Sistem koloid

34
SISTEM KOLOID Dyan Adhitya Nugraha M. Eka Prayuda Syahriramadhan Srg. Taufiqurrahman Mg. Oleh:

Transcript of Sistem koloid

Page 1: Sistem koloid

SISTEM KOLOIDDyan Adhitya Nugraha M.Eka PrayudaSyahriramadhan Srg.Taufiqurrahman Mg.Tri Susanto

Oleh:

Page 2: Sistem koloid

Sistem KoloidSifat KoloidPembuatan KoloidPengelompokan Sistem Koloid

Cara pembuatan Es Krim

Pembahasan

Page 3: Sistem koloid

Sistem koloid adalah suatu campuran yang mempunyai sifat antara sifat larutan dan sifat suspensi .Sistem koloid terdiri atas fase terdispersi dengan ukuran tertentu dalam medium pendispersi. Zat yang didispersikan disebut fase terdispersi, sedangkan medium yang digunakan untuk mendispersikan disebut medium pendispersi.

Terdapat tiga jenis sistem dispersi, yaitu : Larutan sejati Suspensi Koloid

Sistem Koloid

Page 4: Sistem koloid

Perbandingan sifat larutan, koloid & suspensi

Larutan Koloid SuspensiBentuk campuran Homogen Tampak homogen Heterogen

Kestabilan Stabil Stabil Tidak stabil

Pengamatan mikroskop Homogen Heterogen Heterogen

Jumlah fasa Satu fasa Dua fasa Dua fasa

Sistem dispersi Molekuler Padatan halus Padatan kasar

Penyaringan Tidak dapat disaring

Tidak dapat disaring dengan kertas saring biasa, kecuali dengan

kertas saring ultra

Dapat disaring

Ukuran partikel < 10-7 cm(< 1 nm)

10-7 cm s.d. 10-5 cm (1 nm s.d. 100 nm)

> 10-5 cm(> 100 nm)

4

Page 5: Sistem koloid

Efek tyndall adalah efek penghamburan cahaya oleh partikel koloid.

5

Efek Tyndall

Sifat Koloid

Page 6: Sistem koloid

Cahaya

LarutanLayar

Cahaya

LarutanLayar

Larutan sejati meneruskan cahaya, berkas cahaya tidak kelihatan

Sistem koloid menghamburkan cahaya, berkas cahaya kelihatan

Efek Tyndall

Page 7: Sistem koloid

Adakah efek tyndall dalam kehidupan sehari-ahari ?

Tentu. Seperti, sorot lampu pada malam yang berkabut, sorot lampu proyektor dalam gedung bioskop yang berasap/berdebu, dan berkas sinar matagari melalui celah daun pohon-pohon pada pagi hari yang berkabut.

Page 8: Sistem koloid

Gerak BrownGerak Brown adalah gerak acak atau gerak zig zag dari partikel koloid. Gerakan ini merupakan gerakan tidak beraturan. Terjadi karena adanya tumbukan antara partikel medium pendispersi dan partikel zat terdispersi

8

Page 9: Sistem koloid

Adsorpsi Partikel koloid mampu menyerap molekul netral atau ion pada permukaannya.

Contoh : Pemutihan gula tebu, Norit, Penjernihan air

Page 10: Sistem koloid

KOAGULASIKoagulasi adalah penggumpalan partikel koloid. Koloid yang bermuatan negatif akan digumpalkan di anode, sedangkan koloid yang bermuatan positif akan digumpalkan di katode. Koagulasi koloid karena penambahan elektrolit terjadi sebagai berikut. Koloid yang bermuatan negatif akan menarik ion positif, sedangkan koloid yang bermuatan positif akan menarik ion negatif. -

-

--

-

-

-

-

-

-

3-

3-

3-

3-

3-

+

+++

++++

++

++ + ++

+++

+ + ++

++

++

Sol Fe(OH)3 dikelilingi ion Cl-

Sol Fe(OH)3 dikelilingi ion PO4

3-

Page 11: Sistem koloid

Beberapa contoh koagulasi dalam kehidupan sehari-hari dan industri :

1.Pembentukan delta di muara sungai2.Karet dalam lateks dengan

menambahkan asam format3.Lumpur koloidal dalam air sungai

dapat digumpalkan dengan menambahkan tawas

4.Asap dan debu dari pabrik dapat digumpalkan dengan alat koagulasi listrik dari Cottrel

+

-

+

Zat padat yang diendapkan

Gas-gas bebas asap

Gas-gas buangan yang berasap

Cottrel

Page 12: Sistem koloid

Elektroforesis

Suatu proses pemisahan koloid bermuatan dengan menggunakan beda potensial yang cukup tinggi

Page 13: Sistem koloid

KOLOID PELINDUNGKoloid pembungkus akan membungkus partikel zat terdispersi sehingga tidak

dapat lagi mengelompok.Contoh : 1.Pada pembuatan es krim digunakan gelatin untuk mencegah pembentukkan

kristal besar es atau gula2.Cat dan tinta dapat bertahan lama karena menggunakan suatu koloid

pelindung.3.Zat-zat pengelmusi, seperti sabun dan detergen, juga tergolong koloid

pelindungKOLOID LIOFIL DAN KOLOID LIOFOBKoloid yang memiliki medium dispersi cair dibedakan atas koloid liofil dan koloid

liofob.Suatu koloid disebut koloid liofil apabila terdapat gaya tarik menarik yang cukup besar antara zat terdispersi dengan mediumnya. Sebaliknya, suatu koloid disebut liofob jika gaya tarik menarik tersebut tidak ada atau sangat lemah. Jika mediumdispersi yang dipakai adalah air, maka kedua jenis koloid di atas masing-masing disebut koloid hdrofil dan koloid hidrofob.Contoh :1.Koloid hidrofil : protein, sabun, detergen, agar-agar, kanji, dan gelatin.2.Koloid hidrofob: susu, mayonaise, sol belerang, sol Fe(OH)3, sol-sol sulfida dan sol-sol logam.

Page 14: Sistem koloid

PREVIOUS

Perbandingan Sifat Sol Hidrofil dengan Sol Hidrofob

Sol Hidrofil Sol Hidrofob

Mengadsorbsi mediumnya Tidak mengadsorbsi mediumnya

Dapat dibuat dengan konsentrasi yang relatif besar

Tidak mudah digumpalkan dengan penambahan elektrolit

Viskositas lebih besar daripada mediumnya

Bersifat reversible

Efek tyndall lemah

Hanya stabil pada konsentrasi kecil

Mudah menggumpal pada penambahan elktrolit

Viskositas hampir sama dengan mediumnya

Tidak reversible

Efek tyndalll lebih jelas

Page 15: Sistem koloid

DialisisDialisis adalah proses penyaringan partikel koloid dari ion-ion yang teradsorpsi.

K o lo id

M em b ra n sem ip e rm eab e l

F asa p e n d isp e rs i 15

Page 16: Sistem koloid

PEMBUATAN KOLOID

Page 17: Sistem koloid

17

Dua cara pembuatan koloidLarutan

Suspensi

Koloid

KondensasiDispersi

Page 18: Sistem koloid

Cara KondensasiDengan cara kondensasi partikel larutan sejati (molekul atau ion) bergabung menjadi partikel koloid. Cara ini dapat dilakukan melalui reaksi-reaksi kimia, seperti reaksi redoks, hidrolisis, dan dekomposisi rangkap, atau dengan pergantian pelarut.a. Reaksi Redoks

Reaksi redoks adalah reaksi yang disertai perubahan bilangan oksidasiContoh : Pembuatan sol belerang dari reaksi antara hidrogen sulfida (H2S) dengan belerang dioksida (SO2), yaitu dengan mengalirkan gas H2S ke dalam larutan SO2.2H2S(g) + SO2(aq) 2H2O(l) + 3S(koloid)b. HidrolisisHidrolisis adalah reaksi suatu zat dengan air.Contoh : Pembuatan sol Fe(OH)3 dari hidrolisis FeCl3. Apabila ke dalam air mendidih ditambahkan larutan FeCl3 akan terbentuk sol Fe(OH)3.FeCl3(aq) + 3H2O(l) → Fe(OH)3(koloid) + 3HCl(aq)

Page 19: Sistem koloid

Cara DispersiDengan cara dispersi, aprtikel kasar dipecah menjadi partikel koloid. Cara dispersi dapat dilakukan secara mekanik, peptasi, atau dengan loncatan bunga listrik

a. Cara MekanikMenurut cara ini butir-butir kasar digerus dengan penggiling koloid sampai diperoleh tingkat kehalusan tertentu, kemudian diaduk dengan medium dispersi.Contoh : Sol belerang dapat dibuat dengan menggerus serbuk belerang bersama-sama dengan suatu inert (seperti gula pasir), kemudian dicampur dengan air.

b. Cara PeptisasiCara peptisasi adalah pembuatan koloid dari butir-butir kasar atau dari suatu endapan dengan bantuan suatu zat pemeptisasi (pemecah). Zat pemeptisasi memecahkan butir-butir kassar menjadi butir-butir koloid.c. Cara Busur BredigCara busur Bredig digunakan untuk membuat sol-sol logam. Logam yang akan dijadikan koloid digunakan sebagai elektrode yang dicelupkan dalam medium dispersi, kemudian diberi loncatan listrik di antara kedua ujungnya.

Page 20: Sistem koloid

Pengelompokan Sistem Koloid

Page 21: Sistem koloid

Pengelompokan sistem koloid

Terdispersi

MediumPadat Cair Gas

Padat

Cair

Gas

Kombinasi antara zat terdispersi gas dan medium pendispersi gas, selalu dan pasti akan membentuk larutan sejati, bukan koloid.

Sol Padat Emulsi Padat

BusaPadat

Sol Cair Emulsi Cair Buih

AerosolPadat

AerosolCair

LarutanSejati

Page 22: Sistem koloid

Sistem koloid ini terbentuk dari fasa terdispersi berupa padatan dan fasa pendispersinya berupa padatan.

22

Sol padat (padat-padat)

Page 23: Sistem koloid

Sistem koloid ini terbentuk dari fasa terdispersi berupa cairan dan fasa pendispersinya berupa padatan.

23

Emulsi Padat (cair-padat)

Page 24: Sistem koloid

Sistem koloid ini terbentuk dari fasa terdispersi berupa gas dan fasa pendispersinya berupa padatan.

24

Busa padat (gas-padat)

Page 25: Sistem koloid

25

Sol (padat-cair)Sistem koloid ini terbentuk dari fasa terdispersi berupa padatan dan fasa pendispersinya berupa cairan.

Page 26: Sistem koloid

Sistem koloid ini terbentuk dari fasa terdispersi berupa cairan dan fasa pendispersinya berupa cairan.

26

Emulsi (cair-cair)

Page 27: Sistem koloid

Sistem koloid ini terbentuk dari fasa terdispersi berupa

gas dan fasa pendispersinya berupa cairan.

27

Buih / Busa (gas-cair)

Page 28: Sistem koloid

Sistem koloid ini terbentuk dari fasa terdispersi berupa padatan dan fasa pendispersinya berupa gas.

28

Arosol Padat (padat-gas)

Page 29: Sistem koloid

Sistem koloid ini terbentuk dari

fasa terdispersi berupa cairan

dan fasa pendispersinya

berupa gas. 29

Areosol (cair-gas)

Page 30: Sistem koloid

BAHAN :1. Santan 1 ½ kg2. Gula 1 kg3. Susu kental manis sachet 2 pcs4. Tepung kanji 2 ons5. Garam kasar ½ kg6. buah nangka

CARA PEMBUATAN ICE CREAM

Page 31: Sistem koloid

LANGKAH-LANGKAH PEMBUATAN ICE CREAM1. Campurkan kanji dengan air panas, lalu diaduk hingga

merata.2. Gula dimasak dengan air, setelah itu siram dengan larutan

kanji. Kemudian kanji disiram air dingin3. Lalu campurkan dengan santan kelapa.4. Kemudian masukan adonan lalu giling ke dalam mesin

seperti gambar berikut :

5. Pinggiran mesin penggiling tersebut di taburi garam kasar.6. Setelah di giling selama kurang lebih 1 jam masukkan

adonan tersebut ke dalam loyang es krim7. Lalu adonan dalam loyang tersebut di masukkan ke dalam

kulkas/frezer selama 1 malam.

Page 32: Sistem koloid

Dalam pembuatan es krim terjadi 2 proses koloid, yaitu:

1. Emulsi cair Emulsi cair adalah dimana suatu zat cair terdispersi

dalam zat cair. Hal ini dibuktikan yaitu pencampuran lemak dengan air. Kandungan lemak dan air yang terkandung dalam susu.

2. Buih cair Buih cair adalah dimana suatu gas terdispersi dalam

zat cair. Hal ini dibuktikan dengan pencampuran krim hasil pencampuran telur dan gula yang menghasilkan busa dan mencampurkan campuran tersebut kedalam zat cair yang berupa susu

Koloid pada es krim

Page 33: Sistem koloid

 Pembuatan es krim termasuk kedalam pembuatan produk koloid secara dispersi. Cara dispersi adalah dengan mengubah partikel-partikel kasar yang terdapat dalam gula dan krim menjadi partikel koloid. Pembuatan es krim tepatnya dibuat dengan dispersi mekanik yaitu dengan menggunakan mixer. Bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan es krim adalah lemak susu, padatan susu tanpa lemak, gula, bahan penstabil, emulsifier, flavor, dan total padatan.

 Bahan penstabil dalam pembuatan es krim merupakan koloid hidrofilik yang dapat menurunkan konsentrasi air bebas dengan menyerap air tersebut sehingga akan mengurangi kristalisasi es, memperkecil kristal es, dan dapat meningkatkan kehalusan tekstur.

Page 34: Sistem koloid

TERIMAH KASIH