SISTEM PENDIDIDKAN BB02.docx

download SISTEM PENDIDIDKAN BB02.docx

of 37

Transcript of SISTEM PENDIDIDKAN BB02.docx

Tantangan Sistem Pendidikan-Kemampuan untuk mengetahui pola perubahan dan kecenderungan yang sedang berjalan-Kemampuan untuk menyusun gambar tentang dampak yang akan ditimbulkan oleh kecenderungan yang sedang berjalan tadi-Kemampuan untuk menyusun program penyesuaian diri yang akan ditempuhnya dalam jangka waktu tertentu, misal dalam jangka waktu tertentuPendidikan sebagai sistem.slide7.Perkembangan Teori SistemPendidikan sebagai sistem.slide8

Generasi pertama, yang memahami sistem sebagai sekedar keseluruhan dan bagian (the whole and part), teori yang paling tua

Generasi kedua, sistem dipahami sekedar kaitan antara sistem itu sendiri dengan lingkungan (system and enviroment).

Generasi ketiga, sistem dipahami sebagai identity and diference, sistem itu tidak pasif melainkan pro aktif pada lingkungan

PENDIDIKAN SEBAGAI SISTEM

PENDIDIKAN SEBAGAI SISTEM A.Pengertian Sistem Banyak definisi yang digunakan untuk menjelaskan arti katasistem diataranya sebagai berikut: 1.Sistem adalah suatu kebetulan keseluruhan yang kompleks atau terorganisir, suatu himpunan atau panduan hal-hal atau bagian-bagian yang membentuk suatu kebulatan atau keseluruhan yang kompleks atau utuh. 2.Sistem merupakan himpunan komponen yang saling berkaitan yang bersama-sama berfungsi untuk mencapai suatu tujuan. 3.Sistem merupakan suatu himpunan komponen atau subsistem yang terorganisasikan dna berkaitan sesuai rencana untuk mencapai suatu tujuan tertentu. B.Pengertian PendidikanPendidikan Berasal dari kata Pedagogi, yaitu dari kata paid artinya anak dan agogos artinya membimbing. Itulah sebabnya istilahpedagogi dapat diartikan sebagai ilmu dan seni mengajar anak.. Pendidikan adalah suatu proses yang dilakukan secara sadar atau disengaja guna untuk menambah pengetahuan, wawasan serta pengalaman untuk menentukan tujuan hidup sehingga bisa memiliki pandangan yang luas untuk kearah depan lebih baik dan dengan pendidikan itu sendiri dapat menciptakan orang- orang berkwalitas. Pendidikan juga merupakan suatu usaha untuk mengembangkan intelektualitas supaya cepat dan tepat dalam mencerna semua gejala yang ada. C.Sistem Pendidikan Pendidikan sebagai salah satu sistem tersendiri dari sejumlah komponen yang saling berhubungan. model sistem terbuka. Disebut terbuka karena menggambarkan model sistem pada umumnya yang berlaku atau terdapat pada berbagai bidang, termasuk bidang pendidikan. Dalam bidang pendidikan: 1.Sisterm baru merupakan masukan mentah (raw input) yang akan diproses menjadi tamatan (output) 2.Guru dan tenaga non guru, administrasi, sekolah, kurikulum, anggaran pendidikan, sarana dan prasarana merupakan instrumental (instrumental input) yang memungkinkan dilaksanakannya pemrosesan masukan mentah menjadi tamatan. 3.Corak budaya dan kondisi ekonomi masyarakat sekitar, kependudukan, politik, dan keamanan Negara merupakan factor lingkugan atau masukan lingkugan (environmental input) D.Ruang Lingkup dan Hubungan dengan Sistem yang lain Faktor ekonomi, politik, sosial budaya termasuk lingkungan dari sistem pendidikan. Pada bagian komponen dapat dilihat sistem yang berdiri sendiri sederajat dengan sistem pendidikan. Sebab Suatu komponen tersebut terlihat secara tersendiri dan nyata terdiri dari sejumlah sub-sub sistem. Jadi sistem pendidikan terdapat dalam ruang lingkup makro. E.Pemecahan masalah Pendidikan secara Sistematika Perubahan memandang status dari komponen menjadi suatu sistem atau sebaliknya menjadi suatu komponen dari sistem yang lebih besar, tidak lain dari pada perubahan cara pandang ruang lingkup suatu sistem atau dengan kata lain ruang lingkup suatu permasalahan. Jika sebuah komponen dikaji secara tersendiri dengan maksud agar komponen tersebut dapat dianalisis secara mendalam. Secara tersendiri dari pandangan sebagai sebuah sistem sehingga dapat dirinci secara aspek yaitu tujuan evaluasi, jenis evaluasi, struktur, dan seterusnya. Selanjutnya, memandang dari suatu sistem dalam konteks ruang lingkup yang lebih besar (supra sistem) mempunyai manfaat agar kita memandang suatu persoalan. F.Analisis Sistem Dalam Pendidikan Penggunaan analisis sistem dalam pendidikan dimaksudkan untuk memaksimalkan pencapaian tujuan pendidikan dengan cara yang efisien dan efektif. Cara demikian memungkinkan kita untuk terburu-buru dalam menggambil keputusan setelah melihat suatu alternativ sebasai satu-satunya yang dapat dilakukan. Berbagai komponen dalam sistem pendidikan perlu dikenali secara tuntas, agar dapat ditemukan komponen mana yang mengandung kelemahan dan perlu dibenahi serta dikembangkan sehingga dapat berfungsi secara penuh. Jika tujuan sistem tidak tercapai maka dapat diusahakan : 1.Memenuhi komponen yang mengandung kelemahan.

PENDIDIKAN_SEBAGAI_SISTEMmerupakan implikasi kebijakan-kebijakan nasional kedalam kebijakan operasional dalam ruang lingkup budaya dibawah tanggung jawab kakanwil dan depdikbud. Penggelolaan dalam ruang lingkup makro merupakan amplikasi kebijakan-kebijakan pendidikan yang berlangsung dalam lingkungan sekolah maupun kelas , sanggar-sanggar belajar dan satuan-satuan pendidikan lainya dalam masyarakat. Dalam ruang lingkup ini kepala sekolah,guru,tutor dan tenaga-tenaga pendidikan lainnya memegang peranan penting didalam penggelolaan pendidikan untuk penciptakan kualitas proses dan pencapain hasil pendidikan. Misalnya: seorang guru ia wajib menguasai penggelolaan kegiatan belajar mengajar, termasuk didalamnya pengalolaan kelas dan siswa . penggelolaan proses pendidikan yaitu terjadi proses belajar dan pengalaman belajar yang optimal. Sebab perkembangannya tidak laku peserta didik sebai tujuan balajar hanya dimungkinkan oleh adanya pengalama belajar yang optimal. Disini jelas bahwa pendayagunaan teknologi pendidikan memegang peran penting . penggelolaan proses pendidikan harus memperhitungkan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Karena itu setiap guru wajib mengikuti dengan seksama inovasi-inovasi pendidikan terutama diseminasikan secara meluas oleh pemerintah. Faktor-Faktor Utama Dalam Proses Pendidikan yaitu : 1.Subjek yang dibimbing (peserta didik). 2.Orang yang membimbing (pendidik) 3.Interaksi antara peserta didik dengan pendidik (interaksi edukatif) 4.Ke arah mana bimbingan ditujukan (tujuan pendidikan) 5.Kurikulum/materi pendidikan 6.Cara yang digunakan dalam bimbingan (alat dan metode) 7.Tempat dimana peristiwa bimbingan berlangsung (lingkungan pendidikan) 1.Lembaga pendidikan. Dalam Lembaga Pendidikan Terdapat : 1.anak didik(siswa) dan pendidik(guru). Dimana pendidik harus profesional dan mempunyaiintelektual yang baik akan faktor ilmu pun baik,pendidik harus mempunyai keikhlasan menyampaikan ilmu agar ilmu yang di ajarkan bisa bermanfaat dan bisa di serap oleh hati peserta didik karena keikhlasan adalah faktor utama p-enyebab keberhasilan seseorang. Peserta didik membutuhkan mutu pendidikan serta adanya pelayanan yang serius, namun peserta didik mempunyai peran yang sangat penting dalam proses pembentukan kepribadinya sendiri, dimna ia harus serius dalam menerima sesuatu yang disampaikan oleh pendidik (guru). 2.Perubahan tingkah laku sikap seseorang dipengaruhi oleh lingkungan dan Spendewasaan, namun dalam perkembanagnya dibutuhkan bimbingan guru, apabila anak berada dalam lingkungan sekolah, sebab masalah anak didik merupakan wadah kehancuran jika tidak adanya pelayanan yang serius dari penanggung jawab. Bedasarkan masala ini diketahui tiga (3) komponen penanggung jawab pendidikan; Pemerintah Keluarga ( orang tua) Masyarakat ( lingkungan ). Apabila dari ketiga komponen di atas dapat dilaksanakan tugas dan tanggung jawab yang baik maka mutu pendidikan dapat berjalan sesuai harapan.

Komponen Pokok dalam Sistem Pendidikan Pendidikan sebagai sistem.slide13MasukansumberProsesPendidikan(Educational Process)TujuanPendidikan, untukmembimbingaktivitassistemPesertadidik, yang menjalaniprosesbelajarmenjadibidikanutamasistemPengelolaan, untukmengkoordinasikan, mengarahkan, danmengevaluasisistemStrukturdanjadwal, untukmengaturdanmengelompokkanpesertadidikmenuruttujuantertentuIsi, esensidariapayang hendakdipelajariolehpsesertadidikPendidik, yang membantumenetapkanesensidanpersiapanprosesbelajarAlatbantu belajar, Fasilitas, tempatterselenggaranyaprosespendidikanTeknologi, semuateknikyang dipakaidalamkerjasistemPengawasanmutu, peraturanpenerimaanpesertadidiksasaran, pengujian, standar

Sistem pendidikan nasional Presentation Transcript 1. PENGANTAR PENDIDIKAN SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL DISUSUN OLEH: IRMA YUNITA DOSEN:ELDARNI,M,Pd SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN DHARMA BAKTI LUBUK ALUNG 2012 2. A. SistemPpendidikan Nasional UU No. 20 Tahun 2003 B. SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL C. Penyelenggaraan Pendidikan Nasional 3. Sistem Pendidikan Nasional UU No. 20 Tahun 2003 4. A. Latar Belakang Pembaharuan Sistem Pendidikan Nasional pembaharuan system pendidikan nasional dilakukan untuk memperbaharui visi, misi, dan strategi pembangunan pendidikan nasional, yaitu: Visi Pendidikan Nasional : Untuk terwujudnya system pendidikan sebagai pranata social yang kuat dan berwibawa untuk memberdayakan semua warga Negara Indonesia berkembang menjadi manusia yang berkualitas sehingga mampu dan proaktif menjawab tantangan zaman yang selalu berubah. 5. Misi Pedidikan Nasional: 1. Mengupaya perluasan dan pemeratan kesempatan memperoleh pendidikan yang bermutu bagi seluruh rakyat Indonesia. 2. Membantu dan memfasilitasi perkembangan potensi anak bangsa secara utuh sejak usia dini sampai akhir hayat dalam rangka mewujudkan masyarakat belajar. 3. Meningkatkan kwalitas proses pendidikan untuk mengoptimalkan pembentukan kepribadian yang bermoral. 4. Meningkatkan keprofesionalan dan akunbalitas lembaga pendidikan sebagai pusat pembudayaan ilmu berdasarkan standar nasional dan global. 5. Memberdayakan peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan berdasarkan prinsip otonomi dalam konteks Negara kesatuan RI. 6. Strategi P embangunan Pendidikan Nasional Dalam Undang - undang Pelaksanaan pendidikan agama serta akhlak mulia Pengembangan kurikulum berbasis kompetensi Proses pembelajaran yang mendidik dan dialogis Evaluasi, akreditasi, dan sertifikasi pendidikan yang memberdayakan Peningkatan keprofesionalan dan tenaga kependidikan Pembiayaan pendidikan yang sesuai dengan prinsip pemerataan dan berkeadilan 7. Penyelenggaraan pendidikan yang terbuka dan merata Pelaksanaan wajib belajar Pelaksanaan otonomi manajemen pendidikan Pemberdayaan peran masyarakat Pusat pembudayaan dan pembangunan masyarakat Pelaksanaan pengawasan dalam system pendidikan nasional. 8. Sistem Pendidikan Nasional 9. B. Sistem Pendidikan Nasional Sehubungan dengan pendidikan nasional Sunarya W. (1963) merumuskan pendidikan nasional adalah suatu sistem pendidikan yang berlandaskan dan di jiwai oleh suatu falsafah hidup suatu bangsa dan bertujuan mengabdikan pada kepentingan dan cita- cita nasional bangsa dan negara baik jangka pendek maupun jangka panjang. 10. Dalam UUSPN Bab 1 ayat 2 dicantumkan pendidikan nasional adalah pendidikan bangsa yang berdasarkan pancasila dan UU 1945 yang berakar pada nilai nilai agama kebudayaan nasional indonesia dan tanggap terhadap tuntutan perubahan zaman. 11. Pendidikan nasional adalah usaha sadar dan terencana untuk membangun manusia seutuh nya,oleh sebab itu arah dan fungsi utama sistem pendidikan nasional itu adalah mengembangkan manusia,masyarakat dan lingkungannya. demikian pendidikan nasional mempunyai fungsi sebagai alat yang bertujuan untuk mengembangkan pribadi,masyarakat,kebudayaan dan pengembangan bangsa indonesia. 12. Konsep-konsep tentang pendidikan nasional indonesia sbb: pembangunan nasional merupakan supra sistem atau lingkungan dari sistem pendidikan nasional sistem pendidikan nasional merupakan salah satu bagian /sistem dari pembangunan nasional pendidikan nasional merupakan usaha sadar untuk membangun masyarakat pancasila sumber masukan sistem pendidikan nasional indonesia adalah masyarakat dengan ciri-ciri antara lain: 13. lahir melalui perjuangan kemerdekaan melawan penjajah. negara hukum berdasarkan pancasila dan UUD 1945 majemuk dalam suku,agama,budaya,sosial ekonomi,dsb. sedang berkembang menghadapi keterbelakangan,kebodohan,kemiskinan,dll. 14. proses yang di harapkan terjadi dalam sistem pendidikan nasional indonesia adalah proses sosialisasi. hasil yang diharapkan dari sistem pendidikan nasioanal indonesia dewasa ini adalah manusia yang bertakwa terhadap tuhan Y.M.E,cerdas,terampil dan berbudi pekerti. 15. Dalam ketentuan umum UUSPN Bab 1 pasal 3, juga dicantumkan bahwa sistem pendidikan nasional adalah keseluruhan komponen pendidikan yang saling terkait secara terpadu untuk mencapai tujuan pendidikan nasional. Tujuan sistem pendidikan nasional : mencerdaskan kehidupan bangsa,hal ini dapat diartikan bahwa pendidikan bertujuan meningkatkan kualitas kehidupan bangsa,lahir batin,dalam kehidupan perseorangan warganya atau kehidupan kemasyarakatannya. 16. Sistem pendidikan nasional indonesia terdiri dari 3 sub sistem: Sub sistem pendidikan formal, Informal Non formal. Secara kelembagaan sistem pendidikan nasional indonesia dapat dibedakan dalam 2 sub sistem: Pendidikan Sekolah Pendidikan Luar Sekolah 17. Penyelenggaraan Sistem Pendidikan Nasional 18. C. Penyelenggaraan Sistem Pendidikan Nasional Prinsip penyelenggaraan pendidikan di terangkan dalam UUSPN adalah sebagai berikut : o Pendidikan di selenggarakan secara demokratis dan berkeadilan serta tidak diskriminatif dengan menjunjung tinggi hak asasi manusia,nilai keagamaan, nilai kultural dan kemajemukan bangsa. o Pendidikan diselenggarakan sebagai satu kesatuan yang sistematik dengan sistem terbuka. o Pendidikan diselenggarakan sebagai suatu proses pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat. 19. oPendidikan diselenggarakan dengan memberi keteladanan, membangun kemauan dan mengembangkan kreativitas peserta didik dalam proses pembelajaran. o Pendidikan diselenggarakan dengan mengembangkan budaya membaca, menulis dan berhitung bagi segenap warga masyarakat. o Pendidikan diselenggarakan dengan memberdayakan semua komponen masyarakat melalui peran serta dalam penyelenggaraan dan pengendalian mutu layanan pendidikan 20. 1. Satuan Dan Jalur Pendidikan 21. N O ASPEK YANG DIBANDINGKAN JALUR PENDIDIKAN SEKOLAH LUAR SEKOLAH 1 Tempat penyelenggaraan Di sekolah Di luar sekolah 2 sifat Formal Informal (dalam keluarga) Non formal (dalam masyarakat) 3 pola Seragam secara nasional Sanagt beragam (heterogen) sesuai tujuan 4 Jenjang pendidikan Berjenjang dan berkesinambungan Tidak berjenjang dan tidak berkesinambungan 5 Kemampuan yang dikembangkan (overal) Menyeluruh pengetahuan, sikap memberikan keyakinan agama, nilai budaya dan pengetahuan,sikap dan keterampilan Dalam keluarga dan keterampilan norma serta keterampilan dalam masyarakat tergantung tujuan. 6 Penghargaan akhir ijazah Non formal -> sertifikat 22. 2. Kelembagaan Jenjang dan program pendidikan A. Pendidikan Umum 1.Pendidikan Dasar Fungsinya yaitu: Untuk mengembangkan sikap dan kemampuan Untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan dasar yang di perlukan untuk hidup dalam masyarakat Dan untuk mempersiapkan mengikuti pendidikan menengah peserta didik yang memenuhi persyaratan. 23. Berdasarkan PPRI No.27/1990 di jelaskan bahwa sebagai persiapan untuk memasuki pendidikan dasar, diselenggarakan kelompok belajar yang disebut pendidikan prasekolah. Berkenaan dengan penyelenggaraan pendidikan dasar ini, diadakanlah adanya wajib belajar bagi anak usia 7-12 tahun yang pernah dicanangkan oleh Presiden RI pada tanggal 2 Mei 1984. 24. Wajib belajar tersebut kemudian dinyatakan dalam UUSPN yang berbunyi : Warga negara yang berumur 6 tahun berhak mengikuti pendidikan dasar. Warga negara yang berumur 7 tahun, berkewajiban mengikuti pendidikan dasar dan pendidikan yang setara sampai tamat. Dan Peraturan Pemerintah No.28 tahun tentang pendidikan dasar mengatur tentang pelaksanaannya. 25. 2. Pendidikan Menengah Fungsinya untuk : a) Mempersiapkan peserta didik untuk melanjutkan dan meluaskan pendidikan dasar. b) Menyiapkan peserta didik menjadi masyarakat yang memiliki kemampuan yang mengadakan hubungan timbal balik dengan lingkungan sosial, budaya dan alam sekitar. c) Dapat mengembangkan kemampuan lebih lanjut dalam dunia kerja atau pendidikan tinggi. 26. 3. Pendidikan Tinggi Akademik fungsinya yaitu menyelenggarakan pendidikan terapan dalam satu cabang atau sebagian cabang IPTEK atau kesenian tertentu. Politeknik fungsinya yaitu menyelenggarakan pendidikan terapan dalam sejumlah bidang pengetahuan khusus. Sekolah Tinggi fungsinya yaitu menyelenggarakan pendidikan akademik atau profesional dalam satu disiplin ilmu tertentu. 27. Institut fungsinya yaitu terdiri atas sejumlah fakultas yang menyelenggarakan pendidikan akademik atau profesional dalam sekelompok disiplin ilmu. Universitas fungsinya yaitu terdiri dari sejumlah fakultas yang menyelenggrakan pendidikan akademik atau profesional dalam sejumlah disiplin ilmu tertentu. 28. 4. Pendidikan Khusus Pendidikan Luar Biasa untuk peserta didik yang menyandang kelainan fisik/ mental. contoh : Sekolah Dasar Luar Biasa (SDLB) Pendidikan Luar Biasa (PLB) Pendidikan Kedinasan untuk meningkatkan kemampuan dalam pelaksanaan tugas kedinasan bagi pegawai atau calon pegawai suatu departemen pemerintah atau Lembaga pemerintah non departemen, dan dilaksanakan di sekolah kedinasan atau pusat-pusat latihan (PUSDIKLAT) dan lembaga pendidikan yang diselenggarakan baik oleh pemerintah maupun oleh swasta. 29. Pendidikan Khusus Teknis dilaksanakan di pusat-pusat atau lembaga pendidikan khusus yang diselenggarakan baik oleh pemerintah maupun oleh swasta. Pendidikan Khusus Keagamaan untuk mempersiapkan peserta didik untuk dapat melaksanakan peranan yang menuntut penguasaan khusus tentang ajaran agama yang bersangkutan. 30. Dilaksanakan di sekolah-sekolah yang diselenggarakan oleh pemerintah atau pun masyarakat. contoh : Madrasah Ibtidiyah Institut Agama Islam Negri Pendidikan Guru Agama Seminar Biara Sekolah Tinggi Teknologi dan Institut Ilenda Dharma. 31. 3. Hak dan Kewajiban Peserta Didik dan Pendidik Peserta Didik a. Hak dari peserta didik 1) Setiap peserta didik pada setiap satuan pendidikan berhak: Mendapatkan pendidikan agama sesuai dengan agama yang dianutnya dan diajarkan oleh pendidik yang seagama Mendapatkan pelayanan pendidikan sesuai dengan bakat, minat dan kemampuannya Mendapatkan beasiswa bagi yang berprestasi yang orang tuanya tidak mampu membiayai pendidikannya 32. Mendapatkan biaya pendidikan bagi mereka yang orang tuannya tidak mampu membiayai pendidikannya Pindah keprogram pendiikan pada jalur dan satuan pendidikan lain yang setara Menyelesaikan program pendidikan sesuai dengan kecepatan belajar masing masing dan tidak menyimpang dari ketentuan batas waktu yang ditetapkan. 33. 2) Setiap peserta didik berkewajiban: Menjaga norma norma pendidikan untuk menjamin berlangsungnya proses dan keberhasilan pendidikan Ikut menanggung biaya penyelenggaraan pendidikan, kecuali bagi peserta didik yang dibebaskan dari kewajiban tersebut sesuai dengan peraturan perundangan undangan yang berlaku. 3) Warga negara asing dapat menjadi peserta didik pada satuan pendidikan yang diselenggarakan dalam wilayah negara kesatuan republik indonesia 4) Ketentuan mengenai hak dan kewajiban peserta didik sebagaimana dimaksud pada ayat 1,2,3 diatur lebih lanjut dengan peraturan pemerintah. 34. Tenaga Kependidikan Terdiri dari: Pengelola satuan pendidikan Pemilik Pengawas Peneliti dan pengembang di bidang pendidikan Pustakawan Laboran Teknisi sumber belajar 35. Setiap tenaga kependodikan yang bekerja pada satuan pendidikan mempunyai, hak sebagai berikut: o Pendidik dan tenaga kependidikan memiliki hak o Pendidik dan tenaga kependidikan memiliki kewajibaan o Pendidik dan tenaga kependidikan dapat bekerja secara lintas daerah o Pengangkatan, penempatan, dan penyebarab pendidik dan tenaga kependidikan diatur oleh lembaga mengangkatnya berdasarkan kebutuhan pendidikan o Pemerintah dan pemerintah daerah wajib menfasilitasi pendidikan dan tenaga kependidikan. 36. Sumber Daya Kependidikan Pengadaan dan pendayagunaan sumber daya pendidikan dilakukan oleh pemeritah, masyarakat, dan keluarga peserta didik. Pendidik tidak mungkin dapat terselenggarakan dengan baik, bilamana para tenaka kependidikan maupun para peserta didik tidak didukung oleh sumber yang diperlukan untuk menyelenggarakan kegiatan belejar mengajar. Contoh: Perpustakaan Laboratorium 37. Kurikulum Kurikulum disusun untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional dengan mempertimbangkan thap perkembangan peserta didik dan keserasiannya dengan llingkungan, kebutuhan pembangunan nasional, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta kesenian, sesuai dengan jenis dan jenjang masing masing satuan pendidikan. ome Pendidikan Pendidikan Sebagai Sistem Pendidikan Sebagai Sistem Posted by Budi Wahyono on Friday, October 12, 2012 Konsep Pendidikan - Dalam rangka memahami konsep Pendidikan Sebagai Sistem, sebelumnya akan duraikan tentang beberapa definisi pendidikan. Untuk membuat suatu definisi mengenai pendidikan, tidak ada sebuah batasanpun yang dianggap cukup memadai sehingga menjadi jelas arti pendidikan secara lengkap. Perbedaan-perbedaan definisi tentang pendidikan tersebut bisa terjadi karena orientasi, konsep dasar yang digunakan, falsafah yang mendasarinya, maupun aspek yang menjadi tekanan yang digunakan juga berbeda. Pendidikan merupakan sebuah sistem yang teridiri dari banyak komponen yang saling berhubungan dan sangat kompleks namun memiliki tujuan besar yang sama yaitu menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas. Kebutuhan sumber daya manusia yang berkualitas ini menjadi agenda penting dan strategis bagi setiap bangsa dan Negara, karena dengan sumber daya manusia berkualitaslah sebuah Negara mampu untuk bertahan dan beradaptasi dalam setiap perubahan kehidupan serta melanjutkan pembangunan-pembangunan jangka panjang dan penuh ketidakpastian. Penyelenggaraan sistem pendidikan di sebuah negara memiliki perbedaan satu sama lain yang dipengaruhi oleh sistem sosial budaya yang hidup dan berkembang di dalam masyarakat dan negara tersebut. Hal ini menjadi sangat kompleks mengingat sebuah negara memiliki jumlah individu yang sangat banyak dan beragam, sehingga penyelenggaraan pendidikan juga membutuhkan pengelolaan yang sistematis dan sistemik. Pengelolaan yang tidak sederhana tersebut meliputi level instruksional (ruang kelas), level administratif (sekolah), level wilayah, level nasional hingga level global. Keseluruhan level atau tahapan merupakan rangkaian proses yang kompleks namun memiliki tujuan yang sama yaitu mencapai tujuan pendidikan nasional dan hal ini merupakan perwujudan dari sebuah sistem yang berorientasi pada pemecahan masalah secara efektif dan efisien. Pengertian Pendidikan - Pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan perilaku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan dengan menitikberatkan pada pembentukan dan pengembangan kepribadian. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat. Dalam rangka memahami konsep Pendidikan Sebagai Sistem, sebelumnya akan duraikan tentang beberapa definisi pendidikan. Untuk membuat suatu definisi mengenai pendidikan, tidak ada sebuah batasanpun yang dianggap cukup memadai sehingga menjadi jelas arti pendidikan secara lengkap. Perbedaan-perbedaan definisi tentang pendidikan tersebut bisa terjadi karena orientasi, konsep dasar yang digunakan, falsafah yang mendasarinya, maupun aspek yang menjadi tekanan yang digunakan juga berbeda. Beberapa contoh batasan definisi pendidikan yang berbeda berdasarkan fungsinya adalah sebagai berikut : 1. Pendidikan sebagai Proses Transformasi Budaya. Pendidikan diartikan sebagai kegiatan pewarisan budaya dari satu generasi ke generasi berikutnya (Umar Tirtarahardja, 2005). 2. Pendidikan sebagai Proses Pembentukan Pribadi. Pendidikan diartikan sebagai suatu kegiatan yang sistimatis dan sistemik yang terarah kepada terbentuknya kepribadian perserta didik (Umar Tirtarahardja, 2005). 3. Pendidikan sebagai Proses Penyiapan Warga Negara. Dalam hal ini pendidikan dapat diartikan sebagai satu kegiatan yang direncanakan untuk membekali anak didik agar menjadi warga negara yang baik. Baik dalam arti sesuai dengan tujuan pendidikan nasional suatu Negara (Umar Tirtarahardja, 2005). 4. Pendidikan sebagai Penyiapan Tenaga Kerja. Pendidikan dalam artian ini adalah sebagai kegiatan membimbing peserta didik sehingga mereka memiliki bekal dasar untuk bekerja (Umar Tirtarahardja, 2005). 5. Definisi Pendidikan menurut GBHN 1998. GBHN memberikan batasan-batasan tentang Pendidikan Nasional yang berakar pada kebudayaan bangsa dan berdasarkan Pancasila serta Undang-Undang Dasar 1945 dimana batasan tersebut mengarahkan untuk meningkatkan kecerdasan serta harkat dan martabat bangsa, mewujudkan manusia serta masyarakat Indonesia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berkualitas, mandiri sehingga mampu membangun dirinya dan masyarakat sekitarnya, dan dapat memenuhi kebutuhan pembangunan nasional dan bertanggung jawab dalam pembangunan bangsa. Dalam hal ini pendidikan memperhatikan kesatuan aspek jasmani dan rohani, aspek individu dan sosial, aspek kognitif, aspek afektif, aspek psikomotorik, dan aspek hubungan pribadi individu dengan lingkungan sosial maupun alam sekitarnya (Umar Tirtarahardja, 2005). Dari uraian tersebut diatas dapat dilihat bahwa ternyata setiap penyelengaraan pendidikan mempunyai tujuan. Tujuan pendidikan adalah komponen penting dalam sistem pendidikan. Oleh karena itu semua komponen yang terdapat dan mendukung dalam sistem pendidikan diarahkan pada pencapaian tujuan pendidikan. Dalam hal ini nampak bahwa pendidikan itu bersifat normatif, yaitu mengandung norma-norma yang sifatnya memaksa untuk mengarahkan anak didik pada tujuan pendidikan tersebut. Walaupun demikian biasanya norma-norma dalam pendidikan dapat diterima oleh peserta didik agar memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan dengan berbagai cara untuk mempersiapkan masa depan yang baik baginya. 4. Alat alat PendidikanPada dasarnya, yang dinamakan alat Pendidikan sangat luas sekali artinya. Segalaperlengkapan yang dipakai dalam usaha pendidikan disebut alat pendidikan.Dalam konteks perspektif yang lebih dinamis, alat tersebut disamping sebagai perlengkapan,juga merupakan pembantu mempermudah terlaksananya tujuan pendidikan.Alat-alat pendidikan itu sendiri terdiri-dari bermacam-macam, antara lain: hukuman danganjaran, perintah dan larangan, celaan dan pujian, kebiasaan-kebiasaan. Termasuk jugasebagai alat pendidikan antara lain: gedung sekolah, keadaan perlengkapan sekolah, keadaanalat-alat pelajaran, dan fasilitas-fasilitas lainnya.Ditinjau dari segi wujudnya, alat pendidikan dapat berupa:1).Perbuatan pendidik; mencakup nasihat, teladan, larangan, perintah, pujian, teguran,ancaman dan hukuman.2).Benda-benda sebagai alat bantu; seperti meja, kursi, papan tulis, pulpen, penghapus,spidol, buku, peta, OHP, laptop, LCD, dan lain-lain.5. TerdidikMenurut Kamus Besar Bahasa Indonesia : Terdidik adalah individu yangtergantung dari orang lain dalam arti ia benar-benar seorang pribadi yang menentukandiri sendiri tidak dipaksa dari luar dan mempunyai keinginan sendiri.Menurut L.J. Crown Bach kebutuhan terdidik ada 5, yaitu : kebutuhan efeksi,diterima oleh orang tua, diterima oleh kawan sekelompok, independence, dan hargadiri.Menurut Donald dan Doane kebutuhan terdidik dibagi menjadi 14, yaitu :memilih jabatan, bergaul dengan orang lain, filsafat hidup, moral, perkawinan dankeluarga, kesehatan, pemakaian waktu senggang dan rekreasi, keuangan, hubungandengn jenis kelamin, agama, hubungan dengan keluarga, keterampilan sosial, matapelajaran tradisional, dan lapangan minat lain.Sedangkan menurut Abraham Maslow kebutuhan terdidik ada 5, yaitu:kebutuhan biologis/fisik, kebutuhan rasa aman, kebutuhan kasih sayang, kebutuhanrasa harga diri, kebutuhan aktualisasi diri. 6. PendidikPERSYARATAN PENDIDIKA. Persyaratan Jasmaniah Dan KesehatanGuru adalah petugas lapangan dalam pendidikan. Oleh karena itu syaratpertama yang harus dipenuhi oleh seorang guru antara lain Guru tidak boleh mempunyai cacat tubuh yang nyata. Guru harus sehat jasmani (tidak sakit apapun) Guru harus sehat jiwaB. Persyaratan Pengetahuan PendidikanUntuk menjadi seorang guru perlu adanya pendidikan khusus. Adapunpengetahuan pengetahuan yang penting bagi seorang guru antara lain: Pengetahuan tentang pendidikan Pengetahuan psikologi Pengetahuan tentang kurikulum Pengetahuan tentang metode mengajar Pengetahuan tentang dasar dan tujuan pendidikan Pengaetahuan tentang moral, nilai nilaidan norma normaC. Persyaratan KepribadianKepribadian pada dasarnya adalah keseluruhan dari ciri ciri dan tingkah lakudari seseorang. Dalam pembicaraan disini pengertian kepribadian lebihditekankankepada kelakuan, tabiat, sikap dan minat. Kelakuan dan tabiatadalah sesuatu yang berhubungan dengan moral. Dalam kaitannya persyaratanseorang guru. Guru haruslah mempunyai kepribadian yang luhur. Sebab guruadalah sosok yang dijadikan panutan oleh anak didik.D. Persyaatan Persyaratan KhususPersyaratan ini antara lain : Seorang guru harus berjiwa pancasila Menurut uu no. 4 tahun 1950, babx pasal 15 bunyinya : syarat utama untuk menjadi guru, selain ijazah dan syarat syarat mengenai kesehatan jasmani dan rohani, ialah sifat sifat yang perlu untuk dapat memberikanpendidikan dan pengajaran seperti yang dimaksud dalam pasal 3, dan pasal 4,dan pasal 5 dari undang undang ini. Pasal 3 tentang tujuan pendidikan dan pengajaran Pasal 4 tentang dasar dasar pendidikan dan pengajaran Pasal 5 tentang bahasaE. Persyaratan Menurut Ronggo WarsitoMenurut rangga warsita oranmg yang pantas menjadi guru adalah orang yang dari keturunan terhormat orang yang taat beribadah orang yang bermoral tinggi7. Lingkungan PendidikanLingkungan pendidikan merupakan lingkungan tempat berlangsungnya prosespendidikan yang merupakan bagian dari lingkungan sosial. Lingkungan pendidikandibagi menjadi tiga yaitu:1. Lingkungan keluargaKeluarga merupakan lingkungan pendidikan yang pertama dan utama karenamanusia pertama kalinya memperoleh pendidikan di lingkungan ini sebelummengenal lingkungan yang lain. Selain itu manusia mengalami proses pendidikansejak lahir bahkan sejak dalam kandungan. Pendidikan keluarga dapat dibagimenjadi dua yaitu:- pendidikan prenatal (pendidikan dalam kandungan)- pendidikan postnatal (pendidikan setelah lahir)Dasar tanggung jawab keluarga terhadap pendidikan meliputi:- Motivasi cinta kasih yang menjiwai hubungan orangtua dengan anaknya.- Motivasi kewajiban moral orangtua terhadap anak.- Tanggung jawab sosial sebagai bagian dari keluarga.2. Lingkungan sekolahKarena perkembangan peradaban manusia, orang tidak mampu lagi untuk mendidikanaknya. Pada masyarakat yang semakin komplek, anak perlu persiapan khususuntuk mencapai masa dewasa. Persiapan ini perlu waktu, tempat dan proses yang khusus. Dengan demikian orang perlu lembaga tertentu untuk menggantikansebagian fungsinya sebagai pendidik. Lembaga ini disebut sekolah.Dasar tanggung jawab sekolah akan pendidikan meliputi:- tanggung jawab formal kelembagaan- tanggung jawab keilmuan- tanggung jawab fungsional3. Lingkungan masyarakatAda 5 pranata sosial ( social institutions ) yang terdapat di dalam lingkungan sosialyaitu:- pranata pendidikan = bertugas dalam upaya sosialisasi- pranata ekonomi = bertugas mengatur upaya pemenuhan kemakmuran- pranata politik = bertugas menciptakan integritas dan stabilitasmasyarakat- pranata teknologi = bertugas menciptakan teknik untuk mempermudahmanusia- pranata moral dan etika = bertugas mengurusi nilai dan penyikapan dalampergaulan masyarakatHUBUNGAN SEKOLAH DENGAN MASYARAKAT1. Hubungan transaksional antara sekolah dengan masyarakat* Sekolah sebagai partner masyarakat dalam melakukan fungsi pendidikan.* Sekolah sebagai produsen yang melayani pesanan-pesanan pendidikan darimasyarakat.Caranya:- aktivitas kurikuler para siswa (mengumpulkan bahan pengajaran dari masyarakat,kegiatan pengabdian pada masyarakat, magang, dsb)- aktivitas para guru (kunjungan ke rumah siswa, dll)- kegiatan ekstrakurikuler (melakukan kegiatan ekstrakurikuler dengan melibatkanmasyarakat)- kunjungan orangtua/anggota masyarakat ke sekolah (saat kenaikan kelas, ultahsekolah, dsb)- melalui media massa (publikasi mengenai kegiatan sekolah lewat televisi, dsb)2. Hubungan transmisif dan transformasif Hubungan transmisif terjadi manakala sekolah berperan sebagai pewarisankebudayaan. Hubungan transformasif terjadi manakala sekolah berperan sebagaiagen pembaharu dalam kebudayaan masyarakat.- Reproduksi budaya: Siswa diajarkan untuk menggali unsur-unsur budaya yang telah ada dalammasyarakatnya.- Difusi kebudayaan : Siswa diajarkan agar dapat menyebarluaskan unsur-unsur yang dinilai positif danbelum berkembang dalam masyarakatnya.- Berpikir kreatif : Berpikir alternatif, berani tampil beda.