Sistem Pembuatan Kaca

4
Nama : Farida Usriyah Nim : 4211412047 SISTEM PEMBUATAN KACA Kaca meupakan bahan yang tidak padat, karena molekul- molekulnya tersusun acak seperti halnya zat cair, namun kohesinya membuat bentuknya menjadi stabil. Kaca merupakan material yang tembus pandang, namun dalam pemakaiannya dapat dibuat buram atau tidak tembus pandang sama sekali. Dapat juga digabung dengan warna yang dimasukkan pada saat pembuatan. Karena sifat tembus pandangnya, kaca dapat meneruskan cahaya yang berarti kaca juga dapat meneruskan panas matahari. Hal ini sangat berpengaruh terutama di daerah tropis seperti Indonesia. Kaca merupakan bahan yang tahan akan zat-zat kimia, karena itu banyak digunakan tabung/bejana kimia yang terbuat dari kaca. Sifat khaya dan bayangan sekelilingnya, dan tidak menghantarkan listrik. Pembuatan Kaca Bahan baku pembuatan kaca yang utama adalah pasir kuarsa dan soda. Tetapi ada bahan-bahan lain yang digunakan untuk memperkuat ataupun untuk penambahan lainnya. Berikut ini adalah presentase bahan baku kaca: Pasir Pasir yang di gunakan haruslah kuarsa yang hampir murni, oleh karena itu, lokasi pabrik kaca biasanya di tentukan

description

ssj

Transcript of Sistem Pembuatan Kaca

Nama : Farida UsriyahNim : 4211412047

SISTEM PEMBUATAN KACA

Kaca meupakan bahan yang tidak padat, karena molekul-molekulnya tersusun acak seperti halnya zat cair, namun kohesinya membuat bentuknya menjadi stabil. Kaca merupakan material yang tembus pandang, namun dalam pemakaiannya dapat dibuat buram atau tidak tembus pandang sama sekali. Dapat juga digabung dengan warna yang dimasukkan pada saat pembuatan. Karena sifat tembus pandangnya, kaca dapat meneruskan cahaya yang berarti kaca juga dapat meneruskan panas matahari. Hal ini sangat berpengaruh terutama di daerah tropis seperti Indonesia. Kaca merupakan bahan yang tahan akan zat-zat kimia, karena itu banyak digunakan tabung/bejana kimia yang terbuat dari kaca. Sifat khaya dan bayangan sekelilingnya, dan tidak menghantarkan listrik.Pembuatan KacaBahan baku pembuatan kaca yang utama adalah pasir kuarsa dan soda. Tetapi ada bahan-bahan lain yang digunakan untuk memperkuat ataupun untuk penambahan lainnya. Berikut ini adalah presentase bahan baku kaca: PasirPasir yang di gunakan haruslah kuarsa yang hampirmurni, oleh karena itu, lokasi pabrik kaca biasanya di tentukan oleh lokasi endapan pasir kaca, kandungan besinya tidak boleh melebihi 0,45 % untuk barang gelas pecah belah atau 0,015 % untuk kaca optik, sebab kandungan besi ini bersifat merusak warna kaca pada umumnya. Soda (Na2O)Soda terutama di dapat soda abu padat Na2CO3.Sunber lainnya adalah bikarbonat, kerak garam, dan natrium nitrat. Natrium nitrat sangat berguna untuk mengoksidasi besi dan unutk mempercepat pencairan. Kaca Soda Gamping(soda lime glass)Merupakan 95 % dari semua kaca yang di hasilkan. Kaca ini di gunkan untuk membuat segala macam bejana, kaca lembaran, jendela mobil, atau lain-lain, gelas atau barang pecah belah.Beberapa Metode Pembuatan kaca Kaca yang ditarik

Untuk menggunakan metode ini, kaca harus dicairkan terlebih dahulu. Kaca yang sudah dalam keadaan cair akan ditekan hingga keluar dari pinggir wadah. Kaca yang keluar tersebuat akan ditarik oleh rol-ro yang saling aberhadapan, dimana jarak antara rol tersebut adalah kaca yang dihasilkan. Metode ini adalah metode pembuatan kaca paling murah. Kaca yang dituang

Metode ini memerlukan wadah yang biasanya terbuat dari besi. Wadah tersebut berukuran 600 - 700 mm dan lebar 400 mm. Kaca cair dituangkan kedalam wadah ini. Tabal kaca yang dihasilkan tergantung pada tinggi wadah yang dipakai. Kaca yang diapung

Metode ini bekerja dengan cara mengapungkan cairan kaca di atas cairan timah. Tebal kaca yang dihasilkan tergantung pada jumlah cairan yang dituang ke atas cairan timah tersebut. Kaca yang dihasilkan dengan metode ini memiliki mutu yang tinggi.Hipotesis ZachariasenPada tahun 1932 Zachariasen memperkenalkan teori jaringan acak yang menjelaskan pembentukan kaca. Ia berpendapat daya antara atom di dalam kaca dengan dalam kristal seharusnya sama, yaitu atom selalu bergetar pada posisi keseimbangannya. Dengan dasar ini, atom harus dihubungkan dengan jaringan tiga dimensi baik dalam kondisi kristal atau kaca. Namun, hubungan jaringan atom dalam kaca adalah tidak teratur (tidak seperti kristal ) karena tidak memberikan pola pantulan pada spektrum sinar - X. Teori jaringan acak juga menunjukkan bahwa kandungan energi dalam kondisi kaca tidak jauh berbeda dengan kondisi kristal. Berdasarkan teori jaringan acak ditemukan bahwa kaca oksida dapat terbentuk apabila memenuhi persyaratan berikut yaitu: Atom oksigen ( O ) tidak diperkenankan terikat kepada lebih dari 2 atom logam ( M ). Jumlah oksigen yang mengelilingi atom logam harus sedikit. Polihedra oksigen harus berbagi di bagian sudut, bukan di sebelah muka Setidaknya 3 sudut atom oksigen per polihedra harus dibagi.