is Simple Additive Weighting (SAW), because it can determine the weight values for each attribute, followed by a ranking process that will select the best alternative from a number of alternatives, in this case the alternative in question is a potential partner of criteria - defined criteria .

Stage of making the user interface will be applied to the web media, with the hope they would be free and easily access by users at large.

Keywords : Islamic match, decision support system, SAW, web

Page 4: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN BERBASIS WEB UNTUK …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_09.11.2668.pdf · dengan tukar menukar biodata antara lelaki dan perempuan yang didampingi

1

1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Selama ini perjodohan islami dilakukan dengan cara ta’aruf yaitu proses

perkenalan yang dimaksudkan untuk menikah. Pada umumnya, ta’aruf dilaksanakan

dengan tukar menukar biodata antara lelaki dan perempuan yang didampingi oleh

perantara misalnya orang tua, keluarga dekat, teman, guru mengaji atau biro jodoh.

Berkat kemajuan teknologi saat ini, ta’aruf bisa dilakukan di dunia maya sehingga lebih

memudahkan orang untuk mencari jodoh. Dari analisa permasalahan tersebut penulis

mencoba merancang sebuah web sistem pendukung keputusan yang diharapkan dapat

membantu dalam pemilihan jodoh sesuai syar’i yang bisa dilakukan dengan pengisian

biodata secara online kemudian pencocokan kriteria pasangan dengan lebih cepat.

Penulis mencoba melakukan pendekatan dalam pencarian jodoh dengan menggunakan

metode SAW (Simple Additive Weighting) karena dapat menentukan nilai bobot untuk

setiap atribut, kemudian dilanjutkan dengan proses perankingan yang akan menyeleksi

alternatif terbaik dari sejumlah alternatif, dalam hal ini alternatif yang dimaksud adalah

calon pasangan dari kriteria-kriteria yang ditentukan. Dengan metode perangkingan

tersebut, diharapkan penilaian akan lebih tepat karena didasarkan pada nilai kriteria dan

bobot yang sudah ditentukan sehingga akan mendapatkan hasil yang lebih akurat

terhadap siapa yang akan menjadi calon pasangan yang terbaik.

2. LANDASAN TEORI

2.1 Sistem Pendukung Keputusan

Sistem Pendukung Keputusan atau Decision Support System (DSS) merupakan

sistem informasi interaktif yang menyediakan informasi pemodelan dan manipulasi data.

Sistem itu digunakan untuk membantu pengambilan keputusan dalam situasi yang

semiterstruktur dan situasi yang tidak terstruktur, dimana tak seorang pun tahu secara

pasti bagaimana keputusannya seharusnya dibuat (Alter, 2002)1.

2.2 Metode Simple Additive Weighting (SAW)

Salah satu metode penyelesaian masalah MADM adalah dengan menggunakan

metode SAW. Metode SAW sering juga dikenal istilah metode penjumlahan terbobot.

Konsep dasar metode SAW adalah mencari penjumlahan terbobot dari rating kinerja

pada setiap alternatif dari semua atribut. Metode SAW membutuhkan proses normalisasi

matriks keputusan (X) ke suatu skala yang dapat diperbandingkan dengan semua rating

alternatif yang ada (Kusumadewi, 2005). Proses normalisasinya adalah sebagai berikut:

1 Ibid. Hal 15.

Page 5: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN BERBASIS WEB UNTUK …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_09.11.2668.pdf · dengan tukar menukar biodata antara lelaki dan perempuan yang didampingi

2

Gambar 2.1 Rumus Normalisasi Matriks Keputusan

dimana rij adalah rating kinerja ternormalisasi dari alternatif Ai pada atribut Cj; i=1,2,...,m

dan j=1,2,...,n. Nilai preferensi untuk setiap alternatif (Vi) diberikan sebagai:

Gambar 2.2 Rumus Mencari Nilai Preferensi

Keterangan:

Vi = Nilai preferensi

wj = bobot rangking

rij = rating kinerja ternormalisasi

Nilai Vi yang lebih besar mengindikasikan bahwa alternatif Ai lebih terpilih.

2.3 Ta’aruf

2Taaruf berasal dari bahasa Arab, yang artinya saling mengenal. Berkenalan bisa

dengan siapa saja, laki-laki atau perempuan. Makna taaruf menjadi lebih spesifik ketika

ditujukan untuk kamu-kamu yang sedang mencari jodoh, tanpa melalui proses pacaran.

Taaruf diartikan sebagai berkenalan dalam rangka mengetahui lebih dalam tentang calon

suami atau istri. Atau untuk lebih jelasnya lagi, taaruf adalah proses pendekatan antara

laki-laki dan perempuan yang akan menikah (pra khitbah atau lamaran). Jadi, makna

taaruf secara luas adalah berkenalan, sedangkan makna sempitnya adalah berkenalan

yang dimaksudkan untuk menikah.

3. ANALISIS

3.1 Analisis Model

Kebutuhan informasi merupakan kebutuhan yang ada pada sistem dan informasi

yang dihasilkan oleh sistem.

2Leyla Hana, Taaruf Proses Perjodohan Sesuai Syari Islam, PT.Elex Media Komputindo, Jakarta,

2012, hal 3

(cost) biayaatribut adalah j jika

(benefit) keuntunganatribut adalah j

ij

iji

iji

ij

ij

x

xMin

jikaxMax

x

r

n

j

ijji rwV1

Page 6: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN BERBASIS WEB UNTUK …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_09.11.2668.pdf · dengan tukar menukar biodata antara lelaki dan perempuan yang didampingi

3

Adapun yang menjadi kebutuhan dalam sistem pendukung keputusan pemilihan jodoh

Islami ini adalah :

a. Kriteria yang dibutuhkan

Tabel 3.1 Tabel Kriteria dan Bobot Kriteria

No Kriteria Bobot (%)

1 Agama 50

2 Harta 10

3 Keturunan 10

4 Fisik 10

5 Pendidikan Sosial/Kemasyarakatan 10

6 Status Pernikahan 10

Total 100

Tiap kriteria diatas masing-masing memiliki sub kriteria yang berupa pertanyaan

yang nanti akan dijawab oleh user kemudian dihitung bobotnya. Berikut ini

adalah tabel penjabaran sub kriteria dari kriteria utama di atas:

Tabel 3.2 Kriteria Agama

No Pertanyaan Bobot (%) Jawaban Nilai

1 Sholat 5 waktu 20

Rutin 10

Kadang-kadang 5

Tidak Pernah 0

2 Sholat Sunnah 10

Rutin 10

Kadang-kadang 5

Tidak Pernah 0

3 Sholat Malam 10

Rutin 10

Kadang-kadang 5

Tidak Pernah 0

4 Tilawah Al-Qur'an 10

Setiap Hari 10

Kadang-kadang 5

Tidak Pernah 0

5 Puasa Wajib 20

Rutin 10

Kadang-kadang 5

Tidak Pernah 0

6 Puasa Sunnah 10 Rutin 10

Kadang-kadang 5

Page 7: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN BERBASIS WEB UNTUK …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_09.11.2668.pdf · dengan tukar menukar biodata antara lelaki dan perempuan yang didampingi

4

Tidak Pernah 0

7 Aktif dalam

Dakwah 10

Aktif 10

Kadang-kadang 5

Tidak Pernah 0

8

Peran di

Organisasi

Dakwah

10

Ketua 10

Pengurus 7.5

Anggota 5

Tidak Mengikuti 0

Total bobot subkriteria 100

Tabel 3.3 Kriteria Harta

No Pertanyaan

Bobot

(%) Jawaban Nilai

1 Pekerjaan 30

PNS/Wiraswasta/Swasta 10

Serabutan 5

Belum bekerja 0

2 Penghasilan per

bulan 40

>Rp 100.000.000,00 10

Rp 50.000.000,00 - Rp

100.000.000,00 8

Rp 10.000.000,00 - Rp

50.000.000,00 6

Rp 1.000.000,00 - Rp 10.000.000,00 4

Rp 100.000,00 - Rp 1.000.000,00 2

Tidak punya penghasilan 0

3 Tempat Tinggal 30

Rumah Milik Sendiri 10

Rumah Kontrak/Sewa 5

Rumah Orang Tua/Tidak Punya 0

Total Bobot Subkriteria 100

Tabel 3.4 Kriteria Keturunan

No Pertanyaan Bobot (%) Jawaban Nilai

1 Status dalam Keluarga 25

Anak Kandung 10

Anak Tiri 5

Anak Angkat 0

2 Dibesarkan oleh/di 25 Orang Tua Kandung 10

Page 8: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN BERBASIS WEB UNTUK …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_09.11.2668.pdf · dengan tukar menukar biodata antara lelaki dan perempuan yang didampingi

5

Orangtua Angkat/Wali 5

Panti Asuhan 0

3 Keberadaaan

Orang Tua 25

Lengkap 10

Hanya Ayah/Ibu 5

Yatim Piatu 0

4 Kondisi

Keluarga(Orangtua) 25

Harmonis 10

Single Parent 5

Bercerai/Broken Home 0

Total Bobot Subkriteria 100

Tabel 3.5 Tabel Kriteria Fisik

No Pertanyaan Bobot (%) Jawaban Nilai

1 Penyakit yang Diderita 50

Tidak Ada 10

Ringan 5

Berat/Akut 0

2 Cacat Fisik 50

Tidak Ada 10

Ringan 5

Ada 0

Total Bobot Subkriteria 100

Tabel 3.6 Kriteria Pendidikan Sosial/Kemasyarakatan

No Pertanyaan Bobot (%) Jawaban Nilai

1 Pendidikan Formal Terakhir 25

S3 10

S2 8.75

S1 7.5

D3 6.25

SMA/SMK 5

SMP 3.75

SD 2.5

TK 1.25

Tidak Sekolah 0

2 Pendidikan Informal 25 Ada 10

Tidak Ada 0

3 Kegiatan Organisasi

Kemasyarakatan 25

Mengikuti 10

Tidak Mengikuti 0

Page 9: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN BERBASIS WEB UNTUK …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_09.11.2668.pdf · dengan tukar menukar biodata antara lelaki dan perempuan yang didampingi

6

4 Peran di Organisasi

Kemasyaratan 25

Pengurus 10

Anggota 5

Tidak Mengikuti 0

Total Bobot Subkriteria 100

Tabel 3.7 Kriteria Status Pernikahan

No Pertanyaan Bobot (%) Jawaban Nilai

1 Status Pernikahan 100

Perjaka 10

Gadis 10

Duda 0

Janda 0

Total Bobot Subkriteria 100

b. Perhitungan manual berdasarkan contoh kasus

Ada seorang user (laki-laki) yang akan mencari jodoh, misalnya dia

mendapatkan 3 alternatif/pilihan calon pasangan (perempuan) dengan kriteria

sebagai berikut dengan bobot default (bobot yang ditetapkan sistem) :

Tabel 3.8 Data User Perempuan

No Pertanyaan P1 P2 P3

1 Sholat 5 waktu Rutin Kadang-kadang Rutin

2 Sholat Sunnah Kadang-kadang Tidak Pernah Rutin

3 Sholat Malam Kadang-kadang Tidak Pernah Kadang-kadang

4 Tilawah Al-Qur’an Kadang-kadang Kadang-kadang Kadang-kadang

5 Puasa Wajib Rutin Rutin Rutin

6 Puasa Sunnah Kadang-kadang Tidak Pernah Kadang-kadang

7 Aktif dalam Dakwah Kadang-kadang Tidak Pernah Rutin

8 Peran di Organisasi

Dakwah

Anggota Tidak Mengikuti Pengurus

9 Pekerjaan Serabutan PNS/Wiraswasta/

Swasta

Serabutan

10 Penghasilan per Bulan Rp 100.000,00 –

Rp 1.000.000,00

Rp 1.000.000,00

– Rp

10.000.000,00

Rp 100.000,00

– Rp

1.000.000,00

11 Tempat Tinggal Rumah Orangtua Rumah Orangtua Rumah Milik

Page 10: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN BERBASIS WEB UNTUK …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_09.11.2668.pdf · dengan tukar menukar biodata antara lelaki dan perempuan yang didampingi

7

Sendiri

12 Status dalam Keluarga Anak Kandung Anak Kandung Anak Kandung

13 Dibesarkan oleh Orangtua

Kandung

Orangtua

Kandung

Orangtua

Kandung

14 Keberadaan Orangtua Hanya Ayah/Ibu Lengkap Hanya Ayah/Ibu

15 Kondisi Keluarga

(Orangtua)

Single Parent Harmonis Single Parent

16 Penyakit yang Diderita Tidak Ada Tidak Ada Tidak Ada

17 Cacat Fisik Tidak Ada Ada Ada

18 Pendidikan Formal

Terakhir

SMA/SMK S1 SMA/SMK

19 Pendidikan Informal Ada Tidak Ada Tidak Ada

20 Kegiatan Organisasi

Kemasyarakatan

Mengikuti Tidak Mengikuti Mengikuti

21 Peran di Organisasi

Kemasyarakatan

Anggota Tidak Mengikuti Pengurus

22 Status Pernikahan Gadis Gadis Janda

Total bobot user

Berdasarkan data calon diatas dapat dibentuk matriks keputusan X yang telah

dikonversikan dengan bilangan fuzzy, sebagai berikut :

Tabel 3.9 Rating Kecocokan dari Setiap Alternatif Pada Setiap Kriteria

Alternatif Kriteria

C1 C2 C3 C4 C5 C6 C7 C8 C9 C10 C11 C12 C13 C14 C15 C16 C17 C18 C19 C20 C21 C22

A1 10 5 5 5 10 5 5 5 5 2 0 10 10 5 5 10 10 5 10 10 5 10

A2 5 0 0 5 10 0 0 0 10 4 0 10 10 10 5 10 5 7.5 0 0 0 10

A3 10 10 5 5 10 5 10 7.5 5 2 10 10 10 5 5 10 5 5 0 10 10 0

Keterangan :

A = alternatif calon pasangan

C = kriteria

Semua kriteria merupakan kriteria benefit

Page 11: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN BERBASIS WEB UNTUK …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_09.11.2668.pdf · dengan tukar menukar biodata antara lelaki dan perempuan yang didampingi

8

Membuat matriks keputusan X, dibuat dari tabel kecocokan sebagai berikut:

{

}

Pengambil keputusan memberikan bobot berdasarkan tingkat kepentingan

masing-masing kriteria yang dibutuhkan. Nilai W didapat dari bobot kriteria (%) dikalikan

dengan bobot pertanyaan (%), sehingga didapat vektor bobot sebagai berikut :

Vektor bobot :

W = [0.1, 0.05, 0.05, 0.05, 0.1, 0.05, 0.05, 0.05, 0.03, 0.04, 0.03, 0.025, 0.025, 0.025,

0.025, 0.05, 0.05, 0.025, 0.025, 0.025, 0.025, 0.1]

Pertama, dilakukan normalisasis matriks X untuk menghitung nilai masing-

masing kriteria berdasarkan kriteria diasumsikan sebagai kriteria keuntungan sebagai

berikut :

A1)

( )

( )

( )

( )

( )

( )

( )

( )

( )

( )

( )

( )

( )

Page 12: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN BERBASIS WEB UNTUK …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_09.11.2668.pdf · dengan tukar menukar biodata antara lelaki dan perempuan yang didampingi

9

( )

( )

( )

( )

( )

( )

( )

( )

( )

A2)

( )

( )

( )

( )

( )

( )

( )

( )

( )

( )

( )

Page 13: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN BERBASIS WEB UNTUK …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_09.11.2668.pdf · dengan tukar menukar biodata antara lelaki dan perempuan yang didampingi

10

( )

( )

( )

( )

( )

( )

( )

( )

( )

( )

( )

A3.)

( )

( )

( )

( )

( )

( )

( )

( )

( )

Page 14: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN BERBASIS WEB UNTUK …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_09.11.2668.pdf · dengan tukar menukar biodata antara lelaki dan perempuan yang didampingi

11

( )

( )

( )

( )

( )

( )

( )

( )

( )

( )

( )

( )

( )

Kedua, membuat normalisasi matriks R yang diperoleh dari hasil normalisasi

matriks X sebagai berikut :

{

}

Selanjutnya akan dibuat perkalian matriks W * R dan penjumlahan hasil perkalian untuk

memperoleh alternatif terbaik dengan melakukan perangkingan nilai terbesar sebagai

berikut :

V1= (0.1)(1)+(0.05)(0.5)+(0.05)(1)+(0.05)(1)+(0.1)(1)+(0.05)(1)+(0.05)(0.5)+(0.05)(0.67)

+(0.03)(0.5)+(0.04)(0.5)+(0.03)(0)+(0.025)(1)+(0.025)(1)+(0.025)(0.5)+(0.025)(1)+

(0.05)(1)+(0.05)(1)+(0.025)(0.67)+(0.025)(1)+(0.025)(1) +(0.025)(0.5)+(0.1)(1)

= 0.83525

V2 = (0.1)(0.5)+(0.05)(0)+(0.05)(0)+(0.05)(1)+(0.1)(1)+(0.05)(0)+(0.05)(0)+(0.05)(0)+

Page 15: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN BERBASIS WEB UNTUK …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_09.11.2668.pdf · dengan tukar menukar biodata antara lelaki dan perempuan yang didampingi

12

0.03)(1)+(0.04)(1)+(0.03)(0)+(0.025)(1)+(0.025)(1)+(0.025)(1)+(0.025)(1)+

(0.05)(1)+(0.05)(0.5)+(0.025)(1)+(0.025)(0)+(0.025)(0)+(0.025)(0)+(0.1)(1)

= 0.57

V3= (0.1)(1)+(0.05)(1)+(0.05)(1)+(0.05)(1)+(0.1)(1)+(0.05)(1)+(0.05)(1)+(0.05)(1)

+(0.03)(0.5)+(0.04)(0.5)+(0.03)(1)+(0.025)(1)+(0.025)(1)+(0.025)(0.5)+(0.025)(1)

+(0.05)(1)+(0.05)(0.5)+(0.025)(0.67)+(0.025)(0)+(0.025)(1)+(0.025)(1)+(0.1)(0)

= 0.79425

Hasil perangkingan diperoleh : V1 = 0.83525, V2 = 0.57 dan V3 = 0.79425. Nilai terbesar

ada pada V1, dengan demikian alternatif A1 (Calon 1) adalah alternatif yang terpilih

sebagai alternatif terbaik.

4. IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN

4.1 Implementasi Sistem

Implementasi sistem merupakan tahap meletakkan sistem yang baru

dikembangkan supaya nantinya sistem tersebut siap untuk dioperasikan sesuai dengan

yang diharapkan.

4.2 Pengujian Program

Kesalahan program yang mungkin terjadi diklasifikasikan menjadi 3 yaitu:

1. Kesalahan Penulisan (syntax error)

Syntax error adalah kesalahan didalam penulisan source program yang

tidak sesuai dengan yang diisyaratkan. Kesalahan mudah ditemui dan diperbaiki

karena tampilan pada website akan memberitahukan kesalahan. Uji coba syntax

error dalam sistem pendukung keputusan penentuan jodoh Islami ini bisa

dilakukan misal pada header halaman administrator, seperti pada potongan script

di bawah ini:

Gambar 4.1 Contoh Script Program yang Salah

Page 16: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN BERBASIS WEB UNTUK …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_09.11.2668.pdf · dengan tukar menukar biodata antara lelaki dan perempuan yang didampingi

13

.Dengan potongan. script seperti di atas, apabila admin hendak

mengakses halaman utama administrator, maka akan ada syntax error yang

muncul di halaman utama administrator seperti pada gambar berikut :

Gambar 4.2 Syntax Error pada Halaman Utama Administrator

Dengan membaca syntax error di atas maka dapat di teliti pada ke 51 file

header.php di folder admin. Maka dapat dilihat sebuah kesalahan penulisan pada

gambar 4.1 sebelumnya karena tidak adanya tanda titik koma (;) di akhir baris ke

50.

Setelah ditambah tanda titik koma (;) pada akhir baris ke 50, maka

tampilan halaman utama administrator berubah menjadi tampilan halaman

dashboard.

Gambar 4.3 Tampilan Halaman Dashboard

2. Kesalahan Sewaktu Proses (run time error)

Run time error adalah kesalahan sewaktu program dijalankan, hal ini

terjadi ketika kode program melakukan sesuatu yang tidak dimungkinkan.

Kesalahan ini akan menyebabkan proses program berhenti sebelum selesai pada

saatnya. Pengujian runtime error berguna untuk mengecek kesalahan –

kesalahan yang terjadi terkait dengan validasi – validasi pengisian form atau

penginputan data yang diisikan sesuai dengan kebutuhan web. Contoh runtime

error pada program ini yaitu pada saat user melakukan login. Apabila username

Page 17: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN BERBASIS WEB UNTUK …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_09.11.2668.pdf · dengan tukar menukar biodata antara lelaki dan perempuan yang didampingi

14

dan password yang dimasukkannya benar, maka user akan masuk ke halaman

profilnya. Namun apabila salah maka akan tampil halaman seperti berikut :

Gambar 4.4 Tampilan Halaman Invalid Login

3. Kesalahan Logika (logical error)

Kesalahan logika yaitu kesalahan yang terjadi pada logika program.

Kesalahan seperti ini sulit ditemukan, karena tidak ada pemberitahuan mengenai

kesalahannya dan tetap akan didapatkan hasil dari proses program, tetapi

hasilnya salah. Cara mencari kesalahan logika dapat dilakukan dengan tes data,

yaitu dengan menjalankan program dengan menggunakan data tertentu dan

membandingkan hasil pengolahannya dengan hasil yang sudah diketahui. Bila

hasilnya beda, berarti mengalami kesalahan dan harus dilacak serta ditemukan

sebab-sebab kesalahan. Kesalahan logika pada sistem pendukung keputusan

pemilihan jodoh Islami ini akan di ambil contoh dari hasil proses perhitungan

SAW manual pada contoh kasus pada analisis sebelumnya dengan hasil

perhitungan SAW oleh sistem. Setelah dilakukan perhitungan manual SAW

ketika ada user laki-laki yang akan mencari jodoh, kemudian dia dihadapkan

pada 3 pilihan perempuan, maka dari ketiga calon yang diperolehnya masing-

masing telah diketahui total poin dan sudah diurutkan dari poin tertinggi hingga

terendah. Dibandingkan dengan perhitungan manual dan sistem (pada web)

dengan contoh kasus tersebut maka hasilnya adalah sama karena baik dari

urutan calon dengan poin tertinggi hingga terendah maupun total poin setelah

dihitung adalah sama. Dengan demikian tidak terjadi kesalahan logika pada

sistem ini seperti yang terlihat pada hasil keputusan pemilihan jodoh berikut ini :

Page 18: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN BERBASIS WEB UNTUK …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_09.11.2668.pdf · dengan tukar menukar biodata antara lelaki dan perempuan yang didampingi

15

Gambar 4.5 Hasil Pencarian Pasangan Terbaik dengan Metode SAW

5. PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Setelah melalui beberapa tahapan dalam merancang sebuah web sistem

pendukung keputusan dengan menggunakan metode SAW (Simple Additive Weighting)

ini dapat disimpulkan :

1. Sistem Pendukung Keputusan Berbasis Web Untuk Pemilihan Jodoh Islami

ini dibuat melalui tahap analisis sistem yaitu dengan menggunakan analisis

kebutuhan sistem dan analisis kelayakan sistem, setelah itu tahap

perancangan mulai dari rancangan konsep sistem, rancangan desain sistem,

kemudian tahap produksi sistem dengan dirancang melalui aplikasi

Macromedia Dreamweaver 8 sebagai web editor dan XAMPP 1.8.3 sebagai

web server dan metode SAW untuk melakukan perhitungan dan alur logika.

2. Situs pencarian jodoh Islami ini berbeda dari situs pencarian jodoh lainnya,

karena situs ini memberikan kemudahan pada user untuk dapat mencari

jodoh dengan memilih calon pasangan terbaik dari sejumlah alternatif yang

ada berdasarkan dengan poin tertinggi pasangan dari penilaian/pembobotan

kriteria yang diinginkan.

3. Setelah dilakukan perbandingan anatara perhitungan manual dengan

perhitungan sistem maka hasil yang diperoleh adalah sama.

5.2 Saran

Setelah menyelesaikan skripsi ini ada beberapa saran yang harus disampaikan

sebagai masukan agar dapat dikembangkan lebih lanjut, yaitu sebagai berikut:

Page 19: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN BERBASIS WEB UNTUK …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_09.11.2668.pdf · dengan tukar menukar biodata antara lelaki dan perempuan yang didampingi

16

1. Untuk saat ini belum ada fitur pengaturan privasi bagi masing masing user

dalam mengatur visibilitas profil mereka, sehingga untuk kedepannya dapat

ditambahkan fitur tersebut.

2. Pada kriteria fisik dapat ditambahkan subkriteria yang lebih banyak dan lebih

detail lagi agar user dapat mendapatkan calon pasangan yang fisiknya

sesuai dengan yang diinginkan.

3. Untuk perkembangan lebih lanjut lagi dapat ditambahkan fitur agar user

dapat memilih beberapa calon tertentu untuk dibandingkan bobotnya dan

dicari calon terbaik dari calon-calon pilihannya tersebut.

4. Agar situs ini lebih cepat dikenal, maka sebaiknya sistem ini memiliki fitur

undang teman untuk bergabung melalui email.

DAFTAR PUSTAKA

Hana, Leyla. 2012. Taaruf Proses Perjodohan Islami. Jakarta : PT.Elex Media Komputindo.

Kusrini. 2007. Konsep Dan Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan. Yogyakarta : Andi

Offset. Kusumadewi, Sri., Hartati, S., Harjoko, A., dan Wardoyo, R. (2006). Fuzzy Multi-Attribute

Decision Making (FUZZY MADM). Yogyakarta: Graha Ilmu. Turban , Efraim & Aronson, Jay E. 2001. Decision Support Systems and Intelligent

Systems. 6th edition. Prentice Hall: Upper Saddle River, NJ.