Sistem koloid
Transcript of Sistem koloid
SISTEM KOLOID
Kelompok dua – XII TKJ 1 / SMK NEGERI 1 BLITAR 2013-2014
SISTEM KOLOID
SMK NEGERI 1 BLITAR
Oleh ;Kelompok dua – XII TKJ 1
(07) Anang Dwi Purwanto(08) Arie Fuat Wijaya(09) Arif Kurniawan Nasution(10) Asti Oktaviani(11) Bagus Thinus Ade Kurniawa(12) Claudia Elsa Putri
SEJARAH KOLOID
Istilah koloid pertama kali diutarakan oleh seorang ilmuwan Inggris, Thomas Graham, sewaktu mempelajari sifat difusi beberapa larutan melalui membran kertas perkamen. Graham menemukan bahwa larutan natrium klorida mudah berdifusi sedangkan kanji, gelatin, dan putih telur sangat lambat atau sama sekali tidak berdifusi. Zat-zat yang sukar berdifusi tersebut disebut koloid.
Tahun 1907, Ostwald, mengemukakan istilah sistem terdispersi bagi zat yang terdispersi dalam medium pendispersi. Analogi dalam larutan, fase terdispersi adalah zat terlarut, sedangkan medium pendispersi adalah zat pelarut.
Gb 1.1 Thomas Graham
Gb 1.2 Ostwald
SISTEM DISPERSI
Sistem dispersi adalah penyebaran secara merata suatu zat ke zat lain apabila suatu zat dicampurkan dengan zat lain.
JENIS DISPERSI
Terdapat 3 jenis dispersi, yaitu ;
1. - Suspensi
2. - Koloid
3. - Larutan
Gb 2. jenis dispersi
SUSPENSI
Merupakan suatu sisem dispersi dengan partikel yang berukuran relative besar tersebar merata di dalam medium pendispersinya. Pada umumnya sistem dispersi merupakan campuran yang heterogen.
Contoh ;
- Endapan hasil reaksi pasir yang dicampur dengan air.
Gb 3. pengendapan pasir di sungai
KOLOID
Koloid merupakan suatu bentuk campuran (sistem dispersi) dua atau lebih zat yang bersifat homogen namun memiliki ukuran partikel terdispersi yang cukup besar (1 – 100 nm),
Contoh ;
- Tepung dalam air
- Susu
- Santan
Gb 4. santan
LARUTAN
Larutan merupakan sistem dispersi yang ukuran partikel-partikelnya sangat kecil sehingga tidak dapat dibedakan (diamati) antara partikel pendispersi dengan partikel terdispersi walaupun menggunakan mikroskop dengan tingkat pembesaran yang tinggi/mikroskop ultra).
Contoh ;
-Larutan Gula
-Larutan Alkohol
-Udara bersih
Gb 5. Larutan Gula
Perb
edaan s
usp
en
si,
kolo
id,
dan
laru
tan
Perbedaan suspensi, koloid, dan larutan
Perbedaan Umum Sistem Dispersi Suspensi, Koloid dan Larutan
Perbedaan Suspensi Koloid Larutan
Ukuran Partikel >100 nm 1-100 nm < 100 nm
Penampilan fisis
Keruh
Pertikel terdispersi dapat diamati langsung dengan mata telanjang
Keruh-jernih
Partikel terdispersi hanya dapat diamati dengan mikroskop ultra
Jernih
Partikel terdispersi dapat diamati dengan mikroskop ultra.
Kestabilan (bila didiamkan)
Mudah terpisah (mengendap)
Sukar terpisah (relatif stabil)
Tidak terpisah (sangat stabil)
Cara pemisahan Filtrasi (disaring) Tidak dapat disaring Tidak dapat disaring
Perbedaan suspensi, koloid, dan larutan
Bentuk campuran
Suspensi =Heterogen
Koloid=Tampak Homogen
Larutan=Homogen
Gb 6
.2.
susu
Gb 6
.1 a
ir k
apu
r
Gb 6
.3.
Laru
tn
gara
m
Perbedaan suspensi, koloid, dan larutan
Ukuran Partikel
Suspensi
Diameter partikel >100 nm atau 10-5 cm
Koloid
Diameter partikel 1-100 nm atau10-7-10-5 cm
Larutan
Diameter partikel < 10-7 cm
Perbedaan suspensi, koloid, dan larutan
Penampilan fisis
Suspensi =-Keruh-Pertikel terdispersi dapat diamati langsung dengan mata telanjang
Koloid=-Keruh-jernih-Partikel terdispersi dapat diamati dengan mikroskop ultra
Larutan=-Jernih-Partikel terdispersi dapat diamati dengan mikroskop ultra.
Perbedaan suspensi, koloid, dan larutan
Kestabilan
Suspensi =Tidak Stabil (mudah mengendap)
Koloid=Retatif stabil (sukar terpisah)
Larutan=Stabil (tidak terpisah)
Perbedaan suspensi, koloid, dan larutan
Cara pemisahan
Suspensi =Filtrasi (disaring)
Koloid=Tidak dapat di saring dengan kertas saring biasa, kecuali dengan kertas saring ultra
Larutan=Tidak dapat disaring
Perbedaan suspensi, koloid, dan larutan
Jumlah fase
Suspensi =Dua fase
Koloid=Dua fase
Larutan=Satu fase
Perbedaan suspensi, koloid, dan larutan
Efek tyndall
Suspensi =Ada efek tyndall
Koloid=Ada efek tyndall
Larutan=Tidak ada efek tyndall
Gb 7. efek tyndall
Perbedaan suspensi, koloid, dan larutan
Gerak Brown
Suspensi =Tidak ada gerak brown
Koloid=Ada gerak brown
Larutan=Tidak ada gerak brown
Gb 8. Gerak Brown
SISTEM
DISPERSI KOLO
ID
KOLOID
.
Suatu sistem dispersi yang ukuran partikelnya lebih besar dari larutan,tetapi lebih kecil dari suspensi(Campuran kasar).
MACAM-MACAM KOLOID
Fasa terdispersi
Fasa pendispesi
Nama Contoh
Gas Cair Buih/busa Busa sabun, krim
Gas Padat Buih/busa padat Karet busa, batu apung, sterofoam
Cair Gas Aerosol cair Kabur, awan, hair spray
Cair Cair Emulsi Susu, darah, krim rambut, santan, sirup obat
Cair Padat Emulsi padat Mentega, mutiara, keju, jelly
Padat Gas Aerosol padat Asap, debu (di udara), jelaga
Padat Cair Sol Tinta, cat, lem kanji, agar-agar, selai
Padat Padat Sol padat Kaca bewarna, intan hitam, aliase
SIFAT-SIFAT KOLOID
-Efek Tyndall
-Gerak Brown
-Adsorpsi
-Muatan koloid
-Koagulasi koloid
-Koloid pelindung
-Dialisis
-Elektroforesis
EFEK TYNDALL
Efek Tyndall ialah gejala penghamburan berkas sinar (cahaya) oleh partikel-partikel koloid. Hal ini disebabkan karena ukuran molekul koloid yang cukup besar. Efek Tyndall ini ditemukan oleh John Tyndall (1820-1893), seorang ahli fisika Inggris.
Contoh ;
-Langit berwarna biru di siang hari, karena penghamburan cahaya matahari oleh partikel-partikel N2 dan O2 dalam udara
Gb 9. Langit biru
Gb 1
0.
efe
k ty
ndall
GERAK BROWN
Gerak Brown ialah gerakan partikel-partikel koloid yang senantiasa bergerak lurus tapi tidak menentu (gerak acak/tidak beraturan). Jika diamati koloid dibawah mikroskop ultra, maka kita akan melihat bahwa partikel-partikel tersebut akan bergerak membentuk zigzag.
Gb 1
1.2
. G
era
k B
row
n
Gb 11.1. Robert Brown
Gb 1
2.
Gera
k B
row
n
ADSORPSI
Adsorpsi ialah peristiwa penyerapan partikel atau ion atau senyawa lain pada permukaan partikel koloid yang disebabkan oleh luasnya permukaan partikel.
Adsorpsi harus dibedakan dengan absorpsi yang artinya penyerapan yang terjadi di dalam suatu partikel.
Contoh:
(i) Koloid Fe(OH)3 (Besi (III) Hidroksida) bermuatan positif karena permukaannya menyerap ion H+.
(ii) Koloid As2S3 bermuatan negatif karena permukaannya menyerap ion S2.
Gb 1
3.
Adso
psi
MUATAN KOLOID
Dikenal dua macam koloid, yaitu
koloid bermuatan positif
koloid bermuatan negatif
Gb 14.1 Fe(OH)3 bermuatan positif
Gb 14.2 As2S3 bermuatan negatif
KOAGULASI KOLOID
Koagulasi adalah penggumpalan partikel koloid dan membentuk endapan. Dengan terjadinya koagulasi, berarti zat terdispersi tidak lagi membentuk koloid.
Koagulasi dapat terjadi secara fisik seperti pemanasan, pendinginan dan pengadukan atau secara kimia seperti penambahan elektrolit, pencampuran koloid yang berbeda muatan.
Contoh ;
-Koagulasi sol tanah liat dalam air keruh yang bertujuan untuk menjernihkan air tersebut. Sol tanah liat adalah koloid yang bermuatan negatif sehingga jika ditambahkan dengan tawas ( Al2(SO4)3) yang bermuatan positif, maka ion Al3+ dari tawas akan menggumpalkan koloid tanah liat.
KOLOID PELINDUNG
Koloid pelindung ialah koloid yang mempunyai sifat dapat melindungi koloid lain dari proses koagulasi.
Koloid pelindung sering digunakan pada sistem emulsi (cair dalam air). Koloid pelindung yang berfungsi menstabilkan koloid yang berupa emulsi dinamakan emulgator.
Contoh emulgator digunakan dalam mayones, margarin.
Dengan adanya emulgator zat yang ada emulsi antara (minyak dan air) yang seharusnya tidak bisa bersatu menjadi bersatu, jadi emulgator diperlukan untuk menjaga kestabilan emulsi.
-contoh emulgator: lesitin=mayonaise, soyben= margarine, kasein= susu, gelatin= es cream.
DIALISIS
Dialisis ialah pemisahan koloid dari ion-ion pengganggu dengan cara mengalirkan cairan yang tercampur dengan koloid melalui membran semi permeable yang berfungsi sebagai penyaring. Membran semi permeable ini dapat dilewati cairan tetapi tidak dapat dilewati koloid, sehingga koloid dan cairan akan berpisah.
Contoh ;
proses pencucian darah bagi pasien gagal ginjal. Gagal ginjal adalah penyakit dimana ginjal tidak berfungsi dengan baik
ELEKTROFORESIS
Elektroferesis ialah peristiwa pemisahan partikel koloid yang bermuatan dengan menggunakan arus listrik.
Contoh ;
-Alat Cotrel menggunakan prinsip kerja elektroforesis. Alat ini digunakan untuk memisahkan partikel-partikel koloid
seperti asap dan debu yang
terkandung dalam gas buangan pabrik.
Gb 15. Alat Cotrel
PEMBUATA
N KOLO
ID
PEMBUATAN KOLOID
1. Cara Kondensasi
Cara Kondensasi dilakukan melalui reaksi kimia seperti reaksi redoks, reaksi hidrolisis, reaksi dekomposisi rangkap, dan reaksi pergantian pelarut.
2. Cara Dispersi
Dengan cara dispersi partikel kasar dipecah menjadi partikel koloid. Cara dispersi dapat dilakukan secara mekanik, peptisasi, atu dengan loncatan bunga listrik(busur bredig).
Cara Kondensasi
a. Reaksi Redoks
Reaksi redoks adalah reaksi yang disertai perubahan bilangan oksidasi. Pembuatan sol belerang dari reaksi antara hidrogen sulfida (H 2 S) dengan belerang dioksida (SO 2 ), yaitu dengan mengalirkan gas H2S kedalam larutan SO2.
2H 2 S (g) + SO 2 (aq) → 2H 2 O (l) + 3S (s)
b. Reaksi Hidrolisis
Misalnya larutan natrium tiosulfat direaksikan dengan larutan asam klorida , maka akan terbentuk belerang. Partikel belerang akan bergabung menjadi semakin besar sampai berukuran koloid sehingga terbentuk sel belerang. Seperti reaksi :
Na 2 SO 3 (aq) + 2HCl (aq) →2 NaCl (aq) + H 2 O (l) + S (s)
c. Reaksi Substitusi
Misalnya larutan natrium tiosulfat direaksikan dengan larutan asam klorida , maka akan terbentuk belerang. Partikel belerang akan bergabung menjadi semakin besar sampai berukuran koloid sehingga terbentuk sel belerang. Seperti reaksi
Na 2 SO 3 (aq) + 2HCl (aq) →2 NaCl (aq) + H 2 O (l) + S (s)
d. Reaksi Dekomposisi Rangkap
Contohnya adalah pembuatan sol As 2 S 3 dengan mereaksikan larutan H 3 AsO 3 dengan larutan H 2 S. Reaksinya adalah sebagai berikut:
2H 3 AsO 3 (aq) + 3H 2 S (aq) → As 2 S 3 (s) + 6H 2 O (l)
e. Penggantian Pelarut
Cara ini dilakukan dengan menggnti medium pendispersi sehingga fase terdispersi yang semula larut menjadi berukuran koloid. Misalnya larutan jenuh kalsium asetat jika dicampur dengan alcohol akan terbentuk suatu koloid berupa gel.
Cara Dispersi
1) Cara mekanik
Dengan cara ini, butir-butir kasar digerus dengan lumpang, sampai diperoleh tingkat kehalusan tertentu, kemudian diaduk dengan medium pendispersi. Contoh pembuatan sol belerang dengan menggerus serbuk belerang bersama zat inert seperti gula pasir, kemudian mencampur dengan air.
2) Cara peptisasi
Cara peptisasi adalah pembuatan koloid dari butir-butir kasar atau dari suatu endapan dengan bantuan zat pemecah (pemeptisasi).
3) Cara busur bredig
Cara busur bredig digunakan untuk membuat sol-sol logam. Logam yang akan dijadikan koloid digunakan sebagai elktrode yang dicelupkan kedalam medium dispersi, kemudian diberi loncatan listrik dikedua ujungnya. Mula-mula atom logam akan terlempar kedalam air,
SUMBER RUJUKAN
SUMBER RUJUKAN
Materi ;
1. http://tekpem2012.blogspot.com/p/blog-page.html
2. http://mariyam1chemist.wordpress.com/2010/05/23/sistem-dispersi/
3. http://kimia.upi.edu/staf/nurul/Web%202011/0901979/Pembuatan%20Koloid.htm
4. http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_koloid
5. http://www.kamuslife.com/2012/05/koagulasi-pengertian-dan-definisi-sifat.html
6. http://aridhoprahasti.blogspot.com/2013/05/pengertian-dan-contoh-koloid-pelindung.html
7. http://inchemistry.wordpress.com/2012/07/10/elektroforesis-dan-dialisis/
Gambar ;
1.1 http://www.slidepoint.net/users/hugs/_images/hmkv/4582400487d6078e[1].jpg
1.2 http://t3.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcSQcnp5iU709LxEM89ztKp83vkYZ9KfQZ-JYynvtwR5iFTqEtG7
2 http://4.bp.blogspot.com/-OaY3TKZpzOY/UK9WWbwKPbI/AAAAAAAAAGE/aiE53ngjmc4/s1600/1.jpg
3 http://wa2010.ee.itb.ac.id/files/images/dsc_2001-sungai-kering.preview.jpg
4 http://1.bp.blogspot.com/_M8q_RkyYI2k/TF0lBMJdmkI/AAAAAAAAAVE/ZrQGd-bWJes/s1600/koloid-santan.jpg
5. http://3.bp.blogspot.com/-IKvCTDBlEVA/TfIgdDj7IgI/AAAAAAAAALU/X3M1-AgWBs4/s1600/lgg+copy.jpg
6.1 http://1.bp.blogspot.com/-Ge28uhodPQc/T5kzkXX6ZrI/AAAAAAAAAF0/jt05VwyW24M/s1600/air+kapur.jpg
6.2 http://cdn2.islampos.com/wp-content/uploads/2012/09/susu.jpg
6.3 http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/8/89/SaltInWaterSolutionLiquid.jpg/220px-SaltInWaterSolutionLiquid.jpg
7 http://4.bp.blogspot.com/-oNgxyA3P2_Y/TwuTl0BshRI/AAAAAAAAACc/eJ8rNbSO6tA/s1600/20090121223555.jpg
8 http://sistemkoloid.tripod.com/brownmovement.gif
9 http://nukleushasa.files.wordpress.com/2011/04/biru.jpg
10 https://docs.google.com/file/d/0B3iPMd_PNVnANzltR291amtwdVE/image?pagenumber=27&w=800
11.1 http://2.bp.blogspot.com/-wZ5RBje2IBU/T9H5HOOLuGI/AAAAAAAAAHs/f3e4rnGoVCE/s1600/Robert+Brown.jpg
11.2 http://www.chem-is-try.org/wp-content/uploads/2009/12/gambar-11.8.JPG
12 https://docs.google.com/file/d/0B3iPMd_PNVnANzltR291amtwdVE/image?pagenumber=26&w=138
13 https://docs.google.com/file/d/0B3iPMd_PNVnANzltR291amtwdVE/image?pagenumber=29&w=138
14.1 http://bebas.vlsm.org/v12/sponsor/Sponsor-Pendamping/Praweda/Kimia/Image/koloid1%20kim-1.jpg
14.2 http://bebas.vlsm.org/v12/sponsor/Sponsor-Pendamping/Praweda/Kimia/Image/koloid2%20kim-1.jpg
15 http://t0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcSWqxfvhPQphnc1ebPwneAyiP4_TK_6b2CitnwrOAdV8O7Sf4so
SISTEM KOLOID SMK
NEGERI 1
BLITAR
TERIMA KASIH