Sistem Komunikasi Satelit

57
1 Sistem Komunikasi Satelit Sejarah, Teknologi dan Aplikasinya Ahmad Muzayyin, 19 th November 2015

description

Sistem Komunikasi Satelit

Transcript of Sistem Komunikasi Satelit

Page 1: Sistem Komunikasi Satelit

1

Sistem Komunikasi Satelit

Sejarah, Teknologi dan Aplikasinya

Ahmad Muzayyin, 19th November 2015

Page 2: Sistem Komunikasi Satelit

Daftar Isi

• Pendahuluan

• Pengenalan Satelit

• Prinsip Kerja Satelit

• Sejarah

• Satelit Indonesia

• Karakteristik Siskomsat

2

• Karakteristik Siskomsat

• Evolusi Siskomsat

• Klasifikasi siskomsat

• Frekuensi Kerja

• Keunggulan dan Kelemahan

Page 3: Sistem Komunikasi Satelit

Daftar Isi

• Orbit Satelit

• Orbit Stasioner

• Low Earth Orbit (LEO)

• Medium Earth Orbit (MEO)

• Stationary Earth Orbit (GEO)

• Orbit Polar

• Orbit Elliptical

3

• Operasional Satelit

• Fixed Service Satellite

• Direct Broadcast Satellite

• Mobile Satellite Service

• Medium Power Satellite

• Pengendalian Satelit

• Gangguan Satelit

Page 4: Sistem Komunikasi Satelit

Daftar Isi

• Operasional Satelit

• Fixed Service Satellite

• Direct Broadcast Satellite

• Mobile Satellite Service

• Medium Power Satellite

• Pengendalian Satelit

• Gangguan Satelit

4

• Gangguan Satelit

• Stasiun Bumi & Stasiun Angkasa

• Peralatan Stasiun Bumi

• Antena Parabola

• HPA (High Power Amplifier)

• LNA (Low Noise Amplifier)

• Up/Down Converter

• Modulator dan Demodulator

Page 5: Sistem Komunikasi Satelit

Daftar Isi

• Stasiun Bumi & Stasiun Angkasa

• Blok Diagram Stasiun Angkasa

• Sub Sistem Satelit

• Peralatan Komunikasi

• Peralatan Catu Daya

• Peralatan Kontrol Reaksi

5

• Peralatan Kontrol Reaksi

• Peralatan Komando dan Telemeteri

Page 6: Sistem Komunikasi Satelit

6

Pendahuluan

Definisi, Sejarah, Karakteristik dan Evolusi Satelit

Page 7: Sistem Komunikasi Satelit

Pendahuluan

• Satelit adalah wahana angkasa yang

ditempatkan manusia di angkasa untuk

keperluan tertentu, seperti telekomunikasi,

broadcasting dan penginderaan jauh.

• Satelit adalah repeater aktif yang ada di

ruang angkasa yang berfungsi sebagai relay

dari sistem komunikasi antara 2 atau lebih

Pengenalan Satelit

7

dari sistem komunikasi antara 2 atau lebih

lokasi di bumi.

• Satelit menerima sinyal dari bumi,

menguatkan sinyal dan mengirimkan kembali

sinyal tersebut ke bumi

Page 8: Sistem Komunikasi Satelit

Pendahuluan

• Sebuah stasiun bumi memancarkan informasi

ke satelit.

• Satelit ini berisi penerima yang mengambil

sinyal yang ditransmisikan, menguatkan, dan

menerjemahkannya pada frekuensi lain.

• Sinyal pada frekuensi baru kemudian

Prinsip Kerja Satelit

8

• Sinyal pada frekuensi baru kemudian

dipancarkan kembali ke stasiun penerima di

bumi kembali.

• Kombinasi pemancar-penerima di satelit

dikenal sebagai transponder.

Page 9: Sistem Komunikasi Satelit

Pendahuluan

• 1945 Arthur C Clarke Article : "Extra-Terrestrial Relays"

• 1955 John R Pierce Article :"Orbital Radio Relays"

• 1956 First Trans-Atlantic Telephone Cable : TAT-1

• 1957 Sputnik : Russia launches the firts Earth Satellite

• 1960 1st Successful DELTA Launch Vehicle

Sejarah

9

• 1960 1st Successful DELTA Launch Vehicle

• 1961 Formal start of TELSTAR,RELAY, and SYNCOM Programs

• 1962 TELSTAR and RELAY launched

• 1962 Communication Satellite Act (US)

• 1963 SYNCOM launched

• 1964 INTELSAT formed

Page 10: Sistem Komunikasi Satelit

Pendahuluan

• 1965 COMSAT's EARLY BIRD : 1st Commercial communication Satellite

• 1969 INTELSAT-III series provides global coverage

• 1972 ANIK : 1st Domestic Communication Satellite (Canada)

• 1974 WESTAR : 1st U.S Domesctic Communications Satellite

• 1975 INTELSAT-IVA : 1st use of dual-Polarization

Sejarah

10

• 1975 INTELSAT-IVA : 1st use of dual-Polarization

• 1976 MARISAT : 1st mobile communication satellite

• 1976 PALAPA : 3rd country (indonesia) to launch domestic comm. satellite

• 1979 INMARSAT formed

• 1988 TAT-8 : 1st Fiber-Optic Trans-Atlantic telephone Cable

• 1999 Telkom-1 Launched

Page 11: Sistem Komunikasi Satelit

Pendahuluan

• Milik Telkom

• Telkom telah meluncurkan satelitnya sejak tahun 1968.

• Palapa A1 Palapa A2 Palapa B1 Palapa B2

• Palapa B2P (diluncurkan pada 29 Maret 1987)

• Palapa B2R (diluncurkan pada 13 April 1990)

• Palapa B4 (diluncurkan dengan Delta 2 pada 14 Mei 1992; berakhir Mei 2003)

• Telkom-1 (diluncurkan dengan Ariane V118 pada 12 Agustus 1999)

Satelit Indonesia

11

• Telkom-1 (diluncurkan dengan Ariane V118 pada 12 Agustus 1999)

• Telkom-2

• Milik Indosat

• Palapa C2

• Lainnya

• Palapa C1

• INASAT-1 - satelit pertama buatan Indonesia, diluncurkan tahun 2006)

• LAPAN-TUBSAT - satelit mikro pertama Indonesia, diluncurkan pada tahun 2007

Page 12: Sistem Komunikasi Satelit

Pendahuluan

•Prinsip-prinsipnya serupa dengan microwave radio links tapi

dibedakan atas 3 karakteristik penting:

• Sinyal Komunikasi Satelit menempuh jarak yang sangat jauh tanpa

penguatan, konsekuensinya Satelit bersifat aktif, mempunyai penguatan

sinyal yang on-board.

Karakteristik SISKOMSAT

12

sinyal yang on-board.

• Peralatan berada di daerah yang tidak dihuni manusia dan merupaka

REPEATER aktif di angkasa (extreme environment = luar angkasa)

• Perbaikan dapat dianggap mustahil dilakukan setelah satelit diluncurkan ke

orbit. (baru bisa dilakukan pada orbit LEO)

Page 13: Sistem Komunikasi Satelit

Pendahuluan

• Satelit komunikasi awalnya digunakan utk pelengkap sistem kabel jarak jauh (long distance

cable systems), namun ada perbedaan karakteristik:

• Long distance cable bersifat point-to-point connections, Komunikasi Satelit bersifat point-to-multipoint

/ multipoint-to-multi point connections

• Biaya sistem kabel meningkat dengan pertambahan jarak, biaya link satellite tidak tergantung oleh jarak

antar Stasiun bumi.

Karakteristik SISKOMSAT

13

• Transmisi satelit dapat mengatasi hambatan fisik dan politik yang tidak dapat dilewati oleh sistem

kabel.

• Satelit dapat menyediakan layanan bagi mobile terminals.

• Perbedaan ini mengubah evolusi layanan Komunikasi Satelit.

Page 14: Sistem Komunikasi Satelit

Pendahuluan

Karakteristik SISKOMSAT

Inter Satellite Link (ISL)

Mobile User Link (MUL) Gateway Link

(GWL)

small cells (spotbeams)

GWL

MUL

14

base station

or gatewayfootprint

(spotbeams)

User data

PSTNData Network GSM

PSTN: Public Switched

Telephone Network

Page 15: Sistem Komunikasi Satelit

Pendahuluan

• Satelit yang diluncurkan mengorbitkan untuk berbagai macam tujuan tetapi aplikasi yang paling

umum adalah komunikasi.

• Dua Stasiun di Bumi ingin berkomunikasi namun terlalu jauh menggunakan cara konvensional,

mereka dapat menggunakan satelit sebagai stasiun relay atau REPEATER

• Satelit komunikasi bukan pencetus informasi tetapi stasiun relay sebagai sumber sinyal bumi.

• Stasiun pemancar mengirimkan informasi ke satelit (uplink), yang pada gilirannya

Karakteristik SISKOMSAT

15

• Stasiun pemancar mengirimkan informasi ke satelit (uplink), yang pada gilirannya

mentransmisikan kembali ke stasiun penerima (downlink).

• Converter sinyal disebut transponder.

Page 16: Sistem Komunikasi Satelit

Pendahuluan

Evolusi SISKOMSAT

16

Page 17: Sistem Komunikasi Satelit

Pendahuluan

• Cakupan wilayah

Global, regional, nasional

• Jenis layanan

Fixed service satellite (FSS) = Layanan Satelit u/ radio

• Broadcast service satellite (BSS) = Layanan satelit u/ TV

• Mobile service satellite (MSS) = Layanan satelit u/ handphone

Klasifikasi SISKOMSAT

17

• Mobile service satellite (MSS) = Layanan satelit u/ handphone

• umum penggunaan

Komersial, militer, amatir, eksperimental

Page 18: Sistem Komunikasi Satelit

Pendahuluan

• Berdasarkan Frekuensi Kerja, Satelit dibagi menjadi :

1. C-Band

2. Extended C-Band

3. Ku Band

4. Ka Band

Frekuensi Kerja

18

5. L Band

6. S Band

Page 19: Sistem Komunikasi Satelit

Pendahuluan

• C-Band

• Digunakan oleh banyak satelit orbit GEO

• Uplink BW : 5.925 Mhz – 6.425 Mhz

• Downlink BW : 3.700 Mhz – 4.200 Mhz

• Ext C-Band

• Ku-Band

• Digunakan oleh banyak satelit orbit GEO

• Uplink BW : 13.750 Mhz – 14.500 Mhz

• Downlink BW : 11.700 Mhz – 12.750 Mhz

• Ka-Band

Frekuensi Kerja

19

Ext C-Band

• Digunakan oleh banyak satelit orbit GEO

• Uplink BW : 6.425 Mhz – 6.650 Mhz

• Downlink BW : 3.400 Mhz – 3.625 Mhz

Ka-Band

• Digunakan oleh banyak satelit orbit GEO

• Uplink BW : 30.000 Mhz

• Downlink BW : 20.000 Mhz

Page 20: Sistem Komunikasi Satelit

Pendahuluan

• L-Band

• Uplink BW : 1.600 Mhz

• Downlink BW : 1.500 Mhz

• S-Band

• Uplink BW : 1.900 Mhz

Frekuensi Kerja

20

Uplink BW : 1.900 Mhz

• Downlink BW : 2.500 Mhz

Page 21: Sistem Komunikasi Satelit

Pendahuluan

• Keunggulan

• Cakupan yang luas : satu negara, region ataupun satu benua.

• Untuk mencakup seluruh dunia dibutuhkan minimal 3 satelit

• Bandwidth yang tersedia cukup lebar

• independen dari infrastruktur terrestrial

Keunggulan dan Kelemahan

21

• instalasi jaringan segmen bumi yang cepat

• biaya relatif rendah per site

• karakteristik layanan yang seragam

• layanan total hanya dari satu provider

• layanan mobile/wireless yang independen terhadap lokasi

Page 22: Sistem Komunikasi Satelit

Pendahuluan

• Kelemahan

• Delay propagasi yang besar +/- 600ms -> Masalah Signalling

• Rentan terhadap pengaruh atmosfir

• Up Fron Cost tinggi

Contoh :

Keunggulan dan Kelemahan

22

Untuk satelit GEO, biaya Space craft Ground Segment dan Launch = 200jt uSD, asuransi 50jt USD

• Distance insentive : Biaya komunikasi jarak jauh dan pendek relatif sama

• Hanya ekonomis jika jumlah user banyak dan intensif

• Jika gangguan pada satelit (baik internal maupun external) maka sistem lumpuh

Page 23: Sistem Komunikasi Satelit

23

Orbit Satelit

Konsep, Karakteristik, Layanan, dan Pengendalian Satelit

Page 24: Sistem Komunikasi Satelit

Orbit Satelit

• Jenis-jenis tempat beredarnya satelit mengelilingi permukaan bumi disebut dengan ORBIT

• Orbit Satelit di bedakan menjadi 3 jenis :

• Orbit Stasioner

• Orbit Polar

• Orbit Elliptical

24

Page 25: Sistem Komunikasi Satelit

Orbit Satelit

• Orbit yang menempatkan satelit untuk terus

berada dalam posisinya mengacu pada sebuah

titik atau lokasi.

• Orbit Stasioner bergerak dari arah timur ke

barat mengikuti pergerakan rotasi bumi

• Berdasarkan ketinggian satelit terhadap

Orbit Stasioner

25

• Berdasarkan ketinggian satelit terhadap

bumi, orbit stasioner memiliki 3 jenis :

• Low Earth Orbit (LEO)

• Medium Earth Orbit (MEO)

• Geostasionary Earth Orbit (GEO)

Page 26: Sistem Komunikasi Satelit

Orbit Stasioner

• Ketinggian satelit konstan dan berjarak

beberapa ratus km (300km – 2000km). Dengan

sudut inklinasi 90’ tipe ini menjamin setiap

region di bumi akan dilalui dengan

menggunakan beberapa satelit, seperti

IRIDIUM, GLOBALSTAR etc.

• Karena dekat dengan bumi, LEO harus

Low Earth Orbit (LEO)

26

• Karena dekat dengan bumi, LEO harus

bergerak sangat cepat untuk menghindari

terlempar dari orbit karena gravitasi dan

benturan dengan bumi

• Kecepatan edar 27.359 km/jam untuk

mengitari bumi selama 90 menit

• Aplikasi : Cuaca, Citra Satelit, Mata Mata

Page 27: Sistem Komunikasi Satelit

Orbit Stasioner

• Keunggulan :

• Delay yang relatif lebih kecil karena jarak dengan bumi cukup dekat

• Path Loss yang kecil dan Beam Spreading yang kecil

• Bisa menggunakan low power antenna di stasiun bumi

• Mudah untuk melakukan frequency re-use

• Kekurangan :

Low Earth Orbit (LEO)

27

• Kekurangan :

• Memiliki jumlah satelit yang cukup banyak (50 sampai 70 satelit)

• Tidak efektif untuk cakupan satu negara atau regional

• Karena membutuhkan jumlah satelit yang banyak, biaya mahal

• Lifetime orbit nya lebih rendah dibandingkan MEO dan GEO

Page 28: Sistem Komunikasi Satelit

Orbit Stasioner

• Orbit Circular Medium Earth (MEO).

Ketinggian satelit berjarak 10.000 km dengan

sudut inklinasi 50’ Tipe ini juga menjamin

setiap region di bumi dilalui oleh beberapa

satelit. IRIDIUM, GLOBALSTAR etc.

• Berada di ketinggian medium yang mencakup

Utara dan Selatan.

Medium Earth Orbit (MEO)

28

Utara dan Selatan.

• Mengorbit dengan lintasan OVAL

• Pengendali bumi harus menjaga agar satelit

selalu berada di orbitnya

• Aplikasi : Citra Satelit, Cuaca, Mata Mata

Page 29: Sistem Komunikasi Satelit

Orbit Stasioner

• Keunggulan :

• Delay yang relatif lebih kecil dibanding GEO tetapi lebih besar dari LEO

• Jumlah satelit lebih sedikit dibandingkan LEO

• Bisa menggunakan medium power antenna di stasiun bumi

• Mudah untuk melakukan frequency re-use dibandingkan GEO, tapi lebih mudah LEO.

• Kekurangan :

Medium Earth Orbit (MEO)

29

• Kekurangan :

• Memiliki jumlah satelit yang cukup banyak dibanding GEO, dan lebih sedikit dibanding LEO

• Karena membutuhkan jumlah satelit yang banyak, biaya mahal dari GEO.

• Lifetime orbit nya lebih rendah dibandingkan GEO

• Ground Antenna lebih mahal dan kompleks

Page 30: Sistem Komunikasi Satelit

Orbit Stasioner

• Orbit Geostationary Satellite (GEO), circular

orbit dengan zero inclinations. Merupakan

paling populer dengan altitude 35.786 km dan

arah geraknya sama dengan bumi.

• Berada di ketinggian tetap relatif terhadap

bumi.

Geostasionary Earth Orbit (GEO)

30

• Memiliki waktu rotasi yang sama dengan bumi

• Sejajar dengan Garis katulistiwa

• Aplikasi : Komunikasi Digital

Page 31: Sistem Komunikasi Satelit

Orbit Stasioner

• Keunggulan :

• Mudah dalam pengendalian satelit karena bergerak sama dengan rotasi bumi

• Jumlah satelit lebih sedikit dibandingkan LEO dan GEO

• Lifetime yang lebih lama (15 tahun lebih)

• Biaya yang murah dalam pengendalian satelit dan switching.

• Kekurangan :

Geostasionary Earth Orbit (GEO)

31

• Kekurangan :

• Delay cukup besar karena jarak jauh dari bumi

• Tidak mencakup seluruh bumi, karena hanya bergerak sejajar dengan katulistiwa (Kutub utara dan selatan tidak

tercover)

• Biaya peluncuran satelit lebih mahal

• Antenna dan power di stasiun bumi harus besar karena jarak sangat jauh

Page 32: Sistem Komunikasi Satelit

Orbit Satelit

• Memiliki inklinasi 90’ dari orbit GEO

• Orbit Stasioner bergerak dari arah selatan ke

ke utara relatif terhadap rotasi bumi.

• Karena arah perputaran tidak sinkron, satelit

ini jarang digunakan.

Orbit Polar

32

Page 33: Sistem Komunikasi Satelit

Orbit Satelit

• Berbentuk lintasan elips terhadap bumi

• Memiliki jarak yang tidak sama dalam posisi

terhadap bumi di setiap lintasan

• Ada posisi terjauh (apogee) dan terdekat

(perigee) relatif terhadap bumi

Orbit Elliptical

33

Page 34: Sistem Komunikasi Satelit

34

Operasional Satelit

Jenis Layanan Satelit, Pengendalian dan Gangguan Satelit

Page 35: Sistem Komunikasi Satelit

Layanan Satelit

• Berdasarkan layanan yang disediakan satelit, dibagi menjadi beberapa bagian a.l :

• Fixed Service Satellite

• Direct Broadcast Satellite

• Mobile Satellite Service

• Medium Power Satellite

35

Page 36: Sistem Komunikasi Satelit

Layanan Satelit

• Melayani penggilan telepon (Suara)

• Melayani Panggilan Data (Internet,

Datacomm)

• Melayani Broadcasting

• Memiliki Daya Pancar rendah sekitar 10-20

Watt sehingga dibutuhkan antena penerima

Fixed Service Satellite

36

Watt sehingga dibutuhkan antena penerima

yang cukup besar di sisi ground segment

Page 37: Sistem Komunikasi Satelit

Layanan Satelit

• Khusus melayani aplikasi TV Broadcasting dan

Radio

• Memerlukan daya yang sangat besar 10x lipat

dari Fixed Service satellite

• Karena daya power satellite sangat besar,

sehingga dibutuhkan antenna yg kecil di sisi

Direct Broadcasting Satellite

37

sehingga dibutuhkan antenna yg kecil di sisi

penerima di bumi

• Aplikasi TV berbayar : Indovision,

telkomvision, K-Vision dll

Page 38: Sistem Komunikasi Satelit

Layanan Satelit

• Khusus melayani telepon nirkabel (Satellite

phone)

• Konsep seperti telepon selular tapi cakupan

sangat luas

• Aplikasi t untuk elepon satelit

Mobile Satellite Services

38

Page 39: Sistem Komunikasi Satelit

Layanan Satelit

• Satelit dengan daya 50 Watt

• Digunakan untuk aplikasi umum dan aplikasi

militer

Medium Power Satellite

39

Page 40: Sistem Komunikasi Satelit

Pengendalian Satelit

• Satelit dikendalikan oleh Master Control Station di stasiun bumi

• Sistem pengendalian didasarkan pada sistem otomatis berdasarkan 2 sistem pengendalian :

1. Spin Stabilized Satellite

• Pengendalian dengan cara menggerakkan badan satelit secara berputar agar berada pada titik tertentu yang

diinginkan. Satelit pada dasarnya akan diam dalam orbitnya, tapi kenyataannya bergeser dari orbitnya karena satu

dan lain hal.

40

dan lain hal.

• Spin stabilized terdiri dari 4 control dasar :

1. Spin Axis attitude Control System (mengatur ketinggian satelit)

2. Orbit Control System (Mengatur orbit dari arah barat ke timur dan utara selatan)

3. Spin Rate Control System (Mengatur Kecepatan Putar dalam bergerak kembali ke posisi semula)

4. Active Nutation Control (Mendeteksi posisi satelit pada garis lintang dan bujur yang diinginkan)

2. Three Axis Body Stabilize

• Menggunakan Sumbu X,Y,Z dengan menentukan posisi pitch, roll dan yaw

Page 41: Sistem Komunikasi Satelit

Gangguan Satelit

• Beberapa kejadian gangguan yang menimpa satelit :

1. Sun Outage

• Posisi satelit berada ditengah antara bumi dan matahari. Dalam posisi ini satelit menghalangi pancaran sinar

matahari dan posisi satelit dekat dengan matahari. Efeknya adalah karena radiasi matahari yang mengganggu

sinyal satelit.

• Terjadi pada tanggal 20 Feb – 20 April untuk bagian utara, dan 20 Agustus – 20 Oktober untuk bagian selatan

41

2. Gerhana

Posisi satelit terhalang oleh posisi bumi dari sinar matahari. Dalam kondisi ini, catu daya satelit dari

matahari terganggu dan satelit menggunakan cadangan batere selama gerhana. Perpindahan dari

catuan batere kembali ke matahari biasanya ada gangguan.

Page 42: Sistem Komunikasi Satelit

42

Stasiun Bumi & Stasiun Angkasa

Stasiun bumi, Stasiun Angkasa, Frequency Reuse, and Manajemen Transponder

Page 43: Sistem Komunikasi Satelit

Stasiun Bumi

• Peralatan yang berfungsi sebagai komunikasi bumi dengan satelit.

• Peralatan terdiri dari beberapa bagian antara lain :

1. Antena Parabola

2. HPA (High Power Amplifier)

3. LNA (Low Noise Amplifier)

Peralatan Stasiun Bumi

43

3. LNA (Low Noise Amplifier)

4. Up/Down Converter

5. Perangkat IF

Page 44: Sistem Komunikasi Satelit

Stasiun Bumi

• Berfungsi sebagai penguat daya yang

memancarkan sinyal di bumi menuju satelit

• Mengkonversi sinyal dari media kabel ke

media wireless

• Biasanya digunakan untuk komunikasi point to

point

Antena Parabola

44

point

Page 45: Sistem Komunikasi Satelit

Stasiun Bumi

• HPA merupakan penguat akhir dari sinyal RF

sebelum dipancarkan ke satelit melalui antenna

parabola.

• Input dari HPA adalah sinyal RF dari Up converter

dengan daya rendah sehingga dikuatkan oleh HPA

sinyal RF tersebut mempunyai daya yang cukup

untuk diberikan ke antena selanjutnya dapat

High Power Amplifier & Low Noise Amplifier

45

untuk diberikan ke antena selanjutnya dapat

dipancarkan ke satelit dengan harga EIRP yang

telah disyaratkan.

• LNA Adalah suatu penguat pada arah terima yang

berfungsi untuk mempurkuat sinyal yang diterima

dari antenna parobola, LNA harus ditempatkan

sedekat mungkin dengan antena, hal ini

dimaksudkan untuk mendapatkan G/ T (Gain to

Noise Temperature Ratio) lebih baik.

Page 46: Sistem Komunikasi Satelit

Stasiun Bumi

• Up/ Down Converter terdiri dari dua bagian

yaitu bagian Up converter yang berfungsi

mengubah sinyal IF 70 Mhz menjadi sinyal RF

• Down Converter berfungsi mengubah sinyal

RF menjadi sinyal IF 70 Mhz.

• Kedua bagian tersebut menggunakan common

Up and Down Converter

46

• Kedua bagian tersebut menggunakan common

transponder synthesizer 5 Ghz. Sehingga up/

down converter ini dapat dioperasikan pada

transponder yang diinginkan.

Page 47: Sistem Komunikasi Satelit

Stasiun Bumi

• Perangkat IF berfungsi untuk memodulasi

sinyal suara atau data menjadi sinyal IF 70

Mhz dan sebaliknya, biasa perangkat ini

disebut MODEM (Modulator Demodulator)

• Jenis-jenis modem tersebut adalah

tergantung dari sistem yang digunakan

Modulator dan Demodulator

47

• Untuk sistem SCPC : MODEM SCPC.

• Untuk sistem IDR : MODEM IDR

• Untuk sistem VSAT : MODEM VSAT

Page 48: Sistem Komunikasi Satelit

Stasiun Angkasa

• Terdiri dari satelit dan fasilitas terrestrial untuk

mengontrol dan memonitor satelit. Termasuk :

• Tracking, telemetry dan command station (TT&C)

• Satellite control centre

• Tempat operasional dari station-keeping dan

• checking fungsi vital dari satelit dilakukan.

Gelombang radio yang ditransmisi oleh stasiun bumi,

48

• Gelombang radio yang ditransmisi oleh stasiun bumi,

diterima oleh satelit. Link yang terbentuk disebut

UPLINK.

• Satelit akan mentransmisi gelombang radio ke stasiun

bumi penerima, dan link nya disebut DOWNLINK.

• Kualitas dari suatu link radio ditentukan oleh carrier-to-

noise ratio. Kualitas dari overall link menentukan

kualitas sinyal yang dikirim ke end user.

Page 49: Sistem Komunikasi Satelit

Stasiun Angkasa

• Komponen Utama Transmisi transmisi :

• Antenna

• Band Pass Filter (BPF)

• Low Noise Amplifier (LNA)

• Mixer & Osscilator

Blok Diagram Stasiun Angkasa

49

• HPA (High Power Amplifier)

Page 50: Sistem Komunikasi Satelit

Stasiun Angkasa

• Sub Sistem satelit terdiri dari :

• Peralatan Komunikasi

• Peralatan Catu Daya

• Peralatan komando dan telemeteri

• Peralatan Pengontrol Satelit

Sub Sistem Satelit

50

Page 51: Sistem Komunikasi Satelit

Stasiun Angkasa

• Antena berfungsi untuk menerima dan

memancarkan sinyal komunikasi dan

telemetry dari dan ke stasiun bumi

• Microwave repeater berfungsi untuk

menerima, memperkuat serta

mentranslasikan sinyal-sinyal dari

stasiun bumi, untuk selanjutnya

Peralatan Komunikasi

51

stasiun bumi, untuk selanjutnya

dipancarkan kembali ke stasiun bumi

yang dituju.

Page 52: Sistem Komunikasi Satelit

Space Segment

• Peralatan catu daya dalam suatu satelit

terdiri atas sel surya (solar cell) yang

dipasang pada sisi luar badan satelit,

battery, bus limiter,battery charge,

reconditioning unit serta peralatan

pengontrol.

• Sel surya sebagai sumber utama untuk

Peralatan Catu Daya

52

• Sel surya sebagai sumber utama untuk

catu daya satelit tetapi pada saat

terjadi gerhana, maka catu daya satelit

hanya disangga oleh battery.

Page 53: Sistem Komunikasi Satelit

Space Segment

• Berfungsi untuk memperbaiki/ memelihara

posisi satelit pada posisi sesuai dengan

spesifikasi yang telah ditentukan.

• Peralatan unit terdiri dari tangki-tangki

propellant (Hydrazine), jet-jet (Hydrazine

thruster), propellant filter, pressure

transducer serta pengontrol temperatur.

Peralatan Kontrol Reaksi

53

transducer serta pengontrol temperatur.

Jet-jet tersebut berfungsi untuk melakukan

manuver (pengaktifan thruster) jika ada

perintah dari MSC dalam rangka

memperbaiki posisi satelit.

Page 54: Sistem Komunikasi Satelit

Stasiun Angkasa

• Terdiri dari Penerima (Command Receiver)

dan Pengirim (Telemetery Transceiver)

• Peralatan Telemeteri berfungsi

memberikan data informasi ke stasiun

pengendali di bumi tentang kondisi dan

attitude satelit juga untuk keperluan

ranging tone pada saat berada pada

Peralatan Komando dan Telemeteri

54

ranging tone pada saat berada pada

kedudukan transfer orbit, sebelum di posisi

stasioner.

Page 55: Sistem Komunikasi Satelit

Stasiun Angkasa

• Lebar bidang frekuensi yang digunakan dalam sistem komunikasi satelit khusus pada satelit

Palapa generasi A dan B adalah sebesar 500 Mhz, yaitu pada arah pancaran dari stasiun bumi

(arah pancaran satelit) adalah 3.700 - 4.200 Mhz.

• Memiliki 2 Polarisasi yaitu Vertical dan Horizontal

• Lebar frekuensi satu transponder 40MHz (36MHz+4MHz Guard Band), sehingga memiliki 18

transponder vertikal dan 18 transponder horizontal (total 36 Transponder)

Transponder

55

transponder vertikal dan 18 transponder horizontal (total 36 Transponder)

• Note :

• BW tiap transponder : 36 Mhz

• Guard Band 4MHz

• Beacon 4199.875 MHz (Hor)

• Beacon 3701.75 MHz (Vertical

Page 56: Sistem Komunikasi Satelit

Quiz :

1. Pertanyaan 1

2. Pertanyaan 2

3. Pertanyaan 3

4. Pertanyaan 4

5. Pertanyaan 5

56

5. Pertanyaan 5

6. Pertanyaan 6

Page 57: Sistem Komunikasi Satelit

Terima kasih

57