Sistem Keuangan Global #Manj. Lemb. Keuangan sesi 2 Desi Harsanti Pinuji

7
Page 1 Sistem Keuangan Global #Manj. Lemb. Keuangan sesi 2 Desi Harsanti Pinuji

description

Sistem Keuangan Global #Manj. Lemb. Keuangan sesi 2 Desi Harsanti Pinuji. Evolusi Sistem Moneter Internasional. Gold Standard System Sebelum PD 1, memakai standar emas - menggunakan fixed exchange rate. Bretton Woods System - PowerPoint PPT Presentation

Transcript of Sistem Keuangan Global #Manj. Lemb. Keuangan sesi 2 Desi Harsanti Pinuji

Page 1: Sistem Keuangan Global #Manj. Lemb. Keuangan sesi 2 Desi Harsanti Pinuji

Page 1

Sistem Keuangan Global#Manj. Lemb. Keuangan sesi 2Desi Harsanti Pinuji

Page 2: Sistem Keuangan Global #Manj. Lemb. Keuangan sesi 2 Desi Harsanti Pinuji

Page 2

Evolusi Sistem MoneterInternasional

1. Gold Standard SystemSebelum PD 1, memakai standar emas - menggunakan fixed exchange rate.

2. Bretton Woods SystemDibentuk pada tahun 1944, negara-negara sektu melakukan pertemuan di Bretton Woods, New Hampshire dan sepakat untuk menjaga agar nilai mata uangnya tetap. Saat itu dibentuk pula IMF dan World Bank.

3. Managed Float SystemBank-bank sentral mengambil

peranan penting untuk mengendalikan pasar nilai tukar

Page 3: Sistem Keuangan Global #Manj. Lemb. Keuangan sesi 2 Desi Harsanti Pinuji

Page 3

Kurs Valuta Asing1. Sistem Kurs Devisa Tetap

(Fixed Exchange Rate)– Pada masa berlaku sistem standar emas kurs

antar valuta asing dikaitkan dengan kandungan (isi) emas yang ada pada tiap mata uang asing (kurs sesuai dengan perbandingan berat emas yang terkandung pada mata uang yang bersangkutan).

– Pada standar kertas seperti sekarang, yang dimaksud fixed exchange rate adalah suatu sistem devisa di mana pemerintah menetapkan tingkat kurs mata uang negara tersebut dengan mata-mata uang negara lain dan brusaha untuk mempertahankannya dengan berbagai kebijakan secara sadar.

Page 4: Sistem Keuangan Global #Manj. Lemb. Keuangan sesi 2 Desi Harsanti Pinuji

Page 4

Kurs Valuta Asing (cont’d)2. Sistem Kurs Mengambang

(Floating/ Flexible Exchange Rate)– Pada sistem ini kurs satu mata uang dengan

mata uang lain dibiarkan untuk ditentukan secara bebas oleh tarik-menarik kekuatan pasar.

– Keuntungan sistem ini bahwa tingkat kurs yang berlaku selalu sama dengan tingkat kurs keseimbangan, sehingga tidak ada pasar gelap, tidak ada masalah surplus atau defisit neraca pembayaran (Boediono, 1994).

3. Perencanaan Devisa (Exchange Control)– Dalam sistem ini pemerintah memonopoli

seluruh transaksi valuta asing. Tujuannya untuk mencegah aliran modal ke luar.

– Menghadapi jumlah devisa yang lebih kecil dibandingkan perminataan, maka pemerintah melakukan alokasi di dalam penggunaannya yakni dengan melakukan multiple exchange rate.

Page 5: Sistem Keuangan Global #Manj. Lemb. Keuangan sesi 2 Desi Harsanti Pinuji

Page 5

Sistem Keuangan Global

1. Obligasi AsingInstrumen utang yang bersifat internasional yang dijual oleh perusahaan suatu negara ke investor negara lain dengan mata uang negara yang dituju

2. EurobondObligasi yang dijual negara lain dalam mata uang negara asalnya.

3. EurocurrencySimpanan mata uang suatu negara

di luar wilayah negaranya

Page 6: Sistem Keuangan Global #Manj. Lemb. Keuangan sesi 2 Desi Harsanti Pinuji

Page 6

Lembaga Keuangan Internasional

1. IMF (International Monetary Fund)memiliki peran penting dalam menjaga stabilitas sistem keuangan internasional

2. Bank Dunia (World Bank)organisasi intergovernmental yang memberikan pinjaman kepada pemerintah negara-negara anggota

3. Asian Development Bank (ADB), 1966mempunyai tujuan utama mendorong pertumbuhan ekonomi dan kerja sama di kawasan Asia dan Timur Jauh.

4. Islamic Development Bank (IDB), 1975bertujuan untuk memajukan pembangunan ekonomi dan sosial negara-negara anggota dan masyarakat Islam baik secara individual maupun kolektif berdasarkan syariah Islam

Page 7: Sistem Keuangan Global #Manj. Lemb. Keuangan sesi 2 Desi Harsanti Pinuji

Page 7

REFERENSIIndrawati, S. M. 1988. Teori Moneter. Lembaga Penerbit

Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. JakartaInsukindro. 1995. Ekonomi Uang dan bank, Teori dan Pengalaman di Indonesia. BPFE. YogyakartaSilvanita, K. 2009. Bank dan Lembaga Keuangan Lain.

Penerbit Erlangga. JakartaTambunan, T.H. 2009. Perekonomian Indonesia, Ghalia

Indonesia. Bogor