sistem koloid

33
1 SISTEM KOLOID Materi kelas XI semester genap

description

sistem koloid, media ppt kimia sistem koloid

Transcript of sistem koloid

  • *SISTEM KOLOIDMateri kelas XI semester genap

  • KOMPETENSI DASARMengelompokkan sifat-sifat koloid dan penerapannya dalamkehidupan sehari-hari.

    *INDIKATORMengklasifikasikan suspensi kasar, larutan sejati dan koloid.Mengelompokkan jenis koloid berdasarkan fase terdispersi dan fasependispersi.Mendeskripsikan sifat-sifat koloid (effek Tyndall, gerak Brown,dialisis, elektroforesis, koagulasi).Menjelaskan koloid liofob dan liofil.Mendeskripsikan peranan koloid di industrikosmetik, makanan dan farmasi.Menjelaskan proses pembuatan koloid

  • *MateriSistem KoloidPengertian sistem koloidKoloid dalam kehidupan sehari-hariJenis-jenis koloidPenggunaan koloidPenjelasan dengan animasi flash

    B. Sifat-sifat KoloidEfek TyndalGerak BrownElektroforesisAdsorbsi

  • *Materi (lanjutan)5. Koagulasi 6. Dialisis7. Koloid pelindung8. Koloid liofil dan liofob C. Pembuatan KoloidCara kondensasiCara dispersiKoloid asosiasiPengolahan air

  • *1. Pengertian sistem koloidKoloid merupakan campuran yang keadaannya berada diantara larutan sejati dan suspensiSecara makroskopis tampak homogen, tetapi secara mikroskopis bersifat heterogenTerdiri atas medium pendispersi (penyebar) dan medium terdispersi

  • *Tabel perbandingan sifat larutan, koloid, dan suspensi

  • *2. Koloid dalam kehidupan sehari-hariBerberapa contoh larutan, koloid, dan suspensi contoh larutan : larutan gula, garam, spiritus, alkohol 70%, larutan cuka, air laut, udara yang bersih contoh koloid : buih, susu, santan, selai, jeli, mentega, mayonaise, cat contoh suspensi : air sungai yang keruh, campuran air-pasir Fakta : air sungai = setelah disaring masih mengandung zat terlarut dan partikel koloid

  • *3. Jenis-jenis koloidPenggolongan koloid didasarkan atas fase terdispersi dan medium pendispersinyaUntuk fase terdispersi padat : sol (sol padat, sol cair, sol gas). Pengertian secara umum : sol padat = sol, sol gas = aerosolUntuk fase terdispersi cair : emulsi (emulsi padat, emulsi cair, emulsi gas). Pengertian secara umum : emulsi cair = emulsi, emulsi gas = aerosol cair / aerosolUntuk fase terdispersi gas : buih (buih padat dan buih cari). Buih gas (tidak ada) = larutan, bukan koloid

  • *Jenis-jenis koloid

  • *Koloid yang setengah kaku, antara padat dan cair disebut gelDapat terbentuk dari suatu sol yang zat terdispersinya mengadsorbsi medium pendispersinya sehingga terjadi koloid yang agak padatContoh : agar-agar, lem kanji, selai, gelatin, gel sabun, gel silika

  • *4. Penggunaan koloidKoloid merupakan satu-satunya cara untuk menyajikan suatu campuran dari zat-zat yang tidak saling melarutkan secara homogen dan stabilContoh pemanfaatan sifat ini : cat yang terdiri dari zat warna (pigmen) tak larut dalam air / medium cat, dengan koloid didapat campuran yang homoge dan stabilContoh lain : industri kosmetik, farmasi, makanan, tektil, sabun/detergen

  • *1. Efek TyndalMerupakan efek penghamburan cahaya, sehingga nampak adanya berkas cahaya bila cahaya dilewatkan ke dalamnyaContoh : sorot lampu mobil, lampu proyektor bila ada yang merokok, berkas sinar matahari melalui celah dedaunan

  • *2. Gerak BrownAdalah gerak zig-zag dan terus menerus dari partikel koloidDitemukan pertama kali oleh Robert Brown (ahli biologi dari Inggris)Terjadi akibat tumbukan antara partikel-partikel medium dengan partikel koloid.

  • *Gerak Brown

  • *3. ElektroforesisMerupakan gerakan partikel koloid akibat pengaruh medan listrik, yang menunjukkan bahwa partikel koloid bermuatan listrikPartikel koloid bermuatan negatif akan bergerak ke arah anoda (elektrode positif)Sebaliknya, partikel koloid bermuatan positif akan bergerak ke arah katode (elektrode negatif)

  • *4. AdsorbsiAdalah kemampuan partikel koloid untuk menyerap ion / partikel lain pada permukaannyaAdsorbsi ion menyebabkan partikel koloid bermuatan listrik

  • *Sol Fe(OH)3, bermuatan positif akibat adsorbsi ion-ion positif (ion-ion Fe3+)Sol As2S3, bermuatan negatif akibat adsorbsi ion-ion negatif (ion-ion S-)

  • *6. DialisisMerupakan cara pemisahan partikel-partikel koloid dari ion-ion atau molekul sederhana menggunakan selaput semipermeabel (contoh : kertas selofan, usus kambing)Mesin dialisis dapat digunakan untuk alat cuci darah

  • *5. Koloid pelindungMerupakan koloid yang dapat berfungsi sebagai pelindung bagi koloid lainKoloid liofil bersifat lebih stabil daripada koloid liofob, sehingga koloid liofil berfungsi sebagai koloid pelindungContoh gelatin pada es krim untuk mencegah pembentukan kristal besar es atau gula

  • *5. Koloid pelindung

  • *7. Koloid liofil dan liofobDibedakan berdasarkan afinitas (daya tarik-menarik) antara fasa terdispersi dan medium pendispersinyaPada koloid liofil, fasa terdispersi mempunyai kecenderungan untuk menarik medium pendispersinyaPada koloid liofil, fasa terdispersi mempunyai kecenderungan kecil untuk menarik (atau bahkan menolak) medium pendispersinya

  • *Perbedaan sifat-sifat sol liofil dan sol liofob

  • *8. KoagulasiMerupakan peristiwa peristiwa peng-gumpalan akibat bergabungnya partikel-partikel koloid membentuk partikel yang lebih besarDapat terjadi jika muatan partikel koloid dilucuti atau penambahan suatu elektrolit, sehingga muatannya ternetralkan yang berakibat hilangnya kestabilan koloidHilangnya kestabilan koloid berbuntut pada terjadinya koagulasi (pengendapan)

  • *8. Koagulasi

  • *1. Cara kondensasi1. Reaksi redoks2 H2S(g) + SO2(aq) 2 H2O(l) + 3 S (koloid)2 HAuCl4(aq) + 6 K2CO3(aq) + 3 HCHO(aq) 2 Au(koloid) + 5 CO2(g) + 8 KCl(aq) + KHCO3(aq) + 2 H2O(l)

  • *2. Reaksi hidrolisisFeCl3(aq) + 3 H2O(l) Fe(OH)3 (koloid) + 3 HCl(aq)3. Reaksi dekomposisi rangkap2 H3AsO3(aq) + 3 H2S(aq) As2S3(koloid) + 6 H2O(l)AgNO3(aq) + HCl(aq) AgCl(koloid) + HNO3(aq)4. Pergantian pelarutApabila larutan jenuh kalsium asetat dicampur dengan alkohol, maka akan terbentuk suatu koloid berupa gel.

  • *2. Cara dispersiCara mekanikbutir-butir kasar digerus dengan lumping atau penggiling koloid sampai diperoleh tingkat kehalusan tertentu, kemudian diaduk dengan medium dispersiContoh:Sol belerang dapat dibuat dengan menggerus serbuk belerang bersama-sama dengan suatu zat inert (seperti gula pasir), kemudian mencampur serbuk halus itu dengan air.

  • *2. Cara PeptisasiPeptisasi adalah cara pembuatan koloid dari butir-butir kasar atau dari suatu endapan dengan bantuan suatu zat pemeptisasi (pemecah). Zat pemeptisasi memecahkan butir-butir kasar menjadi butir-butir koloid. Istilah peptisasi dikaitkan dengan peptonisasi, yaitu proses pemecahan protein (polipeptida) yang dikatalisis oleh enzim pepsin.Contoh:Agar-agar dipeptisasi oleh airNitroselulosa oleh aseton Karet oleh bensin Endapan NiS dipeptisasi oleh H2S Endapan Al(OH)3 oleh AlCl3

  • *3. Cara Busur BredigCara busur Bredig digunakan untuk membuat sol-sol logam. Logam yang akan dijadikan koloid digunakan sebagai elektrode yang dicelupkan dalam medium dispersi, kemudian diberi loncatan listrik di antara kedua ujungnya. Mula-mula atom-atom logam akan terlempar ke dalam air, lalu atom-atom tersebut mengalami kondensasi, sehingga membentuk partikel koloid. Jadi, cara busur ini merupakan gabungan cara dispersi dan cara kondensasi.

  • *3. Koloid asosiasiBerbagai jenis zat, seperti sabun dan detergen, larut dalam air tetapi tidak membentuk larutan, melainkan koloid. Molekul sabun atau detergen terdiri atas bagian yang polar (disebut kepala) dan bagian yang nonpolar (disebut ekor)Kepala sabun adalah gugus yang hidrofil (tertarik ke air), sedangkan gugus hidrokarbon bersifat hidrofob (takut air). Jika sabun dilarutkan dalam air, maka molekul-molekul sabun akan mengadakan asosiasi karena gugus nonpolarnya (ekor) saling tarik-menarik, sehingga terbentuk partikel koloid

  • *Daya pengemulsi dari sabun dan detergen juga disebabkan oleh aksi yang sama. Gugus nonpolar dari sabun akan menarik partikel kotoran (lemak) dari bahan cucian, kemudian mendispersikannya ke dalam air. Sebagian bahan pencuci, sabun, dan detergen bukan saja berfungsi sebagai pengemulsi, tetapi juga sebagai pembasah atau penurun tegangan permukaan. Air yang mengandung sabun atau detergen mempunyai tegangan permukaan yang lebih rendah, sehingga lebih mudah meresap pada bahan cucian.

  • *4. Pengolahan airPengelolaan air didasarkan pada sifat koloid, yaitu koagulasi dan adsorbsiBahan-bahan yang diperlukan untuk pengelolaan air diantaranya adalah tawas (alumunium sulfat), pasir, klorin/kaporit, kapur tohor dan karbon aktifTawas berguna untuk menggumpalkan lumpur koloidal, sehingga lebih mudah disaringTawas juga membentuk koloid Al(OH)3 yang dapat mengadsorbsi zat warna dan zat-zat pencemar seperti detergen dan pestisida. Fungsi ini dapat dibantu dengan karbon aktifKapur tohor berguna menaikkan pH air yang terlalu asam

  • *