Sistem Parkir Otomatis Menggunakan Sensor Pendeteksi Plat Nomor.

11
Judul : Penerapan Pintu Pengaman Tempat Parkir secara Otomatis Menggunakan Sensor Pendeteksi Plat Nomor pada Kendaraan Bermotor. 1.Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Parkir adalah keadaan tidak bergerak dari suatu kendaraan yang bersifat sementara (Direktorat Jendral Perhubungan Darat, 1996, 1). Selain Pengertian di atas beberapa ahli memberikan definisinya tentang parkir, yaitu : a. Semua kendaraan tidak mungkin bergerak terus, pada suatu saat ia harus berhenti untuk sementara waktu (menurunkan muatan) atau berhenti cukup lama yang disebut parkir. b. Jangka waktu parkir (parking duration) adalah lama parkir suatu kendaraan untuk satu ruang parkir. c. Parkir adalah memangkalkan / menempatkan dengan memberhentikan kendaraan angkutan orang/barang (bermotor/tidak bermotor) pada suatu tempat parkir dalam jangka waktu tertentu. (Soemarji, 1994:2). Berdasarkan dari definisi-definisi di atas maka dapat disimpulkan bahwa parkir adalah suatu keadaan tidak bergerak sutau kendaraan bermotor atau tidak bermotor yang dapat merupakan awal dari perjalanan dengan jangka waktu tertentu sesuai dengan keadaan dan kebutuhannya yang membutuhkan suatu areal sebagai tempat pemberhentian yang diselenggarakan baik oleh pemerintah maupun pihak lain yang dapat berupa perorangan maupun badan usaha. Kendaraan yang sedang berjalan pasti suatu saat akan berhenti, setiap perjalanan akan sampai pada tujuan sehingga kendaraan harus parkir. Sarana parkir merupakan bagian dari sistem transportasi dalam perjalanan mencapai tujuan karena kendaraan yang digunakan membutuhkan tempat untuk parkir. Selain dibutuhkannya area untuk parkir, maka diperlukan juga sistem pengaman yang memadai agar terhindar dari tindak kriminal untuk kendaraan yang sedang parkir.

description

makalah bahasa Indonesia Keilmuan

Transcript of Sistem Parkir Otomatis Menggunakan Sensor Pendeteksi Plat Nomor.

Page 1: Sistem Parkir Otomatis Menggunakan Sensor Pendeteksi Plat Nomor.

Judul : Penerapan Pintu Pengaman Tempat Parkir secara Otomatis Menggunakan Sensor Pendeteksi Plat Nomor pada Kendaraan Bermotor.

1.Pendahuluan

1.1 Latar Belakang

Parkir adalah keadaan tidak bergerak dari suatu kendaraan yang bersifat

sementara (Direktorat Jendral Perhubungan Darat, 1996, 1).

Selain Pengertian di atas beberapa ahli memberikan definisinya tentang parkir, yaitu :

a. Semua kendaraan tidak mungkin bergerak terus, pada suatu saat ia harus berhenti

untuk sementara waktu (menurunkan muatan) atau berhenti cukup lama yang

disebut parkir.

b. Jangka waktu parkir (parking duration) adalah lama parkir suatu kendaraan untuk satu ruang parkir.

c. Parkir adalah memangkalkan / menempatkan dengan memberhentikan kendaraan

angkutan orang/barang (bermotor/tidak bermotor) pada suatu tempat parkir dalam

jangka waktu tertentu.(Soemarji, 1994:2).

Berdasarkan dari definisi-definisi di atas maka dapat disimpulkan bahwa parkir

adalah suatu keadaan tidak bergerak sutau kendaraan bermotor atau tidak bermotor

yang dapat merupakan awal dari perjalanan dengan jangka waktu tertentu sesuai

dengan keadaan dan kebutuhannya yang membutuhkan suatu areal sebagai tempat

pemberhentian yang diselenggarakan baik oleh pemerintah maupun pihak lain yang

dapat berupa perorangan maupun badan usaha.

Kendaraan yang sedang berjalan pasti suatu saat akan berhenti, setiap

perjalanan akan sampai pada tujuan sehingga kendaraan harus parkir. Sarana parkir

merupakan bagian dari sistem transportasi dalam perjalanan mencapai tujuan karena

kendaraan yang digunakan membutuhkan tempat untuk parkir. Selain dibutuhkannya

area untuk parkir, maka diperlukan juga sistem pengaman yang memadai agar

terhindar dari tindak kriminal untuk kendaraan yang sedang parkir.

Pemerintah meminta solusi untuk sistem pengamanan di area parkir, yang saat

ini masih kurang teratur. Selain itu waktu yang di gunakan untuk antri pada tempat

parkir sangat membutuhkan waktu lama. Maka dengan adanya pintu pengaman area

parkir secara otomatis menggunakan sensor pendeteksi plat nomor pada kendaraan

bermotor ini, maka akan sangat membantu dalam mengurangi terjadinya tindak

kriminal dan waktu yang digunakan untuk melakukan parkir dapat digunakan dengan

efektif.

Page 2: Sistem Parkir Otomatis Menggunakan Sensor Pendeteksi Plat Nomor.

1.2 Rumusan Masalah

Berdsarkan pada latar belakang, dalam makalah ini akan dibahas beberapa masalah sebagai berikut :

(1) Bagaimanakah cara kerja dari pintu pengaman tempat parkir secara otomatis dengan sensor pendeksi plat nomor pada kendaraan bermotor?

(2) Apa saja alat dan bahan yang digunakan untuk menjalankan pintu pengaman tempat parkir secara otomatis ?

(3) Mengapa pengaman tempat parkir secara otomatis diterapkan pada tempat penting dibeberapa instasi?

1.3 Tujuan

Tujuan penulisan makalah ini sebagai berikut

(1) Mendeskripsikan cara kerja dari pintu pengaman tempat parkir secara otomatis.(2) Mendeskripsikan alat dan bahan yang digunakan pada sistem pengaman tempat parkir secara

otomatis.(3) Mendeskripsikan alasan mengapa sistem parkir pengaman secara otomatis harus diterapkan di

tempat-tempat penting.

2. Pembahasan

2.1 Cara kerja dari pintu pengaman parkir otomatis

Sistem pintu pengaman parkir otomatis ini bekerja apabila kendaraan bermotor sudah terdaftar dalam anggota di tempat parkir instansi pemerintahan, perusahaan, dan lain-lain. Saat pengendara kendaraan bermotor yang akan memarkir kendaraannya pada tempat parkir yang menggunakan sistem pengaman pintu pengaman parkir secara otomatis harus mendaftarkan kendaraan bermotor tersebut dengan menyerahkan kelengkapan mengemudi dan foto dari plat nomor kendaraan bermotor tersebut.

Selanjutnya data yang sudah didaftarkan pada sistem parkir otomatis kemudian akan di simpan ke dalam memori yang sudah terprogram di dalam komputer. Jika data sudah tersimpan dalam komputer, data tersebut akan dikirim menuju kamera yang berfungsi sebagai penangkap gambar plat nomor kendaraan bermotor dari sistem ini.

Selanjutnya kamera akan mendeteksi kendaraan bermotor yang hendak melawati pintu pengaman parkir otomatis menggunakan bantuan sensor.

Pada jarak 10 meter sebelum memasuki pintu portal, sensor akan mendeteksi nomor plat kendaraan bermotor tersebut kemudian sensor menggirimkan informasi data pada kamera dan kamera akan meneruskan informasi pada komputer untuk memproses pencocokan data antara plat nomor kendaraan bermotor yang masuk pada pintu portal dengan data yang didaftarkan pemilik kendaraan bermotor. Plat nomor kendaraan yang melewati pintu portal akan dideteksi oleh kamera kemudian informasi yang di tangkap kamera diteruskan pada sensor, dan sensor akan mengolah gambar menjadi yang input data yang akhirnya di kirim pada komputer sehingga pintu pengaman parkir membuka.

Namun kendaraan bermotor yang belum terdaftar, pintu pengaman parkir tidak akan membuka. Hal ini disebabkan memori pada komputer tidak menyimpan data dari suatu kendaraan bermotor. Sehingga komputer akan menolak masukan data plat nomor dari kendaraan yang belum terdaftar.

2.2 Alat dan bahan yang digunakan untuk menjalankan sistem pengaman tempat parkir secara otomatis

Untuk membuat sistem pengaman pintu pengaman parkir secara otomatis ini, diperlukan berbagai macam alat dan bahan. Rincian alat dan bahan tersebut antara lain

Page 3: Sistem Parkir Otomatis Menggunakan Sensor Pendeteksi Plat Nomor.

2.2.1 Komputer

Pengertian komputer menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002:1345) adalah alat elektronik otomatis yg dapat menghitung atau mengolah data secara cermat menurut yg diinstruksikan, dan memberikan hasil pengolahan, serta dapat menjalankan sistem multimedia (film, musik, televisi, faksimile, dsb), biasanya terdiri atas unit pemasukan, unit pengeluaran, unit penyimpanan, serta unit pengontrolan. Sementara Mc Graw-Hill (2001:3) mendeskripsikan komputer adalah “mesin penghitung elektronik yang cepat dan dapat menerima input digital kemudian memproses dengan program yang tersimpan dalam memorinya dan menghasilkan input berupa informasi”.

Dalam alat ini komputer difungsikan sebagai penerima input data dari sensor dan sebagai penyimpan data plat nomor kendaraan bermotor, serta melakukan proses synchronization antara input data yang diterima oleh sensor dengan data yang tersimpan dalam memori komputer.

2.2.2 Kamera CCTV

Menurut Herman Dwi Surjono (1996:8) : “Closed Circuit Television (CCTV) merupakan alat perekaman yang menggunakan satu atau lebih kamera video dan menghasilkan data video atau audio. Closed circuit television (CCTV) memiliki manfaat sebagai dapat merekam segala aktifitas dari jarak jauh tanpa batasan jarak, dapat memantau dan merekam segala bentuk aktifitas yang terjadi dilokasi pengamatan dengan menggunakan laptop atau PC secara real time dari mana saja, dan dapat merekam seluruh kejadian secara 24 jam, atau dapat merekam ketika terjadi gerakan dari daerah yang terpantau”.

Closed circuit Television (CCTV) adalah penggunaan vidio kamera yang mentransmisi sinyal atau penyiaran tertuju kepada lingkup perangkat tertentu, yakni kepada seperangkat monitor ‘spesifik-terbatas’.

Dalam penggunaan pintu pengaman parkir secara otomatis kamera CCTV berfungsi untuk memantau keadaan suatu tempat, yang biasanya berkaitan dengan keamanan atau tindak kejahatan. Selain itu kamera CCTV juga berfungsi sebagai penangkap gambar plat nomor dari kendaraan bermotor yang hendak melewati pintu portal.

2.2.3 Sensor

Sensor adalah jenis tranduser yang digunakan untuk mengubah besaran mekanis, besaran magnetis, panas, sinar, dan kimia menjadi tegangan dan arus listrik. Sensor sering digunakan untuk pendeteksian pada saat melakukan pengukuran atau pengendalian (Herman dwi surjono, 2002 : 69).

Pada sistem pengaman pengaman tempat parkir secara otomatis ini, sensor berfungsi membantu kerja kamera dalam mendeteksi plat nomor dari kendaraan bermotor dan memberikan masukan data berupa bilangan biner pada komputer.

2.2.4 Pintu portal

Pintu portal merupakan ‘tonggak atau palang yang dipasang di ujung jalan (gang) untuk menghalangi kendaraan tertentu yang akan melewati gang tersebut’ (Online),("http://bahasa.cs.ui.ac.id/kbbi/kbbi.php?keyword=tertentu&varbidang=all&vardialek=all&varragam=all&varkelas=all&submit=kamus").

Pintu portal berfungsi sebagai gerbang masuk dari kendaraan bermotor serta merupakan sarana pengaman utama selain satpam pada area parkir.

2.2.5 Transistor

Transistor adalah alat semikonduktor yang di pakai sebagai penguat, sebagai sirkuit pemutus dan penyambung (switching), stabilisasi tegangan, modulasi sinyal, dan fungsi lainnya. Transistor dapat berfungsi sebagai kran listrik, dimana berdasarkan arus inputnya (BJT) atau tegangan inputnnya (Boedi Rahardjo, 1998 : 34)

Page 4: Sistem Parkir Otomatis Menggunakan Sensor Pendeteksi Plat Nomor.

Pada rangkaian ini transistor digunakan sebagai penyetabil tegangan antara arus tegangan diberikan dari input terhadap rangkaian, sehingga tegangan pada rangkaian menjadi lebih stabil.

2.2.6 Resistor

Pengertian resistor adalah salah satu komponen elekronika yang berfungsi sebagai penahan arus yang mengalir dalam suatu rangkaian dan berupa terminal dua komponen elektronik yang menghasilkan tegangan pada terminal yang sebanding dengan arus listrik yang melewatinya sesuai dengan hukum Ohm (V = IR). Sebuah resistor tidak memiliki kutub positif dan negatif, tapi memiliki karakteristik utama yaitu resistensi, toleransi, tegangan kerja maksimum dan power rating. Karakteristik lainnya meliputi koefisien temperatur, kebisingan, dan induktansi. Ohm yang dilambangkan dengan simbol Ω(Omega) merupakan satuan resistansi dari sebuah resistor yang bersifat resistif. (Boedi Rahardjo, 1998 : 26).

Resistor digunakan untuk menahan jumlah aliran arus input yang besar dalam rangkaian pintu parkir otomatis.

2.2.6 Integrated Circuit (IC)

Intregrated Circuit (IC) adalah suatu komponen elektronik yang terbuat dari bahan semikonduktor, dimana IC merupakan gabungan dari beberapa component seperti resistor, kapasitor, dioda, dan transistor yang telah terintegrasi menjadi sebuah rangkaian berbentuk chip kecil, IC digunakan untuk beberapa keperluan pembuatan peralatan elektronik agar mudah dirangkai menjadi peralatan yang lebih kecil lagi. (Boedi Rahardjo, 1998 : 106)

IC pada rangkaian pintu parkir otomatis ini digunakan sebagai gerbang-gerbang input maupun output tegangan dari suatu rangkaian dan sebagai jalur utama pengolah data dari suatu rangkaian ini.

2.2.8 Dioda

Dioda merupakan komponen pasif terutama sebagai penyearah. Dioda memiliki dua kutub yaitu kutub anoda dan kutub katoda(Boedi Rahardjo, 1998 : 55)

Diode merupakan penyearah input tegangan AC menjadi output tegangan DC pada rangkaian sistem parkir otomatis.

2.2.9 Kapasitor

Kapasitor adalah komponen elektronika yang digunakan untuk menyimpan muatan listrik yang terdiri dari dua konduktor dan dipisahkan oleh bahan penyekat (dielektrik) tiap konduktor disebut keeping (Boedi Rahardjo, 1998 : 73).

Kapasitor dalam rangkaian pintu parkir otomatis ini berfungsi sebagai penyimpan tegangan yang diberikan input untuk sementara waktu jika alat ini tidak melakukan pekerjaan.

2.2.10 Kabel

Definisi kabel. Kabel adalah kawar penghantar listrik berisolasi tunggal. Dapat juga dua atau lebih kawat berisolasi bersama-sama merupakan kesatuan. Kabel kawat (penghantar arus listrik) berbungkus karet, plastic yang juga digunakan sebagai bahan penyekat. Kabel dalam bahasa Inggris disebut cable merupakan sebuah alat yang digunakan untuk mentransmisikan sinyal dari satu tempat ke tempat lain. Kabel seiring dengan perkembangannya dari waktu ke waktu terdiri dari berbagai jenis dan ukuran yang membedakan satu dengan lainnya Berdasarkan jenisnya, kabel terbagi menjadi 3 yakni kabel tembaga (copper), kabel koaksial, dan kabel serat optic (Boedi Rahardjo, 2005 : 34)

Manfaat Kabel secara general, kabel memiliki fungsi sebagai media transimisi yang berperan untuk mempercepat penyampaian pesan. Setiap kabel memiliki spesialisasi fungsi yang berbeda-beda. Kabel tembaga seringkali digunakan sebagai penghubung ke jaringan telepon dan Ethernet. Kabel koaksial sering kita gunakan pada televisi dan radio. Sedangkan, kabel fiber optik sering kita gunakan

Page 5: Sistem Parkir Otomatis Menggunakan Sensor Pendeteksi Plat Nomor.

sebagai jalinan penghubung bawah laut (underwater lines) merupakan media transmisi antar samudera, qube, dan video pay per view. (Boedi Rahardjo, 2005 : 35)

Kabel pada sistem parkir secara otomatis berfungsi menghantarkan arus yang mengalir dalam rangkaian ini.

2.2.11 Avo Meter

Multimeter atau biasa disebut dengan AVO meter merupakan alat ukur listrik yang dapat digunakan untuk mengukur berbagai macam satuan listrik yang diantaranya tegangan (volt), arus (ampere) dan hambatan (ohm). Multimeter lebih dipilih ketimbang alat ukur yang lain karena simpel dan bisa digunakan untuk mengukur banyak satuan listrik meskipun hanya dengan satu alat yakni multimeter saja (Sudjana Sapiie, 2000 : 46)

Avo meter digunakan pada saat proses merangkai sistem ini untuk mengukur besarnya tegangan terdapat pada setiap komponen seperti diode, transistor, dan resistor pada rangkaian sistem pengaman parkir yang bekerja secara otomatis.

2.2.12 Obeng

Obeng adalah alat yang digunakan untuk melepas sekrup dari komponen komponen kendaraan seperti lampu, kepala, pelindung radiator, dan untuk melepas pengikat seperti sekrup sekrup seperti kotak dan baut baut talang. Obeng juga dapat digunakan untuk pekerjaan lain seperti mencongkel cetakan, badge, emblem dan menekan/mendorong seperti pemasang penghapus kaca (koko koeswara, 2007 : 19)

Obeng digunakan untuk mengencangkan dan mengendorkan baut pada rangkaian. Obeng yang digunakan memiliki ukuran yang bervariasi tergantung pada besar kecilnya suatu baut pada rangkaian.

2.2.14 Tang

Tang merupakan salah satu peralatan bengkel yang special, karena merupakan salah satu kunci yang yang dapat diatur. (online), (<html dir='ltr' xmlns='http://www.w3.org/1999/xhtml' xmlns:b='http://www.google.com/2005/gml/b)

Fungsi dari tang adalah untuk memegang, memotong, melepas, dan memasang komponen dan lain sebagainya pada rangkaian.

2.3 Pintu pengaman parkir secara otomatis harus diterapkan pada instasi penting

Semakin bertambahnya tahun maka produksi kendaraan bermotor juga meningkat dengan pesat. Tentu hal ini dapat mengakibatkan kemacetan diberbagai area, seperti area masuk pada tempat parkir. Kendaraan bermotor yang hendak melewati pintu parkir pasti membutuhkan antrian lama, terlebih jika pintu parkir yang digunakan masih manual. Tentu hal iniakan memakan waktu yang lama sehingga waktu akan terbuang banyak ketika memasuki area parkir. Hal ini tentunya sangat merugikan dari segi efektifitas. Jika hal ini terjadi pada instasi-instasi penting seperti kantor pemerintahan maka hasil yang kinerja pemerintahan akan terganggu. Dalam PP No. 43 Tahun 2007 pengertian instansi pemerintah dipertegas dalam Penjelasan Umum angka 2 yang menyatakan bahwa: “Instansi Pemerintah adalah:

a. Instansi pemerintah pusat yang organisasinya ditetapkan dengan Peraturan Presiden dan/atau Pejabat Pembina Kepegawaian yang bersangkutan setelah mendapat persetujuan tertulis dari Menteri yang bertanggung jawab di bidang pendayagunaan aparatur negara.

b. Instansi pemerintah daerah yang organisasi atau perangkat daerahnya ditetapkan dengan Peraturan Daerah berdasarkan pedoman yang diatur dalam Peraturan Pemerintah. Dalam Peraturan Pemerintah ini, badan usaha milik negara, badan usaha milik daerah, koperasi pegawai, sekretariat Korps Pegawai Republik Indonesia, yayasan, desa, Komite Olahraga Nasional Indonesia, Dewan Kerajinan Nasional, Dharma Wanita, Palang Merah Indonesia dan sebagainya yang sejenis, tidak termasuk pengertian instansi pemerintah pusat atau instansi pemerintah daerah.”

Page 6: Sistem Parkir Otomatis Menggunakan Sensor Pendeteksi Plat Nomor.

Alat ini digunakan sangat cocok diterapkan pada INstansi pemerintahan maupun perusahaan-perusahaan besar yang memiliki tempat parkir luas serta keanggotaan yang tetap, untuk menggantiankan pintu parkir yang bekerja secara manual atau dioperasikan oleh manusia dengan sistem yang bekerja secara otomatis sehinga, lebih menghemat waktu dan lebih efisien dalam penggoperasiannya.

Page 7: Sistem Parkir Otomatis Menggunakan Sensor Pendeteksi Plat Nomor.

3.Penutup

3.1 Simpulan

Simpulan dari masalah ini sebagai berikut

(1) Alat ini bekerja saat pemilik kendaraan bermotor telah mendaftarkan plat nomor dalam anggota di tempat parkir seperti instansi pemerintahan, perusahaan, dan lain-lain. Sehingga alat ini secara otomatis akan mendeteksi plat nomor pada kendaraan bermotor.

(2) Alat dan bahan yang digunakan sebagai berikut Komputer berfungsi mengatur pintu pengaman parkir secara otomatis dan sebagai

penyimpan data dari plat nomor kendaraan bermotor yang telah terdaftar. Sensor penerima data dan pengirim data pada komputer. Kamera berfungsi sebagai penangkap nomer pada plat nomer pada kendaraan

bermotor. (3) Untuk memudahkan proses parkir agar tidak terjadi antrian panjang dan mengefektifkan

kerja yang dilakukan tenaga kerja parkir dalam skala parkir yang besar.

3.2 Saran

1. Sebaiknya bagi pemilik kendaraan bermotor khususnya sebagai anggota dari instasi yang menggunakan sistem parkir secara otomatis segera mendaftarkan kendaraannya pada instasi agar mudah untuk memasuki tempat parkir dan kendaraan terjamin keamanannya.

2. Untuk mengoperasikan sistem parkir secara otomatis haruslah dioperasikan oleh operator yang memiliki pengetahuan tentang komputer selain itu juga memiliki kemampuan sebagai satpam atau security.

3. Agar sistem parkir secara otomatis ini berjalan dengan baik maka haruslah diterapkan pada tempat-tempat parkir yang memiliki area yang luas dan kendaraan yang parkir adalah anggota tetap seperti pada instasi pemerintahan dan perusahaan-perusahaan besar.

Page 8: Sistem Parkir Otomatis Menggunakan Sensor Pendeteksi Plat Nomor.
Page 9: Sistem Parkir Otomatis Menggunakan Sensor Pendeteksi Plat Nomor.

Daftar Rujukan