Sistem Penyelenggaraan Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia Full
Sistem Pemerintahan Republik Indonesia
-
Upload
kaito-shinigami -
Category
Documents
-
view
13 -
download
0
description
Transcript of Sistem Pemerintahan Republik Indonesia
Sistem Pemerintahan RIKURUN WAKTU 1945-1949 SAMPAI DENGAN 1966-1988
Akbar Rahmad Putra – Purnama – Uray Zulfikar
Kelompok 4
Maps
1945-1949
1950-1959
1959-1966
1949-1950
1966-1998
Kurun Waktu 1945 - 1949 Pada periode ini sistem pemerintahan Demokrasi Pancasila seperti
yang diamanatkan oleh UUD 1945 belum sepenuhnya dapat dilaksanakan karena negara dalam keadaan darurat dalam rangka mempertahankan kemerdekaan.Sistem kabinet yang seharusnya
Presidensil dalam pelaksanaannya menjadi Parlementer seperti yang berlaku dalam Demokrasi Liberal.
MAPS
Hal-hal Yang Dapat Dicatat Dalam Kurun Waktu 1945-1949
1. Lembaga - lembaga tinggi negara belum dapat dibentuk berdasarkan ketentuan UUD 1945, karena kondisi dan situasi yang tidak memungkinkan
2. Diperlakukan pasal IV Aturan Peralihan UUD 1945.
3. Ada penyimpangan konstitusional yang terjadi karena kekuasaan Presiden yang sangat besar berdasarkan pasal IV Aturan Peralihan
MAPS
Lembaga - Lembaga Tinggi Negara Belum Dapat Dibentuk Berdasarkan Ketentuan UUD 1945
Lembaga-lembaga tinggi negara belum dapat dibentuk berdasarkan ketentuan UUD 1945, karena kondisi dan situasi
yang tidak memungkinkan, karena negara dalam keadaan darurat dalam rangka mempertahankan kemerdekaan, oleh
karena itu PPKI menetapkan Komite Nasional sebagai pembantu Presiden, untuk pembenarannya dicantumkan
pasal IV Aturan Peralihan.
MAPS
Diperlakukan Pasal IV Aturan Peralihan UUD 1945
Karena lembaga-lembaga negara yang tercantum dalam UUD 1945 belum dapat
dibentuk karena kondisi dan situasi yang tidak memungkinkan maka
diberlakukan pasal IV Aturan Peralihan UUD 1945 yang berbunyi :
"Sebelum MPR, DPR, DPA dibentuk menurut UUD ini, segala
kekuasaannya dijalankan oleb Presiden dengan bantuan Komite Nasional".
Berdasarkan pasal IV Aturan Peralihan UUD 1945, kekuasaan Presiden sangat
besar karena meliputi kewenangan semua lembaga-lembaga tinggi negara,
sedangkan Komite Nasional hanya berfungsi sebagai pembantu Presiden.
MAPS
Karena lembaga-lembaga negara yang tercantum dalam UUD 1945 belum dapat
dibentuk karena kondisi dan situasi yang tidak memungkinkan maka
diberlakukan pasal IV Aturan Peralihan UUD 1945 yang berbunyi :
"Sebelum MPR, DPR, DPA dibentuk menurut UUD ini, segala
kekuasaannya dijalankan oleb Presiden dengan bantuan Komite Nasional".
Berdasarkan pasal IV Aturan Peralihan UUD 1945, kekuasaan Presiden sangat
besar karena meliputi kewenangan semua lembaga-lembaga tinggi negara,
sedangkan Komite Nasional hanya berfungsi sebagai pembantu Presiden.
Penyimpangan Konstitusional Yang Terjadi Karena Kekuasaan Presiden Yang Sangat Besar Berdasarkan Pasal IV Aturan Peralihan
1. Berubahnya fungsi Komite Nasional Pusat yang semula hanya sebagai
pembantu Presiden menjadi badan yang memegang kekuasaan legislatif
dan ikut menetapkan Garis-Garis Besar daripada Haluan Negara
berdasarkan maklumat Wakil Presiden No. X tanggal 16 Oktober 1945.
2. Perubahan sistem Kabinet Presidensial menjadi Kabinet Parlementer
Berdasarkan usul Badan Pekerja Komite Nasional Indonesia Pusat
(BPKNIP) pada tanggal 11 November 1945, yang kemudian disetujui
oleh Presiden, dan diumumkan dengan maklumat pemerintah tanggal 14
November 1945 maka sistem kabinet presidensial diganti dengan sistem
kabinet parlementer.MAPS
Kurun Waktu 1949 - 1950 Pada periode ini berlaku Konstitusi RIS. Indonesia dibagi dalam beberapa negara bagian. Sistem pemerintahan yang dianut ialah
Demokrasi Parlementer (Sistem Demokrasi Liberal). Pemerintahan dijalankan oleh Perdana Menteri dan Presiden hanya
sebagai lambang. Karena pada umumnya rakyat menolak RIS, sehingga tanggal 17 Agustus 1950 Presiden Soekarno menyatakan
kembali ke Negara Kesatuan dengan UUDS 1950.
MAPS
Kurun Waktu 1950 - 1959 Pada periode ini diberlakukan sistem Demokrasi
Parlementer yang sering disebut Demokrasi Liberal dan diberlakukan UUDS 1950.
Karena Kabinet selalu silih berganti, akibatnya pembangunan tidak berjalan lancar, masing-
masing partai lebih memperhatikan kepentingan partai atau golongannya.
MAPS
Kurun Waktu 1950 - 1959 Selama hampir 9 tahun, maka rakyat Indonesia sadar bahwa UUDS
1950 dengan sistem Demokrasi Liberal tidak cocok, karena tidak sesuai dengan jiwa Pancasila dan UUD 1945. Akhirnya Presiden
menganggap bahwa keadaan ketatanegaraan Indonesia membahayakan persatuan dan kesatuan bangsa dan negara serta
merintangi pembangunan semesta berencana untuk mencapai masyarakat adil dan makmur; sehingga pada tanggal 5 Juli 1959
mengumumkan dekrit mengenai pembubaran Konstituante dan berlakunya kembali UUD 1945 serta tidak berlakunya UUDS 1950.
MAPS
Kurun Waktu 1959 – 1966 (Orde Lama) Pada periode ini sering juga disebut dengan Orde Lama. UUD yang digunakan adalah UUD 1945 dengan sistem demokrasi terpimpin.
Menurut UUD 1945 presiden tidak bertanggung jawab kepada DPR, presiden dan DPR berada di bawah MPR. Pengertian demokrasi
terpimpin pada sila keempat Pancasila adalah dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan, akan tetapi
presiden menafsirkan “terpimpin”, yaitu pimpinan terletak di tangan ‘Pemimpin Besar Revolusi”.
MAPS
Kurun Waktu 1959 – 1966 (Orde Lama) Dengan demikian pemusatan kekuasaan di tangan presiden.
Terjadinya pemusatan kekuasaan di tangan presiden menimbulkan penyimpangan dan penyelewengan terhadap Pancasila dan UUD 1945 yang puncaknya terjadi perebutan kekuasaan oleh PKI pada tanggal 30 September 1965 (G30S/PKI) yang merupakan bencana
nasional bagi bangsa Indonesia.
MAPS
Kurun Waktu 1966 – 1998 (Orde Baru) Periode ini dikenal dengan sebutan pemerintahan Orde baru
yang bertekad melaksanakan Pancasila dan UUD 1945 secara murni dan konsekuen. Secara tegas dilaksanakan sistem Demokrasi Pancasila dan dikembalikan fungsi
lembaga tertinggi dan tinggi negara sesuai dengan amanat UUD 1945.
MAPS
Kurun Waktu 1966 – 1998 (Orde Baru) Dalam pelaksanaannya sebagai akibat dari kekuasaan dan masa
jabatan presiden tidak dibatasi periodenya, maka kekuasaan menumpuk pada presiden, sehingga terjadilah penyalahgunaan kekuasaan, dengan tumbuh suburnya budaya korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN). Kebebasan bicara dibatasi, praktek demokrasi menjadi semu. Lembaga negara berfungsi sebagai alat kekuasaan
pemerintah. Lahirlah gerakan reformasi yang dipelopori mahasiswa yang menuntut reformasi dalam berbagai bidang. Puncaknya adalah
dengan pernyataan pengunduran diri Soeharto sebagai presiden
MAPS
KUIS BERHADIAH !!!!!!MENANGI HADIAH UTAMA
“TIKET FESTIVAL TULUS”
1 Sebelum …….dibentuk menurut UUD ini, segala kekuasaannya dijalankan oleb Presiden dengan bantuan …… (pasal IV Aturan Peralihan UUD 1945).
2Pemusatan kekuasaan di tangan presiden. Adanya penyimpangan dan penyelewengan terhadap Pancasila dan UUD 1945 Perebutan kekuasaan oleh PKI pada tanggal 30 September 1965 (G30S/PKI) yang merupakan bencana nasional bagi bangsa Indonesia.
Ini merupakan ciri – ciri pemerintahan pada kurun waktu . . . .
3 Perubahan sistem Kabinet Presidensial menjadi Kabinet Parlementer atas usul . . .
B I
4Jelaskan secara singkat hubungan pemberontakan G30S/PKI dengan makna “Pemimpin Besar Revolusi”?
5Pada tanggal berapa pembubaran Konstituante dan berlakunya kembali UUD 1945?
33 34 35 36 37 38 39
16
3
17
4
18 19 20 21 22 23 24 25 26
5 6 7 8 9 10 11 12 13
29 30 31 32
21
15
27 28
14
72 73 74 75 76 77 78
55
42
56
43
57 58 59 60 61 62 63 64 65
44 45 46 47 48 49 50 51 52
68 69 70 71
4140
54
66 67
53
85 86 87 88 89 90 9181 82 83 8479 80
1, 14, 27, 40, 53, 66, 79, 2, 15, 28, 41, 4, 16, 29, 42
4000
54, 67, 80, 81, 68, 55, 56, 43, 69, 82, 83, 70, 71, 84
3000
38,25,26,22,23,24,9,10,11,12
7000
87,88,89,90,91,74,75,76,77,78,61,62,63,64,65,48,49,50,
51,52,35,36,37,39
2000
3,4,16,17,29,30,57,58,44,45,31,32,18,19,5,6,7,8,20,21,33,34
,46,47,59,60,72,73,85,86
1000
13TIKET TULUS
FESTIVAL