Sistem Pencernaan Burung Merpati

3
Sistem Pencernaan Burung Merpati (Columba livia) Sistem pencernaan makanan pada burung merpati terdiri atas rongga mulut, esophagus, tembolok, lambung, usus, cecae dan berakhir di kloaka. Rongga mulut tempat kuncup perasa , reseptor tekanan, dan lidah yang juga khusus. Kuncup perasa terletak pada palate yang lunak  berfungsi untuk membantu memilih makanan. Pada rongga mulut terdapat 3 set kelenjar ludah dan yang berukuran lebih kecil berfungsi untuk melumasi makanan sehingga makanan mudah  bergerak menuju esophagus. Lidah berfungsi untuk mengumpulkan dan menelan makanan. Bagian sensitiv dari lidah burung khususnya di ujung lidah karena terdapat kospuskula sensori taktil. Struktur lidah burung biasanya bukan tersusun oleh otot sehingga yang menggerakkan adalah apparatus hoid. Burung tidak memiliki gigi sehingga makanan akan ditelan dalam kondisi utuh tanpa dipotong dalam mulut terlebih dahulu (Rahayu, 2005). Dinding esophagus berstruktur otot dan pada permukaan sebelah dalam dilapisi oleh sel- sel kelenjar mukosa. Pada merpati, esophagusnya menghasilkan cairan nutrisi untuk anaknya yang disebut “pigeon milk”. Esophagus burung merpati betina dapat dibusungkan untuk dipertotonkan dan untuk menghasilkan suara bergema. Makanan dari esophagus akan menuju ke lambung kelenjar kemudian ke lambung pengunyah, selanjutnya menuju ke usus, dan akhirnya keluar melalui kloaka dalam bentuk feses (Rahayu, 2005). Tembolok merupakan perluasan dari esofagus dan dijumpai pada beberapa burung. Fungsi tembolok adalah untuk menyimpan makanan dan mengatur aliran makanan menuju ke saluran pencernaan makanan. Tembolok burung merpati berbentuk sebuah kantong. Burung merpati memiliki dua lambung meliputi lambung anterior yang bersifat glandular dan disebut dengan proventrikulus, sedangkan lambung posterior bersifat muskular dan disebut dengan ventrikulus (atau gizzard : empedal). Dinding proventrikulus mensekresikan asam lambung (pH 0,2 sampai dengan 1,2) sehingga membuat kondisi lingkungan yang sesuai untuk proses  pencernaan. Fungsi empedal burung analog dengan fungsi geraham pada hewan mamalia. Bentuk empedal tersebut besar, kuat, berstruktur muskular, dan tampak seperti lensa bikonveks, serta biasanya digunakan untuk menggiling dan mencerna makanan yang bersifat keras. Empedal dari burung-burung pemakan biji seperti burung merpati berukuran besar dan memiliki lapisan otot yang sangat kuat (Rahayu, 2005). Permukaan dalam dari empedal dilapisi dengan lapisan keratin yang cukup kuat berupa  permukaan berlipat-lipat kasar yang beralur. Pada beberapa burung kelompok merpati,  permukaan dalam proventrikulus membentuk tonjolan seperti gigi. Di dalam empedal juga mengandung sejumlah kerikil atau batu yang berguna untuk menggiling makanan. Ukuran  partikel-partikel kerikil berhubungan dengan kekasaran makanannya. Pada burung pemakan biji seperti burung merpati ususnya lebih panjang dibandingkan burung pemakan daging. Histologi dan pola relief pada permukaan usus juga bervariasi sesuai dengan jenis makanan burung. Pada usus burung dikenal bagian yang disebut cecae, berupa kantung dan berfungsi membantu mencerna makanan yang berupa tanaman (Rahayu, 2005).

description

ornitho

Transcript of Sistem Pencernaan Burung Merpati

Sistem Pencernaan Burung Merpati (Columba livia)Sistem pencernaan makanan pada burung merpati terdiri atas rongga mulut, esophagus, tembolok, lambung, usus, cecae dan berakhir di kloaka. Rongga mulut tempat kuncup perasa , reseptor tekanan, dan lidah yang juga khusus. Kuncup perasa terletak pada palate yang lunak berfungsi untuk membantu memilih makanan. Pada rongga mulut terdapat 3 set kelenjar ludah dan yang berukuran lebih kecil berfungsi untuk melumasi makanan sehingga makanan mudah bergerak menuju esophagus. Lidah berfungsi untuk mengumpulkan dan menelan makanan. Bagian sensitiv dari lidah burung khususnya di ujung lidah karena terdapat kospuskula sensori taktil. Struktur lidah burung biasanya bukan tersusun oleh otot sehingga yang menggerakkan adalah apparatus hoid. Burung tidak memiliki gigi sehingga makanan akan ditelan dalam kondisi utuh tanpa dipotong dalam mulut terlebih dahulu (Rahayu, 2005).Dinding esophagus berstruktur otot dan pada permukaan sebelah dalam dilapisi oleh sel-sel kelenjar mukosa. Pada merpati, esophagusnya menghasilkan cairan nutrisi untuk anaknya yang disebut pigeon milk. Esophagus burung merpati betina dapat dibusungkan untuk dipertotonkan dan untuk menghasilkan suara bergema. Makanan dari esophagus akan menuju ke lambung kelenjar kemudian ke lambung pengunyah, selanjutnya menuju ke usus, dan akhirnya keluar melalui kloaka dalam bentuk feses (Rahayu, 2005). Tembolok merupakan perluasan dari esofagus dan dijumpai pada beberapa burung. Fungsi tembolok adalah untuk menyimpan makanan dan mengatur aliran makanan menuju ke saluran pencernaan makanan. Tembolok burung merpati berbentuk sebuah kantong. Burung merpati memiliki dua lambung meliputi lambung anterior yang bersifat glandular dan disebut dengan proventrikulus, sedangkan lambung posterior bersifat muskular dan disebut dengan ventrikulus (atau gizzard: empedal). Dinding proventrikulus mensekresikan asam lambung (pH 0,2 sampai dengan 1,2) sehingga membuat kondisi lingkungan yang sesuai untuk proses pencernaan. Fungsi empedal burung analog dengan fungsi geraham pada hewan mamalia. Bentuk empedal tersebut besar, kuat, berstruktur muskular, dan tampak seperti lensa bikonveks, serta biasanya digunakan untuk menggiling dan mencerna makanan yang bersifat keras. Empedal dari burung-burung pemakan biji seperti burung merpati berukuran besar dan memiliki lapisan otot yang sangat kuat (Rahayu, 2005). Permukaan dalam dari empedal dilapisi dengan lapisan keratin yang cukup kuat berupa permukaan berlipat-lipat kasar yang beralur. Pada beberapa burung kelompok merpati, permukaan dalam proventrikulus membentuk tonjolan seperti gigi. Di dalam empedal juga mengandung sejumlah kerikil atau batu yang berguna untuk menggiling makanan. Ukuran partikel-partikel kerikil berhubungan dengan kekasaran makanannya. Pada burung pemakan biji seperti burung merpati ususnya lebih panjang dibandingkan burung pemakan daging. Histologi dan pola relief pada permukaan usus juga bervariasi sesuai dengan jenis makanan burung. Pada usus burung dikenal bagian yang disebut cecae, berupa kantung dan berfungsi membantu mencerna makanan yang berupa tanaman (Rahayu, 2005).

DAFTAR PUSTAKARahayu Sofia Ery. 2005. Pengantar Ornithologi. Malang: FMIPA UM