SISTEM MONITORING DAN KONTROL SUHU DAN KELEMBABAN …
Transcript of SISTEM MONITORING DAN KONTROL SUHU DAN KELEMBABAN …
Perjanjian No: III/LPPM/2016-02/71-P
SISTEM MONITORING DAN KONTROL SUHU DAN KELEMBABAN
PADA RUMAH KACA
Disusun Oleh:
Christian Fredy Naa S.Si., M.Si., M.Sc.
Levin Halim S.T., M.T.
Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat
Universitas Katolik Parahyangan
2016
2
DAFTAR ISI
Abstrak 3
Bab I Pendahuluan 3
Bab II Tinjauan Pustaka 6
Bab III Metode Penelitian 8
Bab IV Jadwal Pelaksanaan 9
BAB V Hasil dan Pembahasan 9
Daftar Pustaka 12
3
ABSTRAK
Rumah kaca (greenhouse) dirancang agar tanaman yang ditanam memperoleh kondisi optimal dalam
proses pertumbuhannya. Untuk memperoleh hasil yang maksimal, maka kondisi-kondisi tersebut harus
dapat dimonitor dengan baik. Untuk mencapai tujuan tersebut, telah didesain suatu sistem monitoring
berbasis Arduino. Parameter yang diukur adalah suhu dan kelembaban. Rumah kaca berukuran 2x3 m2
telah dibangun, berlokasi di rooftop gedung 10, Universitas Katolik Parahyangan. Dalam laporan ini
juga telah didesain meja yang nantinya digunakan untuk menanam tanaman yang tepat dengan kondisi
rumah kaca. Dari hasil pengukuran diperoleh kesimpulan bahwa suhu di dalam rumah kaca lebih tinggi
dibandingkan suhu di luar rumah kaca.
BAB I. LATAR BELAKANG
Dewasa ini berbagai permasalahan muncul di sektor pertanian. Keterbatasan lahan merupakan
permasalahan paling utama, hal ini berbanding terbalik dengan peningkatan jumlah penduduk yang
cukup signifikan. Di Indonesia, permasalahan tersebut menjadi cukup rumit karena beberapa faktor
antara lain: produk lokal yang tidak memenuhi spesifikasi industri pangan, hasil produksi terbatas,
perubahan selera konsumen dan perlunya mempertahankan ketersediaan produk-produk pertanian
tersebut untuk menunjang kelangsungan industri-industri terkait. Selain permasalahan internal
pertanian yang terkait dengan kualitas produksi tersebut, tantangan juga datang dari dunia terutama dari
negara-negara maju. Pengaruh globalisasi dan perkembangan teknologi pertanian menyebabkan dunia
pertanian Indonesia harus segera memberi respon dan menyesuaikan diri dengan perubahan tersebut
untuk terus bersaing, salah satu solusi untuk hal ini adalah pertanian berbasis rumah kaca.
Pertanian berbasis rumah kaca mempunyai beberapa keuntungan, yakni tanaman relatif terlindung dari
hama dan penyakit dan kondisi lingkungan rumah kaca relatif lebih mudah dimonitor dan dikontrol.
Untuk memonitor dan mengontrol kondisi tersebut, rumah kaca memerlukan perangkat yang
terintegrasi agar dapat memberikan hasil produksi yang optimal. Lingkungan yang dimonitor dan
dikontrol diantaranya temperatur, intensitas cahaya, kelembaban tanah dan kelembaban udara serta
kontrol distribusi air serta suhu. Kemampuan sistem yang mampu memonitor dan mengontrol kondisi
tersebut sangat diperlukan untuk memperoleh hasil yang maksimal pada tanaman yang ditanam pada
rumah kaca. Sistem kontrol ini diharapkan menjadi langkah awal untuk mendukung sustainable design.
Pada penelitan ini akan dirancang sistem monitoring dan kontrol pada rumah kaca berukuran 3x2 m2.
Paramter yang akan diteliti dibatasi pada empat parameter, yakni suhu ruang dan tanah serta
kelembaban tanah dan kelembaban udara. Sistem ini diharapkan dapat memberikan data kondisi rumah
kaca dan tanaman dengan presisi tinggi sehingga pengguna dapat memperoleh gambaran kuantitatif
tentang kondisi rumah kaca. Data ini dapat digunakan oleh pengguna untuk melakukan kontrol secara
manual terhadap kondisi rumah kaca. Selain itu, data tersebut dapat digunakan untuk mengontrol
kondisi rumah kaca secara optimal.
Rumah kaca akan ditanami dengan tanaman dengan masa panen yang relatif seingkat sehingga dengan
jangka waktu penelitian ini dapat teramati kondisi pertumbuhannya. Pada penelitian ini diharapkan
dapat memberikan studi awal perbandingan antara tanaman yang ditanam di dalam dan di luar rumah
kaca. Pada penelitian ini akan dihasilkan teknologi tepat guna (prototype) serta kontribusi pada
perkembangan bidang terkait pada jurnal ilmiah.
Penelitian ini merupakan bagian dari road map penelitian pada jurusan Teknik Elektro Konsentrasi
Mekatronika yang ditunjukan pada Gambar 1. Penelitian ini menempati aspek instrumentation and
measurement dengan spesifikasi terapan pada bidang pertanian.
4
Gambar 1: Roadmap penelitian jurusan Teknik Elektro Konsentrasi Mekatronika. Peneltiian pada proposal ini menempati
aspek instrumentation and measurement
Penelitian ini memiliki rencana jangka panjang selama 4-5 tahun yang telah dimulai pada akhir tahun
2015. Penelitian ini memiliki target akhir untuk merancang sebuah sistem yang holistik terpadu rumah
kaca dengan performa optimal serta dapat membantu para petani lokal di daerah Bandung, Jawa Barat.
Sistem holistik terpadu yang dimaksud adalah sistem yang dapat memonitor semua parameter yang
terkait dengan pertumbuhan tanaman, sistem yang mudah dalam pemasangan dan perawatan serta
memiliki antar muka yang sederhana yang dapat dipahami oleh para petani lokal. Selain itu ditargetkan
juga adanya sistem penyajian dan pengolahan data yang masif secara online. Data yang dimaksud
adalah data parameter rumah kaca dari beberapa lokasi di daerah Bandung, Jawa Barat. Data ini dapat
digunakan secara praktis baik oleh peneliti maupun para petani. Road map penelitian sistem rumah kaca
ini dapat dilihat pada Tabel 1 berikut:
Tabel 1 Road map penelitian sistem rumah kaca
Tahapan penelitian Keterangan Tahun pengerjaan
Sistem monitoring dan kontrol
pada miniatur rumah kaca [1]
Sistem sederhana pada skala
kecil (rumah kaca berukuran
30x45 cm2). Sistem ini
memiliki 10 buah sensor, telah
mampu menyajikan data secara
online.
November - Desember 2015 [2]
(self funding)
5
Sistem monitoring dan kontrol
pada rumah kaca berdimensi
lebih besar
Sistem yang serupa dengan
sistem 2015 namun diterapkan
pada rumah kaca berukuran
2x3m2 dengan jumlah sensor
mencapai 15-20 sensor. Studi
awal pada perbandingan
tanaman di dalam dan di luar
rumah kaca.
Penelitian, 2016 (proposal ini)
Pengukuran kinerja sistem Sistem akan diuji dengan studi
yang lebih komprehensif
tentang perbandingan antara
tanaman yang ditanam di dalam
dan luar rumah kaca.
Penelitian, 2017
Penambahan parameter yang
dimonitor dan dikontrol
Terdapat beberapa parameter
yang relatif sulit (memerlukan
pengukuran dengan presisi
tinggi serta sistem sensor yang
lebih kompleks) untuk
dimonitor dan dikontrol seperti
intensitas cahaya, PH tanah dll.
Penelitian, 2017
Penerapan sistem pada rumah
kaca dengan melibatkan potensi
lokal
Sistem diterapkan pada lahan
yang lebih luas, melibatkan
petani lokal serta memberikan
pelatihan kepada para petani
tersebut.
Pengabdian masyarakat, 2018
Pengukuran kinerja sistem
lanjutan
Sistem akan diuji dengan jenis
tanaman yang bervariasi serta
tanaman dengan masa tanam
yang lebih lama.
Penelitian, 2018
Pengolahan dan penyajian data
secara masif dan online
Data dari banyak rumah kaca
dapat dikumpulkan pada satu
database tersaji secara online.
Hal ini membuka peluang untuk
terciptanya komunitas
pertanian rumah kaca.
Penelitian, 2019
Berdasarkan Tabel road map penelitian dan pengabdian masyarakat di atas, maka proposal penelitian
tahun 2016 ini merupakan salah satu langkah penting dari rencana jangka panjang yang telah disusun.
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi batu loncatan untuk mencapai tujuan akhir penelitian yang
dapat memberikan kontribusi bagi potensi lokal serta bidang pertanian di negara Indonesia.
6
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
Di Indonesia beberapa peneliti mulai tertarik untuk melakukan penelitian tentang pertanian
rumah kaca. Beberapa Penelitian yang Berkaitan dengan Rumah Kaca di Indonesia dapat dilihat pada
tabel berikut:
Tabel 2 Beberapa penelitian tentang rumah kaca di Indonesia
No Peneliti Judul Hal yang dilakukan
1 Agus Sugiyono [3] Kendali Sistem energi Untuk
pertanian Rumah Kaca
Usaha pengurangan energi dengan
menggunakan PLC untuk kendali
sistem energi. Kendali dengan PLC
mempunyai keuntungan karena
sistemnya dapat diubah hanya dengan
mengubah program dan perangkat
keras diperoleh dengan harga relatif
murah
2 Mulkan Azizi,
Sumardi, Munawar
Agus [4]
Perancangan sistem
pengendali suhu pada
prototype Greenhouse
berbasis kendali logika fuzzy
Usaha membuat suatu iklim buatan
pada green house dengan merekayasa
kondisi suhu agar sesuai dengan
kondisi suhu asal tanaman. Logika
fuzzy digunakan untuk mengolah data
pembacaan sensor yang digunakan
untuk kemudian digunakan sebagai
kendali kecepatan motor cooling fan
DC supaya suhu ruangan tetap.
3 Olga Melo, Rhiza S.
Sadjad, Adnan [5]
Rumah Kaca Cerdas Untuk
Budidaya Tanaman Bunga
Krisan
Mendesain prototipe sistem
pengontrolan rumah kaca cerdas untuk
budidaya tanaman secara otomatis
menggunakan mikrokomputer. Sistem
kontrol yang dikembangkan dapat
melakukan proses pengukuran suhu
dan kelelmbaban dan mengatur
pemberian air.
4 Mareli
Telaumbanua, [6]
Rancangbangun Aktuator
Pengendali Iklim Mikro di
Merancang sistem kontrol
pengendalian iklim mikro untuk
7
Dalam Greenhouse Untuk
Pertumbuhan Tanaman Sawi
greenhouse menggunakan AVR
ATMega8535. Sistem kontrol
dikembangkan menggunakan lima
sensor, yaitu sensor suhu dan
kelembaban, sensor suhu tanah, sensor
kelengasan tanah, sensor intensitas
sinar matahari serta tiga aktuator, yaitu
aktuator kipas, aktuator pompa air dan
aktuator lampu fotosintesis.
5 Tony K. Hariadi [7] Sistem Pengendali Suhu,
Kelembaban, dan Cahaya
dalam Rumah Kaca
Membuat sebuah sistem pengendali
temperatur, kelembaban, cahaya, dan
penyiraman dalam rumah kaca secara
terpadu.
6 Bimo Ananto
Pamungkas, Adian
Fatchur Rochim,
Eko Didik Widianto
[8]
Perancangan Jaringan Sensor
Terdistribusi untuk
Pengaturan Suhu,
Kelembaban, dan Intensitas
cahaya
Melakukan perancangan sistem sensor
terdistribusi untuk memonitor suhu,
kelembaban, dan intensitas di rumah
kaca menggunakan board Arduino
Uno. Data-data pemantauan dan
antarmuka kontrol pengguna dapat
diakses secara online berbasis web.
Dari beberapa penelitian terdahulu tersebut umumnya belum mengintegrasikan sensor dan aktuator
pada rumah kaca dengan dimensi yang relatif besar (baik dimensi rumah kaca maupun jumlah sensor
dan aktuator). Dimensi ini berkaitan dengan jumlah sensor yang digunakan masih belum dapat
menangkap kondisi sepenuhnya dari rumah kaca. Selain itu, pemantauan dan pengendalian kebanyakan
masih dilakukan secara offline. Untuk mengatasi keterbatasan tersebut, pada penelitian ini akan
dirancang sistem rumah kaca yang dapat menyajikan data secara online untuk merekayasa beberapa
parameter iklim rumah kaca, seperti kelembaban tanah dan udara, suhu rumah kaca, intensitas cahaya,
dan sinar ultraviolet.
8
BAB III. METODE PENELITIAN
Seperti yang telah dijelaskan di bagian pendahuluan, bahwa penelitian ini merupakan lanjutan dari
penelitian yang telah dilakukan di akhir tahun 2015 (miniatur rumah kaca). Oleh karena itu, metode
yang digunakan pada penelitian ini mengambil konsep yang serupa dengan penambahan jumlah sensor
serta penerapan pada dimensi rumah kaca yang lebih besar.
Skema sistem yang telah dirancang pada tahun 2015 dapat dilihat pada Gambar 2. Sistem ini
menggunakan Arduino Mega dengan pertimbangan mikrokontroler ini memiliki banyak masukan
analog dan digital. Hal ini penting mengingat pada sistem ini digunakan Ethernet Shield yang dipasang
di atas Arduino Mega. Ethernet shield berfungsi untuk menyimpan data pada media SD Card. Tujuh
buah sensor masing-masing sensor suhu, kelembaban tanah, cahaya dan UV dihubungkan ke masukan
analog pin 7 hingga 13. Sementara sensor kelembaban dan suhu udara (DHT11) dihubungkan ke pin
digital 30. Real time clock dihubungkan ke pin SDA dan SCL serta dua buah relay masing-masing
untuk lampu dan pompa untuk irigasi rumah kaca. Real time clock berfungsi untuk memberi masukan
tanggal dan waktu kepada sistem, perangkat ini memiliki sumber energi tersendiri sehingga dapat
berfungsi walaupun sistem dalam keadaan off.
Gambar 2: Skema sistem monitoring dan kontrol rumah kaca
Keluaran dari Arduino Mega berbentuk array yang masing-masing nilai sensor dipisahkan dengan
delimeter koma dan tabulasi.
Terdapat beberapa modifikasi pada skema di atas untuk penelitian ini, diantaranya interfacing data
masih menggunakan data logging biasa, belum masuk ke komputer ataupun online. Pertimbangannya
adalah lokasi rumah kaca yang berada di rooftop yang cukup terbuka (pertimbangan keamanan). Hingga
laporan ini pun, baru diambil data suhu di dalam dan di luar rumah kaca dan intensitas cahaya.
9
BAB IV. JADWAL PELAKSANAAN
Terdapat banyak penyesuaian pada jadwal pelaksanaan kegiatan penelitian. Desain rumah kaca
beberapa kali terjadi perubahan, terkait dengan lokasi yang sesuai dengan kondisi di rooftop gedung
10. Selain itu jadwal kegiatan juga dimodifikasi karena adanya masukan dan desain meja dari
mahasiswi dari Teknik Industri yang mengambil topik perancangan rumah kaca.
Terdapat juga permasalahan instalasi sensor, dimana perangkat lunak sistem harus dimodifikasi akibat
adanya tambahan sensor yang sama (modifikasi address dan register). Pemasangan sensor baru dapat
dilakukan di akhir Oktober dan awal November.
Masalah lainnya adalah adanya proses pemindahan rumah kaca ketika kegiatan SIAP 2016 pada bulan
Agustus. Panitia SIAP memindahkan rumah kaca sehingga terdapat kerusakan pada sambungan kayu,
sehingga rumah kaca harus mengalami perbaikan.
BAB V. HASIL DAN PEMBAHASAN
Gambar 3 menunjukan rumah kaca yang telah dibangun. Rumah kaca menggunakan bahan kayu
sebagai rangka, plastik ultraviolet sebagai dinding sekaligus untuk menahan panas serta insect net
yang juga berfungsi sebagai dinding. Pemasangan insect net berfungsi agar rumah akca tidak
terlampau panas. Gambar 4 menunjukan desain meja untuk menanam tanaman. Desain ini dibuat
oleh Evelyn Liustanti, mahasiswi Teknik Industri yang mengambil topik perancangan rumah kaca
sebagai Tugas Akhir. Meja didesain sehingga luas area untuk bercocok tanam cukup luas, selain itu
meja juga dilengkapi saluran air untuk pengairan di rumah kaca. Gambar 5 menunjukan grafik suhu di
dalam dan di luar rumah kaca. Terlihat bahwa suhu di dalam dan di luar rumah kaca sangat berbeda.
Suhu di dalam rumah kaca lebih tinggi dibandingkan suhu di luar rumah kaca.
10
Gambar 3: Rumah kaca yang berlokasi di rooftop gedung 10
Gambar 4: Rumah kaca dan desain meja, didesain oleh Evelyn Liustanti
11
Gambar 5: Hasil pengukuran suhu di dalam dan di luar rumah kaca
Dari Gambar 5 dapat dilihat mulai dari pukul 06.20 WIB sampai dengan pukul 11.30 WIB trend suhu
udara mengalami peningkatan. Hal ini disebabkan oleh karena pada waktu tersebut cuaca di daerah
pengamatan cerah. Selanjutnya setelah pukul 11.30 sampai pukul 19.00 WIB suhu udara baik di dalam
maupun di luar rumah kaca mengalami trend penurunan. Hal ini disebabkan oleh karena di daerah
pengamatan mulai turun hujan. Setelah pukul 19.00 WIB suhu relatif stabil. Dari grafik juga dapat
dilihat bahwa suhu udara di dalam rumah kaca lebih tinggi daripada di luar rumah kaca. Keadaan ini
disebabkan karena ruangan rumah kaca tertutup sehingga panas terperangkap di dalam. Pada siang hari,
sekitar 85% dari sinar matahari yang masuk akan terperangkap di dalam rumah kaca dan menjadi panas.
Suhu udara mempengaruhi aktifitas kehidupan tanaman, antara lain pada proses fotosintesis, respirasi,
transpirasi, pertumbuhan, penyerbukan, pembuahan, dan keguguran buah. Besar kecilnya pengaruh ini
terkait dengan faktor yang lain seperti kelembaban, tersedianya air, dan jenis tanaman. Rata-rata suhu
udara yang dibutuhkan untuk aktifitas tanaman berkisar pada 15°C hingga 40°C.
Gambar 6 menunjukan grafik hasil pengukuran kelembaban udara. Pengukuran kelembaban dan
temperatur udara di dalam rumah kaca dilakukan dengan menggunakan satu buah sensor. Data keluaran
sensor ke Arduino adalah data digital. Hasil pengukuran kelembaban menunjukkan bahwa mulai pukul
10.00 WIB sampai pukul 13.00 WIB kelembaban udara menurun. Hal ini dapat dimengerti karena
radiasi cahaya matahari mulai menghasilkan panas. Kemudian setelah pukul 13.00 WIB, kelembaban
meningkat kembali sampai selesai pengukuran pada pukul 21.00 WIB. Sementara hasil pengukuran
temperatur ruangan menunjukkan hasil yang berlawanan. Mulai pukul 10.00 WIB sampai dengan 13.00
WIB temperatur ruangan meningkat dan kemudian mulai turun setelah pukul 13.00 WIB.
10
15
20
25
30
35
40
6:2
0:3
5
7:1
1:3
7
8:0
2:4
1
8:5
3:4
5
9:4
4:4
9
10
:35
:53
11
:26
:58
12
:18
:02
13
:09
:07
14
:00
:12
14
:51
:17
15
:42
:21
16
:33
:26
17
:24
:30
18
:15
:35
19
:06
:39
19
:57
:44
20
:48
:49
t_dalam
t_luar
Hasil Pengukuran Suhu
Waktu (sekon)
Suhu (
Celc
ius)
12
Gambar 6: Hasil pengukuran kelembaban udara di dalam rumah kaca
BAB VI. KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan yang dapat diperoleh dari penelitian ini antara lain
1. Sistem mampu mengukur suhu di dalam dan di luar rumah kaca dan kelembaban di dalam
rumah kaca.
2. Suhu di dalam rumah kaca lebih tinggi dibandingkan diluar rumah kaca.
3. Data yang diperoleh sejauh ini berupa data text yang tersimpan pada memory card yang
dipasang pada ethernet shield Arduino Mega.
Saran untuk pengembangan penelitian ini antara lain
1. Jumlah sensor harus ditambah, mengingat ukuran rumah kaca yang cukup besar
2. Dapat ditambahkan aktuator suhu atau sistem pengairan seperti usulan pada proposal
penelitian.
3. Data dapat ditampilkan secara online.
DAFTAR PUSTAKA
1. Syahrul Munir, Rancangan Smart Greenhouse dengan Teknologi Mobile untuk Efisiensi tenaga,
biaya, dan waktu dalam pengelolaan tanaman, Skripsi Fakultas Teknologi Industri, UPNVeteran
Jawa timur, 2012
2. Agus Sugiono, Kendali Sistem Energi Untuk Pertanian Rumah Kaca, Prosiding Seminar Nasional
Penerapan Teknologi Kendali dan Instrumentasi pada Pertanian, 1998
3. Mulkan Azizi, Sunardi, Munawar Agus R, Perancangan Sistem Pengendali Suhu pada Prototype
Green House Berbasis Kendali Logika Fuzzy, Makalah Seminar Tugas Akhir Teknik Elektro
Fakultas Teknik Undip
4. OlgaMelo, Rhiza S. Sadjad, Adnan, Rumah Kaca Cerdas Untuk Budidaya Tanaman Bunga Krisan
5. Mareli Telaumbanua, Bambang Purwantana, Lilik Sutiarso, Rancangbangun Aktuator Pengendali
Iklim Mikro di Dalam Greenhouse Untuk Pertumbuhan Tanaman Sawi, Agritech, Vol. 34, No. 2,
2014
6. Tony K. Hariadi, Sistem Pengendali Suhu, Kelembaban dan Cahaya dalam Rumah Kaca, Jurnal
Ilmiah Semesta Teknika, Vol. 82 10, No. 1, 2007: 82 – 93
7. Bimo Ananto Pamungkas, Adian Fatchur Rochim, Eko Didik Widianto, Perancangan Jaringan
Sensor Terdistribusi Untuk Pengaturan Suhu, Kelembaban, dan Intensitas Cahaya, Makalah
Seminar Tugas Akhir Teknik Elektro Fakultas Teknik Undip
8. Rana H. Hussain1, Dr. Ali F. Marhoon1, Dr. Mofeed T. Rashid, Wireless Monitor and Control
System for Greenhouse, IJCSMC, Vol. 2, Issue. 12.
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100Kelembaban udara di dalam rumah kaca
Waktu
kele
mb
ab
an
ud
ara
(%
)