Sistem Kardiovaskuler

76
Boby Shé SISTEM KARDIOVASKULER Sistem kardiovaskuler merupakan sistem sirkulasi, yang berperan dalam homeostatis dengan berfungsi sebagai sistem transportasi tubuh, yang terdiri dari: 1) Jantung; yang berfungsi sebagai pompa yang melakukan tekanan terhadap darah untuk menimbulkan gradien tekanan yang diperlukan agar darah dapat mengalir ke jaringan. 2) Pembuluh Darah; berfungsi sebagai saluran untuk mengarahkan dan mendistribusikan darah dari jantung ke semua bagian tubuh dan kemudian mengembalikan ke jantung. 3) Darah; berfungsi sebagai medium transportasi tempat bahan-bahan yang akan disalurkan, dilarutkan atau diendapkan. Fungsi sistem kardiovaskuler, yaitu: - Transportasi dan pertukaran gas (O 2 dan CO 2 ) - Transportasi nutrien dan hormon - Membawa dan mengeluarkan sisa matabolisme - Memelihara keseimbangan cairan tubuh - Regulasi suhu tubuh Darah berjalan secara kontinu melalui sistem sirkulasi ke dan dari jantung melalui dua lengkung vaskuler terpisah, keduanya berawal dan berakhir di jantung, yang terdiri atas: 1) Sirkulasi paru; terdiri dari lengkungan pembuluh-pembuluh yang mengangkut darah antara jantung dan paru. Darah dari jantung sebelah kanan yang beisi CO 2 dibawa ke paru-paru 1

Transcript of Sistem Kardiovaskuler

Page 1: Sistem Kardiovaskuler

Boby Shé

SISTEM KARDIOVASKULERSistem kardiovaskuler merupakan sistem sirkulasi, yang berperan dalam homeostatis

dengan berfungsi sebagai sistem transportasi tubuh, yang terdiri dari:

1) Jantung; yang berfungsi sebagai pompa yang melakukan tekanan terhadap darah

untuk menimbulkan gradien tekanan yang diperlukan agar darah dapat mengalir ke

jaringan.

2) Pembuluh Darah; berfungsi sebagai saluran untuk mengarahkan dan

mendistribusikan darah dari jantung ke semua bagian tubuh dan kemudian

mengembalikan ke jantung.

3) Darah; berfungsi sebagai medium transportasi tempat bahan-bahan yang akan

disalurkan, dilarutkan atau diendapkan.

Fungsi sistem kardiovaskuler, yaitu:

- Transportasi dan pertukaran gas (O2 dan CO2)

- Transportasi nutrien dan hormon

- Membawa dan mengeluarkan sisa matabolisme

- Memelihara keseimbangan cairan tubuh

- Regulasi suhu tubuh

Darah berjalan secara kontinu melalui sistem sirkulasi ke dan dari jantung melalui dua

lengkung vaskuler terpisah, keduanya berawal dan berakhir di jantung, yang terdiri atas:

1) Sirkulasi paru; terdiri dari lengkungan pembuluh-pembuluh yang mengangkut darah

antara jantung dan paru. Darah dari jantung sebelah kanan yang beisi CO2 dibawa ke

paru-paru melalui arteri pulmonalis dan darah yang kaya oksigen dibawa oleh darah

dari paru ke jantung sebelah kiri melalui vena pulmonalis.

2) Sirkulasi sistemik; terdiri dari pembuluh-pembuluh yang mengangkut darah antara

jantung dan sistem organ. Darah dari jantung sebelah kiri dipompakan ke seluruh

tubuh melalui aorta dan darah dari seluruh tubuh kembali ke jantung melalui vena

cava superior ke jantung sebelah kanan.

1

Page 2: Sistem Kardiovaskuler

Boby Shé

JANTUNG/COR

Jantung adalah organ berotot berongga yang bentuknya mirip pyramid dan terletak di

rongga toraks sekitar garis tengah antara sternum atau tulang dada di sebelah anterior dan

vertebra di sebelah posterior atau terletak di dalam pericardium di mediastinum pada

intercosta kiri kedua sampai kelima dengan posisi oblique (miring). Berat jantung sekitar

250-350 gr yang biasanya sebesar kepala tangan masing-masing individu.

Permukaan jantung

Jantung memiliki tiga permukaan:

1) Facies sternocostalis (anterior); terutama

dibentuk oleh atrium detrum dan

ventriculus dexter, yang dipisahkan oleh

2

Page 3: Sistem Kardiovaskuler

Boby Shé

sulcus atrioventriculus. Pinggir kanannya dibentuk oleh atrium dexter dan pinggir

kirinya oleh ventriculus sinister dan sebagian auricula sinistra.

2) Facies diaphragmatica (inferior); terutama dibentuk oleh ventriculus dexter dan

sinister yang dipisahkan oleh sulcus interventriculus posterior. Permukaan inferior

atrium dextrum, tempat bermuara vena cava inferior, juga ikut membentuk facies

diaphragmatica.

3) Basic cordis/facies posterior; terutama bermuara empat venae pilmonales. Basic

cordis dihubungkan dengan pembuluh-pembuluh darah besar dan terletak bebas di

dalam pericardium dab terletak berlawanan dengan apex cordis.

Apex cordis dibentuk oleh ventriculus sinister, mengarah ke bawah, depan, dan kiri.

Apex terletak setinggi spatium intercostale V sinistra, 9 cm dari garis tengah. Pada daerah

apex biasanya dapat dilihat dan diraba pada orang hidup.

Dinding jantung

Dinding jantung terdiri dari tiga lapisan berbeda, yaitu:

1) Endokardium; adalah lapisan tipis endotelium, suatu jaringan epitel unik yang

melapisi bagian dalam seluruh sistem sirkulasi, di sebelah dalam.

2) Miokardium; adalah lapisan tengah yang terdiri dari otot jantung, membentuk

sebagian besar dinding jantung.

3) Epikardium; adalah suatu membran tipis di bagian luar yang membungkus jantung.

1) Endokardium; lapisan ini berbentuk poligonal gepeng dan lapisannya kontinu yang

menutupi permukaan dalam jantung, termasuk katub. Sedangkan subendotel dari

endokardium mengandung serat kolagen, serat elastis, substansia dasar amorf yang

mengandung proteoglikan dan glikoprotein, fibroblas dan dan sel otot polos.

3

Page 4: Sistem Kardiovaskuler

Boby Shé

2) Miokardium; lapisan ini memiliki anyaman serabut elastis di antara sel-sel otot

jantung, dan pada ventrikel serat elastisnya sedikit dan mimiliki trabeculae carnae.

3) Epikardium; lapisan ini terdiri dari jaringan ikat jarang, serat kolagen dan jaringan

lemak. Epikardium dibungkus oleh perikardium viseral dan mesotel selapis gepeng.

Jantung terbungkus di dalam kantung perikardium membran berdinding ganda.

Perikardium adalah sebuah kantong fibroserosa yang membungkus jantung dan pangkal

pembuluh-pembuluh besar. Fungsinya membatasi pergerakan jantung yang berlebihan

secara keseluruhan dan menyediakan pelumas sehingga bagian-bagian jantung yang

berbeda dapat berkontraksi. Perikardium terletak di dalam mediasternum medius,

posterior terhadap corpus sterni dan cartilagines costales II dan IV. Perikardium terdiri

lapisan luar kantung (pericardium fibrosum) yaitu membran fibrosa yang kuat yang

melekat ke partisi jaringan ikat yang memisahkan paru. Perlekatan ini membuat jantung

tetap diposisi dalam dada. Dan kantung bagian dalam (perikardium serosum) dilapisi oleh

4

Page 5: Sistem Kardiovaskuler

Boby Shé

suatu membran yang mengeluarkan cairan perikardium encer yang menghasilkan

pelumasan untuk mencegah gesekan antara lapisan-lapisan perikardium ketika jantung

berdenyut. Perikardium serosum mempunyai lamina parientalis (membatasi perikardium

fibrosum dan melipat di sekeliling pangkal pembuluh-pembuluh darah besar untuk

melanjutkan menjadi lamina visceralis pericardium serosum yang meliputi permukaan

jantung) dan lamina visceralis (berhubungan erat dengan jantung dan sering dinamakan

perikardium).

Otot jantung

Secara mikroskopis otot jantung

digambarkan, sbb:

- Serabut dengan gambaran garis-garis melintang

- Sel-sel digabung membentuk serabut dengan batas yang dinamakan discus

intercalatus

- Bentuk sel silindris bercabang, membentuk gambaran sebagai anyaman

- Setiap sel berinti satu di tengah

- Dibungkus endomysium

- Tidak terbentuk fasciculus

5

Page 6: Sistem Kardiovaskuler

Boby Shé

Disribusi otot jantung yaitu pada dinding jantung dalam bentuk myocardium dan secara

fisiologi kontraksinya di luar kesadaran. Sifat dasar otot jantung:

- Inherent rhythmycity ( chronotropic ) adalah kesanggupan jantung dengan cara

otomatis dan secara periodik merangsang dirinya sendiri.

- Conductivity ( dromotropic ) adalah kesanggupan jantung untuk menghantar

rangsang, baik dari jaringan kusus penghantar rangsang maupun dari ototnya.

- Exitability ( bathmotropic ) adalah kemampuan jantung untuk dirangsang.

- Contractility ( ionotropic ) adalah kemampuan jantung untuk berkontraksi.

Secara mikroskopis otot jantung memiliki persamaan dengan otot rangka, yaitu dari segi

antara hubungan miofilamen halus dan tebal, sarkonema dan lempeng-lempengnya. Dan

berbeda adalah pada susunan mitrokondria dan sarkoplasmic retikulum yang

menyebabkan:

– Berkas miofilamen dalam membentuk miofibril tidak tegas batasnya.

– Sarcoplasmic reticulum berbentuk pipa yang beranyaman.

– T tubules lebih besar dan terdapat pada setiap lempeng z.

6

Page 7: Sistem Kardiovaskuler

Boby Shé

Tiap sel otot jantung saling berhubungan untuk membentuk serat yang bercabang-cabang,

dengan sel-sel yang berdekatan dihubungankan ujung ke ujung pada struktur khusus yang

dikenalkan sebagai diskus interkalatus (intercalated disc). Duktus interkalatus berfungsi

untuk merambat impuls dan mempererat hubungan antar sel. Pada duktus interkalatus

terdapat dua bagian yang berbeda, yaitu:

1) Pars transversalis, yang ditandai dengan garis berkelok-kelok/berigi-rigi dengan dua

struktur yang berbeda:

o mirip struktur desmosom dengan celah 15 - 20 nm mencakup daerah luas: fascia

adherens.

o mirip tight junction (celah 2 nm) untuk impuls.

2) Pars lateralis, yang mirip struktur gap junction yang mencakup daerah luas.

Di dalam sebuah diskus interkalatus, terdapat dua jenis pertauatan membran, yaitu:

1) Desmosom; merupakan filamen-filamen yang komposisinya belum diketahui

menonjol dari membran plasma dua sel yang berdekatan tetapi tidak saling

bersentuhan, bertindak sebagai pemancang titik untuk mengaitkan sel-sel. Ini

merupakan sejenis taut lekat yang secara mekanis menyatukan sel-sel banyak

dijumpai di jaringan, misalnya jantung, yang sering mendapatkan tekanan mekanis.

2) Gap junction; merupakan sebuah celah antara dua sel yang berdekatan, yang

dihubungkan oleh saluran-saluran penghubung kecil yang dikenal sebagai konekson.

Ini merupakan daerah-daerah dengan resistensi listrik yang rendah dan

memungkinkan potensial aksi menyebar dari satu sel jantung ke sel di dekatnya.

7

Pars transversalis

Pars lateralis

Page 8: Sistem Kardiovaskuler

Boby Shé

Perbedaan otot rangka, polos dan jantung, yaitu:

Karakteristik Otot Rangka Otot Polos Otot Jantung

Lokasi Melekat ke tulang Pembuluh darah, mata,

folikel rambut, dinding

organ berongga saluran

pencernaan, reproduksi,

dll

Hanya jantung

Fungsi Pergerakan tubuh

dalam kaitannya

dengan lingkungan

luar

Pergerakan isi di dalam

organ-organ berongga

Memompa darah ke

luar jantung

Kontrol dan

persarafan

Volunter dan saraf

somatik

Involunter dan saraf

otonom

Involunter dan saraf

otonom

Bentuk sel Bentuk sel

memanjang dan

nukleus banyak di

perifer

Bentuk sel spindel

shaped cell dan nukleus

satu di tengah

Bentuk sel

bercabang-cabang

dan nukleus satu di

tengah

Batas jantung

8

Page 9: Sistem Kardiovaskuler

Boby Shé

Batas kanan jantung dibentuk oleh atrium dextrum, batas kiri oleh auricula sinistra dan di

bawah oleh ventriculus sinister. Batas bawah terutama dibentuk oleh ventriculus dexter

tetapi juga oleh atrium dextrum dan apex oleh ventriculus sinister.

Ruang-ruang jantung

Secara anatomis jantung adalah satu organ, sisi kanan dan kiri jantung berfungsi sebagai

pompa yang terpisah. Jantung dibagi menjadi septa ventrikal (empat ruang), yaitu atrium

dextrum, atrium sinistrum, ventriculus dexter dan ventriculus sinister. Atrium dextrum

terletak anterior terhadap atrium sinistrum dan ventrculus dexter anterior terhadap

ventriculus sinister.

1) Atrium dextrum; terdiri atas rongga utama dan sebuah kantong kecil, auricula. Tempat

pertemuan atrium kanan dan auricula kanan terdapat sulcus ventrikal, sulcus

terminalis, yang pada permukaan dalamnya berbentuk rigi disebut crista terminalis.

Muara atrium dextrum:

- Vena cava superior bermuara pada bagian atas atrium dextrum yang

mengembalikan darah ke jantung dari setengah bagian atas tubuh yang tidak

memiliki katup.

- Vena cava inferior bermuara pada bagian bawah atrium dextrum yang

mengembalikan darah ke jantung dari setengah bagian bawah tubuh yang tidak

memiliki katup.

- Sinus coranarius yang mengalir sebagaian besar darah dari dinding jantung

bermuara ke dalam atrium dextrum, di antara vena cava inferior dan

atrioventriculare detrum, yang dilindungi oleh katup rudimeter.

- Ostium atrioventriculare detrum terletak anterior terhadap muara vena cava

inferior dan dilindungi oleh valva tricuspidalis.

2) Ventriculus dexter; ventriculus dexter berhubungan dengan atrium dextrum melalui

ostium atrioventriculare dextrum dan dengan truncus pulmonalis melalui ostium

trunci pulmonalis. Waktu rongga mendekati ostium trunci pulmonalis bentuknya

berubah menjadi corong, tempat ini disebut infundibulum. Dinding ventrikel terdiri

dari rigi-rigi menonjol yang disebut trabeculae carnae. Trabeculae carnae terdiri dari:

9

Page 10: Sistem Kardiovaskuler

Boby Shé

- Yang pertama adalah musculi papillares, yang menonjol ke dalam, melekat

melalui basisnya pada dinding ventrikel, puncaknya dihubungkan oleh talitali

fibrosa (chordae tendineae) ke cuspis valva tricuspidalis.

- Yang kedua melekat dengan ujungnya pada dinding ventrikel, dan bebas pada

bagian ventrikel, dan bebas pada bagian tengahnya, salah satunya adalah trabecula

septomarginalis yang menyilang rongga ventrikel dari septa ke dinding anterior

dan membawa fasiculus atriventriculus crus dextrum yang merupakan bagian dari

sistem konduksi jantung.

- Yang ketiga hanya terdiri atas rigi-rigi yang menonjol.

3) Atrium sinistrum; terdiri dari rongga utama dan auricula sinistra. Atrium sinistrum

terletak di belakang atrium dextrum dan membentuk sebagian besar basis atau facies

posterior jantung. Di belakang atrium sinistrum terdapat sinus obliquus pericardii

serosum dan pericardium fibrosum memisahkannya dari oesophagus. Empat venae

pulmonales, dua masing-masing paru-paru bermuara pada dinding posterior, dan

tidak mempunyai katup. Ostium atrioventriculus sinistrum dilindungi oleh valva

mitralis.

4) Ventriculus sinister; ventriculus sinister berhubungan dengan atrium sinistrum

melalui ostium atrioventriculus sinistrum dan dengan aorta melalui ostium aortae.

Dinding ventriculus sinister tiga kali lebih tebal dari pada dinding ventriculus dexter,

hal ini dikarenakan tekanan darah di dalam ventriculus sinister enam kali lebih tinggi

dibandingkan tekanan darah di dalam ventriculus dexter. Pada penampang melintang,

verticulus sinister berbentuk sirkular, ventriculus dexter kresentik (bulan sabit) karena

penonjolan septum interventriculus ke rongga ventriculus dexter. Terdapat trabecula

carneae yang berkembang baik, tetapi tidak terdapat septomarginalis. Bagian

ventrikel di bawah ostium aortae disebut vestibulum aortae.

10

Page 11: Sistem Kardiovaskuler

Boby Shé

Pada jantung atria (jamak atrium) menerima darah yang kembali ke jantung dan

memindahkannya ke ventrikel, yang memompa darah dari jantung. Pembuluh yang

mengembalikan darah dari jaringan ke atria adalah vena, dan pembuluh-pembuluh yang

mengangkut darah menjauhi ventrikel menuju ke jaringan adalah arteri. Kedua belahan

jantung dipisahkan oleh septum, suatu partisi otot kontinu yang mencegah pencampuran

darah dari kedua sisi jantung. Septum sangat penting, karena separuh kanan jantung

menerima oksigen rendah sementara sisi kiri jantung menerima dan memompa darah

beroksigen tinggi.

Jantung berfungsi sebagai pompa ganda dengan membuntuti setetes darah melalui satu

sirkuit lengkap. Darah yang mengalami deoksigenasi (telah diambil O2 dan ditambahi

CO2) yang kembali dari sirkulasi sistemik masuk ke atrium dexter melalui vena cava

superior dan inferior. Kemudian dari atrium dexter mengalir ke dalam ventrikel dexter

melalui katup atrioventrikel (AV) kanan atau katup trikuspidalis. Ventrikel dexter

kemudian memompa darah ke arteri pulmonalis melalui katup pulmonalis (semilunaris

kanan) yang selanjutnya ke paru. Dari arteri pulmonalis kemudian masuk ke arteriole

pulmonalis dan selanjutnya ke kapiler pulmonalis guna mengganti CO2 dengan O2.

Setelah dari kapiler pulmonalis, darah yang kaya akan O2 kemudian masuk ke venule

pulmonalis dan akhirnya ke vena pulmonalis. Dari vena pulmonalis darah masuk ke

atrium sinister, kemudian darah akan masuk ke ventrikel sinister melalui katup AV kiri

atau katup bikuspidali/mitral. Darah akan dipompa oleh ventrikel sinister ke aorta melalui

katup aorta (semilunaris kiri) untuk di distribusikan ke seluruh tubuh (termasuk jantung)

kecuali paru.

11

Page 12: Sistem Kardiovaskuler

Boby Shé

Pada katup AV, tepi-tepi daun katup AV diikat oleh tali fibrosa yang tipis namun kuat

yang dikenal dengan nama korda tendine (chordae tendineae), yang berfungsi untuk

mencegah katup berbalik, yaitu didorong oleh tekanan ventrikel yang tinggi untuk

membuka ke arah yang berlawanan ke dalam atrium. Tali-tali ini berjalan dari tepi daun

katup dan melekat ke otot papilaris (papillary muscle), yang menonjol dari permukaan

dalam ventrikel. Ketika ventrikel berkontraksi, otot papilaris juga berkontraksi, menarik

ke bawah korda tendine yang membuat katup AV tertutup. Sedangkan pada katup

semilunaris akan terbuka ketika tiap-tiap tekanan ventrikel kanan dan kiri melebihi

tekanan aorta dan arteri pulmonalis, selama ventrikel berkontraksi dan mengosongkan

isinya. Katup akan tertutup apabila ventrikel melemas dan tekanan ventrikel turun di

bawah tekanan aorta dan arteri pulmonalis. Katup yang tertutup mencegah darah

mengalir dari arteri kembali ke ventrikel.

Sirkulasi janin

Pada janin terdapat dua jalan sirkulasi dua jalan pintas, yaitu:

12

Page 13: Sistem Kardiovaskuler

Boby Shé

- Foramen ovale, suatu lubang di septum antara atrium kanan dan kiri.

- Duktus arteriosus, suatu pembuluh yang menghubungkan arteri pulmonalis dan

aorta ketika keduanya keluar dari jantung.

Pada sirkulasi janin, darah beroksigen tinggi dibawa dari plasenta melalui vena

umbilikalis dan diteruskan ke dalam vena cava inferior janin. Dan ketika dikembalikan ke

atrium kanan dari sirkulasi sistemik, darah yang bercampur dari vena umbilikalis (darah

beroksigen tinggi) dan vena yang memiliki darah yang beroksigen rendah yang kembali

ke janin. Selama masa janin, karena tingginya resistensi yang diakibatkan oleh rapu yang

kolaps, tekanan di separuh kanan jantung dan sirkulasi paru lebih tinggi daripada di

separuh kiri jantung dan sirkulasi sistemik. Karena perbedaan tekanan antara atrium

kanan dan kiri, sebagian darah campuran yang beroksigen cukup kembali ke atrium

kanan segera disalurkan ke atrium kiri melalui foramen ovalis. Selain itu, sirkulasi

sistemik juga mengalirkan darah melalui arteri umbilikalis agar terjadi pertukaran dengan

darah ibu melalui plasenta. Sisa darah diatrium kanan yang tidak segera dialihkan ke

atrium kiri mengalir ke vantrikel kanan, yang memompa darah ke dalam arteri

pulmonalis. Karena tekanan di arteri pulmonalis lebih besar daripada tekanan di aorta,

darah dialihkan dari arteri pulmonalis ke dalam aorta melalui duktus arteriosum.

Sehingga, sebagian besar darah yang dipompa ke luar dari ventrikel kanan yang ditujukan

ke sirkulasi paru segera dialihkan ke dalam aorta dan disalurkan ke sirkulasi sistemik,

mengabaikan paru yang nonfungsional. Setelah lahir foramen ovale akan menutup dan

menjadi jaringan parut kecil yang dikenal sebagai fosa ovalis. Sedangkan duktus

arteriosus kolaps dan akhirnya degenerasi menjadi untai ligamentum tipis yang dikenal

sebagai ligamentum arteriosum.

13

Fosa OvalisLigamentum arteriosum

Page 14: Sistem Kardiovaskuler

Boby Shé

Aktivitas Listrik Jantung

Kontraksi sel otot jantung untuk mendorong darah dicetuskan oleh potensial aksi yang

menyebar melalui membran sel-sel otot. Jantung berkontraksi atau berdenyut secara

berirama akibat potensial aksi yang ditimbulkannya sendiri, suatu sifat yang dikenal

sebagai otoritmisitas. Umumnya jantung berkontraksi secara ritmik sekitar 70-90 denyut

permenit pada orang dewasa dalam keadaan istirahat.

Terdapat dua jenis khusus sel otot jantung:

1. 99 % berupa sel kontraktil, yang melakukan kerja mekanis memompa darah dan

dalam keadaan normal tidak menghasilkan sendiri potensial aksi.

2. 1 % berupa sel otoritmik, tidak berkontraksi tapi mencetuskan dan menghantarkan

potensial aksi ke sel-sel kontraktil agar bisa berkontraksi.

Sel-sel

jantung yang

mampu mengalami otoritmisitasi ditemukan lokasi-lokasi, sbb:

14

Page 15: Sistem Kardiovaskuler

Boby Shé

1) Nodus sinoatrium (SA), daerah kecil khusus di dinding atrium kanan dekat lubang

(muara) vena cava superior.

2) Jalur internodus, terletak di dinding atrium menghubungkan nodus SA dan nodus AV

yang mendistribusikan potensial aksi pada sel kontraktil atrium.

3) Nodus atrioventrikel (AV), sebuah berkas kecil sel-sel otot jantung khusus di dasar

atrium kanan dekat septum, tepat di atas pertautan atrium dan ventrikel.

4) Berkas HIS (berkas atrioventrikel), suatu jaras sel-sel khusus yan berasal dari nodus

AV dan masuk ke septum antara ventrikel, tempat berkas tersebut bercabang

membentuk berkas kanan dan kiri yang berjalan ke bawah melalui septum, melingkari

ujung bilik ventrikel, dan kembali ke atrium di sepanjang dinding luar.

5) Serat purkinje, serat-serat terminal halus yang berjalan dari berkas HIS dan menyebar

ke seluruh miokardium ventrikel seperti ranting-ranting pohon.

Sel-sel jantung yang memiliki kecepatan pembentukan potensial aksi tertinggi terletak di

nodus SA. Sekali potensial aksi timbul di salah satu sel otot jantung, potensial aksi timbul

tersebut akan menyebar ke seluruh miokardium melalui gap junction dan sistem

penghantaran khusus. Nodus SA dalam keadaan normal memperlihatkan kecepatan

otoritmisitas tertinggi, yaitu 70-80 potensial aksi/menit dan biasa disebut sebagai pemacu

jantung (pacemaker). Kemudian potensial aksi yang dihasilkan nodus SA, menyebar ke

dua atrium. Penyebaran impuls tersebut dipermudah oleh jalur penghantar atrium khusus,

jalur antaratrium dan jalur antarnodus. Nodus AV adalah satu-satunya titik tempat

potensial aksi dapat menyebar dari atrium ke ventrikel. Dari nodus AV, potensial aksi

15

Page 16: Sistem Kardiovaskuler

Boby Shé

menyebar cepat ke seluruh ventrikel, diperlancar oleh sistem penghantar ventrikel khusus

yang terdiri berhas HIS dan serat-serat purkinje.

Potensial Aksi Sel Otoritmik dan Sel Kontraktil

Potensial aksi sel otoritmik

1) Potensial pacemaker; sebuah sel otoritmik memiliki kemampuan untuk depolarisasi

(penurunan potensial membran dari potensial istirahat) secara spontan, yang

menghasilkan potensial pacemaker. Pada saat ini terjadi penurunan siklus fluks pasif

K+ keluar sel dan masuknya Na+ secara lamban ke dalam sel. Akibat pemasukan dan

pengeluaran ion ini maka di dalam sel menjadi kurang negatif.

2) Depolarisasi dan pemutaran potensial membran; tercapainya ambang batas,

dimulainya potensial aksi yang dimulai dengan berlanjutnya depolarisasi dan

pemutaran potensial membran. Pada saat ini setelah mencapai ambang batas, Ca2+

akan masuk ke dalam (influks) sel yang mengubah potensial asksi ke arah positif

pada dalam sel.

16

Page 17: Sistem Kardiovaskuler

Boby Shé

3) Repolarisasi; dan terjadi repolarisasi, pengembalian sel untuk potensial membran

istirahat dan sel secara spontan memulai dengan lambat depolarisasi lagi dan

serangkaian pengulangan. Pada saat ini terjadi pengeluaran (eflkus) K+ dari sel dan

pompa Na+/K+ (Na+ keluar dan K+ masuk), yang menyebabkan di dalam sel menjadi

negatif.

Potensial aksi sel kontraktil

1) Depolarisasi; tercapainya ambang batas, potensial aksi dimulai dengan depolarisasi.

Pada saat ini terjadi pemasukan Na+ dan Ca2+ dari sel otoritmik melalui gap juntion,

kemudian tejadi pemasukan Na+ dari luar sel yang mengakibatkan di dalam sel

menjadi positif yang dikenal dengan depolarisasi.

17

Page 18: Sistem Kardiovaskuler

Boby Shé

2) Plateau; selama periode pletau, pergerakan ion keluar seimbang dan potensial

membran tidak berubah banyak. Pada saat ini, akibat depolarisasi menyebabkan Ca+2

dari luar sel dan retikulum sarkoplasmik masuk ke dalam sel. Pada waktu yang sama

K+ dari dalam sel keluar dari sel. Ca+2 yang di dalam sel menyebabkan teradinya

kontraksi sel.

3) Repolarisasi; dimulainya repolarisasi dan potensial membran kembali ke posisi

istirahat. Pada saat ini saluran untuk Ca+2 terbuka yang mengakibatkan Ca+2 keluar

dari dalam sel yang, sehingga di dalam sel menjadi negatif atau repolarisasi. Dan

selama repolarisasi terjadi juga pompa Na+/K+. Sedangkan Ca+2 yang berada di dalam

sel kemudian dipompa ke luar sel dan ke dalam retikulum sarkoplasma, akibatnya sel

kontraktil menjadi relaks.

Perdarahan dan persarafan jantung

Jantung mendapatkan darah dari arteri coronaria dextra dan sinistra, yang berasal dari

aorta ascendens tepat di atas valva aortae.

1) Arteri coronaria dextra; arteri coronaria dextra berasal dari sinus anterior aortae dan

berjalan ke depan di antara truncus pulmunalis dan auricula dextra. Cabang-cabang

arteria coronaria dextra mendarahi atrium dextrum dan ventriculus dexter, sebagian

18

Page 19: Sistem Kardiovaskuler

Boby Shé

atrium sinistrum dan ventriculus sinister, dan septum atrioventriculare. Cabang-

cabangnya:

- Ramus interventricularis posterior (descendens); arteri ini berjalan menuju apex

pada sulcus interventriculare posterior, dan memberikan cabang ke ventriculus

dexter dan sinister, dinding inferior, posterior septum ventriculare.

- Rami ventriculares anterior; jumlahnya dua atu tiga dan mendarahi facies anterior

ventriculus dexter. Ramus marginalis dexter adalah cabang yang terbesar dan

sepanjang pinggir bawah facies costalis untuk mencapai apex cordis.

- Rami ventriculares posterior; biasanya ada dua dan mendarahi facies

diaphragmatica ventriculus dexter.

- Ramus coni arteriosi; yang mendarahi facies anterior conus pulmonalis dan

bagian atas dinding anterior ventriculus dexter.

- Rami atriales; yang mendarahi permukaan anterior dan lateral atrium dextrum,

permuaan popsterior kedua atrium dextrum dan sinistrum.

2) Arteri coronaria sinistra; yang biasanya lebih besar dibandingkan arteria coronaria

dextra, yang mendarahi sebagian besar atrium sinister, ventriculus sinister, dan

septum ventriculare sinister. Arteri ini berasal dari posterior kiri sinus aortae

ascendens dan berjalan ke depan di antara truncus pulmonalis dan auricula sinistra.

Cabang-cabangnya:

- Ramus interventriculais anterior (descendens); yang berjalan ke bawah di dalam

sulcus interventricularis anterior menuju apex cordis. Ramus ini mendarahi

ventriculus dexter dan sinister, dan bagian anterior septum interventiculare.

- Ramis circumflexus: pembuluh ini melingkari pinggir kiri jantung di dalam sulcus

atrioventricularis. Ramus marginalis sinister merupakan cabang besar yang

mendarahi batas kiri venticulus sinister dan turun sampai apex cordis. Ramus

ventricularis anterior dan posterios mendarahi venticulus sinister dan rami atriales

mendarahi atrium sinitrum.

Sedangkan untuk vena, sebagian besar dinding dari jantung mengalir ke atrium kanan

melalui sinus coronarius yang terletak pada bagian posterior sulcus atrioventricularis dan

merupakan lanjutan dari vena cardiaca magna. Pembuluh ini bermuara ke atrium

19

Page 20: Sistem Kardiovaskuler

Boby Shé

dextrum sebelah kiri vena cava superior. Vena cardiaca media dan vena cardiaca parva

merupakan cabang sinus coronarius.

Jantung dipersafari oleh serabut simpatis dan parasimpatis susunan saraf otonom melalui

plexos cardiacus yang terletak di bawah arcus aortae. Saraf simpatis berasal dari bagian

cervicale dan thoracale bagian atas truncus symphaticus, dan persarafan parasimpatis

berasal dari nerveus vagus. Serabut-serabut postganglionik simpatis berakhir di nodus SA

dan nodus AV, serabut-serabut otot jantung dan arteriae coronaria. Sedangkan serabut-

serabut postganglionik parasimpatis berakhir pada nodus SA, nodus AV dan arteriae

coronariae.

Siklus jantung

Siklus jantung terdiri dari periode sistol (kontraksi dan pengosongan isi) dan diastol

(relaksasi dan pengisian jantung). Jantung normal berdenyut sekitar 70-90 kali per menit

pada orang dewasa yang sedang istirahat, sedangkan pada bayi yang baru lahir sekitar

100-150 kali per menit. Terjadinya satu siklus jantung, sbb:

Selama diastol ventrikel dini, atrium juga masih dalam keadaan diastol, akibatnya

tekanan atrium sedikit melebihi tekanan ventrikel. Hal ini menyebabkan katup AV

terbuka dan darah mengalir ke ventrikel selama diastol ventrikel. Akibatnya, volume

ventrikel perlahan-lahan meningkat bahkan sebelum atrium berkontraksi. Pada akhir

diastol ventrikel, nodus SA mencapai ambang dan membentuk potensial aksi, sehingga

20

Page 21: Sistem Kardiovaskuler

Boby Shé

terjadi depolarisasi atrium yang menimbulkan kontraksi atrium, yang memeras lebih

banyak darah ke ventrikel. Selama kontraksi atrium, tekanan atrium tetap lebih sedikit

tinggi daripada tekanan ventrikel, sehingga katup AV tetap terbuka.

Diastol ventrikel berakhir pada awal kontraksi ventrikel. Pada saat ini kontraksi atrium

dan pengisian ventrikel telah selesai. Volume darah di ventrikel pada akhir diastol

dikenal sebagai volume diastolik akhir (end diastolic volume, EDV), yang besarnya

sekitar 135 ml. Setelah eksitansi atrium, impuls berjalan melalaui nodus AV dan sistem

penghantar khusus untuk meransang ventrikel. Pada saat pengaktifan ventrikel terjadi

atau penginduksian kontraksi ventrikel, kontraksi atrium telah selesai. Hal ini

menunjukan permulaan sistol ventrikel.

Ketika kontraksi ventrikel dimulai, tekanan ventrikel segera melebihi tekanan atrium

yang mendorong katup AV tertutup. Setelah itu, tekanan ventrikel harus terus meningkat

sebelum tekanan tersebut dapat melebihi tekanan aorta untuk membuka tekanan aorta.

Karena semua katup tertutup, tidak ada darah yang masuk atau keluar ventrikel selama

waktu itu. Interval ini dikenal sebagai periode kontraksi ventrikel isovolumetrik

(isovolumetric=volume dan panjang konstan). Pada saat tekanan ventrikel melebih

tekanan aorta, katup aorta dipaksa membuka dan darah mulai menyemprot. Kemudian

tekanan aorta meningkat ketika darah dipaksa berpindah dari ventrikel ke dalam aorta

lebih cepat daripada darah mengalir ke pembuluh-pembuluh yang lebih kecil di ujung

yang lain. Volume ventrikel berkurang secara drastis sewaktu darah dengan cepat

dipompa keluar. Sistol ventrikel mencakup periode kontraksi isovolumetrik dan fase

injeksi (penyemprotan) ventrikel.

Ventrikel tidak mengosongkan diri secara sempurna selama penyemprotan, dalam

keadaan normal hanya separuh darah yang terkandung di dalam ventrikel dari jumlah

pada akhir diastol dipompa ke luar selama sistol. Jumlah darah yang tersisa di ventrikel

pada akhir sistol ketika fase ejeksi usai disebut sebagai volume sistolik akhir (end

sistolic volume=ESV), yang besarnya sekitar 65 ml. Sedangkan jumlah darah yang

dipompa ke luar dari setiap ventrikel pada setiap kontraksi dikenal dengan volume/isi

sekuncup (stroke volume=SV). Ada beberapa faktor yang mempengaruhi volume

sekuncup (SV), yaitu:

1. Preload: peregangan ventrikel sesaat sebelum kontraksi.

21

Page 22: Sistem Kardiovaskuler

Boby Shé

2. Kontraktiliti: kekuatan kontraksi ventrikel.

3. Afterload: tekanan di dalam pembuluh darah yang harus dihadapi oleh ventrikel ketka

memompakan darah.

Volume sekuncup setara dengan volume diastolik akhir dikurangi volume sistolik akhir

[SV = EDV – ESV], dengan kata lain perbedaan antara volume di ventrikel sebelum

kontraksi dengan volume setelah kontraksi adalah jumlah darah yang disemprotkan

selama kontraksi.

Pada akhir sistol ventrikel terjadi repolarisasi, ketika ventrikel mulai berelaksasi, tekanan

ventrikel turun di bawah tekanan aorta dan katup aorta menutup. Penutupan katup aorta

menimbulkan gangguan atau takik pada tekanan aorta disebut takik dikrotik (dicritic

notch). Meskipun tekanan ventrikel turun tetapi katup AV belum terbuka, hal ini

dikarenakan tekanan ventrikel masih lebh tinggi daripada tekanan atrium. Hal ini juga

menyebabkan semua katup tertutup dalam waktu yang singkat yang dikenal sebagai

relaksasi ventrikel isovolumetrik. Tidak ada darah yang masuk atau keluar selama

relaksasi ventrikel dan tekanan terus turun. Sewaktu tekanan ventrikel turun di bawah

tekanan atrium, katup AV terbuka dan pengisian ventrikel terjadi kembali.diastol ventikel

mencakup periode relaksasi ventrikel isovolumetrik dan fase pengisian ventrikel.

Repolasasi atrium dan depolarisasi ventrikel terjadi secara bersamaan, sehingga atrium

berada dalam diastol sepanjang sistol ventrikel. Darah terus mengalir dari vena

pulmonalis ke dalam atrium ke dalam atrium kiri. Akibatnya tekanan atrium meningkat

katup AV terbuka pada akhir sistol ventrikel, darah yang terkumpul di atrium selama

sistol ventrikel dengan cepat mengalir ke ventrikel. Dengan demikian, mula-mula

pengisian ventrikel berlangsung cepat karena peningkatan tekanan atrium akibat

penimbunan darah di atrium. Kemudian pengisian ventrikel melambat yang

mengakibatkan tekanan atrium mulai turun. Selama ini vena-vena pulmonalis ke dalam

atrium kiri dan melalui katup AV yang terbuka ke dalam ventrikel kiri. Selama diastol

ventrikel tahap akhir, sewaktu pengisian ventrikel berlangsung lambat, nodus SA kembali

mengeluarkan potensial aksi dan silkus jantung dimuali kembali.

22

Page 23: Sistem Kardiovaskuler

Boby Shé

Bunyi jantung dan murumur jantung

Ada beberapa bunyi jantung yang berkaitan dengan pompa jantung, yaitu:

1) Bunyi jantung pertama; bernada rendah, lunak dan relatif lama, sering terdengar

seperti ”LUP”. Bunyi ini berkaitan dengan penutupan katup AV, yang merupakan

awal kontraksi ventrikel ketika tekanan ventrikel lebih pertama kali melebihi tekanan

atrium atau menandakan awitan sistol ventrikel.

2) Bunyi jantung kedua; bernada yang lebih tinggi, lebih singkat dan tajam, sering

terdengar seperti ”DUP”. Bunyi katup berkaiatan dengan penutupan katup

semilunaris, yang merupakan awal relaksasi ventrikel ketika ventrikel kiri dan kanan

turun di bawah tekanan aorta dan arteri pulmonalis atau menandakan permulaan

diastol ventrikel.

3) Bunyi jantung ketiga; bernada lemah dan bergemuruh. Bunyi ini terjadi pada awal

sepertiga bagian tengah diastol yang disebabkan oleh bolak-baliknya darah antara

dinding-dinding ventrikel yang dicetuskan oleh masuknya darah dari atrium.

4) Bunyi jantung keempat/bunyi atrium; biasanya frekuensinya rendah sekitar 20

siklus/detik atau kurang. Bunyi ini timbul pada waktu atrium berkontraksi, dan

mungkin disebabkan oleh meluncurnya darah ke dalam ventrikel, sehingga

menimbulkan getaran.

23

Page 24: Sistem Kardiovaskuler

Boby Shé

Tempat untuk mendengarkan bunyi jantung tidak tepat di atas katup yang akan

didengarkan. Tempat untuk mendengarkan bunyi katup aorta terletak di atas aorta, area

pulmonal terletak di atas arteri pulmonal dan area trikuspid di atas ventrikel kanan dan

area mitral di atas apeks jantung.

Bunyi jantung abnormal atau murmur (bising jantung), biasanya berkaitan dengan

penyakit jantung. Murmur yang tidak berkaitan dengan patologi jantung, yang sering

disebut murmur fungsional lebih sering dijumpai pada orang berusia muda. Penyebab

tersering malfungsi katup adalah:

- Katup stenotik; adalah katup yang kaku dan menyempit dan tidak membuka secara

sempurna.

- Katup insufisien; adalah katup yang tidak menutup sempurna, biasanya karena tepi-

tepi daun katup mengalami jaringan parut dan tidak pas satu sama lain.

Jika suatu murmur yang terjadi antara bunyi jantung pertama dan kedua (lub-murmur-

dup, lub-murmur-dup) mengisyaratkan murmur sistolik, sedangkan apabila suatu murmur

terjadi antara kedua dan pertama (lup-dup-murmur, lup-dup-murmur) mengisyaratkan

murmur diastolik. Bunyi murmur menandakan apakah murmur tersebut bersifat stenotik

(bunyi siulan) atau insufiensi (bunyi derik).

24

Page 25: Sistem Kardiovaskuler

Boby Shé

Waktu murmur

Karakteristik Murmur sistolik

BJ I – murmur – BJ II

Murmur diastolik

BJ II – murmur – BJ I

Jenis murmur

Gangguan katup

Murmur bersiul

Sternosis katup semilunaris

Murmur bersiul

Sternosis katup AV

Jenis murmur

Gangguan katup

Murmur berderik

Sternosis katup AV

Murmur berderik

Sternosis katup semilunaris

Curah jantung dan kontrol

Curah jantung (cardiac output, CO) adalah jumlah darah yang dipompa ke dalam aorta

oleh jantung setiap menit atau volume darah yang dipompa oleh tiap-tiap ventrikel per

menit. Ada dua faktor yang mempengaruhi CO, yaitu:

- Kecepatan denyut jantung per menit (Heart Rate=HR)

- Volume sekuncup/volume darah yang dipompa per denyut (Stroke Volume=SV)

Jadi secara sederhana cardiac output dirumuskan: [CO = HR x SV]

Kecepatan denyut jantung terutama ditentukan oleh pengaruh otonom pada nodus SA, hal

ini karena jantung dipersarafi oleh kedua sistem saraf otonom yang dapat memodifikasi

kecepatan serta kekuatan kontraksi, walaupun untuk memulai kontraksi tidak

memerlukan stimulasi saraf. Saraf-saraf itu antara lain:

1) Saraf parasimpatis; saraf parasimpatuis ke jantung yaitu saraf vagus terutama yang

mempersarafi nodus SA dan AV sedangkan untuk ventrikel tidak signifikan.

2) Saraf simpatis; saraf ini mempersarafi atrium, termasuk nodus SA dan AV serta

banyak mempersarafi ventrikel.

Efek sistem saraf otonom pada jantung dan struktur dan struktur yang memperngaruhi

jantung

Daerah yang terpengaruhi Efek stimulasi parasimpatis Efek stimulasi simpatis

Nodus SA Penurunan kecepatan

depolarisasi (peningkatan

permeabilitas K+ dan

Peningkatan kecepatan

depolarisasi (penurunan

permeabilitas K+ dan

25

Page 26: Sistem Kardiovaskuler

Boby Shé

perlambatan penutupan saluran

K+) ke ambang; penurunan

kecepatan denyut jantung

mempercepatn penutupan

saluran K+) ke ambang;

peningkatan kecepatan denyut

jantung

Nodus AV Penurunan ekstabilitas

(peningkatan permeabilitas K+);

peningkatan perlambatan nodus

AV

Peningkatan ekstabilitas

(meningkatkan arus masuk

Ca+2); penurunan perlambatan

nodus AV

Jalur penghantar ventrikel Tidak ada efek Mengingkatkan ekstabilitas;

meningkatkan hantaran

melalui berkas HIS dan sel

purkinje

Otot atrium Penurunan kotraktilitas

(mempersingkat potansial aksi);

melemahkan kontraksi

Peningkatan kotraktilitas

(meningkatkan permeabilitas

Ca+2); memperkuat kontraksi

Otot ventrikel Tidak ada efek Peningkatan kotraktilitas

(meningkatkan permeabilitas

Ca+2); memperkuat kontraksi

Medula adrenal (suatu

kelenjar endokrin)

Tidak ada efek Mendorong sekresi epinefrin,

suatu hormon yang

memperkuat efek sistem saraf

simpatis pada jantung, oleh

medula adrenal

Vena Tidak ada efek Meningkatkan aliran balik

vena, yang meningkatkan

kekuatan kontraksi jantung

melalui mekanisme Frank-

Starling

Hukum Frank-Straling merupakan salah satu hukum yang mempengaruhi pompa jantung,

dalam hukum ini dijelaskan bahwa energi kontraksi sebanding dengan panjang awal serat

otot, yang jika diaplikasikan pada jantung panjang awal serat otot jantung (preload)

26

Page 27: Sistem Kardiovaskuler

Boby Shé

sebanding dengan volume akhir diastol (EDV). Ini dapat diartikan jika semakin besar otot

jantung yang diregangkan sampai panjang optimal sewaktu pengisian jantung, maka

jumlah darah yang dipompa keluar dari aorta akan semakin besar atau semakin besar

EDV maka semakin besar pula SV.

Jika terjadi peningkatan suhu, seperti pada orang demam, maka frekuensi denyut jantung

kadang-kadang meningkat dua kali frekuensi denyut normal. Sebaliknya jika penurunan

temperatur juga menurunkan frekuensi denyut jantung sampai beberapa denyut per menit.

Penyebab pengaruh ini kemungkinan karena panas meningkatkan permeabilitas otot

terhadap ion, yang menghasilkan peningkatan proses peransangan sendiri. Namun,

peningkatan temperatur yang lama akan melemahkan sistem metabolik jantung dan

menyebabkan kelemahan.

Pembuluh darah/Vaskuler

Sistem surkulasi berperan dalam homeostratis dengan berfungsi sebagai sistem

transportasi tubuh. Pembuluh darah mengangkut dan mendistribusikan darah yang

dipompa oleh jantung untuk memenuhi kebutuhan tubuh akan O2 dan nutrien,

menyingkirkan zat-zat sisa dan menyampaikan sinyal hormon.

Pembuluh darah dilapisi oleh;

1. Tunica intima, lapisan paling dalam berupa sel-sel endotel dan membran basalis.

2. Tunica media, lapisan tengah berupa sel-sel otot polos, serat kolagen, serat elastis dan

beberapa sel jaringan ikat lainnya.

3. Tunica adventisia, lapisan paling luar berupa serat-serat kolagen, jaringan ikat

longgar dan mungkin mengandung lemak.

27

Page 28: Sistem Kardiovaskuler

Boby Shé

Pada sirkulasi paru yang membawa darah dari jantung ke paru dan kemudian kembali ke

jantung, terdiri dari:

- Arteri pulmonalis membawa darah beroksigen rendah ke paru.

- Kapiler pulmonalis dalam paru adalah khusus untuk pertukaran gas. Di sini, darah

melepaskan CO2 dan mengambil O2.

- Vena pulmonalis megembalikan darah beroksigen tinggi ke jantung.

Sedangkan pada sirkulasi sistemik yang mensuplai darah ke seluruh bagian tubuh

lainnya, terdiri dari:

- Arteri elastis; di mana darah beroksigen tinggi meninggalkan jantung dan masuk

aorta, ada suatu arteri elastis. Aorta bercabang menjadi jala-jala arteri muskular yang

rumit yang mendistribusikan darah ke bagian utama tubuh.

- Areriole adalah arteri yang lebih kecil yan dipercabangkan dari arteri muskular kecil

dan membawa darah ke suatu jala–jala kapiler yang beranatomosis luas.

- Kapiler adalah cabang sistem kardiovaskuler yang terkecil dan terdapat banyak serta

putus-putus di jaringan perifer. Sebenarnya semua sel menerima dan melepaskan

metabolit, yang berdifusi melalui dinding kapiler.

- Venula adalah pembuluh kecil yang menerima curahan dari jala-jala kapiler dan

membawanya ke vena.

- Vena menerima darah dari venula dan membawanya kembali ke jantung. Dekat

jantung, vena mencurahkan isinya ke vena cava superior dan inferior, vena terbesar

dalam tubuh.

Laju aliran (flow rate) darah melintasi suatu pembuluh (yaitu, volume darah yang lewat

pe satuan waktu) berbanding lurus dengan gradien tekanan dan berbanding terbalik

dengan resistensi vaskuler:

[F = ΔP/R]; F = Laju aliran darah melalui suatu pembuluh

ΔP = Gardien tekanan

R = Resistensi pembuluh darah

Gradien tekanan atau perbedaan antara tekanan tekanan permulaan dan akhir suatu

pembuluh adalah gaya dorong utama aliran dalam pembuluh; yaitu, darah mengalir dari

suatu daerah dengan tekanan tinggi ke daerah tekanan yang lebih rendah sesuai

penurunan gradien tekanan. Kontraksi jantung menimbulkan tekanan terhadap darah,

28

Page 29: Sistem Kardiovaskuler

Boby Shé

tetapi karena adanya friksi (resistensi), tekanan berkurang sewaktu mengalir melalui

suatu pembuluh. Karena tekanan semakin turun di sepanjang pembuluh, tekanan akan

lebih di permulaan daripada di akhir pembuluh. Ini menyebabkan semakin besar gradien

tekanan yang melintasi pembuluh, semakin besar pula laju aliran darah melalui pembuluh

tersebut.

Resistensi yaitu ukuran hambatan terhadap aliran melalui suatu pembuluh yang

ditimbulkan oleh friksi (gesekan) antara cairan yang mengalir dan dinding pembuluh

yang stasioner. Jika semakin tinggi resistensi terhadap aliran, maka darah akan makin

sulit melintasi pembuluh darah, sehingga aliran berkurang (selama gradien tekanan tidak

berubah). Apabili resistensi meningkat, gradien tekanan harus meningkat setara agar laju

aliran tidak berubah. Resistensi darah dipengaruhi oleh tiga faktor, yaitu:

- Viskositas (kekentalan) darah; mengacu pada friksi yang timbul antara molekul suatu

cairan sewaktu mereka bergesek satu sama lain selama cairan mengalir. Semakin

tinggi viskositas maka semakin besar resistensi. Dan viskositas dipengaruhi oleh

konsentrasi protein plasma dan jumlah sel darah merah yang beredar.

- Panjang pembuluh; jika semakin panjang pembuluh darah maka semakin besar luas

permukaan dan semakin besar resistensi terhadap aliran.

- Jari-jari pembuluh; cairan mengalir lebih deras melalui pembuluh yang berukuran

besar daripada melalui pembuluh yang lebih kecil, karena di pembuluh berukuran

kecil darah, darah dengan volume tertentu berkontak dengan lebih banyak permukaan

daripada di pembuluh besar, sehingga resistensi akan meningkat. Selain perubahan

kecilpada jari-jari pembuluh menyebabkan perubahan bermakna pada aliran, karena

resistensi perbanding terbalik dengan jari-jari pangkat empat. [R α 1/r4]

- Elastisitas pembuluh darah; semakin elastis suatu pembuluh maka akan semakin

rendah resistensi.

29

Page 30: Sistem Kardiovaskuler

Boby Shé

Hubungan antara struktur pembuluh darah dengan sifat aliran darah

Arteri besar

Pembuluh ini mempunyai lumen besar dan dinding yang relatif tipis (sekitar 10% dari

diameter) dan mengandung banyak elastis di tunika media. Secara mikroskopis arteri

besar:

1. Tunica intima

- Banyak sel Endotel

- Lapisan sub-endotelial, terdiri dari

o Jaringan pengikat longgar, kadang-kadang sel otot polos

o Sedikit serabut kolagen, elastis dan fibroblas

2. Tunica media (tebal: 500 mm)

- Membrana elastica interna (memisahkan intima dari media)

- 40 - 70 lembar lamina elastica berjarak: 5 mm - 15 mm

- Celah-celah diisi: sel otot polos, fibroblas, serat kolagen,

- Membrana elastica externa (tipis yang membatasi media dari

adventitia)

30

Page 31: Sistem Kardiovaskuler

Boby Shé

3. Tunica adventitia (tipis)

- Jaringan pengikat , serabut kolagen memanjang, vasa vasorum

(pembuluh darah kecil)

Contoh arteri besar: aorta, a. Subclavia, a. Anonima, a. Carotis communis, a. Subclavia.

Arteri sedang/arteri

Arteri mengkhususkan diri berfungsi sebagai jalur cepat untuk menyampaikan darah dari

jantung ke jaringan (karena radiusnya besar, resistemsi arteri terhadap aliran darah

rendah) dan berfungsi sebagai resevoir tekanan untuk menghasilkan gaya pendorong bagi

darah sewaktu jantung mengalami relaksasi.

1. Tunica intima

- Endotel

- Lapisan subendotel: jaringan pengikat dengan kadang-kadang sedikit sel-sel otot

polos

- Membrana elastica interna: mencolok (bergelombang)

2. Tunica media

- Lapisan jaringan otot polos dapat mencapai: 40 lapisan.

- Di antara lapisan otot polos terdapat lapisan elastis bercampur serat retikuler

- Otot polos tersusun melingkar

- Membrana elastica externa

3. Tunica adventitia

- Mungkin lebih tebal daripada tunica media

31

Page 32: Sistem Kardiovaskuler

Boby Shé

- Serat-serat elastis, kolagen memanjang, fibroblas

- Vasa vasorum

Arteri muskular membawa darah ke organ, karena relatif memiliki lebih banyak otot

polos dan sedikit elastin daripada arteri elastis pada tunika media, maka memungkinkan

arteri muskular untuk secara aktif melakukan konstriksi dan relaksasi yang diatur oleh

serat vasomotor. Sedikit perubahan pada diameter pembuluh darah secara luas

mempengaruhi aliran dan tekanan darah.

Pada saat darah dipompa ke dalam arteri-arteri saat sistol ventrikel, volume darah yang

masuk arteri dari jantung lebih besar daripada volume darah yang meninggalkan arteri

untuk mengalir ke pembuluh-pembuluh yang lebih kecil di hilir, karena pembuluh-

pembuluh kecil tersebut memiliki resistensi terhadap aliran yang lebih besar. Sifat elastis

menyebabkan arteri dapat membesar/mengembang untuk secara sementara menampung

kelebihan volume darah ini dan menyimpan sebagian energi tekanan yang ditimbulkan

oleh kontraksi jantung di dinding mereka yang teregang. Dan ketika jantung melemas dan

berhenti memompa darah ke dalam arteri, dinding arteri yang tergangu secara pasif

kembali ke bentuk semula (recoil). Recoil ini mendorong kelebihan darah yang

terkandung di dalam arteri-arteri ke dalam pembuluh di hilir yang memastikan bahwa

32

Page 33: Sistem Kardiovaskuler

Boby Shé

darah tetap mengalir ke jaringan sewaktu jantung beristirahat dan tidak sedang memompa

darah ke dalam sistem.

Tekanan darah, gaya yang dihasilkan oleh darah terhadap dinding pembuluh bergantung

pada volume darah yang terkandung di dalam pembuluh dan compliance/daya regang

(distensibility) dinding pembuluh yang bersangkutan. Selama sistol ventrikel, volume

sekuncup darah masuk ke arteri-arteri dari ventrikel, sementara hanya sekitar 1/3 darah

dari jumlah tersebut yang meninggalkan arteri masuk ke arteriol-arteriol. Selama diastol,

tidak ada darah yang masuk ke dalam arteri-arteri, sementara darah terus meninggalkan

mereka, terdorong oleh recoil elastik. Jadi tekanan sistolik adalah tekanan maksimum

yang ditimbulkan di arteri sewaktu darah disemprotkan masuk ke dalam arteri selama

sistol, rata-rata 120 mmHg. Sedangkan tekanan diastolik adalah tekanan minimum di

dalam arteri sewaktu darah mengalir keluar ke pembuluh di hilir selama diastol, rata-rata

80 mmHg.

Denyut yang dapat diraba di sebuah arteri yang berada dekat dengan permukaan kulit

yang ditimbulkan oleh perbedaan tekanan sistolik dan diastolik di sebut dengan tekanan

nadi (pulse presure). Apabila tekanan darah 120/80, maka tekanan nadi adalah 40

mmHg (hasil dari 120-80 mmHg). Sedangkan tekanan arteri rata-rata (TAR) yaitu

tekanan rata-rata yang bertanggung jawab mendorong darah maju ke jaringan selama

seluruh siklus jantung, biasanya dapat dihitung dengan rumus:

[TAR = tekanan diastolik + (1/3 tekanan sistolik)].

33

Page 34: Sistem Kardiovaskuler

Boby Shé

Arteriole

Arteriole adalah pembuluh resistensi utama pada vaskuler

1. Tunica intima

- Endotel

- Lamina basalis tipis

- Lapisan sub-endotelial tipis dengan serat elastis dan retikuler

- Membrana elastica interna tipis

2. Tunica media

- Paling banyak dua lapis otot polos melingkar

3. Tunica adventitia

- Jaringan pengikat longgar tipis

Berbeda dengan resistensi arteri yang rendah, resistensi arteriole yang tinggi

menyebabkan penurunan mencolok tekanan rata-rata ketika darah mengalir melalui

pembuluh-pembuluh ini. Penurunan ini membantu membentuk perbedaan tekanan yang

mendorong aliran darah dari jantung ke berbagai organ di hilir. Resistensi arteriole juga

berperan mengubah pergeseran tekanan sistolik ke diastolik yang fluktuatif menjadi

tekanan nonfluktuatif di kapiler.

Dinding arteriole mengandung sedikit jaringan ikat elastik, namun lapisan otot polosnya

tebal dan banyak dipersarafi saraf simpatis. Otot polosnya juga peka terhadap perubahan

kimiawi lokal dan terhada beebrapa hormon dalam sirkulasi, dan apabila arteriole

34

Page 35: Sistem Kardiovaskuler

Boby Shé

berkontraksi, lingkaran pembuluh dan jari-jarinya menajdi kecil sehingga resistensi

meningkat dan aliran pembuluh berkurang.

Faktor-faktor yang mempengaruhi otot polos pada arteriole, yaitu:

1) Kontrol lokal (instrinsik); adalah perubahan-perubahan di dalam suatu jaringan

yang mengubah jari-jari pembuluh, sehingga aliran darah ke jaringan berubah melalui

efek otot polos jaringan arteriole. Hal ini penting untuk menyesuaikan aliran darah

dengan kebutuhan metabolik jaringan tempat pembuluh tersebut. Pengaruh lokal

bersifat:

- Kimiawi, terdiri dari

a) Perubahan metabolik lokal; perubahan metabolik lokal yang mempengaruhi

relaksasi otot polos (vasodilatasi), yaitu: Penurunan O2, peningkatan CO2,

peningkatan K+, peningkatan osmolaritas, pengeluaran adenosin, dan

pengeluaran prostaglandin.

b) Pengeluaran histamin; melalui efek relaksasi otot polos arteriole, histamin

menybabkan vasodilatasi di suatu tempat yang cidera.

- Fisik; terdiri dari:

a) Panas dan dingin; panas akan menyebabkan terjadinya vasodilatasi sedangkan

dingin akan menyebabkan vasokontriksi.

b) Respons miogenik terhadap peregangan; otot polos berespons terhadap

peregangan dengan meningkatkan tonus miogenik, sedangkan penurunan

peregangan akan menyebabkan penurunan tonus miogenik pembuluh.

2) Kontrol ekstrinsik; kontrol ini mencakup pengaruh saraf dan hormonal, dengan efek

sistem simpatis. Peningkatan aktivitas simpatis menimbulkan vasokontriksi arteriole

umum, sedangkan penurunan aktivitas simpatis menyebabkan vasodilatasi arteriole

umum. Sedangkan hormon-hormon yang mempengaruhi jari-jari arteriole yang

mencakup hormon medula adrenal adalah epinefrin (vasodilatasi) dan norepinefrin

(vasokontriksi), yang secara umum mempengaruhi sistem saraf simpatis di sebagian

jaringan, dan hormon vasopresin dan angiotensin II yang penting dalam mengontrol

keseimbangan cairan.

35

Page 36: Sistem Kardiovaskuler

Boby Shé

Kapiler

Kapiler adalah tempat pertukaran bahan-bahan antara darah dan jaringan, memiliki

percabangan yang luas sehingga terjangkau oleh semua sel. Setiap kapiler memiliki

panjang sekitar 0,25 mm - 1 mm, kecuali: 50 mm dan panjang totalnya sekitar 96 000

km. Strukturnya bervariasi, biasanya terdapat lapisan sel endotel dengan membrana

basalis dan pada beberapa tempat terdapat di luar endotel ada perisit. Ada beberapa tipe

kapiler, yaitu:

a) Kapiler kontinu (somatik)

b) Kapiler berfenestra berdiafragma (viseral)

c) Kapiler berfenestra tanpa diafragma

d) Kapiler sinusoid

Fungsi kapiler, yaitu:

• Sebagai transportasi yang melalui dinding karena permeabilitas dinding kapiler,

dalam hal ini untuk pertukaran bahan, gas, metabolit, sel, dengan cara

- Melintasi membran sel

- Gelembung pinosit

36

Page 37: Sistem Kardiovaskuler

Boby Shé

- Celah antar endotel

• Untuk metabolik, antara lain:

- Sebagai aktivasi: angiotensin I menjadi angiotensin II

- Sebagai Inaktivasi: senyawa aktif menjadi tidak aktif

- Sebagai lipolisis: lipoprotein menjadi trigliserid (energi)/kolesterol

- Memproduksi faktor vasoaktif

• Untuk Antitrombogenik; mencegah trombosit kontak dengan jaringan ikat sehingga

tidak terjadi pembentukan thrombus.

a) Kapiler kontinyu; adalah kapiler yang paling sering dan tersebar luas.

- Struktur:

• Sel endotel tidak berfenestra

• Sel endotel memiliki gelembung pinositik yang berfungsi transpor

makromolekul

- Penyebaran:

• Jaringan otot

• Jaringan pengikat

• Kelenjar eksokrin

• Jaringan saraf pada sawar darah-otak

b) Kapiler berfenestra dengan diafragma dan berfenestra tanpa diafragma

- Kapiler berfenestra dengan diafragma

• Fenestra pada sitoplasma endotel : 60-80 nm

• Difragma menutupi fenestra: lebih tipis dari membran sel

37

Page 38: Sistem Kardiovaskuler

Boby Shé

• Lamina basalis utuh

• Transportasi cepat

• Terdapat pada: ginjal, usus, kelenjar endokrin

- Kapiler berfenestra tanpa diafragma (kapiler glomerulus)

• Fenestra tanpa diafragma

• Lamina basalis tebal

• Khas untuk filtrasi darah pada glomerulus ginjal

c) Kapiler Sinusoid; merupakan penghubung antara arteri dengan vena maupun vena

dengan vena. Secara histologi, kapiler sinusoid berbentuk:

- Berkelok-kelok

- Diameter: 30 mm - 40 mm

- Hubungan endotel tidak rapat

- Endotel berfenestra banyak tanpa diafragma

- Penyebaran:

• Terutama di hepar

• Jaringan hematopoesis

• Lien

Kapiler biasanya bercabang langsung dari suatu arteriole atau dari suatu saluran yang

dikenal dengan metarteriole, yang berjalan antara arteriole dan venula. Tidak seperti

kapiler sejati di dalam jaringan kapiler, metarteriole dikelilingi oleh sedikit sel polos

berbentuk spiral. Sel-sel ini juga membentuk sfingter prakapiler, yang terdiri dari

sebuah cincin polos yang mengelilingi pintu masuk kapiler yang berasal dari metarteriole.

Sfingter prakapiler tidak memiliki persarafan, tetapi memiliki tingkat tonus miogenik

yang tinggi dan peka terhadap perubahan metanolik lokal dan berfungsi sebagai tahanan

yang paling besar terhadap aliran darah dan menentukan besarnya aliran darah ke kapiler.

Sewaktu otot menjadi aktif maka persentase sfingter prakapiler yang melemas meningkat,

sehingga lebih banyak kapiler yang membuka, sementar itu terjadi vasodilatasi arteriole

yang meningkatkan aliran darah. Darah yang mengalir ke suatu jaringan diatur oleh:

1) Tingkat resistensi yang ditimbulkan oleh arteriole di organ, yang dikontrol oleh

aktivitas simpatis dan factor-faktor lokal.

38

Page 39: Sistem Kardiovaskuler

Boby Shé

2) Jumlah kapiler yang terbuka, yang dikontrol oleh factor metabolic lokal yang sama

pada sfingter prakapiler.

Pertukaran antara darah dan jaringan di sekitarnya melalui dinding kapiler berlangsung

melalui:

1) Difusi pasif melalui mengikuti penurunan gradien konsentrasi, mekanisme primer

pertukaran zat-zat terlarut. Difusi dilakukan secara independen samapai tidak ada lagi

perbedaan konsentrasi antara dan sel-sel sekitarnya. Sel menggunakan O2 dan glukosa

dan darah secara terus-menerus menyalurkan pasokan segar kedua zat vital tersebut,

sehingga gradien konsentrasi yang mendorong difusi netto zat tersebut dari darah ke

sel dapat dipertahankan. Secara bersama-sama, terjadi difusi netto terus-menerus CO2

dan zat sisa metabolisme dari sel ke darah yang dipelihara oleh sel yang secara

kontinu menghasilkan zat-zat tersebut dan darah secara konstan membersihkan

mereka dari jaringan.

2) Bulk flow, suatu proses yang melakukan fungsi sangat berbeda dalam menentukan

distribusi volume CES (caiaran ekstra sel) antara kompartemen vaskuler dan cairan

interstisium. Bulk flow terjadi karena perbedaan tekanan hidrostatik dan tekanan

osmotic koloid antara plasma dan airan interstisium. Ultrafiltrasi adalah tekanan di

dalam kapiler melebihi tekanan di luar, cairan terdorong ke luar melalui pori-pori

tersebut dalam suatu proses. Sedangkan reabsorpsi adalah tekanan yang mengarah ke

dalam melebihi tekanan ke arah luar, terjadi perpindahan netto cairan dari

kompartemen interstisium ke dalam kapiler melalui pori-pori. Ada emat gaya yang

mempengaruhi perpindahan cairan menembus dinding kapiler, yaitu:

- Tekanan darah Kapiler (Pc); adalah tekanan cairan atau hidrostatik darah ayng

bekerja pada bagian dalam dinding kapiler. Tekanan ini cenderung mendorong

39

Sel

Eritrosit

Page 40: Sistem Kardiovaskuler

Boby Shé

cairan ke luar kapiler untuk masuk ke dalam cairan intersisium, dan tekanan

hidrostaik di ujung arteriole kapiler jaringan adalah 37mmHg dan semakin

menurun menjadi 17 mmHg di ujung venula.

- Tekanan osmotik koloid plasma (πp)/tekanan onkotik; adalah sutu gaya yang

disebabkan oleh dispersi koloid protein-protein plasma, tekanan ini mendorong

pergerakan cairan ke dalam kapiler. Tekanan koloid plasma rata-rata 25 mmHg.

- Tekanan hidrostatik cairan interstisium (PIF); adalah tekanan cairan yang

bekerja di bagian luar dinding kapiler oleh cairan interstisium. Tekanan ini

cenderung mendorong cairan masuk ke dalam kapiler. Biasanya kita menggangap

sebesar 1 mmHg.

- Tekanan osmotik koloid cairan interstisium (πIF); adalah gaya lain yang dalam

keadaan normal tidak banyak berperan dalam bluw flow.

Pertukaran netto di setiap tertentu di dinding kapiler dapat dihitung dengan

menggunakan persamaan:

Tekanan Pertukaran Netto (TPN) = [(Pc + πIF)/tekanan ke luar – (πp +

PIF)/tekanan ke dalam]

40

Page 41: Sistem Kardiovaskuler

Boby Shé

Sistem limfe

Sistem limfe merupakan rute tambahan untuk mengembalikan cairan interstisium ke

dalam darah. Cairan ektra yang difiltrasi keluar akibat ketidakseimbangan filtrasi-

reabsropsi ini diserap oleh sistem limfe. Pembuluh-pembuluh limfe terminal yang kecil

dan kecil dan buntu (kapiler limfe) merambah hampir ke semua jaringan tubuh.

Cairan limfe (cairan jaringan) berisi plasma dan limfosit dan pembuluh limfe biasanya

dimulai dengan kapiler limfe buntu yang akan menampung dari cairan jaringan.

Selanjutnya kapiler limfe akan menuju Nodus lymphaticus yang merupakan penampung

kapiler pada permukaan cembung. Nodus lymphaticus kemudian menuju ke pembuluh

limfe yang lebih besar yang biasa menampung dari vasa eferentia n. Lymphaticus, dan

selanjutnya pembuluh limfe besar menuju ke jantung, yang diameter pembuluh limfe

semakin besar, biasanya Ductus thoracicus menuju ke v. Subclavia sinistra ataupun

Ductus lymphaticus dexter menuju ke v. Subclavia dextra.

Vasa lymphatica besar biasanya berdiameter >0,2 mm dan dilengkapi valvula. Dibedakan

3 lapisan dinding:

- Tunica intima.

- Tunica media yang terdiri dari dua lapisan sel-sel otot polos.

- Tunica adventitia yang banyak banyak mengandung serabut kolagen dan elastis.

Contohnya Ductus thoracicus et ductus lymphaticus dexter (pembuluh limfe terbesar)

yang dilengkapi dengan valvula dan terdiri dari tiga lapisan dinding yang kurang jelas

- Tunica intima: endotil dan serabut kolagen dan elastis.

41

Page 42: Sistem Kardiovaskuler

Boby Shé

- Tunica media: sel otot polos.

- Tunica adventitia: sel-sel otot polos memanjang.

Aliran limfe terjadi melalui dua mekanisme, yaitu:

1) Karena pembuluh limfe terdapat di antara otot-otot rangka, kontraksi otot tersebut

akan memeras limfe ke luar dari pembuluh. katup satu arah yang terdapat di dalam

pebuluh limfe dalam interval-interval tertentu mengarahkan aliran limfe ke lubang

keluarnya di rongga dada.

2) Pembuluh limfe di luar kapiler limfe di kelilingi oleh otot polos. Apabila otot

teregang akibat pembuluh mengalami distensi oleh limfe, otot tersebut secara inheren

berkontraksi lebih kuat dan mendorong limfe melintasi pembuluh.

Fungsi sistem limfe, yaitu:

1) Mengembalikan kelebihan cairan filtrasi.

2) Pertahanan terhdap penyakit, bakteri yang diserap dari cairan interstisium

dihancurkan oleh sel-sel fagositik khusus yang terletak di dalam kapiler limfe.

3) Transportasi lemak yang diserap.

4) Pengembalikan protein yang difiltrasi.

Venula

Venula menerima darah dari kapiler dan sifat khasnya memilki permeabilitas cukup

tinggi, biasanya berukuran skitar 15 mm - 200 mm. Secara mikroskopis dinding venula:

– Tunica intima

• Endotel

• Jaringan pengikat, beberapa sel otot polos, makin besar diameter: sel-sel makin

rapat

– Tunica media

42

Page 43: Sistem Kardiovaskuler

Boby Shé

• Satu atau beberapa lapis sel-sel otot polos

– Tunica adventitia

• Fibroblas dan serabut tipis elastis dan kolagen memanjang

Vena sedang

Usuran vena sedang sekitar 2 - 9 nm, dan dindingnya secara mikroskopis terlihat:

- Tunica intima (tipis)

• Sel endotel

• Jaringan pengikat tipis sedikit serabut elastis

- Tunica media (lebih tipis daripada arteri sedang)

• Terutama sel otot polos sirkuler

• Otot polos dipisahkan ser. Kolagen memanjang

• Sedikit fibroblas

- Tunica adventitia (lebih tebal daripada tunica media)

• Jaringan pengikat longgar dengan berkas tebal serabut kolagen memanjang dan

anyaman serabut elastis

• Bagian dalam sering ada berkas sel-sel otot polos memanjang

43

Page 44: Sistem Kardiovaskuler

Boby Shé

Vena besar

Secara mikroskopis vena besar memilki:

- Tunica intima ( 45 mm - 68 mm)

• Endotel

• Jaringan pengikat sangat tipis

- Tunica media

• Tidak berkembang dengan baik

• Seringkali tidak ada

- Tunica adventitia

• Merupakan bagian utama dari dinding

• Jaringan pengikat: serabut elastis dan serabut kolagen yang memanjang

• Terutama mengandung serabut otot polos memanjang

Contoh: vena cava, vena portae, v. lienalis.

Vena berfungsi sebagai saluran beresistensi rendah untuk mengembalikan darah ke

jantung, vena juga berfungsi sebagai reservoir darah. Karena kapisitas penyimpanan

mereka, ven sering disebut sebagai kapasitans pembuluh (capacitance vessels). Vena-

vena yang mendapat kelebihan pasokan darah hanya akan teregang untuk

mengakomodasi darah tambahan itu tanpa kecenderung menciut.

44

Page 45: Sistem Kardiovaskuler

Boby Shé

Aliran balik vena (venous return) mengacu pada volume darah yang masuk tiap-tiap

atrium per menit dari vena. Pada vena selain tekanan pendorong yang ditimbulkan oleh

kontraksi otot, terdapat lima faktor lain yang meningkatkan aliran balik vena, yaitu:

1) Efek aktivitas simpatis pada aliran balik vena; stimulasi simpatis menimbulkan

vasokontriksi vena, yang cukup meningkatkan tekanan vena, yang selanjutnya

meningkatkan gradien tekanan untuk mendorong lebih banyak darah dari vena ke

dalam atrium kanan.

2) Efek aktivitas otot rangka pda aliran balik vena; pompa otot rangka adalah salah

satu cara untuk mengalirkan simpanan darah di vena ke jantung sewaktu berolahraga.

Peningkatan aktivitas otot mendorong lebih banyak darah keluar dari vena dan masuk

ke jantung. Peningkatan aktivitas simpatis dan vasokontriksi vena yang menyertai

olahraga juga meningkatkan aliran balik vena.

45

Page 46: Sistem Kardiovaskuler

Boby Shé

3) Efek katup vena pada aliran balik vena; darah hanya dapat terdorong ke arah

depan karena vena-vena besar dilengkapi dengan katup-katup satu arah yang terdapat

pada jarak 2 – 4 cm, katup-katup ini memungkinkan darah bergerak ke depan ke arah

jantung tetapi mencegah darah mengalir kembali ke jaringan. Katup ini juga berperan

melawan efek gravitasi yang ditimbulkan oleh posisi berdiri dengan membantu

memperkecil aliran balik darah yang cenderung terjadi sewaktu seorang berdiri dan

untuk sementara waktu menunjang bagian-bagian kolom darah pada saat otot rangka

berelaksasi.

4) Efek aktivitas pernapasan pada aliran balik vena; sewaktu pernapasan terjadi di

rongga dada, sistem vena mengembalikan darah ke jantung dari bagian bawah tubuh

terpajan ke tekanan subatmosfer. Karena sistem vena di tungkai dan abdomen

mendapat tekanan atmosfer normal, terjado gradien tekanan eksternal antara vena-

vena bawah dan vena-vena dada. Perbedaan ini memeras darah dari vena-vena bagian

bawah menuju ke vena-vena dada, sehingga aliran balik vena meningkat (pompa

respirasi).

5) Efek penghisapan jantung pada aliran balik vena; selama kontraksi ventrikel,

katup-katup AV tertarik ke bawah, sehingga rongga atrium membesar, akibatnya

gradien tekanan vena ke atrium meningkat dan aliran balik vena juga meningkat.

Selain itu ekspansi cepat rongga ventrikel selama relaksasai ventrikel menciptakan

tekanan negatif sementara di ventrikel, sehingga darah tersedot dari atrium dan vena,

yaitu tekanan ventrikel yang negatif meningkatkan gradien vena ke atrium ke

ventrikel dan meningkatkan aliran aliran balik vena.

46

Page 47: Sistem Kardiovaskuler

Boby Shé

Darah

Darah adalah kendaraan atau medium untuk transportasi missal jarak jauh berbagai bahan

antara sel dan lingkungan eksternal atau antara sel-sel itu sendiri. Darah membentuk

sekitar 8% dari berat tubuh total dan memiliki volume rata-rata 5 liter pada wanita dan

5,5 liter pada pria. Darah terdiri dari bagian cair (plasma) 46-63% dan sel darah (eritrosit,

leukosit, dan trombosit) 37-54%.

Darah berfungsi untuk:

1. Transport O2 dari paru-paru ke jaringan dan transpor CO2 dari jaringan ke paru-paru.

2. Transport zat makanan yangg diabsorbsi dari saluran cerna ke seluruh tubuh.

3. Transport sisa metabolisme dari sel-sel tubuh ke ginjal, paru-paru, kulit dan saluran

cerna untuk dibuang.

4. Pemeliharaan keseimbangan asam basa dalam tubuh.

5. Pertahanan terhadap infeksi oleh leukosit dan antibodi yang beredar.

6. Transport hormon.

47

Page 48: Sistem Kardiovaskuler

Boby Shé

Plasma

Plasma berupa cairan, 90% terdiri dari air yang berfungsi sebagai medium untuk

mengangkut berbagai bahan dalam darah dan kemampuan untuk menahan panas dengan

kapasitas tinggi, menyerap dan mendistribusikan panas yang dihasilkan oleh metabolisme

di dalam jaringan sementara suhu darah itu sendiri hanya mengalami sedikit perubahan.

Plasma darah terdiri dari:

1) Air; berfungsi sebagai medium transportasi dan mengangkut panas.

2) Elektrolit; berfungsi sebagai eksitabilitas membrane, distribusi osmotic cairan antara

cairan intrasel dan ekstrasel, dan menyangga perubahan pH.

3) Nutrient, zat sisa, gas, hormone yang diangkut dalam darah; pada gas CO2 darah

berperan penting dalam keseimbangan asam-basa.

4) Protein plasma; secara umum fungsinya dapat menimbulkan efek osmotik yang

penting dalam distribusi cairan ekstrasel antara kompartemen vaskuler dan

interstisium, dan menyangga perubahan pH. Protein plasma terdiri dari:

- Albumin; sebagai pengangkut banyak zat, memberi kontribusi terbesar bagi

tekanan osmotic koloid.

- Globulin Alfa dan Beta; sebagai mengangkut banyak zat, faktor pembekuan; dan

sebagai molekul precursor inaktif.

- Globulin gama; sebagai antibody.

- Fibrinogen; sebagai precursor inaktif untuk jaringan fibrin pada bekuan darah.

48

Page 49: Sistem Kardiovaskuler

Boby Shé

Sel darah secara umum terdiri atas:

- Eritrosit; berfungsi untuk mengangkut O2 dan CO2.

- Leukosit; yang terdiri atas:

• Neutrofil; sebagai fagosit yang memakan bakteri dan debris.

• Eosinofil; menyerang cacing parasit, dan penting dalam reaksi alergi.

• Basofil; mengeluarkan histamin yang penting dalam reaksi alergi, dan heparin,

yang membantu membersihkan lemak dari darah dan mungkin berfungsi sebagai

antikoagulan.

• Monosit; dalam transit untuk menjadi makrofag jaringan.

• Limfosit B; pembentukan antibodi.

• Limfosit T; respons imun seluler.

- Trombosit; berfungsi sebagai hemostatis.

Eritrosit

• Bentuk cakram bikonkaf

• Kumlah 5 juta/ml

• Eritrosit mengandung hemoglobin

• Eritrosit dibentuk dalam sumsum tulang, terutama pada tulang pipih dan pendek

• Eritrosit yg matang tidak mempunyai inti sel.

49

Page 50: Sistem Kardiovaskuler

Boby Shé

Hemoglobin (Hb)

• Merupakan protein berpigmen merah yang terdapat dalam sel darah merah yang

• kaya zat besi.

• Memiliki afinitas terhadap oksigen ® oksihemoglobin sehingga oksigen dibawa dari

paru-paru ke jaringan

• Kadar Hb normal: 13 – 15 gr/dl

• Hb kurang dari 10 gr/dl disebut anemia.

Leukosit

• Warna: jernih, tidak berwarna.

• Bentuk lebih besar dari sel darah merah.

• Jumlah: 4.000-11.000 sel/μl darah.

• Dibedakan menjadi:

PMN/granulosit: netrofil, eosinofil dan basofil

MN/agranulosit: monosit dan limfosit

• Fungsi lekosit:

Perlindungan terhadap mikroorganisme dengan cara fagositosis (granulosit dan

monosit) dan mekanisme enzimatik yang dapat menghidrolisis protein sehingga

menghancurkan bakteri.

Membentuk antibodi (limfosit) yg penting untuk perlindungan terhadap invasi zat

asing yang masuk ke dalam tubuh.

50

Page 51: Sistem Kardiovaskuler

Boby Shé

Trombosit

• Berasal dari mega kariosit

• Jumlah dalam darah normal = 150 ribu s/d 400 ribu/uL atau 300.000/mikroliter.

• Berperan penting pada proses hemostasis.

• Hemostasis: penghentian pendarahan dari pembuluh darah yang luka.

51