SISTEM KOREKSI KESALAHAN PENGETIKAN MENGGUNAKAN LEVENSHTEIN DISTANCE PADA LAYOUT QWERTY

6
Seminar Nasional Telekomunikasi dan Informatika (SELISIK 2016) Bandung, 28Mei 2016 171 ISSN :2503-2844 Nova Agustina, Slamet Risnanto, Irwin Supriadi Seminar Nasional Telekomunikasi dan Informatika 2016 SISTEM KOREKSI KESALAHAN PENGETIKAN MENGGUNAKAN LEVENSHTEIN DISTANCE PADA LAYOUT QWERTY Aloysius Langgeng Adiasto 1 , Wina Witanti 2 , Rezki Yuniarti 3 Jurusan Informatika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Jenderal Achmad Yani Jl. Terusan Jenderal Sudirman, Cimahi [email protected] Abstrak Penggunaan keyboard dengan layout Qwerty telah banyak diaplikasikan kedalam teknologi komputer dan mobile, yang biasanya digunakan untuk menulis. Posisi karakter yang tidak berurutan sebagaimana mestinya sering kali dapat membuat kesalahan dalam pengetikan kata-kata,maka dari itu diperlukan sebuah sistem yang dapat mengoreksi kesalahan penulisan tersebut. Dengan menggunakan Levenshtein Distance sebagai metode dan kedekatan karakter untuk setiap karakter pada layout tersebut dapat meminimalis kesalahan yang terjadi. Sistem ini tidak dapat mencegah dalam kesalahan ketik pada keyboard, akan tetapi dapat memberikan hasil yang mendekati dengan kata aslinya. Kata kunci:Levenshtein Distance;Qwerty layout; keyboard; spelling error. Abstract Keyboard with Qwerty layout has been applied to computer and mobile technology, which is commonly used for writing. The composition of character on layout not arranged properly can make a mistake while typing the words. A system is needed for correcting spell error. By using Levenshtein Distance and closer character of layout, will reduce spelling error. This system can not prevent the typo, but it will give results closer to the original word. Keywords :Levenshtein Distance;Qwerty layout; keyboard; spelling error. I.PENDAHULUAN Setiap kata memiliki kemiripan dalam penyusunan karakter dan dapat terjadi kesalahan dalam penulisannya, sehingga akan terbentuk sebuah proses yang akan dilakukan untuk dapat memilih kemiripan kata dengan kata yang salah dalam penulisannya dari kamus kata. Dengan begitu, untuk membangun sebuah sistem yang dapat mengolah kata dan memiliki typographical error, menjadi kata yang tepat secara penulisan dengan dukungan kamus kata dari Kamus Besar Bahasa Indonesia. Sistem ini dapat menghasilkan keluaran berupa kata yang memiliki ketepatan dalam penulisannya sesuai dengan kamus Bahasa Indonesia. Manfaat yang dapat digunakan untuk diperoleh dari penelitian ini adalah, sistem dapat menjadi 3 rd party Application untuk sistem yang memiliki fitur Word Processing atau Text Messaging yang menggunakan keyboard dengan layout berbasis Qwerty. Masukan dari sistem ini berupa kata tunggal yang akan masuk kebagian preprocessing untuk dibagi menjadi dua bagian awalan dan akhiran sehingga membentuk dua suku kata. Suku kata awal dan akhir digunakan untuk mencari kata yang memiliki kesamaan dengan keduanya sehingga pencarian akan melihat database kata yang memiliki kesamaan dibagian depan atau belakang. Dengan membagi kata menjadi awal dan akhir, proses filtering kata lebih banyak. Proses filtering ini juga mencegah duplikasi yang disebabkan oleh kemungkinan pengambilan kata yang sama pada pencarian awal dan akhir. Setelah preprocessing, hasil olahan akan masuk ke Levenshtein Distance yaitu membandingkan antar hasil untuk mendapatkan tingkat kedekatan dengan

Transcript of SISTEM KOREKSI KESALAHAN PENGETIKAN MENGGUNAKAN LEVENSHTEIN DISTANCE PADA LAYOUT QWERTY

Seminar Nasional Telekomunikasi dan Informatika (SELISIK 2016) Bandung, 28Mei 2016

171

ISSN :2503-2844

Nova Agustina, Slamet Risnanto, Irwin Supriadi

Seminar Nasional Telekomunikasi dan Informatika 2016

SISTEM KOREKSI KESALAHAN PENGETIKAN

MENGGUNAKAN LEVENSHTEIN DISTANCE

PADA LAYOUT QWERTY

Aloysius Langgeng Adiasto1, Wina Witanti2, Rezki Yuniarti3

Jurusan Informatika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Universitas Jenderal Achmad Yani

Jl. Terusan Jenderal Sudirman, Cimahi

[email protected]

Abstrak

Penggunaan keyboard dengan layout Qwerty

telah banyak diaplikasikan kedalam teknologi

komputer dan mobile, yang biasanya digunakan

untuk menulis. Posisi karakter yang tidak berurutan

sebagaimana mestinya sering kali dapat membuat

kesalahan dalam pengetikan kata-kata,maka dari itu

diperlukan sebuah sistem yang dapat mengoreksi

kesalahan penulisan tersebut. Dengan menggunakan

Levenshtein Distance sebagai metode dan kedekatan

karakter untuk setiap karakter pada layout tersebut

dapat meminimalis kesalahan yang terjadi. Sistem ini

tidak dapat mencegah dalam kesalahan ketik pada

keyboard, akan tetapi dapat memberikan hasil yang

mendekati dengan kata aslinya.

Kata kunci:Levenshtein Distance;Qwerty layout;

keyboard; spelling error.

Abstract

Keyboard with Qwerty layout has been applied

to computer and mobile technology, which is

commonly used for writing. The composition of

character on layout not arranged properly can make

a mistake while typing the words. A system is needed

for correcting spell error. By using Levenshtein

Distance and closer character of layout, will reduce

spelling error. This system can not prevent the typo,

but it will give results closer to the original word.

Keywords :Levenshtein Distance;Qwerty layout;

keyboard; spelling error.

I.PENDAHULUAN

Setiap kata memiliki kemiripan dalam

penyusunan karakter dan dapat terjadi kesalahan

dalam penulisannya, sehingga akan terbentuk sebuah

proses yang akan dilakukan untuk dapat memilih

kemiripan kata dengan kata yang salah dalam

penulisannya dari kamus kata. Dengan begitu, untuk

membangun sebuah sistem yang dapat mengolah kata

dan memiliki typographical error, menjadi kata yang

tepat secara penulisan dengan dukungan kamus kata

dari Kamus Besar Bahasa Indonesia.

Sistem ini dapat menghasilkan keluaran berupa

kata yang memiliki ketepatan dalam penulisannya

sesuai dengan kamus Bahasa Indonesia. Manfaat

yang dapat digunakan untuk diperoleh dari penelitian

ini adalah, sistem dapat menjadi 3rd party Application

untuk sistem yang memiliki fitur Word Processing

atau Text Messaging yang menggunakan keyboard

dengan layout berbasis Qwerty.

Masukan dari sistem ini berupa kata tunggal

yang akan masuk kebagian preprocessing untuk

dibagi menjadi dua bagian awalan dan akhiran

sehingga membentuk dua suku kata. Suku kata awal

dan akhir digunakan untuk mencari kata yang

memiliki kesamaan dengan keduanya sehingga

pencarian akan melihat database kata yang memiliki

kesamaan dibagian depan atau belakang. Dengan

membagi kata menjadi awal dan akhir, proses

filtering kata lebih banyak. Proses filtering ini juga

mencegah duplikasi yang disebabkan oleh

kemungkinan pengambilan kata yang sama pada

pencarian awal dan akhir.

Setelah preprocessing, hasil olahan akan masuk

ke Levenshtein Distance yaitu membandingkan antar

hasil untuk mendapatkan tingkat kedekatan dengan

Seminar Nasional Telekomunikasi dan Informatika (SELISIK 2016) Bandung, 28Mei 2016

172

ISSN :2503-2844

Nova Agustina, Slamet Risnanto, Irwin Supriadi

Seminar Nasional Telekomunikasi dan Informatika 2016

masukan menggunakan Algoritma Levenshtein

Distance. Algoritma ini melihat satu persatu huruf

pada setiap kata hasil olahan preprocessing untuk

mendapatkan seberapa besar langkah yang

diperlukan. Lebih kecil langkah yang diambil

menandakan bahwa kata tersebut memiliki tingkat

kemiripan yang besar, sedangkan lebih besar langkah

maka kemiripan semakin kecil. Proses ini berulang

sampai semua kata hasil preprocessing diproses. Bila

langkah yang diambil lebih besar dari 0, maka

kemungkinan ada kesalahan dalam penulisan kata

tersebut yang akan masuk ke Postprocessing.

Dalam postprocessing, hasil pengolahan akan

masuk untuk proses seleksi. Pada bagian ini

karakteristik Qwerty dapat digunakan untuk melihat

posisi karakter huruf tidak tepat dengan

membandingkan antara masukan dengan hasil

Levenshtein Distance. Setiap kata dibagi bagi

perkarakter dan disamakan letak dan karakternya

sehingga nantinya akan didapat karakter yang tidak

memiliki kesamaan. Posisi karakter yang tidak mirip

akan dilihat dan dicari sesuai dengan layout.

II.KAJIAN LITERATUR II.1 Edit Distance

Edit Distance adalah salah satu cara untuk

melihat perbedaan pada dua buah kata dengan

membandingkan jumlah operasi yang diperlukan

untuk menjadi kata lainnya. Edit Distance

diimplementasikan dalam Natural Language

Processing (NLP) yaitu proses penterjemahan bahasa

manusia agar dapat dipahami oleh komputer. Edit

Distance pada NLP biasanya dikhususkan untuk

proses spelling correction agar dapat diterjemahkan

dengan benar oleh NLP.

II.2 Spelling Correction

Membandingkan adalah salah satu cara yang

tepat untuk dapat melihat dimana letak kesalahannya

untuk mendapatkan satu kata yang tepat dalam

penulisan. Kesalahan dalam menyusun satu kata

dapat dikoreksi dengan cara melihat susunan huruf

per huruf antara kata yang memiliki kecenderungan

untuk salah dengan kata yang sudah pasti benar.

Dengan begitu, akan terlihat perbedaan yang

jelas dimana letak kesalahannya, sehingga kata

tersebut dapat segera diperbaiki

.

II.3 Levenshtein Distance

Salah satu metode untuk melakukan proses

koreksi kata tersebut adalah Levenshtein Distance.

Levenshtein Distance sendiri dikembangkan oleh

Vladimir Levenshtein pada tahun 1965. Levenshtein

Distance adalah salah satu dari beberapa metode

untuk menghitung jarak perbedaan antar kata.

Levenshtein Distance merupakan metode dalam

menghitung nilai yang didapat dari hasil operasi

modifikasi satu kata dengan kata yang lain dengan

bantuan matrix. Cara yang digunakan adalah dengan

melihat satu persatu karakter dengan karakter lainya,

apakah untuk menutupi perbedaan tersebut perlu

adanya penambahan huruf, penghapusan huruf, atau

penyisipan huruf.

Dengan menggunakan fungsi matrix (m,n)

dimana M mewakili kata yang dibandingkan,

sedangkan N sebagai pembanding yang masing

masing mewakili setiap huruf sehingga dapat lebih

mudah melihat operasi apa yang perlu dilakukan

untuk kata tersebut. Nilai yang akan didapat adalah

seberapa banyak langkah yang diselesaikan untuk

mendapatkan kemiripan kata(Rani & Shanthi, 2015).

Total angka untuk setiap operasinya mengacu kepada

distance, dimana semakin kecil distance semakin

besar kemungkinan kata sesuai dengan target

kata(Kaur, Singh, & Rani, 2015).

Persamaan yang digunakan untuk mencari

Distance adalah sebagai berikut:

𝐷𝑖𝑠𝑡𝑎,𝑏(𝑖, 𝑗) = 𝑀𝑖𝑛

{

𝐷𝑖𝑠𝑡𝑎,𝑏((𝑖, 𝑗 − 1) + 1)

𝐷𝑖𝑠𝑡𝑎,𝑏((𝑖 − 1, 𝑗) + 1)

𝐷𝑖𝑠𝑡𝑎,𝑏 ((𝑖 − 1, 𝑗 − 1) + 1(𝑎𝑖≠𝑏𝑗))

[1]

a : kata pertama

b : kata kedua

i :iterasi kata pertama

j :iterasi kata kedua

Dist : jarak

Dalam beberapa kasus, Levenshtein Distance

digunakan sebagai preprocessing sebelum masuk ke

Metode Fuzzy untuk information retrival yang

menghasilkan hasil relevan meskipun ada beberapa

Typographical Error pada kata kunci (Veena &

Jalaja, 2015). Selain Metode Fuzzy, Levenshtein

Distance juga digunakan sebagai pembanding antar

sesama string matching dimana bila Levenshtein

Distance digunakan untuk mencari kesalahan posisi

Seminar Nasional Telekomunikasi dan Informatika (SELISIK 2016) Bandung, 28Mei 2016

173

ISSN :2503-2844

Nova Agustina, Slamet Risnanto, Irwin Supriadi

Seminar Nasional Telekomunikasi dan Informatika 2016

pada kalimat, metode ini tidak dapat

digunakan(Kabir, 2009)(Singla & Garg, 2012).

Penggunaan Levenshtein Distance juga diaplikasikan

pada Online Services untuk pencarian berbasis web,

dimana Levenshtein Distance meningkatkan

kecepatan dan prediksi pada saat pencarian

dilakukan(Mary, Nishikant, R, & Iyengar,

2014)(Umar, Hendriana, & Budiyono, 2015). Satu

kasus untuk Spectra Analysis menggunakan beberapa

Edit Distance seperti Levenshtein dan Damareau

untuk menghilangkan Noise yang memiliki

perbedaan tipis(Perner, Attig, & Machno, 2011).

II.4 Qwerty

Qwerty merupakan nama layout dari susunan

karakter yang diambil dari enam huruf pertama dan

design pertama kali oleh Sholes and Glidden

typewriter pada tahun 1873 dan menjadi populer pada

tahun 1878. Sampai saat ini, layout ini banyak

digunakan untuk perangkat komputer. Mengetik

dengan sentuhan memunculkan tiga fitur dari sistem

produksi yang berkembang sangat pesat yang

menyebabkan Qwerty menjadi tata letak keyboard

yang dominan(David, 2007) seperti pada Gambar 1.

Gambar 1. Layout qwerty pada Windows 8

III.ANALISIS DAN PERANCANGAN

Spell correction merupakan salah satu cara

untuk memperbaiki kesalahan dalam penulisan pada

dokumen atau media penulisan lain yang biasa

digunakan pada word processor yang dirancang

untuk menulis dan kemudian dicetak, sehingga

dengan spell correction ini hasil cetakan diharapkan

tidak terdapat kesalahan. Spell correction biasa

digunakan oleh penulis untuk mendapatkan hasil

maksimal pada karyanya. Sekarang ini penggunakan

spell correction tidak lagi hanya digunakan pada

word processor, tetapi sudah masuk ke ponsel untuk

mempermudah dalam pengetikan pesan dan lainnya.

Sistem spell correction yang dimiliki oleh

Microsoft Word saat ini menggunakan sistem

replacement dengan daftar kata yang memiliki

kemungkinan untuk salah dalam penulisan, sehingga

dengan melihat kesalahan tersebut, bila sesuai dengan

daftar maka koreksi akan dilakukan. Kamus kata

yang dimiliki oleh Microsoft Word secara default

adalah kata dengan Bahasa Inggris. Contoh kata yang

dimiliki oleh Microsoft Word dapat dilihat pada

Gambar 2.

Gambar 2. Sistem koreksi pada Microsoft Word

Pada penelitian ini, untuk mendapatkan tingkat

kecocokan yang mendekati, dimulai dengan

mengambil sampel input dari sebuah field yang

disediakan, dan disimpan dalam variable untuk

mempermudah pengaksesan. Kemudian melakukan

preprocessing agar kinerja Levensthein Distance

tidak menggunakan resource yang banyak, sehingga

menghasilkan kata yang tepat. Diagram dapat dilihat

pada Gambar 3.

Seminar Nasional Telekomunikasi dan Informatika (SELISIK 2016) Bandung, 28Mei 2016

174

ISSN :2503-2844

Nova Agustina, Slamet Risnanto, Irwin Supriadi

Seminar Nasional Telekomunikasi dan Informatika 2016

Process

FilteringSegmentasi Kata

Seleksi Kata di Database

Kamus KataDaftar Seleksi

Hitung DistanceDaftar Distance

Minimum

Segmentasi Huruf

Koreksi Qwerty

Output

Kata

Subtitusi

Penambahan / Pengurangan

Input

Kata

Hasil = 1

Gambar 3. Diagram sistem koreksi kata

III.1 Filtering

Sebelum diproses, teks yang diambil dari field

akan masuk ke tahapan preprocessing untuk

melakukan filtering terhadap teks. Proses ini

berfungsi untuk mengganti semua karakter menjadi

huruf kecil dan menghilangkan tanda baca untuk

sementara. Tanda baca yang dihilangkan disimpan

untuk dimunculkan kembali ketika kata yang telah

diproses ditambahkan pada dokumen. Cara yang

dilakukan adalah dengan melihat satu persatu

karakter dari input yang kemudian diganti dengan

huruf kecil sehingga pada akhirnya teks akan menjadi

huruf kecil semua. Bila terdapat tanda baca yang

diikuti dengan spasi, maka akan disimpan.

Sebaliknya, tanda baca yang tidak diikuti spasi akan

dianggap sebagai huruf.

III.2 Segmentasi Kata

Pembatasan kata pada field yang diambil

dibatasi oleh sebuah karakter spasi yang akan

menjadi satu kata. Kata yang diambil kemudian akan

dibagi menjadi dua segmen dimana setiap segmen

panjangnya tergantung panjang total kata. Bila

panjang kata bernilai genap, maka jumlah karakter

pada setiap segmen sama rata, dan apabila panjang

kata bernilai ganjil, maka untuk membagi sama rata

perlu dilakukan penambahan karakter untuk semua

segmen, yaitu karakter yang berada di posisi tengah

akan menjadi huruf terakhir untuk segmen awal dan

kata awal untuk segmen akhir.

Kata yang telah dibagi akan menjadi acuan

untuk mendapatkan index kata pada kamus dengan

cara, pertama dilakukan pencarian berdasarkan

segmen awal kata pada keseluruhan kamus yang

disusul dengan pencarian berdasarkan segmen akhir.

Kata yang memiliki kesamaan dengan segmen akan

disimpan dalam variable. Setelah kamus kata

ditemukan, maka proses menghitung distance antara

input dengan kamus kata dapat dilakukan.

III.3 Levenshtein Distance

Langkah awal untuk mencari distance adalah

dengan mengambil satu persatu hasil pencarian

kamus dan disimpan dalam array. Penggunaan array

untuk menyimpan distance setiap karakternya

sehingga pada akhirnya total distance yang akan

menjadi hasil akhirnya seperti pada Tabel 1. Langkah

awal pencarian distance dimulai dengan memberikan

nilai 0 sampai n untuk”kata 1” dan “kata 2”, dimana

n adalah banyaknya karakter. Setelah proses awal,

distance untuk masing masing karakter dapat

dihitung, sesuai dengan Persamaan 1.

Tabel 1. Penempatan Karaker pada Array

k a t a 1

0

(index 0)

1

(index 1) 2 3 4 5

k 1

(index 2)

?

(index 3)

a 2

t 3

a 4

2 5 hasil

Index menunjukkan lokasi cell yang dibutuhkan

untuk perhitungan distance. Index mewakili index

pada two-dimensional array yang terdiri dari: Index 0

(0,0), Index 1 (0,1), Index 2 (1,0) dan Index 3 (1,1).

Index 3 adalah cell distance untuk menghitung

distance karakter pertama. Keempat cell ini akan

bergeser untuk memberi nilai distance pada masing-

masing karakter. Pengisian nilai Index 3 berdasarkan

Persamaan 1, dengan mengambil nilai minimum dari

Index 0, Index 1, dan Index 2. Nilai minimum

diambil setelah Index 1 dan Index 2 dijumlahkan

Seminar Nasional Telekomunikasi dan Informatika (SELISIK 2016) Bandung, 28Mei 2016

175

ISSN :2503-2844

Nova Agustina, Slamet Risnanto, Irwin Supriadi

Seminar Nasional Telekomunikasi dan Informatika 2016

dengan nilai 1, sedangkan Index 0 dijumlahkan

dengan nilai 0 bila kedua karakter input dan kamus

sama. Bila tidak maka Index 0 akan dijumlahkan

dengan nilai 1.

III.4 Segmentasi Huruf

Proses pada segmentasi huruf berfungsi untuk

melihat kondisi karakter untuk masing masing kata di

setiap posisinya. Pemeriksaan kondisi ini untuk

memastikan karakter untuk setiap posisi sehingga

ketemu posisi karakter yang memiliki kesalahan.

Kata yang diambil pada segmentasi huruf adalah kata

yang bernilaidistance1dan 2 dimana angka tersebut

menunjukkan bahwa kata yang memiliki perbedaan

antara satu atau dua karakter.

III.5 Seleksi Qwerty

Setelah mendapatkan hasil kamus yang

memiliki distance terendah, seleksi Qwerty

digunakan untuk menyeleksi kata yang memiliki

perbedaan satu karakter yang akan dilihat

berdasarkan layout keyboard berbasis Qwerty.

Karakter yang dilihat berada di sekitar karakter yang

memiliki kesalahan. Daftar karakter sebagai acuan

dapat dilihat pada Tabel 2.

Tabel 2. Daftar Karakter Qwerty dan Karakter Sekitar

Huruf Karakter

Terdekat Huruf Karakter Terdekat Huruf

Karakter

Terdekat A z x s w q J m k I u h n S x d e w a z

B n h g v K , l o I j m T g y 6 5 r f

C v f d x L . ; p o k , U j I 8 7 y h

D c f r e s x M , k j n V b g f c

E d r 4 3 w s N m j h b W s e 3 2 q a

F v g t r d c O l p 0 9 I k X z a s d c

G b h y t f v P ; [ - 0 o l Y h u 7 6 t g

H n j u y g b Q a w 2 1 Z x s a

I k o 9 8 u j R f t 5 4 e d

Angka Karakter

Terdekat Angka Karakter Terdekat Simbol

Karakter

Terdekat 0 P – 9 o 6 y 7 5 t - [ = 0 p

1 q 2 ` 7 u 8 6 y [ ‘ ] = - p ;

2 w 3 1 q 8 i 9 7 u ; / ‘ [ p l .

3 e 4 2 w 9 o 0 8 i . / ; l ,

4 r 5 3 e , . l k m

5 t 6 4 r

III.6 IMPLEMENTASI

Hasil yang dihasilkan oleh sistem berupa kata

hasil koreksi ditampilkan pada Microsoft Word

sesuai dengan data dari kamus kata seperti pada

Gambar 4. Kata masukan dibuat tidak sesuai untuk

seperti kata. “ab”, “abaaba”, “abadiha”, “abalmna”,

dan “abasuks” yang menghasilkan koreksi seperti

pada Gambar 5.

Gambar 4. Daftar kamus kata

Seminar Nasional Telekomunikasi dan Informatika (SELISIK 2016) Bandung, 28Mei 2016

176

ISSN :2503-2844

Nova Agustina, Slamet Risnanto, Irwin Supriadi

Seminar Nasional Telekomunikasi dan Informatika 2016

Gambar 5. Hasil implementasi koreksi kata

IV.KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan yang didapat adalah penggunaan

Levenshtein Distance dengan bantuan karakteristik

qwertyuntuk memperbaiki kesalahan dalam

pengetikan sudah tepat dan dapat memberikan hasil

yang mendekati dengan kata input. Tingkat kesulitan

dalam pembuatan sistem lebih ke penyesuaian

dengan banyaknya data pada kamus kata agar dapat

memberikan waktu yang singkat dalam menghasilkan

koreksi kata dan batasan API yang diberikan oleh

Microsoft untuk pengembangan sistem. Manfaat

yang didapat dari sistem ini dapat mengurangi

kemungkinan salah ketik pada saat menggunakan

Microsoft Word untuk keperluan mengetik.

Saran untuk sistem yaitu untuk menambah

kamus kata sehingga kata yang dapat dikoreksi akan

semakin banyak dan dapat membuka akses untuk

melakukan koreksi langsung pada dokumen tanpa

bantuan TaskPane pada Microsoft Word.

REFERENSI

A. Kaur, D. Singh and D. Rani, (2015).

"Spellchecking and Error Correcting System for

Text Paragraphs Written in Punjabi Language

using Hybrid Approach," International Journal

of Advanced Research in Science, Engineering

and Technology, vol. 2, no. 11.

G. Veena and G. Jalaja, (2015). "Levenshtein

Distance Based Information Retrieval,"

International Journal of Scientific &

Engineering Research, vol. 6, no. 5.

D. M. Kabir, (2009). "Similarity Matching

Techniques for Fault Diagnosis in

Automotive Infotainment Electronics," IJCSI

International Journal of Computer Science,

vol. 3.

N. Singla and D. Garg, (2012). "String Matching

Algorithms and Their Applicability in

Various Applications," International Journal

of Soft Computing and Engineering (IJSCE),

vol. 1, no. 6.

R. Mary, A. S. Nishikant, C. J. s. R and N. C. S. N.

Iyengar, (2014). "Use of Edit Distance

Algorithm to Search a Keyword in Cloud

Environment," International Journal of

Database Theory and Application, vol. 7, pp.

223-232.

R. Umar, Y. Hendriana and E. Budiyono, (2015).

"Implementation of Levenshtein Distance

Algorithm for E-Commerce of Bravoisitees

Distro," International Journal of Computer

Trends and Technology (IJCTT), vol. 27, pp.

131-136.

P. Perner, A. Attig and O. Machno, (2011). "A Novel

Method for the Interpretation of

Spectrometer Signals Based on Delta-

Modulation and Similarity Determination,"

Transactions on Mass-Data Analysis of

Images and Signals, vol. 3.

P. A. David, (2007). "Clio and the Economics of

QWERTY”.