SISTEM MANAJEMEN ASET MENGELOLA RISIKO

75
SISTEM MANAJEMEN ASET MENGELOLA RISIKO Budi Sutjahjo KEMENETERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYATBADAN PENINGKATAN PENYELENGGARAAN SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM WORK SHOP PELAKSANAAN MANAJEMEN ASET Bandung 3 – 5 Mei 2018

Transcript of SISTEM MANAJEMEN ASET MENGELOLA RISIKO

Page 1: SISTEM MANAJEMEN ASET MENGELOLA RISIKO

SISTEM MANAJEMEN ASET

MENGELOLA RISIKOBudi Sutjahjo

KEMENETERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYATBADAN PENINGKATAN PENYELENGGARAAN SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM

WORK SHOP PELAKSANAAN MANAJEMEN ASETBandung 3 – 5 Mei 2018

Page 2: SISTEM MANAJEMEN ASET MENGELOLA RISIKO

PERTANYAAN PENTING

ASET MANA YANG KRITIS, KINERJANYA dan MENGANCAM

KEBERLANJUTAN ?

• Bagaimana aset tersebut gagal/tidak gagal berfungsi ?

• Bagaimana kemungkinan kegagalan ?• Apa dampak/konsekuensi dari kegagalan ?

1

Page 3: SISTEM MANAJEMEN ASET MENGELOLA RISIKO

RISIKO = JANTUNGNYA MANAJEMEN ASET

2

RISIKO

Page 4: SISTEM MANAJEMEN ASET MENGELOLA RISIKO

PENGERTIAN & DEFINISI

• “Hazard” atau bahaya adalah suatukeadaan yang berpotensi menimbulkankerusakan atau kerugian.

• Risiko dalam manajemen asset membicarakan konsekuensi kegagalan dikalikan dengan kemungkinan kegagalanasset.

• Sering juga disebut “kekritisan”

• Banyak pula yang lebih menyukai istilah “paparan risiko bisnis (PRB)” atau“business risk exposure (BRE)”

3

Page 5: SISTEM MANAJEMEN ASET MENGELOLA RISIKO

KERANGKA MANAJEMEN RISIKO

Terdapat gerakan global untuk menerapkanManajemen RISIKO untuk meningkatkan pelayanan

dan keamanan penyediaan air minum:

❑ Hazard Analysis and Critical Control Point (HACCP)❑ ISO 14001, ISO 9001 & ISO 18000❑ New Zealand Public Health Risk Management Plans❑ Australian Framework for Management of Drinking Water

Quality❑ From Source to Tap: the Multiple Barrier Approach to Safe

Drinking Water (Canada)❑ WHO Drinking Water Guidelines – Water Safety Plans❑ The Bonn Charter – A Drinking Water Quality Framework

for the 21st Century❑ ISO 31000 – MANAJEMEN RISIKO

4

Page 6: SISTEM MANAJEMEN ASET MENGELOLA RISIKO

SIKLUS MANAJEMEN RISIKO(ISO 31000)

MENETAPKAN

KONTEKS

MITIGASIRISIKO

KOMUNIKASIdan

KONSULTASI

MONITOR dan

TINJAUAN

IDENTIFIKASI BAHAYA & RISIKO

ANALISIS BAHAYA & RISIKO

EVALUASI BAHAYA & RISIKO

Sumber : ISO 31000 5

Page 7: SISTEM MANAJEMEN ASET MENGELOLA RISIKO

JENIS RISIKO(SECARA UMUM)

❑ RISIKO Kesehatan Masyarakat… peranan pentingpenyediaan air minum untuk mencegah dampak negatifterhadap kesehatan

❑ RISIKO Lingkungan … penyediaan air minum bisamenimbulkan dampak negatif terhadap longkungan

❑ RISIKO Keuangan… RISIKO yang ditimbulkan akibat operasidan manajemen penyedia air minum sebagai perusahaanbisnis

❑ RISIKO Komersial … penyediaan air minum tidakberkelanjutan akibat kesalahan bisnis yang tidak efisien

❑ RISIKO Reputasi … kepercayaan pelanggan dan pemangkukepentingan terhadap pelayanan penyediaan air minum

❑ RISIKO Pemenuhan terhadap peraturan… undang-undangdan peraturan mengatur standard minimun terhadapkualitas air

TIN

GK

AT

1TI

NG

KA

T 2

TIN

GK

AT

3

6

Page 8: SISTEM MANAJEMEN ASET MENGELOLA RISIKO

JENIS RISIKO(MANAJEMEN ASET)

1. RISIKO KEKUASAAN .. Risiko yang terkait dengan perubahanperaturan

2. RISIKO SOLUSI/KEPUTUSAN .. Risiko yang terkait dengan kesalahanpengambilan keptusan

3. RISIKO PENGEMBANGAN .. Risiko yang terkait denganpengembagang/penambahn aset

4. RISIKO KINERJA .. Risiko yang terkait dengan kinerja aset5. REIKO KEUANGAN & KOMERSIAL Risiko yang terkait dengan

kesalahan bisnis yang tidak efisien6. RISIKO ADMINISTRATIF .. Risiko yang terkait dengan kesalahan

administratif7. RISIKO KESEHATAN & LINGKUNGAN … Risiko yang terkait

menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan dan kesehatan8. RISIKO PIHAK KETIGA .. Risiko yang terkait dengan kelalaian atau

wan prestasi pihak ketiga9. RISIKO SDM ... Risiko yang terkait dengan kompetensi SDM pada

tahap desain, konstrksi, operasi dan pemeliharaan7

Page 9: SISTEM MANAJEMEN ASET MENGELOLA RISIKO

RENCANA MANAJEMEN RISIKO UNTUK MANAJEMEN ASET

Proses yang menjelaskan bagaimana manajemenrisiko kegiatan manajemen risiko diterapkan.

INPUT1. Pernyataan lingkup

manajemen aset.2.Proses manajemen

aset3.Hirarki Aset4.Rencana manajemen

investasi (Capex)5.Rencana manjemen

operasi danpemeliharaan (opex)

6.Rencana manajemenkomunikasi

7.Faktor lingkungan

PERANGKAT & TEKNIK

1.Rapat & analisisperencanaan

OUTPUT

1.Rencanamanajemen risiko• Identifikasi

Risiko• Analisis risiko• Mitigasi Risiko

Page 10: SISTEM MANAJEMEN ASET MENGELOLA RISIKO

RENCANA MANAJEMEN RISIKO

• Pentingnya RENCANA MANAJEMEN RISIKO

• Memastikan bahwa tingkat, jenis, dankelayakan dari manajemen risiko

• Menyediakan sumber daya, biaya dan waktuuntuk kegiatan manajemen risiko.

• Menetapakn dasar-dasar yang disepakati untukmengeavluasi risiko.

• Kategori RISIKO

• Daftar standar kategori risiko digunakan untukmembantu dan memastikan area risiko tertentutidak terlupakan/terlewatkan.

• Organisasi/perusahaan seyogyamuamempunyai fdaftar standar risiko sendiri untukmembantu identifikasi risiko proyek.

Page 11: SISTEM MANAJEMEN ASET MENGELOLA RISIKO

RENCANA MANAJEMEN RISIKO

• RENCANA MANAJEMEN RISIKO menjelaskan bagaimanarisiko dikelola, distrukturkan dan diterapkan padamanajemen aset.

• Sebagai bagian dari Rencana Strategis Manajemen Aset.• Bisa termasuk :

✓Metodologi✓Peraturan & tanggung jawab✓Penganggaran✓Jadwal/waktu✓Kategori risiko. ✓Uraian probabita dan dampak✓Toleransi dari pemangku kepentingan✓Format laporan✓Penelusuran✓Matrix probabilta dan dampak

Page 12: SISTEM MANAJEMEN ASET MENGELOLA RISIKO

IDENTIFIKASI RISIKO

Page 13: SISTEM MANAJEMEN ASET MENGELOLA RISIKO

IDENTIFIKASI RESIKO

Proses yang menjelaskan bagaimana menyusundaftar resiko.

INPUT

1. (Daftar & hirarkiaset

2. Level of service3. Dokumen proyek

investasi4. Dokumen/ SOP

operasi danpemeliharaan

5. SDM / Operator aset

6. KondisiLingkungan

7. Kespakatan tim

PERANGKAT & TEKNIK

1. Reviewdokumentasi

2. Teknikmengumpulkaninformasi

3. Analisis daftarsimak

4. Teknis diagram/ visual

5. Analisis SWOT 6. Pendapat/kepu

-tusan tim Ahli

OUTPUT

1.Daftar resiko

Page 14: SISTEM MANAJEMEN ASET MENGELOLA RISIKO

IDENTIFIKASI RESIKO

• Risiko harus secara kontinyu direview dan dievaluasi (iteratif), diintegrasikan dengan kegiatan pengendalian,

• Teknik pengumpulan informasi:– Brainstorming– Teknik Delphi : Partisipasi para ahli secara anonim; fasilitator

menggunakan kuestioner ; konsensus mungkin bisa dicapai dalambeberapa putara; membantu mengurangi bias pada data dan mencegahpengaruh dominan masing-masing para ahli.

– Wawancara: wawancara para ahli, pemangku kepentingan , Manajer Operasi dan pemeliharaan yg berpengalaman.

– Analasis akar penyebab: Penyusunan kembali identifikasiresiko, mungkin bisa membantu mengidentifikasi resiko yang baru.

• Analisis daftar simak: daftar simak dikembangkan berdasarkanriwayat informasi dari proyek yang sama dari proyek yang terdahulu.

• Analisis asumsi: identifikasi resiko yang mungkin tidak akurat, tidak stabil, tidak konsisten, tidak lengkap.

• Analisis SWOT – Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats

Page 15: SISTEM MANAJEMEN ASET MENGELOLA RISIKO

TEKNIK DIAGRAM

• Diagram Sebab Akibat (fish-bone diagram)

• Sistem atau bagan alir proses (process flow charts).

• Influence diagram• Menunjukkan pengaruh penyebab diantara

variabel proyek, waktu dan urutan kegiatan, dan hubungan antar variabel proyek the relationships among dan hasilnya (outcome).

• Sangat baik unutk menampilkan sturkturkeputusan

DAFTAR RESIKO• Sesudah proses identifikasi resiko,

menghasilkan daftar resiko. Antara lain termasuk; ✓Daftar Resiko yang relevan✓ Daftar tanggapan yang potensial✓ Akar penyebab resiko✓ Pemutakhiran kategori resiko

Page 16: SISTEM MANAJEMEN ASET MENGELOLA RISIKO

KEPUTUSAN AHLI (EXPERT)

• Banyak organisasi menyandarkan padapendapat intuitif dan pengelamanseorang ahli (expert) untuk membantuidentifikasi pootensi risiko kegagalan aset.

• Para ahli (Experts) dapat memutuskankategori risiko sebagai risiko tinggi, medium atau rendah tanpa atau denganteknik yang canggih.

• Dapat juga membantu menyusun danmemantau daftar hal-hal yang perludiperhatikan; risiko-risiko dengan potensiyang rendah namun masih diidentifikasikansebagai potensi risiko.

Page 17: SISTEM MANAJEMEN ASET MENGELOLA RISIKO

16

TEKNIK DELPHI

• TEKNIK DELPHI digunakanuntuk mendaptkan kesepakatanantara panel ahli (expert) untukmembuat perkiraan probablitadan dampak.

• Menyediakan input yang independen dan anonim tentangperkiraan kedepan.

• Menggunakan putaran iterasipertanyaan dan jawaban tertulisuntuk menghindari dampak bias yang mungkin terjadi pada proses curah pendapat/brainstorming pada rapat/diskusi.

Page 18: SISTEM MANAJEMEN ASET MENGELOLA RISIKO

POLA UMUM KEGAGALAN

2 pola umum kegagalan1. Kurba Bathtub – umumnya untuk aset elektro – mekanis2. Kurva umum exponensial – untuk aset konstruksi sipil yang

pasif

KEANDALAN — kemungkinan suatu komponen atau sistem akan mempunyai kinerja sesuai dg fungsi, waktu dan kondisi operasi yang spesifik

17

% K

EGA

GA

LAN

WAKTU

konstruksi sípilKURVA EXPONENSIAL

konstruksi mesin / listrikKURVA BATHTUBE

Page 19: SISTEM MANAJEMEN ASET MENGELOLA RISIKO

KEMBALI KE 4 MODA KEGAGALAN

MODAKEGAGALAN DEFINISI ASPEK TAKTIS MANAJEMEN

STRATEGIS

KAPASITASVolume kebutuhan air melampui kapasitas desain

Pertumbuhan, perkiraan terlalu rendah

Redesign

TINGKATPELAYANAN

Permintaanfungsional melebihi kapasitas desain

SIPA, kebisingan,Permenkes 492/2010, SMK3 dll

Optimalisasi O&M, rehabilitasi

KEMATIAN ASET

Penggunaan aset menurunkan kinerja dibawah batas yg bisa diterima

Usia aset tua, penggunaan(termasuk opertor)

Optimalisasi O&M, rehabilitasi

EFISIENSIBiaya operasi melibihi alternatif yg layak

Payback period Penggantian

18

Page 20: SISTEM MANAJEMEN ASET MENGELOLA RISIKO

FAKTOR KEGAGALAN ASET BERDASARKAN HIRARKI ASET

…………………

suku cadang

komponen

unit

ruangan

bangunan

lokasi

subsistem

sistem

infrastruktur

gasket

motor

pompa

kelompok pompa

bangunan pompa

WTP Kali Adem

Zona 2,

Wilyah barat

Seluruh SPAM

Dampak, tergantungpengruhnya secarasistemik ke hirarki yang lebih atas

Page 21: SISTEM MANAJEMEN ASET MENGELOLA RISIKO

ANALISIS KEGAGALAN

BERFUNGSIKEGAGALAN

FUNGSIONAL

BerfungsiDitentukan

standar kinerja

Kegagalan Fungsional Bukti, apa

yg kita lihat

Sebab kegegalan,

akar penyebab, mengapa ?

Moda kegagalan, meknisme kegagalan

Perilaku kegagalan,

bukti, tersamar,

random

Dampak kegagalan,

biaya, kesehatan, lingkungan

• indikator kinerja• apa yg dimonitor ?

kegagalan;• penyebab• moda• perilaku

• Kegagalan dan tingkatnya• Konsekurnsi kegagalan

21

Page 22: SISTEM MANAJEMEN ASET MENGELOLA RISIKO

DIAGRAM SEBAB AKIBAT

motor listrik

terbakarkontak internal

bearing panas

tidak ada pelumas

kerusakan fisik

motor ditabrak

tidak ada jadwal

tidak ada perlindung

an

air masuk perakitan salah

tidak ada sop

perakitan

kontaktor terbakar

sebabakibat akar sebab

22

Page 23: SISTEM MANAJEMEN ASET MENGELOLA RISIKO

DIAGRAM SEBAB AKIBATFISHBONE DIAGRAM

pompagagl

berfungsi

pasok PLN putus

masalah trafobocor

tersumbat

jalur longsor

suku cadang utama

kerusakan minorsuku cadang utama

kerusakan minor

Page 24: SISTEM MANAJEMEN ASET MENGELOLA RISIKO

IDENTIFIKASI RISIKO(KASUS)

Sebuah intake dengan kapasitas maximum 100 l/det., sepertidibawah ini, 1 buah pompa dengan Q = 100 l/det., H = 40 m, Reliability pompa 80%. Pasok listri dari PLN, panel pompadidalam intake.

Page 25: SISTEM MANAJEMEN ASET MENGELOLA RISIKO

KEMBALI KE 4 MODA KEGAGALAN

MODAKEGAGALAN DEFINISI ASPEK TAKTIS MANAJEMEN

STRATEGIS

KAPASITASVolume kebutuhan air melampui kapasitas desain

Pertumbuhan, perkiraan terlalu rendah

Redesign

TINGKATPELAYANAN

Permintaanfungsional melebihi kapasitas desain

SIPA, kebisingan,Permenkes 492/2010, SMK3 dll

Optimalisasi O&M, rehabilitasi

KEMATIAN ASET

Penggunaan aset menurunkan kinerja dibawah batas yg bisa diterima

Usia aset tua, penggunaan(termasuk opertor)

Optimalisasi O&M, rehabilitasi

EFISIENSIBiaya operasi melibihi alternatif yg layak

Payback period Penggantian

25

Page 26: SISTEM MANAJEMEN ASET MENGELOLA RISIKO

IDENTIFIKASI RISIKO(KASUS)

Apakah terdapat risiko berkaitan dengan ;

1. KAPASITAS2. TINGKAT PELAYANAN3. KEMATIAN ASET4. EFISIENSI

• Apakah terdapat kemungkinanintake tidak berfungsi ?

• Apakah terdapat kemungkinankemampuan menurun ?

Page 27: SISTEM MANAJEMEN ASET MENGELOLA RISIKO

IDENTIFIKASI RISIKO(KASUS)

Intake tanpa screen, kemungkinan

kotoran masuk

Muka air banjirbisa masuk

keruang pompaPompa

bisa gagal

Tidak ada tutupintake, hujanbisa masuk

Tidak adatangga, bahaya

utk operator

Motor bisa gagal

Meter bisagagal

Supply listrikPLN

mati/terputus

Page 28: SISTEM MANAJEMEN ASET MENGELOLA RISIKO

DAFTAR RESIKO

RISIKO NIA PENYEBAB AKIBAT

I. Intake gagalberfungsi

11200 Banjir masuk keruang pompa

Bangunan intake terndam

11202 Pompa gagalberfungsi

Air baku tidakmenalir

11203 Tidak ada tangga Bahaya bagioperaot

11204 Tidak ada penutupintake

Bangunan intake terendam

11205 Motor gagalberfungsi

Air baku tidakmengalir

11200 Supply listrk PLN mati

Pompa tidak bisaberjalan

II. Aliran air outlet mengecil

11201 Intake tanpascreen

Kotoran masuk

11206 Meter gaglberfungsi

Aliran air tidakterukur

Page 29: SISTEM MANAJEMEN ASET MENGELOLA RISIKO

ANALISIS RISIKO

Page 30: SISTEM MANAJEMEN ASET MENGELOLA RISIKO

ANALISIS RISIKO

❑ Secara umum kegagalan fungsi asetmerupakan kriteria utama

❑ Pendekatan berdasarkan RISIKO mempertimbangkan bahwa berbagaifaktor bisa kritis

❑ Dua kriteia utama RISIKO; dampak dankemunngkinan

▪ dampak: bahaya (hazard) dari dampak yang ditimbulkan untuk kegegalan fungsi aset

▪ Kemugkinan : kemungkinan atau frekuensidari kegagalan fungsi aset.

30

Page 31: SISTEM MANAJEMEN ASET MENGELOLA RISIKO

kondisikeandalan

kinerja

PROBABILITAKEGAGALAN

RISIKO

RISIKO

biaya, dampak,

konsekuensi kegagalan

DAMPAK KEGAGALAN

RISIKO PROBABILITA DAMPAK

RUMUS UMUM :

Page 32: SISTEM MANAJEMEN ASET MENGELOLA RISIKO

PROBABILITA KEGAGALAN (PK)

✓Probablita Kegagalan secara langsung berhubungan dengan moda kegagalan

✓Kita tidak bisa menentukan Probablita Kegagalan

✓Kadang-kadang kita punya data yang bagus, kadang-kadang tidak.

✓Kita dapat memperkirakan rentang kegagalan, seberapa cepat (pesimis), dan seberapa terlambat (optimis)) 32

Page 33: SISTEM MANAJEMEN ASET MENGELOLA RISIKO

SUMBER DATA PROBABILITA

1. MTBF — (mean time between failures )

2. Catatan kegagalan (riwayat pemeliharaan)

3. System SCADA ( apabila ada, catatan terkomputerisasi biasanya ada)

4. Ingatan / catatan operator5. Informasi dari fabrikan atau

penjual peralatan33

RIWAYAT PEMELIHARAAN

Page 34: SISTEM MANAJEMEN ASET MENGELOLA RISIKO

KONSEKUENSI / DAMPAK

1. Kerugian bisnis/keuangan2. Kewajiban hukum/keuangan3. Kehilangan reputasi4. Penurunan produksi5. Kegagalan sistem6. Keterlambatan pelayanan7. Biaya tanggap darurat8. Biaya perbaikan9. Kerusakan sekunder10. Dampak / pemulihan lingkungan11. Kecelakaan dan/atau kematian

34

Page 35: SISTEM MANAJEMEN ASET MENGELOLA RISIKO

MENERAPKAN ANALISIS RESIKO KUALITATIF

Proses untuk menyusun skala prioritas untuk analisistindakan lebih jauh dengan meninjau dan

menggabungkan probablita dan dampak kejadian.

INPUT

1.Daftar resiko2.Reancana

ManajemenResiko

3.RencanaManajemenBiaya

4.Pernyataanlingkupmnajemen aset

PERANGKAT & TEKNIK

1. Penilaianprobablita dandampak

2. Matrix probabilta dandampak

3. Penilaian data resiko kualitatif

4. Kategori resiko5. Penilaian resiko

darurat6. Keputusan para

ahli

OUTPUT

1.Pemutakhirancatatan resiko

Page 36: SISTEM MANAJEMEN ASET MENGELOLA RISIKO

ANALISIS RESIKO KUALITATIF

• Membantu untuk fokus pada penyusunanprioritas resiko.

• Merupakan analisis yang subyektif• Analsiis menggunakan …

o Kemungkinan relatifo Dampak pada sasaran manajemen aseto Tanggapan dengan kerangka waktuo Toleraransi resiko organisasio dll.

• Bisa juga digunakan :o Perbandingan resiko kepada resiko keseluruhano Menentukan apakah risiko tertentu (rendah) bisa

diabaikan utk tidak dianalisis lebih lanjut atau tidak. o Menentukan apakah dilanjutkan dengan penerapan

Analisis Resiko Kuantitaif

Page 37: SISTEM MANAJEMEN ASET MENGELOLA RISIKO

KUANTIFIKASI DAMPAK KEGAGALAN

BOBOT URAIAN

1 KEGAGALAN SUKU CADANG

2 KEGAGALAN KOMPONEN

3 KEGAGALAN UNIT (ASET)

4 KEGAGALAN SEKELOMPOK UNIT (ASET)

5 KEGAGALAN ASET-ASET DALAM BANGUNAN

6 KEGAGALAN SEKELOMPOK UNIT (PROSES)

7 KEGAGALAN SUB SISTEM

8 KEGAGALAN SISTEM

10 KEGAGALAN INFRASTRUKTUR

37

Page 38: SISTEM MANAJEMEN ASET MENGELOLA RISIKO

MENGHUBUNGKAN PROBABILITA KEGAGALAN DENGAN PENGAMATAN

LAPANGAN

PENILAIAN NILAI BOBOT PROBABLITA URAIAN

Hampir pasti 7 100% Diharapkan terjadi dalam 1

tahunSangattinggi 6 75% Kemungkinan besar terjadi

dalam 1 tahun

Tinggi 5 50%Diperkirakan 50% kemungkinan terjadi setiap tahun

Sedang 4 20%Diperkirakan terjadi dalam 5 tahun, 20% kemungkinan terjadi setiap tahun

Moderat 3 10%Diperkirakan terjadi dalam 1 tahun, 10% kemungkinan terjadi setiap tahun

Rendah 2 2% Diperkirakan terjadi dalam 50 tahun

Sangat rendah 1 1% Diperkirakan terjadi dalam

100 tahun 38

Page 39: SISTEM MANAJEMEN ASET MENGELOLA RISIKO

ANALISIS MATRIX PENGELOLAAN RISIKO

PROBABILITA

9 8 7 6 5 4 3 2 1

7 63 56 49 42 35 28 21 14 7

6 54 48 42 36 30 24 48 16 6

5 45 40 35 30 25 20 15 10 5

4 36 32 28 24 20 16 12 8 4

3 27 24 21 18 15 12 9 6 3

2 18 16 16 14 10 8 6 4 2

1 9 8 7 6 5 4 3 2 1

DA

MPA

K

39Perlu tindakan segera Dikaji & perhatian Bisa diterima

Page 40: SISTEM MANAJEMEN ASET MENGELOLA RISIKO

PEMBOBOTAN PROBABILITA DAN

DAMPAK

40

PROBABILITA NILAI

1 tahun sekali 5

2 tahun sekali 4

5 tahun sekali 3

10 tahun sekali 2

Hampir tidak akan terjadi 1

DAMPAK NILAI

1 kota tidak terlayani 5

Sebagian besar kota tidak terlayani 4

Sebagian kecil kota tidak terlayani 3

100 pelanggan tidak terlayani 2

Hampir tidakberdampak 140

Page 41: SISTEM MANAJEMEN ASET MENGELOLA RISIKO

ANALISIS MATRIX PENGELOLAAN

RISIKO

MATRIX DAMPAK &

PROBABILITA

PROBABLITA

HAMPIRSELALU SERING SEDANG JARANG SANGAT

JARANG

BOBOT 5 4 3 2 1

KATASTROPIK 5 25 20 15 10 5

BESAR 4 20 16 12 8 4

SEDANG 3 15 12 9 6 3

KECIL 2 10 8 6 4 2

TAK BERARTI 1 5 4 3 2 1

DA

MPA

K

Perlu tindakan segera Dikaji & perhatian Bisa diterima

41

Page 42: SISTEM MANAJEMEN ASET MENGELOLA RISIKO

RISIKO KEGAGALAN ASET

NO ASET KEMUNGKINAN DAMPAK RISIKO

1 Pompa Air baku 4 5 20

2 Pompa Dist 1 4 4 16

2 Pipa Transmisi 1 5 5

3 Pompa Dist 2 4 5 20

5 Genset 2 5 10

6 Intake 5 5 25

7 ..

8 ..

42

Page 43: SISTEM MANAJEMEN ASET MENGELOLA RISIKO

PENILAIAN PROBABILITA MENGGUNAKAN KEANDALAN

▪ Realibity (R), kemungkinan suatu asset BEKERJA tanpa kegagalan dalam waktu yang tertentu (t).

▪ Sebuah sistem dengan keandalan R = 90%, berarti memiliki 90% probabilita bahwa sistemakan beroperasi pada waktu tertentu tanpakegagalan kritis.

▪ Tingkat kegagalan, Lambda (l), menyatakanfrekuensi kemunculan kegagalan dari waktu kewaktu.

MTTFλ=

1

(λ = failure rate)

( ) tetR l−=

❑ Q adalah probabilita kegagalan❑ Q = 1 – R❑ Jadi, apabila sebuah pompa dengan keandalan R = 80%,

artinya pompa tersebut akan memiliki probablita kegagalansebesar ; Q = 1 – R = 1 – 80% = 20%

Page 44: SISTEM MANAJEMEN ASET MENGELOLA RISIKO

PENILAIAN DAMPAK MENGGUNAKAN MULTI KRITERIA

• Dampak bisa dinilai menggunkan beberapa aspeksekaligus

• Sebagai contoh, kegagalan asset bisa menimbulkandampak yang ditinjau dari aspek, contohnya;✓ Kesehatan dan Kesalamtan Kerja (3K)✓ Pencemaran Lingkungan✓ Fungsi asset✓ Ekonomi dan Keuangan✓ Tingkat Pelayanan

• Penilaian total dampak menggunakan beberapaaspek sekaligus, dengan menggunkan bobot relatifmasing-masing aspek

Page 45: SISTEM MANAJEMEN ASET MENGELOLA RISIKO

PENILAIAN DAMPAK MENGGUNAKAN MULTI KRITERIA

ASPEKNILAI

1 2 3 4 5

3K(20%)

Taksignifikan

Kesehatanjk. pendek

Kesehatanjk. panjang

Cacatpermanen kematian

Lingkungan(15%)

Tidak adadampak

Dampak takpenting, tak

luas

Dampakpenting, tak

luas

Dampak takpenting,

luas

Dampakpenting &

luasFungsi(20%)

Tidakterganggu

Keandalanasset < 75%

Kendalanasset < 50%

Kendalanasset < 25%

Kematianaset

Ek & Keu (30%)

Tidak adakerugian

Biayaperbaikan

rendah

Biayaperbaikan

tinggi

Biaya gantiasset, kas

takterganggu

Biaya gantiasset, kasterganggu

Pelayanan(15%)

Tidak adagangguan

< 25% pelanggan

takterlayani

25% - 49% pelanggan

takterlayani

50% - 74% pelanggan

takterlayani

75% - 100% pelanggan

takterlayani

Page 46: SISTEM MANAJEMEN ASET MENGELOLA RISIKO

PENILAIAN DAMPAK MENGGUNAKAN MULTI KRITERIA

ASPEKNILAI NILAI

TOTAL1 2 3 4 5

3K(20%)

Taksignifikan

Kesehatanjk. pendek

Kesehatanjk. panjang

Cacatpermanen kematian

Lingkungan(15%)

tidak adadampak

Dampak takpenting, tak

luas

Dampakpenting, tak

luas

Dampak takpenting,

luas

Dampakpenting &

luas

Fungsi(20%)

Tidakterganggu

Kendalanasset >75%

Kendalanasset 50%

sd 74%

Kendalanasset 25%

sd 49%

Kematianaset

Ek & Keu (30%)

Tidak adakerugian

Biayaperbaikan

rendah

Biayaperbaikan

tinggi

Biaya gantiasset, kas

takterganggu

Biaya gantiasset, kasterganggu

Pelayanan(15%)

Tidak adagangguan

< 25% pelanggan

takterlayani

25% - 49% 74%

pelanggantak

terlayani

50% - 74% pelanggan

takterlayani

75% - 100% pelanggan

takterlayani

TOTAL NILAI …….

RISIKO : Pompa gagal berfungsi

0,20

0,15

0,40

0,45

1,2

2,40

Page 47: SISTEM MANAJEMEN ASET MENGELOLA RISIKO

ANALISIS KUALITATIF(KASUS)

Page 48: SISTEM MANAJEMEN ASET MENGELOLA RISIKO

MENGHUBUNGKAN PROBABILITA KEGAGALAN DENGAN PENGAMATAN

LAPANGAN

PENILAIAN NILAI BOBOT PROBABLITA URAIAN

Hampir pasti 7 100% Diharapkan terjadi dalam 1

tahunSangattinggi 6 75% Kemungkinan besar terjadi

dalam 1 tahun

Tinggi 5 50%Diperkirakan 50% kemungkinan terjadi setiap tahun

Sedang 4 20%Diperkirakan terjadi dalam 5 tahun, 20% kemungkinan terjadi setiap tahun

Moderat 3 10%Diperkirakan terjadi dalam 1 tahun, 10% kemungkinan terjadi setiap tahun

Rendah 2 2% Diperkirakan terjadi dalam 50 tahun

Sangat rendah 1 1% Diperkirakan terjadi dalam

100 tahun

Page 49: SISTEM MANAJEMEN ASET MENGELOLA RISIKO

ANALISIS RISIKO KUALITATIF

NIA PENYEBAB AKIBAT P D R

RISIKO : I.Intake gagal berfungsi

11200 Banjir masuk ke ruang pompa

Bangunan intake terendam 6 3,2 19,2

11202 Pompa gagal berfungsi Air baku tidak mengalir 4 2,4 9,8

11203 Tidak ada tangga Bahaya bagi operator 2 1,7 3,4

11204 Tidak ada penutup intake

Bangunan intake terendam 7 3,2 22,4

11205 Motor gagal berfungsi Air baku tidak mengalir 2 2,2 4,4

11200 Supply listrk PLN mati Pompa tidak bisa berjalan 4 3,4 13,6

RISIKO : II.Aliran air outlet mengecil

11201 Intake tanpa screen Kotoran masuk 5 2,5 12,5

11206 Meter gagl berfungsi Aliran air tidak terukur 4 2,0 8,0

Page 50: SISTEM MANAJEMEN ASET MENGELOLA RISIKO

MATRIX ANALISIS RISIKO KUALITATIF

PROBABILITA

7 6 5 4 3 2 1

5 35 30 25 20 15 10 5

4 28 24 20 16 12 8 4

3 21 18 15 12 9 6 3

2 16 14 10 8 6 4 2

1 7 6 5 4 3 2 1

DA

MPA

K

50

Prioritas, perlu segera ditangani

Monitor intensif, waspada kenaikan risiko

Risiko bisa ditoleransi

KRITERIA

Page 51: SISTEM MANAJEMEN ASET MENGELOLA RISIKO

ANALISIS RISIKO KUALITATIF(SETELAH DIURUTKAN)

NIA PENYEBAB AKIBAT P D R

RISIKO : I.Intake gagal berfungsi

11204 Tidak ada penutup intake

Bangunan intake terendam 7 3,2 22,4

11200 Banjir masuk ke ruang pompa

Bangunan intake terndam 6 3,2 19,2

11200 Supply listrk PLN mati Pompa tidak bisa berjalan 4 3,4 13,6

11201 Intake tanpa screen Kotoran masuk 5 2,5 12,5

11206 Meter gagl berfungsi Aliran air tidak terukur 4 2,0 8,0

11202 Pompa gagal berfungsi Air baku tidak menalir 4 2,4 9,6

RISIKO : II.Aliran air outlet mengecil

11205 Motor gagal berfungsi Air baku tidak mengalir 4 2,0 8,0

11203 Tidak ada tangga Bahaya bagi operaot 2 1,7 3,4

Page 52: SISTEM MANAJEMEN ASET MENGELOLA RISIKO

MENERAPKAN ANALISIS RESIKO KUANTITATIF

Proses untuk menyusun skala prioritas untuk analisis tindakanlebih jauh dengan meninjau dan menggabungkan probablita dan

dampak kejadian.

INPUT

1.Pernyataanlingkupmanajmen aset

2.Daftar resiko3.Analisis risiko

kualitatif4.Rencana

manejemninvestasi

5.RencanaManajemen Biaya

PERANGKAT & TEKNIK

1.Pengumpulandata daninformasi

2.Anaiisis Resikokuantitatif danteknikpemodelan

3.Keputusan paraahli (Expert)

OUTPUT

1.Pemutakhirancatatan resiko

Page 53: SISTEM MANAJEMEN ASET MENGELOLA RISIKO

ANALISIS RESIKO KUANTITATIF

Tujuan proses ini;

• Menetapkan risiko kegiatan yang membutuhkantanggapan.

• Menetapkan keseluruhan risiko manajemen aset• Menetapkan probabilita kuantitatif yang memenuhi

tujuan manajemen aset.• Menetapkan cadangan biaya dan waktu.• Mengidentifikasikan risiko yang membutuhkan

perhatian khusus.• Memperkirakan biaya, jadwal, dan linkup sasaran

yang realistik.

• Merupakan evaluasi numerik, sehingga lebih obyektif• Memerlukan data yang lebih lengkap, kalau datanya tidak ada,

kadang dilewati saja, cukup dengan evaluasi kualitatif.

Page 54: SISTEM MANAJEMEN ASET MENGELOLA RISIKO

ANALISIS RESIKO KUANTITATIF

Konsep dari analisis resiko kuantitatif ;1. Probabilitas kejadian. Probabilitas bahwa suatu

peristiwa terjadi dalam beberapa periode atau situasi risiko tertentu.

2. Frekuensi kejadian. Rata-rata berapa kali suatu peristiwa terjadi per tahun, atau interval waktu lainnya.

3. Risiko-biaya. Probabilitas bahwa kejadian buruk terjadi dikalikan dengan biaya jika itu terjadi.

4. Risiko-biaya per tahun Tingkat kejadian peristiwa per tahun × Rp biaya per peristiwa.

Teknik untuk memperkirakan biaya-risiko mencakup hal2 berikut: • Analisis statistik kegagalan dan data kinerja yang

sukses • “Perkiraan" berdasarkan pengalaman dan penilaian • Penggunaan pohon kejadian, atau simulasi.

Page 55: SISTEM MANAJEMEN ASET MENGELOLA RISIKO

PERANGKAT & TEKNIK ANALISIS RESIKO KUANTITATIF

Penetapan probablita dan dampak yang kuantitatif, bisa dilakukan dengan;

1. Wawancara2. Perkiraan waktu dan biaya3. Menggunakan catatan riwayat aset terdahulu.4. Kepurusan para ahli (Expert) 5. Teknik Delphi 6. Analisis Sensitivitas (diagram TORNADO)7. Analisis Expected Monetary Value (EMV) 8. Decision Tree (Pohon Keputusan)9. Monte Carlo Analysis (simulasi)

Page 56: SISTEM MANAJEMEN ASET MENGELOLA RISIKO

ANALISIS RISIKO KUANTITATIF(KERUGIAN AKIBAT DAMPAK)

NIA PENYEBAB AKIBAT P D R KERUGIAN Total Rp M/thn

RISIKO : I.Intake gagal berfungsi

11204 Tidak ada penutup intake

Bangunan intake terendam 7 3,2 22,4

Rehabilitasi intake 0,5Terhentinya pelayanan 0,3

11200 Banjir masuk ke ruang pompa

Bangunan intake terndam 6 3,2 19,2

Rehabilitasi intake 1,5Terhentinya pelayanan 0.6

11200 Supply listrk PLN mati

Pompa tidak bisa berjalan 4 3,4 13,6 Terhentinya

pelayanan 1,2

11201 Intake tanpa screen Kotoran masuk 5 2,5 12,5 Penurunan pelayanan 0,8

11202 Pompa gagal berfungsi

Air baku tidak menalir 4 2,4 9,6

Perbaikan pompa 0,1

Terhentinya pelayanan 0,4

11206 Meter gagl berfungsi

Aliran air tidak terukur 4 2,0 8,0 Volume pengukuran

tak akurat -

RISIKO : II.Aliran air outlet mengecil

11205 Motor gagal berfungsi

Air baku tidak mengalir 2 2,2 4,4

Perbaikan motor 0,05Terhentinya pelayanan 0,4

11203 Tidak ada tangga

Bahaya bagi operaot 2 1,7 3,4 Pengobatan operator 0,03

TOTAL (Milyar Rp/tahun) ………. 5,88

Page 57: SISTEM MANAJEMEN ASET MENGELOLA RISIKO

PENILAIAN URUTAN KERUGIAN RISIKO

NIA PENYEBAB AKIBATKERUGIANRp juta/th

11200 Banjir masuk ke ruang pompa Bangunan intake terndam 2.100

11200 Supply listrk PLN mati Pompa tidak bisa berjalan 1.200

11204 Tidak ada penutup intake Bangunan intake terendam 800

11201 Intake tanpa screen Kotoran masuk 800

11202 Pompa gagal berfungsi Air baku tidak mengalir 500

11205 Motor gagal berfungsi Air baku tidak mengalir 450

11203 Tidak ada tangga Bahaya bagi operator 30

11206 Meter gagl berfungsi Aliran air tidak terukur 0

Total ( Rp Juta / tahun) …. 5.880

Page 58: SISTEM MANAJEMEN ASET MENGELOLA RISIKO

PENILAIAN SENSIVITAS RISIKO(MENGGUNAKAN TORNADO DIAGRAM)

- 1,000 2,000 3,000

Meter gagl berfungsi

Tidak ada tangga

Motor gagal berfungsi

Pompa gagal berfungsi

Tidak ada penutup intake

Intake tanpa screen

Supply listrk PLN mati

Banjir masuk ke ruang pompa

KERUGIAN (Rp juta/tahun)

• Untuk menetapkan resiko mana yang paling berpotensi dampakkepada manajemen aset.

• Merubah satu atau lebih element/variable dan mengatur elemenlain, maka akan terjadi perubahan dampak.

• Salah satu analisis sensitivitas adalah menggunakan diagramTORNADO

leb

ihse

nsi

tif

kura

ng

sen

sitf

Page 59: SISTEM MANAJEMEN ASET MENGELOLA RISIKO

• Nilai moneter yang diharapkan (EMV) adalah teknikmanajemen risiko untuk membantu mengukur danmembandingkan risiko dalam banyak aspek, khusunyadalam mnetapkan alternatif tindakan yang dipilih,

• EMV adalah teknik analisis risiko kuantitatif, karena iabergantung pada KEMUNGKINAN dan JUMLAHKERUGIAN/KEUNTNGAN untuk melakukan peniliaanRISIKO,

EXPECTED MONETARY VALUE - EMV(NILAI MONETR YG DIHARAPKAN)

EMV P (%) Rp

Page 60: SISTEM MANAJEMEN ASET MENGELOLA RISIKO

EXPECTED MONETARY VALUE - EMV(NILAI MONETR YG DIHARAPKAN)

NIA PENYEBABPROBABLITA KERUGIN

Rp juyaEMV

P %

RISIKO : I.Intake gagal berfungsi11204 Tidak ada penutup intake 7 100% 800 800

11200 Banjir masuk ke ruang pompa 6 75% 2100 1.575

11200 Supply listrk PLN mati 4 20% 1200 240

11201 Intake tanpa screen 5 50% 800 400

11202 Pompa gagal berfungsi 2 2% 500 10

11205 Motor gagal berfungsi 2 2% 50 1

RISIKO : II.Aliran air outlet mengecil11206 Meter gagl berfungsi 4 20% 20 4

11203 Tidak ada tangga 2 1% 30 0

TOTAL (Milyar Rp/tahun) ………. 5,88 3.030

Page 61: SISTEM MANAJEMEN ASET MENGELOLA RISIKO

ANALISIS URUTAN RISIKOMENGGUNKAN EMV

NIA PENYEBABPROBABLITA KERUGIN

Rp juyaEMV

P %

11200 Banjir masuk ke ruang pompa 6 75% 2100 1.575

11204 Tidak ada penutup intake 7 100% 800 800

11201 Intake tanpa screen 5 50% 800 400

11200 Supply listrk PLN mati 4 20% 1200 240

11202 Pompa gagal berfungsi 2 2% 500 10

11206 Meter gagl berfungsi 4 20% 20 4

11205 Motor gagal berfungsi 2 2% 50 1

11203 Tidak ada tangga 2 1% 30 0

TOTAL (Milyar Rp/tahun) ………. 5,88 3.030

Page 62: SISTEM MANAJEMEN ASET MENGELOLA RISIKO

DECISION TREE dan EMV

peninggian

pindah

banjirmasukintake

sukses

gagal

sukses

gagal

- 2,100 jt

- 1,400 jt90%

10%

70%

30%

- 2,100 jt

- 4,500 jt

EMV = 0,9 X -1,400 = - 1,260

EMV = 0,1 X -2,100 = - 210

EMV = 0,7 X - 4,500 = - 3,150

EMV = 0,3 X – 2,100= - 330

EMV = - 1,260 + - 210 = - 1,470

EMV = - 3,150 + - 330 = - 3,480

✓ Digunakan apabila penyelesaian/mitigasi risiko terdapatalternatif tindakan yang harus dipilih,

✓ Dipilih nilai EMV terbesar

Page 63: SISTEM MANAJEMEN ASET MENGELOLA RISIKO

MITIGASI RISIKO

Page 64: SISTEM MANAJEMEN ASET MENGELOLA RISIKO

RENCANA TANGGAPAN RESIKO

Proces untuk mengembangakan pilihan tindakan untukmenurunkan atau menghlangkan risiko terhadap tujuan

manajemen aset.

INPUT

1. Daftar resiko2. Analisis risiko

kualititatif3. Analisis risiko

kuantitatif.4. Renacana

Capaex danOpex

PERANGKAT & TEKNIK

1.Strategi utkrIsiko negatifatau ancaman

2.Strategitanggapancadangan

3.Keputusan paraahli/Expert

OUTPUT

1. Pemutakhirandaftar risiko

2. Risiko yang berhubungandangan Capex & Opex

3. Pemutakhirandokumen aset

4. PemutakhiranRencanaManajemenRIsiko

Page 65: SISTEM MANAJEMEN ASET MENGELOLA RISIKO

PEMUTAKHIRAN DAFTAR RESIKO

✓Pemutakhiran/penambahan informasipada output yang sudah ada, sebagaicontoh Daftar Risiko, termasuk;

✓Daftar prioritas risiko kuantitatif

✓Sejumlah penambahan waktu dan baiayayang perlu dicadangkan.

✓Penyelesaian yang realistis terhadap sumberdaya, waktu & biaya,

✓Probabilita kuantitatif bahwa tujuanmanajemen aset memenuhi target.

✓Kecenderungan/Trend

Page 66: SISTEM MANAJEMEN ASET MENGELOLA RISIKO

RENCANA MITIGASI RESIKO

✓ Melakukan tindakan untuk mengurangi anacamansebelum terjadi atau berulang kembali.

✓ Melakukan tindakan untuk memastikan bahwapeluang akan terjadi .

✓ Mengurangi probabilita dan/atau dampak dariancaman atau bahaya (“hazard”).

✓ Meningkatkan probabilita dan/atau dampak darikegagalan aset

✓ Apabila terdapat tindakan yang tidak bisadihilangkan, terdapat sisa risiko, sehungga perludilakukan;

▪ Melakukan tindakan apabila risiko terjadi(rencana cadangan)

▪ Melakukan tindakan apabila rencana cadangantidak efektif (rencana umpan balik).

Page 67: SISTEM MANAJEMEN ASET MENGELOLA RISIKO

STRATEGI MENGELOLA RISIKO

• MENGHINDAR▪ Menghilangkan semua ancaman,▪ Isolasi penyebab sehingga tidak berdampak pada aset

yang lain.

• MEMINDAHKAN/BERBAGI RISIKO ▪ Berbagi bebrapa dampak negatif atau ancaman kepada

pihak ketiga.

• MITIGASI• Implikasi mengurangi probabilita dan/atau dampak resiko

kejadian yang merugikan kedalam ambang resiko yang bisa diterima.

• TERIMA▪ Menerima/berdamai dengan resiko▪ Rencana Manajemen Risiko tidak perlu diuabah

Memindahkan resiko akan menyisakan sebagian resiko

Page 68: SISTEM MANAJEMEN ASET MENGELOLA RISIKO

DAMPAK REDUNDANSI TERHADAP

RISIKO

Redundansi secara signifikan mengurangi RISIKO

Dimana R adalah faktor redundansi

RISIKO = Probablita x Konsekuensi x Redudansi69

Page 69: SISTEM MANAJEMEN ASET MENGELOLA RISIKO

MENENTUKAN REDUNDANSI

start

apakah ada sistem/aset

lain memenuhi fungsi apabila

aset gagal

adakahsistem/aset

lain memenuhi sebagian fungsi

apabila aset gagal

REDUNDANSIPENUH

REDUNDANSISEBAGIAN

TANPA REDUNDANSI

T

Y

Y

T

70

Page 70: SISTEM MANAJEMEN ASET MENGELOLA RISIKO

MENINGKATKAN KENDALAN DENGAN REDUNDANSI

Rs = 0,80 + 0.80 – 0.80 x 0.80 = 0.96 (96%)Qs = 100% - Rs = 100% – 96% = 4%

Rs = R1 + R2 – R1R2R1 = 0,80

R2 = 0.80

Probablita kegagalan (Q) tanpa cadangan = 20%, menurun menjadi = 4%.

cadangan

NIA PENYEBABTANPA REDUNDANSI DENGAN REDUNDANSI

P D R P D R

11202 Pompa gagal berfungsi 4 2,4 9,6 3 2,4 7,2

Page 71: SISTEM MANAJEMEN ASET MENGELOLA RISIKO

USULAN RENCANA MITIGASI

NIA1 PENYEBAB P D R RUGIRp M/thn MITIGASI P D R BIAYA

Rp. M BCR

11204Tidak ada penutup

intake7 3,2 22,4 0,8 Bangun

penutup 1 1,2 1,2 0,7 1,14

11200

Banjir masuk ke

ruang pompa

6 3,2 19,2 2,1 Peninggianintake 2 1,2 2,4 1,4 1,5

11200 Supply listrk PLN mati 4 3,4 13,6 1,2 Genset

Cadangan 2 1,4 2,8 0,5 2,4

11201 Intake tanpa screen 5 2,5 12,5 0,8 Pasang

screen 2 1,2 2,4 0.3 2,6

11202Pompa gagal

berfungsi4 2,4 9,6 0,5

Tambahpompa

cadangan3 1,4 7,2 0,3 1,67

11205 Motor gagal berfungsi 2 2,2 4,4 0,45

Tambahcadangan

motor2 1,4 2,8 0,1 4,5

RISIKO : Intake gagal berfungsi

11206 Meter gagl berfungsi 4 2,0 8,0 0,3 Ganti meter 2 1,2 2,4 0,2 1,5

11203 Tidak ada tangga 2 1,7 3,4 0,03 Pasang

tangga 1 1,2 1,2 0.02 1,5

TOTAL Rp. M 5,58 TOTAL Rp. M 3,52 1,67

Page 72: SISTEM MANAJEMEN ASET MENGELOLA RISIKO

PEMANTAUAN DAN PENGENDALIAN

RESIKO

Proses untuk;• Melaksanakan Rencana Tanggapan

Resiko• Menelusuri resiko yang

teridentifikasi• Memantau resiko yang masih tersisa

INPUT

1. Daftar resiko2. Rencana

ManajemenResiko

3. Informasikinerja aset

4. LaporanKemajuanKerja

PERANGKAT & TEKNIK

1.Reasesmen resiko2.Audit resiko3.Penyimpangan

dan trend analysis4.Pengukuran

kinerja aset5.Analisis Langkah

Kontingensis6.Rapat status

kemajuan

OUTPUT

1. Pemutakhirandaftar resiko

2. Pemutakhiranproses mgt asetPermintaanperubahan

3. PemutakhiranRencanaManajemenAset

• Identifikasi resiko baru, dan• Evaluasi efektivitas proses

manajemen resiko keseluruhanproyek

Page 73: SISTEM MANAJEMEN ASET MENGELOLA RISIKO

PEMANTAUAN dan PENGENDALIAN RESIKO

Tujuan lain perlu ditentukan apabila;

✓ Asumsi-asumsi yang digunakan tetapvalid,

✓ Risiko telah berubah atau sangatmenurun,

✓ Kebijakan dan prosedur manajemensudah diikuti dan terlaksana,

✓ Penyelarasan langkah cadangan denganasesmen risiko yang ada.

Page 74: SISTEM MANAJEMEN ASET MENGELOLA RISIKO

PENGENDALIAN DAN PENELUSURAN RISIKO

RISIKO EXIXTING RENCANA MITIGASI PENGENDALIAN & PEMANTAUAN

NIA PENYEBAB R MITIGASI R BIAYA Rp. M

R blnini STATUS

RISIKO : Intake gagal berfungsi

11204 Tidak ada penutup intake 22,4 Bangun penutup 1,2 0,7 22,4 Penyelesaian

konstruksi

11200 Banjir masuk ke ruang pompa 19,2 Peninggian intake 2,4 1,4 19,2 Penyelesaian

konstruksi

11200 Supply listrk PLN mati 13,6 Genset Cadangan 2,8 0,5 2,8 Terpasang

11201 Intake tanpa screen 12,5 Pasang screen 2,4 0.3 2,4 Terpasang

11202 Pompa gagal berfungsi 9,6 Tambah pompa

cadangan 2,8 0,3 9,6 Pemasangan

11205 Motor gagal berfungsi 4,4 Tambah cadangan

motor 2,8 0,1 4,4 Pemasangan

RISIKO : Aliran outlet kecil

11206 Meter gagl berfungsi 8,0 Ganti meter 2,4 0,2 8,0 Pengadaan

11203 Tidak ada tangga 3,4 Pasang tangga 1,2 0.02 1,5 terpasang

Page 75: SISTEM MANAJEMEN ASET MENGELOLA RISIKO

300

231

185

145

108

75

Demikian dan terimakasihatas perhatian ibu & bapak semua......