Sistem Limbik

12
LUH RATNA OKA RASTINI/H1A010059 SUMBER GUYTON AJA CUY.. :* SISTEM LIMBIK Merupakan struktur pada bagian tepi medial dari lobus temporal. Bagian ini merupakan lengkungan dari struktur kortikal yang mengelilingi corpus callosum dan talamus. Sistem limbik terdiri dari nukleus amigdala dan hipokampus pada bagian medial dari lobus temporal, traktus yang disebut forniks yang menuju mammillary bodies dari hipotalamus, dan lipatan korteks yang disebut gyrus cingulate yang melengkung disepanjang corpus callosum. Bagian utama sistem limbik adalah hipotalamus. Disekeliling hipotalamus terdapat struktur subkortikal lain dari sistem limbik yaitu septum, area paraolfaktoria, epitalamus, nuklei anterior talamus, bagian gangglia basalis, hipokampus, dan amigdala

description

Sistem Limbik (sedikit ttg hipotalamus juga) Fisiologi :D

Transcript of Sistem Limbik

Page 1: Sistem Limbik

LUH RATNA OKA RASTINI/H1A010059

SUMBER GUYTON AJA CUY.. :*

SISTEM LIMBIK

Merupakan struktur pada bagian tepi medial dari lobus temporal. Bagian ini merupakan lengkungan dari struktur kortikal yang mengelilingi corpus callosum dan talamus. Sistem limbik terdiri dari nukleus amigdala dan hipokampus pada bagian medial dari lobus temporal, traktus yang disebut forniks yang menuju mammillary bodies dari hipotalamus, dan lipatan korteks yang disebut gyrus cingulate yang melengkung disepanjang corpus callosum. Bagian utama sistem limbik adalah hipotalamus. Disekeliling hipotalamus terdapat struktur subkortikal lain dari sistem limbik yaitu septum, area paraolfaktoria, epitalamus, nuklei anterior talamus, bagian gangglia basalis, hipokampus, dan amigdala

Di sekeliling area subkortikal terdapat korteks limbik. Korteks limbik berbentuk cincin korteks serebri

Page 2: Sistem Limbik

Gambar. Skema dan gambaran cincin korteks serebri sistem limbik

Cincin korteks limbik ini berfungsi sebagai alat komunikasi dua arah dan merupakan tali penghubung antara neokorteks dan struktur limbik bagian bawah. Sedangkan jalur komunikasi antara sistem limbik dan batang otak adalah berkas otak depan bagian medial (medial forebrain bundle), yang menyebar dari regio septal dan orbitofrontal kortikal ke bawah melalui bagian tengah hipotalamus ke formasio retikularis batang otak. Berkas ini membawa serat-serat dalam dua arah, membentuk garis batang sistem komunikasi (trunk-line communication system). Jalur komunikasi yang kedua adalah jaras pendek yang melewati formasio retikularis batang otak, talamus, hipotalamus, dan sebagian besar area lainnya yang berhubungan dengan bagian basal otak.

Hipotalamus

Dengan sistem limbik hipotalamus mempunyai jaras komunikasi dua arah. Sedangkan dengan struktur-struktur yang berkaitan mengirmkan sinyal keluaran dalam tiga arah:

Dimulai dari area orbitofrontalis pada

permukaan ventral lobus frontalis

Menyebar keatas di dalam girus subkalosal di bawah

bagian anterior korpus kalosum

Melewati ujung atas korpus kalosum ke bagian medial hemisfer serebri

dalam girus singulata

Berjalan di belakang korpus kalosum dan ke bawah menuju permukaan ventromedial lobus temporalis ke girus

parahipokampal

Dan unkus

Page 3: Sistem Limbik

1) Ke bawah menuju batang otak terutama ke area retikular mesensefalon, pons, dan medula, dan selanjutnya ke sistem saraf otonom

2) Ke atas menuju sebagian besar area yang lebih tinggi di diensefalon dan serebrum, khususnya bagian anterior talamus dan korteks limbik

3) Ke infundibulum untuk mengatur sebagian besar fungsi sekretorik dari bagian posterior dan anterior kelenjar hipofisis

Beberapa bagian dari hipotalamus memiliki fugsi masing-masing. Dapat dilihat pada tabel berikut ini

Bagian hipotalamus FungsiAnterior

Nukleus paraventrikuler Pelepasan oksitosin Penyimpanan air

Area preoptik medial Kontraksi kandung kemih Penurunan frekuensi denyut jantung Penurunan tekanan darah

Nukleus supraoptikus Pelepasan vasopresin

Area preoptik posterior dan hipotalamik anterior

Pengaturan suhu tubuh Terengah-engah Berkeringat Penghambatan tirotropin

PosteriorHipotalamus posterior Peningkatan tekanan darah

Dilatasi pupil Menggigil

Nukleus dorsomedial Perangsangan gastrointestinal

Nukleus perifornikal Rasa lapar Peningkatan tekanan darah Rasa marah/mengamuk

Nukleus ventromedial Rasa kenyang Pengaturan neuroendokrin

Badan mamilaria Refleks makan

Nukleus arkuatus dan zona periventrikular

Penganturan neuroendokrin

Area hipotalamik lateral Rasa haus dan lapar

Page 4: Sistem Limbik

Fungsi perilaku

Efek perangsangan

Pada binatang, terdapat beberapa efek akibat perangsangan pada hipotalamus

1) Perangsangan pada hipotalamus lateral tidak hanya menimbulkan rasa haus dan nafsu makan, tetapi juga meningkatkan besarnya aktivitas umum binatang itu, yang kadangkala menyebabkan timbulnya rasa marah yang sangat hebat dan keinginan untuk berkelahi

2) Perangsangan pada nukleus ventromedial dan area di sekelilingnya terutama mengakibatkan efek yag berlawanan dengan efek yang diakibatkan oleh perangsangan hipotalamus lateral yaitu menimbulkan rasa kenyang, menurunkan nafsu makan, dan binatang menjadi tenang

3) Perangsangan pada zona tipis dari nuklei paraventrikular, yang terletak sangat berdekatan dengan ventrikel ketiga, biasanya menimbulkan rasa takut atau reaksi terhukum

4) Dorongan seksual dapat timbul bila ada rangsangan pada beberapa area hipotalamus, khususnya pada sebagian besar bagian anterior dan posterior hipotalamus

Efek akibat lesi hipotalamus

1) Lesi bilateral pada hipotalamus lateral akan mengurangi hasrat minum dan nafsu makan hampir sampai hilang sama sekali, sehingga sering menimbulkan mati kelaparan. Lesi ini sering menimbulkan sikap pasif yang ekstrem pada binatang, disertai hilangnya sebagian dorongan bertindak

2) Lesi bilateral pada area ventromedial hipotalamus menimbulkan efek yang terutama berlawanan dengan yang disebabkan oleh lesi hipotalamus lateral, menimbulkan hasrat minum dan nafsu makan yang berlebihan, disertai keadaan hiperaktif dan seringkali menjadi sangat buas disertai keinginan menyerang walaupun hanya mendapat provokasi ringan

Pusat ganjaran

Page 5: Sistem Limbik

Pusat ganjaran utama terletak di sepanjang rangkaian berkas bagian medial otak

depan, khususnya pada nuclei lateral dan nuclei ventromedial hipotalamus. Anehnya nuclei

lateral ini terlibat dalam area ganjaran , dan merupakan yang paling poten dari seluruhnya.

Karena bila area ini diberi rangsangan yang lebih kuat maka timbul rasa marah. Namun

keadaan ini memang berlaku untuk sebagian besar area, yang bila diberi rangsangan yang

lemah dapat menimbulkan rasa ganjaran dan bila dirangsang lebih kuat akan menimbulkan

rasa hukuman.

Pusat ganjaran yang kurang peka , yang mungkin merupakan pusat kedua dalam hipotalamus,

dapat dijumpai pada septum, amigdala, beberapa area tertentu dalam talamus dan ganglia

basalis, dan meluas ke bawah ke bagian tegmentum basal dari mesensefalon.

Pusat hukuman

Area untuk rasa terhukum dan kecenderungan untuk menghindar, yaitu terdapat di

area kelabu sentral di sekeliling aquaductus Sylvius dalam mesensefalon dan yang menyebar

ke atas ke zone preventrikular dari hipotalamus dan talamus. Area rasa terhukum yang tak

begitu kuat ditemukan dibeberapa lokasi amigdala dan hipokampus

Sangatlah menarik terutama bahwa perangsangan pada pusat rasa terhukum ini

seringkali dapat menghambat pusat-pusat ganjaran dan pusat rasa senang secara sempurna ,

dimana hal ini menunjukkan bahwa rasa terhukum dan rasa takut dapat terjadi mendahului

rasa senang dan rasa ganjaran.

Makna rasa ganjaran dan rasa terhukum pada perilaku

Hampir segala sesuatu yang kita lakukan berkaitan dengan rasa ganjaran dan rasa

terhukum. Bila kita melakukan tindakan yang ternyata mendapat ganjaran, maka kita akan

meneruskan tindakan tersebut, namun bila ternyata menyebabkan kita terhukum , kita akan

menghentikan tindakan tersebut. Oleh karena itu, tak pelak lagi pusat rasa ganjaran dan pusat

rasa terhukum merupakan salah satu hal terpenting dari seluruh alat pengatur aktivitas tubuh,

hasrat, rasa enggan, dan motivasi kita.

Makna rasa ganjaran dan rasa terhukum pada proses belajar dan ingatan (kebiasaan atau

penguatan)

Pada penelitian seekor binatang dapat ditunjukkan bahwa tidak semua pengalaman

sensorik yang menimbulkan rasa ganjaran atau rasa terhukum dapat diingat. Rekaman listrik

Page 6: Sistem Limbik

memperlihatkan bahwa stimulus sensorik yang baru selalu merangsang area yang luas pada

korteks serebri. Namun bila pengalaman sensorik tidak menimbulkan rasa ganjaran atau rasa

terhukum , maka stimulus yang berulang-ulang cenderung memadamkan seluruh respon

kortikal. Jadi, binatang tersebut menjadi terbiasa terhadap stimulus sensorik, dan selanjutnya

mengabaikanya.

Bila stimulus lebih menimbulkan rasa ganjaran atau rasa terhukum daripada sikap

acuh tak acuh, maka dengan rangsangan berulang-ulang, respon kortikal akan menjadi lebih

kuat , dan respon ini disebut mengalami penguatan. Jadi, pada binatang itu lalu timbul jejak

ingatan yang kuat terhadap sensasi ganjaran atau sensasi hukuman, namun, sebaliknya ,

membentuk rasa terbiasa terhadap berbagai stimulus sensorik.

Jelaslah bahwa pusat-pusat rasa ganjaran dan rasa terhukum di system limbik sangat

berperan untuk menyaring informasi-informasi yang kita pelajari, biasanya menyingkirkan

lebih dari 99% dan memilih kurang dari 1% untuk disimpan.

Hipokampus

Merupakan bagian medial korteks temporalis yang memanjang, melipat keatas dan

kedalam untuk membentuk permukaan ventral dari radiks inferior ventrikel lateralis. Salah

satu ujung hipokampus berbatasan dengan nukleus amigdaloid, serta pada salah satu tepinya

juga bersatu dengan girus parahipokampal, yang merupakan korteks permukaan ventromedial

lobus temporalis. Formasio hipokampal dibentuk oleh hipokampus dan struktur lobus

temporalis yang berdekatan.

Sinyal-sinyal sensoris dari berbagai bagian tubuh dapat mengaktivasi beberapa bagian

hipokampus, kemudian menyebarkan sinyal-sinyal keluar menuju talamus anterior,

hipotalamus, dan bagian lain sistem limbik, terutama melalui jaras keluar utama yaitu forniks.

Perangsangan pada berbagai area di hipokampus hampir selalu menyebabkan salah

satu dari pola perilaku, misalnya marah, ketidakpedulian, dorongan seks yang berlebihan.

Hipokampus dapat terangsang berlebihan yang memberi kesan hipokampus dapat

memperpanjang sinyal-sinyal keluar. Contohnya, perangsangan listrik yang lemah dapat

menyebabkan kejang epilepsi lokal di bagian hipokampal selama beberapa detik sesudah

rangsangan selesai. Hal ini mungkin diakibatkan karena hipokampus memiliki berbagai tipe

Page 7: Sistem Limbik

korteks dari setiap bagian serebrum, dan hanya mengandung 3 lapisan sel saraf di beberapa

area yang berbeda dengan korteks serebrum lainnya yang memiliki 6 lapisan sel saraf.

Hipokampus menyebabkan timbulnya dorongan untuk mengubah ingatan jangka

pendek menjadi ingatan jangka panjang dengan menjalarkan beberapa macam sinyal atau

sinyal-sinyal yang tampaknya membuat pikiran berulang-ulang melatih informasi baru

sampai menjadi ingatan yang disimpan permanen.

Kerusakan pada hipokampus dapat mengurangi sebagian ingatan yang telah dipelajari

sebelumnya (amnesia retrograd), sedikit lebih banyak terhadap ingatan bertahun-tahun yang

lalu daripada ingatan yang telah lama sekali. Pada penderita epilepsi yang dilakukan

pengobatan dengan pengangkatan kedua sisi hipokampus, ia dapat memanggil kembali

sebagian ingatan yang telah dipelajari sebelumnnya, namun tidak dapat mempelajari

informasi baru yang didasarkan pada simbol verbal. Pasien ini akan mengalami amnesia

anterograd yaitu masih mempunyai ingatan jangka pendek selama beberapa detiksampai satu

atau dua menit, walaupun kemampuannya untuk membentuk ingatan jangka panjang selama

lebih dari beberapa menit telah seluruhnya atau hampir seluruhnya hilang.

Amigdala

Merupakan kompleks nuklei yang terletak tepat di bawah korteks dari tiang (pole)

medial anterior setiap lobus temporalis.

Salah satu bagian traktus olfaktorius berakhir di bagian amigdala yang disebut nuklei

kortikomedial, yang terletak tepat di bawah korteks di dalam area piriformis olfaktorius lobus

temporalis. Untuk aktivitas perilaku yang tidak berhubungan dengan stimulus olfaktorius

terletak pada nuklei basolateral.

Amigdala disebut jendela yang dipakai sistem limbik untuk melihat dunia, karena

amigdala menerima sinyal neuronal dari semua korteks limbik seperti juga dari neokorteks

lobus temporal, parietal, dan oksipital khususnya dari area asosiasi auditorik dan area asosiasi

visual. Sebaliknya amigdala menjalarkan sinyal-sinyalnya kembali ke area kortikal yang

sama, hipokampus, septum, talamus, dan khususnya ke hipotalamus

Efek yang ditimbulakan dengan perangsangan amigdala serupa dengan perangsangan

hipotalamus. Terdapat beberapa efek yang dijalarkan ke hipotalamus yaitu

1) Peningkatan atau penurunan tekanan arteri

Page 8: Sistem Limbik

2) Peningkatan atau penurunan frekuensi denyut jantung

3) Peningkatan atau penurunan motilitas dan sekresi gastrointestinal

4) Defekasi dan miksurisi

5) Dilatasi pupil atau kadangkala konstriksi

6) Piloereksi

7) Sekresi berbagai hormonhipofise anterior, terutama horon gonadotropin dan

adrenokortikotropik

Perangsangan amigdala juga dapat menimbulkan gerakan involunter yaitu

1) Pergerakan tonik, misalnya mengangkat kepala atau membungkukkan badan

2) Pergerakan melingkar

3) Kadangkala pergerakan klonik, ritmik

4) Berbagai macam pergerakan yang berkaitan dengan penciuman dan makan, seperti

menjilat, mengunyah, dan menelan.

Perangsangan pada nuklei amigdala kadangkala menimbulkan pola marah, melarikan diri,

rasa terhukum, dan rasa takut. Sedangkan perangsangan pada nukleus lainnya dapat

menimbulkan reaksi rasa ganjaran dan rasa senang. Perangsangan amigdala dapat juga

menimbulkan aktivitas seksual seperti ereksi, pergerakan persetubuhan, ejakulasi, ovulasi,

aktivitas uterus, dan persalinan prematur.

Apabila terjadi kerusakan pada amigdala akan muncul gejala sindrom Klüver-Bucy yang

telah dilakukan pada monyet dengan gejala

1) Kecenderungan yang kuat untuk selalu memeriksa suatu objek dengan mulutnya

2) Hilangnya rasa takut

3) Berkurangnya sifat agresif

4) Menjadi jinak

5) Perubahan kebiasaan makan, misalnya hewan herbivora bisa menjadi karnivora

6) Kadangkala mengalami kebutaan psikis

7) Seringkali dorongan seksual meningkat

Page 9: Sistem Limbik

Korteks limbik

Korteks ini berfungsi sebagai area asosiasi serebral untuk mengatur perilaku yaitu

zona transisional yang dilewati oleh sinyal-sinyal yang dijalarkan dari sisa korteks ke dalam

sistem limbikdan juga ke arah yang berlawanan.